Anda di halaman 1dari 23

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian merupakan luasan area yang akan

dilakukannya penelitian dengan dibatasi oleh beberapa variabel penelitian.

Dalam Penelitian ini, penelitian yang digunakan adalah penelitian

deskriptif dan dilakukan pula penelaahan hubungan antara variabel

(desain kausal) yang berguna untuk mengukur hubungan antara variabel

riset atau untuk menganalisis bagaimana pengaruh suatu variabel

terhadap variabel lainnya. Dalam penelitian ini data dihimpun secara ex

post facto, dengan kata lain peneliti mengandalkan pada presepsi

responden untuk menerangkan pengalaman-pengalamannya dan

selalanjutnya dianalisis menurut desaian deskriptif dan kausal.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

survei, dengan alat bantu kuesioner tertutup, di mana responden memilih

salah satu jawaban yang telah disediakan, dengan alternatif jawaban

terdiri dari interval bernilai 1 – 5.

3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Menurut Handayani (2020), populasi adalah totalitas dari setiap

elemen yang akan diteliti yang memiliki ciri sama, bisa berupa individu dari

suatu kelompok, peristiwa, atau sesuatu yang akan diteliti.

65
66

Sugiyono (2019) menjelaskan bahwa populasi adalah suatu wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas

dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian diambil kesimpulannya.

Jadi, populasi merupakan obyek penelitian yang akan dipelajari dan

diambil data untuk membuktikan dan menarik kesimpulan yang

merupakan hasil dari penelitian.

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pegawai yang bekerja di

Setda Kepulauan Bangka Belitung yang berjumlah 261 orang, terdiri dari

150 orang laki–laki dan 111 orang perempuan.

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono, (2017) sampel ialah bagian dari populasi yang

menjadi sumber data dalam penelitian, dimana populasi merupakan

bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Menurut Siyoto & Sodik (2015), sampel adalah sebagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil

dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga

dapat mewakili populasinya.

Adapun penelitian ini menggunakan rumus Slovin karena dalam

penarikan sampel, jumlahnya harus representative agar hasil penelitian

dapat digeneralisasikan dan perhitungannya pun tidak memerlukan tabel

jumlah sampel, namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan

sederhana. Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai

berikut :
67

N
N =
1+ N (e)²

Dimana :

n = Ukuran sampel/jumlah responden

N = Ukuran populasi

e = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel

yang masih bisa ditolerir; e=0,05

Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut:

Nilai e = 0,05 (5%) untuk populasi dalam jumlah besar.

Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah kecil.

Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Slovin adalah

antara 5-10 % dari populasi penelitian. Jumlah populasi dalam penelitian

ini adalah sebanyak 261 pegawai, sehingga presentase kelonggaran yang

digunakan adalah 5% dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk

mencapai kesesuaian.

3.2.3 Besar Sampel

Besar sampel penelitian ini adalah :

261
N =
1+ 261(0,05)²

261
= = 157,9 atau 158 orang
1,6525

3.3 Variabel Penelitian

Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari objek yang

mempunyai variasi antara objek yang satu dengan objek yang lain, seperti

yang diungkapkan oleh para ahli.


68

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, obyek, organisasi, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2016).

Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel penelitian, yaitu

variabel dependen, variabel independen dan variabel Intervening :

a) Variabel Bebas (Independen)

Menurut Sugiyono (2019) variabel independen adalah variabel-

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Variabel independen yang akan diteliti pada penelitian ini adalah :

1. Electronic Word Of Mouth (X1)

2. Rating (X2)

3. Kemudahan Transaksi (X3)

b) Variabel Terikat (Dependen)

Menurut Sugiyono (2016) variabel dependen adalah variabel yang

dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas (indepeden). Variabel dependen yang akan diteliti

pada penelitian ini adalah :

Loyalitas Pelanggan (Z)

c) Variabel Antara (Intervening)

Menurut Sugiyono (2016) Variabel Intervening adalah variabel yang

secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung


69

dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel Intervening yang akan

diteliti pada penelitian ini adalah :

Keputusan Pembelian (Y)

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.4.1 Pengertian Definisi Operasional

Berikut pengertian definisi operasional dari beberapa ahli:

1. Sutama

Definisi operasional yaitu pemberian atau penetapan makna bagi

suatu variabel dengan spesifikasi kegiatan atau pelaksanaan atau

operasi yang dibutuhkan untuk mengukur, mengkategorisasi, atau

memanipulasi variabel. Definisi operasional mengatakan pada

pembaca laporan penelitian apa yang diperlukan untuk menjawab

pertanyaan atau pengujian hipotesis (2016).

2. Sugiyono

Definisi operasional variabel adalah seperangkat petunjuk yang

lengkap tentang apa yang harus diamati dan mengukur suatu

variabel atau konsep untuk menguji kesempurnaan. Definisi

operasional variabel ditemukan item-item yang dituangkan dalam

instrumen penelitian (dalam Sugiarto, 2016).

3. Nurcahyo & Khasanah

Definisi operasional variabel penelitian yaitu sebuah definisi

berdasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apapun

yang didefinisikan atau mengubah konsep dengan kata-kata yang


70

menguraikan perilaku yang dapat diamati dan dapat diuji serta

ditentukan kebenarannya oleh seseorang (2016).

Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas, dapat dikatakan bahwa

suatu definisi yang berdasarkan karakteristik mengenai hal yang dapat

diobservasi, sehingga dapat menunjukkan apa yang harus dilakukan oleh

peneliti dalam menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan. Definisi

operasional sendiri dapat menentukan, menilai, atau mengukur suatu

variabel yang akan digunakan untuk penelitian. Selain itu, hal tersebut

juga dapat menjadi panduan bagi peneliti untuk mengukur, menentukan,

atau menilai suatu variabel tersebut dengan cara merumuskan kata-kata

yang bersifat operasional.

3.4.2 Tujuan Definisi Operasional

Tujuan definisi operasional seperti di bawah ini.

a. Menetapkan aturan dan prosedur yang digunakan oleh peneliti untuk

mengukur variabel

b. Memberikan arti yang tidak ambigu dan konsisten untuk

istilah/variabel yang jika tidak dilengkapi dengan definisi operasional,

maka dapat ditafsirkan dengan cara yang berbeda

c. Membuat pengumpulan data serta analisis lebih fokus dan efisien

3.4.3 Manfaat Definisi Operasional

Manfaat dari penggunaannya pada perumusan penelitian kuantitatif

adalah seperti berikut.

a. Memudahkan menetapkan aturan dan prosedur dalam mengukur

variabel.
71

b. Memudahkan pemahaman mengenai variabel-variabel yang diteliti.

c. Dapat menghemat waktu dalam analisis data.

d. Memudahkan penafsiran variabel-variabel yang digunakan.

3.4.4 Tipe-tipe Definisi Operasional

Yunanto menjelaskan bahwa ada ada tiga (3) tipe-tipe , yaitu definisi

operasional tipe A, B, dan C. Penjelasan ketiga tipe tersebut adalah

sebagai berikut.

1. Definisi Operasional Tipe A (Pola I)

Tipe A disusun berdasarkan pada operasi yang harus dilakukan,

sehingga menyebabkan gejala atau keadaan yang didefinisikan

menjadi nyata atau dapat terjadi. Penggunaan prosedur yang

dilakukan oleh peneliti dapat membuat gejala tersebut menjadi nyata.

2. Definisi Operasional Tipe B (Pola II)

Tipe B disusun berdasarkan pada bagaimana suatu objek

didefinisikan kemudian dapat dioperasionalisasikan, yaitu berupa

apa yang dilakukannya atau yang menyusun karakteristik

dinamisnya.

3. Definisi Operasional Tipe C (Pola III)

Tipe C dapat disusun berdasarkan pada penampakan atau

gambaran visual suatu objek atau gejala tersebut seperti apa, yaitu

apa saja yang menyusun karakteristik-karakteristik statisnya.

3.4.5 Batasan Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional variabel yang akan digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :


72

Tabel 3.1
Batasan Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Item Skala


No Dimensi Indikator
Operasional Pernyataan Pengukuran
1 Electronic Word of Mouth (X1)
Electronic Word E-WOM Kualitas isi pesan 1
of Mouth adalah Quality yang disampaikan
proses secara online
pertukaran Kemudahan pesan 2
informasi yang untuk dipahami
dinamis dan Kemampuan pesan 3
berkelanjutan untuk memberikan
melalui media solusi atau manfaat
online yang Kehandalan dan 4
melibatkan keakuratan pesan
konsumen yang disampaikan
potensial, aktual, Pesan yang di 5
atau konsumen sampaikan
yang pernah memberikan
mencoba suatu dampak positif bagi
produk, jasa, produk atau jasa
merek, atau yang diberitakan
perusahaan. Pesan memiliki 6
Menurut kualitas yang baik
Ismagilova, dkk E-WOM Banyaknya jumlah 7 Ordinal
(2017) Quantity komentar atau
pesan yang
disampaikan
Pesan yang 8
disampaikan
berupa pesan
positif dan menjual
Komentar atau 9
pesan yang
disampaikan
mengandung rek
omendasi tentang
reputasi yang baik
terhadap produk
Sender’s Orang yang 10
Expertise menyampaikan
pesan sangat
berpengalaman
dibidangnya
Orang yang 11
menyampaikan
pesan sangat
memahami produk
atau perusahaan
yang direviewnya
Orang yang 12
menyampaikan
pesan memiliki
73

