Tahun Pelajaran 2023-2024 Judul : “Korosi Besi (I)” Praktikan : Kelompok 1 Ketua : Samuel (24) Anggota : 1. Erick Huang (6) 2. Johvandy Tionoto (11) 3. Tabitha Inggrid Sentosa (29) Tanggal Pelaksanaan Praktikum : 16 Agustus 2023 Tanggal Pengumpulan Laporan : 23 Agustus 2023 I. Tujuan: Menunjukkan faktor-faktor penyebab terjadinya korosi (karat) besi. II. Landasan Teori: Korosi adalah kerusakan atau kehancuran material akibat adanya reaksi redoks spontan antara logam dengan zat yang ada di sekitarnya hingga menghasilkan senyawa berupa oksida logam atau logam karbonat. Ketahanan benda logam terhadap korosi dapat dilihat dari deret Volta atau nilai potensial elektrode standarnya. Misalnya, logam besi (Fe) memiliki nilai potensial elektrode -0,44V sehingga lebih mudah berkarat jika dibandingkan dengan logam emas yang memiliki nilai potensial elektrode sebesar +1,50V. Faktor-faktor yang mempercepat korosi yaitu: 1. Kontak langsung logam dengan oksigen dan air Korosi besi terjadi apabila terdapat oksigen dan air. Semakin banyak jumlah oksigen dan air yang kontak dengan logam, maka korosi akan semakin cepat terjadi. 2. Keberadaan zat pengotor Contoh zat pengotor yang bisa mempengaruhi korosi adalah debu karbon hasil pembakaran. Semakin banyak zat pengotor pada permukaan logam, maka korosi lebih mudah terjadi. 3. Keberadaan elektrolit Jika suatu lingkungan mengandung elektrolit tinggi, ini akan mempercepat terjadinya korosi. Contohnya pada lingkungan air laut yang membuat kapal karam mengalami korosi. 4. Suhu Suhu panas akan meningkatkan energi kinetik partikel yang memicu terjadinya korosi. Contoh korosi akibat suhu tinggi adalah knalpot kendaraan bermotor. Suhu jarang mempengaruhi logam yang ada di lingkungan rumah, karena butuh suhu yang sangat tinggi untuk menghasilkan korosi akibat suhu. 5. pH Larutan asam atau yang memiliki pH lebih kecil dari 7 mampu membuat korosi lebih cepat terjaddi dibandingkan larutan yang tidak asam. 6. Mikroba Terdapat beberapa jenis mikroba yang bisa menyebabkan korosi jika terdapat di permukaan logam karena mikroba mampu mendegradasi logam melalui reaksi redoks untuk mendapatkan energi, contohnya Thiobacillus thiooxodans dan Thioobacillus ferroxidans. Pencegahan korosi dapat dilakukan dengan cara: 1. Pengecatan 2. Pelumuran dengan oli 3. Pembalutan dengan plastik 4. Pelapisan dengan Timah (Tin Plating) 5. Pelapisan dengan Krom (Cromium Plating) 6. Pelapisan dengan Zink (Galvanisasi) 7. Pengorbanan anoda 8. Mengontrol kelembapan udara III. Alat dan Bahan: Alat Jumlah Tabung reaksi 4 Sumbat karet 5 Paku 8 Rak tabung reaksi 1 Tripot dan kasa 1 Pembakar spiritus 1 Bahan Jumlah Aquades 10 mL Kristal Na2SO4 2 gram Kerosin 10 mL Kapas secukupnya Amplas 1 lembar IV. Prosedur Kerja: 1. Ambillah 4 tabung reaksi, kemudian : a. Tambahkan 5 mL aquades ke dalam tabung. b. Tambahkan 2 gram kristal Na2SO4, kemudian kapas kering ke dalam tabung 2. c. Tambahkan air yang telah dididihkan ke dalam tabung 3 hingga hampir penuh. d. Tambahkan kira-kira 10 mL kerosin ke dalam tabung 4. 2. Amplaslah 4 batang paku besi hingga bersih, kemudian masukkan masing-masing dua ke dalam tabung reaksi pada prosedur 1 di atas. 3. Tutup tabung 2 dan 3 dengan sumbat karet sampai rapat (lihat gambar). 4. Simpanlah tabung-tabung tersebut selama 4 hari, kemudian amati apa yang terjadi. Catat pengamatan Anda. V. Data Pengamatan: 1. Karat terbentuk pada tabung nomor 1 dan 3 2. Karat tidak terbentuk pada tabung nomor 2 dan 4 VI. Pertanyaan dan Tugas: 1. Apakah tabung di mana paku berkarat terdapat oksigen dan air? Jelaskan! Ya, pada tabung no.1 dan 3 terdapat oksigen dan air. Akan tetapi, kadar oksigen pada tabung no.3 lebih rendah daripada tabung no.1 karena pada tabung no.3 air yang digunakan sudah dididihkan terlebih dahulu sehingga kadar oksigennya berkurang. Hal tersebut membuat paku pada tabung no.1 lebih cepat berkarat daripada tabung no.3. 2. Apakah tabung di mana paku tidak berkarat terdapat oksigen dan air? Jelaskan! Tidak, pada tabung no.2 hanya terdapat oksigen saja. Korosi tidak akan terjadi apabila hanya terdapat oksigen saja. Sedangkan, pada tabung no.4 tidak terdapat oksigen dan air dikarenakan minyak memiliki kerapatan yang tinggi sehingga dapat melindungi paku dari korosi. VII. Kesimpulan dan Saran: Korosi disebabkan oleh oksigen dan air. Air dengan kandungan oksigen terlarut yang tinggi akan mempercepat terjadinya korosi. Begitu pula sebaliknya, air dengan kandungan oksigen terlarut yang rendah akan memperlambat korosi. Kristal Na2SO4 berperan untuk menyerap air sehingga korosi tidak terjadi. Sedangkan minyak memiliki kerapatan yang tinggi sehingga dapat melindungi paku dari korosi. Pada percobaan korosi besi di atas, praktikan disarankan untuk membersihkan paku terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan juga disarankan untuk lebih teliti dalam melakukan pengamatan agar mendapatkan hasil yang maksimal. VIII. Daftar Pustaka: - https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/14/211500423/faktor-faktor-yang-dapat-mempercepat- terjadinya-korosi - https://hot.liputan6.com/read/4203183/8-cara-mencegah-korosi-ketahui-penyebabnya