Anda di halaman 1dari 14

"PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU

(STUDI KASUS DI YAYASAN MANARATUL ISLAM JAKARTA SELATAN)"

1Aisyah Herawati, 2Deafitri Ramadhani, 3Yulia Witraini Tanjung


122129246, 222129131, 322129104

Universitas Negeri Padang

ABSTRAK:

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak kompetensi dan motivasi kerja guru
baik secara terpisah maupun bersama-sama terhadap kinerja guru. Data yang digunakan terdiri
dari informasi primer dan sekunder yang diperoleh dari lapangan serta literatur. Seluruh populasi
guru di Yayasan Manaratul Islam menjadi sampel penelitian ini, mengingat jumlahnya kurang
dari 100 orang, dan metode sampel yang digunakan adalah metode sampel total. Penelitian ini
bersifat kuantitatif, dan analisis dilakukan melalui regresi linier berganda menggunakan SPSS
22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru dan motivasi kerja guru secara
terpisah maupun bersama-sama memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja guru di
Yayasan Manaratul Islam, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.

Kata Kunci: Kompetensi Guru, Kinerja Guru, Motivasi Kerja Guru, Evaluasi Kinerja Guru,
SPSS 22

ABSTRACT:

This research aims to evaluate the impact of teacher competence and work motivation,
both individually and collectively, on teacher performance. The data used comprise primary and
secondary information obtained from the field as well as literature. The entire population of
teachers in Yayasan Manaratul Islam serves as the sample for this study, given their number is
less than 100 people, and the total sample method is employed. This research is quantitative, and
the analysis is conducted through multiple linear regression using SPSS 22. The results indicate
that teacher competence and work motivation, whether individually or collectively, have a
significant impact on teacher performance at Yayasan Manaratul Islam, Cilandak District, South
Jakarta.

Keywords: Teacher Competence, Teacher Performance, Teacher Work Motivation, Teacher


Performance Evaluation, SPSS 22

PENDAHULUAN
Guru sebagai pendidik memiliki peran utama sebagai pemimpin pendidikan. Perannya
sangat signifikan dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, dan keberhasilan
kepemimpinannya dapat dilihat dari bagaimana guru menjalankan peran dan tanggung jawabnya.
Ini berimplikasi bahwa kinerja guru menjadi faktor krusial yang memengaruhi kualitas
pembelajaran/pendidikan, yang pada gilirannya akan berdampak pada mutu hasil pendidikan
setelah siswa menyelesaikan sekolah. Kinerja guru pada dasarnya mencakup tindakan konkret
yang dilakukan oleh guru selama melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Kualitas kinerja guru
memiliki dampak langsung terhadap mutu hasil pendidikan, mengingat peran guru yang sangat
erat hubungannya dengan siswa dalam konteks proses pendidikan/pembelajaran di lingkungan
sekolah.
Namun, dalam konteks pendidikan saat ini, berbagai kritik tajam dialamatkan karena
ketidakmampuannya mengatasi sejumlah isu penting dalam kehidupan masyarakat. Meskipun
pendidikan seharusnya menjadi wadah penting bagi masyarakat untuk memahami, membaca, dan
mengenali identitas, potensi, serta kompetensi diri, namun seringkali dijadikan sasaran kritik
ketika masyarakat mengalami kesulitan mencapai perubahan dalam kehidupan mereka. Pada
dasarnya, ranah pendidikan seharusnya menjadi lingkungan yang ideal dan berpengaruh bagi
kehidupan manusia, tetapi permasalahannya terletak pada ketidakefektifan dan ketidakefisienan
dalam gerak dan proses ranah tersebut yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat.
Seiring dengan kecenderungan masa depan yang semakin rumit dan kompleks,
pendidikan diharapkan mampu mempersiapkan siswa untuk menghadapi realitas dunia. Di
lingkungan sekolah, penting bagi siswa untuk menyadari harapan yang mereka tanggung,
menghadapi tantangan yang dihadapi, dan mengembangkan kemampuan yang diperlukan.
Namun, segala upaya perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak
akan memberikan dampak yang signifikan tanpa dukungan dari guru yang berkualitas.
Masyarakat atau orang tua murid pun kadang-kadang menuding guru tidak kompeten,
tidak berkualitas, manakala putra-putrinya tidak bisa menyelesaikan persoalan yang ia hadapi
sendiri atau memiliki kemampuan tidak sesuai dengan kemampuannya. Diantara faktor yang
mengakibatkan rendahnya pengakuan masyarakat terhadap profesi guru yakni kelemahan yang
terdapat pada diri guru itu sendiri, diantaranya rendahnya tingkat kompetensi profesionalisme
mereka. Penguasaan guru terhadap materi dan metode pengajaran masih berada dibawah standar
Dengan demikian, untuk mencapai SDM guru yang berkualitas, yang mampu bersaing
bahkan setara dengan negara-negara maju, sangat penting untuk memiliki guru dan tenaga
kependidikan yang profesional. Mereka menjadi faktor penentu utama dalam kesuksesan sistem
pendidikan. Hal ini menjadi krusial, terutama ketika dilihat dari berbagai penelitian dan kajian
yang menunjukkan bahwa peran guru sangat strategis dalam menentukan keberhasilan
pendidikan, meningkatkan kualitas pembelajaran, serta membentuk kompetensi peserta didik.

