Penilaian Kerja
Kelompok 10
Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah suatu proses
atau kegiatan yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok
dalam sebuah perusahaan untuk mengevaluasi dan
mengomunikasikan bagaimana karyawan melakukan pekerjaan
dengan cara membandingkan hasil pekerjaannya dengan
seperangkat standar yang telah dibuat dalam suatu periode
tertentu yang digunakan sebagai dasar pertimbangan suatu
kegiatan.
Bias penilai
Kesalahan yang sering terjadi adalah pada si penilai. Bias penilai
tersebut biasanya tidak ada pekerjaan, akan tetapi biasanya pada
karakteristik pribadi, seperti usia, jenis kelamin, senioritas,
suku/agama, kedekatan dengan pimpinan dan lainnya.
Hallo effect
Hallo effect adalah opini pribadi atau subyektifitas penilaian
terhadap yang di nilai. Hal ini dapat terjadi karena penilaian
performance yang sesaat. Sebagai contoh, jika seorang penilai
menyukai seorang karyawan, maka opini tersebut bisa jadi
mengalami distorsi estimasi terhadap kinerja karyawan itu.
Central tendency
Central tendency adalah kondisi penilaian yang di lakukan tidak
secara komprehensif. Penilaian yang di lakukan hanya melihat rata-
rata tingkat produktifitas pekerja. Hal ini terjadi karena kurang
adanya keakraban antara penilai dan yang dinilai.
Permasalahan Penilaian Kerja
Leniency (kelunakan)
Leniency adalah penilaian yang di berikan terlalu lunak/murah,
dengan memberikan nilai yang tinggi kepada yang dinilai. Bias
kemurahan hati ini seperti itu tidak di kehendaki karena hasilnya
para pegawai bakal terlihat lebih dari kenyataan yang sesungguhnya.
Strictness (keketatan)
Strictness adalah penilaian kinerja dilakukan secara ketat.
Kadang-kadang penilai akan memberikan penilaian yang rendah
terhadap kinerja seseorang, meskipun sebenarnya beberapa
karyawan kinerjanya di atas rata-rata.
Recency
Recency adalah penilaian yang di lakukan pada saat-saat
tertentu, atau sesaat saja. Penilaian ini biasanya dilakukan hanya
pada saat-saat yang di anggap oleh tim penilai saat yang tepat untuk
di lakukan penilaian.
Metode Penilaian Kerja Karyawan
1. Management by objectives (MBO)
Management by objectives (MBO) adalah metode penilaian kinerja
karyawan di mana manajer dan karyawan berdiskusi serta
merencanakan objective yang akan dikerjakan pada periode tertentu.
Setelah ditentukan tujuan yang akan dicapai, manajer dan karyawan
akan berdiskusi secara berkala terkait progress dan kemungkinan-
kemungkinan untuk mencapai target tersebut. Di akhir periode,
karyawan akan dinilai berdasarkan hasilnya, jika berhasil mencapai
target, maka ia akan mendapatkan reward.
2. 360-degree feedback
Metode penilaian kinerja karyawan ini adalah salah satu yang paling
multidimensional. Karyawan akan dievaluasi
berdasarkan feedback yang terkumpul dari atasan dan rekan
kerjanya.
Metode Penilaian Kerja Karyawan
5. Psychological appraisals
Psychological appraisals adalah metode penilaian kinerja karyawan
yang dapat membantu menemukan potensi tersembunyi seorang
karyawan.
Metode ini berfokus untuk menganalisis performa karyawan di masa
depan dibandingkan pekerjaannya di masa lalu.
6. Human-resource (Cost) accounting method
Metode penilaian kinerja karyawan ini menganalisis performa
karyawan berdasarkan monetary benefit yang seseorang berikan
pada perusahaan.
Analisis ini didapatkan dari membandingkan cost untuk employee
retaining seorang karyawan dan kontribusi yang karyawan tersebut
berikan dalam bentuk uang. Dalam metode ini, faktor seperti
kualitas, overhead cost, hubungan interpersonal, dan lainnya turut
diperhitungkan.
TERIMAKASIH