Anda di halaman 1dari 12

Jemari : Jurnal Al Mida Madrasah Ibtidaiyah, April 2021

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEAKTIFAN PESERTA


DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN
DI SD NEGERI 01 TULUS AYU

Chieka Amanda Putri1*, Resti Septikasari2*, Ahmad Ulin Niam3*


1
STKIP Nurul Huda Sukaraja Oku Timur
*
E-mail: chiekaamandaputri@gmail.com

Abstrak
Motivasi belajar adalah suatu dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan
suatu kegiatan secara aktif sesuai dengan tujuan yang akan dituju. Adapun permasalahan
dalam penelitian ini adalah kurangnya motivasi belajar intrinsik peserta didik sehingga
keaktifan peserta didik kurang optimal. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survey. Populasi penelitian ini adalah
peserta didik kelas IV, V, dan VI sebanyak 99 peserta didik. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik sampling sistematis. Hasil penelitian persentase motivasi belajar peserta
didik sebesar 74% sebanyak 37 peserta didik dalam kategori sedang dengan rata – rata
variabel X peserta didik kelas IV, V, dan VI sebesar 63,96. Dan persentase keaktifan peserta
didik sebesar 70% sebanyak 35 peserta didik dalam kategori sedang dengan rata – rata
variabel Y peserta didik kelas IV, V, dan VI sebesar 63,00. Dari hasil uji hipotesis diperoleh
bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 ≤ 0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak artinya ada
pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap keaktifan peserta didik dalam
proses pembelajaran di SD Negeri 01 Tulus Ayu. Dan besarnya persentase pengaruh variabel
X terhadap variabel Y sebesar 0,247 yang artinya bahwa pengaruh variabel X terhadap
variabel Y adalah 24,7% dan 75,3% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Kata Kunci : motivasi belajar, keaktifan peserta didik

PENDAHULUAN
Motivasi adalah dorongan dasar dalam diri seseorang yang menggerakkan untuk
melakukan sesuatu. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang
mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya (Uno,
2017: 1). Oleh karena itu, motivasi yang ada dalam diri peserta didik dapat menjadi daya
penggerak yang menimbulkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran yang
dikehendaki dapat tercapai.
Keseluruhan dalam proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan
kegiatan yang paling pokok. Karena berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak
bergantung pada proses belajar yang dialami oleh peserta didik (Slameto, 2015: 1). Keaktifan
belajar merupakan kegiatan atau kesibukan peserta didik dalam belajar, keaktifan ini terjadi

Chieka Amanda Putri1


Jemari : Jurnal Al Mida Madrasah Ibtidaiyah, April 2021

dan terdapat pada jenis kegiatannya, materi yang dipelajarinya dan tujuan yang hendak
dicapai (Hamalik, 2019: 137). Keaktifan ini bukan tentang aktif mengacuhkan pelajaran atau
ramah dengan peserta didik lainnya, tetapi keaktifan yang berkualitas yang ditandai dengan
banyaknya respon dari peserta didik, banyaknya pertanyaan atau jawaban materi yang
dipelajari dan ide – ide yang mungkin muncul berhubungan dengan konsep materi yang di
pelajari.
Seperti pada observasi yang telah dilakukan di SD Negeri 01 Tulus Ayu pada tanggal
16 November 2020, penulis menemukan masalah terkait dengan latar belakang permasalahan.
Penulis melihat peserta didik dalam proses pembelajaran kurang antusias karena kurangnya
motivasi baik itu dalam diri ataupun luar diri peserta didik. Terkait dengan kurangnya
motivasi dari peserta didik menyebabkan kurangnya keaktifan peserta didik dalam proses
pembelajaran di kelas. Sesuai dengan permasalahan yang ditemukan terdapat teori yang
menyatakan bahwa motivasi belajar merupakan kekuatan, daya pendorong, atau alat
pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara
aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku baik
dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor (Suhana, 2014: 24). Berdasarkan latar belakang
tersebut, penulis ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh motivasi belajar khususnya pada
keaktifan belajar peserta didik dari hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan
penulisan tentang “ Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keaktifan Peserta Didik Dalam
Proses Pembelajaran Di SD Negeri 01 Tulus Ayu”. Berdasarkan latar belakang diatas,
maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah pengaruh motivasi belajar
terhadap keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran di SD Negeri 01 Tulus Ayu?

TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian motivasi belajar
Motivasi adalah suatu daya atau faktor pendorong baik secara internal maupun
eksternal pada peserta didik guna memicu untuk melakukan suatu aktivitas agar
tercapai tujuannya. Dengan demikian motivasi adalah dorongan yang dapat
menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu.
b. Pengertian keaktifan peserta didik
Keaktifan adalah suatu kegiatan belajar yang bersifat aktif dalam kegiatan yang
bersifat fisik maupun nonfisik yang memacu pada pada aspek kognitif, afektif dan
psikomotor. Keaktifan tersebut timbul dari inisiatif peserta didik itu sendiri untuk ikut
serta dalam melaksanakan tugasnya.

Chieka Amanda Putri1


Jemari : Jurnal Al Mida Madrasah Ibtidaiyah, April 2021

METODE/EKSPERIMEN
Metode penulisan yang digunakan pada penulisan ini adalah metode penulisan
kuantitatif dengan jenis penulisan survey. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua
sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sampel yang diambil
berjumlah 50 peserta didik dengan menggunakan teknik sampling sistematis. Instrument yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket dengan 20 soal pernyataan. Jenis angket
yang digunakan yaitu skala likert (angket tertutup).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Adapun analisis data untuk penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan
analisis statistik inferensial. Responden yang terpilih yaitu dari kelas IV, V dan VI yang
diambil berdasarkan teknik pengambilan sampel yaitu dengan sampling sistematis
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut ganjil. Sampel kelas
yang terpilih berjumlah 50 peserta didik.
a. Deskripsi Variabel Motivasi Belajar
Tabel 4.2
Interval Motivasi Belajar
Interval
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 48-51 1 2.0 2.0 2.0
52-55 1 2.0 2.0 4.0
56-59 3 6.0 6.0 10.0
60-63 21 42.0 42.0 52.0
64-67 14 28.0 28.0 80.0
68-71 8 16.0 16.0 96.0
72-75 1 2.0 2.0 98.0
76-79 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Dapat disimpulkan bahwa pada tabel 4.2 interval motivasi belajar, menunjukkan
frekuensi variabel X (motivasi belajar) paling banyak terletak pada interval 60-63
sebanyak 21 peserta didik dengan persentase 52%. Selanjutnya perlu diketahui nilai rata –
rata (mean) dan standar deviasinya. Berikut hasil mean dan standar deviasi variabel
motivasi belajar:

Chieka Amanda Putri1


Jemari : Jurnal Al Mida Madrasah Ibtidaiyah, April 2021

Tabel 4.3
Mean dan Standar Deviasi Motivasi Belajar

Descriptive Statistics
Std.
Deviati
N Range Minimum Maximum Sum Mean on
motivasi_belajar 50 28 48 76 3198 63.96 4.690
Valid N
50
(listwise)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa rata – rata motivasi belajar peserta
didik sebesar 63,96 dan standar deviasinya adalah 4,69. Langkah selanjutnya adalah
menentukan kategori tinggi, sedang dan rendah motivasi belajar peserta didik dengan
rumus sebagai berikut :
Tabel 4.4
Rumus TSR Motivasi Belajar
No Rumus Kategori
1 X < (63,96 – 4,69) Rendah
2 (63,96 – 4,69) ≤ X < (63,96 + 4,69) Sedang
3 (63,96 + 4,69) ≤ X Tinggi

Berdasarkan tabel 4.4 rumus TSR, maka data mengenai motivasi belajar dapat
diklasifikasikan kategori pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.5
Kategori TSR Motivasi Belajar

Motivasi_belajar
Valid Cumulativ
Frequency Percent Percent e Percent
Valid RENDAH 5 10.0 10.0 10.0
SEDANG 37 74.0 74.0 84.0
TINGGI 8 16.0 16.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa peserta didik kelas IV, V, dan VI di
SD Negeri 01 Tulus Ayu, memiliki motivasi belajar yang dihitung dari jumlah sampel 50

