Anda di halaman 1dari 24

EVALUASI

PROSES
DAN
HASIL BELAJAR
Kelompok 6
IPA
Anggota :
• Asbarokatin NIM 857768862
• Elsa kartika Sari NIM 857768712
• Exza Septiani H NIM 857770575
K.B 1 EVALUASI PENDIDIKAN DI SD
PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI, DAN
PRINSIP EVALUASI
Menurut Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara,
Pendidikan adalah peningkatan kemampuan yang diperoleh peserta
didik tidak hanya dari guru selama belajar tetapi juga dari apa dan
siapa (lingkungan) selama peserta didik dalam keadaan bangun (tidak
tidur).
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ), disebutkan
bahwa : penilaian (evaluasi) bertujuan untuk mengetahui kemajuan
belajar siswa, untuk keperluan perbaikan dan peningkatan kegiatan
belajar siswa, dan untuk memperoleh umpan balik bagi perbaikan
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Pada tahun 1935 Ki Hadjar Dewantara menyatakan pendidikan
atau pengajaran bertujuan untuk mengembangkan, cipta, rasa,
dan karsa peserta didik. Sedangkan pada tahun 1956 pakar
pendidikan B.S. Bloom dan kawan-kawannya menjabarkan lebih
rinci tujuan pendidikan, yang dikenal dengan Taksonomi Tujuan
Pendidikan. Rincian taksonomi inilah yang sekarang banyak
dilaksanakan di sekolah.
Dalam taksonomi tersebut terdapat 3 kawasan/daerah/ranah
yaitu :
1. Ranah Kongnitif (Ranah proses berfikir)
2. Ranah afektif (Ranah sikap hidup)
3. Ranah Psikomotor (Ranah ketrampilan fisik).
Tujuan pendidikan dalam Undang-undang Pendidikan Nasional, No. 22
Tahun 2006 :
• kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman
dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
• beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan
menengah
• kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh
satuan pendidikan berdasarkan paduan penyusunan kurikulum
sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi,
• kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada
satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang dapat mengembangkan


ketiga ranah kongnitif, afektif dan psikomotor. Melalui kegiatan
labolatorium atau kunjungan lapangan dapat dikembangkan
Setiap tujuan pembelajaran memiliki proses pembelajaran tertentu
dan mempunyai alat ukur ( tes ) tertentu. setelah proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan tersebut selesai, perlu diadakan penilaian
apakah benar-benar tujuan sudah tercapai
Evaluasi Proses
Evaluasi proses adalah pelaksanaan pengukuran yang bertujuan untuk
mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah dicapai. Jika sudah
dicapai, kegiatan selanjutnya dapat dilaksanakan. Sebaliknya jika tujuan
belum dicapai/dikuasai, pendidik harus berupaya untuk mencapai tujuan
tersebut dengan melaksanakan berbagai alternative pembelajaran.

Evaluasi proses sebaiknya dilakukan tertulis agar semua peserta


mendapat kesempatan yang sama mengemukakan jawaban. Namun
dengan cara-cara yang diatur secara berhati-hati evaluasi proses sekali-
kali dapat dilakukan secara lisan. Pelaksanan evaluasi proses yang
dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambung akan
meningkatkan daya serap peserta didik.
Tingkat penguasaan hasil belajar peserta didik akan lebih akurat (tepat)
pengukurannya kalau tes hasil belajar dilakukan lebih sering.
K.B 2 EVALUASI PROSES BELAJAR
IPA DI SD
Tujuan evaluasi proses belajar IPA di SD
• Memahami konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan
sehari-hari
• Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan
pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar.
• Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-
benda serta kejadian dilingkungan sekitar
• Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri,
bertanggung jawab, bekerjasama dan mandiri.
• Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan
gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan
• Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan
gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
• Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk
memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari.
• Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar,
sehingga mempunyai kesadaran dan keagungan Tuhan Yang
Maha Esa.
• EVALUASI PROSES
BELAJAR IPA
Penilaian proses pembelajaran IPA dibagi atas ranah kongnitif,
afektif dan psikomotor.
• Penilaian proses pembelajaran yang bersifat kongnitif
dilaksanakan dengan lisan atau tertulis dalam bentuk
pertanyaan esai objektif, atau bentuk tes objektif.
• Penilaian yang menyangkut proses pembelajaran
pengembangan psikomotor dan afektif biasanya dilaksanakan
melalui observasi. Hasil penilaian proses digunakan untuk
menentukan kualitas pembelajaran bukan untuk menentukan
nilai peserta didik.
Evaluasi proses bertujuan untuk mendapatkan informasi sejauhmana kegiatan
pembelajaran membawa pengaruh pada peserta didik.
Hasil evaluasi proses yang kurang memuaskan terhadap kekurang sempurnaan
dalam pembelajaran, dan kekurangan ini harus diperbaiki segara sehingga hasil
evaluasi setelah perbaikan proses menjadi sempurna atau lebih baik daripada
hasil evaluasi proses yang pertama.
Jadi dapat diartikan bahwa selama hasil proses pembelajaran belum baik, latihan
berbagai cara harus diupayakan agar membuahkan hasil yang baik. Perlu diingat
kembali bahwa hasil proses pembelajaran tidak hanya mengenai kecerdasan
(kognitif), tetapi juga kepribadian dan ketrampilan.
2. ALAT EVALUASI PROSES p

BELAJAR IPA DI SD
• Alat evaluasi untuk mengukur kognitif.
Penguasaan ilmu pengetahuan yang
disampaikan melalui pembelajaran dapat ditentukan
menggunakan pertanyaan (tes) sesuai dengan dengan
tujuan pembelajaran.
• Alat evaluasi untuk menentukan kualitas hati nurani.
Dalam ranah ini menurut taksonomi Bloom masing-masing
ada jenjang yang harus dilalui untuk mencapai jenjang
tertinggi.
• Alat evaluasi yang akan mengukur ketrampilan.
Proses pembelajaran ketrampilan melatih agar siswa terampil menggunakan
pancainderanya dalam pembelajaran IPA di SD melalui demonstrasi.
• Ketrampilan menggunakan tangan.
• Ketrampilan menggunakan indera penglihatan.
• Ketrampilan menggunakan indera pengecap.
• Ketrampilan menggunakan indera pencium.
3. CARA
MENYUSUN ALAT
EVALUASI
PEMBELAJARAN
Jika hasil pengukuran sudah baik berarti kualitas pembelajaran sebagaimana
yang telah dilaksanakan membawa dampak IPApositif bagi peserta didik.
Sebaliknya jika hasil pengukuran kurang baik berarti proses proses
pembelajaran harus diulangi dengan metode yang lebih cocok atau sesuai
dengan kemampuan peserta didik. Kaitan langsung antara hasil evaluasi
proses dengan pembelajaran dapat langsung dibuat dengan asumsi bahwa
Tambahkan sedikit teks isi

alat evaluasinya sudah disusun atau dikembangkan dengan baik dan juga
diasumsikan bahwa tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan latar belakang
Evaluasi hasil belajar
IPA di SD
Pengukuran kemampuan peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran meliputi
kemampuan berpikir kognitif, kemampuan keterampilan
(psikomotor) dan kualitas kepribadian afektif .
untuk mengukur kemampuan tersebut diperlukan alat ukur (tes) yang dapat
dipercaya, yaitu yang memiliki :
validitas (ketepatan kesahihan yang tinggi) keseimbangan sesuai dengan materi
yang dipelajari
daya pembeda yang minimal cukup objektivitasnya tinggi
reliabilitas atau ketetapan yang tinggi
1. Tes evaluasi hasil belajar
ranah kognitif (Pengetahuan)
Contoh :
Supaya gula pasir cepat larut dengan air teh dalam gelas dapat kita
lakukan dengan cara....
a. Air teh yang panas dan diaduk
b. Air teh yang dingin dan diaduk
c. Air teh yang panas dan gelas ditutup
d. Air teh yang dingin dan gelas ditutup
Analisis
Analisis : misalnya
Kata air teh yang ditulis Membuat teh manis yang cepat
berulang-ulang pada jawaban a adalah dengan cara mencampur
b c d seharusnya tidak ditulis air teh yang ...
berulang. a. Panas lalu diaduk
Cukup Satu Kali ditulis dan b. Dingin lalu diaduk
dalam pertanyaan ini dapat c. Panas kemudian ditutup
diperbaiki sehingga lebih d. Dingin kemudian ditutup
mudah untuk dipahami
Pelaksanaan evaluasi hasil belajar dapat dilakukan dengan
tes tertulis dan lisan. Akan tetapi biasanya evaluasi hasil
belajar lebih banyak menggunakan cara tertulis daripada
lisan karena waktu yang diperlukan lebih sedikit dan
kesempatan memperoleh pertanyaan yang sama untuk
semua peserta didik
2. Evaluasi hasil belajar ranah psikomotor
(ketrampilan)
Evaluasi hasil belajar ranah psikomotor atau keterampilan biasanya
dilakukan melalui observasi

Contoh
cara peserta didik menuangkan larutan dari satu tempat ke tempat yang
lain dibimbing dengan cermat Bagaimana memegang kedua bejana
bejana mana yang harus mendekat sehingga apa yang harus dibuat
Apakah harus melalui dinding bejana Apakah harus menggunakan
corong bagaimana menggunakan corong Bagaimana caranya air yang
melalui corong tersebut lancar jatuhnya pada waktu evaluasi hasil cara
yang rinci Seperti di atas tidak diperlukan karena selama pembelajaran
peserta didik sudah berkali-kali menuangkan cairan dari satu tempat ke
tempat yang lain Oleh karena itu yang akan dimulai pada hasil
pembelajaran praktek yaitu
Cara memegang ketelitian menuangkan semua cairan dapat dipindahkan
hampir tidak ada yang terbuang waktu pelaksanaannya dan hasil
akhirnya yang baik
3. Nilai hasil pembelajaran ranah
afektif (sikap)
Ranah afektif berkaitan dengan kualitas kepribadian
peserta didik. Misalnya untuk mengukur apakah
seseorang memiliki tanggung jawab yang cukup atau
tidak maka diminta pendapat apakah isinya setuju
atau tidak terhadap pertanyaan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai