Anda di halaman 1dari 7

Analisis Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD

Aini Rojawiyah (1107622099)

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Jakarta, Indnonesia

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi bagaimana penerapan model


pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa di
Sekolah Dasar (SD). Model pembelajaran berbasis proyek adalah pendekatan
yang mendorong siswa untuk mengambil bagian dalam proyek nyata yang
berkaitan dengan kehidupan nyata mereka. Penelitian ini dilakukan melalui
pendekatan kualitatif dan metodologi studi literatur. Hasil analisis
menunjukkan bahwa proyek-proyek yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari membantu siswa belajar berpikir kritis, kreatif, bekerja sama, dan
berkomunikasi. Siswa juga menunjukkan peningkatan dorongan dan minat
untuk belajar, yang dapat mempengaruhi hasil belajar mereka..

Kata kunci: Metode Pembelajaran Berbasis Proyek, Hasil Belajar Siswa di SD

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah proses pelatihan dan pengajaran yang bertujuan untuk


memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk anak-anak dan remaja pada
jenjang dasar hingga tinggi. Aristoteles menyatakan bahwa pendidikan adalah cara
untuk membantu orang mencapai kebahagiaan dan kesempurnaan. Dia percaya
bahwa kebahagiaan adalah puncak dari kebaikan (kebaikan terakhir), dan bahwa
tujuan utama dalam kehidupan setiap orang adalah untuk mencapainya.

Tujuan pendidikan nasional sebagai upaya sadar dan terencana untuk


mewujudkan suasana pembelajaran di mana siswa dapat secara aktif meningkatkan
potensi dirinya untuk memperoleh kekuatan spiritual dan keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan oleh

1
masyarakat. Tujuan tersebut ditetapkan oleh Undang-undang Republik Indonesia
No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pada dasarnya, kegiatan pembelajaran disebabkan oleh interaksi antara guru


dan siswa dalam suatu pembelajaran. Guru memainkan peran yang sangat penting
dalam proses pembelajaran. Mereka tidak hanya menyampaikan pengetahuan,
melainkan juga dapat bertindak sebagai moderator, pendidik, dan fasilitator. Untuk
membuat proses pembelajaran menarik, guru harus memiliki kemampuan untuk
menciptakan kreativitas dan inovasi.. Hal tersebut dapat berjalan dengan baik
apabila dibersamai dengan kebutuhan serta minat siswa.

Kesulitan untuk menerapkan model pembelajaran inovatif dapat membuat


pembelajaran menjadi kurang efektif, yang dapat berdampak pada hasil belajar
peserta didik.. Pembelajaran yang terbatas pada pendekatan konvensional dapat
menghambat kemampuan siswa untuk mengembangkan kemampuan yang
diperlukan di abad ke-21 salah satunya adalah berpikir kritis. Pada era globalisasi
saat ini, lulusan yang memiliki keterampilan praktis dan kemampuan dalam
memecahkan suatu permasalahan sangat diperlukan.

Mencari model pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan


pembelajaran di atas adalah salah satu cara yang dapat dilakukan. Model
pembelajaran berbasis proyek (PjBL) adalah salah satu metode pembelajaran yang
menekankan pada proses pembelajaran siswa yang aktif, kreatif, dan mandiri dalam
menyelesaikan proyek yang berkaitan dengan masalah nyata atau konteks. Selain
membantu siswa memperoleh keterampilan modern seperti berpikir kritis,
berkolaborasi, berkomunikasi, dan berinovasi, PjBL memiliki potensi untuk
meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan kemandirian mereka saat belajar. PjBL
juga sesuai dengan prinsip konstruktivisme, yang mengatakan bahwa siswa belajar
dengan berinteraksi dengan lingkungan mereka dan dengan orang lain. Model
pembelajaran ini juga menekankan pada penggunaan proyek yang berkaitan dengan
kehidupan nyata siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan..

2
Model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) semakin menjadi perhatian
dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan Sekolah Dasar (SD). PjBL
dianggap sebagai model pembelajaran yang dapat membuat lingkungan belajar
yang memungkinkan siswa berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran
dan bekerja sama untuk meningkatkan akses dan pengalaman pembelajaran
mereka. Akibatnya, diharapkan siswa mencapai hasil.

METODE PENELILTIAN

Penelitian ini menggunakan studi literatur dengan fokus pada analisis


pendekatan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan melihat literatur,
membaca, mencatat, dan mengolah bahan penelitian sebelumnya. Proses
pengumpulan data dimulai dengan mencari artikel di Google Scholar dan
membacanya dengan teliti, kemudian melakukan analisis menyeluruh, yang
menghasilkan ide dan gagasan baru yang lebih jelas..

Hasil dan Pembahasan

Data penelitian yang dimasukkan dalam kajian literatur ini terdiri dari analisis dan
rangkuman beberapa artikel yang membahas bagaimana penerapan pembelajaran
berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah dasar.

Tabel 1. Penerapan Model PjBL dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

No Peneliti dan Tahun Jurnal Hasil Penelitian


1. Rani,dkk (2021) Journal for Hasil penelitian menunjukkan
Lesson and bahwa nilai rata-rata kelas pres test
Learning adalah 83,3, dengan nilai terendah
Studies 40 dan nilai tertinggi 83.3. Nilai rata-
rata kelas pres test adalah 70, dengan
nilai terendah 60 dan nilai tertinggi
100. Hasil belajar matematika
dipengaruhi secara positif oleh

3
model pembelajaran berbasis
proyek.
2. Sumarul&Albert Jurnal Studi menunjukkan ketuntasan hasil
(2023) BASICEDU belajar siklus I sebesar 48 persen,
dengan nilai rata-rata 61,9, dan
siklus II sebesar 92 persen, dengan
nilai rata-rata 80,12.
3. Ila, dkk (2023) JUARA SD : Studi ini dilakukan dalam dua siklus:
Jurnal perencanaan, pelaksanaan,
Pendidikan observasi, dan refleksi. Hasil
dan observasi guru pada siklus I adalah
Pembelajaran cukup (C), hasil observasi siswa
Sekolah Dasar adalah cukup (C), dan hasil tes
belajar siswa menunjukkan
ketuntasan 30,76% dari nilai rata-
rata 69,23. Hasil observasi siswa
pada siklus II adalah baik (B), dan
hasil tes belajar siswa menunjukkan
ketuntasan 84,61% dari nilai rata-
rata 85,38.

Tabel penelitian di atas menunjukkan bahwa penerapan model PjBL


memiliki efek positif pada hasil belajar siswa. Proses pembelajaran yang sesuai
dengan sintak mencapai hasil belajar terbaik. Planing (perencanaan), making
(membuat), dan processing (pengolahan) adalah komponen model PjBL ini.
Perencanaan proyek adalah tahap awal. Membuat topik masalah berdasarkan
fenomena nyata, merencanakan proyek, membuat prediksi, dan membuat desain
investigasi adalah semua komponen dari tahap kegiatan ini. Dalam tahap
pembuatan, siswa dididik untuk mengembangkan ide untuk proyek yang telah
direncanakan dan menggabungkan ide-ide yang berbeda dalam kelompok untuk

4
membangun proyek dan membuat produk. Tahap pengolahan, di mana proyek
dipresentasikan, adalah tahap terakhir. Presentasi dan evaluasi digunakan untuk
menyampaikan hasil investigasi kelompok proyek. Kedua, model PjBL memberi
siswa kesempatan untuk melakukan observasi yang lebih aktif dan meningkatkan
rasa ingin tahunya mereka. Karena siswa dapat langsung terlibat atau melakukan
kegiatan selama proses pembelajaran, kegiatan belajar menjadi menyenangkan dan
bermanfaat bagi siswa. Siswa memiliki peluang untuk bertanya tentang hal-hal
yang belum mereka pahami selama pelajaran, yang dapat membantu mereka belajar
(Diah & Riyanto, 2016).

Salah satu keuntungan menggunakan model PjBL di kelas adalah siswa


dapat mengerjakan proyek selama pelajaran berlangsung. Serangkaian tugas yang
diberikan kepada siswa, baik secara individu maupun kelompok, dapat membantu
memperluas pengetahuan mereka tentang topik yang mereka pelajari. Setiap siswa
kelompok diberi tugas untuk mengumpulkan berbagai sumber untuk membantu
proses pemecahan masalah selama proyek. Model pembelajaran berbasis proyek
dapat mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar.
Siswa akan bersaing untuk memperoleh nilai yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran kelas yang diharapkan dengan menggunakan model ini.

Namun, di balik kelebihannya, penggunaan model ini memiliki kekurangan.


Beberapa siswa sibuk sendiri atau berbicara dengan temannya dan tidak berbicara
selama pelajaran. Selain itu, model pembelajaran berbasis proyek membutuhkan
banyak waktu, membuat beberapa siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran, dan
menunjukkan siswa yang tidak serius saat tes kemampuan awal. Sedikit dari mereka
yang mengerjakan proyek yang diberikan, sedangkan siswa lain lebih suka
bermain-main dengan bahan proyek sendiri.

Solusi atau upaya yang dilakukan seoarang guru atau pendidik dari
kekurangan pada model pembelajaran berbasis proyek ini adalah pertama, guru
dapat menggunakan pendekatan yang lebih interaktif untuk mendorong siswa untuk
berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar. Misalnya, dengan menggunakan
teknik pembelajaran kooperatif, guru dapat mengatur siswa dalam kelompok yang

5
berbeda-beda dan memberikan peran yang jelas kepada setiap anggota kelompok.
Selanjutnya, guru dapat memberikan arahan yang jelas tentang apa yang harus
dilakukan masing-masing kelompok untuk proyek, sehingga masing-masing dari
mereka mempunyai tugas yang jelas dan merasa bertanggung jawab atas
keberhasilan proyek secara keseluruhan. Guru juga dapat memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berbagi ide-ide dan mendiskusikan ide-ide mereka dengan
orang lain Dengan memberikan umpan balik secara teratur, guru dapat membantu
siswa mengatasi masalah dan memastikan bahwa semua anggota kelompok terlibat
secara aktif. Kemudian guru dapat menggunakan berbagai bentuk penilaian yang
lebih sesuai dengan proyek dan kreativitas siswa. Misalnya, mereka dapat menilai
proyek dengan mengaitkannya dengan kehidupan nyata atau minat pribadi siswa.
Mereka dapat memilih topik proyek yang terkait dengan kehidupan sehari-hari
mereka atau membiarkan siswa memberikan refleksi tertulis tentang hal itu.

KESIMPULAN

Penerapan model PjBL memiliki efek positif pada hasil belajar siswa karena
memungkinkan pertukaran pengetahuan baru melalui kerja sama kelompok. Model
pembelajaran ini melatih keterampilan berpikir kritis, berkolaborasi,
berkomunikasi, dan berinovasi peserta didik. Keterampilan tersebut merupakan
keterampilan yang harus dimiliki di abad 21. Penerapan model PjBL memusatkan
suatu pembelajaran untuk siswa agar siswa aktif, kreatif, dan mandiri dalam
menyelesaikan suatu proyek yang berkaitan dengan masalah nyata atau kontekstual.

6
Daftar Pustaka

Israwati, I., Hasnah, & Asdar. (2023). Penerapan Model Pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Perubahan Wujud
Benda di Kelas V UPTD SD Negeri 111 Barru. JUARA SD : Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Sekolah Dasar, 250-259.
Lapase, M. H. (2021). Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan
Hasil Belajar. Jurnal Paedagogy: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan,
134-143.
Natty, R. A., Kristin, F., & Anugraheni, I. (2019). PENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL
BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING
PADA SISWA SEKOLAH DASAR. JURNAL BASICEDU, 1082-1092.
Ramadhanti, N., Sukmanasa, E., & Imaniah, R. S. (2023). Penerapan Model Project-Based
Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Satuan Waktu Siswa Kelas
III Sekolah Dasar. e-Jurnal Inovasi [embelajaran Sekolah Dasar (e-JIPSD), 304-316.
Rani, Lestari, A., Mutmainah, F., Ishak, K. A., Delima, R., Siregar, P. S., & Marta, E. (2021).
Pengaruh Metode PJBL Terhadap Hasil Belajar Matematika di Sekolah Dasar.
Journal for Lesson and Learning Studies, 264-270.
Sumarni, & Manurung, A. S. (2023). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui
Penerapan Model Project Based Learning pada Materi Bangun Ruang. JURNAL
BASICEDU, 2862 - 2871.

Anda mungkin juga menyukai