Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

VARIABEL PENELITIAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Statistik Ekonomi ll”

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Musnaini, S.E., M.M.
Rista Aldilla Syafri, S.E., M.M.

DISUSUN OLEH :
Kelompok 3
Prasetyo Nurhidayat (C1B021007)
Hamad Riduan Bahri (C1B021003)
Dwi Ayu Widjayanti (C1B021002)
Dara Puspita (C1B021040)
Sausan Salsabilla Septia Nanda (C1B021035)

UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini
disusun berdasarkan pengumpulan dari berbagai sumber, dan untuk memehuni tugas mata
kuliah Statistik ll.
Dengan ini penulis ucapkan terimakasih kepada Ibu Rista Aldilla Syafri, SE, MM.
selaku dosen pembimbing mata kuliah Statistik Ekonomi ll. Penulis ucapkan terimakasih
juga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini. Semoga
tugas yang penulis buat dapat bermanfaat bagi penulis pribadi maupun pihak yang
membaca.
Penulis menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari sempurna, masih banyak
kelemahan dan kekurangan. Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat membangun
dari pembaca sangat penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas dan menyempurnakan
tugas ini.

Penulis

Jambi, 21 Februari 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Variabel .................................................................................................................. 2
2.2 Klasifikasi Variabel Penelitian ................................................................................................... 3
2.2.1 Macam variabel berdasarkan skala pengukurannya ......................................................... 3
2.2.2 Variabel Penelitian Berdasarkan konteks hubungannya ................................................... 6
2.2.3 Variabel Penelitian Berdasarkan dapat tidaknya variabel penelitian dimanipulasi .......... 8
2.3 Hubungan Antar Variabel ......................................................................................................... 8
2.3.1 Hubungan asimetris .................................................................................................... 9
2.3.2 Hubungan variabel simetris ........................................................................................ 9
2.3.3 Hubungan variabel timbal balik ................................................................................ 10
BAB III KESIMPULAN ..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.
Secara teoritis, variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau
obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek
dengan obyek yang lain. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan
atau kegiatan tertentu.
Variabel ini menjadi sangat penting karena tidak mungkin peneliti melakukan
penelitian tanpa adanya variabel. Namun terkadang banyak hal juga yang
menyebabkan kita kurang mengetahui mengenai apa dan seperti apa variabel serta
apa saja jenis variabel dalam penelitian itu. Banyak hal yang menjadi pertanyaan dan
itulah sebabnya membahas variabel menjadi suatu hal yang sangat penting.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari variabel penelitian ?


2. Bagaimana klasfikasi variabel penelitian beserta contohnya?
3. Bagaimana hubungan antar variabel?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian dari variabel penelitian.


2. Untuk mengetahui klasifikasi variabel beserta contohnya.
3. Untuk memahami hubungan antar variabel penelitian.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Variabel

Sebagian besar para ahli mendefinisikan variabel penelitian sebagai kondisi-


kondisi yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol, atau diobservasikan dalam
suatu penelitian. Selain itu, beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa variabel
penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian.
Dari dua pengertian tersebut, dapat dijelaskan bahwa variabel penelitian meliputi
faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti.
Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya dan kejelasannya
ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu, apabila landasan teoritis suatu
penelitian berbeda, akan berbeda pula variabelnya.
Variabel-variabel yang ingin digunakan perlu ditetapkan, diidentifikasi, dan
diklasifikasikan. Jumlah variabel yang digunakan bergantung pada luas serta
sempitnya panelitian yang akan digunakan. Dalam ilmu-ilmu eksakta, variabel-
variabel yang digunakan umumnya mudah diketahui karena dapat dilihat dan
divisualisasikan. Tetapi, variabel-variabel dalam ilmu sosial, sifanya lebih abstrak
sehingga sukar dijamah secara realita. Variabel-variabel ilmu sosial berasal dari suatu
konsep yang perlu diperjelas dan diubah bentuknya sehingga dapat diukur dan
dipergunakan secara operasional. Variabel penelitian memiliki fungsi dalam sebuah
penelitian sebagai berikut:1) Mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
dalam suatu penelitian, 2) Mempersiapkan metode analisis atau pengolahan data dan,
3) Menguji hipotesis.
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007)
Secara Teoritis, para ahli telah mendefinisikan Variable sebagai berikut :

2
Hatch & Farhady (1981)
Variable didefinisikan sebagai Atribut seseorang atau obyek yang mempunyai
variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.

Kerlinger (1973)
Variable adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.Misalnya :
tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status social, jenis kelamin, golongan gaji,
produktifitas kerja, dll. Variable dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari
suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian, variabel itu adalah
suatu yang bervariasi.

Kidder (1981)
Variable adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan
menarik kesimpulan darinya.

2.2 Klasifikasi Variabel Penelitian

Variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan antara lain:


1. Skala pengukurannya,
2. Konteks hubungannya, dan
3. Dapat tidaknya variabel dimanipulasi.

2.2.1 Macam variabel berdasarkan skala pengukurannya


Variabel penelitian berdasarkan skala pengukurannya yaitu antara lain:
1. Variabel Nominal
2. Variabel Ordinal
3. Variabel Interval
4. Variabel Rasio.
Berikut penjelasan mengenai variabel-variabel bersdasarkan skala pengukuran
beserta contohnya:

3
1. Variabel nominal
Variabel nominal adalah variabel dengan skala paling sederhana karena
fungsinya hanya untuk membedakan atau memberi label suatu subjek atau
kategori. Contoh variabel nominal: jenis kelamin (laki-laki dan perempuan).
Variabel nominal merupakan variabel dengan derajat paling rendah. Variabel
ini mempunyai ciri-ciri yaitu tidak bisa dilakukan operasi matematis sebab bentuk
datanya adalah kualitatif. Sesuai contoh diatas misalnya jenis kelamin. Tidak bisa
dilakukan operasi matematis misalnya laki-laki ditambah perempuan menjadi
sesuatu.
Beda halnya dengan data interval atau rasio yang dapat dilakukan operasi
matematis misalnya berat badan 50 Kg ditambah 10 Kg = 60 Kg.
Selain itu, variabel nominal ini berbeda dengan variabel ordinal atau bertingkat.
Jadi tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah, lebih baik atau lebih buruk dan lain
sebagainya yang menunjukkan perbedaan tingkat. Seperti contoh diatas misalnya,
jenis kelamin laki-laki belum tentu lebih baik dari pada jenis kelamin perempuan.

2. Variabel ordinal
Variabel ordinal adalah variabel yang dibedakan menjadi beberapa secara
bertingkat. Contoh variabel ordinal adalah: status sosial ekonomi rendah, sedang,
tinggi.
Variabel ordinal ini sifatnya hampir sama dengan variabel nominal, hanya
saja perbedaannya yaitu disini bertingkat. Artinya ada yang lebih baik atau buruk.
Misalnya status sosial ekonomi tinggi adalah lebih baik dari pada status sosial
ekonomi sedang. Dan ekonomi sedang lebih baik dari pada ekonomi rendah,
begitu pula sebaliknya.
Variabel ordinal berbeda dengan variabel interval atau rasio, dimana disini
juga tidak dapat dilakukan operasi matematis.

3. Variabel interval
Variabel interval adalah variabel yang selain dimaksudkan untuk
membedakan, mempunyai tingkatan, juga mempunyai jarak yang pasti atau satu

4
kategori dengan kategori lainnya, contoh prestasi belajar atau motivasi belajar: 5,
6, 7, 8, dst.
Dengan adanya jarak pasti tersebut, ciri-ciri data interval ini adalah dapat
dilakukan operasi matematis. Misalnya kadar hemoglobin darah 8 mmHg
ditambah 2 mmHg menjadi 10 mmHg. Tentunya hal ini yang membedakan dengan
data nominal dan ordinal. Data interval dan data rasio karena merupakan data
berbentuk angka maka disebut juga data numerik atau data kuantitatif.

4. Variabel rasio
Variabel rasio merupakan variabel selain bersifat membedakan, mempunyai
tingkatan yang jaraknya pasti, dan setiap nilai kategori diukur dari titik yang sama,
contoh variabel rasio adalah: berat badan, tinggi badan, dst.
Variabel rasio ini sebenarnya sama dengan variabel interval, namun
mempunyai perbedaan yaitu dalam variabel rasio ada nilai 0 absolut yang artinya
diukur dari titik awal atau titik mula yang sama.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel rasio merupakan variabel dengan
derajat tertinggi.terendah ke yang tertinggi adalah sebagai berikut: Nominal,
Ordinal, Interval kemudian Rasio.
Berdasarkan penjelasan diatas tadi kita telah menyebutkan bahwa variabel
interval dan rasio merupakan sama-sama variabel kuantitatif atau numerik. Terkait
dengan data kuantitatif dapat pula dibedakan berdasarkan cara perolehannya.
4.1 Variabel numerik berdasarkan perolehannya
Variabel numerik berdasarkan perolehannya ada 2 macam yaitu variabel
kontinyu dan variabel diskrit.
1. Variabel Kontinyu
Variabel Kontinyu adalah variabel numerik yang cara perolehannya dari
menghitung. Misalnya nilai ulangan Bahasa Indonesia.
2. Variabel Diskrit
Variabel Diskrit adalah variabel numerik yang cara perolehannya dari
mengukur. Misalnya Suhu Badan. Dalam hal ini mendapatkan nilai suhu bada
maka harus melakukan pengukuran misalnya menggunakan alat termometer.

