Anda di halaman 1dari 13

Penilaian peerkembangan anak – anak penting jika guru

menyediakan kurikulum dan instruksi yang sesuai dengan umur


dan individu. Penilaian awal penting bagi guru untuk mengenal
anak dan untuk menyesuaikan kurikulum yang direncanakan.
Penggunaan yang tepat pada penilaian awal bertujuan untuk
mengetahui apakah anak – anak sudah tahu dan dan mampu
mengerjakan dan menggunakan informasi yang diberikan
dalam rangka penyesuaian antara kurikulum dengan individu
anak.
PROSEDUR PENILAIAN UNTUK ANAK

UMUR 3 SAMPAI 8 TAHUN.


•Kurikulum dan penilaian diintegrasikan dalam program penilaian
karena sesuai dan relevan dengan keinginan, tujuan, dan isi program.
•Hasil penilaian menguntungkan anak.
•Penilaian terhadap perkembangan dan belajar, harus mencakup
pengetahuan fisikal, sosial, emosional. Penelitian terhadap perasaan
dapat dilakukan secara tidak formal, dan dapat dilakukan dengan
observasi guru terhadap aktivitas dan interaksi anak.
•Penilain harus dapat memberikan informasi yang berguna bagi guru
untuk memenuhi tanggung jawab mereka dalam mendukung proses
belajar dan perkembangan anak, merencanakan kegiatan baik untuk
individu atau kelompok dan untuk berkomunikasi dengan orang tua.
•Penilaian dapat dilakukan dengan observasi secara reguler dan
periodik terhadap anak dalam keadaan beragam yang khas mewakili
tingkah laku anak-anak dalam program dari waktu ke waktu.
•Penilaian terutama didasarkan pada prosedur yang merefleksikan kehidupan
ruang kelas dan aktivitas anak-anak yang khas.
•Penilaian di dasarkan pada penampilan yang diperlihatkan selama aktivitas
nyata, bukan diciptakan, contohnya tes untuk membaca dan menulis harus di
laksanakan pada kegiatan yang sesungguhnya bukan hanya tes ketrampilan
(Teace,1988 : Engel,1990)
•Penilaian dapat menggunakan serangkaian alat dan berbagai macam proses.
Misalnya, untuk menilai kerja anak-anak (karya seni, cerita yang mereka tulis,
kaset rekaman bacaan mereka), catatan observasi secara sistematik oleh guru
atas perkembangan anak secara individu dan kelompok (Children Courtney-
1989;Goodman dan Hood-1989)
•Penilaian mengakui adanya perbedaan individual anak-anak dan memberikan
toleransi terhadap perbedaan gaya dan tingkatan belajar.
•Penilaian harus dapat mendukung perkembangan anak dan dan tidak
menyinggung perasaan atau harga diri.
•Penilaian mendukung hubungan orang tua dan anak.
•Penilaian harus dapat menunjukan potensi anak.
•Penilaian adalah komponen esensial dari peran guru karena guru dapat
memanfaatkan hasil penilaian secara maksimal sedangkan guru adalah penilai
utama.
•Penilaian adalah proses kolaborasi yang melibatkan anak-anak, guru serta
orang tua, sekolah dan komunitas. Guru harus menyampaikan informasi
penilaian kepada orang tua.
•Penilaian harus mendorong anak-anak untuk berpartipasi.
•Penilaian menunjukan hal-hal yang bisa di lakukan dan hal-hal yang bisa
mereka tunjukan yang pada ahirnya dapat menunjukan arah pertumbuhan
mereka.
•Informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan dan belajar di
kumpulkan secara sistematis dan di catat pada rentang tertentu.
•Informasi secara periodik antara guru dan orang tua tentang pertumbuhan
dan perkembangan anak, akan lebih berarti jika bersifat naratif dan deskriptif.

Panduan untuk mengidentifikasikan kebutuhan khusus yang merupakan


tujuan penting lainnya dalam penilaian anak-anak adalah untuk
mengidentifikasi anak-anak bahwa mereka menerima layanan yang sesuai.
Proses identifikasi ada dua yaitu pemeriksaan dan diagnosis. Pemeriksaan
adalah prosedur penilaian singkat terhadap anak yang mungkin punya
masalah dengan belajar atau halangan sehingga membutuhkan diagnosis yang
lebih intensif. Biasanya pemeriksaan dilakukan jika orang tua dan para ahli
lain mencurigai bahwa anak mempunyai masalah.
Perkembangan
konsep
penilaian pendidikan

1.Penilaian juga diarahkan terhadap tujuan-tujuan yang


tersembunyi dan termasuk efek samping yang mungkin timbul.
2.Penilaian tidak hanya melalui penukuran perilaku siswa tetapi
juga melakukan pengkajian terhadap komponen-komponen
pendidikan. Baik masukan, proses maupun keluaran.
3.Penilaian tidak hanya dimaksudkan untuk mengetahui
tercapai tidaknya tujuan- tujuan yang telah ditetapkan. Tetapi
juga untuk mengetahui apakah tujuan tersebut penting bagi
siswa dan bagaimana siswa mencapainya.
4.Untuk alat yang digunakan dalam objek penilaian bukan
hanya terbatas pada tes, tetapi juga alat penilaian bukan tes.
penilaian juga diarahkan terhadap tujuan-tujuan
B. Tujuan evaluasi kegiatan di TK

Melalui evaluasi dalam proses pembelajaran dan pengumpulan


hasil kerja anak, para guru dapat mempelajari bagaimana anak-anak
belajar dan bagaimana anak-anak merespons untuk pendekatan
pendekatan-pendekatan khusus. Evaluasi membantu guru dan anak-
anak mendapat umpan balik.
Penilaian pada anak usia dini hendaknya lebih didasarkan atas
kemajuan belajar atau perkembangan individual. Oleh karena itu,
bentuk penelitan yang membandingkan seorang anak dengan anak
yang lain menjadi kurang bermakna. Guru harus mau menganggap
bahwa semua anak dan apapun kondisinya adalah siswa yang harus
dikembangkan secara optimal sesuai dengan kapasitas masing-
masing.
Rapor atau laporan kemajuan siswa yang sering kita lihat berisi
nilai dalam bentuk skala angka 0-10 atau 0-100 dan penilaiaan ini
tidak tepat jika diberikan di TK.
TUJUAN PENILAIAN KEGIATAN BELAJAR DI TK
Penilaian belajar di kelas adalah sebuah pendekatan yang dirancang dan
bertujuan untuk membantu para guru untuk mengetahui kondisi belajar anak-anak
di ruang kelas.

KARAKTERISTIK PENILAIAN RUANG KELAS


1. Terpusat pada anak-anak
Penilaian ruang kelas terfokus pada anak-anak dan para guru mengenai
pengamatan dan peningkatan pembelajaran.
2. Terarah pada Guru
Penilaian banyak tergantung pada kebijaksanaan dan keefektifan menggunakan
keputusan atau pertimbangan dan pengetahuan.
3. Saling Bermanfaat
Fokusnya pada pembelajaran, penilaian kegiatan belajar di kelas membutuhkan
partisipasi aktif anak-anak.
4. Formatif
Penilaian kegiatan belajar di kelas adalah sebuah pendekatan formatif yang lebih
baik dari pada sebuah pendekatan sumatif untuk penilaian. Tujuannya untuk
meningkatkan / memperbaiki kualitas pembelajaran anak.
5. Konteks-Spesifik
Penilaian runag kelas adalah konteks-spesifik. Berdasarkan pengalaman
para guru, setiap kelas memiliki kedinamisan khusus. Interaksi anak-anak di
dalam ruang kelas, merupakan campuran variabel-variabel yang dapat
mempengaruhi pembelajaran menjadi amat sangat kompleks.
6. Sedang berlangsung
Penilaian kegiatan belajar di kelas adalah proses yang sedang
berlangsung ,mungkin pemikiran yang terbaik sebagai kreasi dan
pemeliharaan sebuah “perputaran umpan balik” ruang kelas. Guru
mendapat umpan balik dari anak-anak mengenai pembelajaran mereka.
Pendekatan ini menjadi terpadu ke dalam aktivitas-aktivitas ruang kelas
setiap hari.
7. Dalam praktik penilaian yang baik
Penilaian ini adalah sebuah usaha untuk membangun keberadaan
praktik yang baik dengan membuat praktik yang lebih sistematis, lebih
fleksibel dan lebih efektif. Dipenilaian ini memberikan dukungan terhadap
adanya lapisan di dalam pengajaran ruang kelas. Kebutuhan untuk
penilaian kegiatan belajar di kelas.Penilaian ini bertujuan untuk
memberikan umpan terhadap anak-anak secara dini untuk perbaikan
pembelajaran.
TUJUAN ASUMSI DASAR PENILAIAN KEGIATAN BELAJAR DI KELAS
Model ini dilakukan untuk anak usia dini didasarkan atas
tujuan asumsi diantaranya..
Asumsi 1
Kualitas pembelajaran dilihat dari pelajar secara langsung,
yang terkait pada kualitas pengajaran. Penilaian merupakan suatu
istilah yang diaplikasikan untuk pendekatan yang luas, digunakan
untuk mengukur efektifitas pendidikan. Penilaian ruang kelas
bertujuan untuk menrapkan metode yang berkembang agar
membawa manfaat-manfaat penilaian ke dalam ruang kelas
individu dan di bawah kontrol para guru individual anak.
Asumsi 2
Penilaian efektif dimulai dari tujuan-tujuan yang jelas.
Asumsi 3
Untuk memperbaiki pembelajaran mereka, anak-anak perlu
menerima umpan balik secara dini yang cocok dan terfokus, serta
mempelajari bagaimana menilai pembelajaran mereka sendiri.
Asumsi 4
Tujuan penilaian ruang kelas adalah untuk mengurangi gap antara
pengajaran dan penilaian.
Asumsi 5
Penilaian ruang kelas dilakukan dengan harapan memiliki tambahan
pengetahuan, lebih terlibat dalam pengajaran dan menjadi pengajar
anak yang sukses.
Asumsi 6
Penilaian ruang kelas tidak memerlukan pelatihan spesialis,
penilaian dapat dilakukan melalui pengajar yang berdedikasi dari
seluruh disiplin ilmu.
Asumsi 7
Tujuan lain dari evaluasi adalah arah akhir kita bekerja, untuk tujuan
yang kita buat,hasil dari usaha yang kita capai.
D. MODEL EVALUASI TK

1. EVALUASI PROSES
Evaluasi ini dilakukan seketika pada proses kegiatan belajar mengajar berlangsung
dengan cara meluruskan atau membetulkan perilaku menyimpang. Hal ini
dilakukan oleh pembimbing dengan caranmemberi reward atau demonstrasi
secara visual konkret.
2. EVALUASI BULANAN
Evaluasi ini bertujuan untuk memberi laporan perkembangan atau permasalahan
yang ditemukan atau dihadapi oleh pembimbing sekolah. Evaluasi bulanan ini
dilakukan dengan cara mendiskusikan masalah dan perkembangan anak antara
guru dan orang tua.
3. EVALUASI CATURWULAN/SEMESTER
evaluasi ini disebut juga dengan evaluasi program yang dimaksud sebagai tolak
ukur keberhasilan program secara menyeluruh. Apabila tujuan program
pendidikan dan pengajaran telah tercapaidan dikuasai anak maka kelanjutan
program dan kesinambungan program ditingkatkan dengan bertolak dari
kemampuan akhir yang dikuasai anak. Sebaliknya apabila program belum dapat
dikuasai oleh anak maka diadakan pengulangan program (remidial) untuk
meninjau apa yang menjadi penyebab ketidakberhasilan pencapaian program.
Ada banyak model evaluasi yang digunakan untuk mengevaluasi program
pelajaran untuk anak usia dini di antaranya adalah berikut ini.
a. Model CIPP (contact-input-process-product)
1. Contact
Evaluasi ini membantu merencanakan keputusan dan menentukan
kebutuhan yang akan dicapai oleh program dan merumuskan tujuan
program.
2. Input
Yang mengatur keputusan, menentukan sumber yang ada, alternatif apa
yang diambil, apa remcana dan strategiuntuk mencapai kebutuhan.
3. Process Evaluation
Membantu mengimplementasikan keputusan. Sampai sejauh mana
rencana diterapkan, apa yang harus direvisi. Begitu pertanyaan itu terjawab
prosedur dapat dimonitor, dikontrol dan diperbaiki.
4. Product Evaluation
Merupakan product untuk menolong keputusan selanjutnya. Apa hasil
yang telah dicapai? Dan apa yang dilakukan setelah program berjalan?
b. Model Brinkerhoff (1983)
Brinkenhoff mengemukakan tiga golongan evaluasi yang disusun berdasarkan penggabungan
elemen-elemen, dalam komposisi sebagai berikut.
1. Fixed vs Emergent design
desain evaluasi yang tetap ditentukan dan direncanakan secara sistematik. Sebelum
implementasi dikerjakan. Desain evaluasi emergent, dibuat untuk beradaptasi dengan
pengaruh dan situasi yang sedang berlangsung.
2. Formatif vs Summative evaluation
evaluasi formatif digunakan untuk memperoleh informasi untuk membantu
memperbaiki proyek, kurikulum atau lokakarya. Evaluasi sumatif dibuat untuk kegunaan
suatu proyek. Digunakan untuk menilai apakah suatu program akan digunakan atau
dihentikan.
3. Experimental and Quasi
experimental design yang natural. Apakah evaluasi ini akan melibatkan interverensi ke
dalam kegiatan program, mencoba memanipulasi kondisi

Anda mungkin juga menyukai