Anda di halaman 1dari 6

Ikhtiyar, Edisi Khusus Hari Penghijauan Nasional, 21 November 2011

METODE BERVARIASI DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR


MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 MANIANGPAJO

Oleh:

Abidin Raukas
SMP Negeri 2 Maniangpajo Kabupaten Wajo

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode mengajar yang bervariasi
dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan operasi hitung bilangan
bulat dan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika di kelas VIII SMP Negeri 2
Maniangpajo. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran langsung. Penelitian
ini dilaksanakan selama 3 siklus pada semester ganjil 2009/2010. Tiap siklus dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Observasi dilaksanakan dua tahap, yaitu observasi awal
dan observasi selama pembelajaran, sedangkan evaluasi dilaksanakan pada tiap akhir siklus dengan
pemberian tes kepada siswa. Data yang terkumpul di analisis secara deskriptif dengan menghitung
persentase yang dicapai oleh setiap siswa sesuai dengan indikator kinerja ketuntasan belajar. Hasil
analisis data dapat disimpulkan bahwa, (1) meningkatnya prestasi belajar siswa pada pokok bahasan
bilangan bulat dan pemecahan masalah tidak terlepas dari penggunaan metode yang bervariasi
(metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas), karena dapat membangkitkan keaktifan
siswa dalam merespon pelajaran yang disajikan dan (2) keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan
dapat ditingkatkan melalui pengajuan pertanyaan yang singkat dan jelas, serta pemberian waktu
kepada siswa yang cukup untuk berpikir dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.

Kata kunci: Metode Bervariasi, Prestasi Belajar.

PENDAHULUAN Di sisi lain penggunaan metode


pembelajaran yang tidak bervariasi dapat
Berbagai faktor yang dapat menyebabkan siswa kurang berminat
mempengaruhi prestasi belajar siswa, mempelajari Matematika, sehingga
antara lain sarana yang tersedia baik di mengakibatkan prestasi belajar yang
rumah maupun di sekolah, cara belajar dicapai siswa kurang maksimal. Selain itu
siswa dan cara mengajar guru. Sarana juga, dapat berakibat kurangnya perhatian
yang kurang memadai pada kebutuhan siswa untuk belajar matematika yang
siswa, berpengaruh pada diri siswa seperti disebabkan oleh guru yang menyajikan
lampu yang kurang terang tentunya dapat materi secara monoton. Akibat lain dari
mengganggu penglihatan siswa. Cara metode pembelajaran yang tidak
belajar siswa yang dilakukan ketika bervariasi adalah dapat membuat siswa
menghadapi ujian/ulangan mempunyai bersifat acuh tak acuh terhadap materi
dampak yang kurang baik untuk pembelajaran yang diberikan, dan
mencapai prestasi yang maksimal dan akibatnya siswa bersifat pasif. Untuk itu,
cara mengajar guru yang tidak bervariasi perlu ada Metode Bervariasi dapat
dapat menimbulkan kebosanan bagi Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika
siswa. Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Maniangpajo.
Suasana belajar seperti ini, akan
59 UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar
Ikhtiyar, Edisi Khusus Hari Penghijauan Nasional, 21 November 2011