5
2.2.2 Variabel Penelitian Berdasarkan konteks hubungannya
Variabel dalam suatu penelitian jumlahnya bisa lebih dari satu. Variabel-
variabel tersebut saling berhubungan dan jika ditinjau dari konteks hubungannya
ini, maka jenis variable dapat dibedakan menjadi variabel antara lain:
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
3. Variabel Interveining
4. Variabel Moderator
5. Variabel Kontrol
Berikut penjelasan mengenai variabel-variabel berdasarkan skala konteks
hubungannya beserta contohnya:
1. Variabel Independen
Variabel ini sering dikenal juga sebagai variabel prediktor, stimulus,
anttecedent. Dalam bahasa Indonesia biasa disebut variabel bebas. Variabel bebas
adalah variabel yang nilainya mempengaruhi variabel lainnya, yaitu variable
terikat. Variabel Independen atau variabel bebas, adalah kondisi-kondisi atau
karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan dalam rangka untuk menerangkan
hubungan-hubungan dengan fenomena yang diobservasi. Menurut fungsinya
variabel ini mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh dalam
variabel lain.

2. Variabel Dependen
Variabel dependen dikenal juga sebagai variabel kriteria, output, konsukuen.
Dalam bahasa indonesia disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan
variabel yang nilainya tergantung dari nilai vaiabel lainnya. Variabel
Dependen atau variabel tidak bebas adalah kondisi atau karakteristik yang
berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau pengganti
variabel bebas. Menurut fungsinya variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain.
Contoh variabel dependen dan independen :

6
Contoh hipotesis : Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil
belajar siswa.
• Variabel dependen : Hasil belajar siswa
• Variabel independen : Model pembelajaran
Contoh hipotesis : Terdapat pengaruh kualitas pelayanan jasa dan kepuasan
pelanggan terhadap loyalitas pelanggan.
• Variabel dependen : loyalitas pelanggan
• Variabel independen : kualitas pelayanan jasa dan kepuasan pelanggan
Contoh hipotesis :Terdapat pengaruh persepsi siswa tentang metode
mengajar guru, ketersediaan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar
terhadap hasil belajar ekonomi.
• Variabel dependen : hasil belajar ekonomi
• Variabel independen : pengaruh persepsi siswa, ketersediaan sarana belajar,
dan motivasi belajar siswa.
Contoh hipotesis : Terdapat pengaruh buku teks berbahasa Inggris terhadap
pemahaman konsep fisika siswa.
• Variabel dependen : Pemahaman konsep fisika
• Variabel independen : Penggunaan buku teks berbahasa Inggris.

3. Variable intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati
dan diukur. Variabel ini adalah variabel penyela/antara yang terletak diantara
variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen
Contoh variabel interveining adalah misalnya dalam penelitian yang berjudul
pengaruh IQ terhadap nilai matematika melalui frekuensi belajar. Konsep dari
judul tersebut, diduga IQ mempengaruhi nilai matematika siswa namun harus
melalui frekuensi belajar. Sebab meskipun IQ tinggi tetapi tidak belajar maka nilai
ujian matematika juga akan diduga rendah.

7
4. Variabel moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau
memperlemah) hubunagan antara variabel independen dengan dependen

5. Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh
faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan, bila akan
melakukan penilitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian
eksperimen.

2.2.3 Variabel Penelitian Berdasarkan dapat tidaknya variabel penelitian


dimanipulasi
Ada variabel dimana peneliti dapat melakukan intervensi dan ada pula
variabel di mana peneliti tidak dapat melakukan intervensi. Atas dasar tinjauan ini,
variabel dibedakan menjadi variabel dinamis dan variabel statis.
Berikut penjelasan mengenai variabel-variabel berdasarkan skala konteks
hubungannya beserta contohnya:
1. Variabel dinamis
Variabel dinamis adalah variabel yang dapat dimanipulasi atau diintervensi
oleh peneliti. Contoh variabel dinamis adalah: metoda mengajar, teknik pelatihan,
strategi pembiasaan, dst.
2. Variabel statis
Variabel statis merupakan variabel yang tidak dapat diintervensi atau
dimanipulasi oleh peneliti. Contoh variabel statis adalah: jenis kelamin, umur,
status perkawinan, dst.

2.3 Hubungan Antar Variabel


Hubungan antar variabel penelitian dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Hubungan asimetris,
2. Hubungan simetris, dan

8
3. Hubungan timbal balik (Machfoedz, 2007: 29).
Berikut penjelasan mengenai hubungan antar variabel beserta contohnya:
2.3.1 Hubungan asimetris
Pada hubungan asimetris, suatu variabel atau variabel-variabel bebas
berhubungan dengan variabel atau variabel-variabel terikat. Hubungan variabel
asimetris dibedakan menjadi dua, yaitu: hubungan bivariat dan multivariat.
1) Hubungan variabel bivariat: hubungan antara dua variabel.

Contoh hubungan asimetris bivariat : hubungan kecerdasan intelektual (X)


dengan prestasi belajar (Y). Siswa yang mempunyai kecerdasan intelektual yang
tinggi, prestasi belajarnya juga tinggi.
Secara visual hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1: Hubungan Bivariat

2) Hubungan multivariat: hubungan antara tiga variabel atau lebih.


Contoh hubungan variabel asimetris multivariate:Hubungan kecerdasan
intelektual (X₁), kecerdasan emosional (X₂), dan motivsi belajar (X₃) dengan prestasi
belajar (Y).
Secara visual hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2 Hubungan Multivariat

2.3.2 Hubungan variabel simetris


Hubungan variable secara simetris artinya ada hubungan antara dua variabel,
tetapi variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variable lainnya.
Contoh hubungan variable secara simetris:

9
Variabel tinggi badan (Y₁) dan variable berat badan (Y₂) merupakan variable
terikat yang dipengaruhi oleh variabel pertumbuhan (X). Kedua variable terikat
berhubungan tetapi variable yang satu tidak diengaruhi variable lainnya. Secara
visual hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3 Hubungan Simetris

2.3.3 Hubungan variabel timbal balik


Hubungan variabel dikatakan bersifat timbal balik jika variabel yang satu
mempengaruhi variabel lainnya dan sebaliknya.
Contoh hubungan variabel secara timbal balik: Variabel rasa percaya diri (X)
mempengaruhi prestasi belajar (Y) dan sebaliknya, prestasi belajar juga
mempengaruhi rasa percaya diri.
Hubungan semacam ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4 Hubungan Timbal Balik

10
BAB III
KESIMPULAN

Variabel penelitian adalah atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pengaruh sesuatu treatment
penelitian meliputi variabel yang mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel yang
mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variable
(X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel tergantung,
variabel terikat atau dependent variable (Y).
Berdasarkan skala pengukuran variabel terbagi menjadi variabel nominal,
varaibel ordinal, variabel rasio dan variabel interval, Menurut Konteks hubungannya
variabel dibagi menjadi lima yaitu variabel dependen atau variabel tidak bebas,
Variabel Independen atau variabel bebas, variabel intervening, variabel moderator
dan variabel kontrol. Menurut dapat tidaknya dimanipulasi variabel terbagi menjadi
variabel statis dan variabel dinamis. Sedangkan korelasi antar variabel ada 3 yaitu
korelasi simetris, korelasi asimatris, korelasi timbal balik.
Memahami variabel dan kemampuan menganalisis atau mengidentifikasikan
setiap variabel menjadi variabel yang lebih kecil (sub variabel) merupakan syarat
mutlak bagi setiap peneliti.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ridha, N. (2017). Proses penelitian, masalah, variabel dan paradigma


penelitian. Hikmah, 14(1), 62-70.

Arikunto, S. (2013). Manajemen Penelitian, cet. ke-12.

https://www.statistikian.com/2012/10/variabel-penelitian.html
http://arumning.blogspot.com/2012/02/makalah-variabel-penelitian.html
http://aantaufan.blogspot.com/2016/06/variabel-penelitian.html

12
Diskusi
1. Seberapa berpengaruhnya variabel yang bisa dimanipulasi tadi bagi hasil
penelitian?
Dari: Ronaldo Simarmata
Variabel yang dapat dimanipulasi adalah variabel yang berjenis
dinamis, manipulasi variabel penelitian akan memberikan dampak yang
signifikan bagi hasil dari penelitian tersebut semaki besar manipulasi yang
yang diberikan besar kemungkinan hasilnya akan mengarah positif atau sesuai
dengan arah tujuan manipulasi tersebut namun manipulasi data variabel ini
dapat menyebabkan riset atau penelitian yang kurang kredibil apabila
dilakukan secara berlebihan.

2. Apa saja yang harus diperhatikan dalam menyusun sebuah variabel?


Dari : Anjelia Afista
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan atau
menyusun variabel dalam sebuah penelitian yaitu sebagai berikut:
1) Tentukan Masalah Utama Penelitian
Sebelum kita memutuskan variabel penelitian yang akan digunakan,
kita harus memahami terlebih dahulu tentang masalah penelitian yang akan
diangkat ke dalam penelitian agar kesesuaian antara variabel yang dipilih dan
masalah penelitian dapat berkesinambungan.
2) Tentukan Faktor Permasalahan
Selanjutnya identifikasilah faktor permasalahan dan apa saja yang
terdampak karenanya. Untuk sementara, anda dapat menyebut bahwa semua
faktor tersebut merupakan variabel bebas dan semua dampak sebagai variabel
terikat.
3) Baca Penelitian Terdahulu
anda dapat memperbanyak referensi melalui studi literatur penelitian
terdahulu untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas bagaimana
seharusnya membuat penelitian yang berkualitas. Selain dari penelitian

13
terdahulu anda dapat mencari referensi dari buku buku yang relefan dengan
masalah penelitian yang anda angkat untuk memberikan pandangan yang
lebih luas dan untuk membantu dalam menentukan variabel yang akan
digunakan dalam penelitian.

3. Bagaimana cara menentukan skala pengukuran dari setiap variabel?


Dari : Amelinda
Misalnya variabel bebasnya adalah jenis pupuk kandang (ayam,
domba, sapi) dan variabel terikatnya yang akan di amatinya (respons) adalah
kandungan hara di dalam tanah (N, P, K), serapan hara oleh tanaman (N, P,
K), pertumbuhan tanaman (diwakili oleh variabel Tinggi tanaman), dan hasil
tanaman. Setelah variabelnya ditentukan, selanjutnya adalah menentukan
bagaimana cara pengukurannya? Misalnya, indikator yang akan dijadikan
pewakil dari karakteristik hasil tanaman adalah berat biji. Bagaimana cara
mengukurnya? Cara mengukur berat biji tersebut termasuk pada penentuan
skala pengukuran dari variabel berat biji tanaman.
Pengukuran adalah dasar dari penyelidikan ilmiah. Segala sesuatu
yang kita lakukan dimulai dengan pengukuran objek yang akan kita pelajari.
Pengukuran adalah pemberian angka atau kode pada suatu obyek.

4. Pada data dinamis data dapat dimanipulasi,adakah ketika data. Dimanipulasi


keakuratan data masih bisa terjamin?
Dari : Hobas Vijay Samuel Pangaribuan
Data yang dapat dimanipulasi merupakan salah satu karakteristik
penelitian dari penelitian eksperimen. Manipulasi dalam penelitian itu sendiri
adalah penciptaan kondisi yang dikenakan pada partisipan agar perilakunya
berubah sesuai dengan harapan peneliti. Dalam hal ini tetnu peneliti tentu
berharpan dengan adanya manipulasi dari data ini dapat menghasilkan data
yang diharapkan dan dapat menjadi landasan pada penelitian-penelitian
selanjutnya. Contoh dari variabel yang dapat dimanipulasi adalah metode

14
mengajar, strategi pembiasaan, teknik pelatihan. Dengan adanya manipulasi
dalam data variabel ini tentunya akan mempengaruhi variabel respon atau
terikat juga, jadi apabila keakuratan data disini jika diperlukan manipulasi
salah satu variabel bebasnya maka tentu akan berpengaruh pada variabel
responnya agar hasil dari penelitian tersebut akurat.

5. Apakah variabel yang diintervensi dapat mempengaruhi variabel lain?


Dari : Radot Herlen Siregar
Tentu variabel yang diintervensi dapat mempengaruhi variabel lain
dalam hal ini adalah variabel. Variabel yang dimanipulasi adalah variabel
bebas, ketika variabel bebas berubah maka variabel responnya pun ikut
berubah, agar hasil yang sesuai dengan harapan peneliti. Juga variabel
dinamis, yaitu variabel yang dapat dimanipulasi atau diintervensi oleh
peneliti, misalnya: metode pengajaran, teknik pelatihan, strategi pembiasaan,
dll.

15

Anda mungkin juga menyukai