Anda di halaman 1dari 14



MODUL 7

EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA


Kelompok 3 : 
1. Arta Ayu Lestari 857034209
2. Dhea Ayu Calista 857031496 
3. Aflah Aliyati 859543748
4. Dedi Mahendra 857039412
5. M.Oki Oktavian 859540251

PGSD BI UNIVERSITAS TERBUKA LAMPUNG


2023
Dalam modul ini akan dibahas 3 kegiatan belajar yakni :

Kegiatan Belajar 1 : Evaluasi pendidikan di SD, pengertian, tujuan,


fungsi, dan prinsip

Kegiatan Belajar 2 : Evaluasi proses belajar IPA di SD

Kegiatan Belajar 3 : Evaluasi hasil belajar IPA di SD


Kegiatan Belajar 1
Evaluasi pendidikan di SD, pengertian, tujuan, fungsi, dan
prinsip
Dalam KTSP, disebutkan bahwa : penilaian (evaluasi) bertujuan untuk mengetahui
kemajuan belajar siswa, untuk keperluan perbaikan dan peningkatan kegiatan belajar siswa
, dan untuk memperoleh umpan balik bagi perbaikan kegiatan belajar mengajar.
Materi (bahan) dan ranah yang harus di latihkan berpedoman pada tujuan pendidikan
nasional sebagaimana tercantum dalam UU pendidikan nasional, No. 22 Tahun 2006. tujuan
pendidikan yang tercantum dalam dokumen ini mencakup.
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan
2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah
3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari
standar isi
4. Kalender pendidikan untuk penyelanggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang
pendidikan dasar dan menengah
Selanjutnya merancang rencana pelaksanaan pembelajaran oleh para pendidik di lembaganya masing-
masing sesuai dengan mata pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran, harus tergambar konsep apa yang ingin di kembangkan pada ranah yang mana dan pada
jenjang apa. Hubungan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan proses dan evaluasi digambarkan pada
bagan 7.2 dibahaw ini.

Rencana
pelaksanaan
pembelajaran
Proses
pembelajaran
Rencana
pelaksanaan
pembelajaran
evaluasi
Proses
evaluasi
pembelajaran

bagan 7.2 bagan 7.3


hubungan tujuan – proses – evaluasi hub ung an t imb al b alik ant ara t ujuan p ro ses
evaluasi
a. Evaluasi Proses adalah pelaksanaan pengukuran yang bertujuan untuk
mengetahuin apakah tujuan pembelajaran sudah dicapai. Jika sudah dicapai,
kegiatan selanjutnya dapat dilaksanakan. Sebaiknya jika tujuan belum dicapai/
dikuasai, pendidik harus berupaya mencapai tujuan tersebut dengan
melaksanakan berbagai alternative pembelajaran.

b. Evaluasi proses sebaiknya dilakukan tertulis agar semua peserta mendapat


kesempatan yang sama mengemukakan jawaban. Namun dengan cara-cara yang
diatur secara berhati-hati evaluasi proses sekali-kali dapat dilakukan secara lisan.
Pelaksanaan evaluasi proses yang dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambung akan meningkatkan daya serap peserta didik.

c. Tingkat penguasaan hasil belajar peserta didik akan lebih akurat (tepat)
pengukurannya jika tes hasil belajar dilakukam lebih sering.
KB 2

Evaluasi Proses Belajar SD

Tujuan Evaluasi Proses Belajar

1. Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari

2. Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan gagasan tentang alam sekiranya

3. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian dilingkutan sekitar

4. Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerja sama dan mandiri

5. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari

6. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan, suatu masalah yang
ditemukan dalam kehidupan sehari -hari

7. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar, sehingga mempunyai kesadaran dan
keagungan terhadap Tuhan yang maha esa
1. Pengertian Evaluasi Proses Pembelajaran

Evaluasi proses bermaksud untuk
mendapatkan informasi sejauh mana kegiatan
pembelajaran membawa pengaruh pada
peserta didik. seberapa jauh peserta didik
dapat menguasai apa yang dibelajarkan baik
mengenai materi pelajaran, nilai dan sikap yang
tersirat didalam materi itu, serta kemampuan
keterampilan yang tidak dicapai pada waktu
menerapkan menemukan konsep ipa tersebut.

