METODOLOGI PENELITIAN
Arikunto, 2013:10). Menurut Soetriono & Rita Hanafie (2007:13) objek penelitian
objek penelitian merupakan sasaran yang akan dipelajari dalam penelitian (.....the
object of study is terrain to be mapped while the object of the knowledge is the
penelitian adalah apa yang akan diteliti dari suatu penelitian. Adapun objek dalam
penelitian ini adalah pengaruh strategi bisnis, kompetensi pengguna dan struktur
digunakan peneliti dalam melakukan penelitian (Kothari, 2004: 7). Senada dengan
91
92
metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif
diteliti dapat berupa individu, peristiwa atau kondisi tertentu (descriptive studies
are often designed to collect data that describe the characteristics of persons,
verifikatif merupakan metode yang digunakan untuk menguji pengaruh antara satu
penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris terkait dengan pengaruh
antar variabel yang diteliti melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan
sebelumnya.
constructs that are directly observable). Selanjutnya menurut Sekaran & Bougie
konsep yang agar dapat terukur secara nyata (reduction of abstract the concepts to
diuji (is a process of transforming concept and construct into measurable variable
Tabel 3,1
Operasionalisasi variable penelitian
Penelitian ini menggunakan 2 (dua) jenis data, yaitu: data primer dan data
(2014:663) data primer merupakan data yang dikumpulkan peneliti dengan cara
the specific problem at hand-the research question). Data primer dalam penelitian
diteliti.
information gathered from sources that already exist”. Kemudian Cooper &
penelitian yang dilakukan peneliti lain untuk tujuan/kegunaan yang berbeda dari
yang sedang diteliti (result of studies done by other and for different purposes
than the one for which the data are being reviewed). Data sekunder dalam
penelitian ini adalah berbagai teori, konsep, fenomena, dan hasil penelitian
3.5. Populasi, Unit analisis, unit observasi, dan Teknik Penarikan Sampel
Penelitian.
berpendapat bahwa “the population refers to the entire group of people, events, or
akan digambarkan dalam kesimpulan (The population for a study is that group
penelitian ini adalah unit akuntansi manajemen pada 118 perusahaan BUMN di
menentukan populasi target. Menurut Sekaran & Bougie (2013: 245) populasi
target merupakan representasi fisik dari semua elemen dalam populasi dari mana
sampel diambil yang harus ditentukan dari segi unsur-unsur, batas-batas geografis
dan waktu. Populasi target pada penelitian ini adalah unit akuntansi manajemen
pada 118 perusahaan BUMN yang aktif beroperasi di Indonesia, yang terdaftar
tingkat kesatuan dari unit pengumpulan data (the unit analysis refers to the level
188) unit analisis adalah kesatuan tertentu yang diperhitungkan dari subjek
penelitian yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti. Senada dengan
merupakan kesatuan dari unit pengumpulan data dalam penelitian yang dapat
berupa orang atau hal apapun (The unit of analysis is simply who or what
96
constitutes one “unit” from which data has been collected in the study).
kesatuan dari unit pengumpulan data yang dapat berupa orang atau apapun.
Adapun unit analisis dalam penelitian ini adalah unit akuntansi manajemen pada
level at which the data are collected or represented). Demikian pula Shi
sesungguhnya dikumpulkan (is the unit from which data are actually collected
actually). Demikian pula menurut Rennison & Hart (2018) unit observasi
merupakan satuan/grup dimana data dikumpulkan (unit from which data are
mewakili pada unit akuntansi manajemen di BUMN Indonesia. Para manajer atau
97
penelitian.
Sampel merupakan bagian dari populasi (sample is probably also true of the
population). Menurut Sekaran dan Bogie (2016: 237) sampel merupakan bagian
dari populasi yang mewakili seluruh elemen penting dari populasi. Demikian pula
Penaksiran PLS (partial least Square) untuk menganalisis data penelitian, maka
PLS seperti yang dinyatakan oleh Hair, et al. (2014: 20) bahwa untuk
1) Dalam rule of thumb ukuran sampel minimal harus sama dengan atau lebih
besar dari:
(2014:20)
sebanyak 59 perusahaan .
Ukuran sample yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan power analisis
yang diacak dari populasinya dengan tabel bilangan random yang menggunakan
alat bantu Microsoft Excel. Adapun daftar perusahaan yang tersample tersebut
para responden dengan cara diantar langsung, melalui pos (mail survey) maupun
simetris dan memiliki jarak yang sama. Dalam skala likert setiap pernyataan
dalam likert disusun berdasarkan “ tingkatan yang sangat kecil” sampai “tingkat
yang sangat besar” (likert-like items based on a scale from “a very small extent”
to “a very great extent). Kemudian Hair,et al. (2014:9) berpendapat ketika skala
likert bersifat symetric (memiliki tengah) dan equidistance (jarak antara nilai
tengah sama) maka skala likert tersebut dapat disamakan dengan pengukuran pada
berdasarkan gradasi dari sangat positif sampai negatif, jawaban skor terendah
diberi nilai 1 dan jawaban skor tertingi diberi nilai 5. Tanggapan responden dari
Tabel 3.2
Skor Tangapan Responden
Skor Tanggapan Responden
1 Tidak pernah/ Tidak punya/ Tidak paham/ Tidak mampu
2 Jarang/sedikit/kurang/
3 Kadang-kadang/netral
4 Hampir selalu/hampir sesuai/cukup
5 Selalu/Sangat
100
mengumpulkan data penelitian ini adalah kuesioner. Agar diperolah akurasi hasil
penelitian maka perlu dilakukan uji validitas, reliabilitas dan relevansi pada
kuesioner penelitian.
seberapa baik suatu konsep dapat diukur oleh suatu alat ukur (Hair, et al., 2014).
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur (kuisioner) yang telah
diandalkan (reliabel) jika memberikan hasil yang konsisten. Dalam penelitian ini
terdapat indikator dan dimensi yang berbentuk formatif sehingga diperlukan pula
Dalam penelitian ini dilakukan 2 (dua) analisis data yaitu analisis deskriptif
pengamatan yang secara umum menguraikan ukuran dan sebaran dari setiap
deviasi dan rentang nilainya (descriptif analysis of data for variables in a study
scores).
kesimpulan yang berlaku umum. Demikian pula menurut Cozbi & Bates (2012:
perhitungan komponen skor dalam metode analisis komponen utama (Johnson &
reflektif, dianalisis dengan menggunakan faktor skor dalam metode analisis faktor
(Johnson & Wichern, 2008: 430). Tahapan analisis data akan diuraikan sebagai
berikut:
konstruk.
3. Menghitung beda nilai minimum dan maksimum dari skor yang mungkin
bakunya.
Tabel 3.3.
Kriteria skor rata-rata
Skor rata-rata Kriteria Skor
[1,00 - 1,50) Sangat Rendah
[1,50 - 2,50) Rendah
[2,50 - 3,50) Sedang
[3,50 – 4,50) Tinggi
[4,50 - 5,00) Sangat Tinggi
103
variabel yang diteliti melalui pengujian hipotesis penelitian yang telah dirumuskan
sebelumnya. Alat analisis yang tepat untuk melakukan analisis verifikatif adalah
peneliti untuk menyatukan beberapa variabel yang tidak teramati yang diukur
secara tidak langsung oleh indikatornya serta dapat digunakan untuk menghitung
PLS dipilih karena variabel dalam penelitian ini memiliki indikator yang
berbentuk formatif dan reflektif dengan asumsi perolehan sampel yang digunakan
berukuran kecil (Hair, et al., 2014: 19). Model di dalam PLS terdiri dari model
Model berbasis covariance yaitu Partial Least Square (PLS) adalah sebagai
berikut:
104
sebelumnya. Model jalur dalam SEM PLS terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu model
pengukuran konstruk (yang dikenal dengan outer model dalam SEM PLS) adalah
variabel. Sedangkan model struktural (yang disebut dengan inner model dalam
SEM PLS) yang berbentuk oval menampilkan hubungan (jalur) antara konstruk
second order atau Higher order models atau Hierarchical Component models
(Hair, 2014:39) yang melibatkan pengujian second order yang memuat dua order
dari variabel. Dalam Higher order models dapat dijelaskan bahwa model
teramati yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Strategi Bisnis ( 1),
baik pada bentuk pertama maupun pada bentuk ke dua seperti pada gambar
berikut ini:
berikut :
X1 = λ15 + δ1
X2 = λ25 + δ2
X3 = λ36 + δ3
X4 = λ46 + δ4
X5 = λ57 + δ5
X6 = λ67 + δ6
ε5 = λ5.1 * ξ1+ δ5
ε6 = λ6.1 *ξ1+ δ6
ε7 = λ7.1 * ξ1+ δ7
Keterangan:
1 : Variabel Strategi Bisnis
λ : Loading untuk Konstruk reflectif
5 : Dimensi Cost Leadership
106
6 : Dimensi Differentiation
7 : Dimensi Inovation
8 : Dimensi growth
: Error konstruk reflektif
dukungan manajemen puncak dapat dilihat seperti pada gambar 3.2 berikut ini:
sebagai berikut :
X7 = λ78+ δ7
X8 = λ88+ δ8
X9 = λ98+ δ9
X10 = λ109+ δ10
X11 = λ119+ δ11
X12 = λ129+ δ12
ղ8 = λ28. ξ2 + δ8
ղ9 = λ29. ξ2 + δ9
107
Keterangan:
ξ2 = variabel Kompetensi Pengguna
= loading untuk konstruk formatif
ղ8 = dimensi pengetahuan
ղ9 = dimensi Skills
δ = error konstruk formatif
terjadi diantara order pertama atau order kedua adalah hubungan formatif
Keterangan:
ξ3 = variabel Sturktur Organisasi
λ = loading untuk konstruk reflektif
10= Dimensi division of Labour/
ղ11= dimensi Departementalization
ղ12 = dimensi Chain of Command
δ = error konstruk reflektif
dari dua dimensi yaitu System Usage (3) dan User satisfaction (4) .
Gambar 3.4.
Model pengukuran variabel EfektifitaS sistem informasi akuntansi manajemen
Y1 = λ13* ղ3 + 1
Y2 = λ23* ղ3 + ᶓ2
Y3 = λ33 ղ3 + ᶓ3
Y4 = λ43 ղ3 + ᶓ4
Y5 = λ54 ղ4 + ᶓ5
Y6 = λ64 ղ4 + ᶓ6
109
Y7 = λ74 ղ4 + ᶓ7
Y8 = λ84 ղ4 + ᶓ8
ղ3 = λ31* ղ3 + δ3
ղ4 = λ41* ղ4 + δ4
Keterangan:
ղ1 = variabel Efektifitas sistem informasi akuntansi
λ = loading untuk konstruk reflektif
ղ3 = dimensi System Usage
ղ4 = dimensi user satisfaction
= tingkat kesalahan tingkat indikator
δ = error konstruk reflektif
time (16), content (17), location (18), dan form (19), Hubungan antara
variabel kualitas informasi akuntansi dapat dilihat seperti pada gambar 3.5
berikut ini:
Gambar 3.5.
Model pengukuran variabel kualitas informasi akuntansi Manajemen
110
Y9 = λ913* ղ13 + ᶓ9
Y10 = λ1013 *ղ13+ ᶓ10
Y11 = λ1114*ղ14+ ᶓ11
Y12 = λ1214* ղ14+ ᶓ12
Y13 = λ1315*ղ15+ ᶓ13
Y14 = λ1415* ղ15 + ᶓ14
Y15 = λ1515* ղ15 + ᶓ15
Y16 = λ1616* ղ16 + ᶓ16
Y17 = λ1716* ղ16+ ᶓ17
Keterangan:
ղ2 = variabel kualitas informasi akuntansi
λ = loading untuk konstruk reflektif
ղ13= dimensi waktu
ղ14= dimensi isi
ղ15= dimensi Lokasi
ղ16= dimensi bentuk
δ = error konstruk reflektif
theory. Pada penelitian ini model struktural (inner model), untuk menguji
akuntansi
b) ε2 = β21 ε1 + δ2
Keterangan :
Selanjutnya model struktural dapat dilihat pada gambar 3.6 berikut ini:
Gambar 3.6.
Model struktural
struktural (inner model) secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.7
sebagai berikut:
112
Gambar 3.7.
Kombinasi model pengukuran dan model struktural secara keseluruhan
Keterangan :
ξ1 :Strategi Bisnis
ξ2 :Kompetensi Pengguna
ξ3 :Struktur Organisasi
ε1 :Efektifitas sistem informasi akuntansi
ε2 :kualitas informasi akuntansi
ε3 :Sistem Usage
ε4 : User satisfaction
ε5 : Cost Leadership
ε6 : Differentiation
ε7 : Inovation
ε8 : Knowledge
ε9 : Skills
ε10 : Division Of Labour
ε11 : Departementalization
ε12 : Chain Of Command
ε13 : time Dimension
ε14 : Content Dimension
ε15 : Location Dimensin
ε16 : Form Dimension
λ =bobot faktor laten variabel dengan indikatornya
γ =Koefisien pengaruh langsung exogenous latent variable dan
113
variabel pada order kedua diukur dengan model pengukuran formatif dan jumlah
sampel kecil. Dalam penelitian ini variabel kompetensi pengguna diukur dengan
laten
Algoritma :
inner model
Dalam evaluasi model ini dilakukan dua jenis evaluasi yaitu evaluasi model
lima evaluasi yang harus dilakukan untuk model pengukuran reflektif yaitu:
diskriminan indikator per dimensi (Hair, et al. 2014: 97). Penjelasan tentang
a) Validitas Indikator
faktornya. Indikator dianggap valid mengukur dimensi jika nilai-p lebih kecil
b) Reliabilitas Indikator
Ukuran reliabilitas dari suatu indikator relektif adalah nilai R^2. Suatu
indikator dikatakan reliabel jika nilai R^2-nya tidak kurang dari 0.5 (Bollen,
1989:221)
yang baik adalah AVE yang bernilai 0.5 ke atas (Hair, et al. 2014:103)
Dalam hal ini nilai kriteria dari indikator-indikator suatu dimensi harus lebih
besar untuk dimensi itu sendiri dibanding untuk dimensi lainnya (Hair, et al.
2014:1014).
reflektif dan formatif sehingga model pengukuran yang akan dilakukan yaitu
Ada lima evaluasi yang harus dilakukan untuk model pengukuran reflektif
diskriminan dimensi per konstruk (Hair, et al. 2014: 97). Penjelasan tentang
faktornya. Dimensi dianggap valid mengukur konstruk jika nilai-p lebih kecil
Ukuran reliabilitas dari suatu dimensi relektif adalah nilai R^2. Suatu dimensi
dikatakan reliabel jika nilai R^2-nya tidak kurang dari 0.5 (Bollen, 1989:221)
yang baik adalah AVE yang bernilai 0.5 ke atas (Hair, et al. 2014:103).
Batasan suatu dimensi mempunyai konsistensi internal yang baik adalah nilai
Dalam hal ini nilai kriteria dari dimensi-dimensi suatu konstruk harus lebih
besar untuk konstruk itu sendiri dibanding untuk konstruk lainnya (Hair, et al.
2014:104).
117
sebagai berikut:
reflektif. Karena kita tidak mempunyai indikator reflektif maka evaluasi ini
Dalam evaluasi model struktural terdapat tiga jenis evaluasi yaitu pengujian
yang lebih baik. Dalam penelitian sosial nilai R² 0,25 dapat menunjukkan
c) Ukuran dan signifikansi koefisien jalur. Nilai signifikansi dapat dilihat dari
nilai-p dan nilai-t. Bila nilai-p lebih kecil dari α maka dianggap signifikan.
Kriteria pengujian adalah H0 ditolak jika p-value lebih kecil dari nilai taraf
Kriteria pengujian adalah H0 ditolak jika p-value lebih kecil dari nilai taraf
Kriteria pengujian adalah H0 ditolak jika p-value lebih kecil dari nilai taraf
Kriteria pengujian adalah H0 ditolak jika p-value lebih kecil dari nilai taraf
Kriteria pengujian adalah H0 ditolak jika p-value lebih kecil dari nilai taraf
Kriteria pengujian adalah H0 ditolak jika p-value lebih kecil dari nilai taraf
Kriteria pengujian adalah H0 ditolak jika p-value lebih kecil dari nilai taraf