Anda di halaman 1dari 9

PERANCANGAN PROTOTIPE INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

(IPAL) ELEKTROPLATING PADA INDUSTRI ELEKTROPLATING UD.


SLAMET JAYA DI DESA MANGUNSAREN KAB. TEGAL

Septi Herowati1 dan Saufik Luthfianto2


1
Staff Disperinnaker Kabupaten Tegal
email : 1herowati13@gmail.com

Abstrak

UD. Slamet Jaya merupakan salah satu industri di Kabupaten Tegal yang bergerak dibidang
perlogaman, yaitu usaha jasa pelapisan logam (nikel & khrom) yang berlokasi di Desa
Mangunsaren Kec.Tarub. Industri yang masih tergolong kecil dan menengah ini telah
beroperasi sejak tahun 1996. Selama ini limbah cairnya belum dikelola dengan baik. Hal ini
tentunya akan menimbulkan permasalahan lingkungan akibat pembuangan limbah B3 yang
terdapat pada Industri Elektroplating tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini
adalah desain faktorial 23. Analisa data menggunakan perhitungan uji normalitas,uji T dan
uji ANOVA. Hasil penelitian yang didapatkan antara lain: Pengolahan Air Limbah
Elektroplating pada Prototipe IPAL dengan proses adsorpsi menggunakan adsorben batu
zeolit dan resin kation dapat direkomendasikan kepada IKM Elektroplating sebagai
alternatif pengolahan air limbah sederhana. Hal ini ditentukan dari hasil uji air limbah
setelah diolah pada bak IPAL. Kadar pH yang di uji telah mengalami kenaikan hingga
memenuhi baku mutu lingkungan sedangkan kadar khrom memang belum memenuhi baku
mutu lingkungan tetapi mampu menurunkan kadarnya cukup signifikan dan dalam jumlah
yang cukup banyak. Prototipe IPAL yang digunakan bersifat portable dengan spesifikasi
kerangka : panjang = ±90 cm, lebar = ±40 cm, tinggi = ±40 cm. Air limbah yang belum
diolah (inlet) maupun yang sudah diolah (outlet) pada tiga variasi media adsorben di uji
kadar pH dan Krom total nya menghasilkan kenaikan pH dengan presentase 24,14 % :
25,68 % : 24,83 % . Sedangkan untuk khrom total mengalami penurunan dengan presentase
11,07 % : 33,67 % : 28,47 %.

Kata Kunci: Elektroplating, Instalasi Pengolah Air Limbah, Adsorpsi, Zeolit, Resin
Penukar Kation.

PENDAHULUAN maksimal. Berdasarkan hasil obervasi


Latar Belakang Masalah langsung di industri diketahui bahwa
Perkembangan dan kemajuan teknologi masing-masing pekerja tidak mementingkan
meningkat begitu pesat, banyak perusahaan kesehatan dan keselamatan kerjanya serta
yang memanfatkan hasil teknologi untuk kebersihan lingkungan industri. Selain itu
meningkatkan produktivitas di limbah hasil proses kerja elektroplating
perusahaannya (Luthfianto et al). Seiring yang merupakan limbah berbahaya dan
meningkatnya produktivitas kerja pada beracun tersebut dibuang begitu saja pada
Industri Elektroplating “UD. Slamet Jaya” lingkungan tanpa diolah terlebih dahulu.
yang berlokasi di Desa Mangunsaren RT 05 Penyebab tersebut dikarenakan belum
RW 01 Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal adanya komitmen dari pemilik industri dan
yang telah berdiri sejak tahun 1996, industri masing-masing karyawan untuk bersama-
jasa pelapisan logam yang masih tergolong sama menciptakan lingkungan industri yang
industri rumahan ini belum melakukan sehat dan bersih melalui penerapan aspek
pengelolaan lingkungan dengan baik dan sanitasi lingkungan, keselamatan dan

