Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KNOWLADGE MANAGEMENT TERHADAP KINERJA


KARYAWAN

kelompok 2
Mini Riset
Disusun Oleh :
Denni Setiawan / 201010551283

PROGRAM STUDI MANAGEMENT


UNIVERSITAS PAMULANG
2023
Abstrak
Literature review merupakan proses untuk mengetahui sekaligus mempelajari hasil hasil
penelitian yang telah diterbitkan oleh peneliti berkaitan dengan karya ilmiah sebelumnya.
Kegiatan literature review dapat memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan terkait
dengan penelitian yang tengah dilakukan. Riset yang relevan serta hasil penelitian terdahulu
sangat dibutuhkan dalam pembuatan literature review yang baik dan benar. Hasil penelitian
sebelumnya serta riset yang relevan bermanfaat untuk menguatkan teori, gagasan, serta
fenomena yang berhubungan dan berpengaruh dalam pembentukan variabel. Dalam artikel
ini disajikan sebuah hasil review mengenai faktor yang dapat memengaruhi kinerja dalam
sebuah perusahaan. Penelitian ini memberikan implikasi praktis bagi manajemen organisasi.
Manajemen harus menginvestasikan sumber daya dalam pengembangan dan penerapan
teknologi informasi yang tepat dan sistem knowledge management yang efektif. Selain itu,
manajemen juga harus memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan dan pengetahuan
yang diperlukan untuk menggunakan teknologi informasi dan knowledge management
dengan baik.

Kata Kunci : teknologi informasi, knowledge management, kinerja karyawan.


I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.

Ada tiga faktor yang menentukan performasi organisasi yaitu struktur


organisasi, sumber daya manusia dan teknologi. Sumber daya manusia (SDM)
merupakan faktor yang paling penting karena manusialah yang akan melaksanakan
semua proses organisasi dan manusia yang akan melaksanakan fungsi-fungsi dan
aktifitas organisasi yang bersangkutan. Manusia dengan berbagai macam
karakteristik dan kepribadiannya, seperti kemampuan, ketrampilan dan sikapnya
ditempat kerja menyebabkan sumber daya manusia menjadi faktor yang paling
sulit dikelola, tidak seperti faktor struktur organisasi dan teknologi.

Tenaga kerja atau SDM merupakan sumber daya dalam suatu organisasi
yang peranannya sangat peting untuk mencapai keberhasilan. Sumber daya
manusiasangat erat kaitannya dengan kinerja dalam institusi, khususnya dalam hal
kualitaskerja. Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi sangat penting
dan pelaksanaannya harus terencana serta dilakukan secara terus menerus.
Peningkatan kualitas sumber daya tidak akan bisa tercapai apabila pengelolaan
manajemen tidakberjalan dengan baik, sehingga tidak mampu mendorong usaha-
usaha untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.

Berkaitan dengan tujuan yang telah dijelaskan tersebut, karya tulis


kemudian dijadikan sebagai salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa di
Perguruan Tinggi manapun sesuai dengan tingkatan pendidikan yang mereka
tempuh, yaitu tingkat S1 Dalam penyusunan karya ilmiah, mahasiswa kerap kali
mengalami kesulitan untuk mencari referensi pendukung yang sesuai dengan
topik permasalahan yang mereka gunakan. Referensi pendukung mereka gunakan
untuk mendapatkan penguasaan teori yang lebih kuat, akurat serta sebagai bahan
kajian pustaka dalam penelitian mereka. Hal ini bertujuan agar hasil penelitian
dan karya ilmiah mahasiswa dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya serta
terhindar dari kemungkinan plagiariasi.

Dalam artikel ini, penulils akan melakukan pembahasan mengenai


munculnya pengarih Teknologi Informasi atau X1, Sistem Informasi atau X2,
Knowledge Management atau X3 yang dikenakan pada kinerja karyawan Y1.
Artikel yang dihasilkan ini berbentuk studi kepustakaan atau literatur Executive
Support System (ESS) for Bus

1.2 Rumusan Masalah.

Mengacu pada latar belakang yang telah penulis jelaskan lebih dahulu,
dengan ini penulis mengambil beberapa rumusan masalah yang menjadi poin
pembahasan dalam artikel literature review agar dapar fokus terhadap kajian
pustaka dan metode penelitian yang digunakan. Rumusan masalah dalam artikel
ini, antara lain.

1. Bagaimana Teknologi Informasi dapat memengaruhi kinerja karyawan?

2. Bagaimana Sistem Informasi memengaruhi kinerja karyawan?

3. Bagaimana Knowledge Management dapat memengaruhi kinerja karyawan?

1.3 Tujuan Penelitian.

1. Untuk mengetahui Bagaimana Teknologi Informasi dapat memengaruhi


kinerja karyawan

2. Untuk Mengetahui Bagaimana Sistem Informasi memengaruhi kinerja


karyawan

3. Untuk Mengetahui Bagaimana Knowledge Management dapat memengaruhi


kinerja karyawan
II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Teknologi Informasi.

Istilah informasi berasal dari bahasa Inggris “to inform” yang artinya dalam
bahasa Indonesia “memberitahu”. Secara Umum Informasi dapat diartikan
sebagaidata yang telah diproses menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan
berguna bagi manusia. Dengan kata lain, informasi adalah data yang berguna yang
dapat diolah menjadi informasi sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil
keputusan yang tepat.

Bodnar dan Hopwood dalam Rahadi (2007) menyebutkan ada tiga hal yang
berkaitan dengan penerapan teknologi informasi berbasis komputer yaitu
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan pengguna
(brainware). Ketiga elemen tersebut saling berinteraksi dan dihubungkan dengan
suatu perangkat masukan keluaran (input-output media), yang sesuai dengan
fungsinya masing- masing. Perangkat keras (hardware) adalah media yang
digunakan untuk memproses informasi. Perangkat lunak (software) yaitu sistem
dan aplikasi yang digunakan untuk memproses masukan (input) untuk menjadi
informasi, sedangkanpengguna (brainware) merupakan hal yang terpenting karena
fungsinya sebagai, pengembang hardware dan software, serta sebagai pelaksana
(operator) masukan (input) dan sekaligus penerima keluaran (output) sebagai
pengguna sistem (user). Pengguna sistem adalah manusia (man) yang secara
psikologi memiliki suatu prilaku (behavior) tertentu yang melekat pada dirinya,
sehingga aspek keprilakuandalam konteks manusia sebagai pengguna (brainware)
teknologi informasi menjadipenting sebagai faktor penentu pada setiap orang yang
menjalankan teknologi informasi.

2.2 Kemudahan Penggunaan Teknologi Informasi

Dalam Jogiyanto (2007:115) konstruk kemudahan penggunaan pesepsian


(Perceived ease of use) ini juga suatu kepercayaan (belief) tentang proses
pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi
mudah digunakan maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang
merasa percaya bahwa sistem informasi tidak mudah digunakan maka dia tidak
akan menggunakannya. Konstruk kemudahan penggunaan persepsian (Perceived
ease of use) juga dibetuk dari banyak indikator. Menurut Davis (1986) dalam
Jogiyanto (2007) juga menggunakan 6 buah indikator untuk membentuk konstruk
tersebut yaitu: a. Mudah dipelajari b. Terkedali c. Jelas dan dapat dimengerti d.
Fleksibel e. Menjadi terampil f. Mudah untu digunakan

2.3 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Teknologi informasi memiliki peran yang sangat vital terutama untuk


dunia bisnis dan pendidikan. Bisnis tanpa memanfaatkan TI akan cenderung
menjadi kendur dan terancam bangkrut. Banyak pejuang bisnis yang beralih
dengan memanfaatkan teknologi untuk mendukung keberlangsungan dan
meningkatkan keuntungan mereka.

Menurut Riasetiawan (2005) dalam Novianto (2009) menjelaskan sistem


informasi melakukan beberapa fungsi yaitu mengumpulkan data, melakukan
pemprosesan data, manajemen data, pengendalian data dan penghasil data.
Beberapa fungsi yang dilakukan dengan menggunakan sistem informasi dalam
berproses bisnis terdiri dari pemprosesan transaksi pengawasan pengingat dan
penggalian informasi.

Adanya sistem informasi berbasis teknologi mengacu pada tujuan sistem


informasi itu sendiri sedangkan menurut Wilkinson (2000) sistem informasi
mendukung fungsi penyediaan informasi bagi pihak manajemen, serta sebagai
sarana pendukung untuk kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Keunggulan
utama dari sistem informasi berbasis teknologi adalah sifatnya yang online dan
realtime. Laporan dapat dihasilkan langsung dari basis data transaksi sehingga
mencerminkan kondisi terkini dari operasional bisnis. Semua transaksi yang
tercatat bisa dalam bentuk softcopy atau hardcopy sehingga dapat ditelusuri
dengan mudah.

2.4 Kinerja Karyawan


Menurut Simamora dikutip dan diterjemahkan oleh Nurhayati (2008:7)
“Kinerja karyawan adalah tingkat dimana para karyawan mencapai persyaratan-
persyaratan pekerjaan”. Menurut Hasibuan (2006:94) menjelaskan bahwa
“Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman,
kesungguhan serta waktu”.

Menurut Prawirosentono (2008:2) “Kinerja atau dalam Bahasa inggris


adalah performance”, yaitu Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masingmasing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
maupun etika.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja


karyawan adalah kemampuan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan,
dimana suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak
melampui batas waktu yang disediakan sehingga tujuannya akan sesuai dengan
moral maupun etika perusahaan. Dengan demikian kinerja karyawan dapat
memberikan kontribusi bagi perusahaan tersebut.

Menurut Robbins (2006: 260) menyebutkan 5 indikator untuk mengukur


kinerja karyawan secara individu yaitu: Kualitas, Kuantitas, Ketepatan waktu,
Efektivitas dan Kemandirian.

2.5 Knowledge Management

Pembahasan mengenai Knowledge management dimulai dari pengertian


terlebih dahulu. Knowledge management adalah sistem pengelolaan yang
bersumber dari pengetahuan yang dihadirkan oleh perusahaan serta aset
intelejensi yang berfungsi untuk meningkatkan ciri khas kinerja perusahaan serta
dapat memberikan nilai tambahan apabila perusahaan berlaku dengan cerdas
dalam prose bisnis (Khan, 2012).
Adanya pengetahuan aset strategis kemudian mendorong dibuatnya
Knowledge management sebagai manajerial pengetahuan dalam sebuah
perusahaan. Knowledge management menjadi bahasan yang penting serta
memberikan peran perusahaan sebab merujuk pada inisiatif serta prosedur
pengelolaan secara jelas dan komprehensif (Yuliana, 2014). Knowledge
management menjadi salah satu motor penggerak dalam sebuah perusahaan. Oleh
sebab itu diperlukan strategi agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.
Knowledge Transfer International (KTI) merupakan strategi untuk melakukan
perubahan aset intelektual berupa informasi, produktivitas, nilai baru dan daya
saing yang tinggi. Knowledge management dapat memberikan pembelajaran
kepada perusahaan dari pimpinan, manajer, hingga semua karyawan agar dapat
memeroleh serta memaksimalkan skill yang mereka miliki sebagai kumpulkan
masyarakat dalam satu perusahaan.

The American Productivity and Quality Centre menyebutkan bahwa


Knowledge management memberikan strategi serta proses identifikasi dan
menangkap pengetahuan yang berkaitan dengan daya saing perusahaan (Nawawi,
2012). Dalam perkembangannya, Knowledge management memiliki tiga
komponen yang sangat berkaitan, antara lain people, organizational process, and
techology dengan presentase sebanyak 80 persen untuk people and organizatonal
process serta 20 persen untuk technology dari infrastruktur Knowledge
management (Liebowitz, 2014). Faktor yang dimanfaatkan dalam rangka
mengelola Knowledge management antara lain experience, consideration, value,
dan credibility

2.6 Penelitian Terdahulu


Tabel 1. Penelitian Terdahulu
% Respon Responden dengan
jawaban Rata-rata
Kode Indikator/Item
skor
1 2 3 4
Y1.1 Kualitas Kerja 0.89 34.82 59.38 4.91 2.68
Karyawan menunjukkan perhatian
Y1.1.1 dalam hal detail, akurasi, kecermatan 0.00 26.79 60.71 12.50 2.86
dan ketelitian.
Karyawan mematuhi peraturan dan
Y1.1.2 proses kesehatan dan keselamatan 0.00 33.93 62.50 3.57 2.70
kerja
Karyawan mampu membuat
keputusan yang berhubungan dengan
Y1.1.3 pekerjaan, mengembangkan solusi 3.57 39.29 53.57 3.57 2.57
alternative dan rekomendasi serta
memilih tindakan yang tepat
Karyawan memahami dampak dari
Y1.1.4 0.00 39.29 60.71 0.00 2.61
keputusan dan tindakan yang diambil
Y1.2 Produktivitas 0.89 22.32 59.38 16.52 2.94
Karyawan mampu menyelesaikan
Y1.2.1 tugas kerja yang diberikan secara 1.79 23.21 32.14 39.29 3.20
konsisten

% Respon Responden dengan


jawaban Rata-rata
Kode Indikator/Item
skor
1 2 3 4
Karyawan mampu menentukan dan
X1.2.2 0.00 28.57 66.07 5.36 2.77
mengatur prioritas kerja secara efektif
Karyawan mampu menggunakan
X1.2.3 1.79 23.21 73.21 1.79 2.75
waktu dengan efisien
Karyawan mampu memelihara tempat
X1.2.4 kerja tetap teratur sesuai dengan 0.00 14.29 66.07 19.64 3.05
fungsinya
Y1.3 Kerjasama 0.00 16.07 66.52 17.41 3.01
Karyawan mampu memelihara
Y1.3.1 0.00 23.21 66.07 10.71 2.88
hubungan kerja yang efektif.
Karyawan Dapat bekerjasama dalam
Y1.3.2 0.00 12.50 66.07 21.43 3.09
tim
Karyawan mampu memberikan
Y1.3.3 bantuan dan dukungan kepada orang 0.00 14.29 67.86 17.86 3.04
lain
Karyawan berani mengakui kesalahan
Y1.3.4 sendiri dan mampu belajar dari 0.00 14.29 66.07 19.64 3.05
kesalahan tersebut
Y1.4 Inisiatif 0.00 24.11 70.98 4.91 2.81
Y1.4.1 Karyawan mempunyai inisiatif 0.00 23.21 67.86 8.93 2.86
Karyawan mampu menghasilkan ide,
Y1.4.2 0.00 14.29 83.93 1.79 2.88
tindakan dan solusi yang inovatif
Karyawan bisa mencari tantangan
Y1.4.3 baru, pengembangan diri dan 0.00 37.50 55.36 7.14 2.70
kesempatan untuk belajar
Karyawan mampu membuat solusi
Y1.4.4 alternatif pada saat memecahkan 0.00 21.43 76.79 1.79 2.80
masalah
Y1.5 Tanggung jawab 0.00 12.95 72.32 14.73 3.02
Karyawan hadir secara rutin dan tepat
Y1.5.1 0.00 19.64 67.86 12.50 2.93
waktu
Karyawan mau mengikuti instruksi-
Y1.5.2 0.00 10.71 76.79 12.50 3.02
instruksi atasannya
Y1.5.3 Karyawan bisa bekerja secara mandiri 0.00 12.50 75.00 12.50 3.00
Karyawan mampu menyelesaikan
Y1.5.4 tugas dan memenuhi tanggung jawab 0.00 8.93 69.64 21.43 3.13
sesuai batas waktu yang ditentukan
Y1 Kinerja 0.36 22.05 65.71 11.70 2.89

Rata-rata skor tertinggi dengan nilai 3.20 dalam pernyataan Karyawan


mampu menyelesaikan tugas kerja yang diberikan secara konsisten, ini berarti
bahwa responden menilai tingkat konsistensi kinerja pegawai di Sebuah
Perusahaan adalah sangat baik. Sementara skor terendah adalah pernyataan bahwa
karyawan mampu membuat keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan,
mengembangkan solusi alternatif dan rekomendasi serta memilih tindakan yang
tepat yaitu sebesar 2.57.
Tabel 2. penelitian terdahulu

