Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Education and Economics (JEE) ISSN: 2654-9808 E-ISSN: 2615-448X

METODE SEMANTIC MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI


BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN TEKS REPORT

Hayati Istiyaningsih
UPTD SMP Negeri 2 Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah
hayatiistiyaningsih22@gmail.com

Abstrak : Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini untuk meningkatkan prestasi belajar
membaca pemahaman (reading comprehension) teks report pada siswa kelas IX-E
melalui metode semantic mapping. Bentuk penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Penelitian ini
dilaksanakan di SMP Negeri 2 Baki dengan subjek penelitian siswa kelas IX-E
yang berjumlah 32 siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi,
dokumentasi, dan tes. Analisis data dilakukan dengan 3 (tiga) tahapan meliputi:
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasilnya
menunjukkan bahwa pada Pra siklus nilai rata-rata siswa adalah 70.16 % di bawah
nilai KKM yang ditetapkan yaitu 73. Nilai tertinggi 80, nilai terendah 56 dan
siswa yang mencapai nilai KKM adalah 15 siswa atau 46.88 %. Pada siklus I,
nilai rata-rata siswa adalah 74.63 %, Nilai tertinggi 84, nilai terendah 65 dan siswa
yang mencapai nilai KKM adalah 21 siswa atau 65,63%. Pada siklus II, nilai rata-
rata siswa adalah 79.41 %. Nilai tertinggi 88, nilai terendah 72 dan siswa yang
mencapai nilai KKM adalah 30 siswa atau 93.75%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa melalui metode semantic mapping dapat meningkatkan prestasi belajar
membaca pemahaman teks report pada siswa kelas IX-E semester 1 SMP Negeri 2
Baki Tahun Pelajaran 2017/2018.

Kata kunci: membaca pemahaman, metode semantic mapping, prestasi belajar, teks report

Abstract : The purpose of this Classroom Action Research is to improve learning


achievement in reading comprehension of the report text in class IX-E students
through the semantic mapping method. The form of this research is classroom
action research carried out in 2 (two) cycles. This research was carried out in
Junior High School 2 Baki with 32 students of class IX-E research subjects. Data
collection is done through observation, documentation, and tests. Data analysis
was carried out with 3 (three) stages including: data reduction, data presentation
and conclusion or verification. The results showed that in the Pre-cycle the
average value of students was 70.16% below the specified KKM value of 73. The
highest score was 80, the lowest score was 56 and the students who achieved the
KKM score were 15 students or 46.88%. In the first cycle, the average value of
students was 74.63%, the highest score was 84, the lowest score was 65 and
students who achieved the KKM score were 21 students or 65.63%. In the second
cycle, the average value of students was 79.41%. The highest score is 88, the
lowest score is 72 and students who reach the KKM score are 30 students or
93.75%. So that it can be concluded that through the semantic mapping method
can improve reading learning achievement text report comprehension on first
semester IX-E students in Junior High School 2 Baki 2017/2018 Academic Year.

Keywords: reading comprehension, semantic mapping method, learning achievement, report


text

Jurnal Education and Economics – Vol.03, No.01 (Januari-Maret) 2020 1


Hayati Istiyaningsih – UPTD SMP Negeri 2 Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah

PENDAHULUAN
Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah meliputi empat keterampilan atau kompetensi,
yaitu membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Keempat kompetensi tersebut harus
diajarkan secara intensif kepada siswa (Celce-Murcia, 2001:69). Salah satu kompetensi yang
termasuk dalam kriteria tersebut adalah kemampuan membaca pemahaman (reading
comprehension). Pada pembelajaran membaca, siswa memerlukan motivasi yang tinggi agar
konsentrasinya terjaga dan mampu memperoleh informasi yang ada dalam teks bacaan.
Membaca merupakan aktivitas yang mengajak otak untuk mengingat dan menerjermahkan
tulisan menjadi makna-makna yang dapat diterima otak. Hakikat membaca adalah
memperoleh makna yang tepat (Zuchdi, 2008:19). Membaca memerlukan konsentrasi yang
lebih untuk memperoleh makna yang tepat.
Peningkatan mutu pendidikan di sekolah dapat dilakukan dengan menerapkan strategi,
metode dan media yang tepat dan bervariasi pada setiap konsep pembelajaran. Namun
kenyataannya tidak semua guru menerapkan strategi, metode, dan media yang tepat dan
bervariasi. Salah satunya di SMP Negeri 2 Baki belum menerapkan strategi pembelajaran
yang bervariasi. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru didominasi dengan ceramah dan
guru kurang merangsang pemikiran siswa, sehingga mengakibatkan semangat belajar siswa
menjadi rendah. Rendahnya semangat belajar siswa mempengaruhi daya pemahaman siswa
dalam belajar. Fakta lain penyebab rendahnya pemahaman siswa yaitu rendahnya prestasi
belajar siswa dalam proses pembelajaran. Rendahnya prestasi belajar siswa terhadap
pelajaran Bahasa Inggris menurut observasi awal disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: a)
guru menggunakan metode ceramah saja sehingga siswa tidak aktif dalam pembelajaran b)
guru kurang memberikan variasi dalam pembelajaran c) siswa kurang siap dalam menerima
materi.
Fakta menunjukkan bahwa prestasi belajar membaca pemahaman (reading
comprehension) siswa kelas IX-E masih rendah. Rendahnya pemahaman reading
comprehension diketahui dari rata-rata nilai tugas dan ulangan harian membaca pemahaman
(reading comprehension) hanya 70.16 %, di bawah nilai KKM 73, dengan ketuntasan 15
siswa atau 46.88 %, dan siswa yang belum tuntas ada 17 (53.12 %), dari jumlah keseluruhan
32 siswa pada kelas IX-E.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan prestasi belajar kemampuan membaca
pemahaman (reading comprehension) Bahasa Inggris siswa kelas IX-E rendah yaitu minat
baca yang rendah, aktivitas membaca teks bebahasa Inggris kurang, dan kurangnya motivasi
siswa untuk membaca teks berbahasa Inggris, metode pembelajaran yang diterapkan guru
kurang menarik. Hal ini harus segera dicarikan solusi agar kemampuan membaca pemahaman
siswa meningkat. Solusi yang digunakan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan
menerapkan metode pemetaan semantik (semantic mapping). Metode semantic mapping
adalah strategi visual, yang menunjukkan beberapa gagasan utama dari topik tertentu dan
bagaimana caranya gagasan tersebut terkait (Jones, 2007:24). Dalam pembelajaran membaca,
semantic mapping membantu guru untuk meminta siswa untuk fokus tidak hanya pada detail
individu tetapi juga pada struktur teks dan membantu dalam konseptualisasi paragraf dan
struktur esai pendek, yang menampilkan keterkaitan antara ide, dan komponen ceritanya.
Keuntungan metode semantic mapping adalah bahwa metode ini menempatkan siswa
sebagai subjek belajar dan pembelajaran, proses pembelajaran sudah tidak berpusat pada guru,
namun mendorong siswa untuk aktif dan kreatif dalam menemukan konsep materi
pembelajaran (Zaid, 1995:81). Melalui penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension) siswa dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris meningkat, meningkatkan nilai rata-rata ulangan harian reading
comprehension yang diharapkan setelah penelitian adalah 73 % atau mencapai KKM reading
comprehension, dan minimal 73 % siswa kelas IX-E tuntas KKM dalam pembelajaran.

