Anda di halaman 1dari 7

1

Analisis Pengaruh Perubahan Kurikulum Terhadap Prestasi


Belajar Peserta Didik

Angela Anggraini1*, Rowinna Siburian2, Nova Romadiyah Padang 3,Sahala

Manatap Simbolon4
1,2 Prodi Pendidikan Ekonomi,Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia

ABSTRAK
Kata Kunci : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian
Perubahan kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung
Kurikulum,Prestasi Siswa menggunakan analisis. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu
Keywords: agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Penelitian ini
Curriculum Changes, dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif jenis studi
Student Achievements literatur atau studi pustaka
Dari hasil analisis tentang Pengaruh Perubahan Kurikulum
Terhadap Prestasi Belajar Siswa, dapat disimpulkan bahwa Perubahan
kurikulum dapat berdampak baik dan buruk bagi mutu pendidikan,
dimana dampak baiknya yaitu pelajar bisa belajar dengan mengikuti perkembangan zaman yang
semakin maju tapi didukung oleh kepala sekolah, guru, tenaga pengajar, peserta didik bahkan
lembaga itu sendiri. Dimana kepala sekolah harus berhubungan baik dengan atasannya dan
membina hubungan baik dengan bawahannya, lalu guru juga harus bermutu, maksudnya gurunya
harus memberi pelajaran yang dapat dicerna oleh peserta didik, lalu siswa juga harus bermutu,
maksudnya siswa dapat belajar dengan baik, giat belajar,menjadi siswa yang kreatif dalam setiap
pemecahan masalah. serta kritis dalam setiap pelajaran. Dampak negatifnya adalah mutu pendidikan
menurun dan perubahan kurikulum yang begitu cepat menimbulkan masalah-masalah baru seperti
menurunya prestasi siswa, hal ini dikarenakan siswa tidak dapat menyesuaikan diri dengan sistem
pembelajaran pada kurikulum yang baru.

ABSTRACT
This study uses a type of qualitative research. Qualitative research is research that is descriptive
in nature and tends to use analysis. Process and meaning are highlighted in qualitative research. The
theoretical basis is used as a guide so that the research focus is in accordance with the facts in the
field. This research was conducted using a qualitative research method, type of literature study or
literature study
From the results of an analysis of the Effect of Curriculum Changes on Student Learning
Achievement, it can be concluded that curriculum changes can have both good and bad impacts on
the quality of education, where the good impact is that students can learn by keeping up with
increasingly advanced times but supported by school principals, teachers, teaching staff , students
and even the institution itself. Where the principal must have good relations with his superiors and
foster good relations with his subordinates, then the teacher must also be of good quality, meaning
that the teacher must provide lessons that can be digested by students, then students must also be of
high quality, meaning that students can study well, study hard, become creative students in every
problem solving. and critical in every lesson. The negative impact is that the quality of education
decreases and changes to the curriculum that so quickly cause new problems such as decreased
student achievement, this is because students cannot adapt to the learning system in the new
curriculum.
1. PENDAHULUAN.

Kurikulum merupakan seperangkat atau suatu system rencana dan pengaturan mengenai bahan
pembelajaran yang dapat dipedomi dalam aktivitas belajar mengajar. E. Mulyasa, (2008) dalam
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai konpetensi dasar
dan tujuan pendidikan.

