Disusun oleh :
Putri Rahmadani / 2892150129
Ari Saptono / 2892150194
Raihanah Tsabitah / 2892150178
Siva Izah / 2892150213
Aris Risnandar /
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang membahas tentang Teori dan Analisis Produk dengan tepat
waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang bagaimana cara untuk fokus baru pada
informasi, fokus revisi pada pendukung keputusan, kemampuan pelaporan, prinsip laporan, dan
system informasi intelijen.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Joni Tesmanto, S.Sos., MM,. selaku Dosen
Pengampu. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Manajemen ..............................................................3
1.2 Tujuan Makalah ............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
2.1 Fokus Baru Pada Informasi ...........................................................................................4
2.2 Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan ....................................................................5
2.3 Kemampuan Pelaporan..................................................................................................6
2.4 Prinsip Pelaporan ..........................................................................................................7
2.5 Jenis – Jenis Laporan.....................................................................................................7
2.6 Sistem Informasi Intelijen..............................................................................................7
BAB III PENUTUP............................................................................................................7
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8
BAB 1
PENDAHULUAN
Spesifikasi DSS :
Berfokus pada proses keputusan daripada proses transaksi
Dirancang dengan mudah, sederhana, dapat diterapkan dengan cepat dan mudah diubah.
Dirancang dan dioperasikan oleh manajer
Mampu memberikan informasi yang berguna bagi analisis kegiatan manajerial.
Berkaitan dengan hanya bagian kecil dari masalah besar
Memiliki logika yang serupa dengan cara manajer menganilis situasi yang sama.
Memiliki basis data berisi informasi yang disarikan dari file dan informasi lain organisasi
yang berasal dari lingkungan eksternal.
Memungkinkan manajer untuk menguji hasil yang mungkin dari serangkaian alternatif.
Fungsi Laporan
Secara umum, ada 5 fungsi laporan yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Pertanggungjawaban dan pengawasan
Laporan merupakan suatu pertanggungjawaban dari seorang kepada pimpinannya sesuai dengan
fungsi tugas yang dibebankan kepada yang bersangkutan.
2. Penyampaian informasi
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa laporan merupakan salah satu alat untuk
menyampaikan informasi. Bagi pimpinan yang menerima laporan tersebut maka laporan
merupakan salah satu sumber informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan fungsi dan tugas-
tugasnya.
3. Bahan pengambilan keputusan
Dalam pelaksanaan manajemen, pimpinan selalu harus mengambil keputusan yang diperlukan
setiap saat. Untuk keperluan pengambilan keputusan oleh pimpinan diperlukan data atau
informasi yang berhubungan dengan keputusan yang diambil. Data atau informasi itu berasal
dari semua satuan organisasi atau pejabat di dalam organisasi melalui laporan-laporan.
Jadi, laporan-laporan tersebut merupakan data bagi pimpinan untuk pengambilan keputusan.
4. Sebagai salah satu alat untuk membina kerja sama, saling pengertian, dan koordinasi
dengan bagian/unit lain.
5. Sebagai salah satu alat untuk memperluas ide dan tukar-menukar pengalaman
Tujuan penyusunan laporan adalah untuk menjadikan informasi yang disampaikan jelas dan
mudah dipahami. Oleh karena itu, materi laporan yang disampaikan cukup yang perlu diketahui
oleh pihak pembaca. Laporan dapat disampaikan secara tertulis baik dalam bentuk cetakan
maupun dalam bentuk elektronik. Dalam dunia kerja, pengertian laporan berfungsi
menghubungkan antara pihak pembuat laporan dan pihak yang membaca laporan. Laporan
digunakan secara intern dalam suatu perusahaan untuk melaporkan perkembangan aktivitas
perusahaan.
Di samping itu, laporan juga digunakan sebagai sarana komunikasi dengan pihak luar.
Beberapa laporan berfungsi sebagai catatan tetap dan bisa juga berfungsi sebagai jawaban atau
pertanyaan yang diajukan untuk memecahkan suatu permasalahan.
Meskipun berbagai tujuan dapat disampaikan melalui laporan, pada umumnya laporan digunakan
untuk menyampaikan tujuan yang bersifat umum sebagai berikut:
1. Memantau dan mengendalikan suatu kegiatan.
2. Membantu mengimplementasikan kebijakan dan prosedur yang telah ditentukan
3. Memenuhi persyaratan.
4. Mendokumentasikan kegiatan.
5. Merupakan pedoman untuk persoalan tertentu
Kemampuan Pelaporan
Semua sistem informasi memiliki kemampuan pelaporan dan laporan harus dirancang agar
sesuai dengan bentuk tertentu.
Prinsip pelaporan :
Laporan harus menonjolkan informasi terpenting
Harus seringkas mungkin
Harus disediakan dukungan
Sistem pelaporan manajemen biasanya dalam transisi
Setiap laporan harus berformat keputusan
Terstruktur untuk melaporkan suatu kinerja
Jenis-jenis laporan :
Laporan periodik
Laporan yang secara rutin dikerjakan
Laporan indikator kunci
Merupakan variasi laporan periodik, laporan ini secara khusus memberikan beberapa
statistik kritis kegiatan operasi harian kepada manajer.
Laporan siap panggil
Jenis laporan yang ditetapkan oleh manajer agar tersedia sebelum berakhirnya satu
periode, mungkin karena masalah operasi yang tidak diharapkan atau adanya ancaman.
Laporan khusus
Laporan ini sering disebut juga laporan ad-hoc adalah jenis laporan lain dari jenois
laporan tidak terjadwal yang dapat diminta oleh manajer.
Laporan perkecualian
Yaitu laporan yang berisi hanya informasi yang dibutuhkan oleh manajer.
Selain itu, terdapat prinsip pelaporan untuk menentukan kualitas laporan, meliput
1. Akurasi
Informasi yang dilaporkan harus akurat dan terperinci bagi stakeholders untuk menilai
kinerja organisasi pelapor.
2. Keseimbangan
Informasi yang dilaporkan harus mencerminkan aspek positif dan negatif dari kinerja
organisasi pelapor untuk memungkinkan penilaian yang beralasan atas kinerja secara
keseluruhan.
3. Kejelasan
Organisasi pelapor harus membuat informasi tersedia dengan cara yang dapat dimengerti
dan dapat diakses oleh stakeholders yang menggunakan informasi tersebut.
4. Keterbandingan
Organisasi pelapor harus memilih, menyusun, dan melaporkan informasi secara
konsisten. Informasi yang dilaporkan harus disajikan dengan cara yang
memungkinkan stakeholders untuk menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke
waktu dan yang bisa mendukung analisis relatif terhadap organisasi lainnya.
5. Keandalan
Organisasi pelapor harus mengumpulkan, mencatat, menyusun, menganalisis, dan
melaporkan informasi serta proses yang digunakan dalam persiapan laporan dengan cara yang
dapat diperiksa dan memiliki kualitas dan materialitas informasi.
6. Ketepatan Waktu
Organisasi pelapor harus melapor secara rutin sehingga informasi tersedia tepat waktu
bagi stakeholders
2.5 Jenis-Jenis Laporan
Secara sederhana, laporan adalah bentuk penyampaian informasi baik secara lisan maupun
tulisan. Informasi yang disampaikan melalui laporan bisa bermacam-macam tergantung
kebutuhan mulai dari berita, keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban.
Ciri-ciri Laporan
1. Ringkas
Dalam penulisan laporan, kita hanya perlu mengemukakan hal-hal pokok saja. Namun, semua itu
tentunya kita tulis secara ringkas dan harus berkaitan dengan apa yang akan kita laporkan,
sehingga penerima laporan pun nantinya dapat dengan mudah mengetahui apa permasalahan
yang sebenarnya terjadi dari laporan yang telah kita buat.
2. Sebuah laporan harus logis
Sebuah laporan akan dianggap logis apabila keterangan yang dikemukakan dapat ditelusuri
dengan alasan-alasan yang masuk akal.
3. Laporan juga harus lengkap
Sebagai orang yang bertugas membuat laporan, kita pun harus menyertakan informasi selengkap
mungkin dalam poin-poin tertentu yang berkaitan dengan pelaporan kita.
Jika tak lengkap, maka bukan laporan lagi namanya. Laporan kita juga bisa semakin sempurna
apabila dilengkapi dengan sumber keputusan atau bibliografi.
4. Laporan ditulis secara sistematis
Laporan akan dianggap sistematis apabila keterangan yang dituliskan disusun dalam satuan-
satuan yang saling berhubungan dan secara berurutan.
5. Laporan harus berorientasi pada objektivitas
Karena laporan sering digunakan untuk membantu pengambilan keputusan atau penyelesaian
masalah, maka laporan pun harus dibuat secara objektif.
6. Walau ada laporan yang dapat dilihat oleh khalayak umum
Pada hakikatnya, laporan awalnya hanya disiapkan untuk orang-orang terbatas saja. Artinya,
laporan tersebut tidak untuk dibaca setiap orang, melainkan hanya mereka yang memiliki
wewenang dalam organisasi dan kemudian baru lah diputuskan untuk dipublikasikan atau tidak.
Intelijen adalah penciptaan new knowledge dalam suatu organisasi. Pada dasarnya, penciptaan
new knowledge tersebut tidak bisa lepas dari proses transformasi data menuju intelijen.
• Data
Data adalah potret kejadian atau fakta atas sesuatu hal yang terjadi. Data dapat merupakan
reasoning atas hal yang terjadi pada suatu periode waktu. Data sebagaimana fakta, belum
memiliki arti dan manfaat. Untuk memberikan manfaat data tersebut harus mengalami proses
terlebih dahulu.
• Informasi
Informasi adalah kumpulan data yang memiliki hubungan sehingga memberikan makna.
Informasi merupakan bentuk yang telah memberikan manfaat baik dalam arti positif maupun
negatif.
• Knowledge
Knowledge merupakan sesuatu yang lebih luas, lebih dalam, lebih komprehensif dari data
ataupun informasi. Knowledge merupakan gabungan tacit knowledge dan explicitknowledge.
Tacit knowledge berarti keahlian yang ada pada diri seseorang namun tidak terlihat, sedangkan
explicit knowledge merupakan keahlian yang tertulis atau terdokumen¬tasikan.
• Intelejen
Orang awam biasa mengartikan intelijen sebagai operasi militer yang rahasia atau bahkan sama
dengan spionase. Pada dasarnya intelijen adalah proses penciptaan pengetahuan baru dalam
sebuah organisasi. Pengetahuan baru berarti pengetahuan yang dihasilkan merupakan
pengetahuan yang benar-benar baru atau sebelumnya tidak terdapat dalam invertory pengetahuan
yang lama.
Intelijen harus memiliki sifat yaitu memiliki keakuratan yang tinggi, fokus pada suatu bidang,
berdimensi waktu yang sesuai, visi ke depan, dapat diterapkan dan responsif terhadap kebutuhan
manajemen.
Definisi Sistem Informasi Intelejen
A. Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen
pengambilan keputusan/kebijakan dan menjalankan operasional dari kombinasi orang-orang,
teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang terorganisasi. Sistem Informasi juga dapat
diartikan sebagai kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan
teknologi untuk mendukung operasi dan manajemen.
Sedangkan dalam arti luas, sistem informasi diartikan sebagia sistem informasi yang sering
digunakan menurut kepada interaksi antara orang, proses, algoritmik, data dan teknologi.
B. Intelijen
Intelijen (bahasa Inggris: intelligence) adalah informasiyang dihargai atas ketepatan waktu dan
relevansinya, bukan detail dan keakuratannya, berbeda dengan “data”, yang berupa informasi
yang akurat, atau “fakta” yang merupakan informasi yang telah diverifikasi. Intelijen kadang
disebut “data aktif” atau “intelijen aktif”, informasi ini biasanya mengenai rencana,keputusan,
dan kegiatan suatu pihak, yang penting untuk ditindak-lanjuti atau dianggap berharga dari sudut
pandang organisasi pengumpul intelijen. Pada dinas intelijen dan dinas terkait lainnya, intelijen
merupakan data aktif, ditambah dengan proses dan hasil dari pengumpulan dan analisis data
tersebut, yang terbentuk oleh jaringan yang kohesif. Kata intelijen juga sering digunakan untuk
menyebut pelaku pengumpul informasi ini, baik sebuah dinas intelijen maupun seorang agen.
seperti agen 007 James Bond seorang agen intelegen bergerak secara perorangan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa intelijen merupakan pelaku pengumpul informasi ini, baik
sebuah dinas intelijen maupun seorang agen.
Sistem informasi intelijen secara otomatis bertugas mencari dan menganalisis informasi tentang
lingkungan sosial, politik, hukum, peraturan perundangan dan ekonomi dari satu atau lebih
negara disamping juga tentang kesehatan dan prospek masa depan industri dimana perusahaan
bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga tentang pesaingnya.
Sistem informasi intelijen akan memberikan informasi perencanaan yang para manajer tidak
menerima dari sumber lain.
Informasi yang diperoleh akan digunakan untuk memahami strategi pesaing, pergeseran halus
dalam selera konsumen.
C. Sistem Informasi Intelijen
Sistem Informasi Intelijen merupakan sisem yang menyediakan berbagai informasi mengenai
berbagai bidang seperti lingkungan sosial, politik, hukum, ekonomi suatu negara, kesehatan, dan
juga bidang bisnis yang menyangkut tentang suatu prospek masa depan perusahan. Informasi
tersebut juga dibutuhkan dalam manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan dan
perencanaan oleh seorang manajer yang tidak mereka dapatkan dari sumber lain.
Sumber Sistem Informasi Manajemen Intelijen (Lembaga Pemerintah)
Untuk mendapatkan keterangan yang tepat bagi manajer maka diperlukan taktik dan tekhnik
dalam pengumpulan keterangan yang tepat. Taktik dan tekhnik yang digunakan dapat dengan
cara terbuka atau tertutup maupun kombinasi yang disesuaikan dengan keadaan sasaran dan
akses terhadap sasaran. Taktik yang digunakan dalam penyelidikan yaitu observasi dan
penelitian sedangkan tekhnik penyelidikan meliputi matbar, wawancara, interogasi, penjejakan,
penyurupan,pengintaian,penyadapan.
Sumber keterangan bisa berasal dari satuan sendiri maupun diluar satuan sendiri yang
berpedoman kepada nilai kepercayaan terhadap sumber keterangan maupun nilai kebenaran
bahan keterangan yang dimiliki.
Berikut lebih jelasnya terkait sumber sistem informasi manajemen intelijen pada lembaga
pemerintah:
Lembaga pemerintah.
Keterangan yang dapat diperoleh dari lembaga pemerintah dapat berupa naskah, barang dan
kegiatan misal penggerebekan, pengepungan, dll. Informasi intelejen menganalisis kegiatan yang
berada dalam lembaga pemerintahan seperti contoh diatas,secara tidak langsung informasi
intelejen memberikan kemudahan dalam pengumpulan informasi pada lembaga pemerintahan.
Intelijen pemerintah biasanya diserahkan pada dinas intelijen,yang umumnya diberikan dana
besar yang dirahasiakan.Dinas-dinas ini mengumpulkan informasi dengan berbagai cara,dari
penggunaan agen rahasia,menyadap saluran komunikasi,sampai penggunaan satelit pemerintah.
pemerintah menyediakan data dan informasi yang membantu perusahaan mengikuti berbagai
peraturan ketenagakerjaan.
Informasi yang diperoleh akan digunakan untuk memahami strategi pesaing, pergeseran halus
dalam selera konsumen.
Fungsi Intelijen.
1. Penyelidikan.
Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan secara berencana dan terarah
untuk mengumpulkan bahan–bahan keterangan yang diperlukan, mengolah, menafsirkan dan
menyampaikannya kepada pihak pimpinan yang berwenang pada semua tingkatan dalam
peringkat pemerintahan/organisasi, untuk digunakan bagi penyusunan kebijaksanaan dan
pengambilan tindakan secara diperhitungkan terlebih dahulu oleh masing-masing yang
bersangkutan, sesuai dengan bidang tanggung jawab dan masalahnya.
2. Pengamanan
Meliputi segala usaha, pekerjaan dan tindakan yang dilakukan secara berencana dan terarah
untuk mencegah, mengusut, mencari dan menemukan jejak, menggagalkan, melumpuhkan,
menumpas dan menghancurkan usaha–usaha, pekerjaan dan kegiatan penyelidikan, sabotase dan
penggalangan pihak lawan. Pencegahan dilakukan guna mencegah terjadinya hal–hal yang
merugikan sebagai akibat usaha–usaha dan kegiatan–kegiatan pihak lawan maupun sebagai
hambatan–hambatan serta kelemahan–kelemahan kita sendiri.
3. Fungsi Penggalangan
Meliputi semua usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan yang dilakukan secara berencana dan
terarah oleh sarana–sarana intelijen di daerah–daerah tertentu (baik di luar maupun di dalam
perusahaan) untuk membuat, menciptakan dan atau mengubah suatu kondisi, kepada tingkat
keadaan yang menguntungkan, guna mendukung kebijaksanaan instansi atau pimpinan yang
sedang ditempuh atau akan ditempuh, serta usaha–usaha usaha untuk menghilangkan hambatan –
hambatan terhadap kebijaksanaan tersebut.
4. Penerapan Kompetitif Intelijen Bisnis
Hal ini pererapan kompetitif intelijen adalah penciptaan new knowledge dalam suatu organisasi
yang tidak bisa lepas dari proses transformasi data menuju intelijen. Intelijen harus memiliki sifat
yaitu memiliki keakuratan yang tinggi, fokus pada suatu bidang, berdimensi waktu yang sesuai,
visi ke depan, dapat diterapkan dan responsif terhadap kebutuhan manajemen.
Pentingnya intelijen atau mata-mata atau spionase bisnis adalah informasi. Informasi mengenai
segala hal yang berkaitan dengan musuh yang sedang dihadapi dari sisi bisnis. Siapa mereka, apa
tujuannya, seberapa besar kekuatan mereka ( berkaitan dengan, produk, modal, teknologi yang
digunakan,sistem administrasi dan SDM ) apa rencana dan strategi mereka, dimana kelemahan
mereka, dan dengan siapa saja mereka menjalin hubungan..
Proses kompetitif intelijen tersebut adalah :
1. Memfokuskan pada industri dan membuat profil pesaing.
2. Pengumpulan data menjadi intelijen, diorganisasi dan dievaluasi untuk menyediakan
pandangan baru terhadap kompetisi.
3. Merupakan proses dari mengumpulkan, mengana¬lisa dan menggunakan data yang tersedia
yang diperoleh dengan legal dan etis bukan merupakan spionase industri.
“Asymetric Warfare Strategy”, menggambarkan kondisi sekarang dimana pengaruh teknologi
informasi dan komunikasi telah menjadi sesuatu yang bernilai sekaligus dapat menjadi senjata
perusak. “Globalisasi, bergeser ke lini informasi beberapa perusahaan pandai memainkan
strateginya dalam perang informasi yang lebih bersifat psychological warfare.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Istilah Sistem Informasi Manajemen (SIM) telah banyak didefinisikan oleh para ahli manajemen
dan komputer dengan cara pandang yang berbeda-beda. Istilah SIM telah dikenal sejak tahun
1960-an. Konsep SIM saat itu berkembang seiring dengan perkembangan penggunaan teknologi
komputer.
DAFTAR PUSTAKA