2 Jurnal Education and Economics – Vol.03, No.01 (Januari-Maret) 2020


Hayati Istiyaningsih – UPTD SMP Negeri 2 Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalahnya yaitu: Bagaimana metode


semantic mapping dapat meningkatkan prestasi belajar membaca pemahaman (reading
comprehension) teks report pada siswa kelas IX-E semester 1 SMP Negeri 2 Baki Tahun
Pelajaran 2017/2018?
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk
mengetahui peningkatan prestasi belajar membaca pemahaman (reading comprehension) teks
report pada siswa kelas IX-E semester 1 SMP Negeri 2 Baki Tahun Pelajaran 2017/2018
melalui metode semantic mapping.
Ada banyak manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu: a) bagi siswa, penelitian
ini akan lebih cepat memahami terhadap materi pelajaran, meningkatkan aktivitas belajar
Bahasa Inggris materi teks report, dan meningkatkan prestasi belajar membaca pemahaman
(reading comprehension) teks report; b) bagi guru, akan meningkatkan kemampuan dan
profesionalisme guru, dapat meningkatkan strategi dan kualitas pembelajaran membaca
pemahaman; Sedangkan c) bagi sekolah, penelitian akan memberikan pengetahuan umum
tentang penerapan semantic mapping dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah
sehingga dapat dijadikan pedoman mengajar bagi guru lain, dan hasil penelitian dapat
memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan proses belajar mengajar.

KAJIAN TEORI
Membaca merupakan proses memperoleh informasi. Hal ini sejalan dengan pendapat
Tarigan (2008:29) yang berpendapat bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan
serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Hal ini juga sesuai pendapat Soedarso
(1989:32) bahwa membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah
besar tindakan yang terpisah-pisah, meliputi orang harus menggunakan pengertian dan
khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat”. Sejalan dengan pendapat tersebut, Burns, dkk.
(1994:4) mengemukakan bahwa membaca merupakan proses yang kompleks. Dalam
membaca, pembaca harus harus mampu menangkap sejumlah simbol tertulis yang dibaca dan
menginterpretasikan simbol-simbol atau kata-kata yang dibaca, memahami alur berpikir dan
bentuk-bentuk gramatikal tulisan, menghubungkan pengalaman yang telah mereka peroleh
sebelumnya untuk memahami makna kata-kata yang ia baca, mengingat apa yang telah
mereka baca dan menghubungkannya dengan ide-ide yang terdapat dalam bacaan dan
kenyataan yang ada, membuat kesimpulan dan penilaian terhadap materi yang dibaca, serta
menghubungkan minat dan sikap yang mempengaruhi keberhasilan membacanya.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
membaca merupakan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi untuk memahami maksud/
pesan yang disampaikan melalui tulisan. Kemampuan membaca dapat ditingkatkan melalui
kegiatan membaca pemahaman dan juga latihan yang tepat.
Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran yang hendak dicapai, semakin tepat metode yang digunakan oleh seorang guru
maka pembelajaran akan semakin baik. Menurut Sudjana, N. (2005: 76) berpendapat bahwa
metode merupakan perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan materi pembelajaran
bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan
pada suatu pendekatan tertentu.
Sejalan dengan pendapat di atas Sangidu (2004:14) mengatakan bahwa metode adalah
cara kerja yang bersistem untuk memulai pelaksanaan suatu kegiatan penilaian guna mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Salamun (dalam Sudrajat, 2009:7) menyatakan bahwa metode
pembelajaran ialah sebuah cara cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang
berbeda dibawah kondisi yang berbeda. Hal itu berarti pemilihan metode pembelajaran harus
disesuaikan dengan kondisi pembelajaran dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai.

Jurnal Education and Economics – Vol.03, No.01 (Januari-Maret) 2020 3


Hayati Istiyaningsih – UPTD SMP Negeri 2 Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran


merupakan sebuah perencanaan yang utuh dan bersistem dalam menyajikan materi pelajaran.
Metode pembelajaran dilakukan secara teratur dan bertahap dengan cara yang berbeda-beda
untuk mencapai tujuan tertentu dibawah kondisi yang berbeda.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah Semantic mapping yang berasal dari
kata semantic dan map. Hurford dan Heasley (1983:1) menjelaskan bahwa semantics adalah
“the study of meaning in language” atau ilmu yang mempelajari makna bahasa. Sedangkan
mapping berasal dari kata map yang berarti peta. Menurut Maggard (2010) menggambarkan
semantic mapping sebagai berbagai macam strategi yang dirancang untuk menunjukkan
bagaimana kata-kata kunci atau konsep dihubungkan satu dengan lainnya melalui representasi
grafik.
Dari berbagai definisi di atas, penulis menyimpulkan semantic mapping sebagai suatu
grafik atau diagram yang merepresentasikan ide-ide verbal. Ide-ide ini terdiri dari ide pokok
yaitu subjek yang akan dibahas dan sub-sub ide yang mendiskripsikan subjek. Sub-sub ide ini
dapat berbentuk kata atau frasa yang saling berhubungan.
Hasil yang dicapai dalam setiap pembelajaran bisa disebut dengan prestasi belajar.
Menurut Syah, M. (2010:141) prestasi adalah tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Sedangkan prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan berupa KKM. Sejalan dengan pendapat
tersebut, Sukardi, D.K. (1988:41) memberikan pengertian bahwa prestasi atau kecakapan
(achievement) adalah merupakan kemampuan, kecakapan nyata, kemampuan nyata ini telah
dimiliki individu setelah melalui proses pengalaman atau belajar. Kecakapan ini dapat
langsung ditampilkan individu pada situasi tertentu. Sementara menurut Winkel (2004:15)
menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dapat dicapai siswa setelah melakukan
proses belajar dalam pembelajaran. Sehingga antara prestasi belajar dengan pembelajaran
sangat berhubungan erat. Prestasi belajar diketahui berdasarkan evaluasi pada akhir
pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
merupakan kemampuan yang dimiliki oleh individu yang merupakan hasil usaha setelah
diadakan proses belajar melalui berbagai alat evaluasi.
Text report merupakan salah satu jenis teks dalam bahasa Inggris. Text report sering
kali di samakan dengan text descriptive. Padahal sebenarnya memiliki perbedaan, yaitu jika
text report menjelaskan sesuatu secara general atau umum. Sedangkan text descriptive
menjelaskan sesuatu yang spesifik atau khusus. Report text biasanya bersifat ilmiah. Secara
umum text report menggambarkan hal hal yang berkenaan dengan fenomena alam, buatan
manusia dan sosial di lingkungan kita seperti: mamalia, planet, batu, tanaman, negara-negara,
dan kota.
Berdasarkan kajian teori di atas, maka diyakini penelitian menggunakan semantic
mapping dalam pembelajaran ini akan dapat meningkatkan prestasi belajar membaca
pemahaman. Sehingga dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga melalui
metode semantic mapping dapat meningkatkan prestasi belajar membaca pemahaman
(reading comprehension) teks report pada siswa kelas IX-E semester 1 SMP Negeri 2 Baki
Tahun Pelajaran 2017/2018.

METODE
Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
Tindakan Kelas ini mencakup tahap-tahap: (a) merencanakan tindakan yang akan dilakukan;
(b) melaksanakan tindakan yang telah direncanakan; (c) melakukan observasi atau
pengamatan terhadap tindakan atau pelaksanaan pembelajaran dan (d) membuat refleksi hasil
pengamatan. Penelitian dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, setiap siklus terdiri atas 2 (dua)
pembelajaran.

4 Jurnal Education and Economics – Vol.03, No.01 (Januari-Maret) 2020


Hayati Istiyaningsih – UPTD SMP Negeri 2 Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Baki. Subjek penelitian seluruh siswa kelas IX-E
SMP Negeri 2 Baki semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 32 siswa, yang
terdiri dari 13 laki-laki dan 19 perempuan. Dilakukan mulai bulan Agustus sampai Oktober
2017. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: (a) Teknik pengamatan (observasi)
yang dilakukan oleh peneliti adalah pengamatan berperan serta secara pasif. Pengamatan
tersebut dilakukan terhadap pelaksanaan strategi pembelajaran terpadu oleh guru dan proses
kegiatan pembelajaran dengan metode pemetaan semantik (semantic mapping) oleh siswa di
kelas. Data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisis untuk menjawab hipotesis yang
sudah dirumuskan. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menganalisis data kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension) teks
report siswa yaitu data kemampuan membaca pemahaman teks report kondisi awal sebelum
pelaksanaan PTK, data kemampuan membaca pemahaman teks report pada siklus I, dan data
kemampuan membaca pemahaman teks report pada siklus II dianalisis dengan menggunakan
teknik deskriptif komparatif dan dilanjutkan dengan reflektif.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan proses pembelajaran yang di laksanakan dengan metode konvensional,
nilai ulangan harian untuk mata pelajaran Bahasa Inggris Kelas IX-E SMP Negeri 2 Baki rata-
rata 70.16%. Nilai tertinggi 80, nilai terendah 56 dan siswa yang mencapai nilai KKM adalah
15 siswa atau 46.88 % dari keseluruhan 32 siswa kelas IX-E, siswa yang belum mencapai
nilai KKM adalah 17 siswa atau 53.12% ini artinya kegiatan pembelajaran belum mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan yaitu 73 Adapun data prestasi belajar membaca
pemahaman (reading comprehension) seperti pada tabel 1.
Tabel 1. Data rekapitulasi prestasi belajar Kondisi awal atau Pra Siklus
No Hasil Tes Pra Siklus Keterangan
1 Rata-rata 70.16 % Cukup
2 Ketuntasan 15 siswa 46.88 % Kurang
3 Belum tuntas 17 siswa 53.12 % -
4 Nilai Tertinggi 80 Baik
5 Nilai Terendah 56 Kurang

Hal ini mendorong guru untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan


menerapkan semantic mapping. Evaluasi pada akhir pembelajaran yang dilakukan pada siklus
I diperoleh data prestasi belajar seperti pada tabel 2.
Tabel 2. Data rekapitulasi prestasi belajar Siklus I
No Hasil Tes Siklus I Keterangan
1 Rata-rata 74.63 % Baik
2 Ketuntasan ( 21 siswa ) 65.63 % Cukup
3 Belum tuntas ( 11 siswa ) 34.37 % -
4 Nilai Tertinggi 84 Amat Baik
5 Nilai Terendah 65 Kurang

Dari hasil proses evaluasi pembelajaran ada pengaruh yang signifikan antara hasil Pra
tindakan dengan hasil tes siklus I, dari rata-rata 70.16 % pada pra siklus, meningkat menjadi
rata –rata 74.63 %. Pada Siklus I Dari sejumlah 32 siswa, 21 siswa ( 65.63 %) sudah tuntas
belajar, masih ada 11 siswa (34.37%) yang belum mencapai KKM. Dibanding kondisi awal
sudah ada peningkatan, siswa yang sudah tuntas dari 15 siswa menjadi 21 siswa, yang belum
tuntas dari 17 siswa tinggal 11 siswa.

Jurnal Education and Economics – Vol.03, No.01 (Januari-Maret) 2020 5


Hayati Istiyaningsih – UPTD SMP Negeri 2 Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah

Walaupun demikian, peningkatan belum mencapai target penelitian yang telah


ditetapkan sehingga dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II. Pelaksanaan perbaikan
pembelajaran siklus II juga diakhiri dengan diadakan evaluasi pembelajaran. Adapun data
hasil evaluasi pembelajaran siklus II seperti pada tabel 3.
Tabel 3. Data rekapitulasi prestasi belajar Siklus II
No Hasil Tes Siklus II Keterangan
1 Rata-rata 79.41 % Baik
2 Ketuntasan ( 30 siswa ) 93.75 % Amat Baik
3 Belum tuntas ( 2 siswa ) 6.25 % -
4 Nilai Tertinggi 88 Amat Baik
5 Nilai Terendah 72 Kurang

Dari tabel tersebut dapat kita ketahui bahwa Hasil Evaluasi Siklus II dari sejumlah 32
siswa, yang sudah mencapai batas tuntas ada 30 siswa sama dengan 93.75%, yang belum
tuntas 2 siswa sama dengan 6.25 %. Dan rata-rata nilai 79.41 %. Dalam siklus II ini terlihat
juga adanya peningkatan prestasi belajar. Karena ketuntasan belajar telah mencapai 93.75 %
maka siswa sudah memenuhi batas Ketuntasan Minimal (73%), ini berarti pada siklus II telah
mencapai atau melebihi KKM yang ditentukan yaitu 73. Berarti Penelitian Tindakan Kelas
Siklus II sudah mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, sehingga tidak perlu
dilakukan penelitian siklus selanjutnya.
Pembahasan hasil penelitian ini lebih difokuskan pada peningkatan prestasi belajar
yang terjadi pada siklus I maupun yang terjadi pada siklus II, baik peningkatan prestasi belajar
secara kualitatif maupun secara kuantitatif, sehingga pembahasan dalam penelitian ini
dilakukan dengan membandingkan peningkatan prestasi belajar yang terjadi pada siklus I dan
siklus II baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
Perbandingan peningkatan prestasi belajar baik secara kualitatif maupun secara
kuantitatif pada siklus I maupun siklus II setelah memperoleh tindakan penelitian dengan
metode semantic mapping sangat di perlukan. Peningkatan prestasi belajar secara kualitatif,
diamati oleh guru dengan menggunakan lembar pengamatan terhadap interaksi dan aktivitas
siswa selama proses belajar mengajar khususnya pada saat diskusi kelompok dan pada saat
kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok.
Peneliti sebagai guru Bahasa Inggris di kelas IX-E SMP Negeri 2 Baki, melihat masalah
yang dialami siswa dalam pembelajaran. Masalah tersebut adalah rendahnya kemampuan
membaca pemahaman (reading comprehension) siswa dalam materi teks report. Untuk
mengatasi masalah yang dihadapi siswa tersebut, guru melaksanakan suatu penelitian
tindakan yang dilaksanakan dalam dua siklus melalui penerapan metode pemetaan semantik
(semantic maaping). Rincian kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4 Peningkatan prestasi belajar Siswa dari Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
Uraian Kondisi awal Siklus I Siklus II
Pembelajaran Masih Menerapkan metode Menerapkan metode
menggunakan pembelajaran pemetaan pembelajaran pemetaan
metode semantik (semantic semantik (semantic
konvensional mapping) prestasi belajar mapping) prestasi belajar
yaitu ceramah belum memenuhi KKM telah memenuhi KKM
Nilai terendah 56 65 72
Nilai tertinggi 80 84 88
Nilai rata-rata 70.16% 74.63% 79.41%
Tuntas 15 siswa (46.88%) 21 Siswa (65.63%) 30 Siswa (93.75%)
Belum tuntas 17 siswa (53.12%) 11 siswa (34.37%) 2 siswa (6.25%)

6 Jurnal Education and Economics – Vol.03, No.01 (Januari-Maret) 2020


Hayati Istiyaningsih – UPTD SMP Negeri 2 Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah

Pada kondisi awal, guru masih menggunakan metode konvensional (ceramah) dalam
pembelajaran Bahasa Inggris. Data menunjukkan bahwa prestasi belajar membaca
pemahaman (reading comprehension) materi teks report siswa kelas IX-E pada kondisi awal
termasuk rendah. Nilai rata-rata siswa adalah 70.16 % di bawah nilai KKM yang ditetapkan
yaitu 73. Nilai tertinggi 80, nilai terendah 56 dan siswa yang mencapai nilai KKM adalah 15
siswa atau 46.88 %, dan siswa yang belum memenuhi KKM 17 siswa atau 53.12 %, dari
keseluruhan 32 siswa kelas IX-E.
Pada siklus I, guru sudah menerapkan metode semantic mapping. Data menunjukkan
kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension) materi teks report siswa kelas
IX-E siklus I. Nilai rata-rata siswa adalah 74.63 %, Nilai tertinggi 84, nilai terendah 65 dan
siswa yang mencapai nilai KKM adalah 21 siswa atau 65.63 %, dan siswa yang belum tuntas
11 siswa atau 34.37 % dari keseluruhan 32 siswa kelas IX-E.
Pada siklus II, guru menerapkan metode semantic mapping. Data menunjukkan prestasi
belajar membaca pemahaman (reading comprehension) materi teks report siswa kelas IX-E
siklus II. Nilai rata-rata siswa adalah 79.41 %, di atas nilai KKM yang ditetapkan yaitu 73.
Nilai tertinggi 88, nilai terendah 72 dan siswa yang mencapai nilai KKM adalah 30 siswa atau
93.75 %, dan siswa yang belum tuntas 2 siswa atau 6.25 % dari keseluruhan 32 siswa kelas
IX-E.
Berdasarkan rekapitulasi prestasi belajar sebagaimana tersebut diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa dengan metode semantic mapping ketuntasan prestasi belajar siswa
mengalami peningkatan. Dengan demikian secara kuantitatif peningkatan prestasi belajar
siswa pada siklus II telah optimal, sebagaimana disampaikan dalam indicator kinerja, hasil
belajar dikatakan optimal bila minimal 73 % siswa mencapai KKM. Peningkatan prestasi
belajar sebagaimana diuraikan diatas merupakan hasil Penerapan metode semantic mapping.
Hasil ini telah memberikan dorongan kepada peneliti untuk mengembangkan strategi
pembelajaran baru yang lebih inovatif dengan mengikut sertakan siswa, sehingga dalam
proses pembelajaran tidak terpusat pada guru melainkan lebih terpusat pada siswa.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa melalui
metode semantic mapping dapat meningkatkan prestasi belajar membaca pemahaman
(reading comprehension) teks report pada siswa kelas IX-E semester 1 SMP Negeri 2 Baki
Tahun Pelajaran 2017/2018.
Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu dipertimbangkan,
yaitu: a) bagi Guru, hendaknya dalam pembelajaran membaca pemahaman teks report bisa
dengan penerapan metode semantic mapping dan perlunya penerapan metode pembelajaran
yang sesuai dengan materi pembelajaran, untuk meningkatkan hasil belajar siswa; dan b) bagi
siswa, dengan pembelajaran metode pemetaan semantic (semantic mapping) hendaknya siswa
dapat memanfaatkannya dengan baik sehingga keterampilan memahami bacaan siswa dapat
meningkat dan dalam menggunakan metode pembelajaran semantic mapping hendaknya
siswa lebih aktif sendiri dan berusaha menemukan konsep pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Burns, dkk. (1994). Teaching Reading in Today’s Elementary schools. Boston: Houghton
Mifflin Company.
Celce-Murcia, Marianne. (2001). Teaching English as a Second or Foreign Language. USA:
Heinle & Heinle.

Jurnal Education and Economics – Vol.03, No.01 (Januari-Maret) 2020 7


Hayati Istiyaningsih – UPTD SMP Negeri 2 Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah

Hurford R. James dan Heasley B. (1983). Semantics: A Coursebook. Great Britain:


Cambridge University Press.
Jones, Raymond. (2007). Strategies for Reading Comprehension. [Online]. Tersedia: http\\
www.readingquest.org\strat\kwl.html.
Maggard J.F. (2010). History of Semantic Mapping Strategy. (http:// www. KI2.nf.ca/Fatima
/history.html)
Sangidu. (2004). Metode Penelitian Sastra, Pendekatan Teori, Metode dan Kiat. Yogyakarta:
UGM.
Soedarso. (1989). Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT. Gramedia
Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Tarsito.
Sudrajat, Akhmad. (2009). Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan Model
Pembelajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo
Sukardi, Dewa Ketut. (1988). Bimbingan dan Penyuluhan. Surabaya: Usaha Nasional.
Syah, Muhibbin, 2010. Psikologi Belajar, cet 1, Jakarta: Logos.
Tarigan, Henry Guntur. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa Bandung:
Angkasa.
Winkel. (2004). Psikologi Pengajaran. Jakarta. Gramedia.
Zaid, M. A. (1995). Semantic mapping in communicative language teaching. English
Teaching Forum, 33(2), 9-11, 19.
Zuchdi, Darmiyati. (2008). Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca. Yogyakarta: UNY
Press.

8 Jurnal Education and Economics – Vol.03, No.01 (Januari-Maret) 2020

Anda mungkin juga menyukai