kemampuan
menilai yang baik
Orang yang 13
menyampaikan
pesan memiliki
pandangan yang
berbeda tentang
produk yang
disampaikan
Pesan yang 14
disampaikan
berbeda dengan
orang lain
2 Rating (X2)
Rating adalah Layanan Stok produk 1
bagian dari Masa pengemasan 2
Online Kesesuaian produk 3
Consumer yang dipesan
Review yang dalam pengiriman
menggunakan Keadaan produk 4
bentuk simbol Produk Kesesuaian produk 5
bintang daripada dengan deskripsi Ordinal
teks dalam Kualitas produk 6
mengekspresika Operasional Respon penjual 7
n pendapat
pelanggan.
Menurut
Damayanti
(2019)
3 Kemudahan Transaksi (X3)
Kemudahan Kemudahan Website yang 1 Ordinal
transaksi adalah Situs disediakan oleh
suatu kondisi pebisnis online
dimana terdapat berbagai
konsumen tutorial dalam
meyakini bahwa kegiatan pembelian
penggunaan Kemudahan Website yang 2
teknologi Berinteraksi disediakan oleh
merupakan hal pebisnis online ada
yang mudah tercantum dengan
dan tidak jelas customer
memerlukan service yang dapat
usaha keras dihubungi
dalam Kemudahan Kategorisasi menu 3
pemakaianya. Menemukan yang disediakan
Pada saat Produk oleh website ditata
pertama kali dengan sedemikian
bertransaksi rupa
calon pembeli
akan mengalami
kesulitan karena
tidak tahu cara
bertransaksi
secara online
pembeli
cenderung
mengurungkan
74

niatnya untuk
berbelanja
online.
Menurut Rahayu
(2017)
4 Keputusan Pembelian(Y)
Keputusan Pengenalan Kebutuhan untuk 1
pembelian Kebutuhan membeli produk
merupakan Pencarian Sumber informasi 2
salah satu informasi
bagian dari Evaluasi Mengevaluasi 3
perilaku altenatif produk dari
konsumen berbagai alternatif
berupa tindakan Keputusan Melakukan 4
yang secara pembelian pembelian produk
langsung terlibat Perilaku Melakukan 5
dalam usaha pasca pembelian ulang
memperoleh, pembelian Ordinal
menentukan
produk dan jasa,
termasuk proses
pengambilan
keputusan yang
mendahului dan
mengikuti
tindakan
tersebut.
Menurut Tjiptono
(2020)
5 Loyalitas Pelanggan (Z)
Loyalitas Melakukan Konsumen 1
pelanggan pembelian melakukan
adalah ulang pembelian lebih
komitmen yang dari satu kali
dipegang secara Merekomend Konsumen 2
mendalam untuk asikan merekomendasikan
membeli atau kepada pihak kepada calon
mendukung lain konsumen lain
kembali produk mengenai produk
atau jasa yang Shopee
di sukai di masa Tidak berniat Konsumen setia 3 Ordinal
depan, meski untuk pindah terhadap produk
pengaruh situasi atau jasa yang
dan usaha diberikan dan
pemasaran enggan untuk
berpotensi berpindah
menyebabkan Membicarakan Konsumen akan 4
pelanggan hal-hal positif membicarakan hal-
beralih (Kotler & hal positif terhadap
Keller, 2016). produk atau jasa
Shopee

Sumber: Diolah Oleh Peneliti, 2023


75

3.5 Jenis dan Sumber Data

3.5.1 Jenis Data

Jenis data dapat dibedakan menjadi 2 yang terdiri dari data

kuantitatif dan data kualitatif (Sugiyono, 2015). Pada penelitian ini

menggunakan jenis data kuantitatif. Definisi dari data kuantitatif menurut

Sugiyono (2015) merupakan bentuk data yang berupa angka. Data

kuantitatif penelitian ini berupa kuesioner yang didapatkan dari

penyebaran pernyataan kuesioner ke pengguna Shopee di kantor Setda

Provinsi Bangka Belitung.

