Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Dosen Pengampu : Joni Tesmanto, S.Sos., MM,.

Disusun oleh :
Putri Rahmadani / 2892150129
Ari Saptono / 2892150194
Raihanah Tsabitah / 2892150178
Siva Izah / 2892150213
Aris Risnandar /

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS PANCA SAKTI BEKASI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang membahas tentang Teori dan Analisis Produk dengan tepat
waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang bagaimana cara untuk fokus baru pada
informasi, fokus revisi pada pendukung keputusan, kemampuan pelaporan, prinsip laporan, dan
system informasi intelijen.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Joni Tesmanto, S.Sos., MM,. selaku Dosen
Pengampu. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 03 Mei 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Manajemen ..............................................................3
1.2 Tujuan Makalah ............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
2.1 Fokus Baru Pada Informasi ...........................................................................................4
2.2 Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan ....................................................................5
2.3 Kemampuan Pelaporan..................................................................................................6
2.4 Prinsip Pelaporan ..........................................................................................................7
2.5 Jenis – Jenis Laporan.....................................................................................................7
2.6 Sistem Informasi Intelijen..............................................................................................7
BAB III PENUTUP............................................................................................................7
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Manajemen


Istilah Sistem Informasi Manajemen (SIM) telah banyak didefinisikan oleh para ahli
manajemen dan komputer dengan cara pandang yang berbeda-beda. Istilah SIM telah dikenal
sejak tahun 1960-an. Konsep SIM saat itu berkembang seiring dengan perkembangan
penggunaan teknologi komputer. Saat itu, perkembangan teknologi komputer telah memberikan
kesadaran baru bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk menghasilkan informasi yang
dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan manajemen.
Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan
yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusanyang dilakukan oleh manajemen baik
pada tingkat operasional ( pelaksana teknis ) maupun pimpinan pada semua jenjang.
Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam
pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling
akurat dan terkini yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang
dapat melaksanakan aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fokus Baru Pada Informasi


Pada tahun 1964 diperkenalkan alat penghitung generasi komputer. Komputer baru ini
menggunakan sirkuit silikon sehingga daya proses lebih besar. Konsep penggunaan komputer
sebagai Sistem Informasi Manajemen dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung
peralatan baru tersebut.
Konsep Sistem Informasi Manajemen menyadari bahwa aplikasi komputer harus
diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini banyak diterima
perusahaan besar. Perkembangannya tidak mulus, karena:
 kurangnya pengetahuan tentang computer
 kurangnya pengetahuan tentang bisnis dan keawaman spesialis informasi
mengenai peran manajemen
 peralatan komputer mahal dan terbatas, dan lain-lain. Kesalahan secara khusus
adalah sistem tersebut terlalu ambisius.

2.2 Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan


Sementara banyak orang hanya mengamati dari pinggir saat perusahaan-perusahaan
berjuang dengan Sistem Informasi Manajemen raksasa mereka, sejumlah ilmuwan informasi di
Massachusetts Institute of Technology (MIT) memformulasikan pendekatan yang berbeda.
Ilmuwan ini adalah Michael S. Scott Morton, G. Anthony Gorry, dan Peter G.W. Keen
dan konsep mereka disebut Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System = DSS).
Sistem pendukung keputusan (Decision support system) adalah sistem penghasil
informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan
keputusan yang harus dibuat manajer. Manajer tsb. Berada di bagian manapun dalam organisasi
pada tingkat manapun dan dalam area bisnis apapun. DSS dimaksudkan untuk mendukung kerja
satu manajer secara khusus.

Spesifikasi DSS :
 Berfokus pada proses keputusan daripada proses transaksi
 Dirancang dengan mudah, sederhana, dapat diterapkan dengan cepat dan mudah diubah.
 Dirancang dan dioperasikan oleh manajer
 Mampu memberikan informasi yang berguna bagi analisis kegiatan manajerial.
 Berkaitan dengan hanya bagian kecil dari masalah besar
 Memiliki logika yang serupa dengan cara manajer menganilis situasi yang sama.
 Memiliki basis data berisi informasi yang disarikan dari file dan informasi lain organisasi
yang berasal dari lingkungan eksternal.
 Memungkinkan manajer untuk menguji hasil yang mungkin dari serangkaian alternatif.

2.3 Kemapuan Pelaporan


Pengertian laporan adalah sebuah dokumen yang merupakan produk akhir dari suatu kegiatan.
Jadi, pengertian laporan adalah kegiatan menyajikan informasi dengan cara yang sangat khusus.
Informasi yang terkandung dalam laporan sesungguhnya telah ditulis dan dikumpulkan dalam
kertas kerja. Biasanya kertas kerja jauh lebih banyak volumenya daripada laporan. Oleh karena
itu apabila kertas kerja ini lengkap dan teratur rapi maka penulisan laporan akan jauh lebih
mudah.
Secara harfiah, kata laporan yang dalam bahasa Inggrisnya report berasal dari bahasa latin re
(berarti ‘sarat’, ‘mundur’) dan portare (berarti membawa ‘menyampaikan’), artinya
menyampaikan informasi yang diperoleh sebelumnya secara lengkap.
Menurut Himstreet, et al. (1983), laporan adalah pesan yang disampaikan secara sistematis dan
objektif yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari satu bagian organisasi kepada
bagian lain atau lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan atau memecahkan
persoalan.
Pelaporan merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan suatu organisasi,
misalnya perpustakaan. Pelaporan ini menyangkut penyampaian informasi dan pemahaman
informasi dari satu orang ke orang lain. Dalam hal ini informasi dari bawahan ke atasan dan
biasanya juga sebaliknya berupa penyampaian informasi dari atasan ke bawahan.

Fungsi Laporan
Secara umum, ada 5 fungsi laporan yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Pertanggungjawaban dan pengawasan
Laporan merupakan suatu pertanggungjawaban dari seorang kepada pimpinannya sesuai dengan
fungsi tugas yang dibebankan kepada yang bersangkutan.
2. Penyampaian informasi
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa laporan merupakan salah satu alat untuk
menyampaikan informasi. Bagi pimpinan yang menerima laporan tersebut maka laporan
merupakan salah satu sumber informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan fungsi dan tugas-
tugasnya.
3. Bahan pengambilan keputusan
Dalam pelaksanaan manajemen, pimpinan selalu harus mengambil keputusan yang diperlukan
setiap saat. Untuk keperluan pengambilan keputusan oleh pimpinan diperlukan data atau
informasi yang berhubungan dengan keputusan yang diambil. Data atau informasi itu berasal
dari semua satuan organisasi atau pejabat di dalam organisasi melalui laporan-laporan.
Jadi, laporan-laporan tersebut merupakan data bagi pimpinan untuk pengambilan keputusan.

4. Sebagai salah satu alat untuk membina kerja sama, saling pengertian, dan koordinasi
dengan bagian/unit lain.
5. Sebagai salah satu alat untuk memperluas ide dan tukar-menukar pengalaman

Tujuan penyusunan laporan adalah untuk menjadikan informasi yang disampaikan jelas dan
mudah dipahami. Oleh karena itu, materi laporan yang disampaikan cukup yang perlu diketahui
oleh pihak pembaca. Laporan dapat disampaikan secara tertulis baik dalam bentuk cetakan
maupun dalam bentuk elektronik. Dalam dunia kerja, pengertian laporan berfungsi
menghubungkan antara pihak pembuat laporan dan pihak yang membaca laporan. Laporan
digunakan secara intern dalam suatu perusahaan untuk melaporkan perkembangan aktivitas
perusahaan.
Di samping itu, laporan juga digunakan sebagai sarana komunikasi dengan pihak luar.
Beberapa laporan berfungsi sebagai catatan tetap dan bisa juga berfungsi sebagai jawaban atau
pertanyaan yang diajukan untuk memecahkan suatu permasalahan.

Meskipun berbagai tujuan dapat disampaikan melalui laporan, pada umumnya laporan digunakan
untuk menyampaikan tujuan yang bersifat umum sebagai berikut:
1. Memantau dan mengendalikan suatu kegiatan.
2. Membantu mengimplementasikan kebijakan dan prosedur yang telah ditentukan
3. Memenuhi persyaratan.
4. Mendokumentasikan kegiatan.
5. Merupakan pedoman untuk persoalan tertentu

Kemampuan Pelaporan
Semua sistem informasi memiliki kemampuan pelaporan dan laporan harus dirancang agar
sesuai dengan bentuk tertentu.
Prinsip pelaporan :
 Laporan harus menonjolkan informasi terpenting
 Harus seringkas mungkin
 Harus disediakan dukungan
 Sistem pelaporan manajemen biasanya dalam transisi
 Setiap laporan harus berformat keputusan
 Terstruktur untuk melaporkan suatu kinerja

Jenis-jenis laporan :
 Laporan periodik
Laporan yang secara rutin dikerjakan
 Laporan indikator kunci
Merupakan variasi laporan periodik, laporan ini secara khusus memberikan beberapa
statistik kritis kegiatan operasi harian kepada manajer.
 Laporan siap panggil
Jenis laporan yang ditetapkan oleh manajer agar tersedia sebelum berakhirnya satu
periode, mungkin karena masalah operasi yang tidak diharapkan atau adanya ancaman.
 Laporan khusus
Laporan ini sering disebut juga laporan ad-hoc adalah jenis laporan lain dari jenois
laporan tidak terjadwal yang dapat diminta oleh manajer.
 Laporan perkecualian
Yaitu laporan yang berisi hanya informasi yang dibutuhkan oleh manajer.

2.4 Prinsip Pelaporan


Standar GRI menjadi standar yang paling banyak digunakan oleh organisasi dalam pelaporan
keberlanjutan. Pelaporan keberlanjutan merupakan praktik terbaik secara global dalam hal
pelaporan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial kepada publik. Selain itu, termasuk
kontribusi positif dan negatif terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan. Dalam mencapai
pelaporan keberlanjutan yang berkualitas tinggi, terdapat prinsip-prinsip pelaporan untuk
menentukan isi laporan dan kualitas laporan.

Pada prinsip pelaporan untuk menentukan isi laporan, meliputi


1. Inklusivitas Pemangku Kepentingan
Organisasi harus mengidentifikasi para pemangku kepentingan (stakeholders) dan
menjelaskan bagaimana organisasi telah menanggapi harapan dan kepentingan
2. Konteks Keberlanjutan
Laporan harus menyajikan kinerja organisasi dalam konteks keberlanjutan yang lebih
luas
3. Materialitas
Laporan harus mencakup topik-topik yang mencerminkan dampak sosial, lingkungan,
ekonomi yang signifikan organisasi pelapor atau secara substansial memengaruhi penilaian dan
keputusan dari stakeholders
4. Kelengkapan
Laporan harus menyertakan cakupan topik material dan batasannya yang cukup untuk
mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan, dan untuk
memungkinkan stakeholders menilai kinerja organisasi pelapor dalam periode pelaporan.

Selain itu, terdapat prinsip pelaporan untuk menentukan kualitas laporan, meliput
1. Akurasi
Informasi yang dilaporkan harus akurat dan terperinci bagi stakeholders untuk menilai
kinerja organisasi pelapor.
2. Keseimbangan
Informasi yang dilaporkan harus mencerminkan aspek positif dan negatif dari kinerja
organisasi pelapor untuk memungkinkan penilaian yang beralasan atas kinerja secara
keseluruhan.
3. Kejelasan
Organisasi pelapor harus membuat informasi tersedia dengan cara yang dapat dimengerti
dan dapat diakses oleh stakeholders yang menggunakan informasi tersebut.
4. Keterbandingan
Organisasi pelapor harus memilih, menyusun, dan melaporkan informasi secara
konsisten. Informasi yang dilaporkan harus disajikan dengan cara yang
memungkinkan stakeholders untuk menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke
waktu dan yang bisa mendukung analisis relatif terhadap organisasi lainnya.
5. Keandalan
Organisasi pelapor harus mengumpulkan, mencatat, menyusun, menganalisis, dan
melaporkan informasi serta proses yang digunakan dalam persiapan laporan dengan cara yang
dapat diperiksa dan memiliki kualitas dan materialitas informasi.
6. Ketepatan Waktu
Organisasi pelapor harus melapor secara rutin sehingga informasi tersedia tepat waktu
bagi stakeholders
2.5 Jenis-Jenis Laporan
Secara sederhana, laporan adalah bentuk penyampaian informasi baik secara lisan maupun
tulisan. Informasi yang disampaikan melalui laporan bisa bermacam-macam tergantung
kebutuhan mulai dari berita, keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban.

Pengertian Laporan Menurut Para Ahli


 Keraf (2001: 284)
Laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada
seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
 J.C. Denyern
Laporan adalah suatu alat komunikasi tempat penulis membuat beberapa kesimpulan atau
keadaan yang telah diselidiki.
 Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo
Laporan adalah setiap tulisan yang berisikan hasil pengolahan data dan informasi.

Jenis-jenis Laporan, Manfaat, & Definisinya


Jenis Laporan berdasarkan waktu
 Laporan berkala adalah laporan yang dibuat secara periodik atau rutin dalam jangka
waktu tertentu (laporan harian, mingguan, bulanan, atau tahunan).
 Laporan insidental adalah laporan yang dibuat apabila diperlukan.

Jenis Laporan berdasarkan bentuk


 Laporan berbentuk surat adalah laporan yang dibuat secara tertulis dalam bentuk surat,
isinya antara satu sampai empat halaman.
 Laporan berbentuk naskah adalah laporan disampaikan dalam bentuk naskah, baik
naskah pendek maupun panjang.
 Laporan berbentuk memo adalah laporan yang ditulis menggunakan memo. Umumnya
isi laporan pendek.

Jenis Laporan berdasarkan penyampaian


 Laporan lisan adalah laporan yang disampaikan secara langsung
 Laporan tertulis adalah laporan yang dibuat dalam bentuk tulisan (rangkaian kalimat
dan angka).
 Laporan visual adalah laporan yang disampaikan melalui penglihatan atau media
lainnya seperti presentasi.
Jenis Laporan berdasarkan sifat
 Laporan biasa adalah laporan yang isinya bersifat biasa dan tidak rahasia, sehingga jika
laporan terbaca orang lain tidak menimbulkan dampak negatif
 Laporan penting adalah laporan yang isinya bersifat penting dan rahasia, sehingga
hanya orang tertentu saja yang boleh mengetahuinya.

Jenis Laporan berdasarkan isinya


 Laporan informatif adalah laporan yang isinya hanya berisi informasi saja
 Laporan rekomendasi adalah laporan yang isinya bersifat penilaian sekilas tanpa
adanya pembahasan lebih lanjut
 Laporan analisa adalah laporan yang isinya berupa hasil analisa secara mendalam
 Laporan kelayakan adalah laporan yang isinya berisi tentang hasil penentuan kelayakan
atau pemilihan mana yang terbaik
 Laporan pertanggungjawaban adalah laporan yang berisi pertanggungjawaban tugas
seseorang atau kelompok kepada atasan yang memberi tugas tersebut.

Ciri-ciri Laporan
1. Ringkas
Dalam penulisan laporan, kita hanya perlu mengemukakan hal-hal pokok saja. Namun, semua itu
tentunya kita tulis secara ringkas dan harus berkaitan dengan apa yang akan kita laporkan,
sehingga penerima laporan pun nantinya dapat dengan mudah mengetahui apa permasalahan
yang sebenarnya terjadi dari laporan yang telah kita buat.
2. Sebuah laporan harus logis
Sebuah laporan akan dianggap logis apabila keterangan yang dikemukakan dapat ditelusuri
dengan alasan-alasan yang masuk akal.
3. Laporan juga harus lengkap
Sebagai orang yang bertugas membuat laporan, kita pun harus menyertakan informasi selengkap
mungkin dalam poin-poin tertentu yang berkaitan dengan pelaporan kita.
Jika tak lengkap, maka bukan laporan lagi namanya. Laporan kita juga bisa semakin sempurna
apabila dilengkapi dengan sumber keputusan atau bibliografi.
4. Laporan ditulis secara sistematis
Laporan akan dianggap sistematis apabila keterangan yang dituliskan disusun dalam satuan-
satuan yang saling berhubungan dan secara berurutan.
5. Laporan harus berorientasi pada objektivitas
Karena laporan sering digunakan untuk membantu pengambilan keputusan atau penyelesaian
masalah, maka laporan pun harus dibuat secara objektif.
6. Walau ada laporan yang dapat dilihat oleh khalayak umum
Pada hakikatnya, laporan awalnya hanya disiapkan untuk orang-orang terbatas saja. Artinya,
laporan tersebut tidak untuk dibaca setiap orang, melainkan hanya mereka yang memiliki
wewenang dalam organisasi dan kemudian baru lah diputuskan untuk dipublikasikan atau tidak.

2.6 Sistem Informasi Intelijen


Kemajuan yang sangat pesat dalam bidang teknologi, baik itu teknologi komunikasi,
komputer, teknologi informasi serta teknik dan elektronika, sangat mempengaruhi sebuah sistem
pada dunia intelijen yang kesemuanya itu bertujuan untuk mencapai keunggulan informasi
intelijen serta keunggulan manajemen kegiatan intelijen, yang bertujuan untuk meningkatkan
keunggulan daya gempur di dalam sebuah peperangan intelijen.
Hal ini membawa perubahan pada strategi, taktik dan teknik yang dijalankan karena
kesadaran yang dalam akan peran dominasi teknologi pada sebuah postur institusi intelijen.
Teknologi informasi dikombinasikan dengan teknologi perang memungkinkan untuk
menciptakan jenis peperangan yang secara kualitatif berbeda sangat jauh, baik dari segi
manajemen pertempuran, komando kendali , sistem peralatan, sistem dukungan logistik dan lain-
lain, sehingga kehadiran sebuah wadah dari semua sistem di atas terus diteliti serta
disempurnakan oleh setiap organisasi intelijen di dunia.
Penggunaan teknologi informasi yang intensif, mendorong terjadinya penyesuaian
konsep atau doktrin dengan kemajuan teknologi yang melekat di jamannya. Inti dari sebuah
manajemen stratejik kegiatan intelijen adalah terletak pada kemampuan sang manager kegiatan
intelijen itu sendiri yaitu seorang komandan atau pimpinan.
Sistem informasi intelijen secara otomatis bertugas mencari dan menganalisis informasi tentang
lingkungan sosial, politik, hukum, peraturan perundangan dan ekonomi dari satu atau lebih
negara disamping juga tentang kesehatan dan prospek masa depan industri dimana perusahaan
bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga tentang pesaingnya.Sistem informasi
intelijen akan memberikan informasi perencanaan yang para manajer tidak menerima dari
sumber lain.
Intelijen di Indonesia belum sepenuhnya mendapatkan posisi yang tepat, baik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Belum tepatnya posisi intelijen dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Beragamnya persepsi masyarakat terhadap
intelijen, tentu saja akan berpengaruh terhadap sikap dan perilakunya aparat intelijen dalam
melaksanakan tugasnya. Sikap dan perilaku masyarakat terhadap intelijen yang diwujudkan
dalam bentuk sinisme, cacian dan cercaan, sehingga bisa kita jadikan motivasi untuk meluruskan
dan menempatkan intelijen pada posisi yang seharusnya.
Jadi, alangkah baiknya bila persepsi masyarakat terhadap Intelijen dibenarkan dan disamakan
sehingga informasi yang diperoleh sama tanpa ada kesinambungan informasi serta hasil kerja
nyata bagi para intelijen untuk memberikan bukti kerja mereka dan pengolahan infromasi yang
modern.
Untuk mengumpulkan informasi, perlu diingat bahwa dalam manajemen sekuriti,
intelijen merupakan salah satu unsur dalam sebuah struktur sistem, sehingga sistem adalah bukan
pekerjaan individu tetapi kerjasama team. Dalam melakukan evaluasi atau kajian ulang terhadap
sistem yang tengah berjalan perubahan kebijakan tergantung dari input data atau informasi aktual
dari seorang intelijen.
Sehingga sistem informasi manajemen secara tidak langsung ikut berperan dalam suatu intelijen,
baik dari segi apapun seperti sumber, subsistemnya, unsur pokok yang terkandung dan lain-lain.

Konsep Dasar Intelejen

Intelijen adalah penciptaan new knowledge dalam suatu organisasi. Pada dasarnya, penciptaan
new knowledge tersebut tidak bisa lepas dari proses transformasi data menuju intelijen.
• Data
Data adalah potret kejadian atau fakta atas sesuatu hal yang terjadi. Data dapat merupakan
reasoning atas hal yang terjadi pada suatu periode waktu. Data sebagaimana fakta, belum
memiliki arti dan manfaat. Untuk memberikan manfaat data tersebut harus mengalami proses
terlebih dahulu.
• Informasi
Informasi adalah kumpulan data yang memiliki hubungan sehingga memberikan makna.
Informasi merupakan bentuk yang telah memberikan manfaat baik dalam arti positif maupun
negatif.
• Knowledge
Knowledge merupakan sesuatu yang lebih luas, lebih dalam, lebih komprehensif dari data
ataupun informasi. Knowledge merupakan gabungan tacit knowledge dan explicitknowledge.
Tacit knowledge berarti keahlian yang ada pada diri seseorang namun tidak terlihat, sedangkan
explicit knowledge merupakan keahlian yang tertulis atau terdokumen¬tasikan.
• Intelejen
Orang awam biasa mengartikan intelijen sebagai operasi militer yang rahasia atau bahkan sama
dengan spionase. Pada dasarnya intelijen adalah proses penciptaan pengetahuan baru dalam
sebuah organisasi. Pengetahuan baru berarti pengetahuan yang dihasilkan merupakan
pengetahuan yang benar-benar baru atau sebelumnya tidak terdapat dalam invertory pengetahuan
yang lama.
Intelijen harus memiliki sifat yaitu memiliki keakuratan yang tinggi, fokus pada suatu bidang,
berdimensi waktu yang sesuai, visi ke depan, dapat diterapkan dan responsif terhadap kebutuhan
manajemen.
Definisi Sistem Informasi Intelejen
A. Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen
pengambilan keputusan/kebijakan dan menjalankan operasional dari kombinasi orang-orang,
teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang terorganisasi. Sistem Informasi juga dapat
diartikan sebagai kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan
teknologi untuk mendukung operasi dan manajemen.
Sedangkan dalam arti luas, sistem informasi diartikan sebagia sistem informasi yang sering
digunakan menurut kepada interaksi antara orang, proses, algoritmik, data dan teknologi.
B. Intelijen
Intelijen (bahasa Inggris: intelligence) adalah informasiyang dihargai atas ketepatan waktu dan
relevansinya, bukan detail dan keakuratannya, berbeda dengan “data”, yang berupa informasi
yang akurat, atau “fakta” yang merupakan informasi yang telah diverifikasi. Intelijen kadang
disebut “data aktif” atau “intelijen aktif”, informasi ini biasanya mengenai rencana,keputusan,
dan kegiatan suatu pihak, yang penting untuk ditindak-lanjuti atau dianggap berharga dari sudut
pandang organisasi pengumpul intelijen. Pada dinas intelijen dan dinas terkait lainnya, intelijen
merupakan data aktif, ditambah dengan proses dan hasil dari pengumpulan dan analisis data
tersebut, yang terbentuk oleh jaringan yang kohesif. Kata intelijen juga sering digunakan untuk
menyebut pelaku pengumpul informasi ini, baik sebuah dinas intelijen maupun seorang agen.
seperti agen 007 James Bond seorang agen intelegen bergerak secara perorangan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa intelijen merupakan pelaku pengumpul informasi ini, baik
sebuah dinas intelijen maupun seorang agen.
Sistem informasi intelijen secara otomatis bertugas mencari dan menganalisis informasi tentang
lingkungan sosial, politik, hukum, peraturan perundangan dan ekonomi dari satu atau lebih
negara disamping juga tentang kesehatan dan prospek masa depan industri dimana perusahaan
bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga tentang pesaingnya.
Sistem informasi intelijen akan memberikan informasi perencanaan yang para manajer tidak
menerima dari sumber lain.
Informasi yang diperoleh akan digunakan untuk memahami strategi pesaing, pergeseran halus
dalam selera konsumen.
C. Sistem Informasi Intelijen
Sistem Informasi Intelijen merupakan sisem yang menyediakan berbagai informasi mengenai
berbagai bidang seperti lingkungan sosial, politik, hukum, ekonomi suatu negara, kesehatan, dan
juga bidang bisnis yang menyangkut tentang suatu prospek masa depan perusahan. Informasi
tersebut juga dibutuhkan dalam manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan dan
perencanaan oleh seorang manajer yang tidak mereka dapatkan dari sumber lain.
Sumber Sistem Informasi Manajemen Intelijen (Lembaga Pemerintah)
Untuk mendapatkan keterangan yang tepat bagi manajer maka diperlukan taktik dan tekhnik
dalam pengumpulan keterangan yang tepat. Taktik dan tekhnik yang digunakan dapat dengan
cara terbuka atau tertutup maupun kombinasi yang disesuaikan dengan keadaan sasaran dan
akses terhadap sasaran. Taktik yang digunakan dalam penyelidikan yaitu observasi dan
penelitian sedangkan tekhnik penyelidikan meliputi matbar, wawancara, interogasi, penjejakan,
penyurupan,pengintaian,penyadapan.
Sumber keterangan bisa berasal dari satuan sendiri maupun diluar satuan sendiri yang
berpedoman kepada nilai kepercayaan terhadap sumber keterangan maupun nilai kebenaran
bahan keterangan yang dimiliki.
Berikut lebih jelasnya terkait sumber sistem informasi manajemen intelijen pada lembaga
pemerintah:

Lembaga pemerintah.
Keterangan yang dapat diperoleh dari lembaga pemerintah dapat berupa naskah, barang dan
kegiatan misal penggerebekan, pengepungan, dll. Informasi intelejen menganalisis kegiatan yang
berada dalam lembaga pemerintahan seperti contoh diatas,secara tidak langsung informasi
intelejen memberikan kemudahan dalam pengumpulan informasi pada lembaga pemerintahan.
Intelijen pemerintah biasanya diserahkan pada dinas intelijen,yang umumnya diberikan dana
besar yang dirahasiakan.Dinas-dinas ini mengumpulkan informasi dengan berbagai cara,dari
penggunaan agen rahasia,menyadap saluran komunikasi,sampai penggunaan satelit pemerintah.
pemerintah menyediakan data dan informasi yang membantu perusahaan mengikuti berbagai
peraturan ketenagakerjaan.
Informasi yang diperoleh akan digunakan untuk memahami strategi pesaing, pergeseran halus
dalam selera konsumen.

Contoh Sistem Informasi Manajemen Intelijen


Dalam melaksanakan kegiatan yang bersifat pengumpulan bahan keterangan, maka diperlukan
wujud kesatuan yang mampu mengelola segala sumber daya yang ada, sehingga manifestasinya
berupa sebuah organisasi yang mampu mengelola setiap unsurnya, yaitu manusia, metode dan
material serta anggaran. Dengan demikian dapat diwujudkan dengan membentuk organisasi yang
mampu menyelenggarakan tugas – tugas intelijen secara profesional.
Contoh:
– POLRI (Kepolisian Negara Republik Indonesia)
POLRI mempunyai Badan Intelijen Keamanan (BIKPOLRI) yang mempunyai core kegiatan
aspek keamanan,
– TNI (Tentara Nasional Republik Indonesia)
TNI mempunyai Badan Intelijen Strategis (BAIS TNI) yang mempunyai core kegiatan aspek
pertahanan.
Begitu pula dengan lembaga intelijen di departemen lain sesuai dengan aspek masing – masing.
– Kajian Intelijen Strategis Universitas Indonesia (Post Graduate / Pasca Sarjana / S2)
Dipersiapkan untuk mencetak ahli / pakar intelijen secara strategis.

Fungsi Intelijen.
1. Penyelidikan.
Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan secara berencana dan terarah
untuk mengumpulkan bahan–bahan keterangan yang diperlukan, mengolah, menafsirkan dan
menyampaikannya kepada pihak pimpinan yang berwenang pada semua tingkatan dalam
peringkat pemerintahan/organisasi, untuk digunakan bagi penyusunan kebijaksanaan dan
pengambilan tindakan secara diperhitungkan terlebih dahulu oleh masing-masing yang
bersangkutan, sesuai dengan bidang tanggung jawab dan masalahnya.
2. Pengamanan
Meliputi segala usaha, pekerjaan dan tindakan yang dilakukan secara berencana dan terarah
untuk mencegah, mengusut, mencari dan menemukan jejak, menggagalkan, melumpuhkan,
menumpas dan menghancurkan usaha–usaha, pekerjaan dan kegiatan penyelidikan, sabotase dan
penggalangan pihak lawan. Pencegahan dilakukan guna mencegah terjadinya hal–hal yang
merugikan sebagai akibat usaha–usaha dan kegiatan–kegiatan pihak lawan maupun sebagai
hambatan–hambatan serta kelemahan–kelemahan kita sendiri.
3. Fungsi Penggalangan
Meliputi semua usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan yang dilakukan secara berencana dan
terarah oleh sarana–sarana intelijen di daerah–daerah tertentu (baik di luar maupun di dalam
perusahaan) untuk membuat, menciptakan dan atau mengubah suatu kondisi, kepada tingkat
keadaan yang menguntungkan, guna mendukung kebijaksanaan instansi atau pimpinan yang
sedang ditempuh atau akan ditempuh, serta usaha–usaha usaha untuk menghilangkan hambatan –
hambatan terhadap kebijaksanaan tersebut.
4. Penerapan Kompetitif Intelijen Bisnis
Hal ini pererapan kompetitif intelijen adalah penciptaan new knowledge dalam suatu organisasi
yang tidak bisa lepas dari proses transformasi data menuju intelijen. Intelijen harus memiliki sifat
yaitu memiliki keakuratan yang tinggi, fokus pada suatu bidang, berdimensi waktu yang sesuai,
visi ke depan, dapat diterapkan dan responsif terhadap kebutuhan manajemen.
Pentingnya intelijen atau mata-mata atau spionase bisnis adalah informasi. Informasi mengenai
segala hal yang berkaitan dengan musuh yang sedang dihadapi dari sisi bisnis. Siapa mereka, apa
tujuannya, seberapa besar kekuatan mereka ( berkaitan dengan, produk, modal, teknologi yang
digunakan,sistem administrasi dan SDM ) apa rencana dan strategi mereka, dimana kelemahan
mereka, dan dengan siapa saja mereka menjalin hubungan..
Proses kompetitif intelijen tersebut adalah :
1. Memfokuskan pada industri dan membuat profil pesaing.
2. Pengumpulan data menjadi intelijen, diorganisasi dan dievaluasi untuk menyediakan
pandangan baru terhadap kompetisi.
3. Merupakan proses dari mengumpulkan, mengana¬lisa dan menggunakan data yang tersedia
yang diperoleh dengan legal dan etis bukan merupakan spionase industri.
“Asymetric Warfare Strategy”, menggambarkan kondisi sekarang dimana pengaruh teknologi
informasi dan komunikasi telah menjadi sesuatu yang bernilai sekaligus dapat menjadi senjata
perusak. “Globalisasi, bergeser ke lini informasi beberapa perusahaan pandai memainkan
strateginya dalam perang informasi yang lebih bersifat psychological warfare.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Istilah Sistem Informasi Manajemen (SIM) telah banyak didefinisikan oleh para ahli manajemen
dan komputer dengan cara pandang yang berbeda-beda. Istilah SIM telah dikenal sejak tahun
1960-an. Konsep SIM saat itu berkembang seiring dengan perkembangan penggunaan teknologi
komputer.
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Sistem Informasi Manajemen, Manfaat, Fungsi & Tujuan (gurupendidikan.co.id)


Sistem Informasi Manajemen: Definisi, Fungsi dan Perkembangannya (artikelpendidikan.id)
Pengertian Laporan, Fungsi, Tujuan, Syarat dan Contohnya - pelita.co.id
Sumber: GRI 101: Landasan (2016)
Pengertian Laporan, Fungsi, Ciri, Jenis, Struktur, & Langkah Pembuatan (gramedia.com)
http://sim-septialutfi-11140314-mayaayu.blogspot.co.id/2015/12/vbehaviorurldefaultvmlo.html
http://www.bin.go.id/wawasan/detil/291/3/18/07/2014/
memaknaiprofesiintelijen#sthash.DeGF86s8.dpuf
http://wartabadiklat.info/news-a-gallery/aktivitas-diklat/104-intelijen-sebagai-fungsi-
pendukung-pengamanan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Intelijen
http://www.empirisnetwork.net/2008/02/tekhnik-intelijen.html
http://www.pusdikintel-kodiklat-tniad.mil.id/site/index.php/artikel/117-peranan-intelijen-di-
bidang-bisnis
https://pinora.wordpress.com/2012/12/23/memahami-intelijen/
http://eddhies-marketing.blogspot.com/2011/03/intelijen-pemasaran_07.html
https://johannessimatupang.wordpress.com/2009/08/03/mjp-lanjutan-magister-manajemen/
makalah-praktek-pemasaran-sektor-publik-dan-pemerintah-daerah-oktober-2009/

Anda mungkin juga menyukai