ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PAI materi akhlak
dengan menggunakan metode pembelajaran two stay two stray pada siswa kelas X
Semester 2 SMK MERAKURAK tahun pelajaran 2019-2020. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiridari 2 siklus yang masing-masing
siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, aksi, observasi, dan refleksi. Metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu tes tertulis dan dokumentasi. Analisis data
pada penelitian ini yaitu dengan membandingkan pencapaian nilai dengan KKM dan
ditandai dengan adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada setiap
siklusnya.
Kata kunci : Hasil Belajar PAI, Metode Pembelajaran two stay two stray
PENDAHULUAN
Maka penulis memilih untuk menerapkan metode pembelajaran two stay two
stray yaitu pembelajaran ini melatih siswa untuk belajar sendiri serta bekerjasama
dengan orang lain. sehingga mendorong siswa untuk berkarakter dalam pembelajaran,
meningkatkan interaksi dan kerjasama diantara siswa untuk bersama-sama
meningkatkan hasil belajar, meningkatkan komunikasi dengan sesama siswa dan
interaksi dengan guru.
METODE
Subjek penlitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X Semester 2 SMK
MERAKURAK dengan jumlah siswa 30 anak, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 17
siswa perempuan Adapun lokasi penelitian yang akan penulis lakukan yaitu di SMK
MERAKURAK yang berlokasi di Desa Temandang, Kecamatan Merakurak,
Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
INSTRUMEN PENELITIAN
∑x
X=
∑n
X= nilai rata-rata
∑n = jumlah siswa
1. PRA- SIKLUS
Indicator Pra Siklus
Banyaknya siswa yang memperoleh nilai >70 14 siswa
Banyaknya siswa yang memperoleh nilai <70 16 siswa
Nilai rata-rata 68
Ketuntasan belajar 46,67%
Sesuai dengan data yang disampaikan pada tabel di atas, maka dapat
diketahui bahwa siswa tuntas sebanyak 14 siswa (46,67%) dan sebanyak 16
siswa yang tidak tuntas. Dengan nilai rata-rata kelas 68.
2. SIKLUS I
Indicator Siklus I
Banyaknya siswa yang memperoleh nilai >70 23 siswa
Banyaknya siswa yang memperoleh nilai <70 7 siswa
Nilai rata-rata 81
Ketuntasan belajar 76,67%
Berdasarkan pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa perolehan rata-
rata nilai pada siklus I meningkat dibandingkan pada pra siklus, yaitu dari
68 menjadi 81. Pada tahap ini hasil tes evaluasi siklus I adalah 76,67%
siswa tuntas (23 siswa) dan yang tidak tuntas 23,33% (7 siswa). Dengan
demikian siklus I mengalami peningkatan dibanding pra siklus sebesar
30%.
3. SIKLUS II
Indicator Siklus I
Banyaknya siswa yang memperoleh nilai >70 28 siswa
Banyaknya siswa yang memperoleh nilai <70 2 siswa
Nilai rata-rata 88
Ketuntasan belajar 93,33%
Pada siklus II ini persentase ketuntasan klasikal siswa meningkat
sebesar 16,66%. Dari siklus sebelumnya sebesar 76,67% menjadi 93,33%
siswa tuntas (28 siswa). Dari data ini, diperoleh data siswa yang tidak tuntas
sebesar 6,67% (2 siswa). Dengan demikian, presentase nilai yang diperoleh
pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan tingkat
ketuntasan sebesar 93,33% siswa mencapai KKM.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR RUJUKAN
Hopkin, David. 2008. Panduan Guru, Penelitian Tindakan Kelas. Terjemahan oleh
Achmad Fawaid, 2011. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Huda,
Sudjana, Nana. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru
Sukmadita,