Disusun Oleh :
Edukatif
Dapat Diandalkan
Penilaian dalam pelatihan adalah wajib dan harus dipercaya, dan dapat secara konstan
menggambarkan keadaan siswa, bahkan jika itu dilakukan oleh pihak yang berbeda di waktu
yang berbeda.
Valid
Hasil evaluasi digunakan untuk menggambarkan keadaan siswa sesuai dengan apa yang
sebenarnya menjadi siswa yang menjadi objek selama proses evaluasi.
Obyektif
Berkesinambungan
Penilaian pelatihan dilakukan secara terus menerus, mulai dari awal proses pendidikan dan
berakhir dengan proses pendidikan para siswa ini. Jadi ini bisa dilakukan terus-menerus.
Menyeluruh
Dalam proses menilai proses pendidikan, sangat penting untuk dapat memberikan hasil
mengenai gambar siswa secara keseluruhan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Tujuan penilaian mungkin berbeda dari tujuan ujian. Penilaian sederhana digunakan untuk
memperbaiki sistem, memberikan penilaian berdasarkan data yang diambil dari suatu objek
atau kelompok. Sedangkan tes dapat dilakukan tanpa tujuan untuk meningkatkan nilai. Ujian
juga dapat dilakukan hanya untuk menyaring dan menentukan kelas koleksi objek.
Tujuan dari penilaian itu sendiri adalah untuk mengetahui apakah proses belajar siswa sesuai
dengan rencana pembelajaran yang berlaku, periksa hasil belajar siswa, jika ada kekurangan
dalam proses pembelajaran, temukan solusi untuk ini. Kekurangan yang dialami oleh siswa
dan mempertahankan magang terapan yang diperoleh oleh siswa.
Menurut Rukajat (2018) evaluasi memiliki fungsi yang bervariasi di dalam proses belajar
mengajar yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai pengetahuan,
nilai-nilai dan keterampilan yang telah diberikan seorang guru
2. Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan
belajar
3. Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar
4. Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru yang bersumber dari siswa
5. Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar
6. Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa
a. Skala Bertingkat
Skala bertingkat menggambarkan suatu nilai yang berwujud angka terhadap suatu hasil
penentuan. Kita dapat menilai hampir segala aspek dengan skala. Dengan maksud agar
pencatatannya objektif, maka penilaian terhadap penampilan atau pengambaran kepribadian
seseorang disiapkan dalam bentuk skala.
b. Kuesioner
Kuesioner juga dapat di artikan angket yang digunakan sebagai alat bantu dalam rangka
pengukuran dan penilaian hasil belajar. Dengan adanya angket yang harus diisi oleh siswa
maka guru akan mengetahui keadaan, pengalaman, pengetahuan dan tingkah. Angket atau
soal kuesioner dapat di berikan secara langsung dan dijawab atau diisi langsung oleh
objeknya, ini dikatakan kuesioner langsung. Dan jika angket atau soal kuesioner dikirim dan
diisi oleh orang lain ( sanak saudaranya), namun soalnya dituju untuk objek, ini disebut
kuesioner tidak langsung. Dengan cara tes ini lebih menghemat waktu dan tenaga.
c. Daftar Cocok
Daftar cocok adalah deretan pertanyaan yang singkat serta mudah d ipahami oleh
penjawabnya dengan cara menconteng saja,Contoh:
Berikanlah tanda conteng pada kolom yang sesui dengan pendapatnya.
d. Wawancara
Wawancara juga disebut dengan interview, secara umum adalah proses pengumpulan
keterangan yang dilakukang dengan tanya jawab lisan sepihak, bertatap muka langsung,
dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Wawancara dapat dibedakan dengan dua
jenis: 1. wawancara terpimpin,yang materi pertanyaannya telah terstruktur dengan tujuannya
2. wawacara bebas, yang materi yang ditanyakan bebas tidak terstruktur akan tetapi
mempunyai tujuan. Objeknya bisa pada siswa langsung atau orang tuanya.
e. Pengamatan
Pengamatan atau observasi adalah sebuah cara menghimpun data yang dilakukan oleh guru
kepada peserta didiknya dengan cara pengamatan yang teliti dan mencatat hasil pengamatan
secara sistematis. Observasi atau pengamatan dapat dibedakan menjadi 3 bentuk: 1.
Pengamatan partisipan adalah pengamatan yang pengamatnya langsung memasuki dan
mengikuti kegiatan yang sedang diamati. Seperti pengamatan tentang pertanian, maka
pengamat harus bergabung menjadi petani. 2. Pengamatan sistematik adalah observasi
dimana faktor yang diamati sudah didaftar secara sistematis, dan sudah diatur menurut kata
gorinya. Pengamatan ini dilakukan di luar dari kelompok yang ingin diamati. 3. Pengamatan
eksperimental akan terjadi jika pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok. Dalam hal ini
ia dapat mengendalikan unsure-unsur penting dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi
dapat diatur sesuai dengan tujuan evaluasi.
f. Riwayat hidup
Riwayat hidup juga bisa kita katakan curiculum vite (CV). Atau gambaran hidup peserta
didik, dalam segala aspek. Dengan mengkaji atau menganalisis dukumen atau riwayat
hidupnya maka seorang guru akan dapat menarik kesimpulan tentang tingkah laku atau
kepribadian dan sikap dari peserta didik. Soal-soal yang biasa digunakan seperti. Nama
siswa, status dalam keluarga, agama yang dianut, prestasinya dll.
A. Sikap
Deskripsi
a. Bhs. 71 B
Lampung
71 B
b. Bhs.
Inggris
C. Ekstra Kurikuler
Kegiatan
No. Keterangan
Ekstrakurikuler
1 Praja Muda Karana Sebagai anggota dalam kegiatan Pramuka.
(Pramuka)
2 Olahraga Tim sepak bola.
D. Saran-saran
▪ Ananda Afdal sangat tekun dan rajin, perlu dibiasakan menaruh kepedulian kepada
lingkungan.
Semester
No. Aspek Yang Dinilai
1 2
2 Berat Badan 39 kg
F. Kondisi Kesehatan
1 Pendengaran Baik
2 Penglihatan Baik
3 Gigi Berlubang
G. Prestasi
1 Akademis -
2 Olahraga -
H. Ketidakhadiran
SARBINI SUNDARI,S.Pd.
NIP. 19670326 198603 2 003
Mengetahui,
Kepala SDN 1 Pandansari Selatan
SUNARJO,S.Pd.
NIP. 19610101 198203 1 027
RAPOR PESERTA DIDIK DAN PROFIL PESERTA DIDIK
A. Sikap
Deskripsi
C. Ekstra Kurikuler
Kegiatan
No. Keterangan
Ekstrakurikuler
1 Praja Muda Karana Baik
(Pramuka)
D. Saran-saran
Semester
No. Aspek Yang Dinilai
1 2
F. Kondisi Kesehatan
1 Pendengaran Baik
2 Penglihatan Baik
3 Gigi Baik
G. Prestasi
1 Akademis -
2 Olahraga -
H. Ketidakhadiran
Mengetahui,
Kepala SDN 1 Kalirejo