Email adress : rowinnasiburian@gmail.com


2

Istilah kurikulum sering dimaknai plan for learning (rencana pendidikan). Sebagai rencana
pendidikan kurikulum memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, urutan isi dan proses
pendidikan.Secara historis, istilah kurikulum pertama kalinya diketahui dalam kamus Webster tahun
1856. Pada mulanya istilah kurikulum digunakan dalam dunia olah raga, yakni suatu alat yang membawa
orang dari start sampai ke finish. Kemudian pada tahun 1955, istilah kurikulum dipakai dalam bidang
pendidikan, dengan arti sejumlah mata pelajaran di suatu perguruan.
Landasan pengembangan kurikulum memiliki peranan yang sangat penting. Apabila kurikulum tidak
memiliki dasar pijakan yang kuat, maka kurikulum tersebut akan mudah terombang-ambing dan akan
dipertaruhkan adalah manusia (perserta didik) yang dihasilkan oleh Pendidikan itu sendiri. Ada empat
landasan pokok yang menjadi dasar pengembangan kurikulum, yaitu: landasan filosofis, landasan
psikologis, sosial budaya, serta landasan ilmiah dan teknologi. Asumsi-asumsi filosofis berimplikasi pada
perumusan tujuan pendidikan, pengembangan isi atau materi pendidikan, penentuan strategi, serta pada
peranan peserta didik dan peranan pendidik. Landasan psikologis mengacu pada teori belajar
kognitif,behavioristik, dan humanistik. Landasan sosial budaya berimplikasi pada program pendidikan
yang akan dikembangkan. Sedang landasan ilmiah dan teknologi menjadi titik tolak dalam
mengembangkan kurikulum agar adaptif dengan perubahan dan tantangan zaman.
Seiring berkembangnya zaman, kurikulum juga akan mengikuti perubahan perubahan yan ada.
Kaitannya dengan perubahan kurikulum, Soetopo dan Soemanto (1991: 38) menyatakan bahwa suatu
kurikulum disebut mengalami perubahan bila terdapat adanya perbedaan dalam satu atau lebih
komponen kurikulum antara dua periode tertentu, yang disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja.
Sedangkan menurut Nasution (2009: 252), perubahan kurikulum mengenai tujuan maupun alat-alat atau
cara-cara untuk mencapai tujuan itu. Mengubah kurikulum sering berarti turut mengubah manusia, yaitu
guru, pembina pendidikan, dan mereka-mereka yang mengasuh pendidikan. Itu sebab perubahan
kurikulum dianggap sebagai perubahan sosial, suatu social change. Perubahan kurikulum juga disebut
pembaharuan atau inovasi kurikulum. Dari defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan
kurikulum berarti adanya perbedaan dalam satu atau lebih komponen kurikulum antara periode tertentu,
yang disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja.mengubah semua yang terlibat di dalamnya, yaitu
guru, murid, kepala sekolah, pemilik sekolah, juga orang tua dan masyarakat umumnya yang
berkepentingan dalam pendidikan.
Perubahan kurikulum merupakan suatu wujud penyempurnaan dari kurikulum-kurikulum
sebelumnya. Dengan kehadiran kurikulum baru, diharapkan mampu melengkapi kekurangan-kekurangan
yang ada pada kurikulum sebelumnya. Hal tersebut sesuai dengan tujuan Pendidikan nasional yang
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik. Titik tekan pengembanngan kurikulum ini
adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi,
penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara
apa yang diinginkan denga napa yang dihasikan.
Maka berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk menganalisis tentang
“Pengaruh Perubahan Kurikulum Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik”

Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan dari dilaksanakannya penelitian terhadap pengaruh perubahan kurikulum terhadap
prestasi belajar siswa antara lain:
1. Ingin memperoleh gambaran yang akurat mengenai persepsi peserta terhadap perubahan
kurikulum yang terus terjadi.
2. Ingin mengetahui secara faktual mengenai pengaruh perubahan kurikulum terhadap prestasi
belajar siswa.
3. Ingin mengetahui secara faktual faktor yang pengaruh perubahan kurikulum terhadap metode
mengajar guru.
4. Ingin mengtahu apa saja faktor yang menjadi penyebab siswa kesulitas menghadapi perubahan
kurikulum.
5. Ingin mengetahui bagaimana kurikulum yang diharapkan peserta didik.

Manfaat Penelitian.
Dengan adanya penelitian ini peneliti mengharapkan beberapa manfaat antara lain:
1. Untuk menambah informasi pada pembaca dan yang berkepetingan tentang pengaruh
perubahan kurikulum terhadap prestasi belajar peserta didik.
2. Berguna sebagai tambahan informasi mengenai hambatan dan kesulitan yang dialami peserta
didik dalam mengikuti perubahan kurikulum.
3. Berguna sebagai sumber Informasi mengenai kurikulum harapan peserta didik.

Email adress : rowinnasiburian@gmail.com


3

Uraian Permasalahan.
Perumusan masalah juga diperlukan untuk mempermudah menginterpretasikan hasil yang diperoleh
dari wawancara Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah “ Bagaimana pengaruh perubahan kurikulum mempengaruhi proses pembelajaran sera
minat dan hasil belajar peserta didik ”.
Setelah masalah penelitian itu dipilih dan ditetapkan maka tugas berikutnya adalah merumuskan
masalah dalam bentuk yang dapat diteliti. Rumusan masalah yang dikemukakan hendaknya menerangkan
dengan jelas apa yang akan diterangkan atau dipecahkan dan membatasi ruang lingkup studi tersebut pada
suatu persoalan khusus.
Maka dari uraian permasalah diatas didapat identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pandangan siswa terhadap perubahan kurikulum yang terjadi terus menerus?
2. Bagaimana perubahan kurikulum memepengaruhi prestasi belajar siswa?
3. Bagaimana perubahan kurikulum memepengaruhi kompetensi mengajar guru?
4. Apa saja kendala yang dialami siswa dalam mengikuti perubahan kurikulum?
5. Bagaimana kurikulum harapan peserta didik?

Subjek Penelitian.
Subjek penelitian dalam mengamati pengaruh perubahan kurikulum terhadap prestasi belajar peserta
didik dalam penelitian ini adalah beberapa peserta didik dari berbagai tingkatan jenjang pendidikan mulai
dari SD,SMP,SMA,Mahasiswa serta Guru.

2. METODE PELAKSANAAN
Bentuk penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan
fakta di lapangan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif jenis studi
literatur atau studi pustaka.
Pada pendekatan kualitatif ini, peneliti mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dari sumber data.

Sumber Data.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
Dalam penelitian ini penulis menggunakan studi literatur atau studi pustaka dari beberapa jurnal
terkait. Studi pustaka merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan data. Studi pustaka merupakan
metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-
dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung
dalam proses penulisan.”Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung foto-foto atau karya
tulis akademik dan seni yang telah ada.”(Sugiyono,2005:83). Studi pustaka merupakan Maka dapat dikatakan
bahwa studi pustaka dapat memengaruhi kredibilitas hasil penelitian yang dilakukan.

3. PEMBAHASAN
a. Hasil Penelitian.

Persepsi atau Pandangan Siswa Terhadap Perubahan Kurikulum.


Menurut Slameto (2010) Persepsi adalah sesuatu yang berhubungan dengan masuknya informasi ke
otak, dengan persepsi seseorang terus menerus melakukan hubungan terhadap lingkungannya melalui
penginderaan. Menurut Al Rothman dan Fa Ayoade (1870) menilai persepsi mahasiswa terhadap perubahan
kurikulum perlu untuk dilaksanakan sebagai salah satu bentuk proses evaluasi terhadap perubahan
kurikulum yang sedang berjalan. Menurut Chan (2004) persepsi peserta didik dapat menjadi dasar penting
dalam manajemen kurikulum.
Menurut Robbins dan Judge (2013) persepsi adalah memberikan makna atau respon terhadap sesuatu
informasi, sementara proses pembelajaran adalah suatu proses dimana adanya interaksi antara segala
kegiatan peserta didik dengan pengajar untuk mencapai tujuan pembalajaran yang telah direncanakan
(Arzuman et al., 2010). Dapat disimpulkan bahwa persepsi peserta didik terhadap proses pembelajaran
terkait perubahan kurikulum adalah tanggapan mahasiswa terhadap proses pembelajaran selama perubahan
kurikulum.
Hasil dari penelitian Miles et al, (2021) yang menyebutkan persepsi mahasiswa terhadap proses
pembelajaran pada kurikulum baru lebih baik dikarenakan gaya pengajaran dan pembelajaran yang lebih

Email adress : rowinnasiburian@gmail.com


4

interaktif. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Bouhaimed et al, (2009) juga mengatakan bahwa
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik mampu meningkatkan pencapaian belajar mereka. Hasil
penelitian dan penelitian sebelumya dapat simpulkan bahwa proses pembelajaran selama perubahan
kurikulum tetap dapat meningkatkan partisipasi, motivasi, dan keaktifan belajar peserta didik.

Pengaruh Perubahan Kurikulum Terhadap Metode Mengajar Guru


Metode mengajar adalah seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang dirancang secara teratur untuk melakukan pembelajaran, termasuk pilihan cara
penilaian yang akan dilaksanakan (Suyono & Hariyanto, 2019). Pendapat tersebut diperjelas lagi oleh Miller
& Stacey yang berpendapat bahwa pembelajaran merupakan upaya penciptaan suatu sistem lingkungan
yang memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Sistem lingkungan yang dimaksud adalah
sejumlah komponen yang saling mempengaruhi seperti adanya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, guru
dan siswa, materi yang akan diajarkan, pendekatan, strategi, model, dan metode mengajar guru yang akan
mengarahkan aktivitas belajar siswa, termasuk media dan sumber belajar, serta sarana prasarana sekolah
(Halimah, 2017).
Metode pembelajaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu Pendidikan dan psikologi pada
akhir tahunan 1960-an. Pada zaman sekarang kurikulum terus berganti dan diperbaharui yang mengikuti
metode mengajar guru juga. Ketika kurikulum sudah diperbaharui, maka metode mengajar guru juga harus
berganti karena setiap perubahan kurikulum pasti ada juga pola belajarnya. Dengan berubahnya kurikulum,
guru juga harus mengembangkan metode belajar yang akan dilakukan seperti metode pembelajaran yang
menyenangkan, kontekstual, efektif, dan bermakna.
Adapun pola belajar seperti ini menuntut pengajar untuk kreatif dalam mengajar dengan
menggunakan metode-metode belajar yang beragam sesuai kebutuhan siswa dan masalah kontektual yang
digunakan dalam pembelajaran. Cara-cara belajar yang inovatif yang dirancang guru akan semakin banyak
dan menambah khasanah dalam dunia Pendidikan.
Menurut Lundeberg dan Levin (2003) persepsi dan guru terhadap kurikulum berakar pada
pengetahuan dan pengalaman guru itu sendiri. Kurikulum setidaknya mencakup empat komponen utama: 1)
Tujuan-tujuan yang ingin dicapai. 2) Pengetahuan, ilmu-ilmu, data-data, aktivitas-aktivitas dan pengalaman
di mana-mana. 3) Metode dan cara-cara mengajar dan bimbingan yang diikuti murid-murid untuk
mendorong mereka kepada yang dikehendaki dan tujuan-tujuan yang dirancang 4) Metode dan cara
penilaian yang digunakan dalam mengukur dan menilai hasil proses pendidikan yang dirancang dalam
kurikulum (Langgulung, 2003). Dengan demikian, metode mengajar dengan prestasi belajar siswa sangatlah
memiliki kaitan yang sangat erat.

Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Siswa Dalam Mengikuti Perubahan Kurikulum


Impelentasi kurikulum yaitu usaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan
operasional. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan. Perkembangan dunia yang semakin cepat membuat kurikulum pendidikan harus bersifat
dinamis agar tidak ketinggalan. Perubahan kurikulum memiliki tujuan untuk memperbaiki cara belajar pada
perseta didik.
Perubahan kurikulum sering kali menimbulkan persoalan baru, sehingga pada tahap implementasinya
memiliki kendala teknis, sehingga sekolah sebagai penyelenggara proses pendidikan formal sedikit
banyaknya pada tahap awal membutuhkan energi yang besar hanya untuk mengetahui dan memahami isi
dan tujuan kurukulum baru. Dalam teknik pelaksanaannya juga sedikit terkendala disebabkan perlu adaptasi
terhadap perubahan atas kurikulum terdahulu yang sudah biasa diterapkannya. Perubahan kurikulum
menjadi perbincangan di dunia pendidikan, ada yang setuju ada juga yang tidak setuju.
Perubahan kurikulum membuat siswa bingung karena motode dan materi pembelajaran
berubah.kesulitan ini disebabkan kurangnya pedoman dalam mengimplementasikan kurikulum yang
berlaku. Adapun kendala lain yaitu peserta didik jarang dilatih melakukan hal-hal baru seperti pengamatan
dan percobaan. Dalam perubahan kurikulum, pastinya juga mengikuti perubahan teknologi yang berlaku.
Karena itu peserta didik harus menyeimbangkan pengunaan teknologi dengan pembelajaran yang ada sesuai
kurikulum yang berlaku.

Pengaruh Perubahan Kurikulum Terhadap Prestasi Belajar Pesera Didik.


Dari penelusuran dan pengkajian jurnal ataupun artikel yang telah dilakukan, ditemukan berbagai hasil
mengenai pengaruh perubahan kurikulum terhadap prestasi siswa. Kurikulum merupakan komponen
operasional sekaligus yang menjadi jantung dalam pendidikan. Dibutuhkan pengembangan kurikulum untuk
terus menciptakan program pendidikan yang tepat guna (Sari, 2019, hlm. 2). Perubahan kurikulum
merupakan salah satu langkah dalam memenuhi evaluasi pendidikan guna menunjang berjalannya tujuan

Email adress : rowinnasiburian@gmail.com


5

pendidikan yang telah ditetapkan dengan baik. Tanpa adanya kurikulum maka proses belajar mengajar akan
berantakan tidak berpegang kepada aturan pendidikan. Kurikulum akan terus berkembang sejalan dengan
perkembangan zaman untuk memenuhi tuntutan pendidikan (Fatmawati & Yusrizal, 2020).
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Arisetya, 2022) memberikan hasil bahwa adanya hubungan
positif antara pola kurikulum bidang studi kurikulum kurikulum terhadap prestasi belajar siswa walaupun
dalam tingkatan sedang. Hasil tersebut dibuktikan dengan kurikulum bidang studi biologi ini memperoleh
nilai sebesar 38,1% dalam memberikan pengaruh dalam prestasi siswa. Penelitian yang dilakukan oleh
(Kelana & Ramadhansyah, t.t.) menyatakan bahwa pengembangan kurikulum mempengaruhi prestasi belajar
siswa, namun kurikulum yang diterapkan harus tetap memiliki landasan yang kuat agar tetap berfungsi
dengan semestinya. Pada penelitian yang dilakukan oleh (Ashori, t.t.) mengemukakan bahwa kurikulum yang
dikembangkan dapat memberikan perkembangan pula terhadap keilmuan integritas, IPTEK dan IMTAQ
peserta didik. Berikutnya penelitian yang dilakukan oleh (Nahdiyah, 2020) menyatakan bahwa
pengembangan kurikulum sekolah dapat meghasilkan prestasi baik akademik maupun non akademik.
Tentunya hal tersebut dapat memberikan hasil yang positif karena peranan guru yang menekankan pada
kesabaran juga ketelatenan dalam pengajaran.
Perubahan kurikulum dapat berdampak baik dan buruk bagi mutu pendidikan, dimana dampak baiknya
yaitu pelajar bisa belajar dengan mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju tapi didukung oleh
kepala sekolah, guru, tenaga pengajar, peserta didik bahkan lembaga itu sendiri. Dimana kepala sekolah
harus berhubungan baik dengan atasannya dan membina hubungan baik dengan bawahannya, lalu guru juga
harus bermutu, maksudnya gurunya harus memberi pelajaran yang dapat dicerna oleh peserta didik, lalu
siswa juga harus bermutu, maksudnya siswa dapat belajar dengan baik, giat belajar,menjadi siswa yang
kreatif dalam setiap pemecahan masalah. serta kritis dalam setiap pelajaran.
Dampak negatifnya adalah mutu pendidikan menurun dan perubahan kurikulum yang begitu cepat
menimbulkan masalah-masalah baru seperti menurunya prestasi siswa, hal ini dikarenakan siswa tidak
dapat menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran pada kurikulum yang baru (Kurniawan, 2011) .
Menurut,Elmore dan Sykes (1992) bahwa ketika kurikulum diformulasi, dikembangkan, dan
diimplementasikan di sistem persekolahan hingga ke dalam kelas, mekanisme pelaksanaan mempengaruhi
praktek pembelajaran yang selanjutnya berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sayangnya, menurut
Elmore dan Sykes (1992), tidak ada jaminan bahwa guru akan mengimplementasikan kebijakan kurikulum
sesuai harapan pemerintah. Dampak dari kurikulum pendidikan yang bergonta ganti bukan hanya
memberikan dampak negatif terhadap siswa yang semakin merendah prestasinya sebetulnya perubahan ini
juga dapat berdampak pada sekolah yaitu pada tujuan atau visi sebuah sekolah juga akan ikut kacau.

b. Pembahasan dan Penyelesaian Masalah.

Perubahan kurikulum, yang dengan sendirinya menuntut dan mempersyaratkan berbagai perubahan
pada komponen-komponen pendidikan lain. Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, pemerintah perlu
mengatasi berbagai masalah yang dapat menghambat lancarnya proses pendidikan, seperti kurangnya dana,
jumlah guru, kurangnya fasilitas pendidikan akan mempengaruhi merosotnya prestasi belajar siswa. Oleh
sebab itu, dalam mengatasi masalah ini pemerintah telah berusaha meningkatkan kemampuan guru lewat
training-training, menambah fasilitas, menambah dana pendidikan, mencari sistem mengajar yang tepat
guna, dan sistem evaluasi yang baik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara bertahap.

Kurikulum Harapan Peserta Didik.

Tentu semua peserta didik memiliki harapannya masing-masing terhadap kurikulum yang akan
diberlakukan oleh pemerintah khusunya kementrian pendidikan. Kurikulum haruslah memandang penting
peran peserta didik sebagai generasi bangsa, harapnnya segala kendala peserta didik dalam menempuh
pendidikan baik dari ketidakmampuan mengikuti pelajaran maupun kendala lain yang menyulitkan bagi
peserta didik maupun teaga didik. Kurikulum yang diharapkan adalah kurikulum yang mampu:

1. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi
yang dipelajari dengan menerapkan prinsip alam terbuka jadi guru dan peserta didik belajar dari
aneka sumber.
2. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain.
3. Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
4. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
5. Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

Email adress : rowinnasiburian@gmail.com


6

6. Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu
yang bermakna.
7. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.
8. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak
tanpa rasa takut.
9. Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
10. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
11. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok.
12. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok.
13. Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan.
14. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
15. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun
hadiah terhadap keberhasilan peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: saling menghargai,
percaya diri, santun, kritis, logis)
16. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai
sumber.
17. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang
telah dilakukan.
18. Memfasilitasi peserta didik untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru yang berfungsi sebagai: Narasumber dan
fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar (contoh nilai yang ditanamkan: peduli,
santun);Membantu menyelesaikan masalah (contoh nilai yang ditanamkan: peduli); Memberi
acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi (contoh nilai yang
ditanamkan: kritis); Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh (contoh nilai yang
ditanamkan: cinta ilmu); dan Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif

PENUTUP :
Kesimpulan
Pembelajaran merupakan upaya penciptaan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya
proses belajar pada siswa. Perubahan kurikulum sering kali menimbulkan persoalan baru, sehingga pada
tahap implementasinya memiliki kendala teknis, sehingga sekolah sebagai penyelenggara proses pendidikan
formal sedikit banyaknya pada tahap awal membutuhkan energi yang besar hanya untuk mengetahui dan
memahami isi dan tujuan kurukulum baru. Dalam teknik pelaksanaannya juga sedikit terkendala disebabkan
perlu adaptasi terhadap perubahan atas kurikulum terdahulu yang sudah biasa diterapkannya. Perubahan
kurikulum menjadi perbincangan di dunia pendidikan, ada yang setuju ada juga yang tidak setuju.
Dari hasil analisis tentang Pengaruh Perubahan Kurikulum Terhadap Prestasi Belajar Siswa, dapat
disimpulkan bahwa Perubahan kurikulum dapat berdampak baik dan buruk bagi mutu pendidikan, dimana
dampak baiknya yaitu pelajar bisa belajar dengan mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju tapi
didukung oleh kepala sekolah, guru, tenaga pengajar, peserta didik bahkan lembaga itu sendiri. Dimana
kepala sekolah harus berhubungan baik dengan atasannya dan membina hubungan baik dengan
bawahannya, lalu guru juga harus bermutu, maksudnya gurunya harus memberi pelajaran yang dapat
dicerna oleh peserta didik, lalu siswa juga harus bermutu, maksudnya siswa dapat belajar dengan baik, giat
belajar,menjadi siswa yang kreatif dalam setiap pemecahan masalah. serta kritis dalam setiap pelajaran.
Dampak negatifnya adalah mutu pendidikan menurun dan perubahan kurikulum yang begitu cepat
menimbulkan masalah-masalah baru seperti menurunya prestasi siswa, hal ini dikarenakan siswa tidak
dapat menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran pada kurikulum yang baru.

Saran
Pemerintah khusunya Kemenrian Pendidikan harusnya melakukan berbagai sosialisasi dan percobaan
terhadap kurikulum baru yang akan dilaksanakan, hal ini dilakukan guna melihat kemampuan peserta didik
ataupun tenaga didik dalam mengikuti dan mengahadapi pegantian kurikuum tersebut.dengan itu pula
pemerintah dapat menegathui kendala ataupun harapan peserta didik terhadap kurikulum yang mereka
inginkan, dengan itu peemrintah dapat mendapatkan solusi atasa kendala-kendala yang dialami dalam

Email adress : rowinnasiburian@gmail.com


7

pengimplementasian kurikulum yang akan diberlakukan dan dapat memperbaiki kurikulum tersebut sebelu
diberlakukan untuk seluruh sekolah agar tidak terjadi kegagalan dalam proses pelaksanaan
kurikulum.Dengan adanya penelitian ini, diharapkan mampu menjadi acuan pemerintah untuk membuat
kebijakan kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas kurikulum yang akan menambah minat sekolah anak
dan mampu mengurangi kendala kendala pelaksanaan kurikulum disekolah .

DAFTAR PUSTAKA

Afifatushoihah, Aulia Dini. 2022. PENGARUH METODE MENGAJAR GURU DAN


FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS. Dinamika Sosial: Jurnal Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. 1(1). 12-20.
Iskandar, S. (2022, April). Pengaruh Pengembangan Kurikulum Terhadap Prestasi Siswa. Jurnal
Pendidikan, Sosial dan Keagamaan, 20, 12-27.
Kurniawan, A. (2011). Masalah Pendidikan Di Indonesia: Dampak Perubahan.
KURIKULUM PENDIDIKAN YANG BERKARAKTER. (2012). Retrieved November 18, 2022, from
balitbangdiklat.kemenag.go.id website: https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/kurikulum-
pendidikan-yang-berkarakter
Mulyani, Eriga. 2022. PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PROSES PEMBLAJARAN
TERKAIT PERUBAHAN KURIKULUM FAAKULTAS KEPERAWATAN UNIERSITAS SYIAH KUALA.
JIM FKep. 6(2). 55-60.
Putri, R. (2019, desember). PENGARUH KEBIJAKAN PERUBAHAN KURIKULUM TERHADAP
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH. jurnal pediidkan. doi ; 10.31227/osf.io/8xw9z
Setiawati, Fenty. 2022. Dampak Kebijakan Perubahan Kurikulum terhadap Pembelajaran di
Sekolah. Nizamul ‘Ilmi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam (JMPI). 7(1). 1-17.
Wahyudi. 2018. Dampak Perubahan Paradigma Baru Matematika Terhadap Kurikulum dan
Pembelajaran Matematika di Indonesia. Inopendas Jurnal Ilmiah Kependidikan. 1(1). 38-47.
Wijayati, Eni Cahya. 2016. KESULITAN-KESULITAN DAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM MATA PELAJARAN IPS SMP. Jurnal Pendidikan : Teori, Penelitian dan
Pengembangan. 1(11). 2241-2247.
Untung, A. (2015). ANALISIS PERUBAHAN KURIKULUM DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA MUHAMMADIYAH KALOSI KAB. ENREKANG.

Email adress : rowinnasiburian@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai