Tugas Terstruktur
Dosen Pengampu: Brigjen TNI (Purn). Dr. Afifuddin, M.Si (Han)
Soal:
Tugas Mandiri – CTPS2
Brigjen TNI (Purn). Dr. Afifuddin, M.Si (Han)
Jawab:
Istilah terorisme memiliki arti “menggetarkan” yang berasal dari kata
Terrer atau terrorem yang berarti rasa takut yang luar biasa. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “teror” memiliki arti menciptakan
ketakutan, kengerian, dan kekejaman oleh seseorang atau golongan.
Terorisme dianggap sebagai segala bentuk aksi atau tindakan yang
merujuk pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan
perasaan yang mencekam seperti perasaan ketakutan, dan perasaan
ngeri yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat memandang terorisme
sebagai penggunaan kekuatan atau kekerasan yang melanggar hukum
terhadap individu atau properti untuk memaksa dan mengintimidasi
pemerintah atau masyarakat, seringkali untuk mencapai tujuan politik,
agama atau ideologis.
Sementara itu Federal Bureau of Investigation (FBI) memandang
terorisme sebagai sebuah bentuk penggunaan kekuatan atau kekerasan
yang melanggar hukum terhadap orang atau properti untuk
mengintimidasi atau memaksa pemerintah, penduduk sipil, atau segmen
apa pun daripadanya, dalam memajukan tujuan politik atau sosial.
Dalam menjawab pertanyaan “Mengapa Indonesia saat ini dikatakan
sedang berada dalam kondisi darurat Terorisme?” perlu diketahui terlebih
dahulu tentang bagaimana perkembangan terorisme yang saat ini telah
dikenal oleh masyarakat dunia secara umum dan masyarakat Indonesia
secara khusus. Mengapa istilah terorisme saat ini menjadi topik yang
genting untuk diperbincangkan. Hal ini dari sudut pandang penulis
dianggap penting mengingat pencetusan “kondisi darurat” terhadap suatu
fenomena / kejadian khususnya seputar kegiatan terorisme bagi suatu
bangsa bukanlah suatu hal yang datang begitu saja.
1
Tugas Mandiri – CTPS2
Brigjen TNI (Purn). Dr. Afifuddin, M.Si (Han)
1
TimesIndonesia.co.id. 2021. Indonesia DaruratTerorisme. Diakses di
https://www.timesindonesia.co.id/read/news/338272/indonesia-darurat-terorisme.
Diakses pada 3 Mei 2021.
2
Tugas Mandiri – CTPS2
Brigjen TNI (Purn). Dr. Afifuddin, M.Si (Han)
3
Tugas Mandiri – CTPS2
Brigjen TNI (Purn). Dr. Afifuddin, M.Si (Han)
5
News.detik.com. 2016. Ali Imron: Pengeboman di Bali Adalah Kesalahan dan
Jihad yang Keliru. Diakses di
https://news.detik.com/berita/d-3332901/ali-imron-pengeboman-di-bali-adalah-
kesalahan-dan-jihad-yang-keliru. Diakses pada 3 Mei 2021.
6
Youtube.com. Loc. Cit
7
News.detik.com. Loc. Cit.
4
Tugas Mandiri – CTPS2
Brigjen TNI (Purn). Dr. Afifuddin, M.Si (Han)
7,1% atau sekitar 11,4 juta jiwa. Dan yang terakhir ada sekitar 0,4% atau
sekitar 600.000 jiwa warga negara Indonesia yang pernah melakukan
tindakan radikal.8
Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mukti menyampaikan bahwa aksi-
aksi radikalisme dan terorisme yang semakin marak terjadi di Indonesia
belakangan ini meskipun dari sisi skalanya tidak menimbulkan korban jiwa
yang sangat besar seperti serangan-serangan teror pada awal-awal tahun
2000 an. Namun dari sisi aksi atau apa yang telah dilakukan telah membri
satu pesan yang sangat kuat bahwa ancaman terorisme di Indonesia
adalah masalah yang sangat serius.9
Perubahan pola serangan terorisme, mulai dari perubahan pola yang
dilakukan secara beruntun dengan kurun waktu yang tidak terlalu jauh,
perubahan landasan / tujuan aktor–aktor terorisme yang melakukan aksi
teror dengan landasan pemahaman jihad yang keliru, pemilihan target
yang luas akibat manipulasi pemikiran yang memudahkan
seseorang/kelompok teror untuk mengkafirkan orang/kelompok lain,
hingga meningkatnya tren sikap intoleransi di Indonesia menjadi alasan
utama mengapa Indonesia saat ini layak untuk dikatakan berada dalam
kondisi darurat terorisme.
8
Soebagyo, A. 2020. Implementasi Pancasila Dalam Menangkal Intoleransi,
Radikalisme Dan Terorisme. Jurnal Rontal Keilmuan PKn. Vo. 6 No. 1
9
TimesIndonesia.co.id. Loc.Cit