Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KE-2

EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD

PDGK4301

DINI SETYAWATI
858557704
1C

PROGRAM STUDI S1 PGSD BI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

BLITAR

2021.1
Pertanyaan :

1. Buatlah paparan yang menunjukkan tentang pemahaman konsep asesmen,


pengembangan asesmen portofolio dan berikan contoh kasusnya !

Jawab :

Konsep Asesmen :

Asesmen merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi hasil belajar siswa


yang diperoleh dari berbagai jenis tagihan dan mengolah informasi tersebut untuk
menilai hasil belajar dan perkembangan belajar siswa. Berbagai jenis tagihan yang
digunakan dalam asesmen antara lain: kuis, ulangan harian, tugas individu, tugas
kelompok, ulangan akhir semester, laporan kerja dan sebagainya. Jadi dengan
melakukan asesmen guru dapat menyimpulkan bahwa ada atau tidaknya
perkembangan hasil belajar siswa setelah mengikuti beberapa kali pembelajaran dan
penugasan. Dengan asesmen guru mengetahui kelemahan siswa tersebut serta guru
dapat segera melakukan tindaklanjut yang sesuai dengan kebutuhan siswa tersebut.

Contoh asesmen, guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat tulisan cara-
cara agar terhindar dari covid-19 dengan mengamati kejadian disekelilingnya serta
bertanya kepada orang tua. Tugas tersebut harus dikumpulkan pada hari yang telah
ditetapkan sesuai dengan kesepakatan bersama. Setelah siswa mengumpulkan
tugasnya, guru memeriksa dan memberi umpan balik kepada siswa untuk diperbaiki
lagi. Hasil pemeriksaan dikembalikan kepada siswa untuk diperbaiki dan
dikumpulkan dipertemuan selanjutnya. Guru memberi himbauan boleh mencari
sumber informasi dari internet supaya siswa mengetahui perkembangan covid-19
serta cara menghindarinya. Siswa kemudian memperbaiki tulisannya sesuai dengan
masukan guru. Setelah memperbaiki tulisannya, siswa mengumpulkan kembali
kepada guru untuk dinilai.

Hasil asesmen ini tidak hanya digunakan untuk melihat kompetensi siswa saja,
namun bisa digunakan sebagai landasan pengambilan keputusan tentang program
belajarnya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Keputusan tentang
ini termasuk bagaimana guru mengelola pembelajaran di kelas, bagaimana guru
menempatkan siswa pada program-program pembelajaran yang berbeda, tingkatan
tugas-tugas untuk siswa yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-
masing, bimbingan dan penyuluhan, dan mengarahkan mereka pada studi lanjut.
Keputusan tentang kurikulum dan program sekolah, termasuk pengambilan keputusan

2
tentang efektifitas program ataupun langkah-langkah untuk meningkatkan
kemampuan siswa dengan remidial teaching.

Sedangkan untuk masalah kebijakan-kebijakan sekolah itu menyangkut kebijakan


di tingkat sekolah, kabupaten, maupun nasional. Sehingga ketika pembahasan tentang
kompetensi untuk melakukan asesmen tentang siswa akan meliputi bagaimana guru
mengkoleksi semua informasi untuk membantu siswa dalam mencapai target
pembelajaran, sehingga teknik-teknik asesmen yang digunakan untuk mengkoleksi
informasi ini, baik teknik yang bersifat formal maupun non formal dengan mengamati
perilaku siswa dengan menggunakan paper and pencil test, unjuk kerja siswa dalam
menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas-tugas di laboratorium maupun keaktifan
diskusi selama proses pembelajaran. Semua informasi tersebut dianalisis sebagai
laporan kemajuan siswa.

Dalam melaksanakan asesmen harus didasarkan pada tujuan pembelajaran secara


utuh dan memiliki kepastian kriteria keberhasilan, baik kriteria dari keberhasilan
proses belajar yang dilakukan siswa, ataupun kriteria keberhasilan dari kegiatan
mengajar yang dilakukan oleh pendidik, serta keberhasilan program pembelajaran
secara keseluruhan. Untuk memperoleh hasil asesmen yang maksimal yang dapat
menggambarkan proses dan hasil yang sesungguhnya, asesmen dilakukan sepanjang
kegiatan pengajaran ditujukan untuk memotivasi dan mengembangkan kegiatan
belajar anak, kemampuan mengajar guru dan untuk kepentingan penyempurnaan
program pengajaran.

