Anda di halaman 1dari 6

PEMANFAATAN MEDIA GRAFIS GAMBAR DAN KARTUN SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG

DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK


DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Yeni Raini

Dosen Teknologi Pendidikan


Program Studi PGSD
STKIP Biak, Papua
e-mail : yeni_raini@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan media grafis gambar-kartun dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Kimia peserta didik pada pokok bahasan Larutan Asam-Basa di
kelas XI SMA N 9 Kota Bengkulu. Sampel Penelitian berjumlah 40 orang dalam satu kelas. Jenis
penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus dan 4 tahap, yaitu
(1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi. Data diperoleh dari tiap siklus dianalisis untuk
menentukan tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya. Pengumpulan datanya dilakukan melalui tes yang
terdiri dari tes awal, post tes pada setiap akhir pembelajaran siklus I,II,III dan tes akhir untuk seluruh
konsep yang telah dipelajari serta lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik tiap pertemuan. Data
yang terkumpul dianalisis secara statistik dengan menggunakan rata-rata kelas, daya serap klasikal,dan
ketuntasan belajar. Pada siklus I didapat hasil ketuntasan belajar 52,5%, siklus II 77,5% dan siklus III
100%. Sedangkan pada aktivitas peserta didik, siklus I memperoleh rata-rata skor 28 meningkat pada siklus
II menjadi 30 dan 33 pada siklus III dengan kriteria baik. Sehingga dengan menggunakan media grafis
gambar-kartun dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik.
Kata kunci : media grafis gambar-kartun, Penelitian Tindakan Kelas

ABSTRACT

This study aims to determine whether using graphic media cartoons can improve students' learning
activities and learning outcomes on the subject of Acid-Basa Solution in grade XI SMA N 9 Kota
Bengkulu. The sample of research is 40 people in one class. The type of research is Classroom Action
Research (PTK) implemented in three cycles and 4 stages, namely (1) planning, (2) implementation, (3)
observation, (4) reflection. Data obtained from each cycle were analyzed to determine corrective action in
the next cycle. The data collection is done through a test consisting of a preliminary test, post test at the end
of learning cycle I, II, III and the final test for all the concepts that have been studied and the observation
sheet of teacher and student activity at each meeting. The collected data was analyzed statistically using
grade averages, classical absorption, and mastery learning. In the first cycle obtained 52.5% learning
completeness, cycle II 77.5% and 100% cycle III. While on student activity, cycle I get the average score
28 increased in cycle II to 30 and 33 in cycle III with good criterion. So by using graphic media cartoon-
images can improve student activity and learning outcomes.

