Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DAN VARIABEL PENELITIAN

PERTEMUAN 4
KONSEP PENELITIAN

 Penelitian Kuantitatif dimulai dengan menjelaskan konsep penelitian yang digunakan


 Konsep penelitian merupakan kerangka acuan peneliti dalam mendesain instrument penelitian
 Konsep penelitian dibangun untuk mempermudah semua pihak memahami variabel, indikator,
parameter, maupun skala pengukuran dalam penelitian
 Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena yang sama
 Konsep dibangun dari teori yang digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel yang diteliti
 Konsep memiliki tingkat generalisasi yang berbeda apabila dilihat dari kemungkinan dapat diukur atau
tidak
 Dua desain dalam membangun konsep adalah generalisasi dan abstraksi.
 Generalisasi adalah memperoleh prinsip dari berbagai pengalaman yang berasal dari literature dan
empiris.
 Abstraksi mencakup ciri-ciri umum yang khas dari fenomena .
 Konseptualisasi dalam penelitian kuantitatif hanya dapat dilakukan setelah peneliti membaca teori
yang akan digunakan. Teori yang telah menghasilkan konsep penelitian akan mengarahkan peneliti
kepada metode yang digunakan untuk menguji data yang diperoleh di lapangan.
KONSTRUK

1. Konsep yang secara sengaja dan secara sadar dibuat serta digunakan untuk tujuan ilmiah.
2. Konsep yang dapat diamati dan diukur

Misalnya:
Kecerdasan adalah konsep
Tapi setelah pengertiannya dibatasi secara khusus, sehingga dapat diamati ia dapat berubah menjadi
konstruk
OPERASIONALISASI

Mengukur konsep yang abstrak menjasi konstrak yang dapat diukur.


Misalnya:
 Popularitas dioperasionalisasikan sebagai jumlah pilihan sosiometris yang diterima seseorang dari
individu lain pada kelompoknya.
 Terpaan media dioperasionalisasikan sebagai frekuensi individu dalam menonton TV dan film,
membaca surat kabar dan majalah.
PENGUKURAN VARIABEL

 Variabel adalah fenomena yang bervariasi dalam bentuk, kualitas, kuantitas, mutu dan standar.
 Variabel adalah konsep dalam bentuk yang lebih konkret atau konsep operasional.
 Upaya menghubungkan konsep dengan realita.
 Penggunaan aturan untuk menetapkan bilangan pada objek/peristiwa.
 Menandai nilai-nilai variabel dengan notasi bilangan. Notasi bilangan dilakukan secara sistematis dan
taat asas.
 Peraturan penggunaan notasi bilangan dalam
pengukuran  skala/tingkat pengukuran (level of measurement).
 Ditandai dengan proses mengoperasionalisasikan variabel-variabel yang diteliti.
 Pengukuran: penerapan prinsip isomorfisme (kesamaan bentuk )
 Kesamaan yang dekat antara realitas sosial yang diteliti dengan ‘nilai’ yang diperoleh dari pengukuran.
 Instrumen pengukur disebut baik jika hasilnya dapat
merefleksikan secara tepat realitas dari fenomena yang akan diukur.
 Hasil pengukuran harus isomorfis dengan realitas.
 Instrumen pengukuran harus teruji validitas dan reliabilitasnya.
1. Konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan.
2. Konsep yang mempunyai variasi atau bermacam-macam nilai

Misalnya:
Jenis kelamin adalah konstrak
Jenis kelamin jika diberi nilai maka akan berubah menjadi variabel
KATEGORI VARIABEL

1. Variabel Bebas (X) dan Variabel Tidak Bebas (Y)


Variabel Bebas (Variabel Dependen)
adalah: variabel yang diduga sebagai penyebab atau sebagai pendahulu dari variabel yang lain
Variabel Tidak Bebas (Variabel Independen)
adalah: variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang
mendahuluinya.
CONTOH VARIABEL

1. Peranan
2. Daya Tarik
3. Strategi Komunikasi
4. Gaya Komunikasi
5. Perilaku Komunikasi
6. Standarisasi Pelayanan
7. Efektifitas
8. Kompetensi
9. Aktivitas Komunikasi
10. Persepsi
CONTOH VARIABEL

1. Sikap
2. Minat
3. Persepsi
4. Motivasi
5. Perilaku
6. Eksistensi
7. Citra
8. Loyalitas
9. Kinerja
2. Variabel Aktif dan Variabel Atribut
Variabel Aktif
Variabel yang dapat dimanipulasi
contoh: temperatur ruangan, tingkat hukuman
Variabel Atribut
Variabel yang sudah jadi dan tidak dapat dikendalikan
contoh: mengendalikan umur, mengendalikan kecerdasan
3. Variabel Kontinyu dan Variabel Diskrit
Variabel Kontinyu
adalah: variabel yang secara teoritis dapat mempunyai nilai yang bergerak tidak terbatas antara dua nilai
contoh: tinggi badan, bisa 1,5 m / 1,53 m / 1,34 m (tergantung pada kecermatan ukuran)
Variabel Diskrit
adalah: variabel yang mempunyai satu nilai tertentu saja (dalam variabel diskrit tidak ada nilai pecahan)
contoh: jumlah anak adalah 1 orang, 2orang, dan tidak mungkin 1,7 orang atau 1,37 orang
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai