Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rieke Dwi Yanti

Kelas : 5b
NIM : 60403070121158

Tugas 3
 KDM 1
A. HAKIKAT KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PEMBELAJARAN
1. Keterampilan membuka pelajaran
Membuka pelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam
kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan pra kondisi bagi siswa agar mental maupun
perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan sehingga akan mudah mencapai
kompetensi yang diharapkan. Dengan kata lain, membuka pelajaran itu adalah mempersiapkan
mental dan perhatian siswa agar siswa terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari, (Madjid, 2019).
Ada beberapa keterampilan membuka dan menutup pembelajaran dikelas sebagai berikut:
a) Guru menggunakan metode mengajar dalam melakukan kegiatan untuk menarik perhatian
siswa. Hal ini ditunjukkan dengan guru mengubah posisi melalui suara, gerakan dan ekspresi
wajah, serta dengan menggeser posisi sehingga guru tidak harus berada di depan. Guru juga
menggunakan metode pengajaran formal (ceramah) dan informal (belajar kelompok). Namun,
gaya mengajar yang digunakan guru lebih menekankan pada kegiatan tradisional (berpusat pada
guru).
b) Penggunaanalatperagagurumenggunakanalatperagadalampembelajaran di kelas mereka. Guru
berusaha menciptakan pembelajaran yang positif dan menarik dengan bantuan media yang
disiapkan guru terlebih dahulu.
c) Perubahan cara interaksi, cara interaksi antara guru dan siswa sudah dilakukan dengan baik
yaitu guru menyelesaikan semua materi, siswa mendengarkan, dan ada sesi tanya jawab antara
guru dan siswa.
d) Guru melakukan kegiatan untuk merangsang motivasi kegiatan belajar. Guru membekali siswa
dengan belajar dengan penuh semangat, sehingga siswa juga penuh semangat untuk belajar di
kelas. Guru membuat siswa tertawa dengan bercanda di rumah dengan mengajukan pertanyaan
atau hal- hal yang berhubungan dengan siswa.
e) Guru telah melakukan kegiatan dengan memberi acuan dalam memulai kegiatan pembelajaran
yaitu dengan cara menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari itu. Guru
menyarankan langkah- langkah seperti yang terlihat pada kegiatan kelompok, ataupun individu.
f) Guru telah menyampaikan kaitan antarkegiatan yaitu dengan cara menjelaskan konsep
sebelum merinci isi materi pembelajaran. Guru menghubungkan materi yang dipelajari hari ini
dengan materi yang sudah dipelajari serta membandingkan pengetahuan baru dengan
pengetahuan yang sudah diketahui siswa. Guru membandingkan pengetahuan yang baru dengan
pengetahuan yang sudah diketahui siswa. Kegiatan menjelaskan konsep sebelum marinci materi
dilakukan guru dengan cara guru menjelaskan pengertiannya, sebelum masuk kepada penjelasan
materi secara menyeluruh. Kegiatan ini dilihat dari salah satu pertemuan pada pokok
pembahasan mengenai pecahan campuran, guru terlebih dahulu bertanya apa itu pecahan
sebelum melanjutkan pembahasan mengenai pembelajaran pecahan campuran. (Yoga Pratama &
Ngazizah, 2022).
Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran. Membuka
pelajaran merupakan kegiatan guru/pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran yang meliputi; kondisi menciptakan suasana siap mental peserta didik,
menciptakan suasana komunikatif antara guru/pendidik dengan peserta didik, menimbulkan
perhatian peserta didik kepada apa yang akan dipelajari dalam hal ini dapat diawali dari situasi
keseharian peserta didik sampai pada materi yang akan dipelajari. Menutup pelajaran merupakan
kegiatan guru/ pendidik mengakhiri kegiatan inti pembelajaran.(Helwig et al., n.d.)
