Anda di halaman 1dari 38

MATERI 3:

VARIABEL PENELITIAN, KERANGKA KONSEP, INDIKATOR PENELITIAN, RUMUSAN


MASALAH, TUJUAN PENELITIAN, DAN KEGUNAAN PENELITIAN

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Isa Anshori, Drs., M.Si

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA


2023
POKOK KAJIAN
a. Menunjukkan variable penelitian, menjelaskan
kerangka konsep dan indikatornya,
b. Merumuskan permasalahan menjadi rumusan
masalah,
c. Menentukan dan merumuskan tujuan dan
kegunaan penelitian
VARIABEL PENELITIAN
 Variabel adalah fokus penelitian yang nilainya bisa
berubah-ubah dari setiap objek dan digunakan untuk
menjawab hal – hal yang menjadi permasalahan dari
penelitian.
 Variabel adalah karakteristik yang memiliki dua atau
lebih nilai atau sifat yang berdiri sendiri.
 Variabel sebagai konstruk atau sifat yang di teliti
(Kerlinger, 1973). Jika kita melakukan pengamatan
hanya satu karakteristik pada subjek yang di teliti
maka karakteristik tersebut bukan variabel, tetapi
sesuatu yang konstan.
MACAM-MACAM VARIABEL
1. Variabel bebas (independent vareable)
 Variabel bebas adalah sejumlah gejala dengan berbagai unsur atau faktor di dalamnya yang
adanya menentukan atau mempengaruhi adanya variabel yang lain.
 Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubah atau
timbulnya variabel dependent
2. Variabel terikat (dependent vareable)
 Variabel terikat adalah gejala dengan berbagai unsur atau faktor di dalamnya yang adanya di
tentukan atau dipengaruhi oleh adanya variabel yang lain.
 Variabel terikat adalah variabel yang akan berubah sebagai akibat dari variasi atau perubahan
variabel independent
 Variabel terikat tergantung dari nilai atau perubahan variabel independent
Variabel terikat dibagi menjadi beberapa jenis lagi, yaitu :
1) Variabel (tujuan)
2) Variabel antara (intervening) (sama fungsi dengan variabel moderator)
3) Variabel moderator (sama fungsi dengan variabel antara)
 Adalah faktor yang terukur, dapat dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menemukan
apakah variabel tersebut merubah hubungan variabel independent terhadap fenomena yang di
amati.
VARIABEL KONTROL DAN INTERVENING

Variabel kontrol
 Adalah sejumlah gejala dengan berbagai unsur

atau faktor yang di dalamnya harus di kendalikan


agar tidak mempengaruhi atau dapat merubah
variabel bebas yang akan berakibat terjadinya
perubahan pada variabel terikat.
Variabel intervening
 Adalah sejumlah gejala dengan berbagai unsur
atau faktor di dalamnya yang tidak perlu dikontrol
FUNGSI DAN KEGUNAAN VARIABEL

 Variabel penelitian penting karena dapat


mempengaruhi analisis, analisis penting karena dapat
mempengaruhi kesimpulan, kesimpulan penting karena
dapat mempengaruhi jawaban terhadap
permasalahan penelitian.
 Kajian variabel digunakan untuk menguatkan definisi
dari variabel. Selanjutnya jika definisi sudah jelas
dapat diperoleh indikator variabel. Dari indikator
dapat diperoleh simpulan variabel yang digunakan.
Indikator dan simpulan inilah yang akan digunakan
selanjutnya untuk membuat kisi-kisi instrumen
INDIKATOR
 Indikator adalah indikasi, gejala-gejala yang bisa
dilihat, bisa diukur
 Indikator merupakan indikasi-indikasi yang bisa
dilihat pada varibel penelitian
 Indikator-indikator yang terdapat pada variable
inilah yang dianalisis suatu penelitian
CONTOH
B. KERANGKA KONSEP ATAU DEFINISI
OPERASIONAL DAN INDIKATOR
APA ITU DEFINISI?
ADA BERAPA TIPE DEFINISI?
Definisi merupakan pengertian, penjelasan terhadap sesuatu.

