Anda di halaman 1dari 30

Dampak Pencemaran Udara

Kata pengantar

Segala puji bagi tuhan yang maha esa atas selesainya penyusunan

karya ilmiah ini.Shalawat serta salam kita haturkan pula kepada junjungan

kita,Nabi Muhammad Saw., beserta para Keluarga dan para Sahabat serta

siapa saja yang mengikuti syariatnya dengan ihsan sampai dengan hari

Akhir kelak.

Penyusunan karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas kimia

tentang Metode Ilmiah. Selain itu tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini

juga untuk menambah wawasan tentang masalah pencemaran udara dan

dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan.

Karya ilmiah ini merupakan sebuah ringkasan mengenai dampak dari

pencemaran udara. Serta berisi ajakan untuk menjaga kelestarian dan

kehijauan bumi kita. Selain itu juga untuk memperluas pengetahuan kita

akan hal-hal yang menyebabkan pencemaran udara.

Karya ilmiah ini disusun sedemikian mungkin agar mudah dimengerti

maksud dan tujuannya. Dengan menggunakan komponen-komponen

sebagai berikut:

1. Rumusan masalah
2. Penyusunan hipotesi
3. Pembahasan
4. Kesimpulan

1
5. Saran

Semoga karya ilmiah ini memberikan manfaat bagi saya sendiri dan

orang-orang yang membaca karya ilmiah ini.

Akhirnya, penulis menungucapkan terima kasih yang setulus-

tulusnya kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya

ilmiah ini, khususnya kepada mis Yosi Puspita Sari


Saya sebagai penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya ilmiah ini

masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu kritik dan saran yang bersifat

relevansi dengan penyampurnaan karya ini sangat saya harapkan. kritik dan

saran sekecil apapun akan saya perhatikan dan pertimbangkan guna

menyampurnakan hasil karya ilmiah saya untuk selanjutnya.

Daftar isi :

Bab 1

Pendahuluan...................................................................................................3

1-1 Latar belaka...................................................................................3

1-2 Batasan masalah ...........................................................................3

1-3 Rumusan masalah..........................................................................3

1-4 Tujuan permasalaha.......................................................................4

2
Bab 2

Kerangka teori......................................................................................4

2-1 Kajian teori ...................................................................................4

2-2 Hipotesis ........................................................................................5

Bab 3

Pembahasan ........................................................................................5

Bab4

Penutup .............................................................................................13

4-1 Kesimpulan .................................................................................13

4-2 Saran ...........................................................................................14

Daftar pustaka .............................................................................................15

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar belakang


Pada era globalisasi seperti saat sekarang ini perkembangan akan

teknologi sangatlah pesat. Perkembangan tersebut sangat bermanfaat bagi

manusia terutama untuk mempermudah urusan mereka dalam memenuhi

kebutuhan akan energi . Selain membawa dampak baik, globalisasi juga

3
membawa dampak buruk, salah satunya adalah pencemaran lingkungan

seperti pencemaran udara. Dampak pencemaran udara terhadap kesehtan

dan kesejahteraan manusia serta ekosistem telah menimbulkan kerugian

ekonomi yang sangat besar. Peningkatan pencemaran udara disebabkan

peningkatan pertumbuhan penduduk dan laju urbanisasi yang mendorong

pertumbuhan kendaraan bermotor. Dengan bertambah pesatnya produksi

kendaraan bermotor dengan berbagai model juga berdampak dalam

menambah pencemaran udara yang di akibatkan dari hasil gas pembuangan

kendaraan bermotor.Gas yang dihasilkan dari pembuangan kendaraan

bermotor salah satunya adalah karbondioksida (co2).Jika jumlah co2 yang

dilepaskan ke udara terus meningkat maka akan mempercepat terjadinya

pemanasan dunia (global warming). Selain karena perkembangan produksi

kendaraan bermotor juga disebabkan oleh penurunan wilayah hijau,

pertumbuhan gaya hidup yang mendorong pertumbuhan konsumsi energi,

ketergantungan kepada minyak bumi sebagai sumber energi, serta

kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pencemaran udara.


Hasil pembahasan diperoleh dari kegiatan metode ilmiah yang

dilakukan.

1.2 Batasan masalah

Karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan penulis, maka dalam

karya ilmiah ini penulis membatasi masalah yang dibahas, yaitu hanya

mengenai pencemaran udara, gas-gas penyebab pencemaran udara, dampak

negatifnya, serta pencegahannya.

4
1.3 Rumusan masalah

a). Zat apa saja yang menyababkan pencemaran udara ?

b). Dampak dari pencemaran udara ?

1. Kecepatan kendaraan

Arus lalu lintas kendaraan bermotor dengan kecepatan rata-rata

rendah akan menyebabkan peningkatan konsentrasi terutama partikel karbon

dioksida (CO) dan hidrokarbon (HC) yang lebih berbahaya mengganggu

kesehatan daripada dengan kecepatan tinggi, dimana juga akan

memproduksi lebih banyak emisi gas buang yang mengandung Nitrogen

Oksid (NOx).

2. Usia kendaraan yang lama

Mesin kurang berfungsi/sempurna akibat pemeliharaan dan suku

cadang kendaraan yang terbatas/tidak diproduksi lagi.

3. Kondisi lalu lintas

Volume lalu lintas yang cenderung tinggi memberikan andil terbesar

pencemaran udara.

4. Kondisi atmosfir

5
Perubahan iklim atmosfir seperti menimbulkan panas global, efek

rumah kaca, dan lain-lain.

c). Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara ?

Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing

di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara

dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara

dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama,

akan dapat mengganggu kehidupan manusia. Bila keadaan seperti itu terjadi

maka udara dikatakan telah tercemar.

d). Apa upaya dari penanggulangan pencemran udara ?

1-4 Tujuan permasalahan

Tujuan dari karya ilmiah yang berjudul pencemaran udara ini yaitu:

* Agar dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk peduli dalam

menanggulangi masalah pencemaran udara

* agar lingkungan dapat kembali bersih seperti dulu

Bab 2

Kerangka teori

2-1 Kajian teori

6
1. Pengertian pencemaran udara
Pencemaran udara yang terjadi merupakan masalah pencemaran

lingkungan yang terberat bagi daerah perkotaan. Akibat pencemaran

udara dapat membahayakan kesehatan manusia, kelestarian hewan

dan tanaman, dapat merusak bahan-bahan, menurunkan daya

penglihatan, serta menghasilkan bau yang tidak menyanangkan .


Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya makhlik

hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam udara atau

berubahnya tatanan udara menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi

sasuai dengan peruntukannya.


2. Jenis-jenis pencemaran udar
Menurut bentuk : gas dan pertikel
Menurut tempat : ruangan(indoor) dan udara bebas(outdoor)
Menurut asal : primer dan sekunder
Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi:
a. Golongan belerang terdiri dari sulfur dioksida(SO2), hidrogen

sulfida(H2S), dan sulfat aerosol


b. Golongan nitrogen terdiri dari nitrogen oksida(N2O), nitrogen

monoksida(NO), nitrogen monoksida(NH3), nitrogen

dioksida(NO2)
c. Golongan karbon terdiri dari karbon dioksida( CO2), karbon

monoksida(CO), hidrokarbon
d. Golongan gas yang berbahaya terdiri dari benze, vinyl klorida,

air, raksa uap.


2-2 Hipotesis
Pencemaran udara disebabkan oleh gas hasil pembuangan baik

kendaraan, gas pembuangan dari cerobomg asap pabrik , maupun gas sisa

yang dihasilkan oleh manusia melalui pemenuhan kebutuhan akan energi.

7
Bab 3

Pembahasan

a).Zat-zat yang menyebabkan pencemaran udara

Karbon Monoksida

Karbon monoksida, rumus kimia CO, adalah gas yang tak berwarna, tak

berbau, dan tak berasa. Ia terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen

berikatan dengan satu atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan

kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi antara atom karbon dan oksigen.

Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari senyawa

karbon, sering terjadi pada mesin pembakaran dalam. Karbon monoksida

terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam proses pembakaran.

Karbon dioksida mudah terbakar dan menghasilkan lidah api berwarna biru,

menghasilkan karbon dioksida. Walaupun ia bersifat racun, CO memainkan

peran yang penting dalam teknologi modern, yakni merupakan prekursor

banyak senyawa karbon.

8
Karbon monoksida, walaupun dianggap sebagai polutan, telah lama ada di

atmosfer sebagai hasil produk dari aktivitas gunung berapi. Ia larut dalam

lahar gunung berapi pada tekanan yang tinggi di dalam mantel bumi.

Kandungan karbon monoksida dalam gas gunung berapi bervariasi dari

kurang dari 0,01% sampai sebanyak 2% bergantung pada gunung berapi

tersebut. Oleh karena sumber alami karbon monoksida bervariasi dari tahun

ke tahun, sangatlah sulit untuk secara akurat menghitung emisi alami gas

tersebut.

Karbon monoksida memiliki efek radiative forcing secara tidak langsung

dengan menaikkan konsentrasi metana dan ozon troposfer melalui reaksi

kimia dengan konstituen atmosfer lainnya (misalnya radikal hidroksil OH-)

yang sebenarnya akan melenyapkan metana dan ozon. Dengan proses alami

di atmosfer, karbon monoksida pada akhirnya akan teroksidasi menjadi

karbon dioksida. Konsentrasi karbon monoksida memiliki jangka waktu

pendek di atmosfer. CO antropogenik dari emisi automobil dan industri

memberikan kontribusi pada efek rumah kaca dan pemanasan global. Di

daerah perkotaan, karbon monoksida, bersama dengan aldehida, bereaksi

secara fotokimia, meghasilkan radikal peroksi. Radikal peroksi bereaksi

dengan nitrogen oksida dan meningkatkan rasio NO2 terhadap NO, sehingga

mengurangi jumlah NO yang tersedia untuk bereaksi dengan ozon. Karbon

monoksida juga merupakan konstituen dari asap rokok.

Oksida Nitrogen

9
Nitrogen oksida sering disebut dengan NOx, karena oksida nitrogen

mempunyai 2 macam bentuk yang sifatnya berbeda, yaitu gas NO2 dan gas

NO. Sifat gas NO2 adalah berwarna dan berbau, sedangkan gas NO tidak

berwarna dan tidak berbau. Warna gas NO2 adalah merah kecoklatan dan

berbau tajam menyengat hidung.

Dari seluruh jumlah NOx yang dibebaskan ke atmosfer, jumlah yang

terbanyak adalah dalam bentuk NO yang diproduksi oleh aktivitas bakteri.

Akan tetapi poluasi NO dari sumber alami ini tidak merupakan masalah

karena tersebar secara merata sehingga jumlahnya menjadi kecil. Yang

menjadi masalah adalah polusi NO yang diproduksi oleh kegiatan manusia

karena jumlahnya akan meningkat hanya pada tempat-tempat tertentu.

Konsentrasi NOx di udara di daeraah perkotaan biasanya 10-100 kali lebih

tinggi daripada di udara daerah pedesaan. Konsentrasi NOx di udara daerah

perkotaan dapat mencapai 0,5 ppm (500 ppb). Seperti halnya CO, emisi

nitrogen oksida dipengaruhi oleh kepadatan penduduk karena sumber utama

NOx yang diproduksi manusia adalah dari pembakaran, dan kebanyakan

pembakaran disebabkan oleh kendaraan, produksi energi dan pembuangan

sampah. Sebagian besar emisi NOx yang dibuat manusia berasal dari

pembakaran arang, minyak, gas alam dan bensin.