Chieka Amanda Putri1


Jemari : Jurnal Al Mida Madrasah Ibtidaiyah, April 2021

peserta didik sebanyak 5 peserta didik atau 10% memiliki motivasi belajar dengan
kategori rendah, 37 peserta didik atau 74% memiliki motivasi belajar dengan kategori
sedang, dan 8 peserta didik atau 16% memiliki motivasi belajar dengan kategori tinggi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar peserta didik kelas IV, V,
dan VI di SD Negeri 01 Tulus Ayu memiliki motivasi belajar dalam kategori sedang
dengan persentase 74% sebanyak 37 peserta didik dari jumlah sampel 50 peserta didik.
a. Deskripsi Variabel Keaktifan Peserta Didik
Tabel 4.7
Interval Keaktifan Peserta Didik
Interval
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 51-53 2 4.0 4.0 4.0
54-56 5 10.0 10.0 14.0
57-59 7 14.0 14.0 28.0
60-62 8 16.0 16.0 44.0
63-65 11 22.0 22.0 66.0
66-68 9 18.0 18.0 84.0
69-71 4 8.0 8.0 92.0
72-74 2 4.0 4.0 96.0
75-77 2 4.0 4.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Dapat disimpulkan bahwa pada tabel 4.7 interval keaktifan peserta didik,
menunjukkan frekuensi variabel Y (keaktifan peserta didik) paling banyak terletak pada
interval 63-65 sebanyak 11 peserta didik dengan persentase 66%.
Tabel 4.8
Mean dan Standar Deviasi Keaktifan Peserta Didik

Descriptive Statistics
Std.
Deviatio
N Range Minimum Maximum Sum Mean n
keaktifan_peserta 50 25 51 76 3150 63.00 5.810
Valid N
50
(listwise)

Chieka Amanda Putri1


Jemari : Jurnal Al Mida Madrasah Ibtidaiyah, April 2021

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa rata – rata keaktifan peserta didik
sebesar 63,00 dan standar deviasinya adalah 5,80. Langkah selanjutnya adalah
menentukan kategori tinggi, sedang dan rendah keaktifan peserta didik dengan rumus
sebagai berikut :
Tabel 4.9
Rumus TSR Keaktifan Peserta Didik
No Rumus Kategori
1 X < (63,00 – 5,81) Rendah
2 (63,00 – 5,81) ≤ X < (63,00 + 5,81) Sedang
3 (63,00 + 5,81)≤ X Tinggi

Berdasarkan tabel 4.9 rumus TSR, maka data mengenai keaktifan peserta didik
dapat diklasifikasikan kategori pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.10
Kategori TSR Keaktifan Peserta Didik

keaktifan_peserta
Valid Cumulativ
Frequency Percent Percent e Percent
Valid RENDAH 7 14.0 14.0 14.0
SEDANG 35 70.0 70.0 84.0
TINGGI 8 16.0 16.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa peserta didik kelas IV,V, dan VI di
SD Negeri 01 Tulus Ayu, memiliki keaktifan dalam kategori sedang dengan persentase
70% sebanyak 35 peserta didik dari jumlah sampel 50 peserta didik.
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov,
dikarenakan jumlah responden N ≥ 30. Sampel berdistribusi normal apabila asympotic sig
≥ 0,05 dan sebaliknya dikatakan tidak normal apabila asympotic sig ≤ 0,05. Adapun uji
normalitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 16 ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15
Hasil Uji Normalitas Motivasi dan Keaktifan

Chieka Amanda Putri1


Jemari : Jurnal Al Mida Madrasah Ibtidaiyah, April 2021

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

motivasi_belajar .104 50 .200* .962 50 .109


keaktifan_peserta .086 50 .200* .984 50 .727

a. Lilliefors Significance Correction


*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel 4.15 diatas data tersebut diperoleh variabel X (Motivasi belajar)
nilai sig 0,200 ≥ 0,05 dan variabel Y (Keaktifan peserta didik) nilai sig 0,200 ≥ 0,05.
Dengan demikian hasil uji Kolmogorov – Smirnov dari variabel X dan variabel Y didapat
nilai signifikan sebesar 0,200 ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal. Langkah terakhir uji
hipotesis menggunakan regresi linier sederhana dengan bantuan program SPSS versi 16.
Dengan demikian kriteria pengujian sebagai berikut:
Tabel 4.17
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate

1 .497a .247 .231 5.095

a. Predictors: (Constant), motivasi_belajar

Berdasarkan tabel 4.17 menjelaskan besarnya nilai R yaitu sebesar 0,497 dan
dijelaskan besarnya persentase pengaruh variabel X (motivasi belajar) terhadap variabel
Y (keaktifan peserta didik) yang disebut R Square sebesar 0,247 yang berarti bahwa
pengaruh variabel motivasi belajar terhadap variabel keaktifan peserta didik adalah
24,7% dan 75,3% lainnya dipengaruhi oleh variabel yang lain yang tidak diteliti.
Tabel 4.18
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Chieka Amanda Putri1


Jemari : Jurnal Al Mida Madrasah Ibtidaiyah, April 2021

ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 407.794 1 407.794 15.707 .000a
Residual 1246.206 48 25.963
Total 1654.000 49
a. Predictors: (Constant), motivasi_belajar
b. Dependent Variable: keaktifan_peserta

Hasil pengujian pada tabel 4.18 tersebut diperoleh bahwa nilai signifikan sebesar
0,000 lebih kecil ≤ dari 0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak artinya ada pengaruh
yang signifikan antara motivasi belajar terhadap keaktifan peserta didik dalam proses
pembelajaran di SD Negeri 01 Tulus Ayu.
Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mencari adakah pengaruh
motivasi belajar terhadap keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dan seberapa
besar pengaruhnya di SD Negeri 01 Tulus Ayu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya
pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap keaktifan peserta didik. Motivasi
yang tinggi yang dimiliki peserta didik terutama motivasi dalam dirinya maka peserta didik
akan aktif dalam proses pembelajaran. Pada dasarnya peserta didik yang memiliki motivasi
kuat, maka memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar terutama di kelas.
Timbulnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran sangat tergantung pada potensi
yang dimiliki oleh peserta didik. Salah satu faktor yang menimbulkan adanya keaktifan
peserta didik dalam kegiatan belajar yaitu adanya motivasi. Oleh sebab itu dengan mendorong
motivasi belajar terutama motivasi yang bangkit dalam diri peserta didik itu sendiri dapat
menciptakan partisipasi aktif peserta didik dalam interaksi belajar.
Interval motivasi belajar menunjukkan frekuensi variabel X (motivasi belajar) paling
banyak terletak pada interval 60 – 63 sebanyak 21 peserta didik dengan persentase 52%.
Dengan rata – rata variabel X (motivasi belajar) yang dimiliki peserta didik kelas IV, V, dan
VI sebesar 63,96 dan standar deviasinya adalah 4,69. Dengan demikian dapat diketahui bahwa
peserta didik kelas IV, V, dan VI di SD Negeri 01 Tulus Ayu memiliki motivasi belajar dalam
kategori sedang dengan persentase 74% sebanyak 37 peserta didik dari jumlah sampel 50
peserta didik. Sedangkan interval keaktifan peserta didik menunjukkan frekuensi variabel Y
(keaktifan peserta didik) paling banyak terletak pada interval 63 – 65 sebanyak 11 peserta
didik dengan persentase 66%. Dengan rata – rata variabel Y (keaktifan peserta didik) yang

