2. Sebagai al-Nas
Dalam al- Qur’an manusia juga disebut dengan al-nas. Kata al-nas dalam Alquran cenderung
mengacu pada hakikat manusia dalam hubungannya dengan manusia lain atau dalam masyarakat.
Manusia sebagaimana disebutkan dalam ilmu pengetahuan, adalah makhluk sosial yang tidak dapat
hidup tanpa keberadaan manusia lainnya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah SWT
berikut:
“Hai sekalian manusia, bertaqwalaha kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istirinya, dan dari pada keduanya Alah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah dengan
(mempergunakan) namanya kamu saling meminta satu sama lain dan peliharalah hubungan
silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS: An-Nisa:1).
“Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu disisi Allah adalah yang paling taqwa di
antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS: Al Hujurat :13).
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup
auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang
demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, semoga mereka selalu ingat. Hai anak
Adam janganlah kamu ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari
surga, …” (QS: Al-araf 26-27).
Segala hakikat manusia adalah fitrah yang diberikan Allah SWT agar manusia dapat menjalankan
peran dan fungsinya dalam kehidupan. Manusia sendiri harus dapat memenuhi tugas dan perannya
sehingga tidak menghilangkan hakikat utama penciptaannya.
Adapun ibadah yang dapat dilaksanakan oleh manusia untuk memenuhi tugasnya sebagai hamba
Allah dapat berifat umum maupun khusus. Ibadah yang bersifat khusus adalah ibadah yang langsung
ditujukan kepada Allah SWT baik ibadah yang bersifat wajib maupun sunnah. Adapun ibadah yang
dilakukan secara umum adalah ibadah yang kaitannya dengan hubungan manusia dengan sesamanya
seperti menyambung tali dan tolong menolong antar sesama sebagaimana yang disebutkan dalam
firman Allah SWT bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk social
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS: Al hujurat
:13)
Muslim adalah orang yang berserah diri kepada Allah dengan hanya menyembah dan meminta
pertolongan kepada-Nya terhadap segala yang ada di langit dan bumi. Kata muslim ini merujuk kepada
penganut agama Islam saja, dimana Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama
sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam
ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi Islam sebagai agama yang
harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun yang diterima selain Islam.
“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19)
Tugas Muslim Selama Hidup
1. Mengenal Allah SWT: dengan beribadah hanya kepada-NYA. Seperti yang kita ketahui dalam
Q.S Az-Zariyat: 56, yang artinya “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku”. Selain itu kita juga harus tau sifat-sifat Allah, nama-nama baik
Allah. Apa yang Allah perintahakan kepada kita, dan apa yang Allah larang agar kita tidak
melanggarnya.
2. Mengenal Rasulullah SAW: beramal, berbuat dan bertindak sesuai dengan ajaran yang beliau
bawa dan beliau contohkan.
3. Saling mengingatkan dalam kebaikan
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”.
(Ali Imran:104)
Muslim ideal harus berkepribadian yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunah yang bila
disederhanakan kira-kira ada 10 Ciri-ciri yang harus ada pada seoarang muslim ideal.