Khairiah
SMA Negeri 1 Nunukan – Kalimantan Utara
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas X-C di
SMA Negeri 1 Nunukan tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah siswa 36 orang. Sedangkan
objek penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan bulan November 2018 dan tempat
penelitian ini dilaksanakan di kelas X-C SMA Negeri 1 Nunukan yang beralamat di Jalan
Fatahillah RT 10 No.137 Kec. Nunukan Tengah Kabupaten Nunukan.
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Prosedur Penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari dua siklus. Pembagian siklus
dalam penelitian ini didasarkan pada pembagian sub materi ajar dalam satu standar
kompetensi dengan tujuan bahwa tindakan yang dilakukan pada pembagian sub materi ajar
tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan dan diharapkan data yang dihasilkan pada
setiap siklus memiliki relevansi. Setiap siklus dilaksanakan pada sub materi dengan alokasi
waktu yang telah ditentukan. Adapun tahap-tahapan PTK pada penelitian ini, meliputi tahap
perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (action), tahap observasi (observation), dan tahap
refleksi (reflection).
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) teknik dokumentasi, meliputi nilai tengah
semester sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan digunakan
sebagai perbandingan dengan tes akhir siklus pertama; (2) tes, teknik tes ini dilakukan setelah
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw; dan (3) observasi, kegiatan
observasi memusatkan perhatian pada proses pembelajaran. Hasil observasi ini akan
digunakan sebagai bahan acuan pada saat tahap refleksi.
Sementara itu, teknik analisis data terdiri dari beberapa tahapan-tahapan, yaitu sebagai
berikut. (1) Reduksi data. Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan, dan
perhatian pada penyederhanaan rekaman data dan deskripsi data mentah yang dipreoleh
dilapangan menjadi sebuah informasi. Reduksi data berlangsung secara terus-menerus selama
proses penelitian berlangsung; (2) Penyajian data. yang diperoleh melalui observasi dan tes
hasil belajar dipaparkan secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif yaitu dijelaskan
dan disajikan dalm bentuk tabel dan kalimat sederhana. Analisis data kuantitatif
menggunakan statistik deskriptif (rata-rata, persentase dan grafik).
Untuk mengetahui hasil belajar siswa, data yang diperoleh dari tes akhir yang telah
dikerjakan oleh siswa dikelompokkan sesuai dengan kriteria penilaian seperti di bawah ini.
Tabel 1. Kriteria penilaian hasil belajar
Nilai Kriteria Keterangan
80 ≤ X ≤ 100 A Baik Sekali
70 ≤ X < 80 B Baik
60 ≤ X < 70 C Cukup
50 ≤ X < 60 D Kurang
0 ≤ X < 50 E Kurang Sekali
Sementara itu, prosentase digunakan untuk menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa
disetiap siklus dengan menggunakan rumus, sebagai berikut.
a
Persentase peningkatan= x 100 %
b
Keterangan:
a = selisih nilai rata-rata siswa pada dua siklus
b = nilai rata-rata siswa pada siklus sebelumnya
Persentase juga dapat digunakan untuk mengukur persentase ketuntasan hasil belajar siswa
disetiap siklusnya. Dengan menggunakan rumus :
a
Persentase ketuntasan = x 100 %
b
Kriteria keberhasilan penelitian didasarkan pada ingkatan hasil belajar siswa pada
pembelajaran ekonomi yang ditunjukkan oleh 75% siswa kelas tersebut memperoleh nilai
lebih dari atau sama dengan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), minimal 70%
siswa aktif berinteraksi dalam diskusi kelompok selama kegiatan pembelajaran, dan skor rata-
rata post test minimal 70. Kriteria keberhasilan penelitian ini akan dihentikan jika hasil
belajar ekonomi siswa mencapai KKM yang ditetapkan oleh SMA Negeri 1 Nunukan yaitu
70,00.
Berdasarkan tabel 1 di atas, kriteria penilaian hasil belajar siswa pada pra siklus
disajikan dalam bentuk grafik di bawah ini.
9
7 Kriteria Penila-
6
3 ian Hasil Bela-
3 0 jar Pra Siklus
0
Baik Baik
Sekali Cukup Kurang Kurang
Sekali
10
8 6
Hasil Belajar
6
4 2
2 0
0
Baik Baik Cukup Kurang Kurang
Sekali Sekali
Kategori Hasil Belajar
Berdasarkan tabel 4.3, maka dapat disajikan kriteria penilaian hasil belajar siswa post
test siklus I dalam bentuk grafik di bawah ini.
15
8 Column1
10
4
5 0 0
0
Baik Baik Cukup Kurang Kurang
Sekali Sekali
Kriteria Hasil Belajar
Gambar 3. Grafik penilaian hasil belajar siswa post test siklus II
Jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada penelitian ini
yaitu, untuk pra siklus jumlah siswa tuntas 3 orang dengan persentase ketuntasan 8,3 %, post
test siklus I jumlah siswa tuntas 18 orang dengan persentase ketuntasan sebesar 44,4 % dan
post test siklus II jumlah siswa tuntas 28 orang dengan persentase ketuntasan 77,8 %. Data
jumlah siswa yang mencapai KKM dapat dilihat pada lampiran yang terangkum dalam tabel
di bawah ini:
Tabel 4. Jumlah Siswa yang Mencapai KKM setiap Siklus
Tes Jumlah Siswa Tuntas Persentase ketuntasan
Pra Siklus 3 orang 8.3 %
Siklus I 16 orang 44.4 %
Siklus II 28 orang 77.8 %
Berdasarkan tabel 4, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang
mencapai KKM pada tiap siklus yang disajikan dalam bentuk grafik di bawah ini.
Persentase Pencapaian
30 90%
28 80%
Jumlah Siswa Tuntas
25
77.80% 70%
KKM
20 16 60%
50%
15
40%
44.40%
10 30%
3 20%
5
10%
8.30%
0 0%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah Siswa Tuntas Persentase Ketuntasan
Berdasarkan tabel 5, peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dapat dilihat pada
grafik di bawah ini:
Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa
Nilai Rata-rata
72.3
65
54.7
Nilai Rata-rata
23
15 21
20
10
9 Aktivitas Siswa
5
sesuai Model
0 Pembelajaran
r i i an
ka as hl k t up Jigsaw
Pa rm tA Re nu
uk fo pa i Pe
j In Ra ks
un n ru an
en l ka st w
d
M pu In e
m e vi
g u er
en M
M Aktivitas Siswa
Pada post test siklus I, nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X-C meningkat dari
nilai pra siklus, yaitu dari nilai rata-rata 54, 7 menjadi 65,0. Jumlah siswa yang mencapai
KKM juga meningkat dari 3 orang siswa yang tuntas menjadi 16 orang siswa yang
memperoleh nilai ≥ 70. Dari hasil tes siklus menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil
belajar siswa, akan tetapi keberhasilan peningkatan pada siklus I masih 44.4 % siswa kelas X-
C yang mencapai KKM. Sesuai dengan kriteria keberhasilan penelitian di dasarkan pada
peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran ekonomi yang ditunjukkan oleh 75%
siswa kelas tersebut memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), minimal 70 % siswa aktif berinteraksi dalam diskusi kelompok
selama kegiatan pembelajaran, dan skor rata-rata post test minimal 70, maka penelitian ini
akan dilanjutkan pada siklus II.
Pada siklus II, peneliti menyusun langkah-langkah strategis dalam upaya
meningkatkan hasil kegiatan pembelajaran setelah dilakukan refleksi pada siklus I.
diantaranya yang peneliti lakukan merencanakan pembelajaran siklus II, melaksanakan
tindakan yang terdiri dari dua kali pertemuan.
Hasil obervasi yang dilakukan oleh observer pada siklus II menunjukkan bahwa guru
(peneliti) sudah optimal dan ada perbaikan dari siklus I. Hasil observasi yang dilakukan oleh
observer terhadap aktivitas siswa berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw pada siklus II dapat dilihat pada lampiran yang terangkum dalam tabel
sebagai berikut.
Tabel 8. Aktivitas siswa berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw siklus II
No Aktivitas yang diamati Siklus II
Jumlah Siswa Persentase
Fase 1 “Menunjuk Pakar” 15 41.7 %
Fase 2 “Mengumpulkan Informasi” 27 75.0 %
Fase 3 “Rapat Ahli” 32 88.9 %
Fase 4 “Instruksi Rekan” 28 77.8 %
Fase 5 “Review dan Penutup” 31 86.1 %
Jumlah 133 Siswa
Persentase (%) 73.9 % Siswa Aktif
DAFTAR PUSTAKA
David, A.Jacobsen,dkk. 2009. Methods for Teaching: Meningkatkan belajar siswa TK-SMA
Edisi kedelapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Eggen, Paul. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran, mengajarkan konten dan keterampilan
berpikir Edisi Keenam. Jakarta: PT.Indeks.
Febrianti, Selvi. 2015. Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Pictorial
Riddle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X-2 di SMA Negeri 13
Samarinda. Samarinda: FKIP Universitas Mulawarman.
Masluchah,Yeni. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa kelas IV SDN Pamotan 1 Porong Sidoarjo.
Surabaya: PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya. JPGSD Volume 01 Nomor 02
Tahun 2013.
Sariono, Endra.dkk. 2007. Manusia dan Perilaku Ekonomi untuk SMA/MA. Jakarta: Ganeca
Exact