Guru adalah orang yang mengendalikan pembelajaran di dalam kelas. Guru yang terampil dalam
mengajar akan mampu menjadikan siswa aktif dalam belajar dan mempu meningkatkan minat
dan motivasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Resti, Djollong, & Ramlah 2020,
(Isnaniah & Imamuddin, 2022), yaitu bahwa penguasaan keterampilan dasar mengajar yang baik
dari seorang guru mampu meningkatkan minat belajar siswa yang diajarnya. Untuk itu, penting
bagi calon guru terkhusus calon guru sekolah dasar berlatih dan berupaya keras untuk menguasai
keterampilan dasar mengajar khususnya keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
2. Keterampilan menutup pelajaran
Menutup pelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri
pelajaran dengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah
dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat
keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran, (Madjid,
2019).
a) Meninjau kembali guru melaksanakan kegiatan meninjau kembali dengan
cara mengajak seluruh siswa untuk bersama-sama menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.
Guru mengajak siswa untuk bersama sama menyimpulkan tentang pembelajaran secara lisan.
b) Mengevaluasi guru melakukan kegiatan mengevaluasi dengan memberikan pertanyaan untuk
menguji pemahaman siswa serta mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari. Guru selalu
bertanya tentang materi yang belum dipahami.
Guru melakukan semua aktivitas sesuai dengan komponen untuk dapat
menarik perhatian siswa seperti menvariasikan gaya mengajarnya. Selain itu, guru juga
melakukan kegiatan pembelajaran dengan ceramah dan terkadang dengan melakukan kegiatan
kelompok. Hal ini sesuai dengan pendapat Halimah 2017, (Yoga Pratama & Ngazizah, 2022),
bahwa menarik perhatian siswa dapat dilakukan dengan menunjukkan variasi gaya mengajar
yaitu melalui variasi suara, variasi gerak dan mimik wajah, serta dengan berpindah posisi
sehingga guru hanya berada di depan saja. Gaya mengajar yang juga dilakukan di dalam kelas
terdiri dari formal yaitu berpusat pada guru (ceramah) dan informal berpusat kepada siswa
(belajar berkelompok).
Menurut Hayes (Yoga Pratama & Ngazizah, 2022) juga mengatakan bahwa pertanyaan adalah
bagian penting dalam repertoar pembelajaran, termasuk pada saat membuka pembelajaran,
guru dapat menantang peserta didik untuk menjadi pendengar yang baik, pembicara yang baik,
dan dapat mendorong penyelidikan lebih lanjut dimulai mengajukan pertanyaan. Guru
mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan siswa, bahkan guru menghubungkan
materi yang sebelumnya dengan materi yang sedang dipelajari.
Apersepsi dimaksudkan untuk melihat sejauh mana peserta didik telah memahami materi
pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya dan kemudian dikaitkan dengan materi yang baru
yang akan dibahas. Komponen menutup pelajaran yang telah dilaksanakan guru yaitu melakukan
kegiatan meninjau kembali guru mengajak siswa untuk bersama sama menyimpulkan tentang
pembelajaran hari ini secara lisan.
Menurut Khakkim 2016, (Yoga Pratama & Ngazizah, 2022) simpulan diperlukan di setiap akhir
pembelajaran untuk memberikan penguatan pada hal- hal penting yang terdapat dalam
pembelajaran agar lebih bermakna bagi siswa.
Kegiatan dinilai dengan berbagai cara, termasuk memberikan soal untuk menguji pemahaman
siswa. Penilaian dilakukan dengan meminta siswa mendemonstrasikan keterampilannya dan
meminta siswa mengungkapkan pendapatnya. Guru juga memberikan latihan menulis untuk
mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Guru masih mengajukan
pertanyaan kepada siswa tentang mata pelajaran yang tidak mereka pahami.
Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan siap mental dan
menimbulkan perhatian peserta didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan
menutup pelajaran adalah mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Membuka dan menutup pelajaran
dapat dilakukan terhadap pelajaran, baik yang panjang ataupun yang pendek, bagian- bagian
yang kecil dari bahan keseluruhan atau bagian demi bagian suatu konsep. Dapat juga dilakukan
terhadap anak didik yang merupakan kelompok kecil, individu ataupun kelompok besar, Syaiful
Bahri Djamarah, 2010:138-139, (Wahyupurnomo & Supriatna, 2017).
