Anda di halaman 1dari 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AKHLAQ DENGAN

METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS X SEMESTER 2


SMK MERAKURAK TAHUN PELAJARAN 2019-2020

Setya Harti (20172505096)

Fita Nafa Nuryanti (20172504976)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PAI materi akhlak
dengan menggunakan metode pembelajaran two stay two stray pada siswa kelas X
Semester 2 SMK MERAKURAK tahun pelajaran 2019-2020. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiridari 2 siklus yang masing-masing
siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, aksi, observasi, dan refleksi. Metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu tes tertulis dan dokumentasi. Analisis data
pada penelitian ini yaitu dengan membandingkan pencapaian nilai dengan KKM dan
ditandai dengan adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada setiap
siklusnya.

Kata kunci : Hasil Belajar PAI, Metode Pembelajaran two stay two stray

PENDAHULUAN

Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan utama setiap warga negara, di


mana mereka dapat mengembangkan potensi yang dimiliki seluas-luasnya sehingga
mampu ikut serta dalam pembangunan demi kemajuan suatu negara. Dalam Undang-
Undang System Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa
“pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertangggung
jawab”. (UU. Nomor 20 Tahun 2003: pasal 3).
Pendidikan adalah usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan
potensi siswa, pendidikan juga merupakan usaha masyarakat dan bangsa dalam
mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan
masyarakat yang lebih baik dimasa depan (Haedar Nashir, 2013:14).

Mengingat fungsi pendidikan nasional bagi keberlangsungan bangsa dan


negara yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka dalam
hal ini pendidikan agama Islam mengambil peran yang sangat penting bagi
pembentukan watak siswa.

Mengingat peran penting pendidikan agama Islam dalam system pendidikan


Nasional, maka dirasa perlu melakukan inovasi dalam pembelajaran mata pelajaran
pendidikan agama Islam, yang memungkinkan siswa secara aktif berperan serta
dalam proses belajar mengajar, dimana siswa merasa senang dan tidak merasa jenuh
dalam penyampaian materi pelajaran secara maksimal dan siswa dapat memahami
materi yang diberikan.

Maka penulis memilih untuk menerapkan metode pembelajaran two stay two
stray yaitu pembelajaran ini melatih siswa untuk belajar sendiri serta bekerjasama
dengan orang lain. sehingga mendorong siswa untuk berkarakter dalam pembelajaran,
meningkatkan interaksi dan kerjasama diantara siswa untuk bersama-sama
meningkatkan hasil belajar, meningkatkan komunikasi dengan sesama siswa dan
interaksi dengan guru.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti melakukan


penelitian yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Pai Materi Akhlaq Dengan
Metode Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas X Semester 2 SMK MERAKURAK
Tahun Pelajaran 2019-2020.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, karena penelitian


dilakukan untuk memecahkan masalah belajar dikelas. Menurut Mills, penelitian
tindakan kelas merupakan penyelidikan sistematis yang dilaksanakan guru dan
peneliti dengan mengumpulkan informasi tentang bagaimana sekolah mereka bekerja,
bagaimana mereka mengajar, dan bagaimana siswa belajar. Informasi ini
dikumpulkan dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman, pengembangan praktik
refleksi, mempengaruhi perubahan-perubahan positif dalam lingkungan sekolah dan
praktik-praktik pendidikan secara umum serta untuk meningkatkan hasil-hasil
pembelajaran siswa

SUBJEK DAN TEMPAT PENELITIAN

Subjek penlitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X Semester 2 SMK
MERAKURAK dengan jumlah siswa 30 anak, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 17
siswa perempuan Adapun lokasi penelitian yang akan penulis lakukan yaitu di SMK
MERAKURAK yang berlokasi di Desa Temandang, Kecamatan Merakurak,
Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

INSTRUMEN PENELITIAN

Pengumpulan ini menggunakan tiga macam instrument yaitu: (1)Tes dalam


hal ini adalah tes prestasi belajar yang digunakan untuk mengukur penguasaan dan
pemahan siswa terhadap materi sebagai hasil dari proses belajar dalam penelitian ini.
Tes yang digunakan adalah tes Essay (menjelaskan) dan tes obyektif yang berupa tes
Multiple Choice (pilihan ganda). (2) Lembar Observasi. Lembar observasi dalam
penelitian ini telah disusun secara terstruktur dimana segala kegiatan observasi telah
ditetapkan sehingga tidak lepas dari permasalahan dan tujuan yang diangkat dalam
penelitian ini. (3)Lembar Skala Pengukuran .Skala adalah alat untuk mengukur nilai,
sikap, minat, perhatian, motivasi yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk
menilai angka sesuai dengan kriteria yang dibuat peneliti. Dalam penelitian ini,
lembar skala yang digunakan adalah skala penilaian untuk mengukur penampilan
guru pengampu mata pelajaran pendidikan agama islam kelas X SMK
MERAKURAK dan skala penilaian untuk mengukur tingkat partisipasi, sikap minat
dan perhatian siswa.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Sesuai dengan instrumen di atas, maka teknik pengumpulan datanya adalah
teknik tes dan non tes yaitu: Teknik Observasi, Teknik Komunikasi, Teknik
Pengukuran, Teknik Dokumenter.

TEKNIK ANALISIS DATA

Data yang terkumpul lewat pengumpulan data dengan menggunakan


instrument yang dipakai menghasilkan data mentah dan masih harus diolah dan
dianalisis lebih lanjut untuk menjawab masalah yang diangkat dalam penelitian ini

a. Penilaian tugas dan tes


Untuk menentukan nilai rata-rata dianalisis dengan menggunakan rumus

∑x
X=
∑n

X= nilai rata-rata

∑x = jumlah semua nilai siswa

∑n = jumlah siswa

b. Penilaian untuk ketuntasan belajar


Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu individual dan klasikal.
Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai
berikut:
∑ siswa yang tuntas belajar
P= x 100%
∑ jumlah siswa

Ketuntasan belajar secara klasikal akan digunakan untuk menentukan


banyaknya siklus penelitian, khusunya dalam penelitian ini akan dilaksanakan
beberapa siklus sampai ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 85%.
HASIL

1. PRA- SIKLUS
Indicator Pra Siklus
Banyaknya siswa yang memperoleh nilai >70 14 siswa
Banyaknya siswa yang memperoleh nilai <70 16 siswa
Nilai rata-rata 68
Ketuntasan belajar 46,67%
Sesuai dengan data yang disampaikan pada tabel di atas, maka dapat
diketahui bahwa siswa tuntas sebanyak 14 siswa (46,67%) dan sebanyak 16
siswa yang tidak tuntas. Dengan nilai rata-rata kelas 68.
2. SIKLUS I
Indicator Siklus I
Banyaknya siswa yang memperoleh nilai >70 23 siswa
Banyaknya siswa yang memperoleh nilai <70 7 siswa
Nilai rata-rata 81
Ketuntasan belajar 76,67%
Berdasarkan pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa perolehan rata-
rata nilai pada siklus I meningkat dibandingkan pada pra siklus, yaitu dari
68 menjadi 81. Pada tahap ini hasil tes evaluasi siklus I adalah 76,67%
siswa tuntas (23 siswa) dan yang tidak tuntas 23,33% (7 siswa). Dengan
demikian siklus I mengalami peningkatan dibanding pra siklus sebesar
30%.
3. SIKLUS II
Indicator Siklus I
Banyaknya siswa yang memperoleh nilai >70 28 siswa
Banyaknya siswa yang memperoleh nilai <70 2 siswa
Nilai rata-rata 88
Ketuntasan belajar 93,33%
Pada siklus II ini persentase ketuntasan klasikal siswa meningkat
sebesar 16,66%. Dari siklus sebelumnya sebesar 76,67% menjadi 93,33%
siswa tuntas (28 siswa). Dari data ini, diperoleh data siswa yang tidak tuntas
sebesar 6,67% (2 siswa). Dengan demikian, presentase nilai yang diperoleh
pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan tingkat
ketuntasan sebesar 93,33% siswa mencapai KKM.

PEMBAHASAN

No Katego Pra siklus Siklus I Siklus II


ri
Frekue Presenta Frekuen Presenta Frekuen Presenta
nsi se % si se % si se %
1 Tuntas 14 46,67% 23 76,67% 28 93,33%

2 Tidak 16 53,33% 7 23,33% 2 6,67%


Tuntas
Jumlah 100% 100% 100%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa ketuntasan siswa kelas X
SMK MERAKURAK meningkat. Dari pra siklus, presentase ketuntasan klasikal
sebesar 46,67% menjadi 76,67% pada siklus I. kemudian meningkat lagi pada siklus
II sebesar 93,33%. Dan pada siklus II meningkat sebesar 16,66% dengan presentase
ketuntasan klasikal mencapai 93,33%. Artinya siklus II sudah mencapai indikator
keberhasilan dengan presentase yang ditentukan yaitu 85%.

KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan di kelas X SMK


MERAKURAK selama dua siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan sertaanalisis
yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: Penerapan metode
pembelajaran two stay two stray dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi
akhlak di kelas X Semester 2 SMK MERAKURAK. Siswa mencapai KKM ditandai
dengan peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada siklus I sebesar 76,67% dan
siklus II sebesar 93,33%. Penerapan metode pembelajaran two stay two stray
mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang
ditunjukkan dengan hasil observasi dengan siswa selama pembelajaran berlangsung.
Siswa merasa tertarik dan berminat terhadap metode pembelajaran two stay two stray,
sehingga mereka termotivasi untuk belajar.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dipergunakan


sebagai bahan pertimbangan dan sebagai bahan uraian penutup skripsi ini antara lain:
Bagi Guru. Sebaiknya guru lebih variatif dalam menggunakan metode pembelajaran,
termasuk menggunakan metode pembelajaran two stay two stray. Hal ini akan
menghilangkan rasa bosan bagi siswa selama mengikuti proses belajar mengajar.
Bagi siswa. Peserta didik hendaknya senantiasa meningkatkan motivasi dalam
pembelajaran PAI maupun pembelajaran lainnya, karena dengan motivasi belajar
yang tinggi akan mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran yang dapat diukur
dari hasil belajar peserta didik. Bagi Sekolah. Penggunaan metode pembelajaran two
stay two stray sebagai alternatif dalam meningkatkan prestasi belajar PAI. Selain itu,
untuk lebih mendukung peningkatan prestasi belajar siswa, hendaknya pihak sekolah
menyediakan alat, atau media pembelajaran yang berbasis teknologi. Sehingga
terdapat inovasi dalam menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.

DAFTAR RUJUKAN
Hopkin, David. 2008. Panduan Guru, Penelitian Tindakan Kelas. Terjemahan oleh
Achmad Fawaid, 2011. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Huda,

Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Margono, S. 2009. Metodologi Penelitian Tindakan, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Muhaimin, Dkk..2004. Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan


Pendidikan Agama Islam Di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.


Santi. 2011. Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Pada Matapelajaran PAI
Di Sekolah (Study Kasus Di SMP Islam Al-Azhar 4 Komandon). Skripsi. Jakarta:
UIN Syarif Hidayatullah.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka


Cipta. Sm,

Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Berbasis Paikem. Semarang: Rasail Media


Group.

Somadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana, Nana. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru
Sukmadita,

Anda mungkin juga menyukai