Anda di halaman 1dari 5

lempar cakram

BAB I

PENGERTIAN LEMPAR CAKRAM

Olahraga Lempar Cakram adalah salah satu nomor perlombaan lempar yang utama dalam atletik.
Namun dalam perlombaan atletik indoor, nomor Lempar Cakram tidak diperlombakan. Olahraga
ini telah ada sejak olimpiade kuno. Dalam perlombaan Lempar Cakram, atlet berlomba
melemparkan objek berbentuk cakram sejauh mungkin dengan mengikuti peraturan yang
berlaku.

Dalam perlombaan atletik resmi, diberi kesempatan melempar sebanyak tiga kali. Kemudian dari
sejumlah atlet babak awal, akan dipilih delapan atlet terbaik, yang akan diberi kesempatan tiga
kali lagi. Lempar Cakram diperlombakan bagi laki-laki maupun perempuan.

Lempar Cakram juga merupakan salah satu perlombaan atletik yang dapat menimbulkan bahaya
dalam perlombaan atletik tingkat professional, para atlet mampu melemparkan Cakram dengan
sangat jauh, tentu saja hal ini dapat menimbulkan akibat yang fatal jika Cakram mengenai
seseorang. Untuk itu, diperlukan semacam pagar khusus di sekeliling lapangan Lempar Cakram.
Pagar berupa jaring tersebut dipasang dengan tinggi 4 m. dari segi bentuk dan ukuran,
sebenarnya lapangan Lempar Cakram sama persis dengan lapangan lempar martil.

Permainan dan olahraga atletik untuk nomor lempar yakni Lempar Cakram sangat menarik dan
menantang bagi anak-anak terutama berkaitan dengan seberapa jauh ia mampu melempar
Cakram itu. Anak-anak sangat senang dengan kompetesi dengan teman yang lain, apalagi
mereka selalu ingin membuktikan siapa yang mampu melempar terjauh.

Untuk dapat mendapatkan hasil lemparan yang jauh dengan teknik yang benar, anak-anak
melakukan teknik latihan cara melempar yang baik dan benar. Adapun dalam memperaktikkan
Lempar Cakram meliputi beberapa tahapan yakni:

A. Cara Awalan Yang Baik dan Benar

B. Cara Melemparkan Cakram

C. Cara Mengukur Hasil Lemparan Lempar Cakram

D. Peraturan Keselamatan dalam Melakukan Lempar Cakram


BAB II

BENTUK CAKRAM

Cakram berbentuk piringan yang terbuat dari kayu atau logam. Untuk melemparkannya, atlet
memegang cakram dengan satu tangan. Ia harus menentangkan lengannya dan telapak tangan
menelungkup. Sembari memutarkan tubuhnya beberapa kali menuju kedalam lingkaran
berdiameter 2,5 m, ia segera melemparkan cakramnya.

Untuk laki-laki, diameter cakram berkisar antara 219 mm sampai 221 mm, tebal 44 mm hingga
46 mm, dan berat 2 kg. Adapun diameter cakram untuk perempuan pada semua kelas adalah
sekitar 180 mm sampai 182 mm, tebal 37 mm hingga 39 mm, dan berat 1 kg. Ditingkat pelajar,
anak laki-laki memakai cakram yang berdiameter 180 mm sampai 182 mm, tebal 37 mm hingga
39 mm, dan berat 1,25 kg. Adapun anak perempuan menggunakan cakram dengan diameter 145
mm sampai 170 mm, tebal 25 mm hingga 35 mm, dan berat 0,75 kg.

BAB III

CARA AWALAN YANG BAIK DAN BENAR DALAM BERMAIN LEMPAR CAKRAM

Awalan yang baik dalam melakukan lemparan cakram adalah diawali dengan bagaiman posisi
pertama ketika akan melempar. Posisi awal ketika akan melakukan lemparan adalah berdiri tegak
dengan melangkahkan kaki kiri ke depan kemudian posisi kaki kanan berada di belakang, setelah
itu diikuti dengan posisi badan yang menghadap ke arah lemparan atau dimana cakram itu
nantinya akan jatuh setelah dilempar. Tangan kanan memegang cakram dengan baik dan benar
serta tidak kaku, sedangkan tangan kiri menjaga keseimbangan badan dan ini dapat dilakukan
sebaliknya apabila pelempar cakram kidal. Cara melakukan awalan lemparan cakram adalah:

1. Mencondongkan badan ke depan;


2. Kaki kiri melangkah ke depan kemudian lutut kaki kiri ditekuk;
3. Perlahan namun pasti ayunkan cakram ke depan dan ke belakang dengan tangan kanan dan
tangan kiri menjaga keseimbangan badan dengan baik;
4. Apabila hasil ayunan lengan sudah maksimal artinya cakram siap dilemparkan dimulai dari
posisi cakram berada di belakang, setelah itu diikuti dengan putaran badan ke kiri dimana hasil
dari putaran itu badan akan menghadap ke arah lemparan, posisi tangan terus mengayunkan
cakram dari belakang, ke samping, ke atas, ke depan.
BAB IV

CARA DAN TEKHNIK MELEMPAR CAKRAM

Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang cakram
ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke
belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada
dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30
derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram
diikuti badan condong ke depan.

