Anda di halaman 1dari 17

METODOLOGI PENELITIAN

“Variabel Dan Definisi Operasionak Variabel”

Dosen : DR. Ns. I Nyoman Ribek, S.Kep., M.Pd.

Oleh :

Kelompok 6

Sang Ayu Nyoman Sudiantari (P07120018 154)

Desak Putu Sri Shanti Winditha (P07120018 155)

KELAS 3.4

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

PRODI D-III KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan
Yang Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Penulisan naskah yang berjudal “Variabel Dan Definisi Operasionak
Variabel”. Tulisan ini dapat penulis selesaikan berkat adanya bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama rekan-rekan
kelompok yang telah memberikan masukan demi kelancaran dan kelengkapan naskah
tulisan ini. Harapan kami semoga naskah tulisan ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis
miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun
sangatlah kami harapkan demi perbaikan naskah penelitian lebih lanjut.

Denpasar, 13 Agustus 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.......................................................................................................................Latar
belakang .......................................................................................................1
1.2.......................................................................................................................Rumusa
n masalah .....................................................................................................1
1.3.......................................................................................................................Tujuan
......................................................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Variabel ........................................................................................2

2.2. Macam-Macam Variabel ............................................................................3

2.3. Mengidentifikasi Variabel...........................................................................6

2.4. Mengklasifikasi Variabel ...........................................................................7

2.5. Macam-Macam Hubungan antara Variabel ...............................................7

2.6. Pengukuran Variabel...................................................................................9

2.7. Merumuskan definisi Operasional Variabel-Variabel.................................10

ii
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................12


3.2 Saran ............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Terdapat 2 metode penelitian yaitu metode penelitian kualitatif dan metode
penelitian kuantitatif. Masing-masing memiliki ciri-ciri yang membedakan
dengan metode penelitian yang lain.Salah satu ciri dalam metode penelitian
kuatitatif adalah variabel. Banyak yang tidak memahami tentang variabel. Oleh
sebab itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai definisi variabel, macam-
macamnya dan definisi operasional variabel.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa definisi variabel?
2. Apa saja macam-macam variabel?
3. Bagaimana mengidentifikasi variabel?
4.  Bagaimana mengklasifikasi variabel?
5.  Apa saja macam-macam hubungan antar variabel?
6.  Bagaimana mengukur variabel?
7.  Bagaimana merumuskan definisi operasional variabel-variabel?

1.3. Tujuan Makalah


1. Untuk mengetahui definisi variable
2. Untuk mengetahui macam-macam variable
3. Untuk mengetahui bagaimana mengidentifikasi variable
4. Untuk mengetahui bagaimana mengklasifikasi variable
5. Untuk mengetahui macam-macam hubungan antar variable
6. Untuk mengetahui bagaimana mengukur variable
7. Untuk mengetahui bagaimana merumuskan definisi operasional variabel-
variabel.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Variabel


Brown mendefinisikan variabel sebagai “something that may vary or
differ”. Davis mendefinisikan variabel “is simply symbol or a concept that can
assume any one of a set of values”.
Definisi pertama menyatakan bahwa variabel adalah sesuatu yang berbeda
atau bervariasi, penekanan kata sesuatu diperjelas dalam definisi kedua yaitu
simbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai. Definisi
abstrak tersebut akan lebih jelas bila diberi contoh sebagai berikut:
a.    Hubungan antara intelejen dengan pelajar
b.    Pengaruh warna terhadap minat beli sepeda motor
c.    Hubungan antara promosi dengan volume penjualan
Yang disebut variabel dalam ketiga kalimat tersebut adalah: intelejen,
prestasi belajar, warna, minat beli, promosi dan volume penjualan.
Menurut Hatch dan Farhady mendefinisikan variabel adalah atribut
seseorang atau obyek yang memiliki variasi antara satu orang dengan yang lain
atau satu obyek dengan obyek yang lain. Variabel juga dapat merupakan atribut
dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Dinamakan variabel karena ada
variasinya. Misalnya berat badan dapat dikatakan variabel. Karena berat badan
sekelompok orang itu bervariasi antara satu orang dengan yang lain. Demikian
juga motivasi, persepsi juga dapat dikatakan variabel karena misalnya persepsi
dari sekelompok orang tertentu bervariasi.
Jadi kalau peneliti akan memilih variabel penelitian, baik yang dimiliki
orang obyek, maupun bidang kegiatan dan keilmuan tertentu, maka harus ada
variasinya. Variabel yang tidak ada variasinya bukan dikatakan sebagai variabel.
Untuk dapat bervariasi, maka penelitian harus didasarkan pada sekelompok
sumber data atau obyek yang bervariasi.

2
Menurut Y. W, Best yang disunting oleh Sanpiah Faisal yang disebut
variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau sarentetik-sarentetik yang oleh
peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasi dalam suatu penelitian.
Sedangkan Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi
obyek pengamatan penelitian.
Kerlinger menyatakan bahwa variabel adalah konstruk atau sifat yang akan
dipelajari. Misalnya tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis
kelamin, golongan gaji, produktifitas kerja, dan lain-lain. Di bagian lain Kerlinger
menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari
suatu nilai yang berbeda (different values). Selanjutnya Kidder menyatakan
bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik
kesimpulan darinya.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatam yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

2.2. Macam-Macam Variabel


1).    Menurut fungsinya, variabel dapat dibedakan menjadi 6 macam, yaitu:
a.    Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecendent, fungsinya mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel terikat/tergantung (dependent variabel).
Variabel bebas adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik
yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan
hubungannya dengan fenomena yang diobservasi.
Pada contoh diatas, “warna” adalah variabel bebas yang dapat
dimanipulasi dan dilihat pengaruhnya terhadap “minat beli”, misalnya

3
apakah warna merah sepeda motor dapat menimbulkan minat beli konsumen
terhadap sepeda motor tersebut.
b.    Variabel Tergantung (Dependent Variable)
Variabel ini sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen.
Variabel tergantung adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon
jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel tergantung adalah
variabel yang variabelnya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh
yang disebabkan oleh variabel bebas.
Pada contoh pengaruh warna terhadap minat beli sepeda motor, maka
variabel tergantungnya adalah “minat beli”. Seberapa besar pengaruh warna
merah terhadap minat beli konsumen terhadap sepeda motor tersebut. Untuk
meyakinkan pengaruh variabel bebas warna merah terhadap minat beli maka
warna merah dapat diganti dengan warna biru. Jika besaran pengaruhnya
berbeda maka manipulasi terhadap variabel bebas membuktikan adanya
hubungan antara variabel bebas warna dan minat beli konsumen.
c.    Variabel Moderat (Moderate Variable)
Variabel moderat adalah variabel bebas kedua yang sengaja
dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah kehadirannya berpengaruh
terhadap hubungan antara variabel bebas pertama dan variabel tergantung.
Variabel moderat merupakan variabel yang variabelnya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah variabel
tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel
tergantung. Variabel ini memperjelas hubungan antara variabel bebas dan
variabel tergantung.
Pada kasus adanya hubungan antara warna sepeda motor dengan
minat beli, peneliti memilih variabel moderatnya adalah “harga”. Dengan
dimasukkannya variabel harga, peneliti ingin mengetahui apakah besaran
hubungan kedua variabel tersebut berubah. Jika berubah maka keberadaan

4
variabel moderat berperan, sedang jika tidak berubah maka variabel moderat
tidak mempengaruhi hubungan kedua variabel yang diteliti.
Contoh lain:
Hipotesis: Ada hubungan anatara promosi di media televisi dengan
meningkatnya kesadaran merk handphone samsung di kalangann konsumen.
·         Variabel bebas: promosi
·         Variabel tergantung: kesadaran merk
·         Variabel moderat: media promosi
d.    Variabel Perantara (Intervening Variable)
Tuckman menyatakan “an intervening variable is that factor that
theoritically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure,
or manipulate”. Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan dependen menjadi
hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati atau diukur. Variabel
ini merupakan variabel penyela/perantara yang terletak diantara variabel
independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Hubungan itu
menyangkut sebab akibat atau pengaruh dan terpengaruh.
e.    Variable Kontrol (Control Variable)
Dalam penelitian, peneliti selalu berusaha menghilangkan atau
menetralkan pengaruh yang dapat mengganggu hubungan antara variable
bebas dan variable tergantung. Suatu variable yang pengaruhnya
dihilangkan disebut variable kotrol. Variable control didefinisikan sebagai
variable yang variabelnya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi
pengaruhnya. Jika tidak dikrontrol variable tersebu akan mempengaruhi
gejala yag sedang diuji. Variabel kontrol sering digunakan peneliti bila akan
melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.
f.     Variabel Rambang

5
Yaitu variabel yang fungsinya dapat diabaikan atau pengaruhnya
hampir tidak diperhatikan terhadap variabel bebas maupun tergantung.

2).     Menurut datanya, variabel dapat dibedakan berdasarkan data yang diharapkan
terkumpul, dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
a.    Variabel Nominal , yaitu variabel yang di tetapkan berdasar atas proses
penggolongan: variabel yang bersifat destrit dan pilah (mutually exclusif)
antara kategori yang satu dengan kategori yang lain. Contohnya : jenis
kelamin, status perkawinan, jenis pekerjaan
b.    Variabel Ordinal , yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang
dalam atribut tertentu, jenjang tertinggi  biasa di beri angka 1, jenjang
dibawahnya di beri angka 2, lalu di bawahnya lagi diberi angka 3, dan
seterusnya. Contonya : hasil perlombaan mengarang di antara para
mahasiswa dalam sesuatu mata kuliah, rangking dalam perlombaan
membaca puisi, dan sebagianya.
c.    Variabel Interval , yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran yang
didalam pengukuran itu di asumsikan terdapat satu (unit) pengukuran yang
sama. Contoh variabel interval misalnya : prestasi belajar, sikap terhadap
sesuatu program di nyatakan dalam skor dan lain sebagainya.
d.   Variabel Rasio, adalah variabel yang dalam kuantifikasi mempunyai nol
mutlak. Di dalamnya penelitian, terlebih-lebih dalam penelitian dalam
bidang ilmu-ilmu sosial, orang jarang menggunakan varibel rasio.

2.3. Mengindetifikasi Variabel


Sebagaimana di atas, bahwa istilah “variabel” telah banyak dikekemukakan
dan bermacam-macam arti istilahnya dalam tulisan ini variabel di artikan obyek
pengamatan penelitian. Sering pula di nyatakan “variabel penelitian” itu sebagai
faktor- faktor yang berperanan dalam peristiwa dan gejala-gejala yang akan
diteliti.

6
Variabel dalam suatu penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya, yang
kemudian ditegaskan oleh hipotesis penelitiannya. Oleh sebab itu bila landasan
teoritasnya berbeda variabel-variabel penelitiannya pun akan berbeda pula.
Kecakapan mengindetifikasi variabel penelitian adalah keterampilan yang
berkembang karena latihan dan pengalaman. Kecuali dengan melaksanakan
penelitian, keterampilan, ini juga dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan
seminar mengenai susulan penelitian.

2.4. Mengklasifikasikan Variabel


Variabel –variabel yang telah diindetifikasikan perlu di klasifikasikan sesuai
dengan jenis dan peranannya dalam penelitian. Guna klasifikasi adala sangat
penting sekali, karena untuk menentukan alat pengambilan data dan untuk
menentukan metode analisis yang mana sesuai untuk di terapkan.
Berkaitan dengan proses kuantifikasi, maka data biasa di golongkan
menjadi 4 jenis, yaitu:
1.    Data Nominal
2.    Data Ordinal
3.    Data Interval
4.    Data Rasio
Begitu pula tentang variabel, bila dilihat dari segi ini biasa di bedakan
dengan cara yang sama, yang telah dijelaskan diatas.

2.5. Macam-Macam Hubungan Antara Variabel


Di dalam analisis ilmu sosial, istilah pengaruh biasanya dikaitkan dengan
analisis hubungan kausal (sebab akibat). Padahal  hubungan antara independen
variabel dengan dependen variabel tidak selalu merupakan hubungan kausal.
Lebih tegas lagi dapat dikatakan bahwa terdapat variabel yang saling hubungan,
tetapi variabel yang sebab tidak mempengaruhi variabel yang lain.

7
Meskipun terdapat kemungkinan bahwa pengertian hubungan
dicampuradukan dengan pengaruh, istilah variabel pengaruh dan variabel
terpengaruhlebih mencerminkan kecendrungan dan arah dalam penelitian sosial.
Apabila hubungan antara variabel merupakan inti penelitian ilmiah, maka
tentunya perlu diketahui berbagi macam hubungan antara variabel-variabel
tersebut.
Untuk itu perlulah kiranya diketahui jenis-jenis hubungan di dalam
penelitian sosial yaitu: hubungan simetris, hubungan timbal balik, dan hubungan
asimetris.
1.)      Hubungan Simetris
Hubungan simetris adalah hubungan dimana variabel yang satu untuk di
sebabkan atau di pengaruhi oleh yang lainnya.
2.)      Hubungan timbal balik
Hubungan timbal balik adalah hubungan dimana suatu variabel dapat
menjadi sebab dan akibat dari variabel lainnya. Perlu diingat bahwa
hubungan timbal balik disini bukanlah hubungan , dimana tidak dapat
ditetukan variabel yang menjadi sebab dan variabel yang menjadi akibat.
3.)      Hubungan A simetris
Pada pokonya di dalam analisis-analisis sosial terdapat di dalam
hubungan a simetris ini, di mana suatu variabel mempengaruhi variabel yang
lainnya. Dalam hubungan a simetris ini ada beberapa ketentuan hubungan
sebagai berikut:
a.)       Hubungan antara stimilus dan respon
Hubungan yang demikian itulah merupakan salah satukausal yang
lazim dipergunakan oleh para ahli. Contohnya: seorang insyiyur
pertanian mengamati adanya pengaruh pupuk terhadap buah yang
dihasilkannya.
b.)      Hubungan antara disposisi dan respon

8
Disposisi adalah kecendrungan untuk menunjukkan respons tertentu
dalam sistuasi tertentu. Bila “stimulus” datangnya pengaruh dari luar
dirinya, sedangkan “disposisi” berada dalam diri seseorang. Contohnya:
sikap kebiasaan, nilai, dorongan, kemampuan dan lain sebagainya.
c.)       Hubungan antara diri individu dan disposisi atau tingkah laku
Artinya ciri sendiri adalah sifat individu yang relatif tidak berubah
dan tidak di pengaruhi lingkungan seperti: seks , suku bangsa,
kebangsaan, pendidikan dan lain
d.)      Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu
Contohnya: agar pedagang kecil dapat memperluas uasahanya
diperlukan antara lain persyaratan pinjaman bank yang lunak, hubungan
antara kerja keras dengan keberhasilan jumlah jam belajar dengan nilai
yang diperoleh.
e.)       Hubungan yang imanen antara dua variabel.
Di dalam hubungan ini, di sebut terjadi jalinan yang erat antara
variabel satu dengan variabel yang lain. Contohnya: hubungan antara
semakin besarnya suatu organisasi dengan semakin rumitnya peraturan
yang ada.
f.)       Hubungan antara tujuan (indeks) dan cara (means).
Contohnya: penelitian tentang hubungan antara kerja keras dan
keberhasilan. Jumlah jam belajar dengan nilai yang diperoleh pada
waktu ujian, besarnya penanaman modal dengan hasil keuntungan.

2.6. Pengukuran Variabel


Pengukuran adalah penting bagi setiap penelitian sosial, karena dengan
pengukuran itu penelitian dapat menhubungkan konsep yang abstrak dan realitas.
Untuk dapat melakukan pengukuran, maka seorang peneliti harus memikirkan
bagaimana ukuran yang paling tepat untuk suatu konsep. Ukuran yang tepat itu
akan memeberikan peneliti untuk merumuskan lebih tepat dan lebih cermat

9
konsep penelitiannya. Proses pengukuran mengandung empat kegiatan pokok
sebagai berikut:
1.    Menentukan indikator untuk dimensi-dimensi variabel penelitian.
Variabel penelitian sosial pada umumnya memiliki lebih dari satu
dimensi, semakin lengkap dimensi yang digunakan dari satu variabel yang
dapat diukur akan semkin baik hasil pengukurannya.
2.    Menentukan ukuran masing-masing dimensi.
Ukuran ini dapat berupa item (pertanyaan) yang relevan dengan
dimensinya.
3.    Menentukan ukuran yang akan di gunakan dalam pengukuran apakah tingkat
ukuran nominal, ordinal interval atau radio, dan
4.    Menguji tingkat validitas dan reabilitas sebagai kreteria alat pengukuran
yang baik.
Dalam pengukuran gejala sosial kemungkinan besar bahwa alat
pengukur yang dipakai tidak dapat mengungkap realita dan gejala sosial yang
diukur, karena kebanyakan konsep gejala sosial adalah abstrak, lebih-lebih
agama, yang tidak dapat ditangkap indera.
Oleh karena itu dalam pengukuran gejala yang demikian itu yang dianut
adalah bardasarkan indikator-indikator konsep tersebut. Jadi kalau kalau kita
akan mengukur intelegensi harus mencari apa yang menjadi indikator
perbuatan yang intelegen tersebut.

2.7. Merumuskan Definisi Operasional Variabel-Variabel


Defenisi operasional adalah defenisi yang berdasarkan atas sifat-sifat hal
yang didefinisikan yang dapat diamati (observasi), konsep yang dapat diamati
atau dapat di observasi adalah merupakan hal sangat penting, karena hal yang
dapat diamati itu membuka kemungkinan bagi orang lain, selain peneliti sendiri
untuk dilaksanakan. Juga agar orang lain dapat melakukan hal yang serupa,

10
sehingga apa yang dilakukan oleh panitia terbuka untuk di uji kembali oleh orang
lain.
Adapun cara menyusun definisi operasional dapat bermacam-macam yaitu:
1.      Yang menekankan kegiatan (operation) apa yang perlu di lakukan
2.      Yang menekakkan bagaimana kegiatan (operation) itu dilkukan
3.      Yang menekankan sifat-sifat statis hal yang di devenisikan
Contoh-contoh sebagai berikut :
a.)    Frustasi adalah keadaan yang timbul sebagai akaibat tercegahnya
pencapaian hal yang sangat diinginkan yang sudah hampir tercapai
b.)    Orang cerdas adalah orang yang tinggi kemampuannya dalam
memecahkan masalah, tinggi kemampuannya dalam menggunakan
bahasa dan bilangan
c.)    Mahasiswa yang cerdas yaitu mahasiswa yang mampu mempunyai
ingatan yang baik, mempunyai pembendaharaan yang baik dan luas,
mempunyai berfikir baik, mempunyai berhitung yang baik.
Setelah definisi operasional variabel-variabel penelitan selesai di
rumuskan, maka prediksi yang terkandung dalam hipotesis telah
dioperasionalkan. Jadi peneliti telah menyusun prediksi tentang
kegiatan berbagai variabel penelitiannya secara opersional, dan siap di
uji melalui data empiris.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatam yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Macam-macam
variabel: Variabel bebas, Variabel tergantung, Variabel moderat, Variabel
perantara, Variabel control, Variabel rambang. Kecakapan mengindetifikasi
variabel penelitian adalah keterampilan yang berkembang karena latihan dan
pengalaman. Kecuali dengan melaksanakan penelitian, keterampilan, ini juga
dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan seminar mengenai susulan
penelitian.
 Dalam mengklasifikasi, variabel dibagi menjadi 4: Variabel nominal,
Variabel Ordinal, Variabel Interval, Variabel Rasio. Macam-macam hubungan
variabel: Hubungan simetris, Hubungan timbal balik, Hubungan A simetris.
Proses pengukuran variabel: Menentukan indikator untuk dimensi-dimensi
variabel penelitian., Menentukan ukuran masing-masing dimensi. Menentukan
ukuran yang akan di gunakan dalam pengukuran apakah tingkat ukuran
nominal, ordinal interval atau radio, Menguji tingkat validitas dan reabilitas
sebagai kreteria alat pengukuran yang baik. Cara menyusun definisi
operasional variabel:Yang menekankan kegiatan (operation) apa yang perlu di
lakukan, Yang menekakkan bagaimana kegiatan (operation) itu dilkukan, Yang
menekankan sifat-sifat statis hal yang di devenisikan
3.2. Saran
Dengan makalah ini diharapkan pembaca khususnya mahasiswa
keperawatan dapat mengerti dan memahami serta menambah wawasan tentang
variable dan definisi operasional variabel.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:


Graha Ilmu
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara.
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana.
Hamdan. WWW. Variabel-variabel dalam penelitian. Minggu, 27 September 2015.

13

Anda mungkin juga menyukai