B. HAKIKATKETERAMPILANMENJELASKANPEMBELAJARAN
Menjelaskan berarti menyajikan informasi verbal yang disusun secara sistematis dengan tujuan
menunjukkan hubungan. Penekanan pada pemberian penjelasan adalah pada proses penalaran
siswa, bukan pada penyampaiannya. Memberikan penjelasan merupakan aspek penting dalam
tindakan guru, (Umar, 2009).
Menjelaskan merupakan suatu kegiatan mengorganisasikan materi pelajaran dalam tata aturan
yang terencana secara sistematis, sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh siswa. Hal ini
sesuai dengan pendapat Uzer (2006) bahwa menjelaskan adalah usaah penyajian materi
pembelajaran yang diorganisir secara sistematis. (Irawati, 2020).
Menurut Usman 2010:88, (Wulandari et al., 2019) keterampilan menjelaskan berarti menyajikan
informasi lisan yang diorganisasikan secara sistematis dengan tujuan menunjukkan hubungan.
Penekanan memberikan penjelasan adalah proses penalaran siswa.
Menurut Marno 2009:133 (Wulandari et al., 2019). Keterampilan menjelaskan merupakan
keterampilan membuat permasalahan menjadi lebih jelas. Kegiatan keterampilan menjelaskan
memiliki tiga komponen, yaitu penyampaian pesan (sender), pihak yang dituju (receiver), dan
mesan (massage).
Beberapa alasan mengapa keterampilan menjelaskan perlu dikuasai adalah sebagai berikut :
1) Pada umumnya imteraksi komunikasi lisan di dalam kelas “didominasi” guru.
2) Sebagian besar kegiatan guru adalah informasi, untuk itu efektivitas pembicaraan perlu
ditingkatkan.
3) Penjelasanyangdiberikanguruseringtidakjelasbagisiswa,danhanyajelas bagi guru sendiri.
4) Tidak semua siswa dapat menggali sendiri informasi yang diperoleh dari buku, kenyataan ini
menuntut guru untuk memberikan penjelasan kepada siswa untuk hal-hal tertentu.
5) Sumber informasi yang tersedia yang dapat dimanfaatkan siswa sendiri sangat terbatas.
6) Guru sering tidak dapat membedakan antara menceriterakan dan memberikan penjelasan.
Menurut Santrock dalam Rozana, Wulan, & Hayati (2020) mengatakan bahwa diusia 4-7 tahun
adalah usia anak pra-sekolah dimana anak ada pada tahap pemikiran intuitif yaitu anak memiliki
rasa ingin tahu jawaban atas segala hal yang ditanyakan dan mulai menggunakan pemikiran
primitifnya. Oleh karena itu, guru pada usia dini harus kreatif dalam membangun pembelajaran
yang menyenangkan sehingga murid dapat tertarik dan terlibat setiap pembelajaran yang
diberikan oleh guru sebagai bekal murid untuk mengeksplor lingkungan sekitarnya. (Marpaung &
Cendana, 2020).
Tantangan lain yang dirasakan oleh guru adalah pembelajaran yang harus berlangsung dari
rumah secara online. Hal ini membuat guru kesulitan untuk menjangkau siswa secara langsung
seperti biasanya. Menurut Yuliani, et al. (2020), (dalam jurnal Marpaung & Cendana, 2020).
pembelajaran memberikan tantangan tersendiri bagi guru untuk terus memastikan bahwa siswa
ternmotivasi serta terlibat aktif dalam pembelajaran. Guru bukan hanya mengajar namun juga
belajar untuk meningkatkan kemampuannya untuk mengoptimalkan pembelajaran.
menjelaskan materi secara sistematis, Bahasa yang digunakan sederhana sehingga mudah
dipahami dan menyampaiaknya dengan lugas tidak berbelit- belit, pengembangan materinya
cukup bagus dengan memasukkan materi- materi berdasarkan data-data yang konkret, dalam
memberikan contohcontohpun sangat mendalam sehingga peserta didik terlihat mengerti, dan
sangat menguasai materi ini terlihat pada saat ada peserta didik yang bertanya subjek dapat
menjawab tanpa kesulitan dan sangat mendalam, tidak terlihat menghafalkan materi, hal ini
nampak pada saat diberikan umpan balik hamper seluruh peserta didik dapat menjawab,
(Pamulang, 2019).
