Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan peyusunan makalah biologi “Pengaruh Pencemaran Udara
terhadap Kesehatan Organ Pernapasan”.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas biologi
dari ibu Anisa Rinyani,S.Si. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang jenis-jenis polutan yang terdapat dalam asap kendraraan bermotor dan dampaknya
terhadap kesehatan organ pernapasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Anisa Rinyani selaku guru mata pelajaran biologi
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
tentang jenis-jenis polutan yang terdapat dalam asap kendraraan bermotor dan dampaknya
terhadap kesehatan organ pernapasan

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini

Kotabaru, 4 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan........................................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................................3

1. Jenis -Jenis Polutan yang Terdapat dalam Asap Kendaraan Bermotor................................3

2. Pengaruh Jenis-Jenis Polutan yang Terdapat dalam Asap Kendaraan Bermotor terhadap
Kesehatan Organ Pernapasan...................................................................................................5

3. Jenis-Jenis Gangguan Pernapasan beserta Gejala-Gejalanya yang Disebabkan oleh Paparan


Asap Kendaraan Bermotor Berdasarkan Jenis-Jenis Polutan yang Dihasilkan………….7

BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................................................22

A. Kesimpulan...............................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................23

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asap kendaraan bermotor merupakan asap yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Asap
kendaraan bermotor dapat menyebabkan pencemaran udara. Bahkan pada tahun 2020
kendaraan bermotor menyumbang sekitar 60 persen polusi udara di Indonesia. Hal ini
memang sesuai jika melihat banyaknya jumlah pengendara bermotor di Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, jumlah kendaraan
bermotor di Indonesia mencapai 136,32 juta unit dengan rincian 115,92 juta sepeda motor,
15,8 juta mobil penumpang, 5.01 juta truk, dan 233,42 ribu bus. Dengan jumlah sebanyak itu
tidak mengherankan bahwa asap kendaraan bermotor merupakan salah satu penyebab
pencemaran udara di Indonesia.

Pemerintah Indonesia sudah berusaha untuk mengurangi jumlah pencemaran udara di


Indonesia dengan memperbanyak transportasi umum, memperbanyak ruang terbuka hijau,
dan mulai menggalakkan kendaraan listrik. Namun usaha tersebut sejauh ini belum berhasil.
Hal ini karena masih banyak masyarakat yang lebih suka menggunakan kendaraan pribadi
dibandingkan dengan kendaraan umum dan kendaraan listrik yang belum popular di kalangan
masyarakat.

Pencemaran udara yang disebakan oleh asap kendaraan bermotor juga mengandung berbagai
jenis bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan organ pernapasan. Oleh karena itu penting
untuk mengetahui kandungan yang terdapat pada asap kendaraan bermotor dan dampaknya
bagi kesehatan sehingga kita bisa mencegah penyakit yang disebabkan oleh asap kendaraan
bermotor karena mencegah lebih baik dari mengobati.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa saja jenis-jenis polutan yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor?
2. Apa pengaruh jenis-jenis polutan terhadap kesehatan organ pernapasan?

1
3. Apa saja jenis-jenis gangguan pernapasan beserta gejala-gejalanya yang disebakan oleh
paparan asap kendaraan bermotor berdasarkan jenis-jenis polutan yang dihasilkan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui jenis-jenis polutan yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor
2. Untuk mengetahui pengaruh jenis-jenis polutan terhadap kesehatan organ pernapasan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis gangguan pernapasan beserta gejala-gejalanya yang
disebabkan oleh paparan asap kendaraan bermotor berdasarkan jenis-jenis polutan yang
dihasilkan

2
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Jenis -Jenis Polutan yang Terdapat dalam Asap Kendaraan Bermotor


Berikut adalah jenis-jenis polutan yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor:
- Karbon monoksida (CO)
Karbon monoksida merupakan senyawa yang tidak berbau, tidak berasa, dan pada suhu
udara normal membentuk gas yang tidak berwarna serta mempunyai potensi bersifat racun
yang berbahaya. Sumber CO selain dari alam juga banyak dihasilkan dari kendaraan
bermotor yang menggunakan bahan bakar bensin.

Organsisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut 90 persen CO di udara perkotaan berasal


dari emisi kendaraan bermotor. Selain kendaraan, asap rokok juga mengandung CO
sehingga para perokok meracuni dirinya sendiri dengan asap rokok yang dihisapnya.

- Nitrogen dioksida ( N O2)


Nitrogen dioksida merupakan gas berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam, tidak
seperti nitrogen monoksida (NO) yang tidak berwarna dan berbau. Nitrogen oksida (NOx)
merupakan kelompok gas nitrogen yang terdapat di atmosfer terdiri dari NO dan NO2.

Kadar nitrogen oksida (NOx) di udara perkotaan biasanya 10-100 kali lebih tinggi dari
udara pedesaan. Emisi nitrogen oksida (NOx) dipengaruhi oleh kepadatan penduduk
karena sumber utama nitrogen oksida (NOx) dari pembakaran yang kebanyakan
disebabkan oleh kendaraan bermotor, produksi energi, dan pembuangan sampah.

