Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

KOROSI PADA PAKU

GURU PEMBIMBING:
SITI BARARAH, S.Pd

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 5


XII MIPA 3

NAMA ANGGOTA:
1. Diaz Rasha Dwi
2. Nur Aditya Bimantara
3. M.Rafindra Abrari
4. Putri Maya Sari
5. Tophan Oktap
6. Yeni Shindy Saputri

SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI


TAHUN AJARAN 2023/2024
 Tujuan
1. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi korosi
2. Menyampaikan pengaruh berbagai cairan korosi pada paku
3. Menyampaikan penyebab dan pencegahan korosi
4. Mengamati proses korosi pada paku pada beberapa medium
5. Untuk mengetahui paku pada aqua gelas manakah yang menjadi berkarat.

Dengan dilakukannya penelitian ini, maka diharapakan akan diperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui sifat dari berbagai bahan terhadap besi.
2. Dapat menambah informasi mengenai korosi (karat).
3. Dapat melatih siswa agar terampil dalam melakukan kegiatan praktikum.

 Materi
Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya, yang berusaha untuk
mencapai kesetimbangan, sistem ini dikatakan setimbang bila logam celah membentuk oksida
atau senyawa kimia lainnya yang lebih stabil. Pencegahan korosi merupakan salah satu masalah
penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaannya sangat luas dalam
kehidupan sehari-hari titik namun kekurangan dari besi ini adalah sifatnya yang sangat mudah
mengalami korosi. Padahal besi yang telah mengalami korosi akan kehilangan nilai jual dan
fungsi komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan sekaligus membahayakan.

Oleh karena itu, dengan pentingnya mempelajari pencegahan korosi, percobaan kali ini
difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi korosi proses perkaratan pada besi dapat
berlanjut terus sampai seluruh bagian dari besi hancur. Hal ini disebabkan oksida oksida besi
yang terbentuk pada peristiwa awal korosi akan menjadi katalis pada peristiwa korosi
selanjutnya.

proses perusakan pada permukaan logam yang disebabkan oleh terjadinya reaksi kimia (reaksi
elektro kimia) pada permukaan logom Pada hakikatnya korosi adalah suatu reaksi dimana suatu
logam dioksidasi sebagai dkibat dari serangan kimia oleh lingkungan (uap air oksigen di
atmosfer, oksida asam yang terlarut dalam air)

Korosi merupakan reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang
menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki.

Page | 2
 Landasan Teori
1.korosi
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan
berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki titik
dalam bahasa sehari-hari korosi tersebut perkaratan.

pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen dalam kurung udara
mengalami reduksi titik karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia
karat besi adalah fe203. Nh2O zat padat yang berwarna coklat merah. Karena merupakan proses
elektrokimia.

Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, dimana besi mengalami
oksidasi. FE(s)---->fe2+(aq)+2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain di besi itu yang bertindak sebagai
katode, dimana oksigen teruduksi.
O2(g) +4h +(aq)+4e ------->2H2O(l) atau O2(g)+2H2O(l)+4e ---------->4OH (aq)

Ion besi (ll) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi (lll) yang
kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari
besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode,
bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.

a. Penyebab korosi

Faktor yang mempengaruhi terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua yaitu yang berasal dari
bahan itu sendiri dan dari lingkungan titik faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan titik
struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kerumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran
bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencernaan udara, suhu,
kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya bahan-bahan korosif
dalam kurung yang dapat menyebabkan korosi terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam
bentuk senyawa anorganik maupun organik.

Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korupsi ke udara dapat mempercepat proses korosi.
Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat mempercepat proses korosi peralatan
elektronik yang ada dalam ruangan tersebut.

b. Pengendalian korosi

Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur berbagai barang atau bangunan
yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi
menjadi baja tahan karat dalam kurung stainless steel. Akan tetapi, proses ini terlalu mahal untuk
kebanyakan penggunaan besi titik korosi besi memerlukan oksigen dan air. Kemudian, kita
ketahui bahwa berbagai jenis logam dapat melindungi besi terhadap korosi.
Cara-cara pencegahan korosi besi:
1) Mengecat, seperti jembatan, pagar dan reling biasanya dicat
2) melumuri dengan oli atau gemuk.
3) dibalut dengan plastik. 4) galvanisasi dalam kurung (pelapisan dengan zink).
5) kromium plating (pelapisan dengan kromium).

Page | 3
2. Besi
Besi adalah logam yang berasal dari biji besi dalam kurung tambang dan yang banyak digunakan
untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan titik
dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol fe dan nomor atom 26 titik besi juga mempunyai
nilai ekonomis yang tinggi.

besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya hal itu karena
beberapa hal, diantaranya;
a. Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,
b. Pengolahannya relatif mudah dan murah,
c. Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi.

Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak
kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi
atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat
dalam kurung (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan
penggunaan besi, titik korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contoh
nazing dan magnesium dapat melindungi besi dari korosi.

 Alat & Bahan


Alatnya yaitu:
1. Paku (14 buah)
2. Botol aqua (14 botol)
3. Plastik bening laundry ( 2 buah)
4. Karet gelang ( 5 buah)
5. Kertas label
6. Gunting
7. Karter
Bahannya yaitu:
1. Minyak sayur 200 ml
2. Sunlight kecil
3. Air biasa
4. Air hujan
5. Cuka 1 botol
6. Coca-cola 1 botol

 Cara Kerja
1. 14 buah botol plastik yang telah disiapkan masing-masing ditandai dengan angka dari 1-14
dan diberi label sesuai dengan larutan yang akan dimasukkan

2. Setiap botol diisi zat larutan yang berbeda-beda kecuali pada botol nomor 13 dan 14, botol
dengan nomor 13 dan 14 dibiarkan kosong

Page | 4
3. Satu jenis larutan di isi ke dalam 2 botol, 1 botol diberikan penutup pada mulut botol
menggunakan plastik, dan di tahan oleh sebuah karet gelang agar tidak terlepas, dan 1 botol lagi
dibiarkan terbuka.
Pengisian larutan disesuaikan dengan aturan gelas berikut:

a. Minyak sayur (1) tertutup


Minyak sayur (2) terbuka

b. Coca cola (3) tertutup


Coca cola (4) terbuka

c. Cuka (5) tertutup


Cuka (6) terbuka

d. Air biasa (7) tertutup


Air biasa (8) terbuka

e. Air hujan (9) tertutup


Air hujan (10) terbuka

f. Sunlight (11) tertutup


Sunlight (12) terbuka

g. Tidak pakai air (13) tertutup


Tidak pakai air (14) terbuka

4. Setelah terisi dengan larutan, paku dimasukkan kesetiap gelas dengan

5. Perubahan diamati selama 10 hari berturut.

Page | 5
 Tabel Pengamatan

NO BAHAN PERUBAHAN YANG TERJADI


1. Hari ke 1:
- Minyak goreng
(tertutup & terbuka)
- Coca cola
(tertutup & terbuka)
- Cuka
(tertutup & terbuka)
- Air biasa -
(tertutup & terbuka)
- Air hujan
(terbuka & tertutup)
- Sunlight
(tertutup & terbuka)
- Tidak pakai air
(tertutup & terbuka)

2. Hari ke 2
- Minyak goreng
(tertutup & terbuka)
- Coca cola
(tertutup & terbuka)
- Cuka
(tertutup & terbuka)
- Air biasa -
(tertutup & terbuka)
- Air hujan
(terbuka & tertutup)
- Sunlight
(tertutup & terbuka)
- Tidak pakai air
(tertutup & terbuka)

3. Hari ke 3
- Minyak goreng
(tertutup & terbuka)
- Coca cola
(tertutup & terbuka)
- Cuka
(tertutup & terbuka)
- Air biasa -
(tertutup & terbuka)
- Air hujan
(terbuka & tertutup)
- Sunlight
(tertutup & terbuka)
Page | 6
- Tidak pakai air
(tertutup & terbuka)

4. Hari ke 4
- Minyak goreng
(tertutup & terbuka)
- Coca cola
(tertutup & terbuka)
- Cuka
(tertutup & terbuka)
- Air biasa -
(tertutup & terbuka)
- Air hujan
(terbuka & tertutup)
- Sunlight
(tertutup & terbuka)
- Tidak pakai air
(tertutup & terbuka)

5. Hari ke 5
- Minyak goreng
(tertutup & terbuka)
- Coca cola
(tertutup & terbuka)
- Cuka
(tertutup & terbuka)
- Air biasa -
(tertutup & terbuka)
- Air hujan
(terbuka & tertutup)
- Sunlight
(tertutup & terbuka)
- Tidak pakai air
(tertutup & terbuka)