Udara terdiri dari sekitar 80% volume nitrogen dan 20% volume oksigen.

Pada suhu kamar kedua gas ini hanya sedikit mempunyai kecenderungan

untuk bereaksi satu sama lain. Pada suhu yang lebih tinggi (di atas 1210 oC)

10
keduanya dapat bereaksi membentuk nitric oksida dalam jumlah tinggi

sehingga mengakibatkan polusi udara. Dalam proses pembakaran, suhu

yang digunakan biasanya mencapai 1210-1765oC dengan adanya udara, oleh

karena itu reaksi ini merupakan sumber NO yang penting. Jadi reaksi

pembentukan NO merupakan hasil samping dalam proses pembakaran.

Pembentukan NO dirangsang hanya pada suhu tinggi, oleh karena itu NO di

dalam campuran ekuilibrium pada suhu tinggi akan terdisosiasi kembali

menjadi N2 dan O2 jika suhu campuran tersebut diturunkan perlahan-lahan

untuk memberikan waktu yang cukup bagi NO untuk terdisosiasi. Akan

tetapi jika campuran ekuilibrium tersebut didinginkan secara mendadak,

akan banyak NO yang masih terdapat pada campuran suhu rendah tersebut.

Pendinginan cepat tersebut sering terjadi pada proses pembakaran.

Oksida Sulfur

Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx, terdiri dari gas SO2 dan

gas SO3 yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas SO 2 berbau sangat

tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO 3 bersifat sangat reaktif.

Gas SO3 mudah bereaksi dengan uap air yang ada di udara untuk

membentuk asam sulfas atau H2SO4. Asam sulfat ini sangat reaktif, mudah

bereaksi (memakan) benda-benda lain yang mengakibatkan kerusakan,

seperti proses pengkaratan (korosi) dan proses kimiawi lainnya. Konsentrasi

gas SO2 di udara akan mulai terdeteksi oleh indera manusia (tercium

baunya) manakala konsentrasinya berkisar antara 0,3 1 ppm.

11
Hanya sepertiga dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfer merupakan

hasil dari aktivitas manusia, dan kebanyakan dalam bentuk SO 2 . Sebanyak

dua pertiga dari jumlah sulfur di atmosfer berasal dari sumber-sumber alam

seperti volcano, dan terdapat dalam bentuk H2S dan oksida. Masalah yang

ditimbulkan oleh polutan yang dibuat manusia adalah dalam hal

distribusinya yang tidak merata sehingga terkonsentrasi pada daerah

tertentu, bukan dari jumlah keseluruhannya, sedangkan polusi dari sumber

alam biasanya lebih tersebar merata. Transportasi bukan merupakan sumber

utama polutan SOx tetapi pembakaran bahan bakar pada sumbernya

merupakan sumber utama polutan SOx, misalnya pembakaran batu arang,

minyak bakar, gas, kayu dan sebagainya.

Pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur akan menghasilkan

kedua bentuk sulfur oksida, tetapi jumlah relatif masing-masing tidak

dipengaruhi oleh jumlah oksigen yang tersedia. Meskipun udara tersedia

dalam jumlah cukup, SO2 selalu terbentuk dalam jumlah terbesar. Jumlah

SO2 yang terbentuk dipengaruhi oleh kondisi reaksi, terutama suhu dan

bervariasi dari 1 sampai 10% dari total SOx.

