Anda di halaman 1dari 10

Lentera Pendidikan Indonesia Agustus 2021, Vol. 2 No.

3
http://e-journal.lingkarpenaindonesia.com/index.php/lpi E-ISSN. 2774-3225
e-mail: lingkarpenaindonesia@gmail.com pp. 132-141

MENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DESCRIPTIVE


DAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS ASPEK MEMBACA
MELALUI METODE GIVE ME ONE YOU GET ONE BAGI SISWA
KELAS VII A SMP NEGERI 2 MOJOSONGO
Danik Retno Kusuma
SMP Negeri 2 Mojosogo, Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia.
Email Korespondensi: kdanikretno@gmail.com
Histori Artikel Abstrak

Diterima: Juni 2021 Peneltian ini untuk meningkatkan keterampilan membaca teks Descriptive
Direvisi: Juli 2021 dan hasil belajar Bahasa Inggris aspek membaca melalui metode give me
Dipublikasi: Agustus 2021 one you get one bagi siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Mojosongo semester
2 tahun 2019/2020. Penelitian ini bertujuan untuk sebagai upaya guru untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pembelajaran. Membantu
siswa dalam mengatasi permasalahan pada proses belajar, khususnya
Bahasa Inggris, serta Memberi kesempatan kepada siswa seluas luasnya
untuk mengembangkan ide. Jenis penelitian yang digunakan adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitiannya adalah siswa kelas
VII A SMP Negeri 2 Mojosongo yang berjumlah 32 siswa. Objek penelitian
ini adalah peningkatan keterampilan menulis. Penelitian ini dilakukan
dengan tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Data
diperoleh dari observasi, wawancara, tes, angket, catatan lapangan, dan
dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Keberhasilan tindakan ditentukan oleh peningkatan proses dan produk.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, Adanya peningkatan
keterampilan membaca teks Descriptive setelah diterapkannya metode give
me one you get one. Pada akhir siklus I siswa yang mendapatkan nilai
mencapai KKM berjumlah 22 siswa (69%). Akan tetapi belum memenuhi
target ketuntasan klasikal sebesar 85%. Pada akhir siklus II siswa yang
mendapatkan nilai mencapai KKM berjumlah 32 siswa (100%), artinya
target ketuntasan klasikal sebesar 85% terlampaui.
Kata Kunci: Teks Descriptive, Belajar, Give Me One You Get One.

Article History Abstract

Received: June 2021 [Improving Descriptive Text Reading Skills and Learning Outcomes of
Revised: July 2021 English Reading Aspects Through the Give Me One You Get One
Published: August 2021 Method for Class VII A Students of SMP Negeri 2 Mojosongo] This
research is to improve descriptive text reading skills and learning outcomes
in English aspects of reading through the give me one you get one method
for grade VII A students of SMP Negeri 2 Mojosongo semester 2 in
2019/2020. This study aims to be a teacher's effort to improve learning
problem solving abilities. Helping students in overcoming problems in the
learning process, especially English, and providing the widest possible
opportunity for students to develop ideas. The type of research used is
Classroom Action Research (CAR). The research subjects were students of
class VII A of SMP Negeri 2 Mojosongo, totaling 32 students. The object of
this research is the improvement of writing skills. This research was
conducted with the stages of planning, action, observation, and reflection.
Data were obtained from observations, interviews, tests, questionnaires,
field notes, and documentation. Data analysis techniques were carried out
qualitatively and quantitatively. The success of the action is determined by
the improvement of processes and products. The results of the study are as
follows. First, there is an increase in descriptive text reading skills after the
implementation of the give me one you get one method. At the end of the
first cycle, the students who scored the KKM were 22 students (69%).
However, it has not met the classical completeness target of 85%. At the
end of the second cycle, the students who got the score reaching the KKM

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 2, Issue 3, Agustus 2021 132


Kusuma Meningkatan Keterampilan Membaca Teks …

were 32 students (100%), meaning that the classical completeness target of


85% was exceeded..
Keywords Descriptive Text, Learning, Give Me One You Get One.
Kusuma, D.R. (2021). Meningkatan Keterampilan Membaca Teks
How to Cite this Article?
Descriptive dan Hasil Belajar Bahasa Inggris Aspek Membaca Melalui
Metode Give Me One You Get One Bagi Siswa Kelas VII A SMP Negeri 2
Mojosongo. Lentera Pendidikan Indonesia 2(3), 132-141.

PENDAHULUAN
Pembelajaran Bahasa Inggris khususnya di sekolah bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baik dan benar, baik secara
lisan maupun tulisan. Untuk mencapai tujuan dan target yang telah ditentukan,
pengajaran bahasa Inggris haruslah memampukan peserta didik untuk berkomunikasi
dengan santun dalam komunikasi lisan dan tulisan untuk berbagai keperluan (misalnya
membangun hubungan sosial, dan mengembangkan wawasan melalui pertukaran
informasi).
Gipayana (2018) mengemukakan bahwa pada hakekatnya pembelajaran Bahasa
Inggris diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi Bahasa Inggris lisan
dan tulis peserta didik, serta menumbuhkan apresiasi terhadap karya sastra Inggris dan
karya intelektual bangsa sendiri.
Pendekatan pembelajaran bahasa dititikberatkan pada penggunaan bahasa
(keterampilan berbahasa). Jean Piaget (Psikologis Swiss) menyatakan bahwa belajar
terjadi pada saat pola/struktur pikir siswa berinteraksi dan beradaptasi dengan
lingkungannya. Guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
agar siswa aktif. Titik berat penilaian pada pendekatan proses (penilaian proses).
Pendekatan integratif, komunikatif dan proses dapat diterapkan pada pembelajaran
bahasa. Dengan memadukan keempat aspek keterampilan berbahasa yaitu : menyimak,
berbicara, membaca dan menulis.
Dalam pembelajaran Bahasa Inggris pengelolaan kegiatan pembelajaran harus
dapat diciptakan dengan melibatkan siswa secara langsung. Siswa tidak hanya
menerima teori semata, mendengar, mencatat dan mengerjakan tugas atau latihan-
latihan. Model pembelajaran seperti itu tentu saja kurang mengembangkan 4 aspek
kemampuan siswa, karena dalam pembelajaran Bahasa Inggris diupayakan keempat
aspek tersebut (mendengarkan, membaca, menulis dan berbicara) dapat dilatih dan
dikembangkan dalam satu kegiatan pembelajaran. Misalnya dalam pembelajaran
menulis, siswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan menulis dengan metode
pembelajaran tertentu. Dalam pembelajaran menulis, tidak hanya mengembangkan
kemampuan menulis saja tetapi juga dikembangkan kemampuan membaca,
mendengarkan dan berbicara.
Pencapaian kompetensi siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Mojosongo pada mata
pelajaran Bahasa Inggris dengan Kompetensi Dasar Mengidentifikasi fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang
melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait dengan tingkah
laku/tindakan/ fungsi orang, binatang, benda, sesuai dengan konteks penggunaannya
(Perhatikan unsur kebahasaan kalimat declarative, interrogative, simple present tense)
masih tergolong sangat rendah.
Berawal dari berbagai pemikiran-pemikiran di atas, dan didorong oleh keadaan
yang ada dan terjadi di SMP Negeri 2 Mojosongo, khususnya pada kelas VII A yang
masih menunjukkan kurangnya tingkat ketrampilan membaca dalam menguasai materi
pelajaran Bahasa Inggris pada tahun pelajaran 2019/2020, maka penulis berusaha untuk
melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Hal ini kami lakukan sebagai tugas professional
sebagai seorang guru dan juga untuk membantu siswa dalam mengatasi kesulitan-
kesulitan yang dihadapi selama proses belajar Bahasa Inggris.

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 2, Issue 3, Agustus 2021 133


Kusuma Meningkatan Keterampilan Membaca Teks …

Kesulitan yang dihadapi siswa khususnya kelas VII A SMP Negeri 2 Mojosongo
ditunjukkan oleh hasil ulangan harian/ ulangan formatif yang rata-rata masih kurang
memuaskan. Dengan adanya permasalahan tersebut, kami mencoba untuk melakukan
program perbaikan pembelajaran dengan metode “Give Me One You Get One”. Yang
mana dengan pendekatan ini diupayakan bisa membantu siswa lebih termotivasi belajar,
dan mampu menguasai empat ketrampilan berbahasa secara utuh. Hal ini tentunya akan
dapat ditunjukkan dengan prestasi belajar siswa yang mampu memenuhi KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan yakni sebesar 65.

METODE
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk
memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas, meningkatkan layanan professional dalam
konteks pembelajaran di kelas khususnya layanan pada siswa, memberikan kesempatan
kepada guru untuk melakukan tindakan dalam pembelajaran yang direncanakan di kelas,
memberikan kesempatan pada guru untuk melakukanpengkajian terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukannya (Arikunto, 2010) yang dilakukan oleh guru yang
sekaligus sebagai peneliti dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan
Tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu Tindakan tertentu
dalam suatu siklus (Kunandar, 2011).
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Mojosongo yang terletak di Jalan Kebo
Kanigoro PO BOX 140 Mojosongo, Boyolali. Pemilihan SMP Negeri 2 Mojosongo
sebagai lokasi penelitian dikarenakan, peneliti merupakan tenaga pendidik di SMP
Negeri 2 Mojosongo. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada periode Semester II
tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian dimulai tanggal 2 Januari sampai dengan tanggal
13 April 2020. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Mojosongo.
Dengan jumlah siswa 32 siswa yang terdiri dari 20 siswa perempuan dan 12 siswa laki-
laki. Secara umum siswa di SMP Negeri 2 Mojosongo adalah berlatar belakang ekonomi
menengah ke bawah.
Data penelitian ini bersumber dari dokumen-dokumen yang ada di dalam kelas
selama proses pembelajaran. (RPP, daftar nilai, analisis nilai), hasil refleksi diri wali kelas
VII A bersama teman sejawat, dan wawancara lisan terhadap siswa kelas VII A. Data
penelitian dikumpulkan dengan tehnik observasi refleksi, identifikasi dan analisa
permasalahan yang muncul selama proses pembelajaran yang sudah dilakukan.
Perangkat pengumpulan data adalah, lembar observasi, analisa hasil observasi, hasil
wawancara, tes, angket, dokumen tugas siswa, serta dokumentasi kegiatan pelaksanaan
penelitian.
Teknik observasi atau monitoring kelas digunakan untuk memperoleh data tentang
perilaku siswa dalam proses pembelajaran. Observasi dilakukan oleh peneliti dan guru
pengampu bahasa Indonesia sebagai kolabolator. Melalui observasi atau monitoring
kelas dapat diketahui bagaimana keaktifan, minat, dan antusias siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran. Observasi dilakukan dengan lembar observasi yang dilengkapi
dengan pedoman observasi dan didukung oleh fotografi. Selain itu, observasi atau
monitoring kelas juga dilakukan dengan mencatat semua peristiwa dalam pembelajaran
dalam catatan lapangan dengan menggunakan panduan catatan lapangan.
Wawancara dilakukan penelitian dengan guru dan siswa. Wawancara dilakukan
setelah jam pelajaran selesai. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data tentang
tingkat minat dan antusias siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris dan kendala yang
dihadapi guru dalam pembelajaran bahasa Inggris. Tes digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris baik sebelum implementasi
tindakan maupun setelah implementasi tindakan. Tes tersebut mnggunakan pedoman
penilaian puisi berdasarkan model-model penilaian yang telah diperbarui.

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 2, Issue 3, Agustus 2021 134


Kusuma Meningkatan Keterampilan Membaca Teks …

Angket merupakan instrumen penilaian data yang berupa pertanyaan tertulis yang
memerlukan jawaban tertulis. Instrumen ini disusun berdasarkan indikator yang dapat
mengungkapkan pengetahuan dan pengalaman menulis khususnya penulisan puisi.
Dokumen tugas siswa adalah hasil kerja siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris baik
saat pratindakan, siklus I, maupun siklus II. Dokumen tugas siswa digunakan untuk
mengetahui keberhasilan siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh
guru. Dokumentasi berupa foto-foto kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan dari awal
sampai akhir yang berguna untuk merekam peristiwa penting dalam aspek kegiatan
kelas.
Validasi data adalah dengan melihat dan menganalisa secara langsung dari
sumber yang ada pada perangkat pembelajaran. Sehingga data yang diperoleh
merupakan data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Analisa data yang
digunakan adalah dengan analisa sederhana. Yaitu membandingkan prestasi belajar
siswa dengan prestasi yang diharapkan dalam kriteria ketuntasan minimal. Untuk
menggambarkan alur penelitian maka desain / bagan PTK yang kami gunakan adalah
sebagai berikut, dan dilaksanakan secara berulang-ulang sebanyak dua (2) siklus.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, model Stephen Kemmis dan Mc Taggart
(dalam Suranto,200:49), model ini menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai
dari rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali yang merupakan
dasar untuk suatu rancangan pemecahan masalah.

PEMBAHASAN
Gambaran umum kondisi awal sebelum dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
adalah: pada hasil evaluasi pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris: Kompetensi
Dasar 3.6: Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks
interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
informasi terkait dengan tingkah laku/tindakan/ fungsi orang, binatang, benda, sesuai
dengan konteks penggunaannya dengan memperhatikan unsur kebahasaan kalimat
declarative, interrogative, simple present tense.
Indikator Perncapaian Kompetensi (IPK) : 3.6.1. Mengidentifikasi fungsi social dari
ungkapan untuk memberi dan meminta informasi terkait dengan tingkah
laku/tindakan/fungsi orang, binatang,benda, 3.6.2. Mengidentifikasi struktur teks dari
ungkapan untuk memberi dan meminta informasi terkait dengan tingkah
laku/tindakan/fungsi orang, binatang, benda. 3.6.3. Mengidentifikasi unsur kebahasaan
teks dengan (kalimat declarative, interrogative, simple present tense).
dari 32 siswa, hanya 22 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM (65) sekitar 69%. Dari
pembahasan penelitian, maka kami simpulkan menjadi dua hasil kelompok yaitu secara
kuantitatif dan secara kualitatif.
Hasil secara kuantitatif yaitu dengan mebandingkan hasil belajar siswa sebelum,
dan sesudah dilaksanakan PTK. Secara rinci disampaikan sebagai berikut.

Kondisi Pra Siklus


Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
No Nama Siswa Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1. Adam Razzad Annabil 50 √
2. Adilla Raffa Naura A 56 √
3. Adinda Putri C 55 √
4. Adjeng Prameswari S 57 √
5. Adriano Gibran Astaw 51 √

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 2, Issue 3, Agustus 2021 135


Kusuma Meningkatan Keterampilan Membaca Teks …

6. Afrizal Hidayat S 58 √
7. Ahmad Nur Listyanto 75 √
8. Amalia Fanani Putri 80 √
9. Amara Septiani 52 √
10. Amelia Rosita Sari 61 √
11. Andhita Fajar Saputra 53 √
12. Andre Rahmat Maulana 57 √
13. Andromeda Dida O 53 √
14. Anggung Fajar P 65 √
15. Anisa Nurul Katimah 57 √
16. Aprilia Bunga Pratiwi 58 √
17. Ardi Irawan 55 √
18. Arfinda Rizma Yogi H 53 √
19. Asyifa Nur Aini 52 √
20. Audia Chintya H 65 √
21. Aulia Firbianti 58 √
22. Aulia Rahmadani 58 √
23. Aulia Septiana Susanti 75 √
24. Bagas Mawas Pribadi 76 √
25. Berlian Kusuma I 75 √
26. Berliana Febriyanti 60 √
27. Cahyo Sholikhin 58 √
28. Candy Nilla Syaharani 53 √
29. Chyntia Khoirunnissa 70 √
30. Davina Kayla Ardiena 50 √
31. Debi Feramasari 52 √
32. Destania Dwiani 52 √
Jumlah 1897 8 24
Nilai rata-Rata 59,28

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 2, Issue 3, Agustus 2021 136


Kusuma Meningkatan Keterampilan Membaca Teks …

Dilihat dari table 1 nampak bahwa pembelajaran yang dilakukan belum efektif
dengan banyaknya siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM yang telah
ditentukan yaitu 65. Diketahui siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 8 siswa
(25%), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 24 siswa (75%).

Kondisi Siklus I
Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Nama Siswa Nilai Tuntas Tidak Tuntas


1. Adam Razzad Annabil 60 √
2. Adilla Raffa Naura A 71 √
3. Adinda Putri C 66 √
4. Adjeng Prameswari S 65 √
5. Adriano Gibran Astaw 63 √
6. Afrizal Hidayat S 71 √
7. Ahmad Nur Listyanto 77 √
8. Amalia Fanani Putri 85 √
9. Amara Septiani 66 √
10 Amelia Rosita Sari 73 √
.
11 Andhita Fajar Saputra 63 √
.
12 Andre Rahmat Maulana 63 √
.
13 Andromeda Dida O 73 √
.
14 Anggung Fajar P 78 √
.
15 Anisa Nurul Katimah 73 √
.
16 Aprilia Bunga Pratiwi 63 √
.
17 Ardi Irawan 72 √
.
18 Arfinda Rizma Yogi H 64 √
.
19 Asyifa Nur Aini 71 √
.
20 Audia Chintya H 74 √
.
21 Aulia Firbianti 64 √
.
22 Aulia Rahmadani 64 √
.
23 Aulia Septiana Susanti 82 √
.

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 2, Issue 3, Agustus 2021 137


Kusuma Meningkatan Keterampilan Membaca Teks …

24 Bagas Mawas Pribadi 81 √


.
25 Berlian Kusuma I 82 √
.
26 Berliana Febriyanti 65 √
.
27 Cahyo Sholikhin 62 √
.
28 Candy Nilla S 70 √
.
29 Chyntia Khoirunnissa 80 √
.
30 Davina Kayla Ardiena 68 √
.
31 Debi Feramasari 60 √
.
32 Destania Dwiani 70 √
.
Jumlah 2239 22 10
Nilai rata-Rata 69,97

Dilihat dari tabel 2 nampak bahwa pembelajaran yang dilakukan belum efektif
dengan banyaknya siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM yang telah
ditentukan yaitu 65. Diketahui siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 22 siswa
(69%), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 10 siswa (31%).

Kondisi Siklus II
Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Siswa Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1. Adam Razzad Annabil 75 √
2. Adilla Raffa Naura A 84 √
3. Adinda Putri C 87 √
4. Adjeng Prameswari S 85 √
5. Adriano Gibran Astaw 79 √
6. Afrizal Hidayat S 88 √
7. Ahmad Nur Listyanto 85 √
8. Amalia Fanani Putri 90 √
9. Amara Septiani 85 √
10. Amelia Rosita Sari 86 √
11. Andhita Fajar Saputra 74 √
12. Andre Rahmat Maulana 76 √
13. Andromeda Dida O 86 √

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 2, Issue 3, Agustus 2021 138


Kusuma Meningkatan Keterampilan Membaca Teks …

14. Anggung Fajar P 85 √


15. Anisa Nurul Katimah 84 √
16. Aprilia Bunga Pratiwi 74 √
17. Ardi Irawan 86 √
18. Arfinda Rizma Yogi H 81 √
19. Asyifa Nur Aini 84 √
20. Audia Chintya H 84 √
21. Aulia Firbianti 79 √
22. Aulia Rahmadani 77 √
23. Aulia Septiana Susanti 87 √
24. Bagas Mawas Pribadi 85 √
25. Berlian Kusuma I 84 √
26. Berliana Febriyanti 70 √
27. Cahyo Sholikhin 65 √
28. Candy Nilla S 68 √
29. Chyntia Khoirunnissa 90 √
30. Davina Kayla Ardiena 75 √
31. Debi Feramasari 77 √
32. Destania Dwiani 75 √
Jumlah 2587 32
Nilai rata-Rata 80,84

Dilihat dari tabel 3 nampak bahwa pembelajaran yang dilakukan lebih efektif
dibanding pada pembelajaran siklus I. Dari 32 siswa yang mencapai KKM pada siklus I
sebanyak 22 siswa (69%) menjadi 32 siswa (100%) pada pembelajaran siklus II, sedangkan
siswa yang belum tuntas sebanyak 10 siswa (31%) pada siklus I menjadi 0 pada siklus
II. Hal ini menandakan bahwa metode Give me one you get one sangat efektif
diterapkan pada pembelajaran bahasa Inggris di kelas VII A SMP Negeri 2
Mojosongo.

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 2, Issue 3, Agustus 2021 139