Sebagian besar emisi nitrogen oksida (NOx) buatan manusia berasal dari pembakaran
arang, minyak, gas, dan bensin. Oksida nitrogen seperti NO dan NO2 berbahaya bagi
manusia. Penelitian menunjukkan bahwa NO2 empat kali lebih beracun dari NO, terutama
pada paru-paru. Jika 100 ppm NO2 terhirup oleh manusia, maka dapat menimbulkan
kematian mendadak. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan
sebagian besar binatang percobaan dan 90 persen kematian disebabkan oleh gejala

3
pembengkakan paru. Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100 persen
kematian pada binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Pemajanan NO2
dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam
bernapas.
- Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon adalah bahan pencemar udara yang dapat berbentuk gas, cairan, maupun
benda padat. HC yang berupa gas akan bercampur dengan gas-gas hasil buangan lainnya.
Hidrokarbon dapat berasal dari proses industri yang diemisikan ke udara. Sumber HC
dapat pula berasal dari transportasi. Kondisi mesin kendaraan yang kurang baik akan
menghasilkan hidrokarbon. Pada umumnya kadar HC di udara perkotaan tinggi pada pagi
hari, turun di siang hari, kembali tinggi pada sore hari, dan turun saat malam hari.

- Partikel debu
Partikulat debu merupakan campuran yang sangat rumit dari berbagai senyawa organik
dan anorganik yang tersebar di udara dengan diameter teramat kecil. Partikel tersebut
mulai dari lebih kecil dari 1 mikron (mikrometer) hingga paling besar 500 mikron.
Partikulat debu tersebut akan berada di udara dalam waktu yang relatif lama dalam
keadaan melayang-layang di udara dan masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran
pernapasan. Partikulat debu umumnya mengandung berbagai senyawa kimia yang berbeda
dengan berbagai ukuran dan bentuk yang berbeda pula tergantung dari sumber emisinya.

Secara ilmiah partikel debu dapat dihasilkan dari debu tanah kering yang terbawa oleh
angin, atau dari muntahan letusan gunung berapi. Partikel debu juga bisa bersumber dari
pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung senyawa karbon seperti
halnya penggunaan mesin disel yang tidak terpelihara dengan baik.

Partikel debu juga dihasilkan dari pembakaran batu bara yang tidak sempurna. Sedangkan
partikel debu dalam kendaraan biasanya dihasilkan dari pembakaran kendaraan bermotor
yang tidak sempurna.

- Timah hitam (Pb)


Timah hitam (Pb) merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu
keperakan. Timah hitam biasanya dihasilkan dari timah hitam organik yang dicampur
dengan bensin supaya nilai oktannya bertambah. Senyawa Pb-organik seperti Pb-tetraetil

4
dan Pb-tetrametil merupakan senyawa yang penting karena banyak digunakan sebagai zat
aditif pada bahan bakar bensin dalam upaya meningkatkan angka oktan secara ekonomis.

Pembakaran Pb-alkil sebagai zat aditif pada bahan bakar kendaraan bermotor merupakan
bagian terbesar dari seluruh emisi Pb ke atmosfer. Pencemaran Pb akibat pembakaran
bensin tidak sama antara satu tempat dengan tempat lain, karena tergantung pada
kepadatan kendaraan bermotor dan efisiensi upaya untuk mereduksi kandungan Pb pada
bensin. Biasanya kadar Pb di udara sekitar 2 g/m3 dan dengan asumsi 30 persen
mengendap di saluran pernapasan dan absosrpsi sekitar 14 g per hari. Hampir semua organ
tubuh mengandung Pb dan kira-kira 90 persen dijumpai ditulang. Manusia yang mendapat
pemajanan kadar tinggi mengandung lebih dari 100 g/100 g darah. Kandungan dalam
darah sekitar 40 g Pb per 100 g dianggap terpajan berat.

- Benzena
Benzena adalah cairan kimia yang sangat mudah mengalami penguapan sehingga dapat
mencemari udara. Polusi udara yang mengandung benzena biasanya ditemukan pada asap
rokok, asap kendaraan, asap pabrik, serta produk sehari-hari, seperti lem dan detergen.

- Karbon dioksida (CO2)

2. Pengaruh Jenis-Jenis Polutan yang Terdapat dalam Asap Kendaraan Bermotor terhadap
Kesehatan Organ Pernapasan
- Karbon monoksida (CO)
Pengaruh menghirup karbon monoksida (CO) terhadap kesehatan organ pernapasan adalah
menghirup karbon monoksida (CO) dalam jumlah banyak dapat meyebabkan keracunan
karbon monoksida. Ketika seseorang terlalu banyak menghirup gas karbon monoksida
(CO), kemampuan darah untuk mengikat oksigen akan berkurang. Hal ini disebabkan gas
CO lebih mudah terikat dengan hemoglobin daripada oksigen. Akibatnya, tubuh akan
mengalami kekurangan oksigen atau hipoksia. Penurunan kadar oksigen yang tidak segera
diatasi bisa menimbulkan komplikasi berbahaya berupa rusaknya jaringan atau organ
tubuh dan kematian.

