exzase0109@gmail.com
Abstrak
Pemahaman konsep konversi Satuan Panjang pada siswa masih tergolong rendah. Hal ini
terlihat dari rata-rata kelas adalah 64. Untuk itu, perlu untuk dilakukan perbaikan
pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada
pembelajaran Matematika materi konversi satuan Panjang menggunakan metode permainan
berbantuan media campuran lagu. Penelitian ini melalui dua siklus. Tahap penelitian tiap
siklus dilaksanakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, pengumpulan data,
dan refleksi. Hasil pelaksanaan dievaluasi dalam refleksi sebagai dasar untuk rencana
perbaikan di siklus berikutnya. Analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan
konversi satuan Panjang dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Nilai rata rata pada pra siklus
hanya 64, siklus 1 meningkat menjadi 80 dan siklus 2 menjadi 90. Persentase ketuntasan
siswa meningkat dari 24% atau 7 siswa yang mengalami ketuntasan pada pra siklus, menjadi
65% (13 siswa) pada siklus 1 dan 95% atau 19 siswa yang tuntas dalam belajar pada siklus 2.
Hasil temuan ini menunjukkan bahwa pengguanaan metode permainan berbantuan lagu
dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran Matematika materi konversi satuan
Panjang.
Kata kunci: Hasil Belajar, Konversi Satuan Panjang, Permainan, Lagu Campuran.
Abstract
Students' understanding of the concept of Length Unit conversion is still relatively low. This
can be seen from the class average being 64. For this reason, it is necessary to improve
learning. The aim of this research is to improve student learning achievement in learning
Mathematics with Long unit conversion material using a game method assisted by mixed
media songs. This research went through two cycles. The research stages of each cycle are
carried out starting from planning, implementation, observation, data collection and
reflection. The results of the implementation are evaluated in reflection as a basis for
improvement plans in the next cycle. Data analysis uses qualitative and quantitative analysis.
The results of the research showed that there was an increase in students' ability to convert
units of length from pre-cycle, cycle 1 and cycle 2. The average score in pre-cycle was only
64, cycle 1 increased to 80 and cycle 2 to 90. The percentage of student completion increased
from 24% or 7 students who completed their studies in the pre-cycle became 65% (13
students) in cycle 1 and 95% or 19 students who completed their studies in cycle 2. These
findings indicate that the use of song-assisted game methods can improve learning outcomes
in Mathematics learning Length unit conversion material.
PENDAHULUAN
Dalam proses pendidikan selalu ada input (masukan) berupa siswa kemudian
dilakukannya process (proses) atau pembelajaran yang akhirnya menghasilkan output
(keluaran) berupa lulusan yang memperoleh hasil belajar yang diinginkan. Hasil belajar
yang optimal ditandai dengan adanya penambahan pengetahuan pada siswa. Menurut
Susanto (2016, p. 5), yang dimaksud dengan “hasil belajar yaitu perubahan-perubahan
yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Secara sederhana yang dimaksud hasil
belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”.
Karena belajar sendiri merupakan suatu proses dari seseorang untuk memperoleh suatu
bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Untuk memenuhi tercapainya tujuan
pembelajaran mata pelajaran matematika, seorang guru hendaknya dapat menciptakan
kondisi dan situasi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat membentuk,
menemukan dan mengembangkan pengetahuannya. “Menurut kurikulum 2013, ada tiga
keterampilan yang dapat ditingkatkan siswa sekolah dasar dengan belajar matematika:
kognitif, afektif, dan psikomotor. Faktor-faktor yang mendukung pembelajaran
matematika SD harus dimaksimalkan melalui penggunaan metode pembelajaranhyang
tepat. Metode pembelajaran merupakan bagian dari sistem pendidikan”. (Ahmad
Mahmudi : 2023, p.140)
Konversi satuan panjang adalah perubahan satuan ukur yang bisa dilakukan pada
berbagai satuan ukur, termasuk satuan ukur panjang. Media tangga dan lagu konversi
satuan panjang bisa membantu memudahkan pemahaman mengenai satuan panjang,
memudahkan mengkonversi satuan panjang ke satuan panjang lainnya. Berikut adalah
beberapa manfaat tangga satuan panjang diantaranya berfungsi menunjukkan nama nama
satuan panjang secara nyata, menunjukkan urutan satuan panjang, menunjukkan alat
konversi atau pengubah satuan panjang, sebagai rujukan didalam konversi satuan panjang
(Fitriyani : 2022). Media tangga konversi satuan panjang adalah papan tangga Pada
satuan ukur panjang, ada aturan tersendiri untuk melakukan konversi. Konversi ini
dilakukan dengan perhitungan setiap perubahan naik ke atas satu tangga harus dikali
dengan 10. Sedangkan setiap turun satu tangga dibagi dengan 10 ( Sinta : 2022 ). Salah
satu materi pelajaran matematika yang dianggap sulit oleh siswa adalah materi
pengukuran pada satuan panjang dan satuan berat, terutama pada bagian mengkonversi
atau mengubah dari suatu bentuk satuan ke satuan lainnya. (Nur Muhammad : 2023)
Menurut Sudjana dan Rivai (2013: 129), “media audio yang digunakan dalam
proses pembelajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif 35
(pita suara tau piring suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar mengajar”.
METODE
Setiap penelitian mempunyai sumber data untuk menunjang suatu penelitian tersebut.
Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk mendapatkan data
tentang hasil belajar siswa selama proses belajar mengajar. Adapun cara yang digunakan
guru adalah metode observasi dan tes. Pada metode observasi guru melakukan
pengumpulan data dengan pengamatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional.
Metode tes dilakukan dengan serangkaian pertanyaan atau latihan menggunakan LKPD
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, dan sikap. Tes ini
digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa. Peneliti membuat tes berupa tes
tulis dalam bentuk isian singkat dan uraian pada siklus I dan siklus II yang diberikan
siswa setiap siklus I dan II.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan deskripsif kuantitatif dan kualitatif.
Analisis data kuantitatif yaitu dengan mencari persentase skor hasil observasi kinerja
guru, hasil belajar dan angket aktivitas belajar peserta didik. Hasil persentase tersebut
kemudian dianalisis secara kualitatif berupa pemaparan data dalam bentuk kata-kata.
Data hasil observasi hasil belajar siswa sebagai berikut.
∑x
P= X 100%
(Sudijono,2014)