Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

“PENGOLAHAN FE DAN KESADAHAN AIR”

DI SUSUN OLEH :

1. Riska Sofiana Arum ( A2A017001 )


2. Eka Arya Putra Prayitno ( A2A017005 )
3. Fierra Noor Astriana Wulandari ( A2A017039 )
4. Syndyana Venty Melinda ( A2A017045 )
5. Jevina Noraisa Hida ( A2A017051 )

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kemudahan bagi kami, untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktunya. Makalah
ini merupakan tugas dari mata kuliah Teknologi Tepat Guna yang mana dengan tugas
ini kami mahasiswa dapat mengetahui materi yang diberikan dosen pengampu.
Makalah yang berjudul “Pengolahan Fe dan Kesadahan air” mengenai penjelasan
lebih lanjut kami memaparkannya dalam bagian pembahasan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Saran dan kritik yang membantu dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR .......................................................................................i


DAFTAR ISI ......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................2
1.3 Tujuan ...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3

A. Pengertian Pengelolaan Fe ......................................................................3


B. Pengertian Kesadahan Air ......................................................................3
C. Jenis – Jenis Kesadahan Air ....................................................................3
D. Dampak Pengelolaan Fe dan Kesadahan Air ..........................................4
E. Hal - hal yang Mempengaruhi Kelarutan Fe dalam Air ..........................5
F. Cara menanggulanginya ..........................................................................6
G. Inovasi teknologi terbaru yang dapat digunakan dalam pengelolaan Fe dan
kesadahan air ...........................................................................................7

BAB III PENUTUP ............................................................................................12

2.1 Kesimpulan ...................................................................................................12


2.2 Saran ..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Hampir


seluruh kehidupan di dunia tidak terlepas dari adanya air. Air bersih merupakan salah
satu kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia karena di perlukan terus-menerus
dalam kegiatan sehari-harinya untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, manusia
memerlukan sumber air bersih yang diperoleh dari air tanah dan air permukaan.
Namun tidak semua air dapat digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan air
minum, hanya air yang memenuhi persyaratan kualitas air minum yang dapat
digunakan untuk air minum.

Penggunaan air dapat dikategorikan dalam 2 kelompok, yaitu air rumah tangga
dan air industry yang masing-masing mempunyai persyaratan tertentu. Persyaratan
kualitas air minum dalam salah satu parameter kimia adalah jumlah kandungan unsur
kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+) dalam air yang berhubungan dengan
kesadahan air.

Kesadahan merupakan salah satu sifat kimia yang dimiliki air. Kesadahan air
disebabkan adanya ion-ion Ca2+ dan Mg2+. Berdasarkan standar kesadahan menurut
peraturan MENKES RI, 2010, batas maksimum kesadahan air minum yang
diperolehkan yaitu 500mg/L CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka harus di
turunkan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa pengertian pengelolaan Fe dan kesadahan air?
2) Apa saja jenis-jenis kesadahan air?
3) Apa dampak dari pengelolaan Fe dan kesadahan air?
4) Bagaimana cara menanggulanginya?
5) Apa inovasi teknologi terbaru yang dapat digunakan dalam pengelolaan Fe
dan kesadahan air?
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian dari pengelolan Fe dan kesadahan air
2) Untuk mengetahui jenis-jenis kesadahan air
3) Untuk mengetahui dampak dari pengelolaan Fe dan kesadahan air
4) Untuk mengetahui cara penanggulangannya
5) Untuk mengetahui inovasi teknologi terbaru yang dapat digunakan dalam
pengelolaan Fe dan kesadahan air

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengelolaan Fe

Pengertian pengelolaan adalah kegiatan pemanfaatan dan pengendalian atas


semua sumber daya yang diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan tujuan
tertentu. Pengertian Besi (Fe) adalah logam yang berasal dari biji besi (tambang) yang
banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Besi mempunyai simbol Fe
dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, jadi
pengelolaan Fe adalah mengelola air yang tercampur /terkontaminasi dengan zat besi.

B. Pengertian kesadahan air


Kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium (Ca)
dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Kesadahan air total dinyatakan
dalam satuan PPM berat per volume (w/v) dari CaCO3 . Kesadahan air adalah adanya
kandungan kapur yang berlebihan yang terdapat dalam air disebabkan oleh lapisan
tanah kapur yang dilaluinya.
C. Jenis – jenis kesadahan air

Pembagaian jenis kesadahan air digolongkan menjadi dua, berdasarkan jenis


anion yang diikat oleh kation (Ca2+/Mg2+), yaitu air sadah sementara dan air sadah
tetap. Berdasarkan sifatnya, kesadahan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Air Sadah Sementara

Air sadah sementara adalah air sadah yangt mengandung ion bikarbonat(
HCO3-), atau air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Mg(HCO3)2).
Air sadah yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah
sementara. Karna kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanas air.