Adapun beberapa teknik yang bisa digunakan guru untuk melakukan asesmen
yaitu traditional assessment (mengukur hasil belajar siswa hanya menggunakan satu
jenis alat ukur yaitu tes tertulis), performance assessment (asesmen kinerja untuk
menilai hasil belajar siswa dan proses belajarnya), authentic assessment (untuk
mengumpulkan bukti-bukti apakah siswa sudah dapat menggunakann pengetahuan
dan keterampilannya secara efektif di kehidupan nyata dan dapat memberikan kritik
terhadap upaya yang ia lakukan), portofolio assessment (penilaian hasil belajar siswa
berdasarkan kumpulan dari tugas-tugas yang diberikan guru sehingga dengan
kumpulan tugas itu siswa dapat menunjukkan pencapaian dan perkembangan hasil
belajarnya), achievement assessment (semua usaha untuk mengukur, mengetahui dan
mendeskripsikan hasil belajar siswa), alternative assessment (asesmen yang tidak
hanya tergantung pada tes tertulis. Asesmen ini merupakan alternatif dari asesmen
tardisional. Jadi teknik semua asesmen tersebut merupakan kelompok dari asesmen
alternatif yang dapat mempermudah guru untuk melakukan asesmen selama
pembelajaran berlangsung.
3
Pengembangan asesmen portofolio

Asesmen portofolio sendiri merupakan kumpulan hasil karya siswa yang


disusun secara sistematis yang menunjukkan upaya, proses, hasil dan kemajuan
belajar yang dilakukan siswa dari waktu ke waktu. Kumpulan tersebut dapat
menunjukkan pencapaian dan perkembangan hasil belajar siswa. Asesmen portofolio
ini merupakan asesmen merupakan bagian dari asesmen alternatif yang dapat
dijadikan sebagai landasan guru dalam melakukan asesmen. Portofolio tidak hanya
sekedar kumpulan karya siswa yang disimpan dalam suatu folder. Kumpulan karya
siswa dalam folder tersebut dapat menggambarkan portofolio jika kumpulan tersebut
dapat menggambarkan perkembangan hasil belajar siswa dari waktu ke waktu. Jadi
guru harus benar-benar teliti dalam melakukan kegiatan portofolio, karena pada
kenyataannya ada beberapa siswa yang tidak mengumpulkan tugas sehingga guru
harus selalu menagih tugas tersebut agar siswa dan guru dapat mengetahui hasil
belajarnya serta pembelajaran yang dilaksanakan guru sudah dikatakan berhasil atau
belum. Maka dalam hal ini menuntut adanya kerjasama yang baik antara siswa dan
guru supaya keduanya bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

Hasil portofolio tersebut digunakan oleh siswa untuk melakukan refleksi


sehingga siswa mampu mengenal kelemahan dan kelebihan karya yang dihasilkan,
dan kelemahan tersebut dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran berikutnya.
Peninjauan terhadap portofolio akan dapat mempermudah siswa untuk mengevaluasi
seberapa jauh kompetensi yang dimiliki telah memenuhi tujuan pendidikan. Kriteria
penilaianpun harus jelas baik bagi guru ataupun bagi siswa dan diterapkan secara
konsisten. Menurut Jon Mueller portofolio memiliki tiga tujuan utama yaitu
menunjukkan hasil belajar siswa, menunjukkan kemampuan siswa secara langsung
dan meilai secara keseluruhan pencapaian belajar siswa. Portofolio merupakan cara
terbaik untuk mengkomunikasikan pencapaian hasil belajar siswa kepada orang tua.
Portofolio memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghasilkan karya yang
nyata dan bermakna yang dapat menggambarkan kemampuan dan perkembangan
kinerjanya. Sebelum melakukan portofolio guru dan siswa membuat kesepakatan
terlebih dahulu sehingga nantinya tidak memberatkan keduanya baik dari sisi
pengerjaannya maupun dari sisi penilaian. Karena penilaian portofolio itu dilakukan
secara terus menerus dan berkesinambungan berdasarkan kesepakatan guru dan
siswa.

Dalam pelaksanaan portofolio guru memiliki tugas utama yaitu mendorong


dan memotivasi siswa, memonitor pelaksanaan tugas, memberikan umpan balik dan
memamerkan hasil portofolio siswa. Pengumpulan bukto portofoliopun tidak
4
sembarangan artinya tidak semua tugas selama satu tahun datau satu semester
dikumpulkan dalam satu folder. Guru memilih dua protofolio untuk setiap siswa. Satu
portofolio disimpan sebagai bukti akhir pencapaian hasil belajar siswa dan satu lagi
digunakan sebagai portofolio yang terus dikembangkan oleh siswa. Setiap satu
minggu sekali atau dua minggu minggu sekali, guru dan siswa selalu mereview karya
siswa kemudian siswa memperbaikinya. Setelah itu guru dan siswa menyeleksi hasil
perbaikan pekerjaan untuk dikumpulkan dan disimpan kedalam folder sebagai bukti
perkembangan karya siswa.

