Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN


EMISI GAS BUANG KENDARAAN

DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
1. Aditya Ayu Andini
2. Alika Nur Amelia
3. Amanda Nikita Angie. N
4. Amelia Arkana
5. Anisa Nurhayati

MATA PELAJARAN : Fisika


GURU BIDANG : Tuahta Ginting, S.Si

KELAS XI MIPA 1
SMAN 17 KABUPATEN TANGERANG
2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Dzat yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang untuk setiap ciptaan-Nya. Berkat karunia dan
hidayah-Nya yang telah memberi kemudahan khususnya bagi kami dalam menyusun
tugas makalah ini. Makalah mengenai “Pencemaran Udara yang Disebabkan Emisi
Gas Buang Kendaraan” ini kami buat untuk memenuhi Tugas Mata Pelajaran Fisika.
Terima kasih kami ucapkan kepada Guru Mata Pelajaran Fisika, Bapak Tuahta
Ginting, S.Si. yang telah membimbing dan mengajarkan kami. Saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi semua orang, khususnya bagi yang membaca makalah ini.

Tangerang, 21 Februari 2024


Hormat kami,

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................2

BAB I.........................................................................................................3

PENDAHULUAN......................................................................................3

1.1 Latar Belakang...............................................................................3

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................4

1.3 Tujuan.............................................................................................5

BAB II........................................................................................................6

PEMBAHASAN........................................................................................6

2.1 Pencemaran Udara..........................................................................6

2.2 Kronologi Peristiwa........................................................................6

2.3 Dampak Peristiwa..........................................................................7

2.4 Solusi dan Upaya............................................................................7

BAB III.......................................................................................................9

PENUTUP..................................................................................................9

3.1 Kesimpulan.....................................................................................9

DAFTAR PUSAKA.................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Emisi gas buang kendaraan bermotor merupakan penyumbang terbesar


terjadinya pencemaran udara. Pencemaran udara terjadi jika udara diatmosfer
tercampur dengan zat atau radiasi yang berpengaruh buruk terhadap organism hidup.
Pencemaran udara merupakan masalah yang sangat penting untuk diatasi karena bisa
mengurangi kadar oksigen dalam udara yang dapat mempengaruhi gangguan
pernafasan pada makhluk hidup. Seiring dengan semakin banyaknya kendaraan
bermotor bakar diseluruh Indonesia pencemaran udarapun semakin naik. Hal ini perlu
mendapat perhatian lebih dari berbagai pihak untuk mengurangi pencemaran udara
tersebut.
Indonesia merupakan bangsa yang sangat potensial dalam bidang pasar bagi
penjualan kendaraan bermotor berbagai jenis dan merk. Hal ini, dapat dilihat dari
besarnya tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor yang menembus angka 12 % atau
7,9 juta setiap tahunnya. Pertumbuhan kendaraan bermotor yang tinggi didukung oleh
jumlah penduduk Indonesia yang besar. Selain itu, disebabkan oleh karakteristik
orang Indonesia yang senang berganti-ganti kendaraan bermotor untuk eksistensi dan
gengsi mereka di lingkungan masyarakat. Sepeda motor dan jumlah penduduk
Indonesia pada tahun 2005 diperkirakan mempunyai perbandingan mencapai 1:8, dari
tahun ke tahun kondisi tersebut semakin 2 meningkat, keadaan tersebut menyebabkan
ruas jalan semakin padat.1 Jumlah kendaraan yang beroperasi di seluruh Indonesia
mengalami peningkatan 12% dari tahun 2011 sampai 2013. Tahun 2011 jumlah
kendaraan yang beroperasi sebesar 84,193 juta unit. Tahun 2012 meningkat menjadi
94,299 juta unit. Tahun 2013 jumlah kendaraan mencapai 104,211 juta unit. Dari
jumlah tersebut, populasi terbanyak disumbang oleh sepeda motor yaitu rata-rata
sebanyak 73 %. Tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor yang tinggi dapat
menyebabkan peningkatan dampak lingkungan yang serius. Dampak lingkungan yang
ditimbulkan diantaranya adalah kemacetan, kebisingan, dan menimbulkan
pencemaranatau polusi udara. Bahaya tersebut disebabkan oleh emisi gas buang yang
dihasilkan oleh mesin kendaraan bermotor. Emisi gas buang hasil pembakaran mesin
kendaraan bermotor merupakan faktor penyebab polusi yang paling dominan,
terutama di kota-kota besar.
Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara
ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat
memenuhi fungsinya. Diktum yang digunakan sebagai dasar perkembangan untuk
peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian
pencemaran udara di sebutkan : Bahwa udara sebagai sumber daya alam yang
mempengaruhi kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya harus dijaga dan
dipelihara kelestarian fungsinya untuk pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan
manusia serta perlindungan makhluk hidup lainnya.
Besarnya kontribusi pencemaran udara yang disebabkan dari sektor
transportasi khususnya pada emisi kendaraan bermotor menimbulkan masalah dalam
pemeliharaan kualitas udara. Proses pembakaran bahan bakar minyak yang tidak
sempurna dalam kendaraan bermotor menghasilkan unsur-unsur kimiawi yang
mencemari udara.Unsur-unsur kimiawi tersebut meliputi Karbon Monoxida (CO),
Oksida-oksida sulfur (SO×), Oksida-oksida Nitrogen (NO×), Hidrokarbon (HC),
Partikulat dan Timbal (PB).7 Zat kimia tersebut dalam jumlah yang berlebih dapat
menyebabkan perubahan tatanan komposisi udara normal di lingkungan. Perubahan
tersebut menimbulkan pencemaran udara dan dapat mengganggu kesehatan manusia.
Senyawa karbon yang berlebih di atmosfer dapat menyebabkan pemanasan global.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, dapat diperoleh perumusan


masalah sebagai berikut :
1.2.1 Peristiwa yang dapat disebabkan oleh emisi gas buang kendaraan
bermotor.
1.2.2 Kronologi terjadinya peristiwa tersebut.
1.2.3 Akibat jika emisi gas buang kendaraan bermotor tidak ditangani dengan
baik.
1.2.4 Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikerjakan, dapat diperoleh tujuan


penelitian sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui peristiwa yang disebabkan oleh emisi gas buang
kendaraan bermotor.
1.3.2 Untuk mengetahui kronologi terjadinya peristiwa tersebut.
1.3.3 Untuk mengetahui akibat yang terjadi jika emisi gas buang kendaraan
bermotor tidak ditangani dengan baik.
1.3.4 Untuk mengetahui solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pencemaran Udara

Polusi udara di wilayah perkotaan di beberapa kota besar di Indonesia


beberapa tahun belakangan ini mempunyai kondisi yang sudah memprihatinkan.
Udaranya telah dipenuhi oleh asap yang mengandung gas-gas yang berbahaya bagi
kesehatan. Salah satu pemicu utama dari kondisi tersebut adalah jumlah kendaraan
bermotor dan meningkatnya kemacetan. Akibat dari ini, maka emisi gas buang
meningkat dan berpotensi menurunkan kualitas udara.
Sebagai sumber utama polusi udara di perkotaan, kendaraan bermotor telah
meningkat jumlahnya dengan tajam dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.
Demikian pula pertumbuhan di Kabupaten Tangerang, menurut BPS Banten (2022)
pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor selama satu tahun (2022) mencapai
1.199.905 unit. Bila dilihat pertumbuhannya, maka setara dengan 7,5 % pertahun
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jika dihitung rata-rata, maka pertumbuhan
perbulan mencapai hampir 99 ribu unit, hal ini menyebabkan kemacetan dan tundaan
arus lalu lintas yang menyebabkan ketidak nyamanan bagi pengguna jalan dan
menambah kesemrawutan kota.
Sejalan dengan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor, kontribusi gas
buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara pada kota-kota besar juga
telah meningkat. Pada saat ini kontribusinya telah mencapai 60-70%. Kontibusi
sebesar ini adalah merupakan kontribusi pencemar udara yang paling dominan.
Sumber pencemar lainnya, yakni cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, dan
sisanya berasal dari sumber pembakaran lain, misalnya dari rumah tangga,
pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan lain-lain.

2.2 Kronologi Peristiwa

Kendaraan bermotor mengeluarkan berbagai jenis gas maupun partikel yang


terdiri dari berbagai senyawa anorganik dan organik dengan berat molekul yang besar
yang dapat langsung terhirup melalui hidung dan mempengaruhi masyarakat yang
berada dijalan raya dan sekitarnya. Selain itu gas buang kendaraan bermotor juga
langsung masuk ke dalam lingkungan jalan raya dan pengguna jalan lain langusng
terpapar dengan emisi gas buang dibandingkan dengan gas buang dari cerobong
industri yang tinggi. Dengan demikian maka masyarakat yang tinggal maupun yang
melakukan kegiatan di sekitar jalan raya yang padat lalu lintasnya, seperti para
pengendara bermotor, pejalan kaki, polisi lalu lintas, dan penjaja makanan sering
terkena dampak asap kendaraan bermotor yang mengandung bahan pencemar.

2.3 Dampak Peristiwa

Emisi kendaraan yang mencemari udara dan lingkungan dapat mengganggu


kesehatan masyarakat, terutama bagi warga yang tinggal di kota besar, yang
bermukim di daerah industri dan padat lalulintas kendaraan bermotor. Akibat polusi
maka timbul asap dan uap yang berbau dan akan mempengaruhi pernafasan,
penciuman, penglihatan, badan menjadi lemas, IQ berkurang dan bila dibiarkan terus
akan mengakibatkan kematian massal. Akibat itu tidak hanya berdampak pada
manusia saja tetapi juga pada hewan dan tumbuhan. Ketika polusi timbul maka gas
khususnya hydrocarbon (HC) dan Nox tertimbung di udara maka akan menahan sinar
matahari dan terjadilah reaksi photochemical dan akan membentuk substansi kimia
dan oksigen lain terutama O3 (ozon) yang merupakan oksidan paling kuat sifatnya
mengakibatkan fenomena smog atau asap kabut.
Gas buang kendaraan bermotor menyebabkan ketidaknyamanan pada orang
yang berada di sekitar jalan dan menyebabkan masalah pencemaran udara serta
dampak terhadap kesehatan yang disebabkan oleh terakumulasinya cemaran udara
dari hari ke hari. Gangguan kesehatan misalnya kanker pada paru-paru atau organ
tubuh lainnya, penyakit pada saluran tenggorokan yang bersifat akut maupun khronis,
dan kondisi yang diakibatkan karena pengaruh bahan pencemar terhadap organ lain
sperti paru, misalnya sistem syaraf.

2.4 Solusi dan Upaya

Solusi mengurangi dampak pencemaran udara akibat kendaraan bermotor yang


mencakup upaya-upaya pengendalian baik langsung maupun tidak langsung, akan
dapat menurunkan tingkat emisi dari kendaraan bermotor secara efektif antara lain:
2.4.1 Mengurangi jumlah transportasi lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki,
naik sepeda, kendaraan umum, atay naik satu kendaraan pribadi bersama
teman-teman (car pooling).
2.4.2 Selalu merawat kendaraan dengan saksama agar tidak boros bahan
bakar dan asapnya tidak mengotori udara.
2.4.3 Memininalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat energi.
2.4.4 Memilih bensin yang bebas timbal.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.1.1 Peristiwa yang dapat disebabkan oleh emisi gas buang kendaraan
bermotor adalah pencemaran udara (polusi).
3.1.2 Kronologinya adalah emisi gas buang kendaraan bermotor berlebih
menyebabkan besarnya kontribusi pencemaran udara yang menimbulkan
masalah dalam pemeliharaan kualitas udara. Udaranya telah dipenuhi oleh
asap yang mengandung gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan. Salah satu
pemicu utama dari kondisi tersebut adalah jumlah kendaraan bermotor
dan meningkatnya kemacetan. Akibat dari ini, maka emisi gas buang
meningkat dan berpotensi menurunkan kualitas udara.
3.1.3 Gas buang kendaraan bermotor menyebabkan ketidaknyamanan pada
orang yang berada di sekitar jalan dan menyebabkan masalah pencemaran
udara serta dampak terhadap kesehatan yang disebabkan oleh terakumulasinya
cemaran udara dari hari ke hari.
3.1.4 Solusi untuk mengatasi pencemaran udara ditujukan pada pembenahan
sektor transportasi tanpa mengabaikan sektor lain. Diantaranya dengan
memperbanyak kendaraan angkutan massal; seperti bus dan kereta api,
diperbanyak. Kemudian kontrol terhadap jumlah kendaraan pribadi,
pembatasan usia kendaraan, uji emisi secara berkala, serta penanaman pohon
berdaun lebar di pinggir jalan terutama yang lalu lintasnya padat, dapat
mengurangi polusi udara.
DAFTAR PUSTAKA

Ir. Ika, W. 2014. Polusi Udara Uji dan Uji Emisi Gas Buang.
https://bappeda.jogjaprov.go.id. [21 Februari 2024]
Ismiyati. 2014. Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik. Volume 1 No. 3
Badan Pusat Statistik Provinsi Banten. 2022. Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut
Kabupaten/kota di Provinsi Banten 2020-2023. https://banten.bps.go.id/indicator/
17/308/1/. [21 Februari 2024]
Badan Riset dan Inovasi Nasional. 2023. Uji Emisi Kendaraan, Upaya Cegah Polusi
Udara. https://www.brin.go.id/news/114766/. [21 Februari 2024]

Anda mungkin juga menyukai