Anda di halaman 1dari 14

FENOMENA GOGATSUBYO TERHADAP ETOS KERJA

PEGAWAI BARU DI JEPANG


Lidza Megarina1, Irma2, Dewi Kania Izamayanti2
E-mail: icha_ricky05@yahoo.co.uk
¹Student of Japanese Department, Faculty of Humanities, Bung Hatta University
²Lecture of Japanese Department, Faculty of Humanities, Bung Hatta University

Abstract

In this thesis, the author examines the gogatsubyo phenomenon on the work
ethic of new employees in Japan. The reason the author takes this title is because the
writer wants to know what is the gogatsubyo phenomenon, how does the gogatsubyo
phenomenon affect the work ethic of new employees in Japan, and what efforts are
made in overcoming the gogatsubyo phenomenon. This study aimed to describe the
gogatsubyo phenomenon, how the influence of the gogatsubyo phenomenon on the
work ethic of new employees in Japan, and what kind of effort is carried out in
overcoming the gogatsubyo phenomenon. The method I use is descriptive method. To
analyze the data, the author uses cultural theory, social change theory and personality
theory.

Keywords: gogatsubyo, work ethic, new employees

1. Pendahuluan Pada masa pemerintahan


Tokugawa dikatakan bahwa setiap
Jepang merupakan salah satu pekerjaan yang dilakukan tidak lain
negara di Asia bahkan di dunia yang adalah untuk kepentingan bersama.
memiliki kemampuan dan kemajuan di Pada masa ini orang Jepang bekerja
segala bidang, baik ekonomi, industri, keras demi menunjukkan keberhasilan
perdagangan, teknologi, pendidikan setiap pekerjaan yang mereka kerjakan.
dan lain-lain sebagainya. Semua itu Mereka sabar dan loyal dalam
tidak mereka dapatkan dengan mudah, melakukan tugas yang mereka anggap
melainkan dengan segala keuletan dan sudah menjadi kewajiban demi
semangat kerja kerasnya (etos kerja). kepentingan keluarga dan negara,
Etos kerja bagi masyarakat Jepang walaupun pekerjaan itu berat sekalipun
merupakan cerminan jiwa yang khas (Madubrangti, 2012). Sikap loyalitas
dimiliki bangsa Jepang dalam bekerja. dan kesabaran ini juga sangat menonjol
Mulai dari sikap rajin,ulet, disiplin dan dan menjadi ciri khas dunia kerja di
pekerja keras. Semua ini tak lain perusahaan Jepang selama ini. Bahkan
dipengaruhi oleh etos kerja bushido sebagian besar pegawai di Jepang
yang terkenal dalam diri para Samurai dikatakan akan menetap di satu
Jepang. perusahaan hingga mereka pensiun
(Tim Enjinia Nusantara, 2013-26).

1
Hal tersebut berbeda dengan ternyata berbeda dengan yang mereka
kondisi pegawai di Jepang saat ini, bayangkan atau tidak sesuai dengan
terutama pada pegawai baru. Pegawai yang mereka harapkan.
baru di Jepang saat ini ketika
menghadapi suatu permasalahan atau Setelah satu bulan berlalu
ketidaksesuaian dalam pekerjaan, menjalani kehidupan baru di
mereka jadi mudah stress, kehilangan lingkungan yang baru, lalu masuklah
semangat dan bahkan memilih berhenti libur goldenweek. Setelah libur golden
ataupun mengganti pekerjaan mereka. week yang panjang berakhir, tepatnya
Hal itu seperti yang dikemukakan oleh pada bulan Mei, tidak sedikit dari
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja pegawai baru tersebut yang mulai
dan Kesejahteraan Jepang (2012), yang merasa kehilangan semangat dan
menyatakan sekitar 30% dari pegawai motivasinya untuk kembali bekerja,
baru akan berhenti dalam kurun waktu bahkan sampai ada yang berfikir
kurang dari empat tahun. Alasannya dengan secepatnya ingin mengganti
pun bermacam-macam, mulai dari pekerjaannya. (Toshitaka, 2009: 216).
pekerjaan yang tidak sesuai dengan
yang diinginkan, hubungan antar Gogatsubyo tidak bisa
manusia di dalam perusahaan, kondisi digolongkan ke dalam penyakit medis,
jam kerja yang padat, dan lain-lain tetapi bisa dikatakan sebagai penyakit
sebagainya. Fenomena seperti ini kejiwaan akibat tekanan atau depresi.
biasanya dikenal di Jepang dengan Tekanan atau depresi ini salah satunya
istilah gogastubyo. terjadi akibat kesulitan beradaptasi di
lingkungan yang baru yang dirasakan
Gogatsubyo atau yang dalam seorang pegawai baru di Jepang setelah
bahasa Indonesia disebut dengan satu bulan bekerja.
penyakit bulan mei ini, dikenal sebagai
depresi yang menyerang beberapa Permasalahan yang dibahas
mahasiswa baru atau pegawai dalam penelitian ini adalah apa itu
baru pada saat minggu kedua bulan fenomena gogatsubyo, bagaimana
Mei. Gogatsubyo biasanya menyerang pengaruh fenomena gogatsubyo
pada saat bulan Mei, dikarenakan tahun terhadap etos kerja pegawai baru di
ajaran baru sekolah maupun Jepang, dan upaya apa yang dilakukan
administrasi perusahaan Jepang di dalam menanggulangi fenomena
mulai pada awal bulan April yaitu gogatsubyo tersebut.
setelah mahasiswa lulus kuliah di bulan
Maret dan bertepatan dengan Teori yang digunakan pada
datangnya musim semi. Para penelitian ini adalah teori kebudayaan,
mahasiswa yang telah lulus kuliah, teori perubahan sosial dan teori
kemudian mulai bekerja dan beralih kepribadian (personality). Menurut
profesi menjadi pegawai baru ini, Koentjaraningrat (2009:144),
kebanyakan memiliki suatu impian kebudayaan adalah keseluruhan sistem
pada saat mereka mendapatkan gagasan, tindakan dan hasil karya
pekerjaan di tempat yang mereka manusia dalam kehidupan masyarakat
impikan. Namun, tidak sedikit dari yang dijadikan milik diri manusia
mereka yang merasakan bahwa dunia dengan belajar.
kerja yang mereka impikan tersebut

2
Teori perubahan sosial yang secara sistematik dan akurat fakta dan
digunakan adalah menurut Hans Garth karakteristik mengenai populasi atau
dan C. Wright Mills, yang menyatakan bidang tertentu (Nur Arifah ,2016:71-
bahwa perubahan sosial adalah apapun 72). Penulis akan mendeskripsikan hal
yang terjadi (kemunculan, yang menyangkut tentang pokok
Perkembangan, dan kemunduran), permasalahan yang akan dikemukakan.
dalam kurun waktu tertentu terhadap
peran, lembaga, atau tatanan yang Sumber data yang dipergunakan
meliputi struktur sosial (Elly M. Setiadi adalah sumber data primer dan sumber
dan Usman Kolip, 2015:610). data sekunder. Sumber data primer
Perubahan sosial tidak berarti adalah berupa buku yang berkaitan
kemajuan, tetapi dapat pula berarti tentang etos kerja dan gogatsubyo,
kemunduran, begitupun sebaliknya. white paper, artikel yang mengangkat
Secara garis besar, perubahan sosial kasus gogatsubyo. Sedangkan sumber
dipengaruhi oleh faktor yang berasal data sekunder adalah yang diambil dari
dari dalam dan luar masyarakat itu internet yang dapat menunjang
sendiri. Dengan kata lain tidak ada penelitian ini.
masyarakat yang tidak mengalami
perubahan, sebab kehidupan sosial Semua data yang diperoleh
adalah dinamis. dikelompokkan, kemudian dianalisa
untuk mendapatkan sebuah kesimpulan,
Menurut Roucek & Warren serta diperkuat dengan contoh dan
kepribadian merupakan organisasi pendapat ahli sesuai dengan penelitian
faktor-faktor biologis, psikologis, dan yang penulis lakukan yaitu fenomena
sosiologis yang mendasari perilaku gogatsubyo terhadap etos kerja
seorang individu. Dengan kata lain pegawai baru di Jepang.
kepribadian merupakan integrasi dari
keseluruhan kecenderungan seseorang 2. Hasil dan Pembahasan
untuk berperasaan, berkehendak, 2.1. Gambaran umum etos kerja
berpikir, bersikap, dan berbuat menurut masyarakat Jepang
tingkah pekerti tertentu. Kepribadian
berada ditengah-tengah jiwa seseorang Etos kerja adalah norma-norma
yang tumbuh secara berangsur-angsur yang bersifat mengikat dan ditetapkan
di dalam jiwa warga masyarakat akibat secara eksplisit serta praktik-praktik
dari proses sosialisasi atau internalisasi yang diterima dan diakui sebagai
(Elly M. Setiadi dan Usman kebiasaan yang wajar untuk
Kolip,2015:169). dipertahankan dan diterapkan dalam
kehidupan kekaryaan para anggota
Metodologi suatu organisasi (Edy Sutrisno,
2011:105). Jepang selama ini dikenal
Adapun Metode yang penulis sebagai salah satu negara yang
lakukan pada penelitian ini adalah memiliki etos kerja/semangat kerja
Metode Deskriptif, yaitu menganalisis yang tinggi. Etos kerja yang tinggi ini
dan menyajikan data secara sistematik, membawa Jepang menjadi salah satu
sehingga dapat mudah dipahami dan negara besar di dunia yang memiliki
disimpulkan. Penelitian deskriptif kemajuan teknologi dan penguasaan
bertujuan untuk menggambarkan teknologi, yang berdampak positif

3
terhadap pertumbuhan ekonomi Jepang Rei(礼): kesopansantunan, Makoto(誠):
tentunya. Semangat dan pantang
menyerah merupakan ciri khas orang ketulusan hati, Meiyo( 名 誉 ):
Jepang dalam bekerja. Hal ini kehormatan, dan Chuugi( 忠 義 ):
dilambangkan dengan istilah makoto
kesetiaan.
yang mempunyai arti "bekerja dengan
giat, semangat, jujur serta bersungguh- Etos kerja bushido hingga
sungguh". Menurut B.N.Marbun sekarang masih tetap melekat erat
(1983:3), sikap semangat dan dalam masyarakat Jepang, terutama
kesungguhan-sungguhan inilah yang saat mereka bekerja. Etos kerja bushido
menjadi salah satu sumber sukses juga banyak diterapkan dalam
negara Jepang. perusahaan Jepang. Orang Jepang yang
bekerja pada suatu perusahaan, mereka
Dengan sikap bersungguh-
akan bersungguh-sungguh bekerja
sungguh ini, para pekerja Jepang
keras dengan memberikan segenap
seringkali digambarkan sebagai pekerja
waktu dan tenaganya untuk kemajuan
yang penuh disiplin, berdedikasi tinggi,
perusahaan tempat mereka bekerja.
penuh loyalitas pada pekerjaan dan
perusahaan. Semuanya tidak terlepas Selanjutnya budaya kerja
dari etos kerja bangsa Jepang yang Jepang yang masih dipegang teguh
tidak lain merupakan bagian dari hingga saat ini adalah budaya senioritas.
budaya Jepang sendiri (Elfindri dan Budaya senioritas yang dimaksud di
Fitri Rasmita, 2008:31). sini adalah Senpai (senior) dan Kouhai
(Junior). Secara garis besar, senpai
1. Prinsip etos kerja bangsa Jepang
merujuk kepada orang-orang yang
Sikap semangat, loyalitas dan statusnya lebih tingi, tetapi tidak
bersungguh-sungguh menjadi salah memiliki jabatan formal yang lebih
satu ciri khas dari etos kerja bangsa tinggi. Sementara kouhai adalah
Jepang. Para pekerja Jepang bangga sebutan bagi adik kelas atau pegawai
akan pekerjaan dan kesetiaan mereka baru yang lebih muda. Hubungan
terhadap perusahaan. Loyalitas kepada senpai dan kouhai begitu kuat dalam
perusahaan secara istimewa lebih tinggi, perusahaan Jepang, hal ini tercermin
dan kebiasaan kerja keras lebih lazim dari seorang karyawan baru tetaplah
bagi pekerja Jepang. Etos kerja yang seorang kouhai bagi rekan kerjanya
tinggi tersebut tidak lain banyak yang telah lebih dulu bekerja di
dipengaruhi oleh etos kerja bushido. perusahaan tersebut. Sistem ini mutlak
Menurut Inazo Nitobe (2008:4) dan sudah menjadi sistem dalam
bushido adalah prinsip kode moral seluruh aspek kehidupan di Jepang
yang diterapkan oleh ksatria-ksatria (https://japanesian.id/budaya-kerja-
Jepang. Prinsip etos kerja bushido, jepang/).
antara lain: Gi(義) dan Giri( 義 理 ): Begitu memasuki suatu
Kejujuran dan keadilan, Yu(勇) : perusahaan, biasanya seorang pegawai
baru akan dipasangkan dengan seorang
Keberanian atau semangat berani
senior. Hal ini bertujuan supaya
menanggung derita, Jin(仁): kebajikan, pegawai baru tersebut bisa dengan