Volume 10 No. 2 Oktober 2019 70


kesehatan lingkungan industri, serta aspek “Berapa presentase kenaikan kadar pH
produksi bersih. Kurangnya pengetahuan dan penurunan kadar Krom dalam air
dan keterbatasan modal guna pembuatan limbah, setelah pengolahan?”
instalasi pengolahan air limbah (IPAL) juga “Apakah air limbahyang sudah diolah
menjadi penyebab belum terkelolanya (outlet) pada penelitian ini sudah memenuhi
limbah cair pada industri tersebut. baku mutu lingkungan?”
Pembuangan langsung limbah dari
proses elektroplating tanpa pengolahan Asumsi – Asumsi
terlebih dahulu ke lingkungan dapat Berdasarkan penelitian sebelumnya
menyebabkan pencemaran lingkungan. diperoleh hasil daya serap adsorben yang
Cemaran tersebut dapat mencemari digunakan dalam prototipe IPAL sebagai
mikroorganisme dan lingkungannya baik berikut :
dalam bentuk larutan, koloid, maupun

dan besarnya dampak yang ditimbulkan Limbah


bagi lingkungan maka diperlukan suatu Kapasitas Kapasitas
Serapan Serapan
pengolahan terlebih dahulu sebelum efluent Komponen Jumlah
Selama 4 untuk 3
limbah tersebut dibuang ke lingkungan. jam / 50 g kg
Memperhatikan kondisi tersebut, 4,536 272,160
sebagai upaya pengelolaan lingkungan Zeolit 3 kg
ppm ppm
industry, penulis mencoba membuat
prototipe Instalasi Pengolahan Air Limbah Resin
24,836 1490,28
(IPAL) sederhana dengan menggunakan Penukar 3 kg ppm 0 ppm
metode adsorpsi yang adsorbennya berupa Kation
Sumber : (Widjajanti et al.)
menggunakan resin penukar kation.
Penggunaan zeolit alam sebagai adsorben Maka di asumsikan dengan eksperimen
untuk adsorpsi limbah logam dalam air yang dilakukan dengan komponen resin
sudah banyak dilakukan, karena disamping penukar kation pada media adsorben
memenuhi syarat sebagai adsorben yang sebesar 2,25 kg selama 30 menit adsorpsi
baik juga harganya murah dan mudah dapat menurunkan kadar salah satu ion
didapat. logam hingga sebesar ±50 ppm sedangkan
Pembuatan prototipe IPAL pada daya serap zeolit pada proses adsorpsi
UD.Slamet Jaya merupakan salah satu hanya mampu menurunkan ion dalam
penerapan aspek manajemen lingkungan jumlah kecil dan lebih berpengaruh
agar limbah cair pada industri dikelola terhadap daya serap warna air limbah.
dengan baik, dan limbah yang dihasilkan
dapat dibuang ke lingkungan sesuai dengan Batasan Masalah
baku mutu lingkungan (BML). Untuk membatasi ruang lingkup
penelitian sehingga tidak melebar jauh dari
Perumusan Masalah topik permasalahan yang diteliti, maka
perlu ditentukan batasan-batasan masalah
Dengan memperhatikan batasan
sebagai berikut:
masalah di atas, dapat dirumuskan masalah
Objek penelitian adalah IKM
penelitian sebagai berikut :
Elektroplating UD.Slamet Jaya di Desa
“Bagaimana pengolahan limbah pada
Mangunsaren, Kec. Tarub Kab. Tegal
prototipe Instalasi Pengolahan Air Limbah Prototipe IPAL dirancang dengan
(IPAL) elektroplating yang dirancang?” meggunakan alat dan bahan yang sederhana
dengan proses adsorpsi

71 Volume 10 No. 2 Oktober 2019


Elektroplating pada UD.Slamet Jaya industri. Zeolit merupakan mineral hasil
merupakan Pelapisan Nikel dan Krom tambang yang bersifat lunak dan mudah
sehingga karakteristik limbah diasumsikan kering.Warna dari zeolit adalah putih
mengandung ion logam salah satunya keabu-abuan, putih kehijau-hijauan, atau
chromium dan memiliki derajat keasaman putih kekuning-kuningan. Ukuran kristal
yang tinggi zeolit kebanyakan tidak lebih dari 10-15
Adsorben yang digunakan sebagai mikron. Zeolit merupakan mineral yang
bagian dari variable penelitian adalah batu teridri dari kristal alumino silikat terhidrasi
zeolit dan resin kation yang mengandung kation alkali, atau alkali
Parameter pengujian untuk air limbah tanah dalam kerangka tiga dimensi. Ion-ion
inlet maupun outlet untuk saat ini baru tersebut dapat diganti oleh kation lain tanpa
sebatas pengukuran kadar pH dan krom merusak struktur zeolit dan dapat menyerap
air secara reversibel (Saputra, 2006)
LANDASAN TEORI
Elektroplating Baku Mutu Lingkungan
Elektroplating merupakan suatu proses Baku mutu air limbah adalah ukuran
pelapisan yang menggunakan prinsip batas atau kadarunsur pencemar dan/atau
pengendapan suatu lapisan logam tipis pada jumlah unsur pencemar yang ditenggang
suatu permukaan benda pada yang keberadaannya dalam air limbah yang akan
dilakukan dengan cara dibuang atau dilepas ke dalam sumber air
elektrokimia(Suarsana, 2008). Pelapisan dari suatu usaha dan/atau kegiatan (Menteri
logam dapat berupa lapis seng (zinc), et al., 2014)
galvanis, perak, emas, brass, tembaga, nikel
dan krom (Sugara, Gd, Nindhia, & Negara, Tabel.2 BML Industri Pekapisan
2017). Proses pelapisan logam pada saat ini
berkembang semakin pesat seiring dengan Kadar Beban
perkembangan dan kebutuhan Maksimu Pencemaran
masyarakat(Salimin & Nurifitriyani, 2013). No Parameter m Maksimum
(mg/L) (g/kg bahan
Perkembangan industri yang semakin pesat pelapis)
selain memberikan manfaat, juga 1. TSS 20 0,40
menimbulkan dampak negatif dari limbah 0,2 0,004
yang dihasilkan (Salimin & Nurifitriyani, 2. Sianida (CN)
2013). Pembuangan langsung limbah dari
Khrom Total 0,5 0,010
proses electroplating tanpa pengolahan 3.
(Cr)
terlebih dahulu ke lingkungan dapat
0,1 0,002
menyebabkan pencemaran lingkungan 4. Khrom Cr6+
(Salimin & Nurifitriyani, 2013). Oleh sebab Tembaga 0,6 0,012
itu, mengingat penting dan besarnya 5.
(Cu)
dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan 6. Seng (Zn) 1,0 0,020
maka diperlukan suatu pengolahan terlebih 7. Nikel (Ni) 1,0 0,020
dahulu sebelum effluent limbah tersebut Kadmium 0,05 0,001
dibuang ke lingkungan (Salimin & 8.
(Cd)
Nurifitriyani, 2013). 9. Timbal (Pb) 0,1 0,002
10. pH 6,0 – 9,0
Zeolit Debit 20 L/kg bahan pelapis
11.
Zeolit adalah kelompok mineral yang Maksimum
dalam pengertian/ penamaan bahan galian Logam
merupakan salah satu jenis bahan galian
non logam atau bahan galian mineral METODOLOGI

Volume 10 No. 2 Oktober 2019 72


Penelitian ini menggunakan metode Hipotesis Dari Uji – T
desain factorial 23. Menurut (Hastjarjo, Ho = Tidak adanya pengaruh adsorben
2011) penelitian eksperimen adalah (zeolit dan resin) terhadap kadar pH dan
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui Khromium
akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan Ha = Ada pengaruh adsorben (zeolit
yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. dan resin) terhadap kadar pH dan
Penelitian ini merupakan perancangan Khromium
prototipe instalasi pengolahan air limbah Hipotesis Dari Uji – Anova
elektroplating dengan proses adsorpsi Ho = Semua rerata nilai pH maupun
menggunakan metode desain factorial. khrom adalah sama
Penelitian ini adalah penelitian Ha = Data rerata nilai pH maupun
eksperimen yang terdiri dari dua factor khrom adalah tidak sama
dengan 3 kali ulangan pengujian. Oleh
karena itu penelitian eksperimen erat HASIL DAN PEMBAHASAN
kaitanya dalam meguji suatu hipotesis Hasil Observasi Industri
dalam rangka mencari hasil dalam Profil Industri Kecil dan Menengah
pembuatan prototipe instalasi pengolahan Elektroplating UD.Slamet Jaya
air limbah electroplating dengan proses Nama Pemilik : Bapak Kelani
adsorpsi menggunakan adsorben batu zeolit Alamat : Desa
dan resin penukar kation dengan kadar 75% Mangunsaren RT 5 RW 1 Kec. Tarub, Kab.
: 25% , 25% : 75%, dan 50% : 50%. Tegal, Prov. Jawa Tengah
Dimana peneliti akan melakukan No. HP : 081320034205
eksperimen dengan melakukan pengolahan Kapasitas Operasional : ±300
air limbah elektroplating melalui proses knalpot / minggu (tidak menentu)
adsorpsi dengan analisa data menggunakan Jumlah Karyawan: 4-6 orang
metode uji normalitas, uji – T dan uji
ANOVA. Adapun jumlah media adsorben Hasil Uji Laboratorium
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Hasil Uji Air Limbah
Tabel 3. Jumlah Adsorben yang Elektroplating
digunakan
Media 1 Media 2 Media 3
Jenis media Parameter Pengujian
adsorben
Batu Kerikil Batu Kerikil Batu Kerikil pH Krom Total (mg/L)
4kg 4kg 4kg
Kerikil 4kg Inlet = 5,80 Inlet = 136,340
Zeolit 2,25 kg Zeolit 0,75 kg Zeolit 1,5 kg Zeolit 2,25 kg
Resin Resin Resin Penukar 7,20 121,240
Resin Kation
Penukar Penukar Kation 1,5 kg 7,20 2. 121,240
0,75 kg
Kation 0,75 Kation 2,25
kg kg 7,20 3 121,240
Kerikil 4 kg Inlet = 5,80 Inlet = 136,341
Zeolit 0,75 kg
Hipotesis Dari Uji Normalitas Data Resin Kation 1. 7,29 1. 90,440
P-Value = taraf nyata α untuk 2,25 kg 2. 7,29 2. 90,440
penelitian kualitatif kita gunakan sebesar 3. 7,29 3. 90, 440
0.05, diperoleh informasi bahwa data Kerikil 4 kg Inlet = 5,81 Inlet = 136,340
memiliki sebaran yang normal. Terlihat dari Zeolit 1,5 kg
Resin Kation 1. 7,24 1. 97,520
nilai P-Value besar dari F distribusi > α = 1,5 kg 2. 7,24 2. 97,520
0.05. 3. 7,24 3. 97,521

73 Volume 10 No. 2 Oktober 2019


Dengan ditampilkannya grafik juga
Setelah dilakukan uji Normalitas data, dapat diketahui besarnya interval antara
uji – T dan uji – ANOVA data hasil uji media 1,2, dan 3. Dari rangkuman hasil
tersebut menunjukan bahwa data masuk diatas dijelaskan bahwa : Media 2 > Media
dalam distribusi normal ditandai dengan 3 > Media 1 yang artinya dari tiga media
hasil nilai Sig. pada data tersebut adalah tersebut yang paling besar pengaruhnya
0,573. Nilai tersebut > p (0,05) sehingga terhadap kadar pH maupun krom total air
data dikatakan normal. limbah adalah media 2 dengan menunjukan
Pada uji T rata – rata dihasilkan T – nilai kenaikan pH paling tinggi yaitu 7,29
value > T Hitung sehingga artinya ada dan krom yang paling rendah yaitu 90,440
pengaruh adsorben zeolit dan resin terhadap ppm.
kualitas air limbah (kenaikan pH) dan
(penurunan khrom) pada semua media 3. Pembahasan
adsorben. Pengolahan Air Limbah Elektroplating
Dari hasil uji ANOVA terhadap data UD.Slamet Jaya
diatas, diperoleh p = 0,00 terkait dengan Pengolahan Air limbah diproses
tingkat signifikasi = 0,05 ,maka p< berarti dengan menggunakan proses adsorpsi pada
Ho ditolak . Sehingga dapat disimpulkan sebuah prototipe IPAL. Perancangan
tidak benar bahwa ketiga media yang telah Prototipe IPAL menggunakan alat dan
diperlakukan dalam eksperimen tidak bahan yang sederhana dan bersifat portable,
memberikan efek yang sama. alat yang digunakan adalah peralatan
Berikut ini grafik hasil Uji ANOVA pengelasan, solder, penggaris, gunting,
terhadap perubahan ph dan Khrom kertas, spidol, dan gergaji besi. Sedangkan
untuk bahan prototipe tersebut adalah besi
Interval Plot of pH vs
media
siku, bak plastic, pipa paralon ¾ inch, lem
95% CI for the Mean
7.30
kaca, dan kain saring. Besi siku digunakan
7.29

7.28
dalam membuat kerangka yang berfungsi
7.27 sebagai wadah bak – bak ipal. Untuk bak
7.26

ipal pada prototipe ini dibuat dengan bak


pH

7.25

7.24

7.23
plastic (container box) dengan ukuran p x l
7.22

7.21
x t = 45 x 20 x 20 yang disusun berundag
Media 1 Media 2 Media 3
media menyesuaikan bentuk kerangka besi.
The pooled standard deviation is used to calculate the intervals.
Pengolahan air limbah diproses pada bak –
Gambar 1. Grafik Plot pH versus bak ipal yang masing – masing bak IPAL
Media dibuat dengan ukuran bak plastic yang sama
yaitu ada bak ekualisasi sebagai
Interval Plot of Krom total vs
Media penampung, bak adsorpsi sebagai tempat
95% CI for the Mean
1 25 media adsorben dalam menyerap air limbah
1 20
yang mana adsorben yang digunakan pada
11 5

IPAL ini adalah batu kerikil, zeolit, dan


Krom total

11 0

1 05 resin penukar kation, dan bak yang ketiga


1 00
adalah bak kontrol yang digunakan sebagai
95

90
Media 1 Media 2 Media 3
penampung sementara sbelum air limbah
Media
The pooled standard deviation is used to calculate the int ervals.
dibuang ke lingkungan. Air limbah yang
Gambar 2. Grafik Plot Khromium tertampung pada bak control ini dapat kita
versus Media uji sebagai air limbah keluaran atau disebut
outlet. Pada bak control ini juga dapat di isi
bio indicator berupa ikan nila yang
dibiarkan hidup pad air limbah tersbut

Volume 10 No. 2 Oktober 2019 74


sehingga keberlangsungan hidup ikan mampu mempengaruhi kadar pH dengan
tersebut dapat dijadikan parameter kualitas menteralkan air limbah . Sehingga dari
air limbah outlet. Pada masing – masing bak percobaan pada ketiga media tersebut,
dihubungkan menggunakan pipa paralon presentase hasil kenaikan pH dari media 1,
ukuran ¾ inch sebagai saluran air limbah media 2 dan media 3 adalah 24,14 % , 25,68
dan pada pipa bak ekualisasi dan adsorpsi % , dan 24,83 % . Kenaikan pH tertinggi
dipasang screen atau saringan yang terbuat ada pada media 2 dengan jumlah resin 75%
dari kain saring tipis untuk menyaring dibanding zeolit yang 25 % atau sejumlah
padatan maupun sebagai saringan kasar air 2,25 kg : 0,75 kg dengan hasil pH 7,29 dan
limbah. Adapun hasil Perancangan kenaikan hingga 25,68 %.
Prototipe IPAL Elektroplating adalah Operasional IPAL melalui proses
sebagai berikut : adsorpsi dengan adsorben berupa batu
kerikl, zeolit, resin ini juga mampu
mempengaruhi perubahan kadar krom total
pada inlet maupun outlet dengan presentase
pada media 1, 2 dan 3 adalah 11,07 % ; 33,
67% ; 28,47%. Penurunan kadar Krom juga
dipengaruhi dengan meningkatnya jumlah
resin. Sedangkan pengaruh zeolit pada air
limbah lebih berfungsi sebagai penjerap zat
warna, sebagaimana hasil pada saat
Gambar 2. Prototipe IPAL penelitian pada bak pertama dengan jumlah
Elektroplating zeolit terbanyak yaitu 2,25 kg air limbah
outlet mengalami perubahan warna yang
Hasil prototipe diatas telah dirancang cukup signifikan dari kuning pekat menjadi
menyesuaikan desain (pada gambar 3.2) kuning terang seperti gamabr berikut ini :
yang telah dbuat dan dipilih sebagai desain
yang tepat dalam pengolahan air limbah
sederhana melalui proses adsorpsi.
Pengolahan air limbah pada IPAL dengan
proses adsorpsi pada bak kedua (bak
adsorpsi) telah menunjukan oeperasional
yang cukup optimal karena media adsorben
yang disusun pada bak tersebut mampu
mempengaruhi kadar pH dan krom total air
limbah (inlet) sehingga menghasilkan outlet
dengan kadar pH yang naik dan kadar krom Gambar 3. Proses Adsorpsi pada
yang mengalami penurunan. Prototipe IPAL Elektroplating

