XI IPA 2
TP 2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu cabang atletik adalah lempar cakram yang merupakan bagian dari pancalomba
(pentathlon). Ada beberapa teknik untuk melakukan lempar cakram. Untuk itu, judul di atas
diangkat agar kita tahu teknik-teknik dan aturan dalam lempar cakram.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang disebut dengan lempar cakram?
2. Bagaimana teknik permainannya?
3. Berapa ukuran dan berat cakram untuk putra?
4. Berapa ukuran dan berat cakram untuk putri?
3. Tujuan
1. Untuk melengkapi tugas Penjasorkes akhir semester 1.
2. Menambah pengetahuan kita tentang teknik yang benar dalam melakukan lempar
cakram.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Lempar cakram adalah salah satu cabang atletik pada nomor lempar. Pada acara sejak tahun
708 SM, lempar cakram merupakan bagian dari pancalomba (pentathlon). Pada
permulaannya, cakram terbuat dari batu terupam halus, kemudian dari perunggu yang dicor
dan ditempa. Cara melakukan lemparan yang pada mulanya menirukan gaya nelayan yang
melempar jaring berulang-ulang. Kemudian, ditemukan lemparan dengan sikap badan
menyiku secara khusus dengan badan agak bersandar ke depan.
Putra 2 219-221
Putri 1 180-182
Sektor (lapangan)
ü Lapangan untuk melempar berdiameter 2,50 meter, dalam perlombaan yang resmi terbuat
dari metal atau baja.
ü Permukaan lantai tempat melempar harus datar dan tidak licin, terbuat dari semen, aspal
dan lain-lain. Lingkaran lemparan dikelilingi oleh pagar kawat atau sangkar untuk menjamin
keselamatan petugas, peserta dan penonton.
ü Bentuk lapangan seperti huruf C, dengan diameter 7 meter, mulut 3,3 meter. Sektor
lemparan dibatasi oleh garis yang berbentuk sudut 40o di pusat lingkaran.
7. Standar Prestasi (meter)
PUTRA
Berat
Cakram
Usia (kg) Cukup Baik Sangat Baik
11-12 10 15 20
13-14 15 20 25
15-16 1 20 25 30
15-16 15 20 25
17-19 1,5 25 30 35
17-19 2 20 25 30
PUTRI
Berat
Cakram
Usia (kg) Cukup Baik Sangat Baik
11-12 10 14 18
13-14 14 18 22
15-16 18 22 26
17-19 1 20 24 28
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Bagi atlet yang jari-jarinya panjang dan besar dapat diletakkan pada ruas jari paling ujung.
Jari-jari tangan terbuka dengan jarak yang hampir sama, kecuali ibu jari. Cakram melekat
pada telapak tangan, pada titik berat dari cakram atau sedikit di belakangnya. Bagi siswa
yang jari-jarinya tidak terlalu panjang, maka telapak tangan tidak menyentuh pada dinding
cakram.
Gaya yang sering dipakai ialah gaya putaran. Gaya ini, pelempar berada pada posisi
membelakangi arah lemparan, sedangkan cara melemparkan cakram adalah suatu gerak atau
bandul. Dari sikap berdiri dengan berat badan diatas kaki kanan, kaki kanan memulai gerakan
mendorong terhadap kaki kiri yang kokoh. Lengan kiri berada di belakang, memberikan
kesempatan pinggang berada di depan bahu, badan terus berputar dan akhirnya lengan tangan
kanan berayun dalam lingkaran yang luas, yang pada saat yang sama bergerak sedikit
semakin keatas.
3. Peraturan umum
Pelempar diperbolehkan menyentuh permukaan (bagian) dalam lingkaran besi, tetapi dilarang
menginjak diatasnya atau menyentuh bagian luar dari lingkaran dengan bagian tubuh
manapun, disaat suatu lemparan sedang berlangsung. Pelempar tak boleh meninggalkan
lingkaran sebelum cakram jatuh ke tanah dan dia harus meninggalkan setengah lingkaran
lemparan yang belakang. Batas giliran lempar seorang pelempar adalah 1,25 menit. Bila ada
lebih dari 8 peserta, masing-masing berhak/diberi 3 kali kesempatan melempar, dan peserta
terbaik 8 orang diberikan lagi melempar 3 kali lagi. Bila peserta kurang dari 8 orang, masing-
masing peserta diberi hak melempar 6 kali.
DAFTAR PUSTAKA
Carr, Gerry A. 2000. Atletik Untuk Sekolah. Jakarta: PT Fajar Interpratama Offset
www.wikipedia.org
mynoble.wordpress.com