No Author (tahun) Hasil Riset terdahulu Persamaan dengan artikel ini Perbedaan dengan
artikel ini
1 Adietya (2016) X1 dan X2 memiliki X1 berpengaruh terhadap Y2 X2 memiliki pengaruh
pengaruh yang positif dan terhadap Y1
signifikan dalam Y1 dan Y2
2 Sawitri (2016) X1, X2, X3, dan X4 X1 berpengaruh terhadap Y1 X2, X3, X4 memiliki
berpengaruh positif dan pengaruh terhadap Y1
signifikan terhadap Y1
3 Samsiah (2018) X1, dan X2, memiliki X1, dan X2 memiliki X1, dan X2 memiliki
pengaruh positif dan pengaruh positif dan pengaruh positif dan
signifikan terhadap Y1 dan signifikan terhadap Y2 signifikan terhadap Y1
Y2
4 Pamungka X1, X2, dan X3 memiliki X1 memiliki pengaruh positif X2, dan X3 memiliki
s(2017) pengaruh positif dan dan signifikan terhadap Y1 pengaruh positif dan
signifikan terhadap Y1 signifikan terhadap Y1
5 Arisuniart X1, dan X2 memiliki X1, dan X2 memiliki
i(2016) pengaruh positif dan pengaruh positif dan -
signifikan terhadap Y1 signifikan terhadap Y1
6 Yeni (2018) X memiliki pengaruh X berpengaruh positif dan
positif dan signifikan signifikan terhadap Y -
terhadap Y
7 Puryantin X1 dan Z memiliki X1 memiliki pengaruh positif Z memiliki pengaruh
i(2017) pengaruh positif dan dan signifikan terhadap Y positif dan signifikan
signifikan terhadap Y terhadap Y
8 Pitoyo (2018) X1, dan X2 memiliki X1, dan X2 memiliki
pengaruh positif dan pengaruh positif dan -
signifikan terhadap Y1 signifikan terhadap Y1
9 Anggoro (2020) X memiliki pengaruh X memiliki pengaruh positif
positif dan signifikan dan signifikan terhadap Y -
terhadap Y

2.7 Model Konsep dan Hipotesis

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan maka diturunkan kedalam


model konsep sebagai berkut:

Penggunaan
Teknologi Informasi Kinerja karyawan
Gambar 1 Model
Konsep Berdasarkan konsep diatas, dapat dirumuskan suatu model
hipotesis sebagai berikut:

Kemudahan
Penggunaan TI (X1) H1

H3
Kinerja Karyawan (Y)

Kemanfaatan H2
Penggunaan TI (X2)

Gambar 2 Model Hipotesis


Hipotesis
H1 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara Teknologi Informasi dan dapat
memengaruhi kinerja karyawan
H2 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara variabel kemanfaatan terhadap
variabel kinerja karyawan.
H3 : Diduga variabel kemudahan dan variabel kemanfaatan berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja karyawan.

III Metodologi Penelitian

3.1 Jenis penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif


serta kajian pustaka atau library research. Penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang membahas dan mengangkat makna individu dan kelompok
masyarakat yang berasal dari masalah sosial (Creswell, 2016).

Metode kualitatif dapat digunakan untuk meneliti masalah sosial,


fenomena sosial serta tingkah laku seseorang. Metode kualitatif bertujuan untuk
mengungkap makna yang tersembunyi di balik fenomena yang terjadi di
masyarakat. Studi literature atau kajian pustaka merupakan salah satu teknik
dalam mengumpulkan data yang dilakukan dengan proses pengadaan studi atau
kajian telaah dari buku atau literasi lain yang relevan dengan topik penelitian.
Kegiatan kajian pustaka dilakukan dengan tujuan untuk memeroleh data,
pemahaman serta sumber yang berhubungan dengan topik permasalahan peneliti
(Maelani, 2015).

Dalam artikel ini, penulis melakukan kajian pustaka yang berkaitan


dengan Executive Support Sistem (ESS) For Business. Selain itu, penulis juga
menggunakan artikel jurnal yang telah terakreditasi. Artikel dan jurnal yang
digunakan telah bersumber dari Mendeley serta Google Schoolar.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan yang dilakukan dalam artikel ini berisi mengenai adanya


variabel Executive Support Sistem (ESS) For Business, antara lain, kinerja
karyawan, teknologi informasi, sistem informasi berbasis web, dan knowledge
management. Ketiga variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap kinerja
karyawan. Pembahasan secara lebih lengkap akan dilakukan di bawah ini, antara
lain.

4.1 Teknologi Informasi berpengaruh terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemanfaatan TI mempunyai


pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa
kemanfaatan TI mampu meningkatkan kinerja karyawan, kemanfaatan TI seperti
bekerja lebih cepat, kinerja menjadi lebih baik, meningkatkan produktivitas,
pekerjaan menjadi lebih efektif, membuat pekerjaan menjadi lebih mudah, dan
berguna berpengaruh posotif terhadap kinerja karyawan. Apabila kemanfaatan TI
dilaksanakan dengan baik dan tepat maka akan mendukung kinerja karyawan
secara optimal.

Teknologi informasi terdiri dari berbagai jenis teknologi. Teknologi yang


digunakan pada sistem informasi teknologi adalah teknologi komputer, teknologi
komunikasi, dan teknologi apapun yang memberikan nilai tambah bagi organisasi
(Jogiyanto,2009:7). Beberapa alasan penggunaan teknologi informasi, antara lain:
1. Secara signifikan meningkatkan pilihanpilihan yang tersedia bagi
perusahaan dan memegang peranan penting dalam implementasi yang efektif
terhadap kinerja perusahaan.

2. Mempengaruhi proses pengembangan strategi pemasaran karena


teknologi informasi memberikan lebih banyak 54 informasi ke manajer melalui
pemakaian sistem pengambilan keputusan (Decision Support System atau DSS).

3. Teknologi informasi memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan


berbagai bagian yang berbeda dalam organisasi dan menyediakan banyak
informasi ke manajer. Sebagai contoh, Sistem Informasi Eksekutif (Executive
Information System Atau EIS) mempengaruhi aliran informasi secara vertikal
dalam perusahaan. Pihak manajemen akan memiliki akses informasi yang lebih
besar dan mengurangi ketergantungan sumber informasi terhadap manajer
menengah. Jaringan telekomunikasi memungkinkan informasi mengalir dengan
mudah dan cepat di antara departemen dan devisi yang berbeda.

4. Teknologi informasi juga mempengaruhi antara organisasi dengan


lingkungan seperti pelanggan dan pemasok. Sistem antara organisasi yang
dilengkapi dengan pertukaran data menciptakan hubungan yang lebih dekat antara
organisasi dan pemasok, memfasilitasi manajemen persediaan yang lebih efisien
dan memungkinkan pendekatan tepat waktu dalam pemesanan kembali.

5. Membantu dalam menghasilkan inovasi produk. Teknologi Informasi


dapat membantu dalam mendesain produk hingga proses produksi menjadi lebih
efektif dan efisien

Perubahan yang dibawa oleh Teknologi Informasi dapat membawa


perusahaan pada proses bisnis secara digital dan praktis. Teknologi Informasi
menjadi salah satu kebutuhan mendasar yang dibutuhkan perusahaan untuk
membantu kinerja individu atau kelompok. Tugas sistem informasi adalah
memberikan bantuan kepada organisasi agar dapat menyajikan laporan keuangan
dalam bentuk pemberitahuan dan informasi yang terpercaya dan memiliki
kredibilitas yang kuat. Dengan ini, banyak pihak yang memanfaatkan sistem
informasi untuk mendapatkan keunggulan dari organisasi lainnya. Sistem
organisasi menjadi komponen suatu organisasi atau perusahaan yang
menyediakan informasi pengguna dengan cara mengolah kejadian keuangan
(Zare, 2012).

Pembahasan mengenai pengaruh sistem informasi dalam kinerja karyawan


telah banyak menghasilkan kajian literasi, antara lain, (Pamungkas, 2017),
(Arisuniarti, 2016). (Anggoro & Hidayat, 2020), (Ostarisa et al., 2012), (Putra,
2011). Kajian tersebut telah menjadi bukti bahwa sistem informasi dalam
manajemen, kompetensi serta motivasi sangatmempengaruhi kinerja karyawan di
perusahaan.

4.2 Pengaruh Knowledge Management dalam Peningkatan Kinerja Karyawan

Knowledge Management adalah sarana manajemen yang digunakan untuk


mendukung adanya capaian sasaran dan tujuan organisasi serta menunjukkan
keunggulan persainganmasing-masing perusahaan, sehingga dapat menciptakan
kinerja perusahaan yang sangat baik (Megantoro, et al., 2014). Knowledge
Management Capacity, Knowledge Acquisition serta Disemination sangat
berkaitan dengan adanya kinerja karyawan dalam perusahaan (Nielsen,
Rasmussen, Hsiao, Chen, dan Chang, 2011). Dampak Knowledge Management
terhadap kinerja perusahaan sangat terlihat (Mills dan Smith, 2011). Selain itu,
Knowledge Management dapat meningkatkan kinerja organisasi dalam beberapa
organisasi di Mesir (Zaied, Hussein dan Hassan, 2012). Penelitian tersebut
menghasilkan bahwa Knowledge Management serta kinerja organisasi
membangun hubungan positif dan saling berkaitan satu sama lain (Agus dan
Suhartono, 2018). Dalam perkembangannya, Knowledge Management dan kinerja
organisasi memiliki pengaruh positif yang sangat baik (Puryantini, et al., 2017 dan
Samsiah, et al., 2018).

teknologi informasi bagi sebuah perusahaan dapat dilihat dengan


menggunakan kategori yang diperkenalkan oleh G.R. Terry, ada 5 peranan
mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu :

1. Fungsi operasional, akan membuat struktur organisasi menjadi lebih


ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat
penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan
manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting
agency dimana teknologi informasi dianggap firm infrastructure.

2. Fungsi Monitoring dan kontrol mengandung arti bahwa keberadaan


teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas
di level manajerial dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit
terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang
memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan
terkait.

3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke


tataran peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari
rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para
pemimpin perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah
keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya
memilih menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi
perencanaan dan/ atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di
atas.

4. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm


infrastructure dalam era organisasi modern dimana teknologi informasi
ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam
berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.

5. Fungsi Interoganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik


karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk
melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain.
Konsep kemitraan

Pembahasan mengenai pengaruh Knowledge Management dalam kinerja


karyawan telah banyak menghasilkan kajian literasi, antara lain, (Sesunan &
Basit, 2013), (Angrainy et al., 2020), (Marliya et al., 2020), (Achmadwati et al.,
2018), (Permana, 2016), (Bohari et al., 2019), (Manullang & Purnamasari, 2019),
(Yulihardi & Akmal, 2019), (Marwan, 2013), (Lussy, 2018), (Akbar, 2018),
(Ma’ruf & Chair, 2020), (R. Hidayat, 2021), (Megantara et al., 2019).

4.3 Pembahasan

Teknologi Informasi
(X1)

Sistem Informasi Kinerja


Berbasis Web (X2) Karyawan (Y1)

Knowledge Management
(X3)

Gambar 1. Conceptual Framework

Berdasarkan diagram yang telah digambarkan di atas, maka dapat


dikatakan bahwa Teknologi Informasi (X1), Sistem Informasi Berbasis Web (X3),
dan Knowledge Management (X3) sangat memengaruhi Kinerja Karyawan (Y)
dalam suatu organisasi atau perusahaan. Selanjutnya, terdapat variabel-variabel
lain yang dapat memengaruhi Kinerja Karyawan (Y). Variabel tersebut antara lain
V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan maka kesimpulan dalam penelitian ini


adalahsebagai berikut.

• Terdapat hubungan yang positif & signifikan antara Teknologi Informasi


dengan Kinerja Karyawan, bahwa peningkatan penggunaan dan efektivitas
teknologi informasi akan meningkatkan Kinerja Karyawan.

• Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Sistem Informasi


Manajemen Terpadu dengan Kinerja Karyawan, bahwa peningkatan penggunaan
Sistem Informasi Manajemen Terpadu akan meningkatkan Kinerja Karyawan.

• Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Teknologi


Informasibersama dengan Sistem Informasi Manajemen Terpadu dengan Kinerja
Karyawan di, bahwa peningkatan Teknologi Informasi bersama dengan Sistem
Informasi Manajemen Terpadu akan meningkatkan Kinerja Karyawan.

• Implikasi hasil penelitian ini, adalah bahwa Teknologi Informasi dan


Sistem Informasi Manajemen Terpadu merupakan faktor-faktor yang sangat
penting dalam hubungannya dengan upaya untuk meningkatkan Kinerja
Karyawan karena semakin baik kualitas Teknologi Informasi dan semakin efektif
penggunaannya akan membantu meningkatkan kualitas kerja karyawan.

5.2 Saran

• Sistem Informasi Manajemen Terpadu merupakan system yang wajib dan


harus tetap dipertahankan penggunaannya karena sangat membantu kinerja
karyawan dalam hal peningkatan kualitas kerja. Untuk Sistem Informasi
Manajemen Terpadu yang perlu dipertahankan adalah indikator Tingkat
penggunaan Sistem Informasi Manajemen.

• Membangun budaya pembelajaran: Perusahaan harus menciptakan


budaya yang mendorong pembelajaran dan inovasi. Ini dapat dilakukan dengan
mendorong karyawan untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru
melalui penggunaan teknologi informasi dan knowledge management. Perusahaan
juga harus memberikan penghargaan dan pengakuan atas upaya pembelajaran dan
inovasi yang dilakukan oleh karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Malayu Hasibuan, 2007. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta : Cetakan 9.


PT. Bumi Aksara.
Mc Leod, Jr., George Schell, 2001. Sistem Informasi.Andi
Offset.Yogyakarta.Moekijat. 1993. Teori-Teori Komunikasi. Mandar Maju,
Bandung.
Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi Edisi Tiga. Jakarta : Salemba Empat.
Rahadi, D. Rianto, 2007, Peranan Sistem informasi dan sistem informasi dan
teknologi informasi dalam Peningkatan Pelayanan di Sektor
Publik. Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007).
Yogyakarta, 24 November 2007.
Rangkuti, Freddy., 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
Integrated Marketing Communication. Jakarta : PT. Gramedia
Pustak Utama
Rivai dan Basri, 2004. Penilaian Kinerja Karyawan : Definisi, Tujuan dan
Manfaat.http://jurnal-sdm-blogspot.com/2009/04/penilaian-
kinerja- karyawan-definisi.html.
Rizan Machmud, 2013. Hubungan Sistem Informasi Manajemen Dan Pelayanan
Dengan Kinerja Pegawai Pada Rutan Makassar. Jurnal Capacity
STIE AMKOP Makassar. Vol. 9 No. 1 Maret 2013. ISSN : 1907-
3313
Robert G. Murdick, dkk., 1991. Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern,
Jakarta : Erlangga.
Royat, S., 1994. The Development Strategy of Construction Industry in Indonesia.
Jakarta: Pustra, Departemen PU.
Sinollah, 2009. Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Aparatur
Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung. Jurnal Otonomi
Volume 9 No. 1 Bulan Juli 2009.
Sprague, R. H., and E. D. Carlson, 1982. Building Effective Decision Support
Systems. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc.
Sujak A., 1990. Kepemimpinan Manager (Eksistensi dalam perilaku Organisasi).
Sukasah, Taufik, 2005. "Pengaruh Proses Rekrutmen, Seleksi dan Penempatan
terhadap Kinerja Pegawai di Deputi Administrasi Sekretariat
Negara RI”. Universitas Indonesia.
Suprapto, 2008. Menggunakan Keterampilan Berfikir untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
Andriyawan, Dea. 2018. Kota Bandung Raih 2 Penghargaan ICSB Award 2018.
Https://Bandung.Bisnis.Com/Read/20181115/549/1114879/Kot
a-BandungRaih-2-Penghargaan-Icsb-Award-2018.
Badan Pusat Statistik (BPS). “ Tingkat Pengguran terbuka 2018”. diakses dari
Https://Www.Bps.Go.Id/Pressrelease/2019/11/05/1565/Agustus
-2019-Tingkat-Pengangguran-Terbuka--Tpt--Sebesar-5-28-
Persen.Html,

Anda mungkin juga menyukai