Presentase perubahan Kadar pH dan Perbandingan Hasil uji dengan Baku


Krom pada Air Limbah Mutu Lingkungan
Air limbah sebelum diolah pada IPAL Baku Mutu lingkungan yang
(inlet) maupun air limbah yang telah diolah ditetapkan pada Peraturan Gubernur Jawa
(outlet) pada prototipe IPAL telah di uji di Tengah No.5 Tahun 2012 menyebutkan
laboratorium DLH Kota Tegal. Hasilnya untuk BML pH dan Krom pada Baku Mutu
menunjukan bahwa kenaikan pH cukup Industri Pelapisan Logam adalah senilai 6-9
signifikan pada pengaruh jumlah resin pada dan 0,5 mg/L. Angka tersebut merupakan
media adsorben yang semakin bertambah. nilai ambang batas karakteristik air limbah
Hal ini sesuai pada fungsi kerja resin yang Industri Pelapisan logam untuk dikatakan

75 Volume 10 No. 2 Oktober 2019


aman dibuang ke lingkungan. Dari antara media adsorben 1 : 2 : 3 adalah 11,07
percobaan media 1,2 dan 3 masing – masing % : 33,67 % : 28,47 % sehingga dapat
sampel air limbah menunjukan perubahan disimpulkan penurunan kadar Krom terbaik
pada pH dan Krom totalnya namun dari adalah dengan presentase 33,67 % dari
hasil perbandingan dengan baku mutu kadar Krom total yang sangat tinggi
lingkungan yang telah disajikan pada tabel 136,340 mg/L menjadi 90,440 mg/L dan
4.5 air limbah (outlet) hasil penelitiasn ini belum mampu memenuhi baku mutu
hanya mampu memenuhi baku mutu lingkungan (0,5 mg/l). Kadar tersebut
ligkungan pada pH semua outlet sedangkan diperoleh dari pengolahan pada IPAL
kadar hrom totalnya mengalami penurunan menggunakan media 2 yaitu dengan kadar
cukup signifikan namun semua outlet belum Zeolit 0,75 kg dan Resin Penukar Kation
memenuhi baku mutu lingkungan. 2,25kg.

