Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan
meliputi deskripsi data, uji prasyarat analisis, pengujian hipotesis penelitian, dan
A. Deskripsi Data
Kabupaten Bantul.
dalam 18 kecamatan. Terdaftar ada 135 SMP atau MTs baik negeri
maupun swasta. Jumlah SMP yang berstatus negeri ada 68 sekolah dan
yang berstatus swasta ada 67 sekolah. Jumlah guru IPS sebanyak 275
orang.
48
4
2. Karakteristik Responden
Perbedaan itu tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam kondisi
termotivasi karena imbalan atau gaji dari pemerintah, ada yang termotivasi
karena adanya penghargaan dari atasan, ada juga guru yang termotivasi
lulusan diploma, S1, dan S2. Berdasarkan data penelitian yang lulusan
Pendidikan IPS saja, tetapi ada yang berasal dari jurusan lain, misalnya
manajemen.
sampai sekarang yang paling singkat baru mengajar selama 3 tahun dan
5
mengajar dilihat dari waktu pertama kali mengajar sampai sekarang sudah
mengajar sebagai PNS atau yang sudah besertifikasi ada yang mengajar
rangkap di sekolah lain bahkan ada yang mengajar mata pelajaran yang
lain.
sebagian besar guru IPS sesuai dengan indikator kinerja guru mulai dari
Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar jawaban responden belum
maka pada bagian ini akan disajikan deskripsi data dari masing-masing
atau MTs.
B. Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Penelitian ini memiliki tiga data yaitu data tentang motivasi kerja,
(M), Median (Me), Modus (Mo) dan Standar Deviasi (SDi). Selain itu
5
berikut:
K = 1 +3,3 Log n
Keterangan:
K = Jumlah kelas interval
n = Jumlah data observasi atau responden
Log = logaritma
263) adalah:
a. Sangat tinggi
b. Kelompok Tinggi
1 SDi)
c. Kelompok Rendah
sampai Mi)
bahwa skor total tertinggi yang dicapai adalah 94 dan skor total
terendah adalah 58. Selain itu juga didapatkan nilai Mean sebesar
7,45. Hal ini berarti rata-rata motivasi kerja guru IPS di SMP se
motivasi kerja guru IPS yang cukup tinggi. Hal ini juga didukung
dengan nilai modus, yaitu nilai yang sering muncul dengan angka
sebesar 78,50 versi guru dan 71 versi kepala sekolah semuanya lebih
7,8%.
20 Motivasi Kerja 18
18
16
14 14
12
10
8
Fr ek
6
4 7 7
2
0 4
1
0
// 58-6364-6869-7374-7879-8384-8889-94
Interval Kelas
sebesar 3,9%.
Motivasi Kerja
18 16
16
14
12
10
8 9
Fr ek
8
6
6
4 6
2 4
0
2
// 58-6364-6869-7374-7879-8384-8889-94
Interval Kelas
Standar Deviasi ideal. Nilai Mean ideal variabel Motivasi kerja sebesar
Mean – 1 SDi = 60 - 12 = 48
5
kepala sekolah tidak ada yang memiliki motivasi kerja sangat rendah.
sekolah.
berikut:
5
15
10 20
5
0
0 0 1 1
sebagai berikut :
16
Nilai rata-rata ideal = 4
2 = 10
bahwa skor total tertinggi yang dicapai adalah 14 dan skor total terendah
5
adalah 4. Selain itu juga didapatkan nilai M sebesar 9,31, Me 9,10 dan
menunjukkan pengalaman mengajar guru IPS yang masih rendah. Hal ini
juga didukung dengan nilai modus, yaitu nilai yang sering muncul
tabel berikut:
0%.
6
Pengalaman Mengajar
30 28
25
20
Fr ek ue
15
9 9
10
2
1 2
5 0
Interval Kelas
Mean + 1 SDi = 10 + 2 = 12
Mean – 1 SDi = 10 – 2= 8
6
berikut:
35 33
30
25
20
15
9
Frekuensi
10 7
5 2
0
Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi
Kelompok
responden yaitu kinerja guru menurut guru IPS sendiri dan kinerja guru
berikut :
bahwa skor total tertinggi yang dicapai adalah 80 dan skor total
terendah adalah 39. Selain itu juga didapatkan nilai M sebesar 67,33,
nilai tertinggi adalah sebesar 77, terendah 40, rata-rata sebesar 63,65,
median 63,77, modus 72,50 dan simpangan baku sebesar 8,70. Hal ini
menurut data dari guru IPS sendiri maupun penilaian dari kepala
sekolah masih-masing bernilai 67,33 dan 63,65 nilainya diatas dari nilai
tinggi. Hal ini juga didukung dengan nilai modus, yaitu nilai yang
sering muncul dengan angka sebesar 71,5 versi guru dan 72,5 versi
responden pada kinerja guru IPS menurut data dari guru itu sendiri pada
berikut ini:
6
Kinerja Guru
16 15
14 13
12
10 10
8
Fr ek ue
9
6
4
2
0
2
1 1
Interval Kelas
responden pada kinerja guru IPS menurut penilaian kepala sekolah pada
Kinerja Guru
16
14 14
12
11
10 10
8 9
Frekuensi 6
4 3 3
2 1
0
Interval Kelas
Standar Deviasi ideal. Nilai Mean ideal variabel Kinerja Guru sebesar
berada dalam kategori sangat rendah menurut penilaian guru itu sendiri
dan tidak ada dalam kategori sangat rendah menurut penilaian kelapa
(versi kepala sekolah). Hasil frekuensi kinerja guru IPS dalam kategori
sangat tinggi sebanyak 41 orang menurut data dari guru IPS dan 33
berikut:
6
35 33
30
25
20
14
Frekuensi
15
10 8
4
5
1 0 1
0
Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi
Kategori
GuruKepala Sekolah
bebas, variasi residual absolut sama atau tidak dan hubungan antara
a. Uji Normalitas
adalah uji Chi Kuadrat (X2) dengan SPS Edisi Sutrisno Hadi dan
b. Uji Linieritas
bahwa uji linieritas antara motivasi kerja berdasarkan data dari guru
1,805 dan 1,680 lebih kecil dari nilai F tabel 4,03 (Fh< Ft) yang
diperoleh nilai F hitung sebesar 1,652 dan 0,787 lebih kecil dari nilai F
0,628 menurut data dari guru IPS dan 0,497 menurut penilaian
IPS. Nilai R menurut data dari guru sebesar 0,394 yang berarti
data dari guru IPS sebesar 15,67 dan menurut penilaian kepala
Gunungkidul.
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
data dari guru IPS dan 0,497 menurut penilaian kepala sekolah, karena nilai
menurut data dari guru IPS sebesar 15,67 dan menurut penilaian kepala
hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dan pengalaman
mengajar dengan kinerja guru IPS. Hasil tersebut didukung dengan teori yang
kinerja guru berasal dari dalam diri dan lingkungan sekitarnya. Faktor yang
berasal dari dalam diri salah satunya adalah motivasi. Hal ini selaras dengan
teori yang dinyatakan oleh Sopiah (2008: 23) di mana faktor yang
adanya motivasi akan membuat seseorang lebih giat bekerja sehingga bisa
kinerjanya.
tersebut didukung dengan teori dari Malayu Hasibuan (2001: 94) yang
pendidikan formal tetapi dia dapatkan selama dia mengajar. Selaras dengan
teori menurut Norlander, dkk (2009: 34) yang menyatakan bahwa guru
mengetahui kelas baru, bahkan sebelum mereka masuk kelas tersebut. Guru
atas dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi
berarti 39,4% perubahan pada variabel kinerja guru IPS dapat diterangkan
penelitian ini. Menurut data penilaian dari kepala sekolah Nilai Koefisien
perubahan pada variabel kinerja guru IPS dapat diterangkan oleh variabel
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Temuan ini
juga menemukan bahwa masih besar faktor lain yang berhubungan dengan
variabel kinerja guru IPS. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kinerja
guru IPS SMP akan kurang maksimal kalau hanya dipengaruhi dari motivasi
kerja dan pengalaman mengajar saja. Maka masih banyak variabel lain yang
perlu dikaji dalam rangka meningkatkan kinerja guru IPS. Faktor lain itu
waktu dan disiplin kerja; dan 4) Inisiatif dan Kreativitas. Inisiatif merupakan
D. Keterbatasan Penelitian
kinerja guru, menunjukkan bahwa Dua variabel yang diteliti belum dapat
kinerja guru.