- Nitrogen dioksida (NO2)

5
Pengaruh nitrogen dioksida terhadap kesehatan organ pernapasan adalah paparan nitrogen
dioksida dalam jangka panjang dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan
dan menurunkan fungsi paru-paru. Gas beracun ini juga bisa meningkatkan risiko
terjadinya bronkitis, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Tidak hanya itu, NO2
juga menjadi sumber karsinogenik yang menyebabkan timbulnya kanker. Menghirup NO2
secara terus menerus dan berlebihan bisa berakibat fatal untuk tubuh. Gangguan
pernapasan yang disebabkan oleh nitrogen dioksida (NO2) adalah infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA), bronkitis, kanker paru-paru, dan asma

- Hidrokarbon (HC)
Pengaruh hidrokarbon terhadap kesehatan organ pernapasan adalah saat terhirup dalam
jumlah banyak hidrokarbon dapat menyebabkan berbagai gangguan napas, pneumonia,
hipertensi pulmonal, kerusakan paru-paru, dan menjadi sumber karsinogenik atau
penyebab kanker.

- Partikel debu
Partikulat debu yang membahayakan kesehatan umumnya berkisar antara 0,1 mikron
sampai dengan 10 mikron. Ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikel
udara yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli.
Partikulat debu yang berukuran lebih besar atau di atas 5 mikron dapat mengganggu
saluran pernapasan bagian atas dan menyebabkan iritasi. Ketua Perhimpunan Dokter Paru
Indonesia Dr Agus Dwi Susanto Sp.P(K) mengatakan partikel berukuran 10 mikron bisa
masuk dan mengiritasi bagian hidung, namun apabila ukurannya lebih kecil dari 5 hingga
2,5 mikron bisa masuk ke paru-paru dan ke dalam darah.

Dr Agus Dwi Susanto Sp.P(K) mengatakan apabila partikulat matter (PM) dengan ukuran
2,5 mikron terhirup oleh saluran napas dan secara terus menerus akan merangsang
terjadinya perubahan sel yang ada di dalam saluran napas dan paru dari yang normal
menjadi abnormal sehingga menyebabkan kanker.

Sehingga penyakit gangguan pernapasan yang disebabkan oleh partikel debu adalah alergi
rhinitis, infeksi saluran pernapasan (bronkitis, emfisema, pneumonia, dan penyakit
pernapasan obstruktif kronis (PPOK)), dan Pneumoconiosis

6
- Timah hitam (Pb)
Timah hitam (Pb) tidak memberikan pengaruh apapun terhadap kesehatan organ
pernapasan. Timah hitam (PB) lebih memberikan pengaruh ke organ-organ lain. Paparan
Pb yang berlangsung lama dapat mengakibatkan gangguan terhadap berbagai sistem organ
seperti darah, sistem saraf, ginjal, sistem reproduksi dan saluran pencernaan. Terpapar Pb
dalam kadar tinggi juga dapat menghambat aktivitas enzim untuk sintesis hemoglobin.
Gejala keracunan akut menyebabkan sakit perut, muntah, dan diare akut. Gejala keracunan
kronis menyebabkan hilang nafsu makan, konstipasi, lelah, sakit kepala, anemia,
kelumpuhan anggota badan, kejang, dan gangguan penglihatan.

- Benzena
Terpapar benzena dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pernapasan,
kanker paru-paru, anemia, dan bahkan kematian.

- Karbon dioksida (CO2)


Terpapar karbon dioksida dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan keracunan karbon
dioksida

3. Jenis-Jenis Gangguan Pernapasan beserta Gejala-Gejalanya yang Disebabkan oleh


Paparan Asap Kendaraan Bermotor Berdasarkan Jenis-Jenis Polutan yang Dihasilkan
- Karbon Monoksida (CO)
Gangguan Pernapasan yang disebabkan oleh karbon monoksida adalah keracunan
karbon monoksida.
 Keracunan karbon monoksida
Ketika seseorang terlalu banyak menghirup gas karbon monoksida (CO),
kemampuan darah untuk mengikat oksigen akan berkurang. Hal ini disebabkan gas
CO lebih mudah terikat dengan hemoglobin daripada oksigen. Akibatnya, tubuh
akan mengalami kekurangan oksigen atau hipoksia. Penurunan kadar oksigen yang
tidak segera diatasi bisa menimbulkan komplikasi berbahaya berupa rusaknya
jaringan atau organ tubuh dan kematian

Gejala keracunan karbon monoksida

7
Pada awalnya, gejala keracunan karbon monoksida tidak tampak jelas karena mirip
dengan gejala keracunan makanan atau gejala flu, namun tidak disertai demam.
Gejala biasanya mereda saat penderita menjauhi sumber gas dan bertambah parah
seiring peningkatan jumlah gas CO yang dihirup.

Saat mengalami keracunan karbon monoksida, seseorang akan mengalami hipoksia


atau kekurangan oksigen. Beberapa gejala awal yang timbul akibat kondisi ini adalah:
1. Sakit kepala tegang 5. Sakit perut
2. Pusing 6. Linglung
3. Mual dan muntah 7. Sakit maag
4. Rasa lelah
Jika kondisi ini terus berlanjut dan semakin banyak gas CO yang terhirup, maka akan
muncul gejala atau keluhan lanjutan, seperti:
1. Hilang keseimbangan dan koordinasi tubuh
2. Sesak napas
3. Nyeri dada
4. Gangguan penglihatan
5. Sulit berkonsentrasi atau berpikir
6. Pusing yang semakin memberat
7. Pucat
8. Denyut jantung cepat (takikardia)
9. Penurunan kesadaran hingga kehilangan kesadaran
10. Kejang
Walaupun jarang terjadi, ada salah satu tanda khas yang bisa mengindikasikan
terjadinya keracunan karbon monoksida, yaitu ruam merah cerah di kulit atau sering
disebut cherry red skin.

- Nitrogen dioksida (NO2)


Gangguan pernapasan yang disebabkan oleh nitrogen dioksida (NO2) adalah infeksi
saluran pernapasan akut (ISPA), bronkitis, kanker paru-paru, dan asma
 Infeksi Saluran Pernapasan Akut
Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi di saluran pernapasan,
yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam. ISPA sangat mudah

8
menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan lansia. Sesuai
dengan namanya, ISPA akan menimbulkan peradangan pada saluran pernapasan,
mulai dari hidung hingga paru-paru

Gejala-gejala dari infeksi saluran pernapasan akut:


1. Hidung tersumbat atau berair
2. Sering bersin
3. Paru-paru terasa terhambat
4. Kerap merasa kelelahan dan timbul demam
5. Batuk-batuk dan tenggorokan serta tubuh terasa sakit
Jika ISPA bertambah parah, gejala penyakit ISPA yang lebih serius akan timbul,
seperti kesulitan bernapas, pusing, tingkat oksigen dalam darah rendah, demam
tinggi dan menggigil, bahkan yang lebih parah kesadaran menurun hingga pingsan.
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan hingga 5 tahun adalah tidak
bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor (suara nafas seperti mendengkur),
dan kekurangan gizi. Sementara tanda bahaya yang diidap anak golongan umur
kurang dari dua bulan adalah kemampuan minumnya menurun hingga kurang dari
setengah volume yang biasa diminumnya, demam, dingin, kejang, kesadaran
menurun, dan stridor. Tanda dan gejala penyakit ISPA pada umumnya berlangsung
dari satu sampai dua minggu, dan hampir sebagian besar pengidap ISPA akan
mengalami perbaikan gejala setelah minggu pertama.

 Bronkitis
Bronkitis adalah iritasi atau peradangan di dinding saluran bronkus, yaitu pipa yang
menyalurkan udara dari tenggorokan ke paru-paru. Bronkitis bisa terjadi dalam
hitungan hari, minggu, bahkan bulan. Bronkitis biasanya ditandai dengan batuk,
yang terkadang disertai dengan keluarnya dahak atau lendir akibat iritasi pada
dinding bronkus. Bronkitis yang memburuk dan tidak ditangani berisiko
menyebabkan pneumonia, yang ditandai dengan nyeri dada, demam, dan penurunan
kesadaran. Secara umum, bronkitis terbagi menjadi dua tipe, yakni:
1. Bronkitis akut

9
Bronkitis akut umumnya berlangsung selama 10–14 hari. Namun, penderita
bronkitis akut bisa mengalami batuk hingga 3 minggu. Bronkitis akut dapat terjadi
pada siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh anak-anak usia di bawah 5 tahun.

2. Bronkitis kronis
Bronkitis kronis biasanya berlangsung selama 3 bulan atau terjadi selama beberapa
kali dalam 2 tahun. Bronkitis kronis adalah salah satu jenis penyakit paru obstruktif
kronis (PPOK). Bronkitis ini lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia 40 tahun
ke atas.

Gejala-gejala dari bronkitis:


1. Tubuh demam dan menggigil.
2. Sesak napas.
3. Lemas.
4. Sakit tenggorokan dan pusing.
5. Terdengar bunyi saat bernapas.
6. Nyeri pada dada saat batuk.

 Kanker paru-paru
Umumnya, kanker paru-paru tidak menimbulkan gejala pada tahap atau stadium
awal. Gejala baru akan muncul ketika tumor sudah cukup besar atau kanker sudah
menyebar ke jaringan lain.

Beberapa gejala awal yang dapat timbul pada penderita adalah:


1. Batuk terus-menerus yang dapat disertai dahak atau darah
2. Suara serak
3. Tubuh lemas
4. Nyeri dada
5. Mengi
Seiring berjalannya waktu, kanker dapat menyebar ke jaringan atau organ tubuh di
sekitarnya, seperti kelenjar getah bening, tulang, otak, atau hati. Kanker yang telah
menyebar dapat memunculkan gejala tambahan, seperti:
1. Berat badan turun drastis

10
2. Sesak napas
3. Sakit kepala
4. Nyeri tulang dan sendi
5. Mata dan kulit menguning
6. Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
7. Nyeri punggung
8. Penurunan daya ingat
9. Mati rasa di lengan atau kaki
10. Gangguan keseimbangan

 Asma
Kondisi ketika saluran udara meradang, sempit dan membengkak, dan menghasilkan
lendir berlebih sehingga menyulitkan bernapas. Asma bisa ringan atau bisa juga
mengganggu aktivitas sehari-hari. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat
menyebabkan serangan yang mengancam jiwa. Asma dapat menyebabkan kesulitan
bernapas, nyeri dada, batuk, dan napas berbunyi. Gejala terkadang menjadi parah.
Asma biasanya dapat ditangani dengan inhaler penyelamatan untuk mengobati
gejala dan pengendali inhaler yang mencegah gejala. Kasus yang parah mungkin
membutuhkan inhaler yang berefek lebih lama yang menjaga saluran udara terbuka,
serta steroid oral.

Gejala-gejala asma:
1. Batuk berdahak
2. Sesak napas
3. Napas berbunyi (Mengi)
4. Ada riwayat alergi
5. Ada riwayat Asma dalam keluarga
Gejala tersebut mempunyai ciri khas :
1. Ada faktor pencetus
2. Berulang atau hilang timbul
3. Memburuk pada malam hari
4. Dapat reda spontan dengan atau tanpa pengobatan

11
- Hidrokarbon (HC)
Gagguan pernapasan yang disebabkan oleh hidrokarbon adalah asma, pneumonia,
hipertensi pulmonal, fibrosis paru, dan kanker paru-paru
 Asma
Kondisi ketika saluran udara meradang, sempit dan membengkak, dan menghasilkan
lendir berlebih sehingga menyulitkan bernapas. Asma bisa ringan atau bisa juga
mengganggu aktivitas sehari-hari. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat
menyebabkan serangan yang mengancam jiwa. Asma dapat menyebabkan kesulitan
bernapas, nyeri dada, batuk, dan napas berbunyi. Gejala terkadang menjadi parah.
Asma biasanya dapat ditangani dengan inhaler penyelamatan untuk mengobati
gejala dan pengendali inhaler yang mencegah gejala. Kasus yang parah mungkin
membutuhkan inhaler yang berefek lebih lama yang menjaga saluran udara terbuka,
serta steroid oral.

Gejala-gejala asma:
1. Batuk berdahak
2. Sesak napas
3. Napas berbunyi (Mengi)
4. Ada riwayat alergi
5. Ada riwayat Asma dalam keluarga
Gejala tersebut mempunyai ciri khas :
1. Ada faktor pencetus
2. Berulang atau hilang timbul
3. Memburuk pada malam hari
4. Dapat reda spontan dengan atau tanpa pengobatan

 Pneumonia (paru-paru basah)


Pneumonia adalah infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di
salah satu atau kedua paru-paru, yang dapat berisi cairan.
Pada pneumonia, kantung udara bisa berisi cairan atau nanah. Infeksi dapat
mengancam nyawa siapa pun, terutama pada bayi, anak-anak, dan lansia di atas 65
tahun.

12
Gejala-gejala dari pneumonia:
Variasi gejala pneumonia bisa mulai dari gejala yang ringan, seperti flu, hingga
gejala yang sedang atau berat, seperti:
1. Demam
2. Batuk kering, batuk berdahak kental berwarna kuning dan hijau, atau batuk
berdarah
3. Sesak napas
4. Berkeringat
5. Menggigil
6. Nyeri dada ketika menarik napas atau batuk
7. Mual atau muntah
8. Diare
9. Selera makan menurun
10. Lemas
11. Detak jantung meningkat
12. Bau mulut

 Hipertensi pulmonal
Hipertensi pulmonal atau hipertensi paru adalah kondisi di mana tekanan di dalam
pembuluh darah yang berasal dari jantung menuju paru‐paru terlalu tinggi.

Gejala-gejala hipertensi pulmonal:


1. Kaki dan pergelangannya bengkak;
2. Warna kebiruan pada bibir atau kulit (sianosis);
3. Nyeri dada seperti ditekan, biasanya di bagian depan;
4. Pusing bahkan pingsan;
5. Kelelahan;
6. Peningkatan ukuran perut; dan
7. Badan lemas.
8. Hilang nafsu makan
9. Jantung berdebar

13
 Fibrosis paru
Fibrosis paru termasuk dalam penyakit paru-paru serius yang mempengaruhi sistem
pernapasan. Fibrosis paru meninggalkan bekas luka dan menebalkan jaringan paru.
Hal ini berdampak pada jaringan penghubung di paru-paru dan alveoli (kantung
udara di dalam paru-paru). Kerusakan paru-paru secara bertahap menjadi lebih
buruk dari waktu ke waktu. Jaringan paru-paru yang keras dan kaku tidak
mengembang sebagaimana mestinya, hal ini membuatnya lebih sulit untuk bernapas

Gejala-gejala fibrosis paru:


1. Napas yang pendek hingga pengidap mengalami kesulitan bernapas dengan baik

(dyspnea), bahkan ketika melakukan aktivitas yang tergolong ringan, misalnya


berpakaian. Tidak sedikit orang yang menganggap gejala ini sebagai akibat dari
pertambahan usia atau kurangnya olahraga.
2. Kelelahan.
3. Batuk kering.
4. Nyeri otot dan sendi.
5. Berkurangnya berat badan tanpa sebab yang jelas.

Seiring perkembangan penyakit, beberapa orang mengalami:

1. Clubbing finger, ujung jari atau kaki yang terlihat berbeda. Seperti lebih lebar
atau lebih bulat.
2. Sianosis, kulit kebiruan (pada orang berkulit putih) atau kulit abu-abu atau putih
di sekitar mulut atau mata (pada orang berkulit gelap). Hal ini karena terlalu
sedikit oksigen dalam darah.

 Kanker paru-paru
Umumnya, kanker paru-paru tidak menimbulkan gejala pada tahap atau stadium
awal. Gejala baru akan muncul ketika tumor sudah cukup besar atau kanker sudah
menyebar ke jaringan lain.

Beberapa gejala awal yang dapat timbul pada penderita adalah:


1. Batuk terus-menerus yang dapat disertai dahak atau darah
2. Suara serak

14
3. Tubuh lemas
4. Nyeri dada
5. Mengi
Seiring berjalannya waktu, kanker dapat menyebar ke jaringan atau organ tubuh di
sekitarnya, seperti kelenjar getah bening, tulang, otak, atau hati. Kanker yang telah
menyebar dapat memunculkan gejala tambahan, seperti:
1. Berat badan turun drastis
2. Sesak napas
3. Sakit kepala
4. Nyeri tulang dan sendi
5. Mata dan kulit menguning
6. Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
7. Nyeri punggung
8. Penurunan daya ingat
9. Mati rasa di lengan atau kaki
10. Gangguan keseimbangan

- Partikel debu
Gangguan-gangguan pernapasan yang disebabkan oleh partikel debu adalah alergi
rhinitis, bronkitis, emfisema, pneumonia, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan
Pneumoconiosis
 Alergi rhinitis
Hay fever atau rhinitis alergi adalah peradangan yang terjadi pada rongga hidung
akibat reaksi alergi. Rhinitis alergi dapat dipicu oleh berbagai jenis alergen,
contohnya serbuk sari, debu, atau bulu hewan.

Gejala-gejala rhinitis alergi:


1. Pilek atau hidung tersumbat.
2. Bersin-bersin.
3. Mata terasa gatal atau berair.
4. Mata membengkak dan kelopak mata bawah berwarna gelap (mata panda).
5. Gatal-gatal pada mulut dan tenggorokan.
6. Muncul ruam pada kulit.

15
7. Lemas.
8. Batuk-batuk.
9. Sakit kepala.
Anak-anak yang menderita rhinitis alergi dapat mengalami gejala atau gangguan
pada telinga, seperti telinga sakit, telinga berdenging, infeksi yang disertai keluarnya
cairan dari telinga tengah (otitis media). Mereka juga bisa sering bersin di pagi hari.

 Bronkitis
Bronkitis adalah iritasi atau peradangan di dinding saluran bronkus, yaitu pipa yang
menyalurkan udara dari tenggorokan ke paru-paru. Bronkitis bisa terjadi dalam
hitungan hari, minggu, bahkan bulan. Bronkitis biasanya ditandai dengan batuk,
yang terkadang disertai dengan keluarnya dahak atau lendir akibat iritasi pada
dinding bronkus. Bronkitis yang memburuk dan tidak ditangani berisiko
menyebabkan pneumonia, yang ditandai dengan nyeri dada, demam, dan penurunan
kesadaran. Secara umum, bronkitis terbagi menjadi dua tipe, yakni:
1. Bronkitis akut
Bronkitis akut umumnya berlangsung selama 10–14 hari. Namun, penderita
bronkitis akut bisa mengalami batuk hingga 3 minggu. Bronkitis akut dapat terjadi
pada siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh anak-anak usia di bawah 5 tahun.

2. Bronkitis kronis
Bronkitis kronis biasanya berlangsung selama 3 bulan atau terjadi selama beberapa
kali dalam 2 tahun. Bronkitis kronis adalah salah satu jenis penyakit paru obstruktif
kronis (PPOK). Bronkitis ini lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia 40 tahun
ke atas.

Gejala-gejala dari bronkitis:


1. Tubuh demam dan menggigil.
2. Sesak napas.
3. Lemas.
4. Sakit tenggorokan dan pusing.
5. Terdengar bunyi saat bernapas.
6. Nyeri pada dada saat batuk.

16
 Emfisema
Emfisema adalah salah satu penyakit progresif jangka panjang yang menyerang
paru-paru dan umumnya menyebabkan napas seseorang menjadi pendek. Jaringan
paru-paru, yang berperan pada bentuk fisik paru-paru dan fungsi pernapasan, pada
pengidap emfisema sudah mengalami kerusakan.

Emfisema termasuk dalam kelompok penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) karena
kerusakan jaringan paru-paru di sekitar saluran udara yang lebih kecil, yaitu
bronkiolus. Kerusakan ini membuat bentuk fisik paru-paru tidak normal saat
menghembuskan napas keluar. Bentuk abnormal ini akan mengganggu pertukaran
udara kotor dan udara bersih, sehingga oksigen yang masuk dan karbondioksida
yang keluar dari aliran darah di paru-paru tidak maksimal.

Gejala-gejala dari emfisema:


Berikut ini adalah beberapa gejala yang umum dialami penderita emfisema:
1. Sesak napas, terutama saat beraktivitas
2. Batuk yang terus-menerus dan mengeluarkan dahak
3. Mengi
4. Sesak atau nyeri di dada
Jika emfisema sudah semakin parah, gejala yang dapat ditimbulkan, yaitu:

1. Penurunan nafsu makan yang mengakibatkan berat badan berkurang


2. Infeksi paru-paru yang berulang
3. Mudah lelah
4. Sakit kepala di pagi hari
5. Jantung berdebar
6. Bibir dan kuku menjadi biru
7. Pembengkakan pada kaki
8. Kesulitan dalam berhubungan seks
9. Gangguan tidur
10. Depresi

17
 Pneumonia (paru-paru basah)
Pneumonia adalah infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di
salah satu atau kedua paru-paru, yang dapat berisi cairan.
Pada pneumonia, kantung udara bisa berisi cairan atau nanah. Infeksi dapat
mengancam nyawa siapa pun, terutama pada bayi, anak-anak, dan lansia di atas 65
tahun.

Gejala-gejala dari pneumonia:


Variasi gejala pneumonia bisa mulai dari gejala yang ringan, seperti flu, hingga
gejala yang sedang atau berat, seperti:
1. Demam
2. Batuk kering, batuk berdahak kental berwarna kuning dan hijau, atau batuk
berdarah
3. Sesak napas
4. Berkeringat
5. Menggigil
6. Nyeri dada ketika menarik napas atau batuk
7. Mual atau muntah
8. Diare
9. Selera makan menurun
10. Lemas
11. Detak jantung meningkat
12. Bau mulut
 Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah peradangan kronis pada paru-paru
yang menyebabkan terjadinya obstruksi aliran udara pada jalan napas.

Gejala-gejala dari penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)


PPOK berkembang secara perlahan dan tidak menunjukkan gejala khusus pada tahap
awal. Gejalanya baru muncul setelah bertahun-tahun, ketika sudah terjadi kerusakan
yang signifikan pada paru-paru.
Sejumlah gejala yang biasanya dialami oleh penderita PPOK adalah:
1. Batuk tidak kunjung sembuh yang dapat disertai dahak

18
2. Napas tersengal-sengal, terutama saat melakukan aktivitas fisik
3. Berat badan menurun
4. Nyeri dada
5. Mengi
6. Pembengkakan di tungkai dan kaki
7. Lemas

 Pneumoconiosis
Pneumoconiosis adalah penyakit sistem pernapasan yang disebabkan oleh
penumpukan partikel debu di dalam paru-paru. Ketika partikel-partikel berbahaya itu
masuk ke dalam saluran pernapasan, akan timbul peradangan sebagai reaksi dari
tubuh yang berupaya melawan masuknya benda asing. Seiring dengan
perkembangan penyakit, pneumoconiosis berisiko menyebabkan kerusakan paru-
paru hingga kematian. Hingga sekarang belum ditemukan cara untuk
menyembuhkan penyakit ini secara tuntas. Hal yang bisa dilakukan adalah
mengendalikan gejala-gejalanya saja.

Gejala-gejala dari pneumoconiosis


Penyakit ini biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berkembang
sampai menimbulkan gejala pertama. Pasalnya, penumpukan debu di dalam paru-
paru bisa memakan waktu bertahun-tahun lamanya. Ini artinya, jika seseorang
menghirup partikel debu di tempat kerja, belum tentu gejala-gejala akan muncul saat
itu juga.

Apabila pneumoconiosis sudah semakin berkembang, di bawah ini gejala-gejala


yang perlu diwaspadai:
1. Sesak napas atau napas memendek
2. Batuk disertai dahak
3. Rasa sesak atau menekan di dada
Gejala pneumoconiosis bisa menyerupai penyakit infeksi pernapasan atau batuk
pilek biasa. Namun, gejala yang timbul cenderung bertahan lebih lama dari biasanya.

- Timah hitam (Pb)

19
Menghirup asap kendaraan bermotor yang mengandung timah hitam (Pb) dapat
mengakibatkan keracunan timbal (Plumbism)
 Keracunan timbal (Plumbism)
Gejala-gejala dari keracunan timbal (plumbism)
1. Sesak napas
2. Mudah merasa lelah, pucat, dan lesu akibat anemia
3. Keterlambatan dalam tumbuh kembang
4. Kesulitan berkonsentrasi dan belajar
5. Perilaku menjadi lebih agresif
6. Nafsu makan dan berat badan menurun
7. Mengalami gangguan makan pica
8. Nyeri perut dan kram
9. Kelemahan pada otot dan sendi
10. Sakit kepala
11. Muntah
12. Konstipasi
13. Kejang
14. Kehilangan kemampuan mendengar
15. Mengeluh mulutnya terasa seperti logam

Sementara bagi orang dewasa, gejala yang dapat dialami akibat keracunan timbal
adalah:
1. Hipertensi
2. Nyeri otot dan sendi
3. Sulit tidur
4. Sakit kepala
5. Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan
6. Sulit berkonsentrasi atau mengingat sesuatu
7. Sakit kepala
8. Nyeri perut
9. Suasana hati (mood) tidak terkendali
10. Kesulitan memiliki anak

20
- Benzena
Gangguan pernapasan yang disebabkan oleh benzena adalah kanker paru-paru.
 Kanker paru-paru
Umumnya, kanker paru-paru tidak menimbulkan gejala pada tahap atau stadium
awal. Gejala baru akan muncul ketika tumor sudah cukup besar atau kanker sudah
menyebar ke jaringan lain.

Beberapa gejala awal yang dapat timbul pada penderita adalah:


1. Batuk terus-menerus yang dapat disertai dahak atau darah
2. Suara serak
3. Tubuh lemas
4. Nyeri dada
5. Mengi
Seiring berjalannya waktu, kanker dapat menyebar ke jaringan atau organ tubuh di
sekitarnya, seperti kelenjar getah bening, tulang, otak, atau hati. Kanker yang telah
menyebar dapat memunculkan gejala tambahan, seperti:
1. Berat badan turun drastis
2. Sesak napas
3. Sakit kepala
4. Nyeri tulang dan sendi
5. Mata dan kulit menguning
6. Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
7. Nyeri punggung
8. Penurunan daya ingat
9. Mati rasa di lengan atau kaki
10. Gangguan keseimbangan

- Karbon dioksida (CO2)


Gangguan pernapasan yang disebabkan jika terlalu banyak menghirup karbon dioksida
adalah keracunan karbon dioksida.
 Keracunan karbon dioksida
Gejala-gejala keracunan karbon dioksida:
1. Mual

21
2. Muntah
3. Pusing
4. Sakit kepala
5. Detak jantung meningkat
6. Kejang
7. Koma

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Polutan-polutan yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor adalah karbon monoksida
(CO), nitrogen dioksida ( N O2), hidrokarbon (HC), partikel debu, timah hitam (Pb),
benzena, dan karbon dioksida (CO2).

Gangguan pernapasan yang disebabkan oleh karbon monoksida (CO) adalah keracunan
karbon monoksida. Gangguan pernapasan yang disebabkan oleh nitrogen dioksida ( N O2)
adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), bronkitis, kanker paru-paru, dan asma.
Gangguan pernapasan yang disebabkan oleh hidrokarbon (HC) adalah asma, pneumonia,
hipertensi pulmonal, fibrosis paru, dan kanker paru-paru. Gangguan pernapasan yang
disebabkan oleh partikel debu adalah alergi rhinitis, bronkitis, emfisema, pneumonia,
penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan Pneumoconiosis. Gangguan pernapasan
yang disebabkan oleh timah hitam (Pb) adalah keracunan timbal (Plumbism). Gangguan
pernapasan yang disebabkan oleh benzena adalah kanker paru-paru, dan gangguan
pernapasan yang disebabkan oleh karbon dioksida (C O2) adalah keracunan karbon
dioksida

22
Asap kendaraan bermotor sangat berbahaya untuk kesehatan organ pernapasan kita. Oleh
karena itu, sebaiknya kita menggunakan transportasi umum saja untuk mengurangi
jumlah polusi udara dan menggunakan masker jika pergi ke tempat yang berpolusi
tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

https://megapolitan.antaranews.com/berita/51479/jenis-jenis-polutan-dari-kendaraan-dan-
bahayanya-untuk-kesehatan

https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/14/145330369/jenis-jenis-polutan-kendaraan-
dan-dampaknya?page=all

http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/767-waspadai-bahaya-polusi-
udara-terhadap-kesehatan-paru-paru

https://bensinkita.com/jenis-jenis-polutan-berbahaya-dari-asap-kendaraan-bermotor/

https://hellosehat.com/pernapasan/asma/bahaya-menghirup-debu/

https://www.alodokter.com/keracunan-karbon-monoksida

23
https://www.halodoc.com/artikel/ini-gejala-penyakit-infeksi-saluran-pernapasan-akut-yang-
perlu-diwaspadai

https://www.halodoc.com/kesehatan/bronkitis

https://www.alodokter.com/kanker-paru-paru/gejala

http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru-kronik/apa-saja-gejala-asma

https://www.alodokter.com/pneumonia/gejala

https://www.halodoc.com/kesehatan/fibrosis-paru

https://www.alodokter.com/rinitis-alergi

https://www.alodokter.com/emfisema
https://www.alodokter.com/penyakit-paru-obstruktif-kronis

https://hellosehat.com/pernapasan/pernapasan-lainnya/pneumoconiosis/

https://www.alodokter.com/keracunan-timbal-plumbism

https://www.alodokter.com/mari-telusuri-seluk-beluk-karbon-dioksida-di-dalam-tubuh-kita

24
25
26
27

Anda mungkin juga menyukai