Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Dhita Tiara Sari

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 855756135

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4301/Evaluasi Pembelajaran di SD

Kode/Nama UPBJJ : 18/Palembang

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
No. Soal dan Jawab
1. Prinsip obyektivitas merupakan salah satu prinsip yang harus diikuti dalam melakukan evaluasi.
Berkaitan dengan hal tersebut, coba kemukakan pendapat Anda mengenai beberapa prinsip
tersebut!
Jawaban :
Prinsip-prinsip:
· Kontinuitas
Evaluasi dalam pembelajaran bukan hanya dilakukan saat ujian tengah semester atau akhir
semester saja. Lebih dari itu, jika Bapak/Ibu Guru ingin melihat perubahan nilai dari siswa
harus dilakukan secara berkesinambungan. Artinya, sejak dari tahap penyusunan rencana
pembelajaran hingga pelaporannya tetap harus dipantau secara kontinyu.
· Komprehensif
Tidak jarang beberapa guru hanya fokus pada aspek kognitif dari siswanya. Padahal, dua
aspek lainnya yakni kognitif dan afektif turut berperan besar dalam proses evaluasi
pembelajaran. Sebagai guru memang tidak hanya dituntut bagaimana siswa bisa paham
sebuah materi. Guru juga dituntut bagaimana bisa membentuk karakter siswa yang baik
hingga bisa memiliki dampak positif di kehidupannya. Oleh karena itu evaluasi pembelajaran
yang baik dilakukan dari proses belajar hingga hasil belajar dari siswa.
· Kooperatif
Sejatinya, proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan harus berkoordinasi dengan berbagai
elemen yang turut andil dalam perkembangan siswa. Mulai dari kepala sekolah, guru mata
pelajaran, wali kelas, orang tua, hingga petugas administrasi. Bahkan, sangat dianjurkan juga
bekerja sama dengan siswa itu sendiri.
· Objektif
Penilaian hasil dalam evaluasi belajar haruslah bersifat objektif. Artinya, faktor-faktor
subyektif seperti hubungan guru dengan siswa dan faktor perasaan karena merasa tidak tega
atau yang lainnya tidak boleh dimasukkan ke dalam evaluasi. Jika siswa tersebut mendapat
nilai yang kurang baik, berarti harus dimasukkan nilai tersebut dengan pemberian catatan
untuk memotivasi siswa dan pemberitahuan kepada orang tua.
· Praktis
Prinsip evaluasi pembelajaran harus bersifat praktis. Artinya, kegiatan tersebut harus
menghemat biaya, waktu, dan tenaga. Pada prinsip ini sangat menekankan kemudahan guru
untuk menyusun instrumen penilaian yang mudah digunakan tidak hanya untuk dirinya
sendiri, tapi juga memungkinkan digunakan oleh guru lain.
2. Fungsi evaluasi ditinjau dari fungsi pengajaran, salah satunya adalah merangkum atau menata
kembali bahan-bahan yang telah diajarkan. Dari pernyataan tersebut uraikan bagaimana
pendapat Anda!
Jawaban :
Pendapat saya mengenai “Fungsi evaluasi ditinjau dari fungsi pengajaran, salah satunya adalah
merangkum atau menata kembali bahan-bahan yang telah diajarkan” adalah penataan ulang
bahan ajar akan membuahkan penyempurnaan bahan ajar, sebagai bahan rujukan dalam proses
pembelajaran. Atas dasar hasil evaluasi ini maka akan dilaksanakan upaya untuk
menyempurnakan bahan ajar. Selain itu, Data yang diperoleh dari hasil pengukuran, akan
memberikan gambaran kelebihan dan keunggulan dari subjek atau objek tersebut. Informasi ini
dapat dijadikan acuan dalam menyusun program evaluasi yang akan dilaksanakan di
sekolah/lembaga itu, terutama mengenai bahan masukan, proses dan hasilnya.