Keyword : graphic media picture-cartoon, Classroom action research


Pendahuluan pembelajaran kimia di SMA N 9 Kota
Pendidikan merupakan hal yang sangat Bengkulu pada kelas XI IPA, bahwa hasil
penting untuk meningkatkan kualitas sumber belajar kimia peserta didik di kelas tersebut
daya manusia baik melalui sekolah maupun masih belum memenuhi nilai Standar
luar sekolah. Dalam Proses pengajaran Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) yakni
khususnya pembelajaran kimia selama ini, bila 85% peserta didik memperoleh nilai ≥ 67.
umumnya guru memberikan pembelajaran Berdasarkan hasil angket yang diberikan
kimia dengan metode biasa, menghafal rumus- pada peserta didik kelas XI IPA SMA N 9 Kota
rumus, mengajak peserta didik untuk membaca Bengkulu, dapat disimpulkan bahwa peserta
bahan ajar, cara mengajar tidak bervariasi dan didik motivasi terhadap diri peserta didik untuk
tidak memanfaatkan media-media yang ada, mempelajari Kimia masih kurang. Salah satu
mengakibatkan peserta didik merasa bosan. upaya yang dapat dilakukan agar proses belajar
Sehingga mungkin membuat pembelajaran mengajar berlangsung menarik dan
kimia menjadi kurang menarik bagi sebagian menyenangkan adalah dengan menggunakan
besar peserta didik di Sekolah Menengah. sebagai media pendidikan yaitu media grafis
Untuk memberikan pengetahuan peserta gambar dan kartun. Media gambar dan kartun
didik dalam pembelajaran Kimia, peserta didik adalah perpaduan antara media gambar secara
dapat diberikan suatu macam pendekatan umum dengan gambar kartun yang tersusun
istruksional berupa model multimedia atas rangkaian gambar yang keseluruhannya
pembelajaran. Sesuai pendapat Azhar (2010 : berisikan alur cerita ringkas/cerita bersambung
15) bahwa pemakaian media pembelajaran dengan penokohan kartun yang mudah dikenal
dalam proses belajar mengajar dapat dan cerita yang menarik sehinggak konsep
membangkitkan keinginan dan minat yang yang disediakan menjadi mudah dipahami.
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
Metode
kegiatan belajar, dan bahkan membawa
Jenis penelitian yang dilakukan adalah
pengaruh-pengaruh psikologi terhadap peserta
penelitian PTK atau Penelitian Tindakan Kelas.
didik. Menurut Hannafin dan Peck (1988),
Subjek penelitian adalah peserta didik Kelas XI
Model multimedia pembelajaran merupakan
SMA Negeri 9 Kota Bengkulu T.A 2010/2011
bentuk program pengajaran berbantuan
yang berjumlah 40 orang peserta didik.
komputer seperti drill and practice, simulasi,
Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA SMA
demonstrasi, tutorial, permainan instruksional
Negeri 9 Kota Bengkulu pada Semester Genap
dan hybrid.
T.A 2010/2011 dalam waktu empat kali
Berdasarkan hasil observasi peneliti
pertemuan.
selama melakukan penelitian terhadap
Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 Tabel. 2 Hasil Observasi Aktivitas Guru
siklus, di mana pada setiap siklusnya Pengamat Siklus I Siklus II Siklus III
terdiri dari beberapa tahap yaitu : 1)Tahap Pengamat 1 30 32 34
Pengamat 2 31 34 35
perencanaan; 2)Pelaksanaan tindakan; Total skor 61 66 69
3)Observasi; 4)Refleksi. Instrumen Rata-rata skor 30,5 33 34,5
Kriteria nilai Baik Baik Baik
penelitian yang digunakan untuk
Adapun Refleksi Aktivitas Guru dan
mengumpulkan data berupa lembar observasi
Peserta didik
aktivitas guru dan Lembar Tes. Teknik 1) Guru lebih memusatkan perhatian peserta
pengumpulan data berupa wawancara, lembar didik pada konsep yang diajarkan dengan
observasi guru, lembar observasi peserta didik, memberikan pertanyaan, karena sebagian
angket peserta didik. peserta didik masih ada yang mengobrol.
2) Guru tidak terlalu terburu-buru sehingga
Hasil Penelitian dan Pembahasan peserta didik mampu memahami setiap
Hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada item materi yang dijelaskan oleh guru
tabel 1 berikut ini: 3) Guru memberikan waktu kepada peserta
Tabel. 1 Hasil Belajar Peserta didik didik untuk bertanya setelah selesai
Tinjauan menampilkan slide
Siklus Siklus Siklus
No Hasil
I II III 4) Guru lebih membimbing peserta didik
Belajar
1 Jumlah 40 40 40 dalam menarik kesimpulan
Peserta orang Peserta Peserta
Semua item-item yang perlu diperbaiki
didik Yang didik didik
Mengikuti pada siklus I dan II telah diperbaiki pada siklus
Tes
III.
2 Jumlah 21 31 40
Peserta Peserta Peserta Peserta Sedangkan refleksi media grafis gambar kartun:
didik Yang didik didik didik
1) Tampilan gambar disesuaikan tidak lebih
Tuntas
Belajar besar
3 Nilai Rata- 67,36 68,9 79,89
2) Warna tulisan diperjelas sehingga peserta
Rata
Peserta didik dapat melihat tampilan program
didik
dengan jelas
4 Daya Serap 67,36% 68,9% 79,89
Klasikal % 3) Huruf yang terlalu kecil diperbesar,
5 Ketuntasan 52,5% 77,5% 100% sehingga semua peserta didik dapat dengan
Belajar
6 Ketuntasan Belum Belum Tuntas jelas memperhatikan materi ketika guru
Tuntas Tuntas menjelaskan di depan kelas.
Sedangkan hasil observasi aktivitas guru dan 4) Slide yang digunakan tidak terlalu
peserta didik dapat dilihat pada tabel 2 berikut: mencolok, dengan memperkecil gambar
kartun, sehingga peserta didik dapat Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar
dengan jelas memperhatikan tulisan dan peserta didik kelas IX IPA SMA Negeri 9 Kota
materi dari pada gambar. Bengkulu sudah baik. Dari pernyataan di atas
dapat disimpulkan bahwa dengan
Pada siklus I diperoleh skor rata-rata
menggunakan media grafis gambar-kartun
peserta didik 67,36 dengan daya serap 67,36%
dalam proses belajar mengajar di kelas dapat
dan ketuntasan belajar peserta didik 52,5%. Hal
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta
ini menunjukan bahwa pada siklus I hasil
didik di kelas XI IPA SMA Negeri 9 Kota
belajar peserta didik belum tuntas dan sesuai
Bengkulu.
dengan kriteria ketuntasan belajar di SMA
Negeri 9 Kota Bengkulu, bahwa apabila 85%
Simpulan Dan Saran
peserta didik memperoleh nilai ≥ 67 maka nilai
Berdasarkan hasil penelitian dan
peserta didik dianggap tuntas.
pembahasan yang telah dipaparkan maka dapat
Pada siklus II skor rata-rata peserta didik
ditarik kesimpulan yaitu dengan menggunakan
meningkat menjadi 68,9 dengan daya serap
media grafis gambar-kartun pada pokok
68,9% dan ketuntasan belajar 77,5%. Pada
bahasan larutan asam-basa dapat meningkatkan
siklus II ini hasil belajar peserta didik lebih
aktivitas belajar peserta didik di kelas XI IPA
baik dari siklus sebelumnya. Peningkatan hasil
SMA Negeri 9 Kota Bengkulu. Pada aktivitas
belajar ini masih dinyatakan belum tuntas
guru, siklus I memperoleh rata-rata skor 30,5
karena peserta didik yang memperoleh nilai ≥
meningkat pada siklus II menjadi 33 dan 34,5
67 belum mencapai 85% ketuntasan belajar
pada siklus III. Pada aktivitas peserta didik,
klasikal.
siklus I memperoleh rata-rata skor 28
Pada siklus III hasil belajar peserta didik
meningkat pada siklus II menjadi 30 dan 33
kembali meningkat dengan rata-rata 79,89 dan
pada siklus III. Hasil belajar peserta didik pada
daya serap 79,89 % serta ketuntasan belajar
siklus I diperoleh rata-rata 67,36 meningkat
100%. Karena 100% peserta didik
pada siklus II menjadi 68,9 dan 79,89 untuk
mendapatkan nilai ≥ 67, maka pada siklus III
siklus III. Daya serap siklus I 67,73 %
ketuntasan belajar klasikalnya dinyatakan telah
meningkat menjadi 69% untuk siklus II dan
tuntas. Ketuntasan belajar cukup terlihat
79,89% untuk siklus III. Ketuntasan belajar
kenaikannya, hal ini disebabkan oleh peserta
siklus I 52,5% pada siklus I meningkat pada
didik dapat memahami seluruh item
siklus II menjadi 77,5% dan 100% untuk siklus
pembelajaran yang disajikan oleh guru. Selain
III.
itu kenaikan skor pada siklus III dikarenakan
Saran-saran yang menjadi masukan
guru telah mampu memperbaiki kekurangan-
yaitu : Dalam perencanaannya, penggunaan
kekurangan pada siklus sebelumnya.
media grafis gambar-kartun ini sebaiknya kartun dalam media cetak sebagai inisiatif
dibuat tampilan gambar yang tidak terlalu pengganti jika listrik padam.
mencolok, gambar kartun yang digunakan
harus lebih kecil dibanding tulisan, huruf Daftar Pustaka
yang digunakan diperbesar dan warna pada Depdiknas. 2004. Pengembangan Kurikulum
tulisan juga harus lebih diperjelas, sehingga Berbasis Kompetensi. Jakarta : Dirjen
peserta didik dapat lebih fokus pada tulisan Pendidikan Dasar dan Menengah
dan konsep materinya dibanding gambar. Umum
Selain itu karena media ini merupakan media Horale, Parning. 2004. Kimia Kelas II B
kartun dengan baik. Dalam menampilkan Semester Kedua. Jakarta : Yudhistira
slide, hendaknya guru tidak terlalu terburu- Gonick, Larry dan Craig Criddle. 2006.
buru, dan memberikan banyak Pembuatan Kartun Kimia. Jakarta : Kepustakaan
gambar dan konsep cerita menggunakan Populer Gramedia
media grafis jenis komik-kartun ini sedikit Jamal, Abdul dan Tamrin. 2003. Rahasia
lebih rumit maka untuk mempermudahnya, Penerapan Rumus-Rumus Kimia.
pertama-tama guru harus merancang konsep Jakarta : Gita Media Press
materi terlebih dahulu dan mempersiapkan Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan
skenario pembelajaran dengan baik, guru Pembelajaran. Bandung : PT Alumni
juga harus merangkai cerita sebelum Heriyanto. 2001. Upaya Meningkatkan hasil
membuat konsep menggunakan media. belajar fisika pada konsep listrik
Dalam pembuatan media gambar yang dengan menggunakan media grafis
digunakan sebaiknya memanfaatkan gambar untuk peserta didik kelas II6
langsung situs-situs gambar kartun yang SLTP Negeri 8 Kota Bengkulu.
sudah jadi melalui internet, lalu dirangkai Bengkulu : UNIB Skripsi tidak
pada software powerpoint berpacu pada dipublikasikan
konsep cerita yang telah dirangkai Hartono, Agung dan Sunarto. 2008.
sebelumnya. Pada proses pembelajaran Perkembangan Peserta Didik. Jakarta
menggunakan media grafis gambar-kartun :Rineka Cipta
sebaiknya guru harus lebih paham dan Irawan, Irwin J. 2002. Pengaruh
mengetahui teknik penyampaian Penggunaan Media Grafis terhadap
menggunakan media elektronik yang sangat prestasi Belajar Kimia Peserta didik
bergantung pada listrik, maka guru Kelas I Pada Pokok Bahasan Massa
hendaknya membuat media grafis gambar- Atom Relatif dan Massa molekul
Relatif di SMU Negeri 6 Kota
Bengkulu. Bengkulu : FKIP Universitas Sudjana, Nana dan Akhmad Rivai. 1991.
Bengkulu tidak dipublikasikan Media Pengajaran. Bandung : CV
Mulyasa. Edi. 2009. Implementasi Sinar Baru
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses
Kemandirian Guru dan Kepala Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara Rosdakarya
Rahmalena, Yuni. 2005. Penggunaan Media Sumantri, Mulyani. 2005. Perkembangan
Charta Pada Pembelajaran Biologi Peserta Didik. Jakarta : Universitas
Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Terbuka
Belajar Peserta didik Kelas IA SLTP N Sutresna, Nana. 2004. Kimia Untuk SMA
11 Bengkulu. Bengkulu : FKIP UNIB Kelas XI Semester 2. Bandung
tidak dipublikasikan :Grafindo Media Pratama
Ramly Mansyur. 2010. Pengembangan Wahyudin, Dinn. 2004. Perngantar
Pendidikan Budaya dan Karakter Pendidikan. Jakarta : Universitas
Bangsa.Jakarta:Kementrian Pendidikan Terbuka
Nasional Badan Penelitian dan http://ind.sps.upi.edu.org/?p=135
Pengembangan Pusat Kurikulum http://sastra.um.ac.id/wp-
content/uploads/2009/10/Sejarah-Teori-
Jenis-dan-Fungsi-Humor.pdf

Anda mungkin juga menyukai