Pada posisi terakhir si pelempar akan melepaskan cakram ketika cakram sudah diayunkan dari
belakang ke depan beberpa kali dan cakram terakhir berada di depan wajah si pelempar. Adapun
cara melempar cakram adalah Lepas cakram dari tangan pada saat ayunan lengan maksimal
yakni cakram berada di depan muka si pelempar.

1. Cakram lepas dari tangan dengan posisi telapak tangan menghadap ke tanah;
2. Cakram sudah terlepas dari tangan;

Memegang cakram pada saat mengayunkan sampai melempar sehingga terlepas harus dengan
pegangan yang kuat dan benar, cara memegang cakram adalah

1. Cakram diawali dengan tangan kanan;


2. Tangan kanan diletakkan di atas cakram dengan posisi jari-jari tangan terbuka selebar-
selebarnya sehingga mampu memegang pinggiran cakram dengan baik, diperkirakan kalau
diayunkan cakram tidak terlepas dari pegangan;
3. Ruas-ruas jari tangan siap memegang bagian pinggir cakram.

Setelah tahu cara melempar dan posisi akhir dari si pelempar harus diikuti dengan beberapa
gerakan yakni gerakan lengan dan badan. Gerakan itu antara lain melakukan lompatan kecil ke
depan yakni kaki kanan mendarat dan kaki kiri sebagai penahan keseimbangan badan yang baik
dimana badan tidak sampai keluar dari tempat melempar cakram.

BAB V

CARA MENGUKUR HASIL LEMPARAN LEMPAR CAKRAM


Sebelum melakukan pengukuran terhadap hasil lemparan lempar cakram ada beberapa bagian
penting yang harus dipahami oleh anak-anak yakni, si pelempar tidak boleh keluar dari tempat
dimana ia diberikan kesempatan untuk melempar. Kedua, hasil lemparan tidak keluar dari garis
tepi kanan dan tepi kiri atau garis pembatas pinggir dari lapangan lempar cakram.

Apabila sudah melakukan dengan cara melempar yang benar, tidak keluar dari tempat lemparan
dan tidak keluar dari area melempar pengukuran dapat dilakukan dari tempat dimana cakram
jatuh pertama kali di tanah kemudian ditarik ke garis terdepan bagian pinggir dari lapangan
lempar cakram maka akan diperoleh berapa meter hasil lemparan tersebut.

Setiap diberi kesempatan sampai tiga kali untuk melakukan lemparan cakram, lemparan terjauh
dapat diukur artinya itulah lemparan terbaik yang dapat dilakukan oleh anak-anak.

BAB VI

PERATURAN KESELAMATAN DALAM MELAKUKAN LEMPAR CAKRAM

Melakukan aktivitas gerak atletik khusus untuk lempar cakram membutuhkan beberapa aturan
keselamatan, aturan keselamatan ini penting diketahui dan diperaktikkan sehingga antar siswa
dapat memperaktikkan dengan baik, benar dan aman. Adapun beberapa aturan tersebut adalah

1. Aturan keselamatan sebelum melakukan aktivitas gerak lempar cakram;

a. Melakukan pemanasan yang cukup khususnya untuk lengan dan pergelangan tangan;

b. Cakram kondisi baik dan siap digunakan;

c. Kondisi lapangan tidak dalam keadaan becek atau basah;

d. Setiap anak mengikuti semua instruksi dari guru;

2. Aturan keselamatan pada saat melakukan aktivitas gerak lempar cakram;

1. Setiap anak yang akan melakukan lempar cakram harus masuk ke dalam tempat untuk
melempar dan tidak boleh ada dua orang yang bersamaan;
2. Ketika ada satu anak yang melempar cakram, anak-anak yang lain harus berada di belakang si
pelempar dengan jarak yang cukup aman;
3. Para pelempar sudah memperoleh pengetahuan yang memadai cara atau teknik melempar
yang benar;
4. Pada saat cakram terlepas dari pegangan tidak ada satupun anak yang berlari ke arah dimana
cakram itu akan jatuh;

http://dfmirdianto.blogspot.com/2009/11/lempar-cakram.html

Anda mungkin juga menyukai