Chieka Amanda Putri1


Jemari : Jurnal Al Mida Madrasah Ibtidaiyah, April 2021

dimiliki peserta didik kelas IV, V, dan VI sebesar 63,00 dan standar deviasinya 5,80. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa peserta didik kelas IV, V, dan VI di SD Negeri 01 Tulus Ayu
memiliki keaktifan dalam kategori sedang dengan persentase 70% sebanyak 35 peserta didik
dari jumlah sampel 50 peserta didik.
Langkah selanjutnya berdasarkan uji normalitas variabel X (motivasi belajar) dan
variabel Y (keaktifan peserta didik) diperoleh variabel X (Motivasi belajar) nilai sig 0,200 ≥
0,05 dan variabel Y (Keaktifan peserta didik) nilai sig 0,200 ≥ 0,05. Dengan demikian hasil
uji Kolmogorov – Smirnov dari variabel X dan variabel Y didapat nilai signifikan sebesar
0,200 ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal. Apabila nilai sig ≤ 0,05 maka data tersebut
berdistribusi tidak normal. Dan pada tabel 4.16 hasil uji normalitas K–S (kolmogorov –
smirnov) diketahui bahwa nilai signifikan Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,552 ≥ 0,05. Maka
sesuai dengan ketentuan pada uji normalitas Kolmogorov- smirnov data tersebut berdistrbusi
normal. Dengan demikian hasil uji normalitas dalam model regresi sudah terpenuhi. Apabila
nilai signifikan Asymp.Sig (2-tailed) ≤ 0,05 maka data tersebut berdistribusi tidak normal.
Uji hipotesis regresi linier sederhana diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 ≤ dari
0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara
motivasi belajar terhadap keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran di SD Negeri 01
Tulus Ayu. Dan dijelaskan besarnya persentase pengaruh variabel X (motivasi belajar)
terhadap variabel Y (keaktifan peserta didik) sebesar 0,247 yang artinya bahwa pengaruh
variabel motivasi belajar terhadap variabel keaktifan peserta didik adalah 24,7% dan 75,3%
lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

PENUTUP
Berdasarkan hasil pembahasan dan hasil deskripsi data pada bab IV maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil analisis pengaruh motivasi belajar terhadap keaktifan peserta didik dalam proses
pembelajaran Di SD Negeri 01 Tulus Ayu dapat disimpulkan bahwa dari hasil motivasi
belajar peserta didik kelas IV, V, dan VI di SD Negeri 01 Tulus Ayu memiliki motivasi
belajar yang masuk dalam persentase kategori sedang sebesar 74% sebanyak 37 peserta
didik. Dan keaktifan peserta didik kelas IV, V, dan VI di SD Negeri 01 Tulus Ayu
memiliki keaktifan peserta didik yang masuk dalam persentase kategori sedang sebesar
70% sebanyak 35 peserta didik.
2. Hasil uji normalitas dengan menggunakan rumus Kolmogorov – Smirnov bahwa
variabel X (motivasi belajar) dan Y (keaktifan peserta didik) terdapat nilai sig ≥ 0,05

Chieka Amanda Putri1


Jemari : Jurnal Al Mida Madrasah Ibtidaiyah, April 2021

yaitu 0,200 dengan demikian data berdistribusi normal. Adapun hasil uji regresi linier
sederhana diperoleh bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil ≤ 0,05 sehingga Ha
diterima dan Ho ditolak artinya ada pengaruh motivasi belajar terhadap keaktifan
peserta didik dalam proses pembelajaran di SD Negeri 01 Tulus Ayu. Apabila nilai sig
≤ 0,05 maka data tersebut berdistribusi tidak normal. Dan besarnya persentase pengaruh
variabel X (motivasi belajar) terhadap variabel Y (keaktifan peserta didik) sebesar 0,247
yang artinya bahwa pengaruh variabel motivasi belajar terhadap variabel keaktifan
peserta didik adalah 24,7% dan 75,3% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti.

UCAPAN TERIMAKASIH
1. Papaku Rusli Jupri dan mamaku Siti Nurhamidah tercinta, terimakasih atas segala cinta
yang begitu indah
2. Adikku tersayang Riski Utama Putra Rusli, Mulan Aulia Putri Rusli, Riefha Arfha Putra
Rusli, dan Salwa Auliani Putri Rusli yang turut serta mendoakan kesuksesanku.
3. Ibu Resti Septikasari, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Ahmad Ulin Ni’am, M.Pd.I
selaku pembimbing II yang telah banyak membimbing dengan penuh kesabaran,
meluangkan waktu dan pikirannya, dan memberikan saran serta kritik selama penulisan
skripsi
4. Teman seperjuangan PGMI C1 yang selama ini saling mengingatkan dan memberikan
motivasi untuk berjuang bersama.
5. Seluruh dosen jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) atas segala
ilmunya.
6. Bapak Muslimin, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah SD Negeri 01 Tulus Ayu, Ibu
Sumiati,S.Pd selaku guru kelas 4, Ibu Nurmaniar, S.Pd selaku guru kelas 5, Bapak
Rohadi,S.Pd selaku guru kelas 6A, dan Bapak Mudiyono, S.Pd selaku guru kelas 6B atas
segala bantuan dan kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk melakukan
penelitian di SD Negeri 01 Tulus Ayu.
7. Peserta didik kelas IV, V, dan VI SD Negeri 01 Tulus Ayu atas bantuan dan
kerjasamanya dalam penelitian.
8. Almamaterku Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Nurul Huda
Sukaraja yang sangat aku banggakan.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2014). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Chieka Amanda Putri1


