Puji Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan peyusunan makalah biologi “Pengaruh Pencemaran Udara
terhadap Kesehatan Organ Pernapasan”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas biologi
dari ibu Anisa Rinyani,S.Si. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang jenis-jenis polutan yang terdapat dalam asap kendraraan bermotor dan dampaknya
terhadap kesehatan organ pernapasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Anisa Rinyani selaku guru mata pelajaran biologi
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
tentang jenis-jenis polutan yang terdapat dalam asap kendraraan bermotor dan dampaknya
terhadap kesehatan organ pernapasan
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................................3
2. Pengaruh Jenis-Jenis Polutan yang Terdapat dalam Asap Kendaraan Bermotor terhadap
Kesehatan Organ Pernapasan...................................................................................................5
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................................................22
A. Kesimpulan...............................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................23
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asap kendaraan bermotor merupakan asap yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Asap
kendaraan bermotor dapat menyebabkan pencemaran udara. Bahkan pada tahun 2020
kendaraan bermotor menyumbang sekitar 60 persen polusi udara di Indonesia. Hal ini
memang sesuai jika melihat banyaknya jumlah pengendara bermotor di Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, jumlah kendaraan
bermotor di Indonesia mencapai 136,32 juta unit dengan rincian 115,92 juta sepeda motor,
15,8 juta mobil penumpang, 5.01 juta truk, dan 233,42 ribu bus. Dengan jumlah sebanyak itu
tidak mengherankan bahwa asap kendaraan bermotor merupakan salah satu penyebab
pencemaran udara di Indonesia.
Pencemaran udara yang disebakan oleh asap kendaraan bermotor juga mengandung berbagai
jenis bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan organ pernapasan. Oleh karena itu penting
untuk mengetahui kandungan yang terdapat pada asap kendaraan bermotor dan dampaknya
bagi kesehatan sehingga kita bisa mencegah penyakit yang disebabkan oleh asap kendaraan
bermotor karena mencegah lebih baik dari mengobati.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa saja jenis-jenis polutan yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor?
2. Apa pengaruh jenis-jenis polutan terhadap kesehatan organ pernapasan?
1
3. Apa saja jenis-jenis gangguan pernapasan beserta gejala-gejalanya yang disebakan oleh
paparan asap kendaraan bermotor berdasarkan jenis-jenis polutan yang dihasilkan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui jenis-jenis polutan yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor
2. Untuk mengetahui pengaruh jenis-jenis polutan terhadap kesehatan organ pernapasan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis gangguan pernapasan beserta gejala-gejalanya yang
disebabkan oleh paparan asap kendaraan bermotor berdasarkan jenis-jenis polutan yang
dihasilkan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Kadar nitrogen oksida (NOx) di udara perkotaan biasanya 10-100 kali lebih tinggi dari
udara pedesaan. Emisi nitrogen oksida (NOx) dipengaruhi oleh kepadatan penduduk
karena sumber utama nitrogen oksida (NOx) dari pembakaran yang kebanyakan
disebabkan oleh kendaraan bermotor, produksi energi, dan pembuangan sampah.
Sebagian besar emisi nitrogen oksida (NOx) buatan manusia berasal dari pembakaran
arang, minyak, gas, dan bensin. Oksida nitrogen seperti NO dan NO2 berbahaya bagi
manusia. Penelitian menunjukkan bahwa NO2 empat kali lebih beracun dari NO, terutama
pada paru-paru. Jika 100 ppm NO2 terhirup oleh manusia, maka dapat menimbulkan
kematian mendadak. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan
sebagian besar binatang percobaan dan 90 persen kematian disebabkan oleh gejala
3
pembengkakan paru. Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100 persen
kematian pada binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Pemajanan NO2
dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam
bernapas.
- Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon adalah bahan pencemar udara yang dapat berbentuk gas, cairan, maupun
benda padat. HC yang berupa gas akan bercampur dengan gas-gas hasil buangan lainnya.
Hidrokarbon dapat berasal dari proses industri yang diemisikan ke udara. Sumber HC
dapat pula berasal dari transportasi. Kondisi mesin kendaraan yang kurang baik akan
menghasilkan hidrokarbon. Pada umumnya kadar HC di udara perkotaan tinggi pada pagi
hari, turun di siang hari, kembali tinggi pada sore hari, dan turun saat malam hari.
- Partikel debu
Partikulat debu merupakan campuran yang sangat rumit dari berbagai senyawa organik
dan anorganik yang tersebar di udara dengan diameter teramat kecil. Partikel tersebut
mulai dari lebih kecil dari 1 mikron (mikrometer) hingga paling besar 500 mikron.
Partikulat debu tersebut akan berada di udara dalam waktu yang relatif lama dalam
keadaan melayang-layang di udara dan masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran
pernapasan. Partikulat debu umumnya mengandung berbagai senyawa kimia yang berbeda
dengan berbagai ukuran dan bentuk yang berbeda pula tergantung dari sumber emisinya.
Secara ilmiah partikel debu dapat dihasilkan dari debu tanah kering yang terbawa oleh
angin, atau dari muntahan letusan gunung berapi. Partikel debu juga bisa bersumber dari
pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung senyawa karbon seperti
halnya penggunaan mesin disel yang tidak terpelihara dengan baik.
Partikel debu juga dihasilkan dari pembakaran batu bara yang tidak sempurna. Sedangkan
partikel debu dalam kendaraan biasanya dihasilkan dari pembakaran kendaraan bermotor
yang tidak sempurna.
4
dan Pb-tetrametil merupakan senyawa yang penting karena banyak digunakan sebagai zat
aditif pada bahan bakar bensin dalam upaya meningkatkan angka oktan secara ekonomis.
Pembakaran Pb-alkil sebagai zat aditif pada bahan bakar kendaraan bermotor merupakan
bagian terbesar dari seluruh emisi Pb ke atmosfer. Pencemaran Pb akibat pembakaran
bensin tidak sama antara satu tempat dengan tempat lain, karena tergantung pada
kepadatan kendaraan bermotor dan efisiensi upaya untuk mereduksi kandungan Pb pada
bensin. Biasanya kadar Pb di udara sekitar 2 g/m3 dan dengan asumsi 30 persen
mengendap di saluran pernapasan dan absosrpsi sekitar 14 g per hari. Hampir semua organ
tubuh mengandung Pb dan kira-kira 90 persen dijumpai ditulang. Manusia yang mendapat
pemajanan kadar tinggi mengandung lebih dari 100 g/100 g darah. Kandungan dalam
darah sekitar 40 g Pb per 100 g dianggap terpajan berat.
- Benzena
Benzena adalah cairan kimia yang sangat mudah mengalami penguapan sehingga dapat
mencemari udara. Polusi udara yang mengandung benzena biasanya ditemukan pada asap
rokok, asap kendaraan, asap pabrik, serta produk sehari-hari, seperti lem dan detergen.
2. Pengaruh Jenis-Jenis Polutan yang Terdapat dalam Asap Kendaraan Bermotor terhadap
Kesehatan Organ Pernapasan
- Karbon monoksida (CO)
Pengaruh menghirup karbon monoksida (CO) terhadap kesehatan organ pernapasan adalah
menghirup karbon monoksida (CO) dalam jumlah banyak dapat meyebabkan keracunan
karbon monoksida. Ketika seseorang terlalu banyak menghirup gas karbon monoksida
(CO), kemampuan darah untuk mengikat oksigen akan berkurang. Hal ini disebabkan gas
CO lebih mudah terikat dengan hemoglobin daripada oksigen. Akibatnya, tubuh akan
mengalami kekurangan oksigen atau hipoksia. Penurunan kadar oksigen yang tidak segera
diatasi bisa menimbulkan komplikasi berbahaya berupa rusaknya jaringan atau organ
tubuh dan kematian.
5
Pengaruh nitrogen dioksida terhadap kesehatan organ pernapasan adalah paparan nitrogen
dioksida dalam jangka panjang dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan
dan menurunkan fungsi paru-paru. Gas beracun ini juga bisa meningkatkan risiko
terjadinya bronkitis, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Tidak hanya itu, NO2
juga menjadi sumber karsinogenik yang menyebabkan timbulnya kanker. Menghirup NO2
secara terus menerus dan berlebihan bisa berakibat fatal untuk tubuh. Gangguan
pernapasan yang disebabkan oleh nitrogen dioksida (NO2) adalah infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA), bronkitis, kanker paru-paru, dan asma
- Hidrokarbon (HC)
Pengaruh hidrokarbon terhadap kesehatan organ pernapasan adalah saat terhirup dalam
jumlah banyak hidrokarbon dapat menyebabkan berbagai gangguan napas, pneumonia,
hipertensi pulmonal, kerusakan paru-paru, dan menjadi sumber karsinogenik atau
penyebab kanker.
- Partikel debu
Partikulat debu yang membahayakan kesehatan umumnya berkisar antara 0,1 mikron
sampai dengan 10 mikron. Ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikel
udara yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli.
Partikulat debu yang berukuran lebih besar atau di atas 5 mikron dapat mengganggu
saluran pernapasan bagian atas dan menyebabkan iritasi. Ketua Perhimpunan Dokter Paru
Indonesia Dr Agus Dwi Susanto Sp.P(K) mengatakan partikel berukuran 10 mikron bisa
masuk dan mengiritasi bagian hidung, namun apabila ukurannya lebih kecil dari 5 hingga
2,5 mikron bisa masuk ke paru-paru dan ke dalam darah.
Dr Agus Dwi Susanto Sp.P(K) mengatakan apabila partikulat matter (PM) dengan ukuran
2,5 mikron terhirup oleh saluran napas dan secara terus menerus akan merangsang
terjadinya perubahan sel yang ada di dalam saluran napas dan paru dari yang normal
menjadi abnormal sehingga menyebabkan kanker.
Sehingga penyakit gangguan pernapasan yang disebabkan oleh partikel debu adalah alergi
rhinitis, infeksi saluran pernapasan (bronkitis, emfisema, pneumonia, dan penyakit
pernapasan obstruktif kronis (PPOK)), dan Pneumoconiosis
6
- Timah hitam (Pb)
Timah hitam (Pb) tidak memberikan pengaruh apapun terhadap kesehatan organ
pernapasan. Timah hitam (PB) lebih memberikan pengaruh ke organ-organ lain. Paparan
Pb yang berlangsung lama dapat mengakibatkan gangguan terhadap berbagai sistem organ
seperti darah, sistem saraf, ginjal, sistem reproduksi dan saluran pencernaan. Terpapar Pb
dalam kadar tinggi juga dapat menghambat aktivitas enzim untuk sintesis hemoglobin.
Gejala keracunan akut menyebabkan sakit perut, muntah, dan diare akut. Gejala keracunan
kronis menyebabkan hilang nafsu makan, konstipasi, lelah, sakit kepala, anemia,
kelumpuhan anggota badan, kejang, dan gangguan penglihatan.
- Benzena
Terpapar benzena dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pernapasan,
kanker paru-paru, anemia, dan bahkan kematian.
7
Pada awalnya, gejala keracunan karbon monoksida tidak tampak jelas karena mirip
dengan gejala keracunan makanan atau gejala flu, namun tidak disertai demam.
Gejala biasanya mereda saat penderita menjauhi sumber gas dan bertambah parah
seiring peningkatan jumlah gas CO yang dihirup.
8
menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan lansia. Sesuai
dengan namanya, ISPA akan menimbulkan peradangan pada saluran pernapasan,
mulai dari hidung hingga paru-paru
Bronkitis
Bronkitis adalah iritasi atau peradangan di dinding saluran bronkus, yaitu pipa yang
menyalurkan udara dari tenggorokan ke paru-paru. Bronkitis bisa terjadi dalam
hitungan hari, minggu, bahkan bulan. Bronkitis biasanya ditandai dengan batuk,
yang terkadang disertai dengan keluarnya dahak atau lendir akibat iritasi pada
dinding bronkus. Bronkitis yang memburuk dan tidak ditangani berisiko
menyebabkan pneumonia, yang ditandai dengan nyeri dada, demam, dan penurunan
kesadaran. Secara umum, bronkitis terbagi menjadi dua tipe, yakni:
1. Bronkitis akut
9
Bronkitis akut umumnya berlangsung selama 10–14 hari. Namun, penderita
bronkitis akut bisa mengalami batuk hingga 3 minggu. Bronkitis akut dapat terjadi
pada siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh anak-anak usia di bawah 5 tahun.
2. Bronkitis kronis
Bronkitis kronis biasanya berlangsung selama 3 bulan atau terjadi selama beberapa
kali dalam 2 tahun. Bronkitis kronis adalah salah satu jenis penyakit paru obstruktif
kronis (PPOK). Bronkitis ini lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia 40 tahun
ke atas.
Kanker paru-paru
Umumnya, kanker paru-paru tidak menimbulkan gejala pada tahap atau stadium
awal. Gejala baru akan muncul ketika tumor sudah cukup besar atau kanker sudah
menyebar ke jaringan lain.
10
2. Sesak napas
3. Sakit kepala
4. Nyeri tulang dan sendi
5. Mata dan kulit menguning
6. Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
7. Nyeri punggung
8. Penurunan daya ingat
9. Mati rasa di lengan atau kaki
10. Gangguan keseimbangan
Asma
Kondisi ketika saluran udara meradang, sempit dan membengkak, dan menghasilkan
lendir berlebih sehingga menyulitkan bernapas. Asma bisa ringan atau bisa juga
mengganggu aktivitas sehari-hari. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat
menyebabkan serangan yang mengancam jiwa. Asma dapat menyebabkan kesulitan
bernapas, nyeri dada, batuk, dan napas berbunyi. Gejala terkadang menjadi parah.
Asma biasanya dapat ditangani dengan inhaler penyelamatan untuk mengobati
gejala dan pengendali inhaler yang mencegah gejala. Kasus yang parah mungkin
membutuhkan inhaler yang berefek lebih lama yang menjaga saluran udara terbuka,
serta steroid oral.
Gejala-gejala asma:
1. Batuk berdahak
2. Sesak napas
3. Napas berbunyi (Mengi)
4. Ada riwayat alergi
5. Ada riwayat Asma dalam keluarga
Gejala tersebut mempunyai ciri khas :
1. Ada faktor pencetus
2. Berulang atau hilang timbul
3. Memburuk pada malam hari
4. Dapat reda spontan dengan atau tanpa pengobatan
11
- Hidrokarbon (HC)
Gagguan pernapasan yang disebabkan oleh hidrokarbon adalah asma, pneumonia,
hipertensi pulmonal, fibrosis paru, dan kanker paru-paru
Asma
Kondisi ketika saluran udara meradang, sempit dan membengkak, dan menghasilkan
lendir berlebih sehingga menyulitkan bernapas. Asma bisa ringan atau bisa juga
mengganggu aktivitas sehari-hari. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat
menyebabkan serangan yang mengancam jiwa. Asma dapat menyebabkan kesulitan
bernapas, nyeri dada, batuk, dan napas berbunyi. Gejala terkadang menjadi parah.
Asma biasanya dapat ditangani dengan inhaler penyelamatan untuk mengobati
gejala dan pengendali inhaler yang mencegah gejala. Kasus yang parah mungkin
membutuhkan inhaler yang berefek lebih lama yang menjaga saluran udara terbuka,
serta steroid oral.
Gejala-gejala asma:
1. Batuk berdahak
2. Sesak napas
3. Napas berbunyi (Mengi)
4. Ada riwayat alergi
5. Ada riwayat Asma dalam keluarga
Gejala tersebut mempunyai ciri khas :
1. Ada faktor pencetus
2. Berulang atau hilang timbul
3. Memburuk pada malam hari
4. Dapat reda spontan dengan atau tanpa pengobatan
12
Gejala-gejala dari pneumonia:
Variasi gejala pneumonia bisa mulai dari gejala yang ringan, seperti flu, hingga
gejala yang sedang atau berat, seperti:
1. Demam
2. Batuk kering, batuk berdahak kental berwarna kuning dan hijau, atau batuk
berdarah
3. Sesak napas
4. Berkeringat
5. Menggigil
6. Nyeri dada ketika menarik napas atau batuk
7. Mual atau muntah
8. Diare
9. Selera makan menurun
10. Lemas
11. Detak jantung meningkat
12. Bau mulut
Hipertensi pulmonal
Hipertensi pulmonal atau hipertensi paru adalah kondisi di mana tekanan di dalam
pembuluh darah yang berasal dari jantung menuju paru‐paru terlalu tinggi.
13
Fibrosis paru
Fibrosis paru termasuk dalam penyakit paru-paru serius yang mempengaruhi sistem
pernapasan. Fibrosis paru meninggalkan bekas luka dan menebalkan jaringan paru.
Hal ini berdampak pada jaringan penghubung di paru-paru dan alveoli (kantung
udara di dalam paru-paru). Kerusakan paru-paru secara bertahap menjadi lebih
buruk dari waktu ke waktu. Jaringan paru-paru yang keras dan kaku tidak
mengembang sebagaimana mestinya, hal ini membuatnya lebih sulit untuk bernapas
1. Clubbing finger, ujung jari atau kaki yang terlihat berbeda. Seperti lebih lebar
atau lebih bulat.
2. Sianosis, kulit kebiruan (pada orang berkulit putih) atau kulit abu-abu atau putih
di sekitar mulut atau mata (pada orang berkulit gelap). Hal ini karena terlalu
sedikit oksigen dalam darah.
Kanker paru-paru
Umumnya, kanker paru-paru tidak menimbulkan gejala pada tahap atau stadium
awal. Gejala baru akan muncul ketika tumor sudah cukup besar atau kanker sudah
menyebar ke jaringan lain.
14
3. Tubuh lemas
4. Nyeri dada
5. Mengi
Seiring berjalannya waktu, kanker dapat menyebar ke jaringan atau organ tubuh di
sekitarnya, seperti kelenjar getah bening, tulang, otak, atau hati. Kanker yang telah
menyebar dapat memunculkan gejala tambahan, seperti:
1. Berat badan turun drastis
2. Sesak napas
3. Sakit kepala
4. Nyeri tulang dan sendi
5. Mata dan kulit menguning
6. Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
7. Nyeri punggung
8. Penurunan daya ingat
9. Mati rasa di lengan atau kaki
10. Gangguan keseimbangan
- Partikel debu
Gangguan-gangguan pernapasan yang disebabkan oleh partikel debu adalah alergi
rhinitis, bronkitis, emfisema, pneumonia, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan
Pneumoconiosis
Alergi rhinitis
Hay fever atau rhinitis alergi adalah peradangan yang terjadi pada rongga hidung
akibat reaksi alergi. Rhinitis alergi dapat dipicu oleh berbagai jenis alergen,
contohnya serbuk sari, debu, atau bulu hewan.
15
7. Lemas.
8. Batuk-batuk.
9. Sakit kepala.
Anak-anak yang menderita rhinitis alergi dapat mengalami gejala atau gangguan
pada telinga, seperti telinga sakit, telinga berdenging, infeksi yang disertai keluarnya
cairan dari telinga tengah (otitis media). Mereka juga bisa sering bersin di pagi hari.
Bronkitis
Bronkitis adalah iritasi atau peradangan di dinding saluran bronkus, yaitu pipa yang
menyalurkan udara dari tenggorokan ke paru-paru. Bronkitis bisa terjadi dalam
hitungan hari, minggu, bahkan bulan. Bronkitis biasanya ditandai dengan batuk,
yang terkadang disertai dengan keluarnya dahak atau lendir akibat iritasi pada
dinding bronkus. Bronkitis yang memburuk dan tidak ditangani berisiko
menyebabkan pneumonia, yang ditandai dengan nyeri dada, demam, dan penurunan
kesadaran. Secara umum, bronkitis terbagi menjadi dua tipe, yakni:
1. Bronkitis akut
Bronkitis akut umumnya berlangsung selama 10–14 hari. Namun, penderita
bronkitis akut bisa mengalami batuk hingga 3 minggu. Bronkitis akut dapat terjadi
pada siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh anak-anak usia di bawah 5 tahun.
2. Bronkitis kronis
Bronkitis kronis biasanya berlangsung selama 3 bulan atau terjadi selama beberapa
kali dalam 2 tahun. Bronkitis kronis adalah salah satu jenis penyakit paru obstruktif
kronis (PPOK). Bronkitis ini lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia 40 tahun
ke atas.
16
Emfisema
Emfisema adalah salah satu penyakit progresif jangka panjang yang menyerang
paru-paru dan umumnya menyebabkan napas seseorang menjadi pendek. Jaringan
paru-paru, yang berperan pada bentuk fisik paru-paru dan fungsi pernapasan, pada
pengidap emfisema sudah mengalami kerusakan.
Emfisema termasuk dalam kelompok penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) karena
kerusakan jaringan paru-paru di sekitar saluran udara yang lebih kecil, yaitu
bronkiolus. Kerusakan ini membuat bentuk fisik paru-paru tidak normal saat
menghembuskan napas keluar. Bentuk abnormal ini akan mengganggu pertukaran
udara kotor dan udara bersih, sehingga oksigen yang masuk dan karbondioksida
yang keluar dari aliran darah di paru-paru tidak maksimal.
17
Pneumonia (paru-paru basah)
Pneumonia adalah infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di
salah satu atau kedua paru-paru, yang dapat berisi cairan.
Pada pneumonia, kantung udara bisa berisi cairan atau nanah. Infeksi dapat
mengancam nyawa siapa pun, terutama pada bayi, anak-anak, dan lansia di atas 65
tahun.
18
2. Napas tersengal-sengal, terutama saat melakukan aktivitas fisik
3. Berat badan menurun
4. Nyeri dada
5. Mengi
6. Pembengkakan di tungkai dan kaki
7. Lemas
Pneumoconiosis
Pneumoconiosis adalah penyakit sistem pernapasan yang disebabkan oleh
penumpukan partikel debu di dalam paru-paru. Ketika partikel-partikel berbahaya itu
masuk ke dalam saluran pernapasan, akan timbul peradangan sebagai reaksi dari
tubuh yang berupaya melawan masuknya benda asing. Seiring dengan
perkembangan penyakit, pneumoconiosis berisiko menyebabkan kerusakan paru-
paru hingga kematian. Hingga sekarang belum ditemukan cara untuk
menyembuhkan penyakit ini secara tuntas. Hal yang bisa dilakukan adalah
mengendalikan gejala-gejalanya saja.
19
Menghirup asap kendaraan bermotor yang mengandung timah hitam (Pb) dapat
mengakibatkan keracunan timbal (Plumbism)
Keracunan timbal (Plumbism)
Gejala-gejala dari keracunan timbal (plumbism)
1. Sesak napas
2. Mudah merasa lelah, pucat, dan lesu akibat anemia
3. Keterlambatan dalam tumbuh kembang
4. Kesulitan berkonsentrasi dan belajar
5. Perilaku menjadi lebih agresif
6. Nafsu makan dan berat badan menurun
7. Mengalami gangguan makan pica
8. Nyeri perut dan kram
9. Kelemahan pada otot dan sendi
10. Sakit kepala
11. Muntah
12. Konstipasi
13. Kejang
14. Kehilangan kemampuan mendengar
15. Mengeluh mulutnya terasa seperti logam
Sementara bagi orang dewasa, gejala yang dapat dialami akibat keracunan timbal
adalah:
1. Hipertensi
2. Nyeri otot dan sendi
3. Sulit tidur
4. Sakit kepala
5. Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan
6. Sulit berkonsentrasi atau mengingat sesuatu
7. Sakit kepala
8. Nyeri perut
9. Suasana hati (mood) tidak terkendali
10. Kesulitan memiliki anak
20
- Benzena
Gangguan pernapasan yang disebabkan oleh benzena adalah kanker paru-paru.
Kanker paru-paru
Umumnya, kanker paru-paru tidak menimbulkan gejala pada tahap atau stadium
awal. Gejala baru akan muncul ketika tumor sudah cukup besar atau kanker sudah
menyebar ke jaringan lain.
21
2. Muntah
3. Pusing
4. Sakit kepala
5. Detak jantung meningkat
6. Kejang
7. Koma
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Polutan-polutan yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor adalah karbon monoksida
(CO), nitrogen dioksida ( N O2), hidrokarbon (HC), partikel debu, timah hitam (Pb),
benzena, dan karbon dioksida (CO2).
Gangguan pernapasan yang disebabkan oleh karbon monoksida (CO) adalah keracunan
karbon monoksida. Gangguan pernapasan yang disebabkan oleh nitrogen dioksida ( N O2)
adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), bronkitis, kanker paru-paru, dan asma.
Gangguan pernapasan yang disebabkan oleh hidrokarbon (HC) adalah asma, pneumonia,
hipertensi pulmonal, fibrosis paru, dan kanker paru-paru. Gangguan pernapasan yang
disebabkan oleh partikel debu adalah alergi rhinitis, bronkitis, emfisema, pneumonia,
penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan Pneumoconiosis. Gangguan pernapasan
yang disebabkan oleh timah hitam (Pb) adalah keracunan timbal (Plumbism). Gangguan
pernapasan yang disebabkan oleh benzena adalah kanker paru-paru, dan gangguan
pernapasan yang disebabkan oleh karbon dioksida (C O2) adalah keracunan karbon
dioksida
22
Asap kendaraan bermotor sangat berbahaya untuk kesehatan organ pernapasan kita. Oleh
karena itu, sebaiknya kita menggunakan transportasi umum saja untuk mengurangi
jumlah polusi udara dan menggunakan masker jika pergi ke tempat yang berpolusi
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
https://megapolitan.antaranews.com/berita/51479/jenis-jenis-polutan-dari-kendaraan-dan-
bahayanya-untuk-kesehatan
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/14/145330369/jenis-jenis-polutan-kendaraan-
dan-dampaknya?page=all
http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/767-waspadai-bahaya-polusi-
udara-terhadap-kesehatan-paru-paru
https://bensinkita.com/jenis-jenis-polutan-berbahaya-dari-asap-kendaraan-bermotor/
https://hellosehat.com/pernapasan/asma/bahaya-menghirup-debu/
https://www.alodokter.com/keracunan-karbon-monoksida
23
https://www.halodoc.com/artikel/ini-gejala-penyakit-infeksi-saluran-pernapasan-akut-yang-
perlu-diwaspadai
https://www.halodoc.com/kesehatan/bronkitis
https://www.alodokter.com/kanker-paru-paru/gejala
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru-kronik/apa-saja-gejala-asma
https://www.alodokter.com/pneumonia/gejala
https://www.halodoc.com/kesehatan/fibrosis-paru
https://www.alodokter.com/rinitis-alergi
https://www.alodokter.com/emfisema
https://www.alodokter.com/penyakit-paru-obstruktif-kronis
https://hellosehat.com/pernapasan/pernapasan-lainnya/pneumoconiosis/
https://www.alodokter.com/keracunan-timbal-plumbism
https://www.alodokter.com/mari-telusuri-seluk-beluk-karbon-dioksida-di-dalam-tubuh-kita
24
25
26
27