Hasil portofolio ini dapat dikembangkan oleh siswa dan guru. Bagi siswa
portofolio dapat dikembangkan lebih baik lagi ketika siswa berada dijenjang kelas
yang lebih tinggi. Misalkan portofolio dari kelas bawah, pada kelas atas nanti jika
siswa membuat tugas portofolio maka dapat mengembangkan tugasnya yang sudah
pernah dibuat dikelas sebelumnya. Dengan mengetahui kelemahannya berdasarkan
penilaian dari guru maka siswa dapat memperbaikinya dengan cara selalu
meningkatkan kreativitasnya membuat tugas yang menurutnya terbaik dari tugas-
tugas yang lain. Sejatinya secara tidak langsung portofolio dapat melatih
keterampilan siswa, dimana siswa berusaha membuat karya terbaik dengan
mengerahkan semua keterampilan yang dimilikinya sehingga karya yang dihasilkan
dapat maksimal juga. Hal ini dilakukan siswa selain untuk melatih keterampilannya
juga dapat menjadikan dirinya sebagai siswa yang kreatif dengan menuangkan semua
idenya dalam karya yang telah dibuatnya. Pada jenjang sekolah yang lebih tinggi
portofolio akan sangat membantunya menjadi anak yang berprestasi dengan hasil
kinerjanya yang baik, serta dapat menunjang hasil belajar yang baik pula.

Sedangkan untuk guru sendiri portofolio dapat digunakan sebagai referensi


terbaik ketika akan memberikan tugas membuat portofolio. Hasil portofolio dari
siswa juga dapat dijadikan hiasan atau pajangan didalam kelas dikandung maksud
untuk menginspirasi siswa lainnya. Hal ini sekaligus dapat digunakan sebagai bukti
apresiasi atau penghargaan kepada siswa yang membuatnya, karena secara tidak
langsung jika hasil karya itu dipajang akan memberikan rasa kebanggaan dan
kepuasan tersendiri bagi siswa tersebut dan akan berdampak positif yaitu siswa akan
semakin termotivasi dan selalu meningkatkan hasil karyanya karena siswa merasa
pekerjaannya sangat dihargai gurunya. Selain itu guru juga dapat mengembangkan
hasil portofolio sebagai bahan pengajuan jika ada lomba membuat keterampilan
dalam bentuk portofolio, jadi portofolio selain berguna bagi guru akan berguna juga
untuk sekolah. Dengan demikian portofolio sangat membantu mengembangkan

5
kinerja siswa serta guru dapat mengetahui hasil perkembangan belajar siswa secara
nyata.

Contoh Kegiatan Portofolio

Contoh tugas untuk membuat portofolio “karya terbaik”.

Guru memberikan tugas kepada siswa uuntuk membuat karya tulis, untuk
menunjukkan karya terbaik siswa dalam pembuatan puisi, pembuatan pantun dan
dikumpulkan dalam satu bendel. Dalam pengerjaannya guru memberikan waktu
selama dua minggu. Satu minggu membuat puisi dan satu minggu lagi membuat
pantun, hal ini diberikan kepada siswa kelas atas yaitu kelas V. Guru memberikan
motivasi kepada siswa bahwa tugas tersebut pasti mampu untuk dikerjakan dengan
baik. Selain itu guru harus selalu memantau perkembangan dalam pengerjaan
tugasnya, jika siswa merasa ada permasalahan maka guru dapat memberikan bantuan
pada saat itu juga supaya siswa dapat menyelesaikan tugas tepat waktu. Bila perlu
guru meminta bantuan kepada orangtua untuk mengontrol pekerjaan dari rumah.
Setelah itu guru memberikan umpan balik berupa komentar yang bersifat kritis
terhadap karya siswa sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuannya. Setelah
siswa mengumpulkan tugas portofolio, guru memamerkan hasilnya dengan cara
dipajang didepan kelas sebagai tanda apresiasi sehingga orang lain mengetahui
kemampuan siswa.

Contoh tugas untuk membuat portofolio perkembangan atau kemajuan belajar.