Jemari : Jurnal Al Mida Madrasah Ibtidaiyah, April 2021

A.M, Sardiman. (2018). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Depok: Rajawali Pers

Andriani, Durri dkk. (2015). Metode Penelitian. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

Badriah, L. (2018). Pembelajaran Tematik Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Peserta


Didik. Elementary : Islamic Teacher Journal, 6(2), 254 – 270

Bastari, Elvina. (2019). Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Peserta Didik
Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 1 Sukabumi Indah Bandar Lampung
Tahun 2018/2019 (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung)

Dalyono. (2015). Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (2019). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

--------------------. (2017). Dasar – Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya

--------------------. (2017). Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Bumi Aksara

Hariyanto & Warsono. (2017). Pembelajaran Aktif Teori Dan Asesmen. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya

Kurniawan, Deni. (2019). Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan Penilaian).
Bandung : Alfabeta

Majid, Abdul. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Maradona, M. (2016). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar Siswa Kelas
IV B SD. (BASIC EDUCATION, 5 (17) , 1-619)

Mudjiono & Dimyati. (2015). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta

Puspitaningdyah, D.O. (2018). Pengaruh Keterampilan Mengelola Kelas dan Keaktifan


Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS SD. Joyful Learning Journal, 7(1), 39 – 47

Pratama, S.Y. (2019). Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar
Siswa Kelas V SDN 01 Tulus Ayu. (Skripsi Pendidikan PGMI STKIP NURUL
HUDA)

Prawira, Purwa Atmaja. (2020). Psikologi pendidikan dalam perspektif baru. Yogyakarta :
Redaksi

Priansa, Donni J. (2019). Pengembangan Strategi & Model Pembelajaran. Bandung : CV


Pustaka Setia

Rusman. (2018). Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.


Depok : Rajawali Pers

Chieka Amanda Putri1


Jemari : Jurnal Al Mida Madrasah Ibtidaiyah, April 2021

Sahara, Aulia. (2018). Pengaruh Kesiapan Belajar Terhadap Keaktifan Belajar Peserta Didik
Dalam Pembelajaran Tematik Di Kelas 1 SD Negeri 01 Penggarit Kecamatan
Taman Kabupaten Pemalang. (Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah)

Salasih, Sintha Muning. (2013). Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Menggunakan Model
Quantum Teaching Pada Materi Bangun Ruang Di Kelas V Sd Negeri Sangon
Kokap Kulon Progo (S1 thesis, PGSD Universitas Negeri Yogyakarta)

Sinar. (2018). Metode Active Learning Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar
Siswa. Yogyakarta : Deepublish

Sudjana, Nana. (2016). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

------------. (2017). Metode Peneltian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D). Bandung : Alfabeta

Suhana, Cucu. (2014). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT Refika Aditama

Susanto, H. (2020). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keaktifan Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Ekonomi di Madrasah Aliyah Diniyah Puteri Pekanbaru (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kaim Riau)

Slameto. (2015). Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Uno, Hamzah B. (2017). Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan.
Jakarta : Bumi Aksara

https://www.advernesia.com/blog/spss/cara-menghitung-mean-dan-standar-deviasi-dengan-
spss/amp/ diakses pada tanggal 22 Desember 2020 pukul 18:43 WIB

https://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-i-t-a-s/
diakses pada tanggal 22 Desember 2020 pukul 18:48 WIB

https://www.globalstatistik.com/analisis-regresi-sederhana-ini-penjelasannya/amp diakses
pada tanggal 23 Desember 2020 pukul 07:23 WIB
.

Chieka Amanda Putri1

Anda mungkin juga menyukai