memberikan harapan bagi tercapainya dilaksanakan sesuai dengan perubahan


hasil belajar siswa secara maksimal, dalam yang ingin dicapai seperti yang didesain
arti tercapainya sejumlah kemampuan dan dalam rumusan masalah. Secara prosedur
keterampilan proses. Dengan demikian perbaikan pembelajaran ini dijabarkan
diharapkan pula siswa mampu sebagai berikut:
memecahkan masalah yang ada di 1. Perencanaan. Kegiatan yang dilakukan
lingkungan belajarnya. pada tahap ini meliputi; (a) membuat
Berdasarkan hasil observasi awal di skenario pembelajaran, (b)membuat
SMP Negeri 2 Maniangpajo, ditemukan lembar observasi, (c) menyiapkan bahan
dan media pembelajaran yang
bahwa cara mengajar guru masih
diperlukan untuk membantu siswa agar
cenderung didominasi penggunaan lebih tepat memahami materi pelajaran,
metode yang tidak bervariasi, misalnya (d) membuat alat evaluasi untuk tes
ceramah saja yang diberikan kepada tindakan setiap siklus dan (e)
siswa, kondisi semacam ini tidak menutup menyiapkan jurnal atau catatan kecil
kemungkinan prestasi belajar matematika untuk memantau proses pembelajaran.
siswa akan dicapai secara maksimal. Hasil 2. Pelaksanaan tindakan. Kegiatan yang
observasi tersebut, ditunjukkan juga dilaksanakan dalam tahap ini adalah
dengan nilai ulangan harian matematika melaksanakan skenario pembelajaran
yang diberikan guru setelah proses yang telah dibuat dan diamati oleh
peneliti. Secara umum langkah-langkah
pembelajaran berakhir, yaitu 29 siswa
pelaksanaan tindakan dijabarkan
yang diberikan tes hanya 14 atau 48,28% sebagai berikut: (a) mengajukan
yang mencapai tingkat penguasaan pertanyaan tentang materi sebelumnya
materi dengan baik (di atas atau sama sebagai kegiatan awal, (b) membahas
dengan 60%), selain itu 15 atau 51,72% materi pembelajaran dengan pemberian
mempunyai penguasaan di bawah 60%. contoh yang melibatkan siswa secara
Uraian di atas, menunjukkan bahwa optimal, (c) memberikan kesempatan
pokok bahasan bilangan bulat dan kepada siswa untuk bertanya, (d)
pemecahan masalah dalam pelajaran menyimpulkan materi pelajaran, dan (e)
Matematika belum memenuhi standar memberikan pekerjaan rumah.
3. Observasi dan evaluasi. Pada tahap ini
ketuntasan belajar yang ditetapkan
dilaksanakan observasi terhadap
dengan indikator kinerja tertentu, bagi pelaksanaan tindakan dan melakukan
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 evaluasi.
Maniangpajo. Untuk mengatasi serta 4. Refleksi. Hasil yang diperoleh pada
meningkatkan penguasaan siswa pada tahap observasi dan evaluasi
pokok bahasan tersebut, peneliti dikumpulkan serta dianalisis.
melaksanakan perbaikan pembelajaran Kelemahan-kelemahan atau
melalui penelitian tindakan kelas, dengan kekurangan-kekurangan yang terjadi
menerapkan metode yang bervariasi pada setiap siklus diperbaiki pada siklus
(metode ceramah, tanya jawab, diskusi, berikutnya.
dan pemberian tugas).
Sesuai dengan masalah yang
METODE PENELITIAN dihadapi yaitu banyaknya siswa yang
tidak dapat menjawab pertanyaan yang
Penelitian ini dilaksanakan di kelas diajukan dengan benar, beberapa kegiatan
VIII SMP Negeri 2 Maniangpajo, Prosedur khusus yang menjadi perhatian dalam
pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini perbaikan pembelajaran matematika
terdiri atas 3 siklus. Tiap siklus adalah pemberian contoh dan latihan yang
cukup kepada siswa dan pemberian
60 UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar
Ikhtiyar, Edisi Khusus Hari Penghijauan Nasional, 21 November 2011

kesempatan kepada siswa untuk bertanya yang diberikan. (b) kemauan siswa untuk
tentang materi yang diajarkan. Sedangkan bertanya, baik kepada temannya maupun
kegiatan khusus yang menjadi perhatian kepada guru sudah mulai nampak namun
dalam perbaikan pembelajaran sebagian besar yang bertanya masih kaku.
Matematika dan Bahasa Indonesia adalah Pada pelaksanaan siklus I ini,
pengajuan pertanyaan kepada siswa dan penerapan metode yang bervariasi,
setiap siswa diupayakan untuk mendapat pemberian contoh dan latihan belum
pertanyaan. sepenuhnya berjalan sempurna. Tahap
refleksi yang dilakukan antara peneliti
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan guru dapat disimpulkan bahwa
masih ada beberapa hal yang harus
1. Hasil Pengolahan dan Pembahasan diperbaiki. Dari pihak siswa, kelemahan
Data pada Siklus I terhadap siswa yang ada adalah masih ada sifat acuh tak
yang menjawab pertanyaan yang diajukan acuh menerima materi pokok bahasan
untuk pelajaran Matematika dijelaskan bilangan bulat dan pemecahan masalah
sebagai berikut: dalam pelajaran matematika dan masih
No
Komentar ada siswa yang belum dapat menanyakan
Nama Siswa Jawaban
Siswa
kesulitan yang dialaminya baik kepada
1 AI 58% betul
teman maupun kepada guru. Dari pihak
2 DR 65% betul guru, kelemahan yang ada adalah
3 DW 57% betul
4 HM 57% betul
penerapan metode yang bervariasi dan
5 HK 68% betul contoh yang bervariasi belum sepenuhnya
6
7
WH
ID
59% betul
70% betul
berjalan dengan sempurna.
8 YN 65% betul Keberhasilan yang diperoleh pada
9 WT 68% betul siklus I untuk pokok bahasan bilangan
10 MY 75% betul
11 IF 68% betul bulat dan pemecahan masalah dalam
12 AS 78% betul pelajaran Matematika adalah 19 siswa
13 DA 72% betul
14 JA 59% betul atau 65,52% dapat menjawab pertanyaan
15 SA 55% betul yang diberikan di atas atau sama dengan
16 VE 66% betul
12 DT 75% betul 60% benar, selebihnya 10 atau 34,48%
18 IW 82% betul menjawab benar di bawah 60%.
19 RA 67% betul
20 RO 72% betul Berdasarkan hasil diskusi dengan
21 PR 80% betul guru, pembelajaran yang dilaksanakan
22 AA 55% betul
23 IR 68% betul sudah menunjukkan kemajuan. Hal ini
24 AN 58% betul ditunjukkan dengan adanya siswa sudah
25 OB 55% betul
26 FR 67% betul menjawab pertanyaan, bahkan ada siswa
27 AD 59% betul yang mengajukan pertanyaan. Dari hasil
28 AM 67% betul
29 LZ 72% betul pengamatan teman sejawat pada
pembelajaran matematika siklus I
Di samping hasil di atas, pada siklus terdapat 19 siswa dari 29 siswa yang
I ini untuk pokok bahasan bilangan bulat menjawab pertanyaan dengan benar.
dan pemecahan masalah dalam pelajaran Setelah melakukan refleksi dan berdiskusi
matematika diperoleh hasil sebagai dengan guru maka peneliti membuat
berikut: (a) perhatian siswa pada proses rencana pembelajaran dan melaksanakan
pembelajaran sudah mulai terpusat, rencana perbaikan pembelajaran siklus II.
namun masih terdapat beberapa siswa Berdasarkan indikator kinerja sudah
yang acuh tak acuh terhadap pelajaran mencapai ketuntasan belajar, tetapi materi

61 UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar


Ikhtiyar, Edisi Khusus Hari Penghijauan Nasional, 21 November 2011

pokok bahasan bilangan bulat dan Pada pelaksanaan siklus II ini,


pemecahan masalah yang direncanakan penerapan metode yang bervariasi,
belum selesai disajikan, sehingga pemberian contoh dan latihan
pembelajaran tetap dilanjutkan kepada sepenuhnya berjalan sempurna. Tahap
siklus II. refleksi yang dilakukan antara Metode
Bervariasi dapat Meningkatkan Prestasi
2. Hasil Pengolahan Data pada Siklus II Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 2 Maniangpajo penulis dengan
Hasil observasi terhadap siswa yang teman sejawat disimpulkan bahwa sudah
menjawab petanyaan yang diajukan untuk tidak ada lagi yang harus diperbaiki.
pelajaran matematika pada siklus II Keberhasilan yang diperoleh pada siklus II
dijelaskan sebagai berikut: untuk mata pelajaran matematika adalah
No
Nama Siswa
Komentar
Jawaban
24 atau 82,76% dapat menjawab
Siswa pertanyaan yang diberikan di atas atau
1 AI 65% betul
2 DR 65% betul
sama dengan 60% benar, selebihnya 5 atau
3 DW 57% betul 12,24% menjawab benar di bawah 60%.
4
5
HM
HK
57% betul
68% betul
Berdasarkan hasil diskusi dengan
6 WH 59% betul guru, pembelajaran yang dilaksanakan
7 ID 70% betul sudah menunjukkan kemajuan
8 YN 65% betul
9 WT 68% betul dibandingkan dengan siklus I. Hal ini
10 MY 75% betul ditunjukkan dengan adanya peningkatan
11 IF 68% betul
12 AS 78% betul jawaban siswa atas pertanyaan yang
13 DA 72% betul diberikan dengan benar. Dari hasil
14 JA 59% betul
15 SA 75% betul pengamatan teman sejawat pada
16 VE 66% betul pembelajaran matematika siklus II
12 DT 75% betul
18 IW 82% betul terdapat 24 siswa dari 29 siswa dapat
19 RA 67% betul menjawab pertanyaan dengan benar.
20 RO 72% betul
21 PR 80% betul Setelah melakukan refleksi dan berdiskusi
22 AA 55% betul dengan guru yang mengajar maka peneliti
23 IR 68% betul
24 AN 75% betul membuat rencana pembelajaran dan
25 OB 55% betul melaksanakan pembelajaran pada siklus
26 FR 67% betul
27 AD 75% betul
III. Hal ini dilakukan karena materi pokok
28 AM 67% betul bahasan bilangan bulat dan pemecahan
29 LZ 72% betul
masalah belum selesai disajikan.
Di samping hasil di atas, pada siklus
3. Hasil Pengolahan Data pada Siklus III
II ini untuk mata pelajaran matematika
diperoleh hasil sebagai berikut: (a)
Hasil observasi terhadap siswa
perhatian siswa pada proses belajar
yang menjawab pertanyaan yang diajukan
mengajar sudah terpusat, dan sudah tidak
untuk pelajaran Matematika pada siklus
terdapat siswa yang acuh tak acuh
III dijelaskan sebagai berikut:
terhadap pelajaran yang diberikan. (b) Komentar
Nama Siswa
kemauan siswa untuk bertanya, baik No Jawaban
Siswa
kepada temannya maupun kepada guru 1 AI 65% betul
sudah nampak baik, tidak ada lagi yang 2 DR 65% betul
3 DW 57% betul
kaku dalam menanyakan materi yang 4 HM 65% betul
belum dipahaminya. 5 HK 68% betul
6 WH 65% betul
7 ID 70% betul

62 UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar


Ikhtiyar, Edisi Khusus Hari Penghijauan Nasional, 21 November 2011
8 YN 65% betul Berdasarkan hasil diskusi dengan
9 WT 68% betul
10 MY 75% betul guru yang mengajar, pembelajaran yang
11 IF 68% betul dilaksanakan pada siklus III sudah baik.
12 AS 78% betul
13 DA 72% betul Dari hasil pengamatan peneliti dan guru
14 JA 65% betul tersebut pada materi pembelajaran
15 SA 75% betul
16 VE 66% betul Matematika siklus III terdapat 28 siswa
12 DT 75% betul dari 29 siswa dapat menjawab pertanyaan
18 IW 82% betul
19 RA 67% betul dengan benar. Perbaikan yang terjadi
20 RO 72% betul dalam pembelajaran ini adalah guru
21 PR 80% betul
22 AA 65% betul sudah menggunakan metode yang
23 IR 68% betul bervariasi dan sudah memberikan contoh
24 AN 75% betul
25 OB 65% betul yang bervariasi yang cukup kepada siswa,
26 FR 67% betul demikian juga perhatian siswa dalam
27 AD 75% betul
28 AM 67% betul
pembelajaran sudah terpusat dengan
29 LZ 72% betul diberikan kesempatan untuk bertanya.
Bila dilihat dari siklus I, siklus II dan
Pada siklus III ini untuk mata siklus III pada perbaikan pembelajaran ini,
pelajaran matematika diperoleh hasil kemampuan siswa untuk menjawab
sebagai berikut: (a) perhatian siswa pada pertanyaan yang diberikan selalu
proses belajar mengajar sudah terpusat. meningkat. Ini berarti metode bervariasi,
(b) kemauan siswa untuk bertanya, baik pemberian contoh dan latihan dapat
kepada temannya maupun kepada guru meningkatkan penguasaan siswa pada
sudah nampak tidak ada lagi siswa yang pokok bahasan bilangan bulat dan
kaku untuk bertanya. pemecahan masalah dalam pelajaran
Pada pelaksanaan siklus III ini, matematika.
penerapan metode yang bervariasi,
pemberian contoh dan latihan sudah KESIMPULAN
berjalan sempurna. Tahap refleksi yang
dilakukan antara penulis dengan teman Berdasarkan hasil pembahasan
sejawat disimpulkan bahwa kelemahan dalam penelitian tindakan kelas ini, dapat
siswa yang terjadi pada siklus II tidak disimpulkan sebagai berikut:
nampak, mereka sudah antusias bertanya 1. Meningkatnya penguasaan siswa
kepada guru tentang materi yang sedang pada pokok bahasan bilangan
dipelajari. Dari pihak guru, penerapan bulat dan pemecahan masalah
metode yang bervariasi dan contoh yang dalam pelajaran matematika siswa
bervariasi sudah berjalan dengan baik. kelas VIII SMP Negeri 2
Dengan berakhirnya pembelajaran pada Maniangpajo, tidak lepas dari
siklus III ini, maka pembelajaran sudah penggunaan metode yang
selesai. bervariasi (metode ceramah, tanya
Keberhasilan yang diperoleh pada jawab, diskusi, dan pemberian
siklus III pada pokok bahasan bilangan tugas), karena metode yang
bulat dan pemecahan masalah dalam bervariasi dapat membangkitkan
pelajaran matematika adalah 28 atau keaktifan siswa dalam merespon
96,55% dapat menjawab pertanyaan yang pelajaran yang disajikan.
diberikan di atas atau sama dengan 60% 2. Keberanian siswa dalam menjawab
benar, sedangkan sisanya 1 orang siswa pertanyaan dapat ditingkatkan
atau 3,45% menjawab benar di bawah melalui pengajuan pertanyaan
60%.
63 UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar
Ikhtiyar, Edisi Khusus Hari Penghijauan Nasional, 21 November 2011

yang jelas dan singkat, serta


pemberian waktu kepada siswa
yang cukup untuk berpikir.

DAFTAR PUSTAKA

Hudoyo, Herman, 1988. Strategi Belajar


Mengajar Matematika. Malang: IKIP
Malang.
Roestiyah, N.K., 1994. Masalah Pengajaran
Sebagai Suatu Sistem. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudjana, Nana, 1995. Teori-teori Belajar
untuk Pengajaran. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Wardani, IG. A.K.; Julaeha, S.; &
Marsinah, N. (2004). Pemantapan
Kemampuan Profesional (Panduan).
Jakarta: Universitas Terbuka.
Winkel, W.S., 1991. Psikologi Pengajaran.
Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia.

64 UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar

Anda mungkin juga menyukai