Anda di halaman 1dari 12

Aksi Nyata

Kurikulum Merdeka

Oleh :
Riskawati, S.Pd
SDN 7 BALAESANG

Asesmen Awal Pembelajaran SD


Asesmen diagnosis adalah asesmen awal pembelajaran

Menjadi guru bukan hanya tampil memberikan materi di depan


murid-murid saja , namun juga memberikan perhatian pada
perkembangan murid.

Setiap murid memiliki kebutuhan, kemampuan, latar belakang, pengalaman


sampai tingkat kematangan yang berbeda. Murid datang di kelas dengan
tingkat kemampuan dan kematangan yang berbeda. Murid memberikan
respon yang berbeda dalam tiap kali mengikuti pembelajaran. Oleh karena
itu, perlu diadakan asesmen diagnostik untuk mengetahui kemampuan awal
dan pengalaman gerak murid,. Dari Asesmen diagnostik ini yang
merupakan salah satu bentuk asesmen formatif, dapat digunakan untuk
mendiagnosis kemampuan awal dan kebutuhan belajar murid. Hasilnya
tentu berguna sebagai rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan bagi murid.
Salah satu bentuk tindak lanjut dari hasil asesmen awal
pembelajaran adalah dengan menyiapkan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran dan mengarahkan
murid pada kriteria-kriteria yang sudah ditentukan

Untuk menyiapkan asesmen awal pembelajaran, pendidik


perlu mengidentifikasi kemampuan prasyarat yang perlu
dimiliki oleh peserta didik.

Waktu yang tepat untuk melaksanakan asesmen


diagnostik adalah di awal tahun ajaran baru, di awal
semester baru dan diawal materi baru.
Menyiapkan Instrumen Asesmen

Membuat Lembar Amatan

Lembar amatan adalah salah instrumen dalam teknik asesmen


observasi. Instrumen ini dapat digunakan untuk memberikan
informasi obyektif mengenai kompetensi murid dengan cara yang
sederhana.

Contoh Lembar Amatan

Disesuaikan dengan mata pelajaran dan materi yang akan


dipelajari oleh murid

Lembar amatan berfungsi untuk mengamati keterampilan yang


juga dapat diukur melalui penugasan atau tes
Penggunaan Hasil Asesmen Sd

Merencanakan Tindak Lanjut Asesmen

Asesmen sebagai bukti pembelajaran yang bermakna dan dan mampu


membantu siswa dalam mengmbangkan potensi dirinya. Maka dari itu guru
perlu mengenal dan memahami pola pikir bertumbuh dalam perencanaan
tindak lanjut asesmen.

Seseorang yang memiliki pola pikir bertumbuh berkeyakinan bahwa


kecerdasan dan bakat dapat dikembangkan seiring berjalannya waktu,
usaha dan belajar yang diikuti dengan kesungguhan dan ketekunan.

Penerapan asemen pola pikir bertumbuh diharapkan dapat memabngun


kesadaran bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran itu lebih penting
daripada hasil akhir.
Belajar bukan tentang kecepatan tetapi tentang pemahaman,
penalaran dan penerapan serta kemampuan menilai dan berkarya
secara mendalam . Guru perlu memberikan waktu yang cukup,
mendampingi dan memberikan kesempatan kepada murid untuk
mencoba. Tidak ada anak yang tidak bisa, cuma mereka
membutuhkan waktu yang berbeda-beda.

Ekspektasi guru yang positif terhadap kemampuan murid akan


sangat mempengaruhi performa murid.Guru perlu menyadari
bahwa otak seperti otot, yang semakin sering dilatih akan
semakin kuat. Semakin banyak stimulus positif yang diterima
oleh murid akan semakin menguatkan pemahaman, penalaran dan
kemampuan yang akan mereka miliki.

Setiap murid UNIK,. kecerdasan yang dimiliki oleh murid


bersifat multidimensional, unik dan tidak bisa disamaratakan.
Hindari membandingkan murid.
Pengkondisian lingkungan belajar murid baik fisik maupun psikisnya, disekolah maupun
di rumah akan mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Lingkungan yang aman dan
nyaman akan meningkatkan kemampuan belajar murid.

Membiasakan murid untuk melakukan :

Asesmen penilaian diri (Self Assessment)

Penilaian antar teman (Peer Assessment)

Refleksi diri

Pemberian umpan balik antar teman (Peer Feedback)

Umpan balik yang positif dari teman sebayanya akan menjadi motivasi yang

berharga dan mudah dipahami.

Umpan balik yang tepat akan berpengaruh pada motivasi belajar murid. Jika umpan
balik disampaikan secara positif akan menstimulasi pola pikir bertumbuh, memberikan
motivasi belajar dan membangun kesadaran bahwa proses lebih utama daripada hasil
akhir.

Asesmen dan tindak lanjutnya adalah komponen yang memegang peran penting dalam
proses pencapaian kompetensi para murid.
Di bawah ini yang termasuk prinsip pola pikir bertumbuh adalah :

Kesalahan merupakan kesempatan untuk belajar lebih banyak.

Umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar.

Setiap orang itu unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda dan tidak
perlu membandingkan dengan orang lain.

Jadi, bukan karena kecerdasan dan bakat bersifat tetap dan bawaan
lahir

Salah satu bentuk tindak lanjut dari hasil asesmen adalah mengubah
strategi pembelajaran
Memberikan umpan balik
Umpan balik adalah respon atau komentar terhadap hasil karya dan proses belajar
murid yang relevan. Salah satu penerapan pola pikir bertumbuh dalam asesmen
adalah pentingnya umpan balik terhadap pencapaian tugas belajar murid,

Prinsip-prinsip umpan balik :

Fokus Umpan balik harus fokus pada isi yang dengan kriteria tugas, indikator
pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran.

Bermakna, umpan balik tidak sekedar berupa skor,,angka dan nilai, tetapi deskripsi
tentang pencapaian murid dan motivasi terkait upaya peningkatan yang perlu dilakukan

Adaptif, berikan umpan balik sesuai karakteristik murid, jenis dan kompleksitas tugas
serta jenis kesalahan

Spesifik, sampaikan secara spesifik tentang hal yang telah dilakukan murid dengan
baik dan sampaikan yang mungkin dilakukan murid untuk perbaikan, sampaikan juga apa
yang dilakukan murid yang berbeda dari sebelumnya.

Tangga Umpan Balik : Klarifikasi, nilai, perhatian, saran , apresiasi.

Anak tangga terakhir pada tangga umpan balik adalah apresiasi


Mengolah dan Melaporkan Hasil Asesmen
 Mengolah Hasil asesmen dalam satu Tujuan Pembelajaran

 penggunaan Interval Nilai

 Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran menjadi NIlai Akhir,

 Menyusun deskripsi Capaian Kompetensi pada Rapor

 Pelaporan belajar siswa

Pemberian rapor seringkali digunakan sebagai satu-satunya cara dalam


melaporkan hasil belajar murid kepada orang tua. Pada umumnya saat
pembagian rapor, yang terlibat adalah guru dan orang tua. Padahal murid
pun bisa berperan dalam melaporkan hasil belajar mereka .
Mekanisme dan kenaikan kelas dan Kelulusan

Nilai akhir didapatkan dari hasil pengolahan data asesmen


sumatif

Alternatif pelaporan belajar oleh murid yang dapat dilakukan


oleh guru adalah konferensi, portofolio, pameran karya.

Komponen rapor perlu memuat hal berikut : nilai akhir,


deskripsi, catatan guru, kecuali nilai asemen formatif

Kriteria kenaikan kelas ditentukan dan dipertimbangkan oleh


satuan Pendidikan
Mohon masukkan dan kritik membangun
dari para bapak dan ibu guru hebat

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai