Abstrak
Abstact
LATAR BELAKANG
Pembelajaran berupaya mengubah masukan bagi siswa yang belum
terdidik menjadi siswa yang terdidik. Demikian pula siswa yang memilliki sikap,
Disajikan pada Seminar Nasional MIPA II Universitas Papua "Konservasi,
Matematika, Sains dan Teknologi" 12 Juli 2017
kebiasaan atau tingkah laku yang belum mencerminkan eksitensi dirinya sebagai
pribadi yang baik atau positif, menjadi siswa yang memiliki sikap kebiasaan dan
tingkah laku yang baik. Belajar dapat saja terjadi tanpa pembelajaran, namun hasil
belajar akan tampak jelas dari suatu aktivitas pembelajaran. Pembelajaran yang
efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Seseorang
dikatakan telah mengalami proses belajar mengajar apabila di dalam dirinya telah
terjadi perubahan, dari tidak tahu menjadi tahu dari tidak mengerti menjadi
mengerti. dalam proses pembelajaran, hasil belajar dapat dilihat secara langsung.
Oleh sebab itu agar dapat dikontrol dan berkembang secara optimal melalui
proses pembelajaran di kelas, maka program pembelajaran tersebut harus
dirancang terlebih dahulu oleh guru dengan memperhatikan berbagai prinsip yang
telah terbukti keunggulannya secara empirik (Anurrahman, 2014 : 34).
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukkan pada pembelajaran
bahwa pembelajaran Biologi di SMA Kristen Yayasan Anu Beta Tubat (YABT)
masih kurang dalam penerapan metode, strategi maupun model-model
pembelajaran. Proses pembelajaran hingga pada saat ini masih didominasi oleh
guru sehingga aktivitas dan hasil belajara siswa dalam belajar masih sangat
kurang. Guru kurang memberikan akses yang baik bagi peserta didik untuk
berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya,
sehingga siswa merasa kesulitan jika diberikan tugas oleh guru karena kurangnya
referensi yang mendukung. Hasil belajar siswa masih sangat rendah, khususnya
pada kelas XI IPA dari total keseluruhan siswa yaitu 30 orang, 99 % siswa tidak
tuntas pada mata pelajaran Biologi. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk
mata pelajaran biologi adalah 60. Sesuai dengan kondisi siswa di kelas XI IPA
SMA Kristen YABT Manokwari, konsep pembelajaran saat ini harus berubah dari
pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centered Learning) menjadi
pusat kepada siswa (Student Centered Learning). Siswa tidak lagi diposisikan
sebagai objek belajar semata melainkan siswa diposisikan sebagai subjek sesuai
bakat, minat, dan kemampuan yang dimilikinya.
Proses belajar mengajar perlu diperbaiki maka dibutuhkan suatu inovatif
dalam suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
Disajikan pada Seminar Nasional MIPA II Universitas Papua "Konservasi,
Matematika, Sains dan Teknologi" 12 Juli 2017
siswa. Model Picture and Picture adalah salah satu model pembelajaran yang
aktif. Model pembelajaran picture and picture mengandalkan gambar sebagai
media dalam proses pemebelajarannya, dalam pembelajarannya gambar-gambar
dipasangkan satu sama lain atau diurutkan menjadi urutan yang logis. Prinsip
pelaksanaan model pembelajaran picture and picture yaitu sajian informasi
kompentensi, sajian materi, memperlihatkan gambar yang berkaitan dengan
materi, siswa dapat menggurutkan gambar sehingga sistematik, guru
mengkonfirmasikan urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep sesuai
dengan materi ajar yang akan diajarakannya, penyimpulan, refleksi dan evaluasi.
Berdasarkan penelitian Sasmita, dkk (2015:12), “Bahwa penerapan model
pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa”. Pada
penelitian ini, materi yang akan diajarkan adalah sistem reproduksi manusia
dimana pada materi sistem reproduksi manusia terdapat berbagai gambar gambar
yang menunjukan konsep dari materi pembelajaran. dengan model pembelajaran
picture and picture proses belajar mengajar (PBM) masih ada hubungannya
dengan materi sistem reproduksi dengan adannya gambar-gambar pada materi
membuat siswa dapat mudah memahami materi yang diajarkan. Diharapkan
penerapan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Kristen Yayasan Anu Beta Tubat
(YABT) Manokwari.
Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa pada materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Kristen
Yayasan Anu Beta Tubat (YABT) Manokwari dengan penerapan model
pembelajaran picture and picture.
METODE PENELITIAN
Penelitian telah dilaksanakan di kelas XI IPA SMA Kristen Yayasan Anu
Beta (YABT) Tubat Manokwari yang berlangsung pada bulan Maret Semester
Genap Tahun Ajaran 2016/2017.
Penelitian merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu dimana cara
guru dalam mengelola, mengkordinasi kondisi pembelajaran mereka dan belajar
Disajikan pada Seminar Nasional MIPA II Universitas Papua "Konservasi,
Matematika, Sains dan Teknologi" 12 Juli 2017
dari pengalaman siswa tersebut. Jenis tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus
menurut model Kemmis dan McTaggart yaitu masing-masing siklus terdiri atas
empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil yang
diperoleh dari siklus I (pertama) digunakan sebagai acuan untuk
menyempurnakan siklus II (kedua).
Standar ketuntasan siswa SMA Kristen Anu Beta Tubat (YABT) minimal
(KKM) sudah ditetapkan oleh sekolah adalah 60. Siswa dinyatakan tuntas dalam
proses pembelajaran apabila siswa mendapatkan nilai yang ditentukan ≥ 60.
Analisis data yang diperoleh dari aktivitas dan hasil belajar siswa selama
mengikuti proses belajar mengajar secara kuantitatif dan deskritif berupa rata-rata
dari persentase nilai aktivitas dan hasil belajar.
a. Perolehan capaian aktivitas menggunakan rumus :
Jumlah Skor Observer 1 + Observer 2
% 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 = x 100
Skor Maksimal
Tabel 1. Kriteriaaktivitas siswa dan guru
Rentang Capaian Predikat
(%)
85 - 100 Sangat baik
70 - 84 Baik
55 - 69 Cukup
40 - 54 Kurang
< 40 Sangat Kurang
b. Perolehan hasil belajar siswa menggunakan rumus :
93 97
100
80
Siklus I
60
Siklus II
40
20 7 3
0
Tuntas Tidak Tuntas
persatu sesuai dengan petunjuk yang ada pada gambar-gambar yang diberikan,
siswa lebih berkonsentrasi dan merasa asyik karena tugas yang diberikan oleh
guru berkaitan dengan permainan mereka yakni gambar. Adanya saling
kompetensi antar kelompok dalam penyusunan gambar yang telah disiapkan oleh
guru sehingga suasana kelas terasa hidup, siswa lebih kuat mengingat konsep-
konsep atau bacaan yang ada pada gambar, menarik bagi siswa dikarenakan
melalui visual dalam bentuk gambar-gambar Shoimin, (2013:125).
Dasar utama mengapa siswa bersemangat dalam mengikuti proses belajar
mengajar di kelas pada mata pelajaran tersebut karena guru yang mengajar baik,
pelajaran tidak membosankan, mudah dipelajari, tidak banyak teori, menarik,
berguna, dan dapat menghilangkan kejenuhan. Proses belajar-mengajar dan hasil
belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru
yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif
dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa akan lebih
optimal. Menurut Usman, (2003:9) hasil belajar siswa dikatakan berhasil apabila
guru dapat mengajar dengan beberapa faktor guru yaitu Guru sebagai
demonstrator, Guru sebagai pengelola kelas, suasana kelas tenang dan nyaman,
fasilitas belajar mengajar yang optimal sehingga hasil belajar siswa akan
meningkat.
KESIMPULAN
Penerapan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran pada materi sistem
reproduksi pada manusia di kelas XI IPA SMA Kristen Yayasan Anu Beta Tubat
(YABT) Manokwari. Aktivitas siswa pada siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan sebesar 10%. Dan presentasi hasil belajar siswa dilihat bahwa hasil
belajar siswa dari siklus I terhadap siklus II terjadi peningkatan sebesar 4%.
DAFTAR PUSTAKA
Anurrahaman. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: ALFABETA
Disajikan pada Seminar Nasional MIPA II Universitas Papua "Konservasi,
Matematika, Sains dan Teknologi" 12 Juli 2017