Terdapat dua tipe definisi, yakni :


1. Definisi konsepsi (definisi konstitutif),
Definisi konsepsi merupakan definisi yang diperoleh dari kamus. Yakni
definisi akademik yang mengandung pengertian universal untuk suatu kata
atau kelompok kata. Definisi ini biasanya bersifat abstrak dan formal.
2. Definisi operasional (definisi fungsional).
Terdapat dua bentuk definisi operasional, yaitu definisi operasional yang
dapat diukur dan definisi operasional eksperimental.
Definisi operasional yang dapat diukur menyatakan suatu konsep yang
dapat diukur dalam penyelidikan.
Definisi operasional eksperimental peneliti menguraikan secara rinci
variabel-variabel yang diteliti.
APA ITU KERANGKA KONSEP?
 Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian
tentang sesuatu hal atas persoalan yang pelu
dirumuskan. Dalam merumuskannya, peneliti harus
dapat menjelaskan sesuai dengan maksud peneliti
memakai konsep tersebut. Oleh karena itu, peneliti
harus konsisten dalam memakainya.
 Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau
kaitan antara konsep-konsep atau variable-
variable yang akan diamati atau diukur melalui
penelitian yang akan dilaksanakan.
KERANGKA KONSEP ITU MERUPAKAN APA?
MEMBAHAS APA?

 Kerangka konsep merupakan model konseptual


yang berkaitan dengan bagaimana seorang
peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara
logis beberapa faktor yang dianggap penting
untuk masalah.
 Sehingga kerangka konsep membahas saling
ketergantungan antar variable yang dianggap
perlu untuk melengkapi dinamika situasi atau hal-
hal yang diteliti.
APA MANFAAT KITA MENYUSUN
KERANGKA KONSEP?
1. Penyusunan kerangka konsep akan membantu kita untuk
membuat hipotesis, menguji hubungan tertentu dan
membantu peneliti dalam menghubungkan hasil penemuan
dengan teori yang hanya dapat diamati dan diukur melalui
variable. Oleh karena itu, dalam menyusun sebuah kerangka
konsep, peneliti hendaknya memahami variable konsep yang
hendak diukur.

2. Kerangka konsep juga berperan untuk mengidentifikasi


jaringan hubungan antar variable yang dianggap penting
bagi masalah yang sedang diteliti. Dengan demikian,
sangatlah penting untuk memahami apa arti variable dan apa
saja jenis variable yang ada yang berkaitan dengan konsep
dari masalah yang diteliti tersebut.
APA ITU DEFINISI OPERASIONAL?
 Definisi operasional adalah mendefenisikan suatu variabel
yang akan diamati dalam proses dengan mana variabel itu
akan diukur (L.N. Jewel dan Marc Siegal, 1998).
 Defenisi operasional mengubah konsep-konsep yang
berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan
perilaku atau gejala yang dapat diamati, dapat diuji dan
ditentukan kebenarannya oleh orang lain (Young dalam
Mely G. Tan dalam Koentrjaraningrat, 1991).
 Definisi operasional adalah seperangkat instruksi yang
lengkap untuk menetapkan apa yang akan diukur dan
bagaimana cara mengukur variable.
APA SAJA CIRI ATAU SIFAT DEFINISI OERASIONAL?
APAKAH SAMA DENGAN DEFINISI TEORITIS?

 Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas


sifat-sifat variabel yang diamati. Definisi operasional
mencakup hal-hal penting dalam penelitian yang
memerlukan penjelasan.
 Definisi operasional bersifat spesifik, rinci, tegas dan pasti
yang menggambarkan karakteristik variabel-variabel
penelitian dan hal-hal yang dianggap penting.
 Definisi operasional tidak sama dengan definisi teoritis.
Definisi operasional hanya berlaku pada area penelitian
yang sedang dilakukan, sedangkan definisi teoritis diambil
dari buku-buku literatur dan berlaku umum.
LALU FUNGSI DAN CIRI UTAMA
DEFINISI OPERASIONAL ITU APA?
 Definisi operasional ialah spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur
atau memanipulasi suatu variabel.
 Definisi operasional berfungsi memberi batasan atau arti suatu variabel
dengan merinci hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur
variabel tersebut.
 Definisi operasional merupakan suatu definisi yang didasarkan pada
karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan
atau “mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata
yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang
dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain” (Young, dikutip
oleh Koentjarangningrat).
 Penekanan pengertian definisi operasional pada kata “dapat
diobservasi”. Apabila seorang peneliti melakukan suatu observasi
terhadap suatu gejala atau obyek, maka peneliti lain juga dapat
melakukan hal yang sama, yaitu mengidentifikasi apa yang telah
didefinisikan oleh peneliti pertama.
APA SAJA YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL?

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun


definisi operasional sebuah variabel adalah:
1. Nama variabel

2. Definisi verbal

3. Parameter, Skala Ukur

4. Alat ukur (instrumen)

5. Kriteria
BAGAIMANA CARANYA AGAR VARIABEL DAPAT
DIAMATI DAN DIUKUR?

 Agar variabel dapat diamati dan diukur,


maka setiap konsep yang ada dalam
permasalahan atau yang ada dalam
hipotesis harus disusun Definisi
Operasionalnya.
DEFINISI OPERASIONAL DARI VARIABEL ITU
DIPERLUKAN UNTUK APA?

 Definisi operasional dari variabel sangat


diperlukan terutama untuk menentukan alat atau
instrumen yang akan digunakan dalam
pengumpulan data.
Apa Saja Pendekatan untuk menyusun
Definisi Operasional?
Ada tiga pendekatan untuk menyusun definisi operasional, yaitu disebut Tipe A, Tipe B
dan Tipe C.
1. Definisi Operasional Tipe A
 Definisi operasional Tipe A dapat disusun didasarkan pada operasi yang harus dilakukan,
sehingga menyebabkan gejala atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau dapat
terjadi. Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti dapat membuat gejala menjadi
nyata. Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan yang dihasilkan dengan
menempatkan dua orang atau lebih pada situasi dimana masing-masing orang mempunyai
tujuan yang sama, tetapi hanya satu orang yang akan dapat mencapainya.
2. Definisi Operasional Tipe B
 Definisi operasional Tipe B dapat disusun didasarkan pada bagaimana obyek tertentu yang
didefinisikan dapat dioperasionalisasikan, yaitu berupa apa yang dilakukannya atau apa
yang menyusun karaktersitik-karakteristik dinamisnya. Contoh: “Orang pandai” dapat
didefinisikan sebagai seorang yang mendapatkan nilai-nilai tinggi di sekolahnya.
3. Definisi Operasional Tipe C
 Definisi operasional Tipe C dapat disusun didasarkan pada penampakan seperti apa obyek
atau gejala yang didefinisikan tersebut, yaitu apa saja yang menyusun karakteristik-
karakteristik statisnya. Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai orang yang
mempunyai ingatan kuat, menguasai beberapa bahasa asing, kemampuan berpikir baik,
sistematis dan mempunyai kemampuan menghitung secara cepat (Jonathan Sarwono, 2002).
DALAM PENELITIAN KUALITATIF MENGGUNAKAN ISTILAH
DEFINISI OPERASIONAL ATAU KERANGKA KONSEP?

Pada penelitian kualiatif menggunakan istilah kerangka Konsep, sedangkan


penelitian kuantitatif menggunakan istilah definisi operasional.
Sekalipun begitu, sebenarnya konsep-konsep yang dikemukanan juga sama
dengan definisi operasioonal, lebih riel apa yang dimaksudkan oleh peneliti.
Dirumuskan berdasarkan konsep dan teori yang sudah ada di literatur, baru
setelah itu peneliti merumuskan secara kongkrit.
Contoh Kerangka konsep dari judul “Dinamika Pola Manajemen Pesantren
Hidayatullah Surabaya”. Maka yang dijelaskan adalah:
1. Dinamika Pola majamenen pesantren (dinamika, manajemen pesantren,
dinamika manajemen pesantren), kemudian tentukan indicator?nya
2. Pesantren Hidayatullah Surabaya
3. Kesimpulan: Dengan demikian yang dimaksud judul “Dinamika pola
manajemen pesantren Hidayatullah Surabaya” adalah……
APA ITU INDIKATOR?
 Indikator adalah ciri-ciri, gejala-gejala yang bisa
diamati, diukur dan dinilai pada variabel.
 Indikator ini harus ditentukan oleh peneliti setelah
merumuskan definisi operasional atau kerangka
konsep pada masing-masing variable yang
terdapat pada judul penelitian
 Dari indikator-indkcator inilah peneliti bisa
menetukan skala ukurnya, sebagai dasar
merumuskan instrument pengumpul data.
Ada berapa macam skala ukur
tersebut?
Terdapat empat skala ukur, yaitu:
 Nominal (dua pilihan mis: Ya Tidak, Lk pr)

 Ordinal (berjenjang, misalnya tingkat pendidikan)

 Interval (berjarak, misalnya pendapatan)

 Ratio ( prosentase %, derajad)


C. RUMUSAN MASALAH
RUMUSAN MASALAH ITU APA?
 Rumusan masalah itu merupakan suatu
pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data (Sugiyono).
ADA BERAPA BENTUK RUMUSAN
MASALAH?
Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian di kembangkan berdasarkan penelitian
menurut tingkat eksplanasi.
Bentuk masalah dapat dikelompokkan kedalam bentuk masalah deskriptif, komparatif,
dan asosiatif.
a. Rumusan masalah Deskriptif
 Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variable atau lebih ( variable yang berdiri
sendiri ). Jadi dalam penelitian ini penelitian tidak membuat pernamdingan variable
itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variable itu dengan variable
yang lain. Penelitian semacam ini untuk selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif.
b. Rumusan Masalah Komparatif
 Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan
keberadaan suatu variable atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda,
atau pada waktu yang berbeda.
c. Rumusan Masalah Asosiatif
 Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat
menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih.
ADA BERAPA MACAM RUMUSAN
MASALAH?
Rumusan Masalah bisa berupa:
 Pernyataan (problema statement), atau

 Pertanyaan (research question).

namun yang biasa dipakai rumusan masalah dalam


bentuk pertanyaan.
APA SAJA YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
PERUMUSAN MASALAH?
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
perumusan masalah, yaitu:
1. Dirumuskan secara jelas

2. Menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan


alternaatif tindakan yang akan dilakukan
3. Dapat diuji secara empiris

4. Menggandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan


keadaan yang diinginkan
5. Disusun dalam bahasa yang jelas dan singkat

6. Jelas cangkupannya

7. Memungkinkan untuk dijawab dengan mempergunakan


metode atau teknik tertentu.
BAGAIMANA BENTUK PERTANYAAN
PENELITIAN YANG BAIK?
Bentuk Pertanyaan Penelitian yang Baik (GOOD RESEARCH
QUESTION), adalah:
1. Feasible : jawaban pertanyaan harus merujuk pada sumber yang
pasti/nyata, jelas dan efisien
2. Clarity : mengembangkan persepsi dan konsepsi yang sama untuk
semua pembaca
3. Significance : kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan dan
pemecahan masalah
4. Ethnic : tidak berhubungan dengan suku, moral, kepercayaan , nilai
nilai dan agama

Layak untuk dipertanyakan, Kejelasan bagi semua pihak,


Makna/berguna bagi pengembangan ilmu, tidak mendiskriditkan Etnis
BAGAIMANA CONTOH RUMUSAN
MASALAH TERSEBUT?
Contoh Rumusan maalah Penelitian Kualitatif:
1. Bagaimana dinamika pola manajemen pesantren
Hidayatullah di kotamadia Surabaya?
2. Mengapa terjadi dinamika pola manajemen
pesantren Hidayatullah di Kotamadia Surabaya
tersebut?
Contoh Rumusan Masalah Penelitian Kuantitatif:
1. Adakah pengaruh pola manajemen kiai terhadap
dinamika pesantren Hidayatullah Surabaya?
2. Seberapa besar pengaruh pola manajemen Kiai
terhadap dinamika pesantren Hidayatullah
Surabaya?
D. TUJUAN PENELITIAN
APA ITU TUJUAN PENELITIAN? APA DASAR YANG DIGUNAKAN
UNTUK MERUMUSKAN TUJUAN?
TERDAPAT BERAPA MACAM TUJUAN PENELITIAN?

Tujuan merupakan seuatu yang hendak dicapai. Dasar yang digunakan


dalam merumuskan tujuan adalah rumusan masalah yang sudah dibuat
sebelumnya.
Dalam peneitian terdapat beberapa macam tujuan penelitian, yakni:
1. Mendeskripsikan

2. Menjelaskan (Perbedaan, hubungan, pengaruh)

3. Memahami

4. Menemukan teori baru

Untuk penelitian Kualitatif bisa bertujuan untuk mendeskripsikan,


memahami atau menemukan teori baru.
Sedangkan penelitian kuantitatif tujuannya untuk menjelaskan. Bisa
menjelaskan perbedaan, hubungan, dan bisa juga pengaruh
BAGAIMANA CONTOHNYA?
Contoh Rumusan Tujuan Penelitian Kualitatif:
Judul “Dinamika Pola Manajemen Pesantren Hidayatullah di Kotamadia Surabaya”
Penelitian ini bertujuan untuk memahami:
1. Dinamika pola manajemen pesantren Hidayatullah di Kotamadia Surabaya

2. Alasan yang melandasi terjadinya dinamika pola manajemen Pesantren


Hidayatullah Kotamadia Surabaya

Contoh Rumusan Tujuan Penelitian Kuantitatif:


Jududul “Pengaruh Pola Manejemen Kiai terhadap Dinamika Pesantren Hidayatullah di
Kotamadia Surabaya”
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan:
1. Ada tidaknya pengaruh pola manajemen kiai terhadap dinamika pesantren
Hidayatullah di Kotamadia Surabaya.
2. Besarnya pengaruh pola manajemen Kiai terhadap Dinamika Pesantren
Hidayatullah di Kotamadia Surabaya.
E. KEGUNAAN/SIGNIFIKANSI PENELITIAN
APA KEGUNAAN PENELITIAN?
Kegunaan atau Signifikansi Penelitian merupakan manfaat
hasil penelitian, baik secara teoris maupun praktis.
1. Teoritis, bisa:
a. Mencabar teori, yakni menggunakan teori terkini untuk
digunakan melihat fenomena yang ada, bukan
dimaksudkan untuk diuji. (kualitatif), atau
b. Menguji kebenaran suatu teori (kuantitatif), atau

c. Menemukan teori baru (kualitatif).

2. Praktis: bagi peneliti


Bagi lembaga yang diteliti
Bagi masyarakat yang punya kepentingan
Bagi pemerintah
F. JENIS DAN PENDEKATAN PENELITIAN
ADA BERAPA MACAM JENIS DAN
PENDEKATAN PENELITIAN?
Jenis Penelitian itu ada dua, yakni:
1. Penelitian Kualitatif

2. Penelitian Kuantitatif

Pendekatan Penelitian jenis penelitian kualitatif ada beberapa macam:


1. Positifistik,

2. Rasionalistik

3. Fenomenologi

4. Interaksionisme Simbolik

5. Etnomethodologi,

6. Etnografi

7. Grounded research

Pendekatan Penelitian jenis Penelitian Kuantitati:


1. Eksplanasi
SEKIAN
 WASSALAMUALAIKUM WR. WB

Anda mungkin juga menyukai