3
2. Air Sadah Tetap

Air sadah tetap adalah air sadah yang mengandung anion selain anion bikarbonat,
misalnya dapat berupa ion Cl=, NO3- dan SO42- berarti senyawa yang terlarut boleh
jadi berupa kalsium klorida (CaCl2). Kalsium nitrat Ca(NO3)2), kalsium sulfat CaSO4,
Magnesium Klorida MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat
(MgSO4). Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap
karna kesadahannya tidak bisa dihilangkan dengan pemanasan.

D. Dampak pengelolaan Fe dan kesadahan air


1. Dampak Kesadahan Air.
a. Dampak Positif :
a) Menyediakan kalsium yang diperlukan tubuh, misalnya untuk
pertumbuhan tulang dan gigi.
b) Mempunyai rasa yang lebih baik dari air lunak
c) Senyawa timbal (darim pipa air) lebih sukar larut dalam air sadah
(timbal merupakan racun bagi tubuh) sehingga kemungkinan
terjadinya pencemaran air oleh logam berat ini dapat diminimalkan.
b. Dampak Negatif :
Air sadah menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran
pipa dan keran.
Air sadah juga dapat menyebabkan pemborosan sabun dirumah tangga
dan air sadah yang bercampur sabun tidak dapat membentuk busa, tetapi
malah membentuk gumpalan sampah sabun yang sukar dihilangkan. Efek
ini timbul karna ion 2+ menghancurkan sifat surfaktan dari sabun dengan
membentuk endapan padat sampah sabun tersebut dalam industry,
kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah
kerugian pada industry yang menggunakan ketel uap, air yang digunakan
harus terbebas dari kesadahan. Hal ini dikarenakan kalsium dan

4
magnesium karbonat cenderung mengendap pada permukaan pipa dan
permukaan penukar panas.
2. Dampak Besi ( Fe ) yang terkandung di dalam air
a. Gangguan Teknis

Endapan Fe (OH) bersifat korosit terhadap pipa dan akan mengendap pada
saluran pipa sehingga menyebabkan pembuntuan dan efek yang dapat merugikan
seperti mengotori bak yang terbuat dari seng

b. Gangguan fisik

Gangguan fisik yang menimbulkan oleh adanya besi terlarut dalam air adalah
timbulnya warna, bau , dan rasa

c. Gangguan kesehatan

Senyawa besi dalam jumlah kecil di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai
pembentuk sel darah merah, dimana tubuh memerlukan 7-35 mg/hari yang sebagian
di perlukan dari air

E. Hal – hal yang mempengaruhi kelarutan Fe dalam air


1. Kedalaman

Air hujan yang turun jatuh ke tanah dan mengalami infiltrasi masuk kedalam
tanah yang mengandung FeO akan bereaksi dengan H20 dsan CO2 dan membentuk
Fe ( HCO3) 2 dimana semakin dalam air yang meresap kedalam tanah semakin tinggi
juga kelarutan besi karbonat dalam air tersebut

2. PH

PH air akan terpengaruh terhadap kesadahan kadar besi dalam air, apabila PH
air rendah akan berakibat terjadinya proses korosif sehingga menyebabkan larutnya
besi dan logam lainnya dalam air, PH yang rendah kurang dari 7 dapat melarutkan

5
logam. Dalam keadaan PH rendah, besi yang ada dalam air berbentuk ferro dan ferrri
dimana bentuk ferri akan mengendap dan tidak larut dalam air serta tidak dapat
dilihat dengan mata sehingga mengakibatkan menjadi berwarna, berbau dan berasa

3. Suhu

Suhu adalah temperatur yang tinggi menyebabkan menurunnya kadar O2


dalam air, kenaikan temperatur juga dapat mengurangi derajat kelarutan mineral
sehingga kelarutan Fe pada air tinggi.

4. Bakteri Besi

Bakteri besi (Crenpthrix, Lepothrix, Gallanella, Sinderocapsa dan


Sphoerothylus) adalah bakteri yang dapat mengambil unsur besi disekitar lingkungan
sehingga mengakibatkan menurunnya kandungan besi dalam air, dalam aktifitasnya
bakteri besi memerlukan oksigen dan besi. Bakteri tersebut menghasilkan oksidasi
besi. Bakteri akan menjadi lebih sempurna apabila mengandung CO2 dengan kadar
yang cukup tinggi.

F. Cara menanggulanginya
1. Kesadahan Air
a. Proses Pemanasan
b. Distilasi atau penyulingan
c. Menambah natrium karbonat atau soda pencuci: natrium karbonat
menghilangkan kesadahan sementara maupun kesadahan tetap karena
mengendapkan ion-ion kalsium dan magnesium yang terdapat dalam
air sadah.
d. Menggunakan resin penukar ion: resin penukar ion banyak digunakan
untuk melunakkan air, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun
untuk industri. Resin penukaran ion mengandung ion-ion natrium
bebas. Jika air sadah dilewatkan melalui kolom resin penukaran ion

6
maka resin akan menahan ion-ion kalsium dan magnesium. Dengan
demikian karena air lunak tidak lagi mengandung ion kalsium dan
magnesium, melainkan ion natrium yang tidak menyebabkan
kesadahan. Kesadahan umumnya dihilangkan dengan menggunakan
resin penukar ion.
2. Pengelolaan Fe
a. Filtration ( penyaringan )
b. Adsorpsi adalah proses penyerapan atau penggumpalan pada benda
yang dapat menyerap besi ( Fe ) dalam air
c. Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang
tersuspensi dalam cairan/zat cair karena pengaruh gravitasi (gaya
berat secara alami). Proses pengendapan dengan cara gravitasi untuk
mengendapkan partikel-partikel tersuspensi yang lebih berat daripada
air, ini yang sering dipergunakan dalam pengolahan air.
G. Inovasi teknologi terbaru yang dapat digunakan dalam pengelolaan Fe dan
kesadahan air

Air sangat dibutuhkan oleh masyarakat sebagai kebutuhan sehari-hari. Apabila


air tercemar dapat meresahkan masyarakat dan mengancam kesehatannya. Menurut
Permenkes No 492 tahun 2010 kadar Fe maksimum dalam air 0,3 mg/L. Sedangkan
menurut WHO untuk Eropa kadar besi maksimum dalam air minum adalah 0,1 mg/L.
Kandungan besi dalam konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan korosi pada pipa,
yang akan mengendap pada saluran pipa, sehingga pipa menjadi berkarat dan
mengotori pipa dan bak penampungan. Srlain itu dapat menyebabkan gangguan
kesehatan pada manusia berupa iritasi pada mata dan kulit, rasa mual, kerusakan
dinding usus, sirosis hati, kerusakan pankreas dan bisa menyebabkan kematian.

7
Berdasarkan Peraturan Mentri kesehatan No.492 tahun 2010 tentang kualitas air
minum dan Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air
dan pengendalian pencemaran air, menyatakan bahwa air yang layak dikonsumsi dan
dipergunakan sehari-hari adalah air yang mempunyai kualitas yang baik sebagai air
minum maupun sumber air bersih (baku), diantaranya adalah harus memenuhi syarat
secara fisik yaitu tidak berbau, tidak berasa, tidak keruh, serta tidak berwarna, pH air
= 6,5-8,5, dan kadar Fe ≤ 0,3 mg/l.

Kesadahan atau hardness adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air.
Penyebab air menjadi sadah adalah karena adanya ionion Ca2+, Mg2+ dapat juga
disebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi
banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat,klorida dan
bikarbonat dalam jumlah kecil. Adanya zat besi dalam air dqpat mempengaruhi
tingkat kesadahan. Maka melihat bahayanya zat besi apabila masuk ke dalamvtubuh
secara terus menerus dan dapat juga merusak lingkungan, kami mencoba membuat
inovasi baru dimana pada alat yang kami buat dapat mengurangi adanya zat besi di
dalam air dan juga mrngurangi tingkat kesadahan air.

Metode yang kami buat yaitu dengan Filtrasi. Filtrasi adalah suatu proses
pemisahan zat padat dari fluida (cair maupun gas) yang membawanya menggunakan
suatu medium berpori atau bahan berpori lain untuk menghilangkan sebanyak
mungkin zat padat halus yang tersuspensi dan koloid. Pada pengolahan air minum,
filtrasi digunakan untuk menyaring air hasil dari proses koagulasi - flokulasi -
sedimentasi sehingga dihasilkan air minum dengan kualitas tinggi. Di samping
mereduksi kandungan zat padat, filtrasi dapat pula mereduksi kandungan bakteri,
menghilangkan warna, rasa, bau, besi dan mangan. Perencanaan suatu sistem filter
untuk pengolahan air tergantung pada tujuan pengolahan dan pre-treatment yang telah
dilakukan pada air baku sebagai influen filter. Filtrasi air ini kami menggunakan
media pasir silika, batu, busa, sehingga partikel dapat tersaring dan selanjutnya
dibuktikan dengan menggunakan kertas lakmus.

8
Pasir silika

Kandungan dalam pasir salah satunya adalah mineral kuarsa yang mengandung
silika (SiO2), oleh karena itu sering disebut pasir silika. Memiliki kekerasan 7 skala
Mohs, berat jenis 2,65, titik lebur 1715 derajat, bentuk kristal hexagonal,
konduktivitas panas 12-100 derajat celcius. Pasir silika sangat efektif dalam
menyaring lumpur dan bahan pengotor air lainnya.

Peralatan yang digunakan

- Busa

- Pasir Silika

- Batu

- Botol aqua

- Gunting atau cutter

-Tali

- Kertas lakmus

Prosedur percobaan

1. Siapkan semua peralatan yang akan digunakan

2. Siapkan air yang mengandung zat besi

3. Gunting melingkar pada bagian bawah botol, dan biarkan botol terbuka

tutupnya

4. Potong busa menjadi 8 bagian

5. Masukkan 2 busa ke dalam botol

9
6. Masukkan batu

7. Letakkan 2 busa di atas batu

8. Masukkan pasir silika

9. Letakkan 2 busa di atas pasir silika

10. Tuangkan air yang mengandung zat besi, kemudian diukur dengan kertas

lakmus.

Pada percobaan ini kami mengukur kesadahan air dengan menggunakan PH,
karena penyebab utama tingginya kadar zat besi dalam air dipengaruhi oleh tingkat
PH airvyang rendah. Air yang mempunyai PH>7 dapat melarutkan logam termasuk
besi.

Dalam hasil penelitian terhadap pasir silika menyebutkan bahwa keefektifan


silika air yang disaring terjadi penurunan yang cukup signifikan terhadap kadar Fe,
baik itu pada hasil penyaringan dengan saringan tebal pasir 20 cm, 40 cm maupun 60
cm. Pada percobaan penyaringan dengan tebal 20 cm mendapatkan tingkat efesiensi
penurunan kadar Fe sebesar 88,10% dengan nilai kadar Fe 0,25 mg/l. Pada tebal pasir
40 cm efesiensi penurunan Fe sebesar 40% dengan nilai kadar sebanyak 0,15 mg/l.
Dan penyaringan tebal 60 cm penurunan Fe sebesar 33,33% dengan nilai kadar Fe
0,10 mg/l.

Dengan demikian, Dapat disimpulkan bahwa pasir silika cukup efektif terhadap
usaha penurunan kadar Fe pada air. Semakin tebal saringan pasir silika yang
digunakan maka penuunan kadar Fe juga akan semakin besar.

Begitu juga dengan PH air, masih dengan hasil referensi penelitian yang sama
mengatakan bahwa kadar pH pada air sampel yang disaring dengan pasir silika tebal
60 cm memiliki hasil yang lebih baik. Sehingga dapat disimpulkan saringan pasir

10
silika tebal 60 cm lebih efektif dibandingkan saringan pasir tebal 20 cm dan 40 cm.
Semakin tebal pasir silika yang digunakan dalam penyaringan, maka peningkatan
kadar pH air juga akan semakin besar.

11
BAB III

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Pengertian pengelolaan adalah kegiatan pemanfaatan dan pengendalian atas


semua sumber daya yang diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan tujuan
tertentu. Kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium
(Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Pembagaian jenis
kesadahan air digolongkan menjadi dua, berdasarkan jenis anion yang diikat oleh
kation (Ca2+/Mg2+), yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap.

2.2 Saran

Memperluas pengetahuan mengenai pengeloaan Fe dan kesadahan air di


dalam air, dan pembaca dapat membuat suatu inovasi teknologi tepar guna yang
sudah di jelaskan , kemudian dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari - hari

12
Daftar Pustaka

Mashyudin,M. 2016. Naskah Seminar Analisis Kualitas Air dengan Filtrasi


Menggunakan Pasir Silika sebagai Media Filter. Diakses pada: 16 Maret 2019.
Diakses dari https://repository.umy.ac.id

Mugiantoro, Alwin, dkk. 2017. Penggunaan Bahan Alam Zeloit, Pasir Silika, dan
Arang Aktif dengan Kombinasi Teknik Shower dalam Filterisasi Fe, Mn, dan Mg
pada Air Tanah di UPN "Veteran" Yogyakarta. Diakses pada: 16 Maret 2019.
Diakses dari https://repository.ugm.ac.id

B, Rahma. 2013. Pengaruh Ketebalan Arang Tempurung Kelapa Terhadap Tingkat


Kesadahan Air di Wilayah Kerja Piskesmas Sudu Kabupaten Enrekang Tahun 2013.
Diakses pada: 16 Maret 2018. Diakses pada https://media.neliti.com

13

Anda mungkin juga menyukai