Kusuma Meningkatan Keterampilan Membaca Teks …

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Gambar 1. Presentase Ketuntasan Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Dari data nilai dan grafik diatas dapat disimpulkan antara lain; a) adanya
peningkatan keterampilan membaca teks Descriptive setelah diterapkannya metode give
me one you get one, b) pada akhir siklus I siswa yang mendapatkan nilai mencapai KKM
berjumlah 22 siswa (69%). Akan tetapi belum memenuhi target ketuntasan klasikal
sebesar 85%, c) pada akhir siklus II siswa yang mendapatkan nilai mencapai KKM
berjumlah 32 siswa (100%), artinya target ketuntasan klasikal sebesar 85% terlampaui.
Adapun hasil secara kualitatif dalam penelitian ini dapat dijabarkan diantaranya;
1) adanya peningkatan kratifitas siswa dalam membaca kalimat-kalimat informasi, 2)
metode pembelajaran yang digunakan dapat membuat siswa menjadi senang dan
berhasil meningkatkan keterampilan membaca teks descriptive, 3) setelah pelaksanaan
tindakan siswa mampu mengeluarkan ide, pemikiran, pendapat, dan berani bertanya/
mengomentari pendapat orang lain. Guru berhasil membimbing siswa dalam
menemukan, menyusun kalimat yang diinginkan siswa selama proses pembelajaran

SIMPULAN
Hasil penelitian tindakan melalui metode give me one get you one hasil belajar
Bahasa Inggris aspek membaca bagi siswa kelas VII A SMP Negeri 2 menunjukkan
bahwa kondisi pra siklus hasil belajar Bahasa Inggris aspek membaca rata-rata nilai
59.28, siklus II 69.97, ke kondisi siklus II rata-rata nilai menjadi 80.84. Kondisi awal
keterampilan membaca teks Descriptive rendah ke kondisi akhir menjadi tinggi dan hasil
belajar aspek membaca dari kondisi pra siklus rata-rata nilai 59.28, siklus II 69.97, ke
kondisi siklus II rata-rata nilai menjadi 80.84. Dapat dipahami secara teoritik maupun
empirik bahwa melalui metode give me one you get one dapat meningkatkan
keterampilan membaca teks Descriptive dan hasil belajar Bahasa Inggris aspek
membaca bagi siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Mojosongo.

REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, beberapa rekomendasi yang
dapat diajukan adalah penggunaan model give me one you get one dapat dijadikan
model pembelajaran alternatif dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris materi
Descriptive. Penelitian lebih lanjut dengan menggunakan materi ajar berbeda perlu

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 2, Issue 3, Agustus 2021 140


Kusuma Meningkatan Keterampilan Membaca Teks …

dilakukan di masa mendatang untuk menguji konsistensi dampak model pembelajaran


give me one you get one.

REFERENSI
Arikunto dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, A. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Asep Herry Hermawan, dkk. 2007. Pengembangan Kurikulum dan pembelajaran.
Jakarta. Universitas Terbuka
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Kompetensidan Kompetensi Dasar
Bahasa Inggris SMP/MTs. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Brown, D. 2001. Language Assessment Principle and Classroom Practices. America:
Pearson Education Inc.
Cummins, J. 2014. Bilingualism and Special Education: Issues in Assessment and
Pedagogy. Clevedon. England: Multilingual Matters.
Depdiknas. 1990. Sistem Pendidikan Nasional. Semarang: Media Wiyata.
Hidayati. 2011. Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Berbicara Bahasa
Inggrismelalui Game Kelas 5 di SD Pujon Malang. Kumpulan Artikel Ilmiah.
Horby, dkk.1995. The Advanced Learner’s Dictionary of Current English. London: Oxford
University Press.
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2054773kemampuan-wawasan
https://www.ilmubahasainggris.com/descriptive-text/
I.G.A.K. Wardani. 2003.Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka
Joshi, Suresh. 2001. Game Based Teaching Model foe Teaching Physic. India: Deakin
University Press.
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Maniruszzaman. 2010. Belajar Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Kedua. Bandung.
Permendiknas (2006) Standar kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah. Jakarta. Depdiknas.
Puji santosa, dkk. 2007. Materi da Pembelajaran Bahasa Indonesia SD, cetakan ke 8.
Jakarta. Universitas Terbuka
Riyanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Pembelajaran. Jurnal Pendidikan.
Slamet, St. Y. 2009. Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: LPP
UNS.
Sri Prastisi. 2009. Membaca. Semarang : Griya Jawi.
Supardi, Suhardjono.2011. Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
ANDI Offset.
Susilowati, Tri. 1991. Speaking, Listening, Learning: Working with Children in Key Stages
1 and 2. Jakarta: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 2006. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa.
Wachidah, Siti, dkk. 2016. When English Rings a Bell. Jakarta. Kemendikbud.

Lentera Pendidikan Indonesia, Volume 2, Issue 3, Agustus 2021 141

Anda mungkin juga menyukai