2. Alat Evaluasi Proses Belajar IPA di SD

a. Alat evaluasi untuk mengukur kognitif

Penguasaan ilmu pengetahuan yang disampaikan melalui


pembelajaran dapat di tentukan dengan menggunakan
pertanyaan ( tes) sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tes
tersebut bentuknya objektif atau bentuk uraian ( esai). Untuk
memilih yang mana diantara kedua bentuk ini yang paling
cocok untuk digunakan sangat tergantung pada berbagai hal
diantaranya, waktu yang tersedia, proses berfikir yang di
ukur sifat materi yang akan ditanyakan dan banyaknya
peserta didik dalam satu kelas
b. Alat evaluasi untuk menentukan kualitas
hati nurani
Dalam kegiatan belajar 1 telah dikemukakan
bahwa ketiga ranah menurut taksonomi
Bloom masing-masing ada jenjang yang harus
dilalui untuk mencapai jenjang tertinggi.
Pengembangan afektif dimulai dari jenjang
terendah yaitu dapat menerima suatu sikap
hidup misalnya: disiplin diperlukan dalam
hidup dan kehidupan.
c. Alat evaluasi yang akan mengukir
keterampilan
Seperti pada proses pembelajaran kognitif dan
afektif, juga proses pembelajaran keterampilan
pada dasarnya sama yaitu melatih agar peserta
didik terampil menggunakan pancaindranya
dalam pembelajaran ipa di SD, melalui
demonstrasi, percobaan, kunjungan lapangan
dan sebagainya. Pelajaran IPA melatih peserta
didik menggunakan tangan, indra penglihatan,
indra pendengaran, indra pengecap, dan indra
pencium, sertakan peraba, tetapi tidak terlalu
banyak menggunakan kaki
3. Cara Menyusun Alat Evaluasi Proses Pembelajaran IPA
a. Cara Menyusun alat evaluasi untuk mengukur kemampuan kognitif
selama pembelajaran

Hasil evaluasi proses digunakan untuk melihat kualitas pembelajaran.


Bilamana hasil pengukuran sudah baik berarti kulitas pembelajaran
sebagaimana yang telah dilaksanakan membawa dampak posyitif pada
peserta didik. Sebaliknya, kalua hasil pengukuran kurang baik berarti
proses pembalajaran harus diulangi dengan metode yang lebih cocok
atau sesuai dengan kemampuan peserta didik.
Beberapa contoh upaya pengukuran yang menunjukkkan bahwa dengan
pembelajaran tersebut telat terjadi perubahan :
1. Ranah kognitif
Untuk mengetahui bahwa kemampuan ini benar benar telah dikuasai
oleh peserta didik, guru dapat bertanya secara lisan atau tertulis .
 Campuran gas apa saja yang terdapat di udara.
 Gas apakah yang volumenya paling banyak di udara.
 Berapakah perbandingan gas oksigen terhadap gas nitrogen di udara.
 Samakah perbandingan volume oksigen terhadap volume nitrogen di
sebarang tempat.

Kalau tidak bertanya dalam bentuk lisan, anda dapat memberikan


pertanyaan secara tertulis
2. Ranah psikomotor
Contoh berbagai keterampilan :
 Memilih alat dan bahan yang diperlukan
 Cara menyalakan lilin
 Cara meletakkan batang penyangga gelas
 Cara menuangkan air kedalam bejana
 Cara menelungkupkan gelas kosong diatas lilin
 Cara memberikan tanda permukaan air pada gelas sebelum dan sesudah
percobaan
 Membersihkan Kembali alat dan bahan
 Menyimpan Kembali alat dan bahan yang digunakan

Semua keterampilan yang dilatihkan melalui percobaan diatas hendaknya selalu


diamati oleh guru untuk setiap peserta didik yang melaksanakannya. Guru harus
mempersiapkan pedoman observasi.
3. Ranah Afektif
Diantara kualitas kepribadian yang dapat dikembangkan melalui
percobaan ini.
Bahwa d engan ad anya kerja kelompok pad a waktu melakukan
percobaan telah membuahkan sifat tenggang rasa yang makin tinggi
dapat dicatat melalui pengamatan atau observasi mengenai sikap setiap
peserta didik.
Tanda tanda atau indicator mengenai tenggang rasa yang dimiliki
seseorang dapat dilihat dari sikap atau pribadinya yang :
 Tidak memaksakan kehendak sendiri atau otoriter
 Mau menerima pendapat orang lain
 Tidak mudah tersinggung
 Adanya ketersediaan menjalin persahabatan tanpa pamrih
Dst.

Anda mungkin juga menyukai