Nim : 859148562
Kelas : B
Jawab :
Anggapan bahwa kurikulum itu sama saja dengan materi pembelajaran menurut saya
bukan sama hanya saja antara kurikulum dan materi pembelajaran berkaitan satu sama
lain. Dimana kurikulum itu sendiri berhubungan dengan isi materi yang harus dipelajari,
contohnya seorang guru melakukan atau membuat sebuah rancangan bembelajaran (
RPP) sesuai dengan kurikulum yang belaku diindonesia. sedangkan pembelajaran
berkaitan dngan bagaiamana cara mempelajarinya, contonya di dalam rancangan
pembelajaran (RPP) dimana pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung terdapat
sebuah kegiatan yaitu, kegiatan awal dengan membawa salam,menanyakan kabar siswa,
mengabsen, senyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya ada kegiatan inti dimana
seorang guru/pengajar melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang di
rancangnya, da nada kegiatan akhir yaitu guru memberikan soal atau melakukan
kegiatan evaluasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Oleh karena itu dalam melakukan adaptasi bahan ajar dalam penumbuhan budi pekerti
harus memperhatikan komponen-komponen tersebut.
1) Tujuan
2) Input
Input merupakan bahan atau rujukan yagn dijadikan pangkal tolak pelaksanaan aktivitas
belajar oleh peserta didik. Dalam hal ini, input dapat berupa teks lisan maupun tertulis,
grafik, diagram, gambar, model, charta, benda sesungguhnya, video/film.
Perlu disadari bahwa input yang dapat memperkenalkan nilai-nilai tidak hanya
menyajikan pengetahuan saja. Tetapi juga menguraikan nilai-nilai budi pekerti yang
terkait dengan pengetahuan tersebut.
3) Aktivitas
Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik bersama dan/atau
tanpa guru dengan input belajar untuk mencapai tujuan belajar. Kegiatan belajar yang
dapat membantu peserta didik menumbuhkan budi pekerti adalah aktivitas yang
mendorong terjadinya autonomous learning dan bersifat learne-centered. Contoh-contoh
aktivitas belajar yang memiliki sifat-sifat tersebut antara lain diskusi, eksperimen,
observasi, debat, presentasi oleh siswa, dan mengerjakan proyek.
4) Pengaturan (Setting)
Sementara itu melalui kegiatan kerja kelompok dapat menjadikan siswa memperoleh
kemampuan bekerjasama, saling menghargai, dan solidaritas lainnya.
5) Peran guru
Pada buku ajar biasanya peran guru tidak dinyatakan secara eksplisit dalam kegiatan
pemblajaran. Namun pernyataan eksplisit peran guru tercantum dalam buku petunjuk guru.
Karena cenderung dinyatakan secara implisit, guru perlu melakukan inferensi terhadap
peran guru pada kebanyakan kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan apabila buku
petunjuk guru tidak dimiliki. Peran guru yang memfasilitasi tumbuhnya budi pekerti antara
lain guru sebagai fasilitator, motivator, partisipan, dan pemberi umpan balik. Guru yang
dengan efektif dan efisien menumbuhkan budi pekerti adalah guru yang berpegang pada
ajaran oleh Ki Hajar Dewantara. Yaitu mereka yang ing ngarsa sung tuladha, ing madya
mangun karsa, dan tut wuri handayani. Artinya di depan guru berperan sebagai teladan, di
tengah-tengah peserta didik guru membangun prakarsa dan bekerja sama dengan mereka.
Sedangkan di belakang, guru memberi daya semangat dan dorongan kepadai peserta didik.
Sama halnya dengan peran guru pada buku ajar, peran siswa juga tidak dinyatakan secara
eksplisit dalam kegiatan pembelajaran. Peran siswa secara eksplisit ditulis pada buku
petunjuk guru, maka guru perlu melakukan inferensi terhadap peran siswa pada setiap
pembelajaran. Oleh karena itu agar peserta didik terfasilitasi dalam mengenal, menjadi
peduli, dan menginternalisasi karakter, maka harus diberi diaktifkan dalam pembelajaran.
Peran aktif tersebut dapat dikembangkan sebagai partisipan diskusi, pelaku eksperimen,
penyaji hasil-hasil diskusi dan eksperimen, pelaksana proyek.
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga.
4. Perbedaan antara:
Tes adalah seperangkat soal atau tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi
mengenai kemampuan kognitif siswa. Dengan kata lain tes adalah seperangkat
pertanyaan yang memerlukan jawaban benar atau salah. Yang termasuk ke dalam
kelompok tes adalah tes objektif atau biasa kita kenal tes pilihan ganda, dan tes ura
Pengukuran adalah kegiatan penentuan angka dari suatu objek yang diukur. Sebagai
ilustrasi, seorang guru yang memberikan tes kepada siswanya, maka langkah selanjutnya
adalah melakukan pengukuran dengan cara memberi skor pada hasil tes para siswanya.
Namun angka yang merupakan hasil dari pengukuran itu belum mempunyai makna,
asesmen lah nanti yang akan memberikan makna pada angka-angka tersebut.
Pemberian skor atau penentuan angka ini merupakan suatu upaya untuk menggambarkan
karakteristik suatu objek. Untuk dapat menghasilkan angka (yang merupakan hasil
pengukuran) maka diperlukan alat ukur.
Asesmen adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi hasil belajar siswa yang
diperoleh dari berbagai jenis tagihan dan mengolah informasi tersebut untuk menilai hasil
belajar siswa dan perkembangan belajar siswa. Dengan kata lain asesmen adalah kegiatan
lanjutan dari pengukuran.
Evaluasi adalah penilaian keseluruhan program pendidikan mulai dari perencanaan suatu
program substansi pendidikan termasuk kurikulum dan penilaian (asesmen) serta
pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru manajemen pendidikan,
dan sebagainya. Evaluasi juga bisa dilakukan untuk menilai keberhasilan sebuah metode
atau proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada suatu waktu.
Penilaian dalam pembelajaran adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi
secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari
pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program
kegiatan belajar. penilaian digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan data-data
yang diperoleh berdasarkan pengukuran sebelumnya.