4
mudah beradaptasi dengan kehidupan diartikan sebagai aktivitas, yon (四)
keseharian kantor.
berarti empat, dan genshoku(原則)
Selain itu, di Jepang juga ada dengan arti aturan atau prinsip. Jadi
diterapkan suatu sistem yang seorang kodo yon genshoku dapat diartikan
pegawainya akan mengabdi dan
bekerja seumur hidup dalam satu sebagai empat prinsip kerja, yaitu 大き
perusahaan. Sistem pegawai seumur な声で bersuara dengan keras, きびきび
hidup ini dikenal dengan istilah
行 動 bergerak sigap, 自 分 か ら 挨 拶
Shushin koyo (終身雇用). Sistem ini
tergolong cukup unik dibandingkan memberi salam lebih dulu, 明るい笑顔
negara manapun. Kebanyakan dari melakukan segala sesuatu dengan ceria.
pegawai Jepang umumnya tidak (Enjinia Nusantara, 2013: 9-15).
tertarik untuk berganti ataupun
2. Perubahan yang terjadi dalam
berpindah pekerjaan dan biasanya akan
masyarakat Jepang
tetap setia di perusahaan yang sama.
Dalam sistem pegawai seumur hidup Sebelum perang dunia II
ini diberikan jaminan kestabilan karir masyarakat tradisional Jepang dikenal
pegawai, dan yang terpenting adalah hidup secara agraris. Pada masa ini,
adanya jaminan keamanan kerja bagi semua anggota keluarga yang hidup
para pekerja Jepang, yang tidak lain dalam keluarga besar (daikazoku),
merupakan bagian dari budaya mulai dari anak-anak, wanita, dan
manajemen Jepang. Dengan adanya orang yang sudah tua dapat bekerja
sistem pegawai seumur hidup tersebut, bersama-sama dalam produksi
dapat memunculkan loyalitas yang pertanian.
tinggi kepada perusahaan (Enjinia
Nusantara,2013:94). Dalam sistem Namun, setelah perang dunia ke
seumur hidup ini seorang pegawai bisa II, seiring dengan pertumbuhan
merasa tenang dalam bekerja tanpa ada ekonomi Jepang yang dimulai pada
kekhawatiran akan pemecatan selama tahun 1955, kehidupan masyarakat
pegawai tersebut menjalankan tugasnya Jepang yang tadinya agraris berangsur-
dengan baik. angsur berubah menjadi industrialis.
Perkembangan teknologi serta sistem
Di Jepang, dalam sebuah pendidikan yang semakin maju,
perusahaan, ada aturan-aturan atau mengubah negara Jepang menjadi
kode etik kerja yang harus dipatuhi negara industri dengan teknologi
semua pegawai perusahaan demi modern.
terciptanya suasana kerja yang baik.
Aturan atau kode etik kerja ini menjadi Perubahan masyarakat Jepang
ciri khas tersendiri dalam industri di dari Agraris menjadi industri tentu saja
Jepang. Bahkan diadakan pelatihan memberikan dampak positif terhadap
khusus untuk mempelajarinya. Prinsip masyarakat dengan terbukanya peluang
kerja tersebut dikenal dengan istilah kerja. Namun, disisi lain, akibat
kodo yon genshoku ( 行動四原則 ) . perkembangan industri juga berdampak
terjadinya urbanisasi. Terjadinya
Secara harfiah kodo ( 行 動 ) dapat urbanisasi ini ditandai dengan
munculnya pabrik-pabrik dan

5
perusahaan-perusahaan besar yang Semenjak kaum wanita (ibu)
menciptakan lapangan kerja dan ikut menggantikan peran suami sebagai
beraneka ragam jenis pekerjaan kepala keluarga, kehidupan anak mulai
sehingga mendorong dengan cepat arus tidak diperhatikan. Pandangan hidup
populasi masyarakat dari desa ke kota. remaja Jepang pun mulai berubah.
Industrialisasi yang Pada dasarnya tujuan kedua
menyebabkan terjadinya urbanisasi, orang tua bekerja adalah supaya anak
juga menyebabkan terjadinya bisa memperoleh pendidikan yang
perubahan struktur keluarga dalam bagus dan bisa memperoleh riwayat
masyarakat Jepang, yaitu terjadinya akademik yang baik. Namun, dengan
urbanisasi dengan membentuk rumah semua fasilitas yang tersedia, tidak
tangga baru sehingga mempercepat semua anak memahami harapan orang
terjadinya pemecahan keluarga besar tua tersebut.
(daikazoku) dan menciptakan keluarga
inti (kaku kazoku) yang terdiri dari 3. Generasi muda dan etos kerja
suami, istri, dan anak yang belum
Perubahan pola hidup yang
menikah. Keluarga inti (kaku kazoku)
terjadi akibat modernisasi dan
ini berangsur-angsur memilih pindah
tersedianya segala fasilitas teknologi
dan berpisah dengan keluarga besar
yang dimiliki, ekonomi keluarga yang
(daikazoku), hidup mandiri dengan
mapan dan perhatian lebih yang
berpindah ke tempat lain, jauh dari
diberikan orang tua kepada anak, salah
keluarga besar. Vebrianto mengatakan
satunya terjadilah sikap hedonisme dan
bahwa indutrialisasi menyebabkan
anak menjadi tidak mandiri.
keluarga inti menjadi lebih bersifat
mobile, yaitu mudah berpindah dari Anak-anak yang dididik dengan
satu tempat ke tempat yang lain. kemanjaan, dapat membuat mereka
Keluarga tidak lagi terikat dengan menjadi malas, mudah bosan, ingin
tanah sebagai sumber mata pencaharian, hidup yang santai tanpa perjuangan,
dan mereka akan berpindah ke tempat sehingga membuat mereka mudah
yang ada pekerjaan. (Irma, 2000:50). menyerah dan tidak bersemangat ketika
menghadapi situasi yang sulit dan tidak
Perubahan sosial yang terjadi di
mereka sukai.
dalam masyarakat, ditandai dengan
proses pembaharuan yang dikenal 4. Pengenalan etos kerja perusahaan
dengan modernisasi, sehingga Jepang pada generasi muda
pekerjaan mencari nafkah tidak lagi
hanya menjadi pekerjaan seorang Biasanya proses pengenalan
suami. Pekerjaan mencari nafkah ini etos kerja sendiri mulai didapatkan
juga dilakukan oleh seorang istri. sebelum mahasiswa lulus kuliah. Di
Ditambah semenjak diterbitkannya Jepang biasanya 1 atau 2 tahun
kebijakan Equal Employment sebelum mahasiswa lulus dari kuliah,
Opportunity Law (undang-undang mereka sudah mulai menetapkan
kesetaraan kerja) pada tahun 1986, perusahaan mana yang ingin mereka
membuat wanita Jepang mendapatkan masuki nantinya. Setelah mereka
kesempatan yang sama dalam menetapkan perusahaan yang
mendapatkan pendidikan dan pekerjaan. diinginkan untuk bekerja nantinya, dan

6
dari pihak perusahaan penerima sendiri (pada bulan April), yang terjadi pada
juga akan mengadakan seminar terlebih pegawai baru atau mahasiswa baru,
dahulu sebelum melakukan perekrutan. yang gejalanya mulai terlihat pada
Oleh karena itu mahasiswa yang belum bulan Mei, yaitu setelah satu bulan di
lulus kuliah tadi, biasanya hanya akan lingkungan yang baru.
mendatangi seminar-seminar yang
diadakan oleh perusahaan yang ingin Secara teoretis gogatsubyou
mereka masuki. sebenarnya bukanlah nama resmi dari
sebuah penyakit. Secara medical
Pada saat seminar ini, biasanya gogatsubyou merupakan sebuah nama
banyak perusahaan Jepang sindrom yang digolongkan dalam
mengadakan program magang gejala atau gangguan penyesuaian diri
(internship). Program magang ini (Tekioushougai) atau gangguan depresi
bertujuan untuk memperkenalkan kelas ringan (Keido no Utsu). Hal
budaya kerja dan lingkungan kerja serupa juga disampaikan Nishida
perusahaan kepada mahasiswa. Masaki (2013) seorang psikiatri yang
(TimEnjinia Nusantara,2013:21). mengatakan bahwa nama gogatsubyo
Semua ini dilakukan supaya mahasiswa sebenarnya bukanlah istilah resmi
tersebut paham akan etos kerja dalam dalam bahasa kedokteran. Penamaan
perusahaan dan mengerti seperti apa yang begitu hebat, membuat seluruh
lingkungan kerja dalam perusahaan orang mengetahui tentang penyakit
yang akan dimasukinya nanti. gogatsubyo ini. Oleh karena itu,
Kementrian Kesehatan, Tenaga Kerja
2.2 Fenomena gogatsubyo terhadap dan Kesejahteraan Jepang
etos kerja pegawai baru di Jepang menggolongkan gogatsubyo atau yang
disebut penyakit mental ini ke dalam 5
Pada saat memulai kehidupan
penyakit besar diantaranya penyakit
yang baru dengan lingkungan yang
tekanan darah tinggi, strok, diabetes,
baru pada bulan April, seperti masuk
dan lain-lain sebagainya. Penyakit
kerja, ganti pekerjaan, masuk
mental ini dianggap penting, karena
perguruan tinggi dan lain-lain
dapat mengganggu kesehatan
sebagainya, biasanya merasa sangat
individu dan lingkungannya.
bersemangat dan termotivasi untuk
(https://news.yahoo.co.jp/byline/nishid
dapat hidup dan bekerjasama di
amasaki/20130506-00024645/)
lingkungan yang baru. Sebaliknya, ada
juga orang-orang yang tidak dapat Istilah gogatsubyo pada
beradaptasi dengan lingkungan baru mulanya berasal dari kehidupan
tersebut. Perasaannya menjadi tertekan, mahasiswa. Istilah ini terus
kondisi fisiknya memburuk, lalu berkembang pada mahasiswa tahun
munculnya gangguang mental dan fisik. pertama yang merasakan stress di awal
Ketika pergi ke rumah sakit, maka akan mulainya perkuliahan setelah melewati
didiagnosis oleh dokter terkena ujian masuk perguruan tinggi yang
gogatsubyo. berat. Dulunya fenomena gogatsubyo
yang terjadi ini sering tampak pada
Gogatsubyo adalah nama
mahasiswa dari Universitas Tokyo
sebuah penyakit untuk gangguan
(Tokyo Daigaku). Hal ini dikarenakan
mentalitas ringan akibat kesulitan
sulitnya persaingan untuk bisa masuk
beradaptasi di lingkungan yang baru

7
ke Universitas Tokyo. Setelah itu diri dengan pergaulan baru), 思い描い
penamaan gogatsubyo tidak hanya
digunakan oleh mahasiswa saja, dan ていた理想と現実のギャップが埋められな
mulai resmi digunakan oleh pejabat い (Perbedaan antara harapan yang
selingkungan universitas. Pada tahun
dibayangakan dengan kenyataan di
1968 terjadi insiden di dalam kampus
yang dikenal dengan “perjuangan lapangan pekerjaan), 入社がひとつのゴー
Universitas Tokyo”, yang terjadi ルとなってしまい、次の目標を見失う
sebelum terjadinya Insiden Auditorium
(Merasa mendapatkan pekerjaan sudah
Higashi Yasuda. Dr. Kasuhara Kaori
menjadi goal/finish dan melupakan
seorang psikiatri yang akrab dengan
tujuan selanjutnya).
penyakit mental remaja pada waktu itu
menjelaskan, banyaknya mahasiswa Begitu cepatnya perkembangan
yang menjadi tidak bersemangat/lesu, gogatsubyo dari waktu ke waktu
dan yang menjadi masalah besar di sini hingga banyak orang yang tidak
adalah banyaknya mahasiswa yang menyadari, berdasarkan hasil riset yang
memilih berhenti kuliah dikarenakan dilakukan oleh Japan Information
alasan yang tidak jelas. Terjadinya Economic and Social Promotion
insiden pada tahun 1968 tersebut Association (JIPDEC), diketahui
menyebar begitu cepat ke dalam bahwa dua dari tiga orang pegawai
masyarakat Jepang. Pada tahun 1970 Jepang terkena gogatsubyou.
istilah gogatsubyo mulai resmi
digunakan dalam masyarakat Jepang. Sulitnya seorang pegawai baru
(http://next.spotlight- untuk menjalin hubungan antar
media.jp/article/277836272843699102 manusia di dalam perusahaan dan
). sulitnya seorang pegawai baru tersebut
untuk menyesuaikan diri ke dalam
Hingga saat ini, penyakit lingkungan yang baru, merupakan
gangguan mental yang dikenal dengan faktor terbesar penyebab seseorang
nama gogatsubyo ini terus menjadi terkena gogatsubyo.
perhatian berbagai pihak di Jepang.
Berbagai ahli khususnya bidang Gogatsubyo merupakan
psikiatri banyak melakukan penelitian penyebab terjadinya penurunan
tentang penyebab terjadinya terhadap semangat etos kerja pada
gogatsubyo. Pada tahun 2015, badan pegawai baru Jepang. Rendahnya
kesehatan Jepang mengumumkan hasil motivasi dan keinginan untuk
penelitian secara teoritis penyebab dari melakukan sesuatu sebagai individu
gogatsubyo ini. Secara umum yang harus terjun dan berbuat sesuatu
dijelaskan penyebab terjadinya utuk dirinya sendiri dan masyarakat,
gogatsubyo, antara lain: 新しい 環 akibat dari kesenangan, kebebasan,
serta terpenuhinya segala kebutuhan
境 に つ い て い け な い (Ketidakmampuan yang mereka dapatkan sedari kecil,
menyesuaikan diri pada Lingkungan yang menjadikan mereka generasi yang
yang baru), 新しい人間関係をうまく築け memiliki rasa tanggung jawab dan
loyalitas kerja yang rendah, tidak
な い (Ketidakmampuan menyesuaikan sungguh-sungguh, dan lain-lain
sebagainya. Dengan tingkat

8
tanggungjawab yang rendah tersebut, apapun / tidak bersemangat, 体がだるい
tidak sedikit dari mereka yang
mengalami kekagetan yang luar biasa Badan terasa pegal-pegal, 思考力、集
ketika bertransisi dari masa sebagai 中 力 の 低 下 Kemampuan dan daya
pelajar ke masa bekerja yang penuh
tanggungjawab. Sehingga ketika pikir menurun, ネ ガ テ ィ ブ 思 考 に な る
mereka terkena gogatsubyo, yaitu Sering berfikiran negative, 頭痛、腹痛
sebulan setelah mulainya pekerjaan,
Mengalami sakit kepala dan sakit perut,
tidak sedikit dari mereka yang menjadi
kehilangan semangatnya dalam bekerja, 食 欲 低 下 Nafsu makan
bahkan ingin segera berhenti dari berkurang/rendah, だ る い な あ (pegal-
pekerjaanya.
pegal), あ ~ あ ... (ungkapan keluh
1. Gogatsubyo dan hilangnya semangat
dalam bekerja kesah), 仕事イヤ だな( malas kerja),
dan lain-lain sebagainya. Gejala seperti
Setiap memulai sesuatu yang ini menandakan bahwa seorang
baru, biasanya setiap orang akan penuh pegawai baru tersebut sudah
dengan motivasi dan semangat yang kehilangan semangatnya dalam bekerja.
tinggi. Semangat yang tinggi itupun
tumbuh dibarengi dengan etos kerja 2. Gogatsubyo sebagai penyebab
yang tinggi untuk memberikan yang pegawai baru ingin berhenti bekerja
terbaik kepada keluarga, masyarakat,
Sikap makoto (sungguh-
perusahaan bahkan negara. Dalam
sugguh), loyal dan sabar merupakan
religi Tokugawa (1992:xviii) pernah
sifat yang sangat menonjol pada
disampaikan tentang keberhasilan
masyarakat Jepang di samping tepat
Jepang dalam pertumbuhan ekonomi
waktu, hati-hati dan teliti. Tidak
yang pesat, yang begitu kuatnya karena
terkecuali dalam dunia kerja.
didukung oleh tradisi Jepang, seperti
Umumnya pegawai di Jepang tidak
sikap semangat, loyalitas, dan sungguh-
tertarik untuk berhenti ataupun
sungguh yang menjadi salah satu ciri
berpindah pekerjaan, dan biasanya
khas dari etika kerja bushido, yang di
mereka akan menetap di satu
pegang generasi muda Jepang pada saat
perusahaan sampai pensiun, yaitu di
itu.
usia 60 tahun. Hal seperti ini di Jepang
Hal ini berbanding terbalik dikenal dengan sistem seumur hidup.
dengan yang terjadi pada pegawai baru Sistem ini juga sesuai dengan etika
yang notabene disebut sebagai generasi bushido yang selama ini sangat
muda zaman sekarang. Seorang mengakar kuat dalam budaya
pegawai baru di Jepang sekarang ini, masyarakat Jepang, khususnya tentang
rentan terkena gogatsubyo, bahkan kesetiaan, makoto (sungguh-sungguh),
dengan mudahnya mereka kehilangan dan loyalitas dalam bekerja.
semangat di awal mulainya pekerjaan.
Namun, jaminan yang didapat
Gejala yang dirasakan dari sistem pegawai seumur hidup ini
yang harusnya menjadi pemicu seorang
bermacam-macam, diantaranya: やる気
pegawai baru agar lebih bersemangat
が 起 き な い Malas untuk melakukan dalam bekerja, tidak menjamin

9
seseorang akan tetap bertahan dalam Selama ini keberhasilan Jepang
suatu perusahaan. Sato Shunji dari dalam industri disebabkan karena
bagian redaksi Perusahaan Shirabe adanya kerjasama erat antara
(2018) pernah melakukan penelitian pemerintah dan pengusaha, kerajinan
mengenai gogatsubyo kepada 570 orang Jepang yang melampaui jam
orang pegawai yang memiliki kerja buruh negara lain, serta hasil
pengalaman terkena gogatsubyo dari manajemen perusahaan, yaitu
rentang usia 20 - 60 tahun secara penerapan manajemen dan kesetiaan
nasional. Berdasarkan data dari 570 serta kebanggaan buruh pada
orang pegawai yang pernah mengalami perusahaannya. Dengan kata lain,
gogatsubyo, sebanyak 9.1% memilih pemerintahlah yang memiliki peranan
langsung berhenti dari pekerjaannya sebagai pembimbing dan pengendali
begitu saja. Sementara sebagian besar perusahaan Di Jepang (J. Ravianto,
sisanya, tetap berusaha mengatasi 1986:109-112).
pengaruh dari sindrom gogatsubyo ini
dan tetap berusaha bertahan di tempat Oleh karena itu, setiap
ia bekerja melanjutkan pekerjaannya. permasalahan yang terjadi pada
perusahaan di Jepang, merupakan
Merujuk pada data tersebut, permasalahaan negara. Termasuk
diketahui bahwa orang yang terlanjur permasalahan gogatsubyo ini yang
berhenti karena gogatsubyo ini, lebih tidak hanya dianggap menjadi
banyak berada di rentang usia 20-an. permasalahan individu, tetapi juga
Alasan mereka beragam, ada yang menjadi permasalahan negara.
tidak tahan dengan pekerjaan yang Berbagai upaya dilakukan untuk
berat dan ada yang tidak tahan dengan mengurangi dampak lebih lanjut
jam lembur atau tambahan jam kerja terhadap permasalahan gogatsubyo ini,
yang berlebihan, sehingga setelah libur karena dianggap dapat menghambat
bulan Mei mereka memutuskan kelancaran dalam perusahaan.
langsung berhenti dari perusahaan
tempat mereka bekerja, dan memilih 1. Upaya yang dilakukan pemerintah
mencari pekerjaan baru yang lebih baik,
Pemerintah Jepang, salah
karena di usia mereka yang relatif
satunya melalui badan kesehatan
muda dianggap lebih mudah mencari
Jepang ( 2015), menyarankan kepada
pekerjaan yang baru. Akibat jam kerja
pegawai baru yang menderita
yang tinggi, dan memutuskan untuk
gogatsubyou, agar melakukan hal-hal
berhenti, ini menandakan sikap
loyalitas dan kesetiaan generasi muda berikut ini: 会話でストレスを解消しよう
Jepang sekarang ini terhadap (Hilangkan stress dengan perbanyak
perusahaan menurun. Hal ini komunikasi), 栄養バランスのとれた食事
menunjukkan bahwa gogatsubyo juga
menjadi pemicu penurunan etos kerja を心がけよう(Perhatikan keseimbangan
masyarakat Jepang saat ini. asupan gizi makanan), 質の良い睡眠の
3. Upaya yang dilakukan dalam と り 方 (Cara pemilihan waktu tidur
menangani permasalahan
yang baik), オ フ の 日 の 過 ご し 方
gogatsubyo
(Pemanfaatan waktu saat libur bekerja).

10
2. Upaya yang dilakukan perusahaan masih berlanjut, disarankan sesegera
mungkin melakukan pemeriksaan ke
Setiap tahunnya perusahaan- Klinik bagian Mental. Semakin cepat
perusahaan Jepang mengadakan diperiksa, akan menjadi kunci
analisis tentang fakta dan dampak dari kesembuhan.
gogatsybyo ini. Perusahaan-
perusahaan juga menyediakan Selanjutnya upaya lain yang
konsultasi-konsultasi gratis atau klinik- dilakukan adalah melalui media televisi
klinik yang direkomendasikan dengan mendatangkan seorang dokter
perusahaan, untuk mengantisipasi lebih Psikiatri, untuk memberikan solusi
awal agar dampak yang lebih lanjut seputar penanganan permasalahan
terhadap pegawai baru yang terkena gogatsubyo seperti yang dilakukan TV
gogatsubyo tidak berkelanjutan. Tokyo pada 30 Maret 2018. Dalam
tayangan tersebut, Profesor Tomomi
Upaya yang dilakukan tersebut yang menjadi narasumber
ditegaskan oleh Lembaga Konsultasi menyampaikan bahwa: Gogatsubyo
Hukum Bizuben sebagai berikut: 社長、 yang dirasakan penderita, seperti pegal-
pegal, tidak bersemangat, tidak ingin
上 司 が 積 極 的 に 声 か け す る (Direktur
pergi bekerja dan lain-lain sebagainya,
atau atasan aktif menegur atau sebenarnya lebih banyak
menyapa pegawai baru tersebut), ストレ memperlihatkan keluhan dari gejala
penyakit kejiwaan daripada gejala fisik.
スの相談をしやすくする (Mempermudah
Jika dipikirkan dengan seksama, setiap
konsultasi tentang stress), 休みやすい雰 berlalunya waktu siapapun pasti akan
pernah mengalami masa atau kondisi
囲 気 を 作 る (Membuat suasana
yang buruk/sulit dalam hidupnya.
kondusif atau lebih menyenangkan), 医 Setiap orang yang merasa mengalami
fase kegagalan dalam hidupnya
師 の 受 診 を す す め る tersebut, maka pada saat itu sediakan
(Merekomendasikan untuk waktu yang cukup untuk beristirahat,
berkonsultasi dengan dokter), 管理職 dan konsumsi makanan yang bergizi
seimbang. Diibaratkan sembari mengisi
研 修 を 行 う (Mengadakan pelatihan baterai, penting juga menanggapi
manajemen kerja). penyakit ini dengan baik.”
Sumber:(https://bizuben.com/gogatsub (http://www.tv-
you-taisaku/) tokyo.co.jp/plus/lifestyle/entry/2018/01
6791.html)
3. Upaya dari pihak lain
3. Kesimpulan
Upaya dari pihak lain untuk
menangggulangi gogatsubyo salah Gogatsubyo atau penyakit bulan
satunya dapat dilihat dari Himbauan Mei ini, berpengaruh terhadap
oleh Klinik Hidamari Kokoro (2016), penurunan semangat etos kerja pegawai
yaitu melakukan peduli stres (stress baru di Jepang. Fenomena gogatsubyo
care) dan penyegaran (refreshing), yang terjadi pada pegawai baru Jepang
secara alami gogatsubyo bisa ini sebabkan oleh banyak faktor.
disembuhkan. Namun, apabila gejala
seperti perasaan semakin terpuruk

11
Melihat faktor-faktor tersebut, adalah terhadap penurunan
dapat dikatakan penyebab terjadinya perekonomian Jepang tentunya.
gogatsubyo pada pegawai baru
dikarenakan pegawai baru merasa Daftar Pustaka
gagap dengan pekerjaan yang belum
mereka kuasai, merasa gagap dalam Abdulsyani. 2007. Sosiologi Skematika
membangun hubungan interpersonal Teori dan Terapan. Jakarta: PT
dengan kolega maupun atasan barunya, Bumi Aksara.
dan secara keseluruhan dapat dikatakan Arifah, Nur. 2016. Panduan Mudah dan
bahwa mereka gagap beradaptasi dari Praktis Menyusun Skripsi, Tesis,
kehidupan mahasiswa ke kehidupannya dan Disertasi. Yogyakarta:
sebagai pekerja. Sehingga pada bulan Araska.
pertama bekerja yang jatuh pada bulan Bellah, Robert N. 1992. Religi
April tersebut adalah waktu-waktu Tokugawa Akar-akar Budaya
yang sangat berat bagi pegawai baru. Jepang. Jakarta: PT Gramedia
Sehingga setelah satu bulan berlalu, Pustaka Utama.
yaitu pada bulan Mei, tidak sedikit dari Bungin, Burhan. 2001. Metode
pegawai baru tersebut yang terkena Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
gogatsubyo. Rajawali Press.
Corporation, Mynavi. 2015. “[Shigoto
Gogatsubyo sangat berpengaruh wo Yametai] Nanatsu no Riyuu
besar terhadap etos kerja pegawai baru to Riaru Tiashouhou”. [Diakses
di Jepang. Banyak pegawai baru yang tanggal 25 Juli 2018 pukul
terkena gogatsubyo menjadi kehilangan 20.15] terdapat di:
semangatnya dalam bekerja, bahkan https://tenshoku.mynavi.jp/kno
ada yang memilih berhenti bekerja. Hal whow/yametai
ini tentu saja sangat bertentangan Corporation, Mynavi. 2017.
dengan etika bushido, seperti kesetiaan, “Shinnyuushain
loyalitas, makoto (kesungguh- [Shinsotsugyousha]ga Kaisha
sungguhan), dan lain-lain sebagainya wo Yametakunattara,
yang selama ini tertanam dalam jiwa Dousureba ii?”. [Diakses
masyarakat Jepang. tanggal 25 Juli 2018 pukul
20.30] terdapat di:
Banyaknya pegawai baru yang https://tenshoku.mynavi.jp/kno
terkena gogatsubyo yang berdampak whow/caripedia/19
pada penurunan semangat etos kerja Datsusara, Takeo. 2018. “Gogatsubyo
pada pegawai baru tersebut, tentu saja (Rokugatsubyo) de Kaisha wo
menjadi perhatian berbagai pihak di Yametai-shi Ikitakunai!
Jepang. Berbagai upaya dilakukan agar Taikendan kara no Genin ya
dapat mengantisipasi lebih awal agar Taisaku to Naoshikata?”.
dampak yang lebih lanjut terhadap [Diakses tanggal 14 Oktober
pegawai baru yang terkena gogatsubyo 2017 pukul 20.15] terdapat di:
tidak berkelanjutan. Hal ini dilakukan https://takeo-datsusara.net/may-
agar keberlangsungan perusahaan di or-june-disease-2367
Jepang dapat berjalan dengan baik, Dianah, Ilvi Nur. 2015. “Macam-
karena dampak yang paling macam Metode Pengumpulan
dikhawatirkan dari gogatsubyo ini Data”. [Diakses tanggal 14

12
Oktober 2016 pukul 20.15] Skripsi. Shinjuku: Waseda
terdapat di: University
https://www.kompasiana.com/il Madubrangti, Diah. 2012. Kajian
vi.nurdianah/5565b7b0e122bd6 Kebudayaan: Orang Jepang
e09bbd9a1/macam-macam- Sekarang Sudah Berubah?
metode-pengumpulan-data Disampaikan dalam Seminar
En-Japan. 2015. “Kodomo o Motsu Internasional " Japanese
Josei no (Hataraku) Ishiki Language, Education, and
Chousa”. [Diakses tanggal 5 Regional Learning: Linguistics,
Agustus 2018 pukul 08.15] Culture, Ethos". Jakarta:
terdapat di: https://corp.en- Universitas Muhammadiyah
japan.com/newsrelease/2015/30 Prof. Dr. Hamka (UHAMKA)”.
39.html [Diakses tanggal 18 Juli 2018
Hatena. 2018. “Shinnyuushain no Iru pukul 20.15] terdapat di:
Kazoku ya Kachou ni Okuru https://ameliaazzahra.weebly.co
Deeta de Miru Gogatsubyo”. m/serba-serbi-jepang/kajian-
[Diakses tanggal 26 Juli 2018 kebudayaan-orang-jepang-
pukul 08.15] terdapat di: sekarang-sudah-berubah
http://my- Marbun, B.N. 1983. Manajemen
manekineko.hatenablog.com/en Jepang “Antalogi tentang
try/2018/04/20/080000 Pertumbuhan dan Posisi
Irma. 2000. “ Makna Lembaga Manajemen Jepang Dewasa Ini.
Keluarga Dalam Masyarakat Jakarta: PT. Pustaka Binaman
Jepang Dewasa Ini (Dampak Pressindo.
Sosialisasi Wanita)”. Thesis Nakamura, Kota. 2017. “GW ga Ake
Pascasarjana Kajian Wilayah (Gogatsubyo) ga Yattekuru Mae
Jepang. Jakarta: Universitas ni Dekiru Koto wo Kangaeyou”.
Indonesia. [Diakses tanggal 18 Juli 2018
Kawara. 2015. “3nin ni 2nin wa pukul 20.15] terdapat di:
Gogatsubyou?”. [Diakses https://www.huffingtonpost.jp/k
tanggal 18 Februari 2018 pukul ota-nakamura/may-
16.15] terdapat di: https://w- blues_b_16489994.html?utm_h
kawara.jp/company- p_ref=jp-gogatsubyo
culture/may-depression/ Nazir, M. 2003. Metode Penelitian.
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ilmu Antropologi. Jakarta: Nippon Club. 2014. “Gogatsubyo,
Rineka Cipta. Penyakit Orang Jepang Pada
Kohei, Nishikawa. 2018. “Gogatsubyo Bulan Mei”. [Diakses tanggal
to Iu Byoki ni Tsuite”. [Diakses 14 Oktober 2016 pukul 20.00]
tanggal 18 Juli 2018 pukul terdapat di:
16.15] terdapat di: http://nipponclub.net/2014/05/2
https://cotree.jp/columns/900 1/gogatsubyou-penyakit-orang-
Kolip, Usman dan Elly M. Setiadi. jepang-pada-bulan-mei/
2015. Pengantar Sosiologi. Nitobe, Inazo. 2008. Bushido The Soul
Jakarta: Prenadamedia Group. of Japan an Exposition of
Kumiko, Yamazaki. 2015.. Japanese Though. Surabaya:
“Gogatsubyo to Sono Shuhen” Eramedia.

13
Nomi, Toshitaka dan Holy Setyowati https://www.kyoukaikenpo.or.jp
Sie. 2009. Membaca Karakter /g5/cat510/h26/260401
Melalui Golongan Darah.
Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Nusantara, Tim Enjinia. 2013. Bekerja
Ala Jepang. Bogor: Pena
Nusantara.
Nusantara, Enjinia. 2016. Rahasia
Mencapai Produk Berkelas
Dunia. Bogor: Pena Nusantara.
Pota, Vikas. 2017. “Why are Japanese
teens so glum?”. [Diakses
tanggal 14 Oktober 2016 pukul
20.30] terdapat di:
https://www.japantimes.co.jp/o
pinion/2017/05/01/commentary/
japan-commentary/japanese-
teens-glum/#.W2eetFUzbIW
Setiadi, Elly M dkk. 2006. Ilmu Sosial
dan Budaya Dasar. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group.
Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. 2015.
Pengantar Sosiologi
“Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial:
Teori,Aplikasi, dan
Pemecahannya”. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Sutrisno Edy. 2011. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Kencana.
Vogel, Ezra F. 1982. Jepang Jempol.
Jakarta: Sinar Harapan.
Widiandari, Arsi. 2015. Service
Overtime dan Karoshi:
Konsekuensi Dari Etos Kerja
Jepang. Jurnal,Vol.4 No.2,
2015:2338-299X. Malang:
Universitas Diponegoro
Tembalang.
Zenkokukenkohokenkyokai. 2014.
“Mizen ni fusegu gogatsubyo
taisaku”. [Diakses tanggal 19
Oktober 2017 pukul 20.30]
terdapat di:

14

Anda mungkin juga menyukai