Keterampilan interpretasi adalah keterampilan menyajikan materi pembelajaran yang disusun
secara sistematis sebagai satuan makna agar mudah dipahami oleh siswa Darmadi (2009),
(Wandri, 2014).
Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara
sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya Usman (2010).
Prinsip-prinsip menjelaskan meliputi:
1) Penjelasanharusdisesuaikandengankemampuandankarakteristikpeserta
didik. peserta didik;
2) Penjelasanharusdiselingitanyajawab;
3) Materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru;
4) Penjelasan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran;
5) Materi penjelasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik;
6) Dapat menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan
dihubungkan dengan kehidupan.
Keterampilan penjelasan menurut Usman 1991, (Wandri, 2014) adalah
penyajian informasi secara lisan yang disusun secara sistematis untuk menunjukkan adanya
hubungan di antara mereka, contoh antara sebab akibat, sehingga mendefinisikan dengan contoh
atau dengan sesuatu yang tidak diketahui. Keterampilan interpretasi pada dasarnya adalah
keterampilan komunikasi verbal dalam kelompok atau bersifat interpersonal, yaitu antara guru
dan semua siswa atau kadang-kadang antara guru dan satu siswa.
Menjelaskan adalah keterampilan memberikan informasi secara lisan yang terencana dan
terstruktur agar tercapai pemahaman yang diinginkan. Setidaknya, penjelasan harus relevan
dengan tujuan, materi, sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pebelajar, serta diberikan
pada awal, tengah, ataupun akhir pelajaran sesuai dengan keperluan. Agar tidak menimbulkan
bias atau kesalahpahaman makna, proses menjelaskan harus direncanakan dan dijajikan secara
urut dengan menggunakan pola interaksi tertentu, sehingga menimbulkan respon ataupun feed
back dari pebelajar, (Dra. Dewi Dyah Widyastuti, 2020).
T. Gilarso (Mansyur, 2017) mengungkapkan bahwa komponen- komponen yang harus
diperhatikan dalam penjelasan adalah :
a) merencanakan pesan yang disampaikan,
b) Menggunakan contoh-contoh,
c) memberikan penjelasan yang paling penting,
d) mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang materi yang belum
dipahami.
1. Ada beberapa tujuan keterampilan menjelaskan (Umar, 2009) sebagai
berikut :
a) Untuk membimbing siswa memahami dengan jelas jawaban dari
pertanyaan “mengapa” yang dikemukakan oleh guru atau yang diajukan
oleh siswa.
b) Menolong siswa mendapat dan memahami hukum, dalil, dan prinsip-
prinsip umum secara objektif dan bernalar.
c) Melibatkan siswa untuk berpikir memecahkan masalah atau pertanyaan
d) Untuk mendapat balikan dari siswa mengenai tingkat pemahamannya
dan untuk mengatasi kesalahan pengertian mereka.
e) Menolong siswa untuk menghayati dan mendapat proses, peralatan, dan
penggunaan bukti dalam penyelesaian keadaan (situasi) yang
meragukan (belum pasti).
2. Prinsip-prinsip menjelaskan pembelajaran
a) Penjelasan dapat diberikan di awal, di tengah, atau di akhir jam pertemuan, tergantung kepada
keperluan.
b) Penjelasandapatdiselingitanyajawab.
c) Penjelasan harus relevan dengan tujuan pembelajaran.
d) Penjelasan dapat diberikan bila ada pertanyaan dari siswa atau
direncanakan oleh guru.
e) Materi penjelasan harus bermakna bagi siswa.
f) Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan siswa.
Keterampilan menjelaskan dimaknai sebagai keterampilan guru
dalam mengutarakan informasi atau materi secara lisan yang diorganisasikan secara terstruktur
dengan maksud agar dapat menunjukkan keterkaitan antar materi yang telah dikumpulkan dan
dikuasai serta disiapkan untuk disajikan. Selain itu poin penting dari kegiatan memberikan
penjelasan ialah cara penalaran siswa bukan pendoktrinan Helmiati;2013, (Maulidya, 2021).
 KDM 2

Anda mungkin juga menyukai