Anda di halaman 1dari 2

Peran Guru dalam Pembelajaran

Belajar dapat terjadi karena ada subjek, yang mengajar dan ada subjek yang belajar. Dalam proses
pembelajaran subjek, yang mengajar disebut guru, dan subjek yang belajar disebut siswa. Bahkan istilah
yang lebih sering digunakan saat inilah belajar dan pembelajaran. Ada subjek yang belajar, dan ada
subjek yang membelajarkan. Jadi semuanya terlibat dalam belajar.

Di samping siswa yang belajar, orang yang sangat penting dalam program pendidikan yaitu guru. Tugas
guru adalah melihat apakah berbagai pengaruh yang mengitari siswa telah dipilih dan diatur agar
kegiatan belajar meningkat. Pada kelas-kelas di sekolah dasar tugas ini harus direncanakan secermat
mungkin dengan memperhatikan keterbatasan-keterbatasan perhatian, dan pemahaman para siswa.
Pada situasi lain yang siswanya lebih dewasa dan lebih berpengalaman, perencanaan kondisi untuk
meningkatkan belajar dapat dilakukan dalam kondisi dan keadaan', yang lebih besar, dan dengan asumsi
tanggung jawab yang lebih besar dapat diberikan. Usaha untuk menjamin terjadinya kegiatan belajar itu
berubah seiring dengan perubahan usia dan pengalaman siswa, namun usaha ini tetap menjadi bagian
dari tugas guru,

Para guru melaksanakan tugas meningkatkan kegiatan belajar dengan memberi pembelajaran. Misalnya,
guru merencanakan siswa kelas satu akan mempelajari beberapa konsep dasar seperti di muka, di
samping, di atas, dan di bawah. Ada perencanaan untuk kegiatan guru, dan ada perencanaan untuk
aktivitas siswa.

1. Peran guru adalah sebagai perancang pembelajaran, yaitu merencanakan bahan-bahan


pembelajaran yang mereka buat dan kembangkan sendiri. Untuk pembelajaran. di perguruan
tinggi dosen harus merencanakan silabi, yaitu garis-garis besar perkuliahan untuk satu semester.
Guru dalam merencanakan dan merancang unit-unit belajar, yang harus dipelajari oleh
pembelajar menggunakan buku. Dalam melakukan kegiatan ini, maka guru disebut sebagai
perancang pembelajaran. Sebagai perancang pembelajaran guru harus memahami benar
tentang prinsip-prinsip belajar, karena itulah yang akan menjamin keberhasilan apa yang
direncanakan.
2. juga sebagai pengelola pembelajaran, yaitu proses ia mengamati apakah pembelajaran
disampaikan secara efektif kepada pembelajar, baik dengan komunikasi lisan, bacaan atau
media lain. Ini berarti guru harus mengatur kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap
siswa dapat belajar sesual dengan tujuan. Pengaturan lingkungan belajar yang tepat, akan
menjamin para pembelajar mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pekerjaan ini berat dan sangat
bergantung pada pengetahuan dan proses belajar.
3. Guru sebagai evaluator pembelajaran. Dari hari ke hari dan bahkan dari menit ke menit guru
yang efektif akan tetap memperhatikan apa yang telah dipelajari setiap siswa dan mencari cara
untuk sampai pada kesimpulan yang valid berkenaan dengan hasil-hasil belajar. Dalam memain
kan peran sebagal evaluator guru merancang situasi-situasi yang memungkinkan siswa
menunjukkan apa yang telah dipelajari. Jelaslah, bahwa evaluasi belajar yang berhasil sangat
ditentukan oleh pengetahuan tentang jenis-jenis hasil apa saja yang diharapkan diperoleh dari
proses belajar.
Menjelaskan pembelajaran berbasis nilai

Pembelajaran berbasis nilai-nilai adalah pembelajaran yang digunakan guru untuk memfasilitasi
peserta didik dalam menguasai seperangkat rumusan kompetensi, dengan mengedepankan dan
mengacu pada nilai-nilai (Gufron dkk, 2017:310). Pembelajaran berbasis nilai dapat disajikan melalui
analisis nilai-nilai.

Anda mungkin juga menyukai