Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH METODE PENELITIAN

PROSES PENELITIAN DAN VARIABEL PENELITIAN KUANTITATIF

Oleh kelompok 2:

1. Alfa Irene Labi (2110030049)


2. Arnoldus Yansen Sanga Sili Atulolon (2110030161)
3. Agnesta Angeline Werang (2110030047)
4. Rebeka Melciana Gagar (2110030117)
5. Stefani Inge.I Tuan (2110030130)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hikmatNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.Makalah ini kami buat sebagai salah
satu syarat untuk memenuhi nilai pada mata kuliah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pemabaca dan juga bagi penulis. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih kurang dari kata
sempurna sehingga kritik dan saran kami perlukan untuk menjadi masukkan dari pembaca bagi kami untuk
kedepannya.

Sekian dari apa yang dapat kami sampaikan mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan
makalah ini, akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Kupang,7 Febuari 2024

Tim Penulis Kelompok 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................

2.1 Pengertian Variabel Penelitian kuantitatif.........................................................................


2.2 Macam-macam variabel Penelitian Kuantitatif.................................................................
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian kuantitatif................................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses penelitian kuantitatif adalah tahapan awal yang krusial, melibatkan identifikasi dan
pemahaman mendalam terhadap konteks penelitian. Peneliti perlu merinci alasan pemilihan topik
penelitian, menguraikan permasalahan yang ingin dipecahkan, dan menunjukkan relevansi serta
kontribusi potensial hasil penelitian dalam bidang tertentu.Variabel penelitian dalam konteks
kuantitatif merujuk pada karakteristik atau konsep yang diamati dan diukur dalam penelitian.
Terdapat dua jenis utama: variabel independen yang merupakan faktor yang diubah atau
dimanipulasi dalam penelitian, serta variabel dependen yang merupakan hasil atau respons dari
perubahan variabel independen. Pemilihan variabel harus didasarkan pada konsep teoritis atau
hipotesis yang ingin diuji.
Pentingnya pemilihan variabel yang tepat melibatkan pertimbangan terhadap validitas dan
reliabilitas instrumen pengukuran yang digunakan. Penelitian kuantitatif bertujuan untuk
mendapatkan data numerik yang dapat dianalisis secara statistik, sehingga definisi dan pengukuran
variabel harus jelas dan konsisten.
Dengan demikian, proses penelitian kuantitatif dimulai dari pemahaman konteks yang mendalam,
diikuti dengan pemilihan variabel yang sesuai dengan tujuan penelitian dan teori yang mendasarinya.
Selanjutnya, penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data numerik untuk diolah melalui metode
analisis statistik guna mendukung atau menolak hipotesis yang diajukan. Tentu, dalam proses
penelitian kuantitatif, latar belakang memiliki peran penting sebagai fondasi yang mengarahkan
tujuan dan metodologi penelitian. Latar belakang mencakup konteks yang menjelaskan mengapa
topik tersebut penting untuk diteliti, memberikan pemahaman tentang masalah yang ingin
dipecahkan, dan merangkum penelitian sebelumnya yang relevan. Ini membantu meyakinkan
pembaca akan relevansi dan kebutuhan penelitian yang dilakukan.
Selanjutnya, variabel penelitian kuantitatif terbagi menjadi variabel independen dan dependen.
Variabel independen adalah variabel yang dianggap sebagai penyebab atau pemicu dalam suatu
penelitian, sedangkan variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau hasil dari perubahan
variabel independen. Pemilihan variabel penelitian didasarkan pada kerangka teoritis atau hipotesis
yang akan diuji melalui analisis data kuantitatif. Dalam proses penelitian kuantitatif, langkah-
langkah selanjutnya mencakup merumuskan pertanyaan penelitian yang jelas, merancang metodologi
penelitian yang tepat untuk mengumpulkan data, seperti survei, eksperimen, atau analisis statistik,
dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistik yang sesuai. Hasil dari analisis ini
kemudian digunakan untuk menguji hipotesis, membuat kesimpulan, dan menyusun rekomendasi
berdasarkan temuan penelitian.
dalam penelitian kuantitatif memberikan gambaran menyeluruh tentang konteks masalah yang
dihadapi, seringkali melibatkan tinjauan literatur untuk mengidentifikasi kekosongan pengetahuan.
Proses dimulai dengan merinci latar belakang, merinci masalah yang ingin dipecahkan, dan
membangun argumen mengapa penelitian diperlukan. Variabel penelitian kuantitatif adalah elemen
yang diukur atau diamati dalam penelitian. Terdapat dua jenis utama: variabel independen, yang
dianggap sebagai penyebab atau faktor yang mempengaruhi, dan variabel dependen, yang
merupakan hasil atau efek yang diukur. Pemilihan variabel ini sangat terkait dengan hipotesis
penelitian, di mana hubungan antara variabel independen dan dependen diuji untuk menarik
kesimpulan yang dapat diukur secara kuantitatif. Keseluruhan, kombinasi latar belakang yang kuat
dan pemilihan variabel penelitian yang tepat akan memandu penelitian kuantitatif ke arah yang lebih
terarah dan bermakna, memungkinkan penyusunan metodologi penelitian yang efektif dan analisis
data yang relevan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Variabel Penelitian kuantitatif
2. Macam-macam variabel Penelitian Kuantitatif
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan variabel penelitian dalam konteks
penelitian kuantitatif.

