Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Alternatif Penyaring Emisi Gas Buang Berbahan Dasar Lidah Mertua

(Sansevieria Filter on Exhaust Emission)

BIDANG KEGIATAN

PKM-KC
DIUSULKAN OLEH :

Guruh Eko Saputro (18034112)

Wahyu Dewa Widiartha (18034097)

Muhammad Ronal Azura (18063058)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


PADANG
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...............................................................................................3
1.3 Tujuan...................................................................................................................3
1.4 Luaran...................................................................................................................3
1.5 Manfaat.................................................................................................................3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4
1.1 Kalometer Tekanan Konstan............................................................................4
2.2 Air-Filter Pada Umumnya................................................................................4
2.3 Sanseveria Penyerap Kalor dan Polutan........................................................5
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN.........................................................................7
3.1 Fase Inspirasi.......................................................................................................7
3.2 Fase Konstruksi...................................................................................................7
3.3 Fase Implementasi..............................................................................................8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.......................................................9
4.1 Anggaran Biaya...................................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan..................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, Dosen Pendamping............................11
Lampiran 2. Justifikasi Angaran Kegiatan.......................................................17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas....19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana.............................................20
Lampiran 5. Gambaran Teknologi Yang Akan Diterapkembangkan.........21

ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Listrik pada masa kini merupakan sesuatu hal yang tidak bisa dilepaskan
dari kehidupan manusia. Hampir semua kegiatan manusia memerlukan listrik
untuk dijalankan. Dengan fenomena ini pula timbul masalah baru, yaitu makin
boros penggunaan listrik dalam kehidupan sehari – hari. Contohnya : penggunaan
smartphone atau gadget, secara real hal ini tidak terlalu terasa dalam kehidupan
sehari-hari. Akan tetapi kini terutama di masa pandemi, pastinya smartphone
adalah alat yang paling sering digunakan, yang berbanding lurus dengan
penggunaan listrik yang akan semakin boros. Hal ini terjadi serempak di seluruh
penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Kota Padang adalah :

Gambar 1.1 Gambar antrian sepeda motor saat membeli bensin


Gambar 1.1 memperlihatkan bahwa kebiasaan masyarakat kota Padang
yang rela mengantri membeli bensin tidak bisa dihindarkan karena harganya lebih
murah dibandingkan dengan bahan bakar lainnya. Pembakaran bensin pada mesin
apabila terjadi secara tidak sempurna maka akan menghasilkan emisi gas buang
CO dan apabila pembakaran terjadi secara sempurna maka akan menghasilkan gas
CO2.
Pada tahun 2017 kendaraan bermotor telah menghasilkan emisi gas CO2
sebanyak 840.150 ton, gas CO sebanyak 90.433 ton, gas HC sebanyak 20.506 ton,
gas NOx sebanyak 10.083 ton, partikel PM10 sebanyak 1.084 ton, dan gas SO2
sebanyak 559 ton. Total nilai kerugian akibat emisi Rp 3,024 triliun per tahun,
dengan gas karbon dioksida sebagai penyumbang kerugian paling besar yaitu Rp
2,5 triliyun per tahun. (Yogi Berlian,2018). Upaya mengurangi gas buang telah
dilakukan pemerintah BPLHD dengan menetapkan standar kesehatan yang
dihasilkan emisi gas buang seperti terlihat pada tabel 1.

1
TABEL 1. Sumber Dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang

Pencemar Sumber keterangan

Karbon Monoksida Buangan kendaran Standar kesehatan: 10


(CO) bermotor, beberapa mg/m3 (9 ppm)
proses industri
Sulfur Dioksida (SO2) Panas dan fasilitas Standar kesehatan: 80
pembangkit listrik ug/m3 0.03 ppm)
Partikulat matter Buangan kendaraan Standar kesehatan: 50
bermotor ug/m3 selama 1 tahun:
150 ug/m3
Nitrogen Dioksida Buangan kendaraan Standar kesehatan: 100
(NO2) bermotor, panas, dan pg/m3 (0.05 ppm)
fasilitas selama 1 jam
Ozon (O3) Terbentuk di atmosfir Standar kesehatan: 235
ug/m3 (0.12 ppm)
selama 1 jam
Sumber: BPLHD Provinsi DKI Jakarta
Tabel 1 dapat dilihat standar emisi gas buang pencemaran dari berbagai
sumber dan standar kesehatannya. Gas Karbon Monoksida (CO) memiliki standar
kesehatan yaitu 10 mg/m3 (9 ppm), Sulfur Dioksida (SO2) dengan standar
kesehatan 80 ug/m3 0.03 ppm), Partikular matter dengan standar kesehatan 50
ug/m3 selama 1 tahun: 150 ug/m3 , Nitrogen Dioksida (NO2) dengan standar
kesehatan 100 pg/m3 (0.05 ppm) selama 1 jam, Ozon (O3) dengan kesehatan 235
ug/m3 (0.12 ppm) selama 1 jam, salah satu penyebab utama dari pencemar udara
tersebut adalah buangan kendaraan bermotor.
Untuk membantu merealisasikan program pemerintah diatas kami
menemukan solusi yang berupa pengembangan dari filter udara sepeda motor
honda BEAT menjadi Sansevieria filter. Hal ini disebabkan dari kemampuan
Sansevieria atau tanaman lidah mertua untuk menyerap kalor. Untuk itu kami
memanfaatkan keunikan tersebut sebagai sebuah prototipe filter kendaraan
bermotor. Filter ini akan menyerap zat polutan dari pembakaran bensin kendaraan
bermotor. Filter tersebut diharapkan dapat menjadi solusi inovatif untuk
meningkatkan kesehatan lingkungan kota Padang. Serta, dengan menghitung
kerugian akibat emisi gas buang diatas alat ini mampu memberikan keuntungan
ekonomi untuk kota Padang.

2
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, kami mampu merumuskan masalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana alat ini mampu menghemat pemakaian listrik sehari hari?
b. Bagaimana efektivitas alat ini saat digunakan didaerah yang tidak ada
listrik ?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan alat ini adalah :
a. Untuk mengurangi pemakaian listrik PLN secara berlebihan
b. Untuk dijadikan solusi terbaik dikala tidak berada di daerah yang sedang
atau tidak dialiri listrik.
c. Untuk mengembangkan alat yang sebelumnya telah dirancang dan dibuat
serta diharapkan kedepannya menjadi alat yang inovatif dan ekonomis di
masa yang akan datang.
1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dalam pembuatan alat ini adalah :
a. Laporan kemajuan
b. Laporan akhir
c. Terciptanya prototype Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
d. Publikasi Artikel Ilmiah.
1.5 Manfaat
Manfaat yang akan di capai setelah terlaksananya program alat ini adalah :
a. Bagi tim perancang alat dan sekaligus tim penulis adalah untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan yang ditekuni serta untuk memberikan
solusi kontributif kepada masyarakat sebagai wujud pengamalan dari tri
dharma perguruan tinggi.
b. Bagi masyarakat umum yaitu untuk membantu masyarakat dalam
mewujudkan berkurangnya polusi kendaraan akibat pembakaran bensin
dari kendaraan bermotor yang tidak baik bagi kesehatan.
c. Bagi pemerintah yaitu merupakan solusi inovatif dalam membuat suatu
kebijakan terkait pencemaran udara dari asap kendaraan dan upaya dalam
mewujudkan berkurangnya polusi udara dengan adanya prototipe
Sansevieria Filter.
d. Bagi pengguna kendaraan adalah menjadi sumber rujukan dalam
menginovasikan produk kendaraan dalam menunjang keamanan dalam
menggunakan bahan bakar bensin dan lainnya dari polusi udara akibat
emisi gas buang.
e. Bagi penulis sendiri adalah sebagai rujukan dalam pengembangan alat
kedepannya.

3
f. Dalam perkembangan IPTEK dapat menjadi tolak ukur dalam peningkatan
alat sejenis yang lebih efektif.

4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Kalometer Tekanan Konstan
Peralatan yang lebih sederhana dibanding kalorimeter volume konstan
adalah kalorimeter tekanan konstan, yang digunakan untuk menentukan
perubahan kalor untuk reaksi selain pembakaran. Secara kasar kalorimeter
tekanan konstan dapat dibuat dari dua cangkir kopi sterofom. Hal tersebut
merupakan cara sederhana dari kalorimeter tekanan konstan.
Peralatan ini mengukur pengaruh kalor pada berbagai reaksi, seperti
penetralan asam basa, kalor pelarut, dan kalor pengenceran. Karena tekanannya
konstan, perubahan kalor yang terjadi untuk proses (q reaksi) sama dengan
perubahan entalpi. Dari dua cangkir kopi styrofoam dapat diketahui perubahan-
perubahan kalor yang terjadi serta cara sederhana yang dapat dilakukan untuk
mengetahui perubahan kalor.

Gambar 2.1 kalorimeter tekanan konstan.


Sumber: https://oktetkimiacgmail.wordpress.com/2017/12/09/kalorimeter/
2.2 Air-Filter Pada Umumnya
Saringan Udara atau lazim disebut ‘Air Filter’ adalah bagian dari
perangkat kendaraan bermotor yang bertugas menyuplai oksigen ke ruang bakar
di sebuah mesin. ‘Air Filter’ juga memiliki tugas menjaga kualitas udara agar
tetap bersih, bebas dari debu dan material kasar (Padat). Saringan udara berbahan
selat halus yang tahan terhadap perubahan suhu, memiliki kerapatan pori pori
yang cukup ideal untuk menyaring kotoran, serta dilengkapi dengan minyak
khusus yang berfungsi sebagai penahan dan menangkap partikel debu yang lebil
kecil, sehingga filter bekerja maksimal ‘Air Filter’ tidak berfungsi baik dan
normal apabila kondisinya sudah kotor. Banyak ditemui kotoran yang menempel
di permukaan filter dengan ciri-ciri kusam dan banyak terdapat endapan.

5
Saringan udara juga dirancang cukup efektif agar bisa berfungsi
maksimal, maka dari itu konstruksi dan desain dibuat untuk sekali pakai. Karena
material tersebut sudah terakumulasi dengan kotoran yang sudah menempel. Pori
pori saringan bekerja menahan kotoran sekaligus mengendapkan kotoran dibantu
dengan minyak fiter agar kotoran yang sudah menempel tidak lepas. Maka dari
itu filter udara yang sudah digunakan tidak dapat dibersihkan baik dengan
pencucian maupun peniupan di karenakan endapan akan tetap di dalam serat
filter dan akan menutupi seluruh pori pori sehingga filter tersebut tidak bisa
dilalui udara (tersumbat). Saringan udara yang tidak diganti secara rutin berujung
kepada boros bensin, penyebabnya ada campuran udara tersendat dan
menimbulkan endapan di ruang bahan bakar. Karena tidak seimbangnya
campuran udara dan bahan bakar berdampak menurunnya fungsi busi sebagai
pemantik api sehingga dengan kondisi yang cukup lama dapat mengakumulasi
kerusakan di seluruh bagian di dalam ruang bakar dan menyebabkan mogok
bahkan berujung turun mesin. Penggantian saringan udara secara berkala dapat
mengantisipasi salah satu penyebab motor rusak dan mogok di jalan, selain itu
dengan saringan udara yang berkualitas dan berfungsi dengan baik dapat
menjamin perfoma motor tetap prima dan nyaman selama berkendara.

