Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

JENIS VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL

Dosen Pengampu
Agus Ramon,Ir.M.Kes

Disusun Oleh:
1. Egi Diya Sapitri
2. Army Wijaya
3. Ririn enriyanti

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

           Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah VARIABEL DAN DEFINISI
OPERASIONAL,Makalah yang di buat ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah.
           mungkin di makalah ini masih banyak kekurangan di mohon kritik dan sarannya bagi
pembaca, Akhirnya penulis berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bengkulu, Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
Cover ......................................................................................................
Kata Pengantar........................................................................................i
Daftar isi..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian Variabel Penelitian................................................3
2.2 Skala Pengukuran Dan Macam-Macam Skala Pengukuran. . .4
2.3 Pengertian Definisi Operasional.............................................9
2.4 Membuat Definisi Operasional Variablel...............................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................13
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penelitian adalah suatu proses mencari tahu sesuatu secara sistematis dalam
waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang
berlaku. Salah satu komponen penelitian yang mempunyai arti penting dalam kaitannya
dengan proses studi secara komprehensif  adalah variabel penelitian.  Variabel
merupakan atribut sekaligus objek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya.
Ada beberapa jenis variabel dalam penelitian. Variabel-variabel dimaksud antara lain:
variabel bebas dan variabel terikat, variabel aktif dan variabel atribut, variabel kontinu
dan variabel kategori termasuk juga variabel laten. Selain itu kriteria atau syarat suatu
variabel yang baik dalam pengembangannya harus dipahami dan dimengerti dengan
baik sehingga menjadi dasar identifikasi dan pengembangan variabel-variabel
penelitian. Oleh karena itu, kami akan membahas tentang variabel penelitian tersebut
dalam makalah ini.
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk
mengumpulkan data. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel
yang diteliti. Setiap instrumen harus mempunyai skala. Hal ini didasari agar data yang
dikumpulkan dapat diukur, penggunaan ukuran skala ini sesuai dengan kesepakatan
bersama yang menjadi standarisasi sebuah ukuran.
Misalnya dalam mengukur berat telah disepakati bersama untuk menggunakan
satuan mg, gram, kilogram hingga ton.
Melalui pengukuran skala akan mempermudah kita untuk mengolah data yang
telah kita kumpulkan baik itu dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif.
Definisi operasional variabel merupakan konsep-konsep yang berupa kerangka
yang menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang diamati, dan
dapat diuji kebenarannya.serta perlu adanya langkah-langkah untuk membuat definisi
operasional.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH

A. Apa Pengertian Variabel Penelitian


B. Bagaimana Skala Pengukuran Dan Macam-Macam Skala Pengukuran
C. Apa Pengertian Definisi Operasional
D. Bagaimana Membuat Definisi Operasional Variablel

1.3 TUJUAN
A. Untuk mengetahui dan memahami Pengertian Variabel Penelitian
B. Untuk mengetahui dan memahami Skala Pengukuran Dan Macam-Macam Skala
Pengukuran
C. Untuk mengetahui dan memahami Pengertian Definisi Operasional
E. Untuk mengetahui dan memahami Membuat Definisi Operasional Variablel
BAB II
PEMBAHASAN
2

2.1 Pengertian Variabel Penelitian


Istilah “variabel” merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap
jenis penelitian, F.N. Kerlinger menyebut variabel sebagai sebuah konsep sepertihalnya
laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran. Menurut Y. W. Best
yang disunting Sanpiah Faisal yang disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi
yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasi dalam suatu penelitian.
Sedangkan menurut Direktorat Pendidikan Tinggi Dekdikbud menjelaskan bahwa yang
dimaksud variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan
penelitian.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta,
Bandung).
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas (independent variable) atau variabel X adalah variabel yang
dipandang sebagai penyebab munculnya variabel terikat yang diduga sebagai akibatnya.
Sedangkan variabel terikat (dependent variable) atau variabel Y adalah variabel (akibat)
yang dipradugakan, yang bervariasi mengikuti perubahan dari variabel-variabel bebas.
Umumnya merupakan kondisi yang ingin kita ungkapkan dan jelaskan (Kerlinger,
1992:58-59)
a. Variabel bebas
yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadikan terjadinya sebab perubahan
variabel dependen atau variabel Y, yang menjadi masalah dalam penelitian ini.
b. Variabel terikat yaitu variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel X atau variabel
Independen. Dalam penelitian ini variabel yang dimaksud adalah “Motivasi Belajar1

1
Wahyu Ningsih dkk. Hubungan Media Pembelajaran dengan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran PAI di SMP Iptek Sengkol Tangerang Selatan.Jurnal Pendidikan Agama Islam Volume 06 No.01.
2021
2.2 Skala Pengukuran Dan Macam-Macam Skala Pengukuran
A. Skala Pengukuran
Skala pengukuran adalah hal yang paling tepat digunakan yang untuk mengukur
variabel . Pengukuran yang dilakukan berfungsi untuk menggambarkan gejala sosial dan
3
psikologis, mengubah data sehingga dapat dikontrol melalui manipulasi statistik, dan
memungkinkan peneliti membedakan antara obyek yang diteliti. Bila obyek peneliti
adalah barang atau benda mati, maka dapat dibedakan antara benda satu dengan benda
lainnya, karena alat yang dipakai mengukur berbeda. Pengukuran mempunyai fungsi
klasifikasi artinya dapat mengklasifikasikan benda kelompok tertentu sehingga akan
dapat memilah variabel. Maka dari itu pengukuran dari suatu variabel sangat penting
dilakukan untuk menjelaskan secara pasti instrumen yang digunakan untuk menjelaskan
variabel tersebut sehingga menjadi terukur.
Pengertian pengukuran menurut beberapa penulis yang dikemukakan oleh
Sedarmayanti dan Syarifudin (2011) adalah: a) Pemberian angka terhadap sejumlah
obyek, peristiwa, atau orang berdasarkan aturan tertentu (Steven: 1951), b) Korelasi
sejumlah satuan yang bukan angka (Cohen dan Nagel: 1934), c) Merujuk pada sejumlah
prosedur yang memungkinkan dilakukan observasi empiris untuk menunjukkan gejala
simbolik dan mengkonseptualisasikan apa yang akan dijelaskan (Renso:1966), d)
Pemberian angka secara nominal terhadap perangkat sosial dan perangkat psikologis
individu/kelompok yang sesuai dengan aturan menetapkan korelasi diantara keduanya
secara simbolik (Champion: 1992).
Suatu penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap peristiwa-
peristiwa empiris yang diteliti ditak terlepas dari pengukuran berdasarkan atas atura-
aturan tertentu. Pengukuran adalah proses yang dilakukan mengikuti langkahlangkah
mulai dari memilih peristiwa empiris yang dapat diamati yang selanjutnya memberi
makna dari angka-angka atau simbul yang mewakili aspek-aspek peristiwa-peristiwa
tersebut, dan menerapkan aturan pemetaan untuk menghubungkan pengamatan kepada
simbol (Cooper, Donald R dan C. William Emory, 1996). Konsep-konsep yang dipakai
dalam penelitian dapat dikelompokkan sebagai obyek atau ciriciri. Obyek mencakup hal-
hal yang biasa dan dapat diamati seperti bangku, meja, buku, kursi dan sebagainya.

4
Obyek juga mencakup hal-hal yang tidak kongkrit seperti perilaku, sikap, persepsi dan
sebagainya. Sifat merupakan ciri-ciri obyek, namun jika ingin melihat ciri-ciri secara
fisik seseorang dapat ditunjukkan misalnya tentang berat badan, tinggi badan, perawakan
dan sebagainya. Sedangkan cici-ciri psikologis dapat ditunjukkan melalui sikap dan
inteligensia. Ciri-ciri sosial mencakup kemampuan kepemimpinan, afiliasi kelompok,
status di masyarakat, dan lain-lain. Ciri –ciri tersebut dan mungkin masih banyak ciri-ciri
lain dari seseorang dapat diukur dalam suatu penelitian.
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Instrumen
penelitian diperlukan baik dalam penelitian kuantitatif maupun dalam penelitian
kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, instrumen akan digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data, sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti yang lebih banyak
menjadi instrumen. Jumlah instrumen yang digunakn dalam suatu penelitian tergantung
dari jumlah variabel yang digunakan. Walaupun instrumen penelitian sudah banyak yang
dibakukan namun masih banyak juga yang harus dibuat oleh si peneliti oleh karena
kebutuhan dari penelitian yang dilakukan menghendaki hal tersebut. Bila instrumen suatu
penelitian dibuat oleh si peneliti maka harus teruji validitas dan reliabilitasnya. Walaupun
instrumen yang dilakukan oleh orang lain sudah teruji valid dan reliabel, juka instrumen
yang sama digunakan oleh peneliti lain, pengujian validitas dan reliabilitas tersebut tetap
dilakukan. Setiap instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian mempunyai skala
tertentu.2

B. Macam-macam Skala Pengukuran


1. Skala Nominal
Skala nominal merupakan sebuah skala dimana peneliti memberikan tanda
untuk katagori atau kelompok tertentu. Skala nominal ini dikatakan sebagai skala
yang paling lemah dibandingkan dengan skala lain. Bilamana menggunakan skala
nominal maka akan dibuat suatu partisi dalam suatu himpunan dalam kelompok-
kelompok yang harus mewakili kejadian yang berbeda dan dapat menjelaskan
semua kejadian yang terjadi dalam kelompok tersebut. Mengelompokkan
mahasiswa dalam suatu kegiatan tertentu ke dalam suatu kelompok misalnya,
2
Sekaran, Uma & Bougie, Roger. 2017. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Pendekatan Pengembangan Keahlian,
Salemba Empat, Jakarta.
maka seorang mahasiswa hanya bisa dimasukkan ke dalam satu kelompok saja.
Demikian
juga bila menggunakan bilanganbilangan untuk menyatakan kelompok–
kelompok maka bilangan–bilangan tersebut hanya merupakan label dan tidak
mempunyai nilai kuantitatif.
Pada skala nominal tidak ada hubungan jarak, dan tidak ada asal mula
hitungan. Skala ini mengabaikan segala informasi mengenai berbagai tingkatan
dari ciri-ciri yang diukurnya. Meskipun skala nominal dianggap lemah , namun
skala ini berguna dan banyak digunakan dalam penelitian. Skala ini secara luas
digunakan dalam penelitian survei maupun dalam penelitian ex post facto,
bilamana data digolongkan menurut sub-sub kelompok utama dari populasi.
Pengelompokan lain yang dimaksudkan seperti contoh: jenis kelamin/gender,
responden dapat dikelompokkan ke dalam 2 kelompok yaitu laki-laki dan
perempuan. Kedua kelompok ini dapat ditandai dengan kode angka 1 dan 2.
Angka ini adalah hanya sebagai label katagori/kelompok dengan tanpa nilai
intrinsik. Tanda tersebut tidak over lapping dan bersifat katagori yang mutually
exclusive, dan juga bersifat collectively exhaustive, dengan kata lain tidak ada
katagori yang ketiga. Contoh lain adalah status perkawinan responden, afiliasi
politik, jenis pekerjaan, agama yang dipeluk, dan sebagainya. Berbagai uji nyata
statistik bisa dipakai untuk skala nominal, uji statistik yang paling umum
digunakan adalah uji kai kuadrat (Chi Squre).
2. Skala Ordinal
Skala ordinal ini tidak hanya membedakan variabel menurut katagori, tetapi
juga ada ranking di antara katagori tersebut. Skala ordinal ini meliputi ciri-ciri
skala nominal ditambah suatu urutan. Untuk variabel-variabel yang berkaitan
dengan preferensi dapat diranking dari paling baik sampai paling buruk, dari
pertama sampai terakhir. Skala ordinal menyediakan informasi tentang bagaimana
responden membedakannya berdasarkan ranking. Namun, demikian skala ordinal
ini tidak memberikan indikasi berapa besar perbedaan di antara ranking tersebut.
Pemakaian skala ordinal mengungkapkan suatu pernyataan mengenai lebih
besar dari pada atau kurang dari pada atau menyatakan suatu kesamaan, tanpa
menunjukkan berapa lebih besarnya atau berapa kurangnya. Contoh: tingkat
kebersihan seperti: sangat bersih, bersih, tidak bersih; tingkat kesuksesan seperti
tidak sukses, cukup sukses, sukses, sangat sukses; tingkat kepuasan: tidak puas,
cukup puas, puas, sangat puas. Contoh mengenai skala ordinal mencakup skala
pendapat dan skala preferensi, skala untuk kelas ekonomi yaitu kelas ekonomi
atas, menengah, dan bawah. Teknik perbandingan berpasangan yang dipakai
secara luas memakai skala ordinal, karena angka-angka dari skala ini hanya
mempunyai pengertian secara urutan. Uji nyata secara statistik untuk skala ordinal
secara teknis dimasukkan kepada metode-metode yang disebut dengan statistik
non – parametrik.
3. Skala Interval
Skala interval dapat menggunakan operasi matematik tertentu pada data
yang dikumpulkan dari responden. Pada skala interval ini memiliki ukuran jarak
antar dua poin skala. Pada skala ini dapat dihitung rata-rata dan standar deviasi
dari jawaban-jawaban/variabel yang diteliti. Dengan kata lain skala interval tidak
hanya mengelompokkan menurut katagori tertentu, ada ranking, tetapi juga
mengukur besarnya perbedaan antar katagori. Contoh: data ordinal yang diberi
skor dengan jarak yang sama (sangat tidak setuju, tidak setuju, cukup setuju,
setuju, sangat setuju).
Skala interval memiliki ciri-ciri skala nominal dan ordinal, dan ditambah
satu lagi yaitu skala ini mencakup konsep kesamaan interval (jarak antara 1 dan 2
sama dengan jarak antara 3 dan 4). Misalnya selisih antara pukul 3 dan 6 pagi
sama dengan selisih antara pukul 4 dan 7 pagi, tetapi tidak dapat dikatakan bahwa
pukul 6 pagi adalah dua kali lebih siang dibandingkan dengan pukul 3 pagi karena
waktu nol merupakan asal mula yang ditetapkan secara sembarang. Contoh lain
yang merupakan skala interval adalah skala suhu celcius dan Fahrenheit.
Keduanya mempunyai titik nol yang ditetapkan secara arbitrer. Suhu/temperatur
98,6 º c - 99,6 º c sama intervalnya dengan 104 º c - 105 º c. Prosedur-prosedur
statistik yang dapat dipakai adalah korelasi product moment, uji t., uji F dan lain-
lain uji parametrik.
4. Skala Rasio
Skala ini memiliki semua sifat yang telah disebutkan, yaitu ada perbedaan,
ranking, ada jarak dan memiliki nilai 0 mutlak. Skala ini memiliki kekuatan
paling tinggi di antara skala yang ada, karena memiliki nilai 0 mutlak. Contoh:
seseorang yang beratnya 60 kg adalah 2 kali lipat dari mereka yang beratnya 30
kg. Rata-rata aritmatik maupun rata-rata geometrik dan pengukuran dispersi dapat
digunakan seperti standar deviasi, variasi, atau koefisien variasi, pada skala rasio
7
ini. Contoh lain yang termasuk skala rasio adalah pendapatan, pengeluaran,
tingkat likuiditas, tingkat keuntungan, jumlah laba, jumlah hutang, nilai aktiva
(Rp) dan sebagainya.
Skala rasio ini banyak digunakan dalam nerbagai bidang oleh peneliti
dalam penelitian bisnis maupun penelitian sosial. Misalnya nilai uang, jarak,
jumlah waktu dalam arti periode waktu, jumlah anak yang dilahirkan, jumlah
anak masih hidup, tingkat fertilitas, tingkat mortalitas, tingkat kematian, umur,
tingkat pengangguran, tingkat perceraian, penghasilan keluarga, tahun pendidikan
dan sebainya. Semua teknik statistik yang telah disebut sebelumnya dapat dipakai
pada skala rasio.
Data yang diperoleh dengan menggunakan pengukuran skala seperti yang
telah disebutkan itu sesuai dengan Namanya adalah data nominal, data ordinal,
data interval, dan data rasio. Dari keempat jenis skala tersebut skala
ordinal/interval yang paling banyak digunakan untuk meneliti fenomena atau
gejala sosial. Para ahli sosial membedakan dua tipe skala menurut fenomena
sosial yang diukur yaitu: 1) skala pengukuran untuk mengukur perilaku sosial dan
kepribadian, 2) skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya lain dan
lingkungan sosial. Yang termasuk tipe pertama adalah skala sikap, skala moral,
tes karakter, skala partisipasi sosial. Yang termasuk tipe kedua adalah skala untuk
mengukur status sosial ekonomi. lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan dan
kondisi kerumahtanggaan.

Jenis-jenis Skala Sikap

a. Dichotomous scale Skala ini sering juga dikenal dengan skala guttman,
merupakan skala pengukuran yang ingin mendapatkan jawaban tegas,
misalnya jawaban ya, tidak; benar, salah; pernah, tidak pernah; positif, negatif
dan sebagainya. Skala ini termasuk tipe skala nominal.
b. Category scale Skala ini membagi responden ke dalam beberapa katagori
(lebih dari 2 katagori). Skala ini termasuk tipe skala nominal. Misalnya
pertanyaan tentang agama, tempat tinggal, jenis pekerjaan, lapangan
pekerjaan, dan sebagainya.
c. Likert scale Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
8
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam
skala ini variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, dan
indikator variabel ini akan dijadikan titik tolak dalam menyusun butirbutir
instrumen penelitian yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Skala ini
tergolong ke dalam tipe skala ordinal/interval. Jawaban pada setiap butir
pertanyaan dalam skala ini dapat berupa kata-kata seperti : 1 sangat setuju, 2
setuju, 3 cukup setuju, 4tidak setuju, 5 sangat tidak setuju;
d. Semantic Defferensial merupakan skala yang dapat digunakan untuk
mengukur sikap, hanya saja bentuknya tidak merupakan pilihan ganda
maupun checklist, akan tetapi disusun dalam bentuk satu garis kontinum
dengan jawaban sangat positif terletak di bagian kanan garis dan jawaban
yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis atau sebaliknya. Data yang
diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk
mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang. Di
samping itu skala ini dapat digunakan untuk melihat bagaimana pandangan
seseorang terhadap suatu konsep/obyek apakah sama atau berbeda.3
2.3 Apa Pengertian Definisi Operasional
Definisi operasional variabel merupakan konsep-konsep yang berupa kerangka
yang menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang diamati, dan
dapat diuji kebenarannya. Dalam penelitian ini diperoleh indikator variabel yang akan
diukur yaitu layanan grooming dan kepuasan pelanggan di PT Astra international TBK
Toyota Sales Operation (Auto2000) Pasteur Bandung. Menurut Sugiyono (2017:38)

3
Ni Nyoman Yuliarmi. 2019 METODE RISET Jilid 2. Percetakan dan Penerbit cv. sastra utama.Denpasar bali
Dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan yaitu varibel independen dan
variabel dependen. Berikut penjelasannya:
1. Variabel independen
menurut Sugiyono(2017:39) mendefinisikan variabel independen adalah variable
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen.
2. Variabel Dependen Menurut Sugiyono (2017:39) variabel dependen adalah varibel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya varibel yang dipengaruhi
9
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.4
2.4 Bagaimana Membuat Definisi Operasional Variablel
a. Identifikasi karakteristik
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah pada Identifikasi karakteristik yang
akan diukur atau jenis masalah yang menjadi perhatian.
b. Tentukan alat/instrumen pengukur
Alat ukur yang bisa dan sering dipakai biasanya adalah alat ukur fisik seperti jam,
timbangan, mikrometer dsb. Pada pengamatan visual atau fisik diperlukan penglihatan
normal atau membutuhkan alat seperti kaca pembesar untuk memudahkan
pengamatan.
c. Jelaskan metode pengujian
Metode pengujian adalah prosedur paling baru untuk digunakan dalam aktivitas
pengukuran. Misalnya ketika mengukur waktu, maka titik awal mulai dan titik akhir
harus ditentukan. Ini juga berlaku pada pengukuran apa saja, tingkat presisi atau
ketepatan harus ditentukan dan disebutkan. Contohnya adalah ketika waktu akan
diukur dalam bentuk detik, menit atau jam.
d. Sebutkan kriteria keputusan
Kriteria keputusan merepresentasikan kesimpulan yang berasal dari pengujian.
Apakah terdapat masalah? Apakah data yang ada benar? Ketika pengamatan fisik atau
visual dilakukan, definisi jelas mengenai bisa diterima dengan tidak diterima sangatlah
penting. Usahakan dokumentasikan dengan foto, tulisan untuk mendukungnya.

4
Bhebeb Oscar. Pengaruh Grooming Pada Customer Relations Coordinator (CRC) Terhadap Kepuasan Pelanggan di
PT Astra international TBK Toyota Sales Operation (Auto2000) Pasteur Bandung. Jurnal Bisnis dan Pemasaran ISSN :
2087-3077 Volume 9, Nomor 1, Maret 2019
e. Dokumentasikan definisi operasional
Definisi operasional akan lebih baik jika di dokumentasi dan distandarisasi.
Definisi harus diikutsertakan dalam materi dan lembar prosedur dan hasil langkah 1
hingga 4 harus dimasukan dalam satu wadah/dokumen.
f. Uji definisi operasional
10
Menguji definisi operasional sebelum mengaplikasikannya adalah hal yang sangat
krusial dan penting. Definisi operasional harus membuat tugas yang akan dilakukan
menjadi jelas dan mudah. Cara terbaik untuk menguji definisi operasional adalah
dengan meminta seseorang yang berbeda untuk mengamatinya. Apakah hasilnya
konsisten? Apakah hasilnya benar?5

Berikut merupakan tahap-tahap dalam membuat definisi operasional yang bisa


diandalkan (Variabel Terikat, Variabel Luar, dan Variabel Bebas):

1. Pastikan apa saja variabel yang diteliti. Dimana peneliti akan menentukan kegunaan
dari setiap variabel dan klasifikasinya, bisa menjadi merupakan variabel luar,
variabel terikat maupun variabel bebas.
2. Temukan arti konseptual yang akurat mengenai setiap variabel. Ini bisa dicari pada
penelitian terdahulu, buku maupun kamus. Atau bisa memformulasikannya secara
mandiri namun harus berlandaskan sumber-sumber terkait dan pengalaman yang ada
di kepustakaan.
3. Kenali apa yang bisa dilaksanakan ketika peneliti sedang mengukur variabel. Perlu
diketahui dalam melaksanakan pengukuran terdapat berbagai macam metode yang
bisa dilakukan. Dapat dengan observasi, komparasi, bertanya dsb.
4. Tentukan metode yang paling baik untuk dilaksanakan ketika mendeskripsikan /
menggambarkan variabel. Dalam penentuan metodenya harus jelas sumbernya dan
detail. 

5
Eva Marsusanti dkk. Dampak Pendemi Covid 19 Terhadap PerubahanShift Kerja Dan Kinerja Cleaning Service.
JURNAL SWABUMI, Vol.9 No.1. 2021
Contohnya adalah apakah metode menggunakan cara yang sudah ada misal
wawancara atau menggunakan cara baru. Dalam pengukuran terdapat empat tingkat
yakni nominal, ordinal, interval serta rasio, bisa dilihat di skala pengukuran.

5. Catatlah dalam rupa tabel, bisa juga menggunakan narasi. Seringkali penggunaan
tabel dilakukan pada laporan skripsi, sementara narasi digunakan pada publikasi
ilmiah.6

11

6
ILHAM AGUSTIAN dkk. PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJAMEN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN DI PT. JASARAHARJA PUTRA CABANG BENGKULU. Jurnal Professional FIS UNIVED Vol.6 No.1. 2019
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Variabel penelitian adalah atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
12 yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut hubungan antara satu variabel dengan
variabel yang lain maka macam macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan
menjadi:  variabel independen,  variabel dependen,  variabel moderator, 
variabel intervening,  variabel kontrol.
Skala pengukuran adalah hal yang paling tepat digunakan yang untuk mengukur
variabel . Pengukuran yang dilakukan berfungsi untuk menggambarkan gejala sosial dan
psikologis, mengubah data sehingga dapat dikontrol melalui manipulasi statistik, dan
memungkinkan peneliti membedakan antara obyek yang diteliti. Bila obyek peneliti
adalah barang atau benda mati, maka dapat dibedakan antara benda satu dengan benda
lainnya, karena alat yang dipakai mengukur berbeda. Pengukuran mempunyai fungsi
klasifikasi artinya dapat mengklasifikasikan benda kelompok tertentu sehingga akan
dapat memilah variabel.
Macam-macam skala, skala nominal, skala interval, skala rasio dan sekala ordinal.
Definisi operasional variabel merupakan konsep-konsep yang berupa kerangka yang
menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang diamati, dan dapat
diuji kebenarannya. Membuat Definisi Operasional Variablel berikut ini Identifikasi
karakteristik, Tentukan alat/instrumen pengukur, Jelaskan metode pengujian, Sebutkan
kriteria keputusan Dokumentasikan definisi operasional danUji definisi operasional.
DAFTAR PUSTAKA
13

ILHAM AGUSTIAN dkk. PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJAMEN


TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI PT. JASARAHARJA PUTRA
CABANG BENGKULU. Jurnal Professional FIS UNIVED Vol.6 No.1. 2019
Eva Marsusanti dkk. Dampak Pendemi Covid 19 Terhadap PerubahanShift Kerja Dan
Kinerja Cleaning Service. JURNAL SWABUMI, Vol.9 No.1. 2021
Bhebeb Oscar. Pengaruh Grooming Pada Customer Relations Coordinator (CRC)
Terhadap Kepuasan Pelanggan di PT Astra international TBK Toyota Sales Operation
(Auto2000) Pasteur Bandung. Jurnal Bisnis dan Pemasaran ISSN : 2087-3077 Volume 9, Nomor
1, Maret 2019
Ni Nyoman Yuliarmi. 2019 METODE RISET Jilid 2. Percetakan dan Penerbit cv. sastra
utama.Denpasar bali
Sekaran, Uma & Bougie, Roger. 2017. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Pendekatan
Pengembangan Keahlian, Salemba Empat, Jakarta.
Wahyu Ningsih dkk. Hubungan Media Pembelajaran dengan Peningkatan Motivasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI di SMP Iptek Sengkol Tangerang Selatan.Jurnal
Pendidikan Agama Islam Volume 06 No.01. 2021

Anda mungkin juga menyukai