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu variabel penelitian kuantitatif
2. Mengetahui macam-macam variabel penelitian kuantitatif
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan variabel penelitian dalam konteks
penelitian kuantitatif.
BAB II
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Variabel Penelitian kuantitatif


variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang
mempunyai "variasi" antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch
dan Farhady, 1981). Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu.
Tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, merupakan atribut-atribut dari setiap
orang. Berat, ukuran, bentuk, dan warna merupakan atribut-atribut dari obyek. Struktur organisasi, model
pendelegasian, kepemimpinan, pengawasan, koordinasi, prosedur dan mekanisme kerja, deskripsi
pekerjaan, kebijakan, adalah merupakan contoh variabel dalam kegiatan administrasi.
Dinamakan variabel karena ada variasinya. Misalnya berat badan dapat dikatakan variabel, karena
berat badan sekelompok orang itu bervariasi antara satu orang dengan yang lain. Demikian juga motivasi,
persepsi dapat juga dikatakan sebagai variabel karena misalnya persepsi dari sekelompok orang tentu
bervariasi. Jadi kalau peneliti akan memilih variabel penelitian, baik yang dimiliki orang obyek, maupun
bidang kegiatan dan keilmuan tertentu, maka harus ada variasinya. Variabel yang tidak ada variasinya
bukan dikatakan sebagai variabel. Untuk dapat bervariasi, maka penelitian harus didasarkan pada
sekelompok sumber data atau obyek yang bervariasi.
Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan
dipelajari. Diberikan contoh misalnya. tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis
kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan lain-lain. Di bagian lain Kerlinger menyatakan bahwa
variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values).
Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi. Selanjutnya Kidder (1981), menyatakan
bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan
darinya.Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan di sini bahwa variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

2.2 Macam-macam variabel Penelitian Kuantitatif

Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel
dalam penelitian dapat dibedakan menjadi :

a. Variabel Independen: variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Varia bel bebas
adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat).
b. Variabel Dependen: sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa
Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

Gambar 2.2. Contoh hubungan variabel independen-dependen


c. Variabel Moderator: adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah)
hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel disebut juga sebagai variabel
independen ke dua. Hubungan perilaku suami dan isteri akan semakin baik (kuat) kalau
mempunyai anak, dan akan semakin renggang kalau ada fihak ke tiga ikut mencampuri. Di sini
anak adalah sebagai variabel moderator yang memperkuat hubungan, dan fihak ke tiga adalah
sebagai variabel moderator yang memperlemah hubungan. Hubungan motivasi dan
produktivitas kerja akan semakin kuat bila peranan pemimpin dalam menciptakan iklim kerja
sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan pemimpin kurang baik dalam
menciptakan iklim kerja
d. Variabel intervening: dalam hal ini Tuckman (1988) menyatakan "An intervening variable is
that factor that theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure, or
manipulate". Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak
langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyelalantara
yang terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak
langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
Pada contoh berikut dikemukakan bahwa tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi
secara tidak langsung terhadap harapan hidup (panjang pendeknya umur). Dalam hal ini ada
variabel antaranya, yaitu yang berupa gaya hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dengan
gaya hidup, terdapat variabel moderator, yaitu budaya Iingkungan tempat tinggal.
e.Variabel kontrol: adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh
variabel indepeden terhadap dependen tidak dipengaruhi oIeh faktor Iuar yang tidak diteliti.
Variabel kontrol sering digunakan oleh peneIiti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat
membandingkan.
Contoh: pengaruh jenis pendidikan terhadap keterampilan dan mengetik. Variabel independenya
pendidikan (SMU dan SMK), variabel kontrol yang ditetapkan sama misalnya, adalah naskah
yang diketik sama, mesin tik yang digunakan sama, ruang tempat meng etik sama. Dengan
adanya variabeI kontrol tersebut, maka besarnya pengaruh jenis pendidikan terhadap
ketrampilan mengetik dapat diketahui Iebih pasti.

Untuk dapat menentukan kedudukan variabel independen, dan dependen, moderator,


intervening atau variabel yang lain, harus dilihat konteksnya dengan dilandasi konsep teoritis yang
mendasari maupun hasil dari pengamatan yang empiris. Untuk itu sebelum peneliti memilih variabeI
apa yang akan diteliti perlu melakukan kajian teoritis, dan melakukan studi pendahuluan terlebih
dahulu pada obyek yang akan diteliti. Jangan sampai terjadi membuat rancangan penelitian
dilakukan di belakang meja, dan tanpa mengetahui terlcbi h dahulu permasa lahan yang ada di obyek
penelitian. Sering terjadi, rumusan masalah penelitian dibuat tanpa melalui studi pendahuluan ke
obyek penelitian, sehingga setelah dirumuskan ternyata masalah itu tidak menjadi masalah pada
obyek penelitian. Setelah masalah dapat difahami dengan jelas dan dikaji secara teoritis, maka
peneliti dapat menentukan variabel-variabel penelitiannya.
Pada kenyataannya, gejala-gejala sosial itu meliputi berbagai macam variabel saling terkait
secara simultan baik variabel independen, dependen, moderator, dan intervening, sehingga penelitian
yang baik akan mengamati semua variabel tersebut. Tetapi karena adanya keterbatasan dalam
berbagai hal, maka peneliti sering hanya memfokuskan pada beberapa variabel penelitian saja, yaitu
pada variabel independen dan dependen. Dalam penelitian kualitatif hubungan antara semua variabeI
tersebut akan diamati.
2.3 faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan variabel penelitian dalam konteks penelitian
kuantitatif.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan variabel penelitian dalam konteks penelitian
kuantitatif melibatkan relevansi dengan tujuan penelitian, ketersediaan data, kemudahan
pengukuran, dan konsep operasional yang jelas. Selain itu, pertimbangan metodologi, literatur
terkait, serta pertimbangan etika juga turut berperan dalam penentuan variabel penelitian. Dalam
konteks penelitian kuantitatif, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan variabel penelitian
meliputi relevansi dengan topik penelitian, ketersediaan data, kemampuan mengukur variabel
tersebut, serta relevansi teoritis dan konseptual dengan kerangka teoritis yang digunakan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan variabel penelitian dalam penelitian
kuantitatif:

1.Relevansi dengan Topik Penelitian:


a.penting untuk memilih variabel yang secara langsung terkait dengan pertanyaan
penelitian dan tujuan penelitian.
b. Variabel harus relevan dengan masalah yang ingin dipecahkan atau fenomena yang
ingin dijelaskan.

2. Ketersediaan Data
a. Pemilihan variabel juga dipengaruhi oleh ketersediaan data yang dapat diakses
peneliti.
b. Jika data tidak tersedia atau sulit diperoleh, peneliti mungkin perlu
mempertimbangkan kembali variabel yang akan digunakan.

3.Kemampuan Mengukur Variabel:


a. Penelitian kuantitatif mengharuskan pengukuran variabel secara akurat dan dapat
diulang.
b. Pemilihan variabel harus mempertimbangkan ketersediaan instrumen pengukuran
yang valid dan reliabel.

4.Relevansi Teoritis dan Konseptual:


a. Variabel yang dipilih harus konsisten dengan kerangka teoritis dan konseptual yang
digunakan dalam penelitian.
b. Menjaga keselarasan antara variabel dan teori membantu meningkatkan validitas
penelitian.
5. Kemampuan Analisis Statistik:
a. Pemilihan variabel juga dipengaruhi oleh kemampuan analisis statistik yang dimiliki
peneliti.
b. Variabel harus cocok dengan metode analisis yang direncanakan, dan data harus
memenuhi asumsi analisis tersebut.

6. Signifikansi Praktis:
a. Selain signifikansi statistik, peneliti juga harus mempertimbangkan signifikansi
praktis dari variabel yang dipilih terhadap fenomena yang diteliti.

7.Eksplorasi dan Inovasi:


a. Terkadang, peneliti dapat memilih variabel yang belum banyak diteliti untuk
memberikan kontribusi baru dalam literatur atau mengeksplorasi aspek-aspek yang
belum terungkap.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dalam makalah ini, kita telah menjelajahi proses penelitian dan variabel penelitian dalam konteks
penelitian kuantitatif. Proses penelitian kuantitatif dimulai dari perumusan pertanyaan penelitian
yang jelas dan tujuan yang terdefinisi dengan baik. Selanjutnya, peneliti mengembangkan kerangka
teoritis yang relevan dan merancang metodologi penelitian yang tepat, termasuk pemilihan sampel,
pengumpulan data, dan analisis statistik.
Variabel penelitian memainkan peran sentral dalam penelitian kuantitatif, yang mencakup variabel
independen, variabel dependen, dan variabel kontrol. Pemilihan variabel yang tepat didasarkan pada
beberapa faktor, termasuk relevansi dengan topik penelitian, ketersediaan data, kemampuan
pengukuran, relevansi teoritis, kemampuan analisis statistik, signifikansi praktis, dan eksplorasi
inovatif.
Pemahaman yang mendalam tentang proses penelitian dan variabel penelitian kuantitatif sangat
penting untuk menghasilkan penelitian yang valid, bermakna, dan relevan dengan dunia nyata.
Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat dan memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan variabel, peneliti dapat menyusun penelitian kuantitatif yang berkontribusi
pada pemahaman ilmiah yang lebih baik dan pengembangan praktik-praktik terbaik dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan dan industri.

Anda mungkin juga menyukai