Oleh :
1. JUDUL
“ PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS 1 DENGAN MEDIA
FLASHCARD DI SD NEGERI MOJORANU II KECAMATAN DANDER KABUPATEN
BOJONEGORO “
2. BIDANG KAJIAN
Bidang kajian pada proposal ini tentang peningkatan kemampuan membaca dalam hal penerapan
media pembelajaran.
3. LATAR BELAKANG MASALAH
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, merupakan sarana untuk saling berhubungan,
saling berbagi pengalaman, saling belajar dan meningkatkan kemampuan intelektual. Karena
sangat penting penggunaan dan fungsinya. Bahasa Indonesia sudah diberikan di Sekolah Dasar
sejak kelas I sampai dengan kelas VI. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan,
ketrampilan berbahasa yang baik dan benar, bahasa lisan maupun bahasa tulis.
Kemampuan dalam menuturkan bahasa lisan dapat dilaksakan secara langsung dengan
mengucapkan atau menirukan dari ucapan orang lain. Kemampuan dalam bahasa tulis tidak
cukup dengan menirukan ucapan atau percakapan orang lain tetapi perlu mempelajari kaidah-
kaidah bahasa tulis sehingga mengetahui maksud, tujuan dan pesan dari bahasa tulis tersebut.
Oleh karena itu kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia perlu ditingkatkan secara terus menerus.
Dalam proses pembelajaran diharapkan memenuhi standar kompetensi.
Adapun standar kompetensi dimaksud, tercantum dalam Kurikulum berbasis Kompetensi
yaitu "Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu sarana yang
dapa mengakses berbagai informasi dan kemajuan berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia
secara lisan dan itu harus benar-benar dimiliki dan ditingkatkan Standar Kompetensi Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia, Depdiknas, 2003 (1) Dan standar kompetensi tersebut yang perlu
ditingkatkan
Dari standar kompetensi tersebut yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan berbahasa
lisan dan kemampuan berbahasa tulis. Sesuai dengan pendapat Moeliono 1992: 6-7 yang
mengatakan bahwa "Ragam bahasa menurut sasarannya lazim dibagi atas ragam lisan atau uraian
dan ragam tulisan. Karena tiap - tiap masyarakat dalam berbahasa memiliki ragam lisan,
sedangkan ragam tulisan baru muncul kemudian, maka soal yang perlu ditelaah ialah bagaimana
orang menuangkan bentuk ajarannya ke dalam bentuk tulisan.
Dalam bahasa tulis fungsi grametikal seperti subyek predikat, obyek dan hubungannya
diantara fungsi itu masing-masing harus nyata. Begitu juga dengan penggunaan huru besar,
pemakan tanda baca, penulisan singkatan, pemenggalan kata, dan cara menyusun kalimat perlu
memperhatikan kaidah-kaidah Bahasa Indonesia tulis yang benar.
Pada saat kita belajar, kadang-kadang kita mengalami perbedaan suasana tekanan jika
dibandingkan dengan bahasa lisan yang bebas dan semua itu sehingga kalimat dalam ragam tulis
itu harus lebih cermat sifatnya. Tetapi dalam hal ini bukan berarti ragam lisan atau ujaran tidak
perlu disusun secara cermat, hal karena ada ragam lisan atau ujaran yang lebih mudah dituangkan
ke dalam bahasa tulis.
Selanjutnya Moeliono 1992: 7 mengatakan Ragam tulisan juga mempunyai suatu
kelebihan. Upaya seperti huruf besar, huruf mining, tanda kutip, paragraf atau alinea, tidak
mengena padanan yang sama jelasnya dalam ujaran. Ragam lisan dan tulisan masih mengenal
kendala atau hambatan lain, misalnya laporan keuangan dengan tabel atau uraian kimia yang
berisi lambang dan rumus hidrolis, lebih mudah disusun dan dibaca dalam bentuk tulisan
Demikian pula peraturan perundang-undangan yang bentuk kalim atnya sering bersusun-susun.
Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan yang menjadi pondasi untuk jenjang
pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu apabila anak usia SD telah memiliki kemampuan dalam
berbahasa indonesia dengan baik (menyimak, berbicara, membaca dan menulis) maka akan
mempermudah dalam berkomunikasi, menuangkan gagasan ke dalam bentuk tulisan, memahami
maksud dan tujuan wacana atau tulisan Bahasa Indonesia sebagal bahasa pengantar mempunyai
peranan penting dalam pergaulan di masyarakat maupun mentransformasikan pengetahuan di
sekolah.
Sepengetahuan penulis anak-anak lulusan SD pada umumnya belum mempunyai
kemampuan yang memadai dalam Berbahasa Indonesia terutama kemampuan menulis Bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Begitu juga dengan anak-anak Kelas 1 semester I SD Negeri Mojoranu II, Kecamatan
Dander, Kabupaten Bojonegoro masih belum mempunyai kemampuan menulis Bahasa
Indonesia yang baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes mengarang yang penulis lakukan. Tes
tersebut merupakan tes awal yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan
menulis (mengarang) Bahasa Indonesia.
Dari hasil tes menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh kurang memuaskan dengan rata-
rata kelas 53,75 hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa Kelas I semester 1 SD Negeri
Mojoranu II Kacamatan Dander Kabupaten Bojonegoro belum mempunyai kemampuan menulis
(mengarang) Bahasa Indonesia.
Dari permasalahan tersebut, penulis merasa perlu untuk meningkatkan kemampuan,
ketrampilan, serta kefasihan menulis Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Untuk
selanjutnya penulis perlu mengadakan penelitian dengan judul “ PENINGKATAN
KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS 1 DENGAN MEDIA FLASHCARD DI SD
NEGERI MOJORANU II KECAMATAN DANDER KABUPATEN BOJONEGORO”
4. DIAGNOSIS MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut didepan, maka
rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah :
a. Anak belum mengenal huruf
b. Anak tidak hafal huruf
c. Anak kurang memahami konsep huruf
1. Analisa Masalah
a) Proses analisis
Tabel I. Hasil Analisis
Faktor-Faktor
Masalah
Penyebab Munculnya Masalah
Meningkatkan
Kemampuan Menulis Media Flashcard
Siswa Kelas 1 SD
b. Hipotesis Tindakan
Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan asumsi bahwa penggunaan media pembelajaran
flashcard merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa
kelas 1 SD. Dengan adanya upaya penggunaan media flashcard untuk meningkatkan
kemampuan menulis maka kemampuan menulis siswa juga akan meningkat pula begitupun
sebaliknya.
Untuk mengetahui adakah pengaruh media pembelajaran flashcard terhadap
meningkatnya kemampuan menulis siswa kelas 1 SD Negeri Mojoranu II Kecamatan
Dander Kabupaten Bojonegoro maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
a. Ho : Tidak ada meningkatnya kemampuan menulis siswa kelas 1 SD secara
signifikan dengan penggunaan media pembelajaran flashcard.
b. Ha : Media pembelajaran flashcard sangat membantu dan sangat efektif untuk
meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas 1 SD.
Jadi, dari kerangka berpikir di atas hipotesis yang diajukan penulis sementara di
bawah ini adalah benar atau tidaknya dugaan sementara penulis mengenai peningkatan
kemampuan menulis siswa kelas 1 SD dengan media flashcard.
Tegasnya, jika terdapat hubungan positif yang nyata antara media flashcard dengan
peningkatan kemampuan menulis siswa kelas 1 SD maka berarti hipotesis nihil (Ho)
ditolak, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
10. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
a. Rencana Penelitian.
Penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data
vang dilakukan secara sistematis dan obyektif untuk memecahkan suatu persoalan atau
menguji hipotesis.
Untuk itu sebelum melaksanakan suatu penelitian terlebih dahulu harus dirumuskan
rancangan penelitian dengan baik, kemudian dilanjutkan dengan mengoperasionalkan
rancangan tersebut sesuai dengan rencana.
Adapun rancangan penelitian yang akan dilaksanakan penulis adalah: Penilaian
Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu penelitian dimana pengawas sekolah dibantu guru (mitra
peneliti) dapat meneliti sendiri terhadap praktek pembelajaran yang dilakukan di kelas.
Dengan penelitian tindakan kelas penulis dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat
dari aspek interaksinya dalam proses pembelajaran.
Secara filosofis konsep class room action research berpijak pada praktek penelitian
karena menekankan pada aksi nyata untuk memperbaiki berbagai persoalan konkret dan
praktis dalam peningkatan pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam berinteraksi
antara guru dengan siswa yang sedang belajar.
Pendek kata dengan melakukan penelitian tindakan, penulis dapat memperbaiki
praktek pembelajaran menjadi lebih efektif.
Hakikat PTK yang partisipatoris dan reflektif ini tampak dalam bentuk siklus
metodologis yang berdaur (eyelical metodologi cyelus) yang meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan tindakan,
pengamatan dan refleksi. Refleksi dalam PTK mencakup analisis dan penilaian
terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang telah dilakukan, jika terdapat masalah dari
proses refleksi yang dimaksud maka dilakukan proses pengkajian ulang (eyelical) melalui
siklus perencanaan ulang, tindakan ulang dan pengamatan ulang permasalahan teratasi.
b. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang diterapkan dalam hal ini antara lain :
1) Perencanaan
Meliputi penyampaian materi pelajaran, persiapan alat peraga media pembelajaran flash
card, melakuan system dikte, penegasan ulang kemampuan menulis, test tulis.
- Tindakan ( Action )/ Kegiatan, mencakup
a) Siklus I, meliputi : Pendahuluan, kegiatan pokok dan penutup.
b) Siklus II ( sama dengan I )
c) Siklus III ( sama dengan I dan II )
- Refleksi, dimana perlu adanya pembahasan antara siklus – siklus tersebut untuk dapat
menentukan kesimpulan atau hasil dari penelitian.
c. Latar dan Subjek Penelitian
Dalam setiap penelitian yang harus dipertimbangkan adalah latar penelitian dan subjek
penelitian. Hal ini penting karena dengan memperhatikan latar dan subyek penelitian penulis
dapat memilih rancangan penelitian dan metode pengumpulan data seria pemecahan masalah
dengan tepat dan akurat.
1) Latar Penelitian
Sebagai latar penelitian, penulis mengambil sasaran SD Negeri Mojoranu II
Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Hal ini dilaksanakan dengan pertimbangan-
pertimbangan sebagai berikut:
a) SD Negeri Mojoranu II Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro mempunyai prestasi
yang cukup sehingga menumbuhkan motivasi penulis untuk meningkatkan prestasi
lebih tinggi lagi.
b) Tingkat pendidikan dan sosial ekonomi orang tua yang kurang tetapi memiliki
kesadaran dan partisipasi yang baik untuk sekolah.
2) Subyek penelitian
Perlu diketahui bahwa untuk menentukan subjek penelitian diharapkan adanya
pertimbangan dan kebijakan yang konstruktif sehingga kelas yang dijadikan subyek
penelitian adalah kalis yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi yang lebih bak dan
mengangkat nama sekolah dimasa yang akan datang.
Sebagai subyek penelitian adalah semua siswa kelas I SD Negeri Mojoranu II
Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro Karena itu siswa kelas diharapkan sudah
mempunyai dan menguasai standart kompetensi sehingga sudan siap menempuh
pengetahuan di kalas yang lebih tinggi yaitu kelas I.
11. JADWAL PENELITIAN
Anggraini, R. D., Listyarini, I., & Huda, C. (2019). Keefektifan Model Picture And
Picture Berbantu Media Flashcard Terhadap Keterampilan Menulis
Karangan. International Journal of Elementary Education, 3(1), 35-
40.Depdikbud. 1904. Buku Pelajaram Bahasa Indonesia KELAS I
Depdikbud 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Yogyakarta; UKMP-SD Kunkulum
Depdiknas. 2004 Berbasis Kompetensi Standar Kompetesi Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Depdiknas 2004 Model Pembelajaran Bahasa Indonesia
Sekolah Dasar
Depdiknas. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Negeri Malang
Dwiyogo Wasis D. 2003 Penelitian Tindakan Konsep dan Proposal
Jantok, S. D. N. PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM
RANGKA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS
BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN JANTOK I
KECAMATAN PURWOASRI KABUPATEN KEDIRI ENI
SUKESI.
Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia.Jakarta : Nusa Indah 1992,
Moelion, Anton M, dan Dardjo Widiojo,Soejono, Tata Bahasa Indonesia, Jakarta
Balai Pustaka.
Mustakitn. 1996. Tanya Jawab Ejaan Bahasa Indonesia Untuk Umum Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Slamet 1987, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempmgaruhinya
Wibawa Rasuki, 2004. Penelitian Tindakan Kelas
15. LAMPIRAN – LAMPIRAN
a. Instrumen Penelitian
Kisi – kisi instrumen kemampuan menulis siswa
Variabel Dimensi Indikator
Mengenal huruf A - Z Mampu menulis huruf A - Z
Kemampuan Mengenal huruf Mampu menggunakan huruf akhiran pada setiap kata
menulis akhiran –ng, –nya, dll yang mengandung huruf akhiran
Mengenal huruf vocal Mampu membedakan huruf vocal
Menulis kata Mampu menulis kata sederhana, seperti menuilis nama
sederhana siswa tersebut
Skor Total
No Aspek Yang Dinilai
Skor
4 3 2 1
1 Mampu menulis huruf A - Z
Mampu menggunakan huruf akhiran
2 pada setiap kata yang mengandung huruf
akhiran
2 huruf akhiran kata yang kata yang kata yang pada setiap
–ng, –nya, dll mengandung mengandung mengandung kata yang
huruf akhiran huruf akhiran huruf akhiran mengandung
dengan dengan baik dengan cukup huruf akhiran
sangat baik baik
Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa kurang
membedakan membedakan membedakan mampu
Mengenal
3 huruf vocal huruf vocal huruf vocal membedakan
huruf vocal
dengan dengan baik dengan cukup huruf vocal
sangat baik baik
Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa kurang
menulis kata menulis kata menulis kata mampu
sederhana, sederhana, sederhana, menulis kata
seperti seperti seperti sederhana,
Menulis kata
4 menuilis menuilis menuilis seperti
sederhana
nama siswa nama siswa nama siswa menuilis nama
tersebut tersebut tersebut siswa tersebut
dengan dengan baik dengan cukup
sangat baik baik
LEMBAR TES 1
Nama : ………………………
Kelas : ………………………
Hari/tanggal : ………………………
Petunjuk
Nama : ………………………
Kelas : ………………………
Hari/tanggal : ………………………
Petunjuk
Nama : ………………………
Kelas : ………………………
Hari/tanggal : ………………………
Petunjuk
Nama : ………………………
Kelas : ………………………
Hari/tanggal : ………………………
Petunjuk
1. Amatilah gambar di bawah ini!
2. Tebalkanlah huruf n- z dibawah sesuai betunjuk yang tersedia!
LEMBAR TES 4
Nama : ………………………
Kelas : ………………………
Hari/tanggal : ………………………
Petunjuk
1. Amatilah gambar di bawah ini!
2. Tebalkan huruf dibawah ini dengan benar!
Rubrik Penilaian menebalkan huruf
No Nama Mampu Mampu Mampu Belum mampu
Peserta menebalkan menebalkan menebalkan menebalkan
Didik huruf huruf dengan huruf tetapi huruf dengan
dengan bersih tetapi kurang bersih bersih dan rapi
bersih dan kurang rapi dan rapi walaupun
rapi tanpa tanpa bantuan tanpa sudah
bantuan guru guru bantuan guru dibimbing
guru
Skor 4 3 2 1
1
2
3
4