KESIMPULAN Air limbah hasil olahan pada prototipe


Berdasarkan analisa dan pembahasan IPAL ini hanya kadar pH nya saja yang
tersebut di atas, maka dapat diambil memenuhi baku mutu lingkungan (6-9)
kesimpulan sebagai berikut: pada hasil olahan limbah media 1,2 dan 3
Pengolahan Air Limbah Elektroplating yaitu pH 7,20 ; 7,24 dan 7,29 sedangkan
pada Prototipe IPAL dengan proses adsorpsi kadar krom totalnya belum memenuhi baku
menggunakan adsorben batu zeolit dan resin mutu lingkungan dibandingkan dengan
kation pada Industri Elektroplating UD Baku Mutu Lingkungan krom total 0,5
Slamet Jaya di Desa Mangunsaren Kec. mg/L berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa
Tarub Kab. Tegal dapat direkomendasikan
Tengah No,5 Tahun 2012 .
kepada IKM Elektroplating sebagai
alternatif pengolahan air limbah sederhana.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
Hal ini ditentukan dari hasil uji air limbah
disarankan sebagai berikut:
setelah diolah pada bak IPAL. Kadar pH
Sebaiknya dalam operasional kerja
yang di uji telah mengalami kenaikan
hingga memenuhi baku mutu lingkungan industri elektroplating maupun industri
sedangkan kadar khrom memang belum yang menggunakan bahan-bahan yang
memenuhi baku mutu lingkungan tetapi mengandung bahan berbahaya dan beracun
mampu menurunkan kadarnya cukup (B3) supaya mengolah limbahnya dengan
signifikan dan dalam jumlah yang cukup baik sebelum dibuang ke lingkungan.
banyak.
Presentase kadar kenaikan pH pada air Perancangan IPAL yang
limbah hasil olahan pada IPAL antara direkomendasikan kepada IKM dapat dibuat
media adsorben 1 : 2 : 3 adalah 24,14 % : dengan alat – dan bahan sederhana
25,68 % : 24,83 %. sehingga dapat menyerupai prototipe yang dibuat dengan
disimpulkan kenaikan pH cukup signifikan perbaikan desain pada saluran bak adsorpsi
berbanding lurus dengan penambahan menuju bak kontrol dan perlakuan adsorben
jumlah resin yang diperlakukan. Hasil dengan jumlah zeolit dan resin yang tepat
media terbaik adalah dengan prsentase agar hasil adsorpsi lebih optimal hingga
25,68 % dari pH asam 5,8 menjadi 7,29 memenuhi baku mutu lingkungan.
(netral) dan memenuhi baku mutu
lingkungan (6-9) pada pengolahan IPAL
menggunakan media 2 yaitu dengan kadar DAFTAR PUSTAKA
Zeolit 0,75 kg dan Resin Penukar Kation
2,25 kg. Presentase kadar penurunan Krom
Luthfianto, S., Suwandono, & Siswiyanti.
pada air limbah hasil olahan pada IPAL
2009. Aplikasi Jaringan Petri pada
Pembuatan Hidrant Pilar Dua (Two

Volume 10 No. 2 Oktober 2019 76


Way Hydrant) Model H-14 AP di PT. limbah industri. Jurnal Hibah
Karya Paduyasa Lebaksiu Kab.Tegal. Bersaing, 3, 1–8.
OSEATEK. e-journal.upstegal.ac.id Suarsana, I. K. (2008). Pengaruh Waktu
Menteri, P., Hidup, L., Indonesia, R., Mutu, Pelapisan Nikel pada Tembaga dalam
B., Limbah, A. I. R., Rahmat, D., … Pelapisan Khrom Dekoratif Terhadap
Republik, H. (2014). BERITA Tingkat Kecerahan dan Ketebalan
NEGARA. (1815). Lapisan. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin
Nugroho, W., & Purwoto, S. (2013). Cakram, 2(1), 48–60.
Removal Klorida, TDS, dan Besi pada Sugara, I. R., Gd, T., Nindhia, T., &
Air Payau Melalui Penukar Ion dan Negara, D. N. K. P. (2017). Kekuatan
Filtrasi Campuran Zeolit Aktif dengan Tarik Dan Kekerasan Aluminium
Karbon Aktif. Jurnal Teknik Waktu, Setelah Dielektroplating Dengan
11(1), 47–59. Variasi Pelapisan Al – Zn – Ni dan Al
Salimin, Z., & Nurifitriyani, I. (2013). – Zn – Cu – Ni. 6(1).
Pengolahan Limbah Industri Widjajanti Lfx, E., Marwati, S., &
Elektroplating Dengan Proses Haryanto, L. 2012. Rancang
Koagulasi Flokulasi. Indonesia. Telp. Bangun Instalasi Pengolah Limbah
Pusat Teknologi Pengolahan Limbah Cair Industri Electroplating.
Radioaktif BATAN, 3(2021), 41–4762. http://eprints.uny.ac.
Saputra, R. (2006). Pemanfaatan zeolit
sintetis sebagai alternatif pengolahan

77 Volume 10 No. 2 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai