Anda di halaman 1dari 12

DEFINISI, JENIS, SKALA VARIABEL

Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Statistik Bisnis


Dosen Pengampu : Purwati, S.E., M.E.

Disusun oleh :

1. Nurul Khosiah (2022020090)


2. Rif”ana Naila Nabila (2022020076)

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV

ADMINISTRASI BISNIS INTERNASIONAL

POLITEKNIK BALEKAMBANG JEPARA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Statistik Bisnis, dengan judul materi :
“Definisi, Jenis, Skala Variabel”.

Penyusunan makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa tentang


bidang studi ilmu ekonomi sebagai materi kuliah Statistik Bisnis.

Kami yakin bahwa penyusunan makalah ini masih masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Wassalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jepara, 10 juni 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Definisi Variabel.............................................................................................................2
B. Jenis – jenis Variabel......................................................................................................2
BAB III.......................................................................................................................................6
PENUTUP..................................................................................................................................6
A. Kesimpulan.....................................................................................................................6
B. Saran................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Variabel skala adalah cara untuk mengukur atau menilai suatu variabel dalam
penelitian. Variabel skala digunakan untuk mengukur variabel yang memiliki sifat
kuantitatif, yaitu variabel yang dapat diukur dengan angka atau bilangan. Ada
beberapa jenis variabel skala yang umum digunakan dalam penelitian, yaitu skala
nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio.
Skala nominal adalah skala yang digunakan untuk mengukur variabel yang tidak
memiliki urutan atau tingkatan tertentu, seperti jenis kelamin atau warna. Skala
ordinal digunakan untuk mengukur variabel yang memiliki urutan atau tingkatan
tertentu, namun jarak antar tingkatannya tidak sama, seperti tingkat pendidikan atau
kelas sosial. Interval skala digunakan untuk mengukur variabel yang memiliki urutan
atau tingkatan tertentu dan jarak antar tingkatannya sama, namun tidak memiliki nilai
nol yang absolut, seperti suhu dalam skala Celsius atau Fahrenheit. Sedangkan rasio
skala digunakan untuk mengukur variabel yang memiliki urutan atau tingkatan
tertentu, jarak antar tingkatannya sama, dan memiliki nilai nol yang absolut, seperti
berat badan atau tinggi badan.
Pemilihan jenis skala variabel yang tepat sangat penting dalam penelitian karena
akan mempengaruhi analisis data yang dilakukan. Selain itu, pemilihan jenis skala
variabel juga harus disesuaikan dengan tujuan penelitian dan karakteristik variabel
yang diukur.

B. Rumusan Masalah

1) Apa definisi dari skala variabel ?


2) Apa saja jenis-jenis skala variabel ?

C. Tujuan

1) Untuk mengetahui Apa definisi dari skala variabel.


2) Untuk mengetahui Apa saja jenis-jenis skala variabel .

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Variabel

Variable adalah setiap karaktristik, jumlah, atau kuantitas yang dapat diukur atau
dihitung. Variable berasal dari dua kata, yakni “vary” yang berarti ragam dan “able”
yang berarti dapat. Jadi, secara harfiah kata ‘variabel’ dapat diartikan sebagai sesuatu
yang apabila diukur hasilnya dapat beragam atau bervariasi. Jika diterapkan dalam
penelitian, maka variable dapat didefinisikan sebagai karakteristik atau atribut dari
individu atau organisasi yang apabila diamati atau diukur hasilnya selalu beragam
atau bervariasi antara orang-orang atau organisasi yang diteliti.

B. Jenis – jenis Variabel

Berikut adalah beberapa jenis variabel yang digunakan dalam penelitian :

1. Variable Bebas dan Variabel Terikat :


Variabel bebas merupakan variabel yang dapat mempengaruhi variabel terikat.
Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas. Dalam istilah matematika variabel bebas diberi simbol X dan variabel
terikat diberi simbol Y.
2. Variabel Aktif dan Variabel Atribut
Menurut Kerlinger (2005), variabel aktif dan variabel atribut adalah variabel yang
biasa diguna- kan dalam penelitian eksperimental. Variabel yang dimanipulasi
disebut variabel aktif; adapun variabel yang diukur sebagai variabel atribut.
Dengan demikian, variabel yang dimanipulasikan merupakan variabel aktif. Pada
hakikatnya, "manipulasi" berarti melakukan berbagai hal terhadap kelompok
subjek. Kalau seorang peneliti melakukan satu hal terhadap satu kelompok
(misalnya memberikan penguatan positif untuk jenis perlakuan tertentu) dan
melakukan hal yang berbeda terhadap kelompok lain, atau memberikan instruksi

2
yang berlainan pada kedua kelompok itu, inilah yang disebut manipulasi. Bila
seorang guru menggunakan metode pembelajaran yang berbeda, atau memberikan
penghargaan kepada subjek-subjek dalam suatu kelompok dan memberi hukuman
kepada subjek-subjek dalam kelompok lain, atau menciptakan kecemasan dengan
instruksi-instruksi yang meresahkan, maka guru tersebut secara aktif
memanipulasi pada variabel-variabel seperti metode, penguatan, dan kecemasan.
Sebaliknya, variabel yang tidak dapat dimanipulasi adalah variabel atribut. Semua
variabel merupakan ciri manusia seperti intelegensi, bakat, jenis kelamin, status
sosio-ekonomi, konservatisme, ketergantungan pada suatu bidang (field
dependence), motivasi berprestasi, dan sikap merupakan contoh-contoh variabel
atribut. Ketika kita melakukan kajian, subjek-subjek tersebut telah membawa
variabel-variabel (atribut-atribut) tersebut. Individu manusia dibentuk oleh
lingkungan, keturunan, dan lingkungan-lingkungan situasional lainnya. Kata
"atribut" cukup tepat bila kita gunakan untuk objek-objek atau referen-referen
yang tak-hidup, misalnya organisasi, lembaga, kelompok, populasi, rumah dan
kawasan-kawasan geografis semuanya mempunyai atribut.
Perbedaan variabel menjadi aktif dan atribut ini bersifat umum dan luwes, akan
tetapi kita lihat bahwa beberapa variabel tertentu selalu merupakan atribut karena
kodratnya misalnya IQ, gender, bakat, kepribadian, dan lain-lain. Tetapi ada juga
variabel atribut yang dapat pula menjadi variabel aktif misalnya kecemasan. Kita
dapat mengukur kecemasan subjek dalam hal ini kecemasan merupakan atribut,
akan tetapi kita juga dapat memanipulasi kecemasan. Dengan cara menumbuhkan
kecemasan pada tingkat yang berbeda-beda, misalnya dengan mengatakan kepada
subjek-subjek dalam kelompok eksperimen bahwa yang mereka kerjakan itu sulit,
bahwa tingkat kecemasan mereka akan diukur, dan bahwa masa depan mereka
tergantung pada skor tes itu. Sedangkan pada subjek-subjek yang termasuk
kelompok lain dipesankan agar bekerja sebaik-baiknya, tetapi santai saja; hasil tes
ini tidak penting dan sama sekali tidak memengaruhi masa depan mereka. Jadi,
sebenarnya kita tidak dapat menganggap bahwa "kecemasan" yang diukur
(atribut) sama persis dengan "kecemasan" yang dimanipulasi (aktif). Kita boleh
mengasumsikan bahwa keduanya sama-sama "kecemasan" dalam arti luas, tetapi
jelas tidak persis sama.
3. Variabel Kontinyu dan Variabel Kategori
a. Variabel Kontinyu

3
Variabel kontinyu adalah variabel yang datanya dalam bentuk angka/bilangan
yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinyu dapat berbentuk
bilangan bulat atau pecahan tergantung jenis skala pengukuran yang
digunakan. Contoh variabel kontinyu misalnya tinggi badan 150,5 centimeter,
IQ sebesar 120, suhu udara di ruang kelas 24 Celcius, dan lain-lain. Sebuah
variabel kontinyu dapat memiliki sehimpunan nilai yang teratur dalam suatu
cakupan (range) tertentu. Arti definisi ini ialah pertama, nilai-nilai suatu
variabel kontinyu mencerminkan setidaknya suatu urutan peringkat (rank
order). Nilai yang lebih besar untuk variabel itu berarti mengandung sifat lebih
tinggi dibandingkan dengan variabel dengan nilai yang lebih rendah, misalnya,
nilai yang diperoleh dari suatu skala untuk mengukur ketergantungan
(dependensi) dengan kadar yang berbeda-beda, yakni mulai dari tinggi,
menengah/sedang, sampai rendah. Kedua, ukuran-ukuran kontinyu dalam
penggunaan nyata termuat dalam suatu range dan tiap individu mendapatkan
"skor" yang ada dalam range itu. Suatu skala untuk mengukur ketergantungan
mungkin memiliki range dari 1 hingga 5.
Kebanyakan skala yang digunakan dalam ilmu-ilmu behavioral juga memiliki
ciri atau sifat yang ketiga ini: secara teoretis terdapat himpunan harga atau
nilai yang tak berhingga banyaknya dalam range itu.
b. Variabel Kategori
Variabel kategori adalah variabel yang diperoleh melalui pengelompokan
objek berdasarkan kategori tertentu. Variabel kategori berkaitan dengan suatu
jenis pengukuran yang dinamakan pengukuran nominal. Dalam pengukuran
nominal terdapat dua himpunan bagian (subset) atau lebih yang merupakan
bagian dari himpunan (set) objek yang diukur Individu-individu dikategorikan
berdasar pemilikan ciri tertentu yang merupakan penentuan sesuatu himpunan
bagian. "Mengategorisasikan" artinya menempatkan suatu objek pada suatu
subkelas atau himpunan bagian dari suatu kelas atau himpunan, dengan
mempertimbangkan apakah suatu objek mempunyai karakteristik yang
menentukan himpunan bagian itu atau tidak. Perbedaan kategori objek hanya
menunjukkan perbedaan kualitatif Logika perbandingan ">" dan “<" tidak
dapat digunakan untuk menganalisis data nominal. Operasi matematika seperti
penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (x), atau pembagian (:) juga tidak
dapat diterapkan dalam analisis variabel kategorikal Contoh variabel

4
kategorikal misalnya jenis kelamin yang terdiri dari dua kategori, yaitu (1)
Laki-laki, (2) Perempuan. Angka (1) untuk laki-laki dan angka (2) untuk
perempuan hanya merupakan simbol yang digunakan untuk membedakan dua
kategori jenis kelamin. Angka-angka tersebut tidak memiliki makna
kuantitatif, artinya angka (2) pada data di atas tidak berarti lebih besar dari
angka (1), karena laki-laki tidak memiliki makna lebih besar dari perempuan.
Terhadap kedua data (angka) tersebut tidak dapat dilakukan operasi
matematika (+,-,x,:). Misalnya (1) = laki-laki, (2) = perempuan, maka
(1)+(2)=(3), karena tidak ada kategori (3) yang merupakan hasil penjumlahan
(1) dan (2). Contoh yang lain misalnya Status pernikahan yang terdiri dari tiga
kategori, yaitu (1) Belum menikah, (2) Menikah, (3) Janda/Duda.

Selain itu, variabel juga dapat dibedakan berdasarkan sifatnya, atau disebut
juga dengan skala variabel. Skala variabel adalah cara untuk mengukur atau
menilai suatu variabel. Terdapat empat jenis variabel skala, yaitu :
1. Skala Nominal :
Skala nominal (nominal scale) adalah skala yang memungkinkan peneliti
untuk menempatkan subyek pada kategori atau kelompok tertentu.
Digunakan untuk mengklasifikasikan obyek baik individu maupun
kelompok misalnya berdasarkan kategori gender (laki-laki dan
perempuan), agama, pekerjaan, area geografis dan lain-lain. Dalam
mengidentifikasi kategori digunakan simbol simbol berupa angka sebagai
label kategori sederhana tanpa nilai intrinsik. Contoh kategori pria diberi
kode nomor 1 dan wanita dengan kode nomor 2 untuk kategori gender.
Informasi yang didapat dari skala nominal adalah untuk menghitung
persentase (atau frekuensi) laki-laki dan perempuan dalam sampel
responden. Contoh sederhana misalnya apabila kita mempunyai kuesioner
sebanyak 1000 buah dimana sebanyak 550 orang mengisi kode nomor 1
untuk laki-laki dan 450 mengisi kode nomor 2 yang berarti perempuan
maka analisis data akhir survei menunjukkan bahwa dari 1000 responden
ternyata menunjukkan 550 orang laki laki atau 55% dan 450 orang adalah
perempuan atau 45%. Skala ini adalah skala

5
dasar, kategorial dan mentah serta memberikan informasi lain mengenai
kedua kelompok.
2. Skala Ordinal :
Skala ordinal (ordinal scale) tidak hanya mengkategorikan variabel-
variabel yang menunjukkan perbedaan di antara berbagai kategori, tetapi
juga mengurutkannya ke dalam beberapa cara. Skala ini memberikan
informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh
obyek atau individu tertentu. Apabila jawaban pertanyaan dalam kuesioner
berupa peringkat berupa simbol I untuk sangat tidak setuju, simbol 2 untuk
tidak setuju, simbol 3 untuk netral, simbol 4 untuk setuju dan simbol 5
untuk sangat setuju. Simbol angka 1 sampai dengan 5 hanyalah merupakan
peringkat tidak mengekspresikan jumlah. Biasanya jawaban kuesioner
menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap. Skala
ordinal membantu peneliti untuk menentukan persentase responden yang
sangat tidak menyetujui sampai sangat menyetujui suatu pernyataan.
Pengetahuan tersebut akan sangat berguna dalam membantu mendesain
kebijakan yang lebih dapat diterima oleh semua pihak.
3. Skala Interval :
Skala interval (interval scale), adalah skala yang mempunyai karakteristik
seperti yang dimiliki skala nominal dan ordinal ditambah dengan interval
yang tetap yang memungkinkan kita melakukan operasi aritmatika tertentu
terhadap data yang dikumpulkan dari responden. Skala interval
menentukan perbedaan, urutan dan kesamaan besaran perbedaan dalam
variabel. Oleh karena itu skala interval lebih kuat dibandingkan dengan
dua skala sebelumnya yakni skala nominal dan skala ordinal dan bisa
diukur tendensi sentralnya (central tendency) dengan perhitungan rata-rata
aritmatika.
Ukuran dispersinya adalah kisaran (range), standar deviasi (standart
deviation) dan varian (variance). Skala interval digunakan jika respon
untuk berbagai macam item pertanyaan yang mengukur suatu variabel bisa
dihasilkan dengan skala yang kita tetapkan (bisa lima point, tujuh point
atau lainnya) yang kemudian dapat diterapkan pada seluruh item.

6
4. Skala Rasio :

Skala rasio (ratio scale) mempunyai semua karakteristik yang dipunyai


oleh skala nominal, skala ordinal maupun skala interval dengan kelebihan
mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai 0 empiris absolut terjadi
pada saat suatu karakteristik yang sedang diukur tidak ada. Perbandingan
berat badan adalah merupakan contoh yang sederhana dn mudah dari skala
rasio. Misalnya seseorang yang mempunyai berat 140 kg adalah dua kali
berat seseorang yang mempunyai berat 70 kg. Perkalian dan pembagian
angka tersebut (140 dan 70) dengan angka apapun akan menghasilkan
rasio 2:1. Ukuran tendensi sentral skala rasio bisa mean aritmatik atau
geometrik, dan ukuran dispersi bisa standar deviasi, varians atau koefisien
variasi. Beberapa contoh skala rasio diantaranya adalah berkaitan dengan
penghasilan, jumlah organisasi yang diikuti, umur aktual dan lain-lain.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Variabel skala adalah cara untuk mengukur atau menilai suatu variabel dalam
penelitian. Variabel skala digunakan untuk mengukur variabel yang memiliki sifat
kuantitatif, yaitu variabel yang dapat diukur dengan angka atau bilangan. Ada
beberapa jenis variabel skala yang umum digunakan dalam penelitian, yaitu skala
nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio.

B. Saran

Pemilihan jenis skala variabel yang tepat sangat penting dalam penelitian
karena akan mempengaruhi analisis data yang dilakukan. Selain itu, pemilihan
jenis skala variabel juga harus disesuaikan dengan tujuan penelitian dan
karakteristik variabel yang diukur.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Riadi Edi, 2016. Statistika Penelitian (Analisis Manual dan IBM SPSS). ANDI
Yokyakarta.
Miftahul Janna, Nilda, 2020 Variabel dan Sakala Pengukuran Statistik. Artikel
(Janna, 2020)
https://penerbitdeepublish.com/skala-pengukuran-dalam-penelitian/
www.academia.edu/87716597/
Makalah_Skala_Pengukuran_Dan_Pengukuran_Variabel

Anda mungkin juga menyukai