3. Dilihat dari jenisnya, tes dikelompokan pada jenis tes berdasarkan bentuk soal, berdasarkan
fungsi untuk sekolah dan berdasarkan pengukuran aspek individu. Kemukakan pendapat Anda
perbedaan dari ketiga jenis tes tersebut dan beri masing-masing contohnya!
Jawaban :
Perbedaan dari jenis tes berdasarkan bentuk soal, berdasarkan fungsi untuk sekolah dan
berdasarkan pengukuran aspek individu adalah pada bentuk soal, jenis tes difokuskan dalam
penyajian soal (uraian dan pilihan) dan tidak berfokus pada pengembangan peserta didik,
sedangkan pada fungsi untuk sekolah lebih menekankan pada evaluasi dan perkembangan
peserta didik secara menyeluruh dan pada fungsi berdasarkan pengukuran aspek individu lebih
terfokus ke dalam pengukuran kecerdasan personal tiap peserta didik.
Contoh masing-masing jenis tes:
· Berdasarkan bentuk soal :
§ Tes Essay (uraian) = Tes Essay adalah tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan
terstruktur dan siswa menyusun, mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan
itu dengan bahasa sendiri. Tes essay ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan
kemampuan dalam menjelaskan atau mengungkapkan suatu pendapat dalam bahasa
sendiri.
§ Tes Objektif = Tes objektif adalah tes yang disusun sedemikian rupa dan telah
disediakan alternatif jawabannya. Tes ini terdiri dari berbagai macam bentuk, antara
lain tes Betul-Salah (TrueFalse), tes Pilihan Ganda (Multiple Choice), tes
Menjodohkan (Matching), tes Analisa Hubungan (Relationship Analysis)
· Berdasarkan fungsi untuk sekolah :
§ Tes Formatif = tes yang diberikan untuk memonitor kemajuan belajar selama
proses pembelajaran berlangsung.
§ Tes sumatif = diberikan dengan maksud untuk mengetahui penguasaan atau
pencapaian peserta didik dalam bidang tertentu.
§ Tes penempatan = tes yang diberikan dalam rangka menentukan jurusan yang akan
dimasuki peserta didik atau kelompok mana yang paling baik ditempati atau
dimasuki peserta didik dalam belajar.
§ Tes diagnostik = tes yang digunakan untuk mendiagnosis penyebab kesulitan yang
dihadapi seseorang baik dari segi intelektual, emosi, fisik dan lain-lain yang
mengganggu kegiatan belajarnya.
· Berdasarkan pengukuran aspek individu:
§ Tes Seleksi = Tes ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon mahasiswa
baru, dimana hasil tes digunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong
paling baik dari sekian banyak calon yang mengikuti tes.
§ Tes Awal = Tes awal sering dikenal dengan istilah pre-test. Tes jenis ini
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan
pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh para peserta didik. Jadi tes
awal adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta
didik.
§ Tes Akhir = Tes akhir sering dikenal dengan istilah post-test. Tes akhir
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui akhir dilaksanakan dengan tujuan
untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat
dikuasai dengan sebaik-baiknya.
§ Tes Diagnostik = Tes diagnostik adalah tes yang dilaksanakan untuk menentukan
secara tepat, jenis kesukaran yang dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu mata
pelajaran tertentu. Dengan diketahuinya jenis kesukaran yang dihadapi oleh peserta
didik itu maka lebih lanjut akan dapat dicarikan upaya berupa pengobatan yang tepat.
§ Tes Formatif = Tes formatif adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk
mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik “telah terbentuk” (sesuai dengan
tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Perlu diketahui bahwa istilah “formatif”
itu berasal dari kata “form” yang berarti “bentuk”.
§ Tes Sumatif = Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah
sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Disekolah, tes ini dikenal
dengan istilah “Ujian kelulusan” atau “Ujian Nasional” (evaluasi belajar tahap akhir),
dimana hasilnya digunakan untuk mengisi nilai rapor atau mengisi ijazah (STTB).
4. Menurut taksonomi Bloom, pemahaman merupakan salah satu jenjang kemampuan dalam proses
berpikir di mana siswa dituntut untuk memahami, yang berarti mengetahui sesuatu hal dan
melihatnya dari berbagai segi. Tugas yang harus Anda kerjakan, buatlah 5 butir soal tes objektif
dengan jenjang kemampuan pemahaman (C2) untuk mata pelajaran bahasa indonesia!
Jawaban :
Contoh butiran soal:
· Kegiatan berbicara di depan umum agar dapat menyatakan pendapatnya atau memberikan
suatu gambaran tentang suatu hal disebut ....
A. Diskusi
B. Audiensi
C. Pidato
D. Mengajar
· Ibu Erika berencana mendirikan Pos Pelayanan Terpadu. Ketika memaparkan rencananya,
di hadapan seluruh warga ia menyampaikan ajakannya. “Selamat pagi Bapak dan Ibu,
selamat datang di acara kebersamaan yang diadakan di hari Minggu ini. Saya sangat senang
dapat bertemu seluruh warga pada acara yang menyatukan kita semua.”
Pembicara pidato pada bacaan di atas adalah....
A. Ibu Erika
B. Bapak/ibu
C. Warga
D. Tidak tertulis
· Yang saya hormati Bapak dan Ibu Guru SD Mulia
Yang saya banggakan siswa-siswi SD Mulia
......................................................................
Penggalan teks tersebut merupakan bagian pembuka pidato yang berisi ucapan ....
A. Penghormatan
B. Permohonan maaf
C. Salam
D. Terima kasih
· Agar pidato kita dapat diterima pendengar maka yang harus kita lakukan adalah ....
A. Menyampaikan program dengan jelas
B. Menggunakan kata-kata yang indah
C. Menggunakan contoh dan gambar
D. Menggunakan bahasa istilah
· Kita dapat memperkirakan isi bacaan jika....
A. Menemukan kata kunci pada judul bacaan
B. Membaca teks bacaan
C. Mendengarkan teks bacaan
D. Merangkum teks bacaan
5. Tes merupakan alat ukur untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran dengan melaui tahapan-
tahapan. Bagaimana tahapan-tahapan dalam mengembangkan alat ukur tes?
Jawaban :
Langkah-langkah:
· Menyusun spesifikasi tes = uraian yang menunjukkan keseluruhan karakteristik yang harus
dimiliki suatu tes. Spesifikasi tes yang jelas mempermudah dalam menulis soal, siapa saja
yang menulis soal akan menghasilkan tingkat kesulitan soal yang relatif sama. Penyusunan
spesifikasi tes mencakup kegiatan sebagai berikut: Menentukan tujuan tes, menyusun kisi-
kisi tes, memilih bentuk tes, dan menentukan panjang tes.
· Menulis tes = Untuk dapat menulis tes yang baik maka lebih dahulu disimak dan dipahami
berbagai bentuk tes serta berbagai jenis tagihan dalam penilaian. Di samping itu perlu juga
disimak berbagai cara atau aturan menyusun tes baik untuk mengetes ranah kognitif,
psikomotor, maupun untuk mengetes pada ranah afektif.
· Menelaah soal = Tes yang akan digunakan dalam lingkup yang lebih luas, memerlukan
telaah dan perbaikan. Telaah tes bersifat teoritis dan dapat mencakup materi, konstruksi,
serta bahasa yang digunakan dalam tes. Komponen materi pada dasarnya harus sesuai
dengan indikator, tujuan penilaian, jenjang/jenis dan tingkatan kelas, serta aspek tingkah laku
yang dinilai.
· Melakukan uji coba = Uji coba tes dalam penyusunan tes untuk mengukur prestasi belajar
yang diselenggarakan guru di kelas seperti ulangan harian, ulangan blok, ulangan umum atau
ulangan untuk kenaikan kelas tidak harus dilakukan secara sendiri. Untuk kepentingan ini
guru dapat bekerja sama dengan teman sejawat/guru sejenis untuk saling tukar pendapat dan
mendiskusikannya.
· Menganalisis butir soal = Jika telaah butir tes dilakukan secara teoritis, maka menganalisis
butir dalam hal ini dilakukan berdasarkan data empiris. Oleh karena itu butir soal yang telah
baik berdasarkan telaah scara teoritis harus diberikan kepada peserta didik untuk
mendapatkan data empiris. Analisis butir dapat meliputi validitas, tingkat kesukaran, daya
pembeda, serta pola jawaban tes PG. Sebelum melakukan analisis butir harus ditentukan
lebih dahulu acuan mana yang akan digunakan, PAR atau PAP.
· Memperbaiki soal = Memperbaiki soal yang dipandang kurang baik perlu dilakukan. Baik
buruk perlu ada acuannya. PAP atau PAR? Penilaian pada KBK serta pada pendekatan
belajar tuntas menggunakan PAP. Penilaian pada KBK serta pada pendekatan belajar tuntas
butir soal yang indeks kesukarannya tinggi serta daya pembedanya redah bukan berarti soal
yang buruk dan harus dibuang. Pada penilaian KBK dan belajar tuntas butir soal yang
indeks kesukarannya tinggi serta daya pembedanya redah itu tetap dapat dipakai, karena hal
itu menunjukkan bahwa peserta didik telah tuntas belajar atau telah menguasai kompetensi
dasar yang disyaratkan.
· Merakit soal = Jika butir soal telah diperbaiki maka langkah selanjutnya adalah merakit soal.
Yang dimaksud dengan merakit soal adalah menyusun butir-butir soal dalam lembar soal
atau buku soal untuk siap digandakan dan digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta
didik.
· Melaksanakan tes = Langkah ini perlu diperhatikan, karena pelaksanaan tes dapat
berpengaruh terhadap hasil tes. Yang perlu diperhatikan adalah petugas dan suasana. Petugas
pengawas sebaiknya tidak meremehkan tetapi juga tidak perlu dengan sikap yang
menakutkan. Suasana hendaknya selalu terjaga dengan baik.
· Menafsirkan hasil tes = Menafsirkan hasil tes ikut dalam pengembangan tes hasil belajar
disebabkan hasilnya dapat ditindaklanjuti, yaitu penyempurnaan tes dan bahkan
penyempurnaan pembelajaran. Hasil tes itu ditafsirkan sebagai berhasil atau tidak berhasil,
tujuan pembelajaran tercapai atau tidak tercapai.

Anda mungkin juga menyukai