3.5.2 Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif karena dideskripsikan

dalam angka-angka dalam menunjukan besaran nilai terhadap variabel

yang diwakilinya. Menurut Sugiyono (2015) sumber data terbagi menjadi

dua yang terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder.

Pada penelitian ini sumber data terdiri dari:

1. Sumber data primer, Sugiyono (2015) menyatakan bahwa sumber

data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung oleh

pengumpul data. Data primer pada penelitian ini diperoleh dengan

menyebarkan kuesioner pada pengguna Shopee di kantor Setda

Provinsi Bangka Belitung.

2. Sumber data sekunder, merupakan sumber data yang tidak

memberikan data secara langsung kepada pengumpul data.


76

Misalnya melalui perantara orang lain dan atau melalui dokumen

(Sugiyono, 2015). Pada penelitian ini data sekunder diperoleh

melalui jurnal penelitian terdahulu dan website yang berkaitan

dengan topik penelitian.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara survei

menggunakan kuesioner tertutup. Skala pengukuran yang digunakan

untuk penilaian kuesioner adalah skala Likert yaitu skala yang digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau

sekelompok orang tertentu untuk tentang fenomena sosial. Jawaban

setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert, mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, atau berbentuk interval

(1 - 5).

Tabel 3.2
Skala Likert

Skala Tingkat penilaian


1 Tidak setuju
2 Kurang setuju
3 Cukup setuju
4 Setuju
5 Sangat setuju
Sumber : Diolah Oleh Peneliti, 2023

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data dan interpretasi untuk penelitian yang ditujukan untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam rangka mengungkap

fenomena sosial tertentu. Analisis data adalah proses penyederhanaan


77

data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diimplementasikan.

Metode yang dipilih untuk menganalisis data harus sesuai dengan pola

penelitian dan variabel yang akan diteliti.

3.7.1 Uji Instrumen Penelitian

Menurut Santoso (dalam Ariyani, 2008) ada dua syarat penting yang

berlaku pada sebuat angket, yaitu keharusan sebuah angket untuk valid

dan reliabel. Suatu angket dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu

angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket

tersebut. Sedangkan suatu angket dikatakan reliabel jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu.

3.7.1.1 Uji Validitas

Pengujian validitas bertujuan untuk menguji atau mengukur

kevalidan kuesioner atas indikator yang digunakan. Validitas menunjukkan

sejauh mana ketepatan sebagai alat ukur variabel dari suatu konsep yang

sebenarnya. Pengukuran tingkat validitas pada penelitian ini digunakan

rumus korelasi product moment, yang diolah dengan menggunakan

Program SPSS. Kriteria pengujian validitas dengan instrumen ini adalah

apabila r_hitung > r_tabel maka data dikatakan valid, dan jika sebaliknya

maka data dikatakan tidak valid.

3.7.1.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil

pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dilakukan dua

kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat

pengukur yang sama. Reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi


78

internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat

sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah

konstruk yang umum. Konsistensi jawaban ditunjukkan oleh tingginya

koefisien alpha (Cronbach). Semakin mendekati satu koefisien alpha dari

variabel semakin tinggi konsistensi jawaban skor butir-butir pertanyaan.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

3.7.2.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016) uji normalitas dilakukan untuk menguji

apakah pada suatu model regresi, suatu variabel independen dan variabel

dependen ataupun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak

normal. Apabila suatu variabel tidak berdistribusi secara normal, maka

hasil uji statistik akan mengalami penurunan. Pada uji normalitas data

dapat dilakukan dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov

Smirnov yaitu dengan ketentuan apabila nilai signifikansi diatas 5% atau

0,05 maka data memiliki distribusi normal. Sedangkan jika hasil uji One

Sample Kolmogorov Smirnov menghasilkan nilai signifikan dibawah 5%

atau 0,05 maka data tidak memiliki distribusi normal.

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2016) pada pengujian multikolinearitas bertujuan

untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel independent atau variabel bebas. Efek dari multikolinearitas ini

adalah menyebabkan tingginya variabel pada sampel. Hal tersebut berarti

standar error besar, akibatnya ketika koefisien diuji, t-hitung akan bernilai
79

kecil dari t-tabel. Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan linear

antara variabel independen yang dipengaruhi dengan variabel dependen.

Untuk menemukan terdapat atau tidaknya multikolinearitas pada

model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation

factor (VIF). Nilai Tolerance mengukur variabilitas dari variabel bebas

yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi

nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi, dikarenakan VIF =

1/tolerance, dan menunjukkan terdapat kolinearitas yang tinggi. Nilai cut

off yang digunakan adalah untuk nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF diatas

angka 10.

3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melakukan uji apakah pada sebuah model

regresi terjadi ketidaknyamanan varian dari residual dalam satu

pengamatan ke pengamatan lainnya. Apabila varian berbeda, disebut

heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya

heteroskedastisitas pada suatu model regresi linier berganda, yaitu

dengan melihat grafik scatterplot atau dari nilai prediksi variabel terikat

yaitu SRESID dengan residual error yaitu ZPRED. Apabila tidak terdapat

pola tertentu dan tidak menyebar diatas maupun dibawah angka nol pada

sumbu y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk

model penelitian yang baik adalah yang tidak terdapat heteroskedastisitas

(Ghozali, 2016).

3.7.3 Analisis Jalur (Path Analysis)


80

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur

(path analysis). Penulis menggunakan analisis jalur ( ) karena untuk

mengetahui hubungan sebab akibat, dengan tujuan menerangkan

pengaruh langsung atau tidak langsung antar variabel eksogen dengan

variabel endogen. Dalam penelitian ini, penulis ingin menganalisis dan

memastikan apakah ada pengaruh electronic word of mouth, rating dan

kemudahan transaksi terhadap keputusan pembelian serta dampaknya

pada loyalitas pelanggan.

Menurut Sugiyono (2013) analisis jalur adalah bagian dari model

regresi yang dapat digunakan untuk menganalisi hubungan sebab akibat

atar satu variabel dengan variabel lainnya. Analisis jalur digunakan

dengan menggunakan korelasi, regresi dan jalur sehingga dapat diketahui

untuk sampai pada variabel intervening.

Adapun pendapat dari Riduwan dan Kuncoro (2014) model analisis

jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan

tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung

seperangkat variabel independen (eksogen) terhadap variabel dependen

(endogen). Adapun manfaat dari path analisis diantaranya adalah :

a. Untuk penjelasan terhadap fenomena yang dipelajari atau

permasalahan yang diteliti.

b. Prediksi nilai variabel endogen (Y) berdasarkan nilai variabel

eksogen (X).

c. Faktor determinan yaitu penentuan variabel bebas mana yang

berpengaruh dominan terhadap variabel terikat, juga dapat


81

digunakan untuk menelusuri mekanisme (jalur - jalur) pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Analisis jalur memliki keuntungan dan kelemahan diantaranya :

Keuntungan menggunakan analisis jalur, yaitu :

a. Kemampuan menguji model keseluruhan dan parameter – parameter

individual.

b. Kemampuan pemodelan beberapa variabel mediator / perantara.

c. Kemampuan mengestimasi dengan menggunakan persamaan yang

dapat melihat semua kemungkinan hubungan sebab akibat pada

semua variabel dalam model.

d. Kemampuan melakukan dekomposisi korelasi menjadi hubungan

yang bersifat sebab akibat (causal relation), seperti pengaruh

langsung (direct effect) dan pengaruh tidak langsung (indirect effect)

dan bukan sebab akibat (non-causal association), seperti komponen

semu (spurious).

Sedangkan kelemahan menggunakan analisis jalur, yaitu :

a. Tidak dapat mengurangi dampak kesalahan pengukuran.

b. Analisis jalur hanya mempunyai variable – variabel yang dapat

diobservasi secara langsung.

c. Analisis jalur tidak mempunyai indikator – indikator suatu variabel

laten.

d. Karena analisis jalur merupakan perpanjangan regresi linier

berganda, maka semua asumsi dalam rumus ini harus diikuti.


82

e. Sebab –akibat dalam model hanya bersifat searah (one direction);

tidak boleh bersifat timbal balik (reciprocal).

Berdasarkan paradigma peneliti, model diagram jalur penelitian

dapat dilihat pada Gambar 3.1. sebagai berikut :

(X1) b4X1Z Y ε1
ε2

b1X1Y

b2X2Y b7YZ
(X2) Y Z

b5X2Z Y
b5X2Z Y

b3X3Y b6X3Z Y

(X3)

Sumber : Data Diolah Oleh Peneliti, 2023

Gambar 3.1.
Model Diagram Jalur Penelitian

Berdasarkan diagram jalur, terdapat dua persamaan struktur yang

akan dianalisis, yaitu :

1. Persamaan struktur I : Y= b1X1Y + b2X2Y + b3X3Y + ɛ1

ε1
(X1)

(X2) Y
83

(X3)
Sumber : Data Diolah Oleh Peneliti, 2023

Gambar 3.2
Model Diagram Jalur Sub Struktur I
2. Persamaan struktur II : Z = b4X1Z + b5X2Z + b6X3Z + b7YZ + ɛ2

(X1) ε2

(X2)
(X3) Z

Sumber : Data Diolah Oleh Peneliti, 2023

Gambar 3.3
Model Diagram Jalur Sub Struktur II

3.8 Kriteria Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang

dibuat untuk menjelaskan hal tersebut dan dituntut untuk melakukan

pengecekannya.Jika asumsi atau dugaan tersebut dikhususkan mengenai

populasi, umumnya mengenai nilai-nilai parameter populasi, maka

hipotesis itu disebut dengan hipotesis statistik.

Menurut Sugiyono (2016) bahwa hipotesis adalah sebagai berikut:

“Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena

itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat

pertanyaan.Dikatakan sementara karena jawaban teoritis terhadap

rumusan masalah penelitian, belum dijawab yang empirik.” Adapun

langkah-langkah dalam menguji hipotesis ini dimulai dengan menetapkan

hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H a), pemilihan tes statistik dan
84

perhitungannya, menetapkan tingkat signifikansi dan penetapan kriteria

pengujian.

3.9 Uji Hipotesis

3.9.1 Uji F (Signifikan Simultan)

Uji F (uji simultan) adalah untuk melihat apakah variabel independen

secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen. Melalui uji statistik dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

H0 : Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X 1,

X2 dan X3 secara simultan terhadap variabel Y.

Ha : Artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel X 1, X2 dan

X3 secara simultan terhadap variabel Y.

H0 : Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X 1,

X2, X3 dan Y secara simultan terhadap variabel Z.

Ha : Artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel X 1, X2, X3

dan Y secara simultan terhadap variabel Z.

Berdasarkan rumusan hipotesis tersebut, selanjutnya dilakukan

pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis ditunjukan untuk menguji

ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas secara keseluruhan

terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dengan

menggunakan Uji F atau yang biasa disebut dengan Analysis of

varian (ANOVA). Pengujian Anova atau uji F bisa dilakukan dengan

dua cara yaitu dengan melihat tingkat signifikan atau dengan

membandingkan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. pengujian dengan tingkat


85

signifikan pada table Anova α = 0,05, maka H 0 diterima (tidak

berpengaruh). Pengujian hipotesis menurut Sugiyono (2016) dapat

digunakan rumus signifikan korelasi ganda sebagai berikut:

Keterangan :

R = Koefisien korelasi ganda

k = jumlah variabel independen

n = jumlah anggota sampel

derajat kebebasan = (n-k-1) derajat kebebasan

Pengujian dengan membandingkan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

dengan ketentuan yaitu:

a) Apabila nilai F hitung < F tabel, maka H0 diterima.

Artinya semua koefisien regresi secara bersama-sama tidak

signifikan pada taraf signifikan 5%.

b) Apabila nilai F hitung > F tabel, maka H0 ditolak.

Artinya semua koefisien regresi secara bersama-sama

signifikan pada taraf signifikan 5%.

3.9.2 Uji t (Signifikan Parsial)

Uji statistik t disebut juga uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan

seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial


86

terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah sebagai

berikut :

- Jika t hitung < t tabel maka H0 ditolak (hubungan signifikan)

- Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima (hubungan tidak signifikan)

Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu

aplikasi software IBM SPSS Statisticsts agar pengukuran data yang

dihasilkan lebih akurat. Adapun rumus yang digunakan menurut

Sugiyono (2014) dalam menguji hipotesis (Uji t) penelitian ini adalah :

Keterangan :

r = Korelasi

n = Banyaknya sampel

t = Tingkat signifikan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang selanjutnya dibandingkan

dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Kemudian menentukan model keputusan dengan menggunakan

statistik Uji t, dengan melihat asumsi sebagai berikut :

a. Interval keyakinan α = 0.05

b. Derajat kebebasan = n-2

c. Dilihat hasil 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Hasil hipotesis 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dibandingkan dengan

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan kriteria uji sebagai berikut: - Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada

α= 5 % atau ̵𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔̵𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙atau P value (sig) >αmaka H0 diterima dan

H1 ditolak (tidak berpengaruh).


87

Gambar. 3.4
Distribusi Uji t

Anda mungkin juga menyukai