Siswa diminta membuat pemaparan tentang pengalaman belajar matematika


selama satu semester terakhir, meliputi hal-hal yang tidak menarik dan hal-hal yang
menarik, serta pengetahuan tentang kegunaan matematika dalam kehidupan atau
dalam hal-hal lain. Tugas ini untuk melihat perkembangan siswa selama mengikuti
pembelajaran matematika. Ketika siswa dapat menuliskan hal-hal yang disukai dan
tidak disukai maka guru dapat mengubah cara mengajarnya supaya siswa dapat
menikmati suasana selama pembelajaran dan akan meningkatkan kemajuan belajar
siswa. Jika siswa sudah mengetahui kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-
hari maka dapat disimpulkan siswa dapat menerima pelajaran matematika dengan
baik karena sudah dapat mengaplikasikan dalam kehidupan nyata. Dalam pembuatan
portofolio ini sedikitnya membutuhkan waktu 2 hari untuk menuliskan apa yang
dirasakan selama pembelajaran matematika dan juga menganalisis kegiatan apa saja
yang melibatkan perhitungan matematika dalam kehidupan nyata. Selain dapat
meningkatkan kinerja siswa, hal ini juga akan meningkatkan aspek kognitifnya dalam
arti siswa belajar sambil bekerja. Sesuai dengan tujuannya portofolio ini dapat

6
melihat perkembangan siswa, maka guru harus selalu memantau perkembangan
siswa. Karena matematika pada dasarnya mata pelajaran yang cukup sulit maka guru
harus turun tangan untuk membantu siswa dalam mengerjakan tugasnya. Setelah 2
hari, siswa mengumpulkan tugas portofolionya, siswa diminta untuk menceritakan
hasil tugasnya dan sekaligus hambatan apa saja yang dirasakan selama mengerjakan
tugas.

Contoh tugas untuk membuat portofolio proyek

Guru memberikan tugas melakukan wawancara. Siswa diminta melakukan


wawancara dengan kepala RT mengenai permasalahan kebersihan lingkungan sekitar
rumah. Sebelum wawancara guru memberikan arahan kepada siswa untuk
menanyakan nama pewawancara, tanggal wawancara, maksud wawancara, identitas
yang diwawancara, informasi masalah tentang kebersihan lingkungan, informasi
tentang tindakan memecahkan atau mengatas masalah tersebut, dan tanggapan kepala
RT mengenai kebersihan lingkungan. Tugas portofolio bertujuan agar siswa memiliki
sifat percaya diri dan berani bersosialisasi dengan masyarakat. Dalam pengerjaannya
guru meminta orangtua untuk mendampingi siswa. Hal ini juga melatih kesopanan
anak terhadap orang yang lebih tua. Dalam pengerjaan ini sedikitnya memerlukan
waktu seminggu karena berbasis proyek, siswa memerlukan banyak waktu untuk
melakukan wawancara dan mencatat hasil wawancaranya. Dengan demikian
portofolio ini dapat dijadikan inspirasi siswa lain untuk memiliki keberanian dalam
berinteraksi dengan oranglain.

Contoh pedoman penskoran penilaian portofolio

Pedoman Penskoran Hasil Penyelidikan


1. Bukti terjadinya proses berpikir.

• Apakah siswa telah menyusun dengan rapi satuan-satuan isi portofolio dan data
dalam setiap satuan itu?

• Apakah siswa telah berusaha membuat dugaan, menjelajah, menganalisis, mencari


pola, dsb?

• Apakah siswa telah menggunakan materi konkret atau gambar untuk menafsirkan
dan memecahkan masalah, atau untuk memperoleh hasil penyelidikannya?

• Apakah siswa telah menggunakan alat bantu lain dalam pemecahan masalah atau
penyelidikannya?
(Besarnya skor sama dengan banyaknya indikator yang dipenuhi. Jadi, skor yang
mungkin: 0, 1, 2, 3, 4)

7
2. Mutu kegiatan atau penyelidikan

• Apakah kegiatan atau penyelidikan oleh siswa yang dilaporkan dalam portofolio
meningkatkan pengetahuan atau pemahaman siswa tentang konsep aatau kaidah
tertentu?

• Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan keterampilan siswa dalam


menggunakan konsep, cara, atau kaidah tertentu?

• Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan sikap siswa terhadap


pelajaran yang bersangkutan?

• Apakah kegiatan atau penyelidikan itu melibatkan beberapa subpokok bahasan?

(Besarnya skor sama dengan banyaknya indikator yang dipenuhi. Jadi, skor yang
mungkin: 0, 1, 2, 3, 4)
3. Keragaman pendekatan

• Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa menggunakan berbagai
pendekatan dalam memecahkan masalah?

• Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa melakukan berbagai
macam kegiatan atau penyelidikan?
(Besarnya skor sama dengan dua kali banyaknya indikator yang dipenuhi. Jadi,
skor yang mungkin: 0, 2, 4)

Anda mungkin juga menyukai