METODE PENELITIAN
Populasi yang menjadi fokus penelitian ini mencakup seluruh guru yang memberikan
pengajaran di Yayasan Manaratul Islam Cilandak Jakarta Selatan. Sementara itu, sampel yang
akan diambil merupakan sampel total, dan metode penarikan sampel ini didasarkan pada
pandangan Suharsimi yang menyatakan bahwa ketika populasi mencapai lebih dari 100 orang,
sampel dapat diambil sekitar 10% - 15% atau 20% - 30%, atau menyesuaikan dengan keputusan
peneliti. Namun, jika populasi kurang dari 100, maka sampel dapat diambil secara keseluruhan
atau dengan menggunakan sampel populasi. Oleh karena itu, seluruh jumlah guru di Yayasan
Manaratul Islam Cilandak Jakarta Selatan menjadi subjek penelitian ini.
Variabel yang akan diselidiki dalam penelitian ini terdiri dari tiga kategori, yaitu variabel bebas
(independent variable) (X1) dan (X2), serta variabel terikat (dependent variable) (Y).

Dalam rangka memenuhi persyaratan penelitian, faktor-faktor yang diidentifikasi sebagai


variabel penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Kompetensi Guru (X1)
2. Motivasi Kerja Guru (X2)
3. Kinerja Guru (Y)
Selanjutnya, guna memberikan gambaran lebih lanjut terkait arah penelitian, penulis merancang
desain penelitian yang dapat diilustrasikan melalui gambar berikut:
Penelitian ini memiliki karakteristik sebagai penelitian kuantitatif. Fokus utama dari
kajian ini adalah untuk mengeksplorasi pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel
terikat (Y), dengan penekanan pada analisis dampak variabel bebas terhadap variabel terikat
melalui analisis pengaruh, serta melakukan prediksi melalui analisis regresi. Variabel yang
terlibat dalam penelitian ini mencakup kompetensi guru dan motivasi kerja guru yang diyakini
memiliki dampak signifikan terhadap kinerja guru.
Dalam rangka memperoleh data yang akurat, penulis menerapkan beberapa metode
pengumpulan data dari lokasi penelitian. Salah satu metode yang digunakan adalah wawancara,
di mana penulis berkomunikasi secara lisan dengan guru-guru Yayasan Manaratul Islam
Cilandak Jakarta Selatan. Teknik ini diterapkan oleh penulis sebagai tahap observasi awal
sebelum mengambil data utama untuk penelitian.
Selanjutnya, penulis menggunakan angket atau kuesioner sebagai instrumen penelitian
yang disebar kepada responden, yaitu para guru di Yayasan Manaratul Islam Jakarta Selatan.
Responden diminta untuk mengisi formulir tertulis yang berisikan sejumlah pertanyaan, disertai
dengan opsi jawaban, sehingga mereka dapat memilih jawaban sesuai dengan keadaan
sebenarnya (angket tertutup). Angket ini dirancang untuk mengumpulkan data mengenai
kompetensi dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru. Skala Likert digunakan pada angket
ini untuk memberikan tingkat penilaian yang berkala.