CFC

CFC merupakan kepanjangan dari (Chloro Fluoro Carbon) atau yang

disebut sebagai Freon, CFC ini menyerang Ozon, akibatnya kandungan

Ozon di angkasa menipis dan mengakibatkan lubang di kutub utara dan

selatan, sehingga UV (ultraviolet) mampu menerobos masuk ke atmosfer

12
dan menyebabkan terjadinya radiasi. Radiasi dari UV ini akan

mengakibatkan kanker kulit jika terkena langsung kulit manusia dalam

waktu yang cukup lama, apalagi bagi manusia yang mempunyai hobi

berjemur. Jika lapisan ozon semakin menipis dan berlobang, maka bumi ini

seakan telanjang dan tidak ada lagi pelindung dari radiasi UV. CFC ini dua

ribu kali lebih efektif memperangkap radiasi gelombang panjang daripada

karbon. Menurut CFC ini dapat bertahan di atmosfer selama beberapa

dekade, sedangkan satu molekul karbon dioksida dapat bertahan sampai 100

tahun, satu molekul nitrous oksida selama 170 tahun, dan satu molekul

metana selama 10 tahun.

Hidrokarbon

Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan

hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom

hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan

juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik. Sebagai contoh, metana

(gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat atom

hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana)

yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal,

masing-masing mengikat tiga atom karbon: C2H6. Propana memiliki tiga

atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2n+2).

VOC

13
VOC adalah volatile organic compounds atau senyawa organik yang mudah

menguap. Sesuai dengan namanya, senyawa ini mudah menguap di udara

bebas. Dengan sifatnya ini, maka orang-orang yang dalam kesehariannya

berkutat dengan zat kimia ini memiliki risiko keterpajanan yang sangat

tinggi. Apalagi zat pelarut yang digunakan sebagai pelarut dalam banyak

industri manufaktur sebagian besar menggunakan VOC, misalnya benzena

dan toluena, yang oleh Environmental Protection Agency (EPA) dalam

golongan 2B (possible human carcinogenic).

Ozon (O3)

Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor,

oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam

jumlah kecil tetapi lapisan ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari

radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di udara pada ketinggian 30km

dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara

perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung

dari jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon.

Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah panjang

gelombang 240-320 nm.

Khlorin (Cl2)

Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat

menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat

14
gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas

beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1.Selain bau yang menyengat

gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan.

Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan

ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat

korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Gas khlorin juga dapat

mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen seperti pada proses

yang terjadi di bawah ini.

Partikulat Debu (TSP)

Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan

partikulat udara yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan

mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti bahwa ukuran partikulat

yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena partikulat yang lebih

besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan

iritasi.

Timah Hitam (Pb)

Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan

sulfhidril dari protein yang menyebabkan pengendapan protein dan

menghambat pembuatan haemoglobin, Gejala keracunan akut didapati bila

tertelan dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan sakit perut muntah

atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan hilang nafsu

15
makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan,

kejang dan gangguan penglihatan.

Parameter Kualitas Udara

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melakukan

pemantauan terhadap beberapa parameter kualitas udara yang berdampak

negatif terhadap keselamatan dan kesehatan masyarakat. Pendirian jaringan

pemantauan kualitas udara di Indonesia berkaitan erat dengan program-

program Badan Meteorologi Se Dunia (WMO) antara lain Program Global

Ozone Observing System (GO3OS) di tahun 1950-an, Program Background

Air Pollution Monitoring Network (BAPMoN) di tahun 1960-an, Program

Global Atmosphere Watch (GAW) tahun 1989 dan Program GAW Urban

Research Meteorological and Environment (GURME) tahun 1999. Sampai

saat ini stasiun pemantau terdiri atas 26 stasiun pemantau kimia air

hujan(KAH) serta 37 stasiun pemantau konsentrasi debu (SPM).

Sampai saat ini BMKG memiliki 43 jaringan stasiun pemantau kualitas

udara. Dari 43 Stasiun/ Unit Kerja Pemantau Kualitas Udara, melakukan

pengamatan parameter kualitas udara sebagai berikut: Sebanyak 41 Stasiun

melakukan pengamatan SPM (Suspended Particle Matter), dan 29 stasiun

diantaranya selain SPM juga melakukan pengamatan komposisi kimia

atmosfer/tingkat keasaman/kimia air hujan.

