Anda di halaman 1dari 3

Faktor Resiko Terkena HIV

AIDS disebabkan oleh HIV dan virus ini ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh dari
pasien HIV, termasuk darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu. Untuk itu, berbagai hal
yang bisa meningkatkan risiko Anda terkena HIV/AIDS, yaitu:

1) Melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang positif HIV.
2) Berbagi jarum suntik yang sama dengan orang yang positif HIV.
3) Melakukan seks tanpa kondom dengan seseorang yang memiliki HIV.
4) Melakukan tato tubuh di tempat yang alatnya tidak disterilkan.

Cara Penularan HIV

1. Melalui donor darah yang terinfeksi

HIV paling umum disebarkan melalui darah. Transfusi darah secara langsung dari donor
darah yang terinfeksi adalah cara penularan HIV dengan probabilitas tertinggi untuk menjadi
terinfeksi. Meski demikian, langkah pengujian untuk darah yang terinfeksi telah diperketat sejak
1985. Donasi darah telah dites untuk HIV. Jika ada hanya satu saja donasi yang diketahui positif,
darah tersebut dibuang. Terlepas dari langkah keamanan, risikonya kecil bahwa darah yang
terinfeksi HIV masih digunakan dalam transfusi.

Berbagi jarum suntik dalam penggunaan obat-obatan terlarang dan tertusuk alat tajam
secara tidak sengaja dalam fasilitas kesehatan merupakan cara lain yang dapat menularkan HIV.
Namun, penyebaran penyakit HIV melalui cara tersebut lebih kecil peluangnya daripada melalui
transfusi darah. CDC memperkirakan bahwa 63 dari setiap 10,000 paparan terhadap penggunaan
bersama jarum yang terinfeksi akan menyebabkan penularan. Dalam hal tertusuk alat tajam,
angka tersebut berkurang ke 23 dari setiap 10,000 paparan.

Penularan HIV melalui gigitan, ludahan, atau cipratan cairan tubuh (termasuk sperma
atau air liur) memiliki risiko “tak berarti.”
2. Lewat hubungan seksual tanpa kondom

Ketika melakukan hubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi HIV. Segala macam
aktivitas seksual, vaginal maupun anal, dapat menularkan HIV dalam hubungan seks
heteroseksual, khususnya tanpa kondom.

Semua bentuk hubungan seks oral dianggap berisiko rendah. Meskipun begitu, Anda masih
dapat menularkan atau tertular HIV selama hubungan seks oral, khususnya jika melibatkan
ejakulasi di dalam mulut. Sangatlah penting untuk selalu melindungi diri Anda selama aktivitas
seksual. Jika Anda akan berpatisipasi dalam kontak seksual dengan orang lain, kondom yang
dianggap sebagai penghalang antara sperma dan cairan vagina merupakan cara terbaik untuk
mencegah infeksi HIV.

Hubungan seks dengan kondom tidak dapat menghilangkan resiko penularan HIV
dikarenakan masalah pada penyalahgunaan dan kerusakan kondom. Jika Anda aktif secara
seksual, Anda dan pasangan harus mempertimbangkan untuk menjalani tes HIV untuk
meningkatkan keamanan bagi Anda berdua.

3. Penularan HIV dari ibu ke anak

Selain dari darah dan cairan ejakulasi, ketika seorang perempuan terinfeksi oleh HIV, virus
tersebut dapat menular kepada bayinya selama masa kehamilan, persalinan dan melahirkan, atau
dengan cara menyusui karena HIV dapat ditularkan melalui ASI. Selain itu, HIV juga dapat
ditularkan kepada bayi melalui makanan yang terlebih dulu dikunyahkan oleh ibu atau perawat
yang terinfeksi HIV, meskipun rIsikonya sangatlah rendah.

Obat terapi antiretrovirus dapat mengurangi resiko penularan HIV pada semua jenis paparan.
Meskipun begitu, metode ini tidaklah sepenuhnya efektif, dan tidak boleh menjadi satu-satunya
sumber pencegahan penularan Anda.
Daftar Pustaka

https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/hivaids/benarkah-hiv-bisa-menular-lewat-cipika-cipiki-
dan-berpelukan/

Anda mungkin juga menyukai