Gambar 2.2 Filter pada umumnya.


Sumber: https://moedah.com/filter-udara-motor-terbaik-cocok-untuk-suzuki-gsx-
r150-2017/
2.3 Sanseveria Penyerap Kalor dan Polutan
Di Indonesia, nama sansieviera lebih dikenal dengan sebutan lidah mertua
ataupun tanaman ular, karena tekstur daunnya mirip kulit ular dan warna daun
yang hijau muda dengan corak bersisik seperti ular. Tanaman Sansevieria
merupakan tanaman hias berkelas karena bentuknya yang unik dan perawatannya
sangat mudah. Tanaman Sansevieria merupakan tanaman import yang berasal dari
Afrika, tetapi sudah lama dikembangkan di Indonesia. Sansevieria adalah tanaman
hias yang mudah dipelihara dan mampu bertahan lama, mampu menyerap polusi
di lingkungan sekitar sehingga membuat para pencinta tanaman mencintai
kehadirannya dari dulu hingga sekarang.

6
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan Badan Penerbangan Antariksa
Amerika Serikat, Sansevieria merupakan salah satu tanaman penyerap gas
beracun, misalnya karbon monoksida yang terkandung dalam asap rokok. Selain
sebagai penyerap racun dalam asap rokok, Sansevieria mampu menyerap beragam
unsur polutan berbahaya di udara seperti timbal, klorofom, benzene, xylene,
formaldehid dan trichloroethylene. Sansevieria mengandung bahan aktif pregnane
glikosid dalam mereduksi polutan. Sansevieria mampu bertahan hidup pada
rentang waktu suhu dan cahaya sangat luas. Selain itu, Sansevieria selalu
mengeluarkan zat O2 tanpa menghasilkan zat CO2 sehingga cocok di taruh
didalam ruangan. Sansevieria trifasciata lorentii adalah tanaman hias yang mampu
menyerap polusi di lingkungan sekitar. Satu tanaman sansevieria trifasciata
lorentii dewasa berdaun 4/5 helai dapat menyegarkan kembali udara dalam
ruangan seluas 20 m persegi. Demikian diungkap Peneliti Senior dan Tenaga Ahli
Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Delima Hasri Azahari Darmawan
dalam memperingati Hari Bumi dengan tema “Gelar Sansievieria Indonesia”.Dari
sumber lain memuat hasil penelitian : dengan meletakkan Sansievieria berdaun
empat lembar yang ditempatkan dalam ruangan seluas 75 m2 mampu membuat
udara bebas dari polusi. Sumber berikut mengatakan, ada banyak manfaat lain dari
Sansievieria “di dalam tiap helai daun Sansievieria ada pregnane glycoside, zat
yang mampu mengurai zat beracun menjadi senyawa organik, gula, dan asam
amino. Zat beracun yang diurai, seperti karbondioksida, benzen, xilen,
formaldehid, koloroform, dan triklorotilen”.
Kemampuan menyerap zat polutan itu, karena Sansevieria memiliki bahan
aktif Pregnane Glikosid, yang berfungsi untuk mereduksi polutan menjadi asam
organik, gula dan asam amino, dengan demikian unsur polutan tersebut menjadi
tidak berbahaya lagi bagi manusia. Lidah mertua menggunakan stomata sebagai
vacuum cleanernya untuk menyedot polutan atau gas beracun dan akan memasuki
sistem metabolisme dalam tubuh tanaman. Polutan yang telah diserap kemudian
dikirim ke akar, pada bagian akar, mikroba melakukan proses detoksifikasi.
Melalui proses ini, mikroba akan menghasilkan suatu zat yang diperlukan oleh
tanaman. Dalam proses pernapasan tersebut dihasilkan gas yang bermanfaat bagi
manusia berupa oksigen. Proses ini berlangsung terus menerus selama tanaman
masih hidup.

7
Gambar 2.3 Tanaman Sansevieria.
Sumber : https://bangka.tribunnews.com/2019/06/07/
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN

Seluruh kegiatan yang kami lakukan, dilaksanakan selama 4 bulan dan


akan dimulai pada saat sesudah proses penelitian alat filter. Proses ini dilakukan
di Universitas Negeri Padang. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini
adalah filter motor dan ekstrak Sansevieria. Dalam pelaksanaannya kami
lakukan dalam beberapa fase, yaitu :
3.1 Fase Inspirasi

Analasis Potensi
Studi Literatur Pengumpulan Data
Alat

a. Studi Literatur
Dalam tahapan ini kami mengumpulkan beberapa bacaan yang akan
membantu dalam pembuatan dan perancangan alat yang kami buat.
b. Analisis Potensi Alat
Dalam tahapan ini kami mengkaji potensi sansevieria dalam menyerap
kalor.
c. Pengumpulan Data
Pada proses pengumpulan data, kami mengumpulkan data-data yang
telah diperoleh baik dari sumber bacaan yang ada maupun sumber
lainnya.
3.2 Fase Konstruksi

Desain Alat Validasi Desain Pembuatan Alat

a. Desain Alat
Alat akan di desain sedemikian rupa untuk menciptakan efisiensi kerja
alat yang baik. Pada bagian filter yang terdapat pada motor akan di
tambahkan ekstrak lidah mertua sebagai pelarut, dan alat ini akan di
modifikasi sesimpel mungkin. Kemudian bagian dalam filter akan diganti
dengan diberi tambahan lidah mertua. Hal ini berfungsi sebagai pengubah
volume gas yang berkonsetrasi tinggi akibat pembakaran dari bahan

8
bakar dari dalam mesin kendaraan dan memberikan kalor gas dari yang
berkonsentrasi tinggi menuju gas yang berkonsentrasi rendah dalam
mendukung pencapaian tujuan program.

b. Validasi Desain
Setelah alat di desain, selanjutnya dilakukan pengecekan terhadap desain
yang sudah dibuat agar sesuai yang diharapkan.
c. Pembuatan Alat
Pada proses pembuatan prototipe ini, filter motor yang telah disediakan
sebagai alat yang akan digunakan dalam pembuatan prototipe tersebut
akan di modifikasi dan akan di tambahkan ekstrak dari sansevieria yang
kemudian alat tersebut akan di buat seperti filter pada umumnya dan akan
di uji cobakan melalui percobaan lapangan dan percobaan laboratorium.

3.3 Fase Implementasi

Uji Coba Alat Evaluasi Laporan Akhir

a. Uji Coba Alat


Setelah pembuatan alat selesai kemudian alat akan diuji dengan dua
macam percobaan, yaitu : uji kelayakan alat. Dimana alat akan diuji layak
atau tidak untuk dioperasikan, dengan cara pengujian emisi gas buang di
badan DLH kota Padang. Selanjutnya, dilakukan uji rehabilitasi untuk
melihat keakuratan hasil uji.
b. Evaluasi
Tahap evaluasi dilakuakan untuk melihat tingkat keberhasilan pelaksanaan
program dari awal hingga akhir.
c. Laporan Akhir
Pembuatan laporan akhir dilakukan setelah semua tahap terselesaikan
sehingga hasil yang didapat dari pembuatan alat dapat dijelaskan secara
rinci sesuai data yang diperoleh.

9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

Anggaran biaya dari kegiatan ini dapat dilihat pada tabel 4.1 dan untuk rincian
justifikasi anggaran kegiatan dapat dilihat pada lampiran 2.
4.1 Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya


1. Keperluan Peralatan Penunjang
Rp. 750.000,-
2. Keperluan Bahan Habis Pakai
Rp. 2.955.000,-
3. Perjalanan
Rp. 1.500.000,-
4. Kebutuhan Lain – lain
Rp. 5.295.000,-
No Jenis Kegiatan Bulan
Jumlah
. 1 2 Rp. 10.500.000,-
3 4 5
1. Melakukan
Observasi dan Studi
Literatur
2. Desain Alat dan
Validasi
3. Pengadaan Alat dan
Bahan
4. Pembuatan Alat
5. Uji Coba Alat
8. Evaluasi
9. Pembuatan Laporan
Akhir

4.2. Jadwal Kegiatan

10
DAFTAR PUSTAKA
alljabbar.wordpress.com/2008/03/23/kalor/. Diakses tanggal 20 October 2019
Badan Pusat Statistik. 2017. Perkembangan Kendaraan Menurut Jenis, 1949-2017.
https://www.bps.go.id/linkTableDina mis/view/ id/1133/. Diakses tanggal 20
October 2019
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga
kimia.upi.u/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0700746/materi.html/. Diakses
tanggal 20 October 2019
PT.YAMAHA Indonesia. 2019. Air Filter. Jakarta : Yamaha Indonesia
Yogi, berlian. 2018. Analisis Emisi Gas Buang Kendaraan
Bermotor Di Kota Padang. http://scholar.unand.ac.id/40097/. diakses tanggal 23
desember 2019

11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, Dosen Pendamping

12
13
14
Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Renol Afrizon, S.Pd, M.Pd
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Fisika
4 NIP/ NIDN 19870610 201404 1 001/0010068702
5 Tempat dan Tanggal Lahir Padang Gelanggang, 10 Juni 1987
6 E-mail afrizon@fmipa.unp.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 082171885563
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Universitas
Negeri Padang Negeri Padang
Jurusan/Prodi Pendidikan Pendidikan Fisika
Fisika
Tahun Masuk- 2005-2009 2010-2012
Lulus
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Fisika SMA/MA dan SMK Kelas X Wajib 3
2 Fisika Umum Wajib 3
3 Statistika Pendidikan Fisika Wajib 3
4 Eksperimen Fisika Pilihan 2
5 Fisika Statistik Wajib 3
6 Fisika Dasar Wajib 3
7 Labor Fisika Sekolah, Pilihan 2
8 Termodinamika Wajib 3
9 Algoritma dan Pemograman, Wajib 3
10 Fisika SMA/MA dan SMK Kelas XI Wajib 3
11 Kurikulum fisika sekolah menengah Wajib 3
Penelitian

No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun


1 Peningkatan Keterampilan Berpikir DIPA UNP 2015
Kreatif melalui Pengembangan Mind
Map pada Matakuliah Fisika SMA/MA
dan SMK kelas X
2 Pengembangan Perangkat Perkuliahan DIKTI 2016
Fisika Statistik Berbasis KKNI Dengan
Pendekatan Konstruktivis
3 Kajian Konsep Fisika pada Kearifan DIPA UNP 2017

15
Lokal Sumatera Barat dalam Rangka
Menunjang Pembelajaran Bermakna
dan Menumbuhkan Karakter Peduli
Lingkungan (Studi Kasus pada
Bangunan/Arsitektur)
4 Pengembangan Bahan Ajar Statistika DIPA UNP 2018
Pendidikan Fisika Menggunakan Model
Problem Solving
Pengabdian Kepada Masyarakat

No Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Penyandang Tahun


Dana

Kegiatan Pelatihan Pembuatan Media 2015


1 Pembelajaran untuk Peningkatan Kemampuan
DIPA UNP
Guru-Guru IPA MGMP Madrasah Tsanawiyyah
Kota Padang
2 Workshop Pembuatan Proposal dan Laporan 2016
Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Sekolah DIPA UNP
Dasar di Kecamatan Pasaman
3 Bimbingan Penanaman Konsep Fisika melalui 2016
Kegiatan Laboratorium bagi Siswa SMA Negeri DIPA UNP
1 Batipuh Kabupaten Tanah Datar
4 Workshop Pendalaman Materi IPA dan 2017
Penyusunan LKPD Berbantuan Virtual Labs
DIPA UNP
dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi Guru-
Guru IPA SMP/MTs se-Kota Solok
5 Bimbingan Teknis Perancangan Karya Inovatif 2017
untuk Menunjang Kegiatan Pembelajaran bagi DIPA UNP
Guru IPA SMP/MTs se-Kabupaten Agam
Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran
6 Dalam Rangka Peningkatan Kompetensi Guru- PNBP UNP 2017
Guru Sekolah Dasar Gugus Inti 2 Lubuk Nyiur

16
17
Lampiran 2. Justifikasi Angaran Kegiatan
A. Kebutuhan Peralatan Penunjang
Harga
Jenis Perlengkapan Volume satuan Nilai
Filter motor 3 buah 150.000 450.000
Obeng plus 2 buah 20.000 40.000
Obeng minus 2 buah 20.000 40.000
Glue gun 1 buah 50.000 50.000
Tang kombinasi 2 buah 40.000 80.000
Air duster gun long 1 buah 80.000 80.000
Pisau cutter 2 buah 5.000 10.000
SUB TOTAL 750.000
B. Kebutuhan Bahan Habis Pakai
Harga
Bahan habis Volume satuan Nilai
Pipa pengubung 150 3 buah 30.000 90.000
Tutup box filter 3 buah 70.000 210.000
Kotak saringan udara 3 buah 100.000 300.000
Isolasi 1 buah 5.000 5.000
Lem plastic 7 buah 2.000 14.000
Kertas hvs 2 rim 30.000 60.000
Ekstrak tanaman Sansevieria 3 buah 40.000 120.000
Lem akrilik 2 buah 10.000 20.000
Lem povinal 75 ml 15 buah 10.000 150.000
Pewarna makanan 15 buah 5.000 75.000
Borax 100g 7 buah 25.000 175.000
Gelas tunggal leher bulat 500 ml 5 buah 230.000 1.150.000
Gelas kimia pyrex 1000ml 8 buah 80.000 640.000
SUB TOTAL 2.955.000

18
C. Kebutuhan untuk Perjalanan
Keperlua pembelian bahan
pembuatan alat 3 orang 150.000 450.000
Uji coba emisi gas 8 kali 112.500 900.000
Sosialisasi alat 3 orang 50.000 150.000
SUB TOTAL 1.500.000

D. Kebutuhan Lain – lain


Pengadaan Laporan 5 rangkap 50.000 250.000
Seminar Internasional dalam kota 1 kali 2.300.000 2.300.000
HKI 1 kali 550.000 550.000
Penerbitan artikel ilmiah 1 kali 2.211.000 1.995.000
Sewa Laboratorium Biologi UNP 1 bulan 200.000 200.000
SUB TOTAL 5.295.000
TOTAL (RP) 10.500.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

19
No. Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu
)
1. Guruh Eko Fisika NK Fisika 8 - Koordinir
Saputro / Anggota
18034112 - Pengadaan Alat
dan Bahan
- Pembuatan
Laporan Akhir
- Pengujian Alat
- Monitoring dan
Sosialisasi Alat
- Publikasi Alat
- Uji coba emisi
2. Wahyu Fisika NK Fisika 8 - Uji coba emisi
Dewa - Pembuatan
Widiartha / Laporan
18034097 Kemajuan
- Pembuatan
Laporan Akhir
- Pembuatan
Artikel.

3. Muhammad Pendidika Teknik 8 - Pembuatan Alat


Ronal n Teknik Elektro - Pengadaan Alat
Azura / Elektro dan Bahan
18063058 - Perancangan
Alat
- Sosialisai dan
Monitoring Alat
- Uji coba emisi

20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

21
Lampiran 5. Gambaran Teknologi Yang Akan Diterapkembangkan

22

Anda mungkin juga menyukai