16
Lima (5) stasiun berada di wilayah DKI Jakarta, dan khususnya di kantor

Pusat BMKG Jakarta selain melakukan pengukuran SPM dan komposisi

kimia air hujan, juga melakukan pengukuran SO 2, NO2, aerosol dan ozon

permukaan. Sedangkan di Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW Station)

yang berlokasi di Bukit Kototabang- Sumatera Barat yang terletak pada

posisi 00o 12 17 LS dan 100o 19 15 BT pada ketinggian 864.5 meter di

atas permukaan laut, dilakukan pemantauan parameter kualitas udara yang

lebih komprehensif, meliputi : Aerosol PM10,PM2,5,NO2,SO2,CO,O3,Gas

Rumah Kaca (CH4, CO2,N20,SF6) dan radiasi UV-B

Fungsi stasiun GAW adalah untuk mengkoordinasikan pengamatan dan

penelitian perubahan komposisi atmosfer dengan tujuan : Memahami

peranan kimia atmosfer kaitannya dengan perubahan iklim regional-global.

Mengevaluasi pengaruh kimia atmosfer terhadap lingkungan. Potensi yang

dimiliki oleh Laboratorium Kualitas Udara Badan Meteorologi dan

Geofisika dalam mendukung pemantauan kualitas udara, ditampilkan pada

tabel di bawah ini.

b). Dampak pencemaran udara

Dampak pencemaran udara bagi kesehatan

Pencemaran udara merupakan masalah global. Sumber pencemaran udara

adalah terutama pembakaran bahan bakar fosil untuk mendapatkan energi

untuk industri dan transportasi.

17
Pencemaran udara pada dasarnya berbentuk partikel (debu, gas, timah

hitam) dan gas (Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NOx), Sulfur

Oksida (SOx), Hidrogen Sulfida (H2S), hidrokarbon). Udara yang tercemar

dengan partikel dan gas ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang

berbeda tingkatan dan jenisnya tergantung dari macam, ukuran dan

komposisi kimiawinya.

Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat

menyebabkan terjadinya:

1. Iritasi pada saluran pernafasan. Hal ini dapat menyebabkan pergerakan

silia menjadi lambat, bahkan dapat terhenti sehingga tidak dapat

membersihkan saluran pernafasan.

2. Peningkatan produksi lendir akibat iritasi oleh bahan pencemar.

3. Produksi lendir dapat menyebabkan penyempitan saluran pernafasan.

4. Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.

5. Pembengkakan saluran pernafasan dan merangsang pertumbuhan sel,

sehingga saluran pernafasan menjadi menyempit.

6. Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendir.

Akibat dari hal tersebut di atas, akan menyebabkan terjadinya kesulitan

bernafas sehingga benda asing termasuk bakteri/mikroorganisme lain tidak

18
dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan dan hal ini akan memudahkan

terjadinya infeksi saluran pernafasan.

Dampak pencemaran udara bagi lingkungan

1. Dampak terhadap tanaman.

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi

dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis,

nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan

tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

2. Hujan asam

pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar

udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan

menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:

Mempengaruhi kualitas air permukaan, Merusak tanaman, Melarutkan

logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi

kualitas air tanah dan air permukaan dan Bersifat korosif sehingga merusak

material dan bangunan

3. Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan

N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang

19
dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam

lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.

Dampak dari pemanasan global adalah:

Pencairan es di kutub

Perubahan iklim regional dan global

Perubahan siklus hidup flora dan fauna

Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan

pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari

matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi

secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat

sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih

cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan

ozon.

c). Apa yang dimaksut dengan pencemaran udara ?

Pengertian umum udara

20
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi.

Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1%

uap air, karbon dioksida , dan gas-gas lain.

Pencemaran Udara

Definisi

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,

atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan

manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan,

atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-

sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik

seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai

polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara

dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan

pencemar sekunder.

Pencemaran Primer

Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung

dari sumber pencemaran udara. [Karbon monoksida]adalah sebuah contoh

dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil daari pembakaran.

Pencemaran Sekunder

21
Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi

pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam [smog

fotokimia] adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

Sumber Pencemaran Udara

Telah disadari bersama, kualitas udara saat ini telah menjadi persoalan

global, karena udara telah tercemar akibat aktivitas manusia dan proses

alam. Masuknya zat pencemar ke dalam udara dapat secara alamiah,

misalnya asap kebakaran hutan, akibat gunung berapi, debu meteorit dan

pancaran garam dari laut ; juga sebagian besar disebabkan oleh kegiatan

manusia, misalnya akibat aktivitas transportasi, industri, pembuangan

sampah, baik akibat proses dekomposisi ataupun pembakaran serta kegiatan

rumah tangga

Terdapat 2 jenis pencemar yaitu sebagai berikut :

a. Zat pencemar primer, yaitu zat kimia yang langsung mengkontaminasi

udara dalam konsentrasi yang membahayakan. Zat tersebut bersal dari

komponen udara alamiah seperti karbon dioksida, yang meningkat diatas

konsentrasi normal, atau sesuatu yang tidak biasanya, ditemukan dalam

udara, misalnya timbal.

b. Zat pencemar sekunder, yaitu zat kimia berbahaya yang terbentuk di

atmosfer melalui reaksi kimia antar komponen-komponen udara.

22
Sumber bahan pencemar primer dapat dibagi lagi menjadi dua golongan

besar :

1. Sumber alamiah

Beberapa kegiatan alam yang bisa menyebabkan pencemaran udara adalah

kegiatan gunung berapi, kebakaran hutan, kegiatan mikroorganisme, dan

lain-lain. Bahan pencemar yang dihasilkan umumnya adalah asap, gas-gas,

dan debu.

2. Sumber buatan manusia

Kegiatan manusia yang menghasilkan bahan-bahan pencemar bermacam-

macam antara lain adalah kegiatan-kegiatan berikut :

a. Pembakaran, seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan

rumah tangga, industri, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Bahan-bahan

pencemar yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas

(CO dan NO).

b. Proses peleburan, seperti proses peleburan baja, pembuatan soda,semen,

keramik, aspal. Sedangkan bahan pencemar yang dihasilkannya antara lain

adalah debu, uap dan gas-gas.

c. Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral and logam. Bahan

pencemar yang dihasilkan terutama adalah debu.

23
d. Proses pengolahan dan pemanasan seperti pada proses pengolahan

makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Bahan pencemar yang dihasilkan

terutama asap, debu, dan bau.

e. Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga.

Pencemarannya terutama adalah dari instalasi pengolahan air buangannya.

Sedangkan bahan pencemarnya yang teruatam adalah gas H 2S yang

menimbulkan bau busuk.

f. Proses kimia, seperti pada proses fertilisasi, proses pemurnian minyak

bumi, proses pengolahan mineral. Pembuatan keris, dan lain-lain. Bahan-

bahan pencemar yang dihasilkan antara lain adalah debu, uap dan gas-gas

g. Proses pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung, jalan dan

kegiatan yang semacamnya. Bahan pencemarnya yang terutama adalah asap

dan debu.

h. Proses percobaan atom atau nuklir. Bahan pencemarnya yang terutama

adalah gas-gas dan debu radioaktif.

d). Apa upaya untuk mengurangi dampak pencemaraan udara?

Upaya untuk mengurangi dampak pencemaran udara

Mengurangi jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki,

naik sepeda, kendaraan umum, atau naik satu kendaraan pribadi

bersama teman-teman (car pooling).

24
Selalu merawat mobil dengan seksama agar tidak boros bahan bakar

dan asapnya tidak mengotori udara.

Meminimalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat

energi.

Mematuhi batas kecepatan dan jangan membawa beban terlalu berat

di mobil agar pemakaian bensin lebih efektif.

Meminimalkan penggunaan bahan kimia.Menghiasi rumah dan

lingkungan dengan tanaman asli.

Kalau toilet menggunakan pengharum ruangan, pilih yang tidak

mengandung aerosol.

Jangan membuang sampah sembarangan, terutama di sungai,

selokan dan laut.

Menggunakan lebih banyak barang-barang yang terbuat dari

kaca/keramik, bukan plastik atau styrofoam.

Sebisa mungkin menghindari menggunakan barang/produk dengan

kemasan kecil (sachet) karena akan menambah jumlah sampah.

Membiasakan menggosok gigi dengan menggunakan gelas, bukan

menyalakan keran terus-menerus. Jangan sia-siakan air bersih.

Sebisa mungkin menggunakan lap atau sapu tangan untuk

menggantikan tisu yang terbuat dari kertas.

25
Mengurangi belanja yang tidak perlu agar tidak menimbulkan

sampah di kemudian hari.

Membeli bensin yang bebas timbal (unleaded fuel).

Memilih produk yang ramah lingkungan. Misalnya parfum non-

CFC.

Memakai plastik berulang kali. Sampah plastik sulit diurai dan kalau

dibakar menimbulkan zat beracun.

Tidak merokok.

Memilah antara sampah basah dan sampah kering dan menyediakan

tempat untuk keduanya.

Memfotokopi secara bolak-balik atau memakai kertas yang sisinya

masih kosong. Menghemat kertas berarti mengurangi penggundulan

hutan. Bumi yang hijau dapat menyerap polusi lingkungan lebih

baik.

Menggunakan lampu dengan kapasitas yang tepat.

Bila kita menggunakan kamar kecil, jangan lupa mematikan air

setelah kita pakai. Ingat, semakin banyak air terbuang percuma

berarti kita turut memboroskan sumber daya alam.

26
Bab 4

Penutup

4-1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pencemaran udara selain disebabkan

oleh faktor alam, pencemaran udara lebih banyak disebabkan oleh manusia,

misalnya dari kendaraan bermotor, kegiatan industri dan sebagainya. selain

dapat membahayakan lingkungan, pencemaran udara juga dapat

membahayakan kesehatan manusia

Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan juga berpengaruh

terhadap kualitas lingkungan sendiri, apalagi di jaman globalisasi ini

pembangunana dimana mana. Termasuk pembangunan pabrik yang kalau

tidak di perhatikan dapat membahayakan lingkungan.

Pencemaran udara dapat memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi

kesehatan manusia dan lingkungan hidup kurangnya perhatian dari

pemerintah juaga memengaruhi perkembangan pencemaran yang kian hari

kian meningkat.

4-2 Saran

27
Menurut saya masyarakat kurang memiliki kesadaran terhadap pentingnya

menjaga lingkungan, untuk itu perlu di adakannya sosialisasi mengenai

lingkungan. Sebagai pelajar kita juga memiliki peran, kita bisa memulai dari

hal hal kecil seperti menggunakan barang barang yang ramah lingkungan,

mengadakan kegiatan positif seperti penanaman seribu pohon.

Pemerintah adalah pihak yang memiliki peran paling penting dan

seharusnya pemerintah menindak tegas para pelaku perusakan lingkungan ,

apalagi para pemilik pabrik yang limbahnya berbahaya bagi kesehatan

manusia, undang undang yang telah di buat seharusnya ditegakkan agar

tetap tidak terjadi pelanggaran.

Oleh karena itu kita sebagai pelajar mulai dari sekarang harus memiliki

kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbanga lingkungan dan kita juda

bisa mempelajari bagaimana cara mengurangi dan mengatasi pencemaran di

bumi ini.

28
DAFTAR PUSTAKA

http://arhidayat.staff.uii.ac.id/2008/08/08/sumber-pencemaran-udara/

http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/12/pencemaran-udara/

29
http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/20/nitrogen-oksida-nox/

http://www.bmg.go.id/kualitas-udara.bmg

http://tegarrezavie.multiply.com

www.radaronline.co.id/berita/read/9991/2011/mozile

30

Anda mungkin juga menyukai