6. Hari ke 6
- Minyak goreng
(tertutup & terbuka)
- Coca cola
(tertutup & terbuka)
- Cuka
(tertutup & terbuka)
- Air biasa
(tertutup & terbuka)
- Air hujan
(terbuka & tertutup)
- Sunlight
(tertutup & terbuka)
- Tidak pakai air
(tertutup & terbuka)
Page | 7
7. Hari ke 7
- Minyak goreng
(tertutup & terbuka)
- Coca cola
(tertutup & terbuka)
- Cuka
(tertutup & terbuka)
- Air biasa
(tertutup & terbuka)
- Air hujan
(terbuka & tertutup)
- Sunlight
(tertutup & terbuka)
- Tidak pakai air
(tertutup & terbuka)

 Pembahasan
Dari hasil pengamatan tersebut, kita memberikan 7 perlakuan beda pada paku yaitu paku yang
diberi minyak, paku yang diberi coca cola, pemberian air cuka, paku yang diberi air biasa, paku
Page | 8
yang diberikan air hujan, paku yang diberikan sunlight, paku yang tidak pakai air. Pada paku
tersebut serta 2 perlakuan berbeda pada aqua gelas yaitu aqua gelas tertutup dan tidak tertutup.

Dari hasil pengamatan yang seharusnya selama 7 hari tetapi dikarenakan saat itu kami belajar
secara daring sebab kabut asap yang tebal jadi kami hanya melakukan pengamatan selama 2 hari.
Pada medium aqua terbuka pada angka ganjil (tertutup), pada paku angka genap (terbuka)
terjadi korosi secara menyeluruh pada paku dan membuat air pada paku tersebut berubah

Setelah di bandingkan ternyata secara keseluruhan paku yang tidak terkena air tidak mengalami
korosi. Perbedaan juga terjadi antara paku di air biasa/ air panas / cuka./ minyak /air hujan /
sunlight/ tidak pakai air. Korosi yang terjadi pada paku yang diletakkan pada botol
tersbut berwarna silve dan air juga berubah menjadi hitam, karena korosi tersebut terjadi oleh
oksodasi oksigen. sedangkan korosi yang terjadi pada paku yang diletakkan di air cuka berwarna
hitam, korosi tersebut terjadi karena asam pada cuka.

 Kesimpulan
Dari hasil pratikum tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa paku yang tidak mengalami korosi
terjadi pada paku A dan D(paku terbuka tanpa air dan paku tertutup tanpa air) hal ini bisa terjadi
karena tidak ada kontak langsung antara oksigen dan air serta plastik merupakan pencegahan
agar tidak terjadi korosi.

Kemudian dari praktek tersebut di benarkan bahwa salah satu faktor korosi adanya kontak antara
udara dan air.Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi terkontaminasi dengan air
atau larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat berkarat. Jika kita
menghindarkan besi dari air, maka besi tidak dapat bereaksi dengan oksigen yang dapat
membuatnya berkarat.

Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi terkontaminasi dengan air atau larutan
yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat berkarat.Jika kita menghindarkan besi
dari air, maka besi tidak dapat bereaksi dengan oksigen yang dapat membuatnya berkarat.

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Korosi Adalah


A) Air
B) Oksigen

Faktor-Faktor Yang Dapat Mempercepat Terjadinya Korosi


A) Elektrolit
B) Permukaan Besi

Cara Mengatasi Korosi Adalah


A) Sacrificial Protection (Pengorbanan Anode)
B) Cromium Plating (Pelapisan Dengan Kromium)

Page | 9
C) Galvanisasi (Pelapisan Dengan Zink)
D) Tin Plating (Pelapisan Dengan Timah)
E) Dibalut Dengan Plastic
F) Melumuri Dengan Oli Atau Minyak
G) Dicat

 Daftar Pustaka
Www.Google.Com
Harnanto, Ari. 2009. KIMIA Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta. Setia Aji.

Harnanto, Arie. 2009. Kimia 3 untuk kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.Pratana, Fajar, 2009. Mari Belajar Kimia: Untuk XII SMA IPA. Jakarta:
Pusat Perbukuan DepartemenPendidikan Nasional

Ini adalah hasil yang sudah terjadi selama satu minggu.

DOKUMENTASI

Page | 10
Page | 11
Page | 12
Page | 13

Anda mungkin juga menyukai