Kategori Jawaban Skor Angket


Keterangan Positif Negatif
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4

Selanjutnya, penulis juga mencatat informasi seputar sejarah sekolah, visi dan misi
sekolah, data siswa dan guru, fasilitas termasuk sarana prasarana sekolah, serta struktur yayasan
sebagai bagian dari kegiatan dokumentasi.
Setelah mengumpulkan data yang diperlukan, penulis melakukan analisis data dengan melalui
serangkaian langkah-langkah sebagai berikut:
1. Editing: Pada tahap ini, penulis melakukan pengecekan terhadap pengisian angket. Setiap
angket diperiksa satu per satu untuk menilai kelengkapan, kejelasan, dan kebenaran pengisian.
2. Coding: Penulis mengelompokkan jawaban dari responden ke dalam kategori-kategori
tertentu.
3. Scoring: Penulis memberikan skor pada setiap butir pertanyaan yang terdapat dalam angket.
4. Tabulating: Penulis menghitung total skor yang telah diperoleh dan menempatkan jawaban-
jawaban yang telah dikodekan ke dalam tabel.
5. Prosentase: Pada tahap ini, penulis menghitung persentase dari jumlah frekuensi jawaban
responden untuk menentukan apakah terdapat peningkatan kinerja guru berdasarkan hasil
penelitian. Rumus yang digunakan adalah: P= x 100
Keterangan:
P : Presentase
F : Frekuensi
N : Jumlah responden
Seperti yang telah diketahui, untuk alat pengumpul data berupa kuesioner, langkah awal
yang harus dilakukan adalah uji validitas dan uji reliabilitas.
1. Uji Validitas:
Untuk menguji validitas alat ukur berupa angket, langkah pertama adalah mencari korelasi
antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan. Ini dilakukan dengan mengkorelasi setiap
butir alat ukur dengan skor total, yang merupakan jumlah dari setiap skor butir. Proses ini
menggunakan rumus korelasi Product Moment Person: r x y = N-(
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi
N = Jumlah responden
Σxy = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
Σx = Jumlah hasil skor X
Σy = Jumlah hasil skor Y.
Selanjutnya menghitung nilai/statistik uji t pada taraf signifikan α = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = n-2 dengan rumus:

r
𝑡=
n
Keterangan:
t = Nilai t terhitung
r = Koefisien korelasi hasil hitung
n = Jumlah responden

Pedoman pengambilan keputusan sebagai berikut:


a. Jika nilai t yang dihitung melebihi nilai t dalam daftar distribusi, maka instrumen tersebut
dianggap valid.
b. Jika nilai t yang dihitung kurang dari atau sama dengan nilai 1 pada daftar distribusi, maka
instrumen tersebut dianggap tidak valid.
Rumus korelasi tersebut juga digunakan untuk menguji hipotesis, yaitu:
Hipotesis Alternatif (Ha): Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi guru dan
motivasi kerja guru (X) terhadap kinerja guru (Y).
Hipotesis Nihil (Ho): Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kompetensi guru dan motivasi
kerja guru (X) terhadap kinerja guru (Y).

2. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas alat ukur penelitian ini menggunakan rumus alpha
Cronbach sebagai berikut:
r₁₁= Keterangan:
r₁₁ = Reliabilits Instrumen
k = Banyak butir pertanyaan
= Jumlah varian butir
σt² = Varians total.

Adapun kriteria pengujian adalah:


r₁₁ 0,91-1,00 = sangat tinggi
r₁₁ 0,71-0,90 = tinggi
r₁₁ 0,41-0,70 = cukup
r₁₁ 0,21-0,40 = rendah
r₁₁<0,20-1,00 = sangat rendah
Langkah-langkah perhitungan reliabilitas instrumen kedua variabel adalah:
a. Membuat lembar kerja berdasarkan skor butir yang diperoleh
b. Menghitung varians tiap butir dengan menggunakan rumus :
²b =
N
c. Menghitung varians total dengan menggunakan rumus :
²b =
N
d. Menghitung reliabilitas dengan rumus alpha:
Keterangan:
= Reliabilitas
= Banyaknya butir pertanyaan
= Jumlah varians butir
= Jumlah varians total.

3. Uji Prasyarat Analisis Data


a. Menentukan Fhitung dengan rumus sebagai berikut:
F-h=
Keterangan:
R² = Koefisien determinasi ganda yang telah diketahui
k = Jumlah varian independen
n = Jumlah sampel
F = F hitung selanjutnya dibandingkan dengan F tabel.
b. Uji normalitas data
Uji normalitas digunakan untuk membuktikan data variable x dan variabel y apakah
berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji chi kuadrat. Dengan terlebih dahulu
membuat tabulasi dengan table penolong terdiri dari:
1) Kolom nomor
2) Kolom kelas interval
3) Kolom frekuensi
4) Kolom nilai tengah
5) Kolom X1²
6) Mencari rata-rata (Mean)
7) Menari simpangan baku
8) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara menentukan batas
kelas, menari nilai Z-sore, mencari luas O-Z dari table kurva normal dari O-Z
dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas, menari luas tiap kelas
interval, menari frekuensi yang diharapkan, adapun rumusnya adalah sebagai
berikut: Kemudian membandingkan hitung dengan table
c. Uji linieritas regresi
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linieritas atau tidaknya persamaan regresi yang
diperoleh, uji linieritas digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen apakah positif atau negatif, dan untuk memprediksi nilai variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Uji linieritas
menggunakan rumus regresi sederhana. Nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Y=a=bx

d. Uji Koefisien Regresi Linier Berganda Tingkat signifikansi koefisien regresi linier
berganda, diketahui dengan uji F, yaitu membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Untuk
mengetahui nilai F hitung untuk regresi linier berganda dapat digunakan rumus, sebagai berikut:
1) Bila F hitung > F tabel maka Hipotesis Penelitian diterima,artinya koefisien b dalam
persamaan regresi linier berganda adalah tidak sama dengan nol, sehingga persamaan garis
regresi linier tersebut adalah benar / diterima.
2) Bila nilai F hitung < nilai F tabel maka hipotesis Penelitian ditolak, artinya koefisien b dalam
persamaan regresi linier berganda adalah sama dengan nol, sehingga persamaan garis regresi
linier tersebut adalah tidak diterima atau ditolak. Atau dapat dikatakan bahwa variabel bebas X
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai variabel terikat Y.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hipotesis awal yang diuji dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat dampak dari
kompetensi guru, yang merupakan variabel (X1) sebagai variabel bebas, terhadap kinerja guru,
yang merupakan variabel (Y) sebagai variabel terikat. Analisis regresi linear sederhana terhadap
data penelitian yang mengevaluasi pengaruh kompetensi guru (variabel X1) sebagai variabel
independen terhadap kinerja guru (variabel Y) sebagai variabel dependen dapat ditemukan pada
tabel berikut:

Unstandardized Standardized
Model Coefficeients Coefficeients t sig
B Std, Error Beta
(Constant) 60.009 12.439 4.824 .000
Kompetensi Guru .214 .129 .215 1.756 .102
Motivasi Kerja Guru .169 .122 .179 1.982 .171

Dari tabel di atas, dihasilkan koefisien regresi (b) sebesar 0,214 dan konstanta (a) sebesar
60,009, dengan nilai t hitung sebesar 1,656 dan tingkat signifikansi 0,102.
Maka, hubungan antara kedua variabel dapat dijelaskan oleh persamaan regresi Ŷ =
60,009 + 0,214 X1. Persamaan ini dapat diinterpretasikan sebagai berikut: jika skor kompetensi
guru (variabel X1) sebagai variabel bebas naik satu poin atau satu skor, maka akan diikuti oleh
kenaikan kinerja guru (variabel Y) sebagai variabel terikat sebesar 0,214 poin.
Selanjutnya, dilakukan pengujian hipotesis dengan uji t untuk menentukan signifikansi
pengaruh variabel kompetensi guru (variabel X1) sebagai variabel independen terhadap variabel
kinerja guru (variabel Y) sebagai variabel dependen. Langkah-langkah uji t melibatkan
perbandingan nilai t hitung dengan nilai t tabel, dimana dalam hal ini t tabel dapat ditemukan di
lampiran penelitian. Dengan nilai t hitung > t tabel (1,756 > 1,66), maka hipotesis nol (Ho)
diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru.
Selanjutnya, dalam membandingkan tingkat signifikansi, dengan nilai signifikansi
sebesar 0,102 > 0,05, hipotesis nol (Ho) juga diterima. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa
kompetensi guru berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru. Dengan demikian, dapat
ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara kompetensi guru dan kinerja guru memiliki pengaruh
yang signifikan. Untuk menilai sejauh mana tingkat signifikansinya, persamaan regresi tersebut
kemudian diuji menggunakan uji F, sebagaimana yang tercantum dalam tabel analisis varians di
bawah ini:
Sum of
Model dF Mean Square F Sig
Squares
Regression 605.040 2
302.520
Residual 4492.240 72 4.849 0.912
62.392
Total 5097.280 74

Dari tabel analisis varians di atas, terlihat bahwa nilai p (sig.) yang diperoleh adalah
0,091, dan nilai ini lebih besar dari 5%. Oleh karena itu, hipotesis nol diterima, yang
menunjukkan bahwa koefisien regresi di atas memiliki signifikansi. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa kompetensi guru, yaitu variabel (X1) sebagai variabel independen, memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru, yaitu variabel (Y) sebagai variabel dependen.
Hipotesis kedua yang diuji dalam penelitian ini adalah untuk menilai sejauh mana
motivasi kerja guru, yaitu variabel (X2) sebagai variabel independen, mempengaruhi kinerja
guru, yaitu variabel (Y) sebagai variabel dependen. Hasil uji hipotesis ini kemudian disajikan
dalam tabel berikut:

Unstandardized Standardized
Model Coefficeients Coefficeients t sig
B Std, Error Beta
(Constant) 60.009 12.439 4.824 .000
Kompetensi Guru .214 .129 .215 1.756 .102
Motivasi Kerja Guru .169 .122 .179 1.982 .171

Dari koefisien di atas, dapat diperhatikan bahwa hasil persamaan regresi berganda adalah
b1X1 sebesar 0,214, b2X2 sebesar 0,169, dan konstanta b0 sebesar 60,009. Oleh karena itu,
bentuk hubungan antara ketiga variabel tersebut dapat diungkapkan melalui persamaan regresi
berikut:
Y = 60,009 + 0,214X1 + 0,169X2
Penjelasan persamaan di atas adalah sebagai berikut: jika nilai kompetensi guru dan
motivasi kerja guru sama-sama bernilai 0, maka kinerja guru akan memiliki nilai sebesar 60,009.
Selanjutnya, koefisien regresi untuk variabel kompetensi guru sebesar 0,214 mengindikasikan
bahwa jika kompetensi guru mengalami peningkatan satu satuan, maka kinerja guru akan
meningkat sebanyak 0,214 satuan, dengan asumsi variabel motivasi kerja guru tetap. Sementara
itu, koefisien regresi untuk variabel motivasi kerja guru sebesar 0,169 berarti bahwa jika
motivasi kerja guru meningkat satu satuan, maka kinerja guru akan naik sebanyak 0,169 satuan,
dengan asumsi variabel kompetensi guru tetap.
Setelah menemukan persamaan regresi, dilanjutkan dengan analisis koefisien determinasi
untuk mengetahui persentase kontribusi pengaruh dari variabel kompetensi guru dan motivasi
kerja guru terhadap kinerja guru. Analisis ini dilakukan dengan melihat tabel berikut:
Change Statistics
Model R R Adjuste Std. Error R F Df1 Df2 Sig. F
Square dR of the Square Change Change
Square Estimate Change

1 .345a .119 .094 7.89887 .119 4.894 2 72 .011

Dari ringkasan model pada tabel di atas, terlihat bahwa nilai R Square adalah sebesar
0,119 atau 11,9%. Ini mengindikasikan bahwa persentase kontribusi variabel kompetensi guru
dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru adalah sekitar 11,9%, atau dengan kata lain,
variasi dari variabel kinerja guru yang digunakan dalam model dapat dijelaskan sebesar 11,9%
oleh variasi variabel kompetensi guru dan motivasi guru. Sisanya, sekitar 88,1%, dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kompetensi
guru dan motivasi kerja guru di Yayasan Manaratul Islam memiliki pengaruh positif secara
bersama-sama terhadap kinerja guru di institusi tersebut. Rincian temuan tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari kompetensi guru terhadap kinerja guru di Yayasan
Manaratul Islam, dan persentase kontribusinya adalah sebesar 9,5%. Sisanya, sekitar 90,5%,
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
2. Motivasi kerja guru di Yayasan Manaratul Islam juga memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja guru, dengan persentase kontribusi sebesar 29,2%. Sekitar 70,8% dari variasi
kinerja guru dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian.
3. Kombinasi antara kompetensi guru dan motivasi kerja guru secara bersama-sama memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru di Yayasan Manaratul Islam, dengan persentase
kontribusi sebesar 27,3%. Sebagian besar variasi kinerja guru, yaitu sekitar 72,7%, masih
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam model penelitian.
Dari kedua variabel yang memengaruhi kinerja guru di Yayasan Manaratul Islam, dapat
disimpulkan bahwa motivasi kerja guru memiliki dominasi yang lebih tinggi. Artinya, semakin
tinggi motivasi kerja guru di Yayasan Manaratul Islam, semakin tinggi juga peningkatan kinerja
guru di institusi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., Donnelly, J. H., & Konopaske, R. (2012). Organizations:
Behavior, Structure, Processes. McGraw-Hill Education.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2017). Organizational Behavior. Pearson